PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
RINI SYAHRANI NIM. 7101220019
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
Rini Syahrani, 7101220019. Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Persediaan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan penelitian ini adalah krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika berdampak pada negara-negara lainnya termasuk Indonesia. Salah satunya pada sektor manufaktur karena akibat krisis ekonomi menyebabkan rupiah Indonesia melemah. Dimana sektor manufaktur Indonesia masih memperoleh bahan bakunya dari luar negeri. Sehingga perusahaan harus terus berupaya tetap berada dalam posisi menguntungkan. Upaya yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu menjaga tingkat likuiditas dan perputaran persediaan.
Populasi penelitian yaitu 132 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2012. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari www.idx.co.id. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 31 perusahaan manufaktur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 20.
Secara simultan, likuiditas dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba dan perputaran persediaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Secara parsial hanya perputaran persediaan yang berpengaruh. Maknanya, terjualnya persediaan yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan. Artinya, perputaran persediaan memiliki faktor yang paling besar yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Nilai R Square adalah 0,132 mengindikasikan bahwa 13,2% pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 86,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
iii ABSTRAK
Rini Syahrani, 7101220019. The Influence Liquidity and Inventory Turnover Towards Earning Growth For Manufacture Company That Listed In Indonesia Stocks Exchange. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.
The problem in this study is the economic crisis by American the impact on the other countries including Indonesia. One of them in the manufacturing sector as a result of the economic crisis caused Indonesia rupiah weakned. Where the Indonesian manufacturing sector is still dependent by other countries. So the company shoul continue to remain in a favorable position. Measures referred to in this research that maintant levels of liquidity level and inventory turnover level.
The study population is 132 registered manufactur Indonesia Stocks Exchange during in the period 2011-2012. Data was collected by collecting secondary data from audit of financial reports from www.idx.co.id. The sample is purposive sampling method and obtained 31 Method of data analysisused in this study is multiple regression analysis using SPSS 20 .
The result of this research show that simultaneously, liquidity and inventory turnover influence significantly toward earning growth.partially liquidity uninfluence significantly toward earning growth. Inventory turnover partially influence significantly toward earning growth. So, any unsold inventory of the company will increase earning growth.
Only partially affect inventory turnover. Meaning, have unsold inventory in company will increase the company profit growth. That is, the inventory turnover has the biggest factor affecting profit growth. R Square that shows value 0,132 indicates that 13,2% turning in earning growth can be determined by the independent variable in this research, meanwhile, the residual value 86,8% determined by other