• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

RINI SYAHRANI NIM. 7101220019

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii ABSTRAK

Rini Syahrani, 7101220019. Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Persediaan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan penelitian ini adalah krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika berdampak pada negara-negara lainnya termasuk Indonesia. Salah satunya pada sektor manufaktur karena akibat krisis ekonomi menyebabkan rupiah Indonesia melemah. Dimana sektor manufaktur Indonesia masih memperoleh bahan bakunya dari luar negeri. Sehingga perusahaan harus terus berupaya tetap berada dalam posisi menguntungkan. Upaya yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu menjaga tingkat likuiditas dan perputaran persediaan.

Populasi penelitian yaitu 132 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2012. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari www.idx.co.id. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 31 perusahaan manufaktur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 20.

Secara simultan, likuiditas dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba dan perputaran persediaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Secara parsial hanya perputaran persediaan yang berpengaruh. Maknanya, terjualnya persediaan yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan. Artinya, perputaran persediaan memiliki faktor yang paling besar yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Nilai R Square adalah 0,132 mengindikasikan bahwa 13,2% pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 86,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

(6)

iii ABSTRAK

Rini Syahrani, 7101220019. The Influence Liquidity and Inventory Turnover Towards Earning Growth For Manufacture Company That Listed In Indonesia Stocks Exchange. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.

The problem in this study is the economic crisis by American the impact on the other countries including Indonesia. One of them in the manufacturing sector as a result of the economic crisis caused Indonesia rupiah weakned. Where the Indonesian manufacturing sector is still dependent by other countries. So the company shoul continue to remain in a favorable position. Measures referred to in this research that maintant levels of liquidity level and inventory turnover level.

The study population is 132 registered manufactur Indonesia Stocks Exchange during in the period 2011-2012. Data was collected by collecting secondary data from audit of financial reports from www.idx.co.id. The sample is purposive sampling method and obtained 31 Method of data analysisused in this study is multiple regression analysis using SPSS 20 .

The result of this research show that simultaneously, liquidity and inventory turnover influence significantly toward earning growth.partially liquidity uninfluence significantly toward earning growth. Inventory turnover partially influence significantly toward earning growth. So, any unsold inventory of the company will increase earning growth.

Only partially affect inventory turnover. Meaning, have unsold inventory in company will increase the company profit growth. That is, the inventory turnover has the biggest factor affecting profit growth. R Square that shows value 0,132 indicates that 13,2% turning in earning growth can be determined by the independent variable in this research, meanwhile, the residual value 86,8% determined by other factors which not include in this research.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Batasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1Likuiditas ... 8

2.1.1 Pengertian Likuiditas ... 8

2.1.2 Rasio Likuiditas ... 8

2.1.4 Standar Umum Rasio Likuiditas ... 10

2.1.4 Pengaruh Likuiditas terhadap Pertumbuhan Laba... 11

2.2Persediaan ... 12

2.2.1 Pengertian Persediaan... 12

2.2.2 Jenis-Jenis Persediaan ... 12

2.2.3 Pengendalian Persediaan ... 13

(8)

2.2.5 Metode Penilaian Persediaan ... 14

2.2.6 Metode Pencatatan Persediaan ... 16

2.2.7 Economic Order Quantity (EOQ) ... 17

2.2.8 Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point) ... 18

2.2.9 Perputaran Persediaan ... 18

2.2.10 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Pertumbuhan Laba ... 19

2.3Laba ... 19

2.3.1 Pengertian Laba ... 19

2.3.2 Karakteristik Laba ... 20

2.3.3 Jenis-Jenis Laba ... 20

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba ... 21

2.3.5 Pertumbuhan Laba ... 22

2.4Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

2.5Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 25

2.5.1 Kerangka Konseptual ... 25

2.5.2 Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.2Populasi dan Sampel ... 28

3.3Jenis dan Sumber Data ... 29

3.4Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

3.4.1 Variabel penelitian ... 29

3.4.2 Defenisi Operasional ... 29

3.5Teknis Pengumpulan Data ... 30

3.6Teknis Analisis Data ... 31

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 31

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 31

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 31

3.6.2.2 Uji Multikolineritas ... 32

3.6.2.3 Uji Autokolerasi ... 32

3.6.2.4 Uji Heterokedasitas ... 33

3.6.3 Model Penelitian ... 33

3.6.4 Uji Hipotesis ... 34

3.6.4.1 Uji F ... 34

3.6.4.2 Uji t ... 34

3.6.4.3 Koefisien Determinasi ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

(9)

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 38

4.3 Uji Asumsi Klasik Data ... 40

4.3.1 Uji Normalitas ... 40

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 42

4.3.3 Uji Autokolerasi ... 43

4.3.4 Uji Heterokedastisitas ... 44

4.4 Analisis Regresi Berganda ... 45

4.5 Uji F ... 47

4.6 Uji t ... 48

4.7 Koefisien determinasi ... 50

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

4.8.1 Pengaruh Likuiditas dan Perputaran persediaan Secara Simultan Terhadap Pertumbuhan LabaLikuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba ... 52

4.8.2 Pengaruh Likuiditas Secara Parsial terhadap pertumbuhan Laba .. 53

4.8.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Pertumbuhan Laba ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 56

5.3 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peneliti terdahulu ... 23

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 37

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Sampel ... 37

Tabel 4.3 Deskriptif Data Penelitian ... 39

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas K-S ... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas K-S Setelah Trimming ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 43

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokolerasi ... 44

Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 45

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ... 46

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial ... 49

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tabulasi Data

LAMPIRAN B Hasil Output SPSS

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika tahun 2008 berdampak pada

negara-negara lainnya termasuk negara Indonesia. Al’ayyubi (2012) menyatakan

bahwasannya industri-industri manufaktur terkena dampak krisis. Apalagi perusahaan

manufaktur yang ada di Indonesia pada umumnya masih memperoleh bahan baku

dari luar negeri. Kejadian seperti ini berdampak pada keuangan perusahaan. Menurut

Al’ayyubi (2012) hal ini disebabkan pasar yang menyusut baik dipasaran ekspor

maupun pasar dalam negeri, biaya produksi yang tinggi karena harga-harga bahan

baku impor masih tinggi dengan lemahnya nilai tukar rupiah. Hal ini menuntut setiap

perusahaan dapat mengelola dan melaksanakan manajemen perusahaan lebih

profesional. Dimana agar perusahaan mampu bersaing, perusahaan harus terus

meningkatkan kinerja perusahaannya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya karena persaingan yang semakin ketat

akibat krisis ekonomi.

Menurut Kasmir (2011:2) “salah satu tujuan perusahaan pada umumnya

adalah untuk memperoleh laba.” Walaupun bukan semata-mata berorientasi pada laba

namun dalam menjalankan usahanya perusahaan juga harus memperhatikan upaya

yang dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan (tidak merugi) sehingga

kelangsungan usahanya tetap terjaga. Karena menurut Suprihatmi (2006) masyarakat

(13)

perusahaan yang dilihat dari kinerja manajemen. Salah satu parameter kinerja tersebut

adalah laba. Syamsudin (2009) juga menyatakan bahwa laba mencerminkan kinerja

perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai

kinerja yang bagus atau tidak.

Meythi (dalam Adisetiawan, 2011) menyatakan bahwa salah satu cara

untuk memprediksi laba perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan. Syamni

(2013) menyatakan bahwa jenis rasio keuangan sangat banyak jumlahnya, para

pemakai laporan keuangan dapat menentukan jenis rasio yang akan dipakai sesuai

dengan kebutuhan mereka. Hanafi (dalam Ika, 2010) menyatakan ada lima jenis rasio

keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas,

rasio pasar.

Menurut Subramanyam dan John (2010:241) “likuiditas (liquidity)

mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.” Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besarnya aktiva lancar yaitu

aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang dan

persediaan. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh

keuntungan atau mendapatkan keuntungan. Pentingnya likuiditas karena dapat

mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Bagi kreditor perusahaan, kurangnya

likuiditas dapat menyebabkan penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman

(14)

Persediaan merupakan salah satu bagian dari asset lancar. Persediaan yang

tidak menumpuk di gudang secara efektif akan membantu perusahaan untuk

memperoleh aset lancar baik berupa kas atau piutang. Menurut Subramanyam dan

John (2010:245) “konversi persediaan menjadi kas dimulai dari adanya penjualan.”

Perputaran persediaan merupakan salah satu rasio aktivitas. Perputaran persediaan

merupakan rasio untuk mengukur kecepatan rata-rata persediaan bergerak keluar

masuk perusahaan. Jika perputaran persediaan rendah, hal ini menunjukkan adanya

pos persediaan yang bergerak lambat sehingga perusahaan akan dipertanyakan dalam

kemampuan memperoleh kembali biaya persediaannya dan kemampuan perusahaan

dalam memperoleh keuntungan. Jika perputaran persediaan cepat maka akan

memperkecil resiko terhadap kerugian yang akan terjadi dan memperbesar

kemampuan perusahaan meraih laba.

Beberapa penelitian pertumbuhan laba telah dilakukan sebelumnya.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Firmansyah (2013) mengenai

pengaruh rasio lancar, dan marjin laba kotor terhadap pertumbuhan laba bersih

perusahaan pada sektor otomotif dan kompenen yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Beliau menyatakan bahwa secara simultan kedua variabel berpengaruh

terhadap likuiditas, sedangkan secara parsial hanya variabel rasio lancar berpengaruh

secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Cahyaningrum (2011) pada penelitiannya mengenai analisis manfaat

(15)

perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek indonesia periode 2005 sampai

2010. Beliau menggunakan variabel Working Capital to Total Asset (WCTA), Debt

to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), and Net Profit Margin (NPM)

sebagai variabel independen dan pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. Beliau

menyatakan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba sedangkan secara parsial hanya Total Asset Turnover (TAT), and

Net Profit Margin (NPM) yang berpengaruh signifikan.

Melinda (2010) pada penelitiannya mengenai pengaruh rasio keuangan

terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Beliau menggunakan variabel Debt

ratio, Net Profit Margin, Inventory Trun Over, dan Return On Equity sebagai variabel

independen dan pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. Beliau menyatakan

bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba sedangkan secara parsial hanya Debt Ratio yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan laba.

Manurung (2011) pada penelitiannya mengenai pengaruh tingkat likuiditas,

solvabilitas, dan efesiensi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Beliau menggunakan variabel Loan to

Deposite Ratio, Capital Eduquacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Operating Cost Ratio,

(16)

pertumbuhan laba sedangkan secara parsial hanya Debt to Equity Ratio dan

Operating Cost Ratio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Ningsih (2011) pada penelitiannya mengenai pegaruh rasio keuangan terhadap

pertumbuhan laba perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Beliau menggunakan variabel current ratio, total

asset turnover, inventory turnover, debt equity ratio, debt to asset ratio, return on

assets, return on equity dan gross profit margin. Beliau menyatakan bahwa secara

parsial hanya variabel current ratio, total assets turnover dan inventory turnover yang

berpengaruh signifikan.

Atas dasar penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti kembali

pertumbuhan laba dengan menambahkan variabel perputaran persediaan (inventory

turnover) karena salah satu pendapatan perusahaan berasal dari terjualnya persediaan

dan karena peneliti menemukan ketidakonsistenan hasil dari penelitian sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Persediaan Terhadap

Pertumbuhan Labapada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

yang menjadi identifikasi masalah dalam penilaian ini adalah :

(17)

2. Apakah rasio keuangan mempengaruhi pertumbuhan laba?

3. Apakah persediaan mempengaruhi pertumbuhan laba?

4. Apakah utang lancar mempengaruhi pertumbuhan laba?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka penulis perlu membuat batasan masalah mengenai hal

apa yang diteliti. Batasan masalah dipenelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh

likuiditas dan perputaran persediaan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah likuiditasberpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia?

2. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia?

3. Apakah secara simultan likuiditas dan perputaran persediaan berpengaruh

terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

(18)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan tujuannya untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap pertumbuhan

laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan perputaran persediaan secara

simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi lebih banyak dan

menambah wawasan penulis tentang teori likuiditas, perputaran persediaan

sejauh mana mempengaruhi pertumbuhan laba, dan apat dijadikan sebagai

bahan referensi tambahan tentang pertumbuhan laba dan dapat dijadikan

sebagai perbandingan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

2. Praktisi

Bagi pihak manajemen perusahaan, diharapkan dapat menambah informasi

atau menjadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil uji hipotesa secara simultan menunjukkan bahwa likuiditas dan

perputaran persediaan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Artinya,

kenaikan pertumbuhan laba ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

membayar utang jangka pendeknya dan dari kemampuan perusahaan menjual

persediaan yang dimiliki.

2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa:

a. Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya

setiap kenaikan dan penurunan pertumbuhan laba tidak ditentukan oleh

kenaikan dan penurunan likuiditas.

b. Perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan

laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Artinya, setiap meningkatnya perputaran persediaan maka pertumbuhan

laba perusahaan juga akan meningkat dan sebaliknya setiap perputaran

(20)

3. Hasil penelitian yang ditunjukkan oleh adjusted R2 sebesar 13,2 % berarti

bahwa pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh likuiditas dan perputaran

persediaan. Sisanya sebesar 86,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

5.2 Keterbatasan Penelitian.

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga dapat dijadikan

pertimbangan untuk memperbaiki dalam penelitian berikutnya. Berikut adalah

keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini hanya 13,2 % yang

mempengaruhi variabel dependen. Sisanya, variabel lain yang mempengaruhi

variabel dependen yang tidak dimasukkan dalam model regresi penelitian ini.

2. Periode pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2011-2012 sehinggadata

dalam penelitian ini masih sedikit.

5.3 Saran

Adapun saran peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti

selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jenis usaha lainnya yang

mengalami pertumbuhan laba yang meningkat dari tahun ketahun karena

dalam penelitian ini sampel yang digunakan sedikit dan menambah periode

(21)

2. Secara keseluruahan likuiditas dan persediaan berpengaruh terhadapa

pertumbuhan laba. Sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan

pertumbuhan labanya dengan menjaga tingkat likuiditasnya agar tidak terlalu

tinggi dan tidak terlalu rendah. Yaitu dengan menetapkan kebijakan likuiditas

yang sesuai dengan standar umum. Karena dengan likuiditas yang terlalu

tinggi perusahaan akan memiliki banyak modal kerja yang menganggur dan

dengan likuiditas yang terlalu rendah perusahaan nantinya tidak akan mampu

menutupi hutang lancarnya.

3. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya meningkatkan perputaran persediaannya

agar pendapatan perusahaan semakin meningkat dan pertumbuhan laba yang

diperoleh perusahaan juga akan meningkatkan. Dengan menerapkan economic

order quantity (EOQ). melakukan metode EOQ perusahaan dapat menentukan

berapa banyak persediaan yang dipesan dan ditampung, sehingga terjadi

keseimbangan antara penyimpanan dan pemesanan ulang persediaan. Hal ini

agar tidak terjadinya penumpukkan persediaan yang bisa menyebabkan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adisetiawan, R, 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Laba Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10, No 3.

Al’ayyubi Pelu, Alfian, 2012. Dampak Krisis Ekonomi Amerika Serikat Tahun

2008 Terhadap Industri Manufaktur Indonesia, Skripsi, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Anas Nanang, budi.Pengertian Likuiditas http://nanangbudianas.blogspot.com/2013 /02 pengertian-likuiditas.html, (11 Februari 2013).

Basyaib, Fachmi, 2007. Keuangan Perusahaan, Prenada Media Group, Jakarta.

Bella, Rasio Likuditas, http://bellarasbas.blogspot.com/2012/10/rasio-likuiditas.html, (19 Oktober 2012)

Cahyaningrum Hesti, Ndaru. 2012. Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Dini. Standar Umum atau Rata-Rata Industri. http://dinnielvera.blogspot.com (22 Mei 2012)

Firmansyah, Arif, 2013. Pengaruh Rasio Lancar dan Marjin Laba Kotor Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan Ban Pada Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap Sofyan, Syafri 2013.Analisis Kritis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

(23)

Ika Lucia, Fitriastuti, 2010. Analisis Return On Investment untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Dagang yang Listing di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Solusi, Volume 5, Nomor 2.

James, dkk, 2009.Pengantar Akuntansi, Salemba Empat: Jakarta.

Jumingan, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 1, Kencana, Jakarta.

Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Rajawali Pers, Jakarta.

Manurung, JungJung, (2012). Pengaruh tingkat likuiditas, solvabilitas, dan efesiensi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.

Melinda Simarmata, Evy, 2010. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Munawir, 2010. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta.

Ningsih Widya, Indah, 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sakkung Carrien, Valarie, 2011. Perbandingan Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan JIT (Just in Time) Terhadap Efesiensi Biaya Persediaan dan Kinerja Non-Keuangan (Studi Kasus Pada PT Indoto Tirta Mulia), Jurnal Ilmiah Akuntansi, No. 5

Situmeang, Chandra, 2011. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi III, UNIMED.

(24)

Subramanyam dan John , 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta.

Suharyadi dan Purwanto, 2011.Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Suprihatmi, 2006.Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kemampuan Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol. 6, No 1,

Syamni, Ghazali, dan Martunis, 2013. Pengaruh OPM, ROE dan ROA Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia,Jurnal Kebangsaan, Vol.2 No.4, ISSN: 2089-5917.

Syamsudin dan Primayuta, Ceky, 2009.Rasio Keuangan dan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, Nomor 1.

UNIMED, 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi, UNIMED.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini,

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sampai saat ini sehingga penulis

Selanjutnya Mahmud Yunus juga memiliki pandangan dengan gagasan tentang kurikulum yang pada masa itu tergolong baru, dan untuk di masa sekarang tampak masih relevan untuk

Berdasarkan pada parameter estimasi untuk pengujian hipotesis ke 6 menunjukkan nilai Critical Ratio (CR) sebesar 6,635 dengan probabilitas sebesar ****(mendekati

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh efektivitas komunikasi petugas pabrik gula terhadap kepercayaan petani pada pabrik gula, pengaruh kualitas teknis

Diketahui pula bahwa responden dengan nilai kepuasan kerja tinggi sebagian besar memiliki nilai upaya kesehatan perorangan yang baik yaitu sebesar 22,7% atau lima

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah t idak t erlepas dari kebijakan desent ralisasi yang menekankan pada prinsip money follow s funct ion sebagai konsekuensi dari hubungan

(Moleong, 2007), ”jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah jawaban atas pertanyaan penelitian yang ditujukan terhadap masalah yang telah dirumuskan dan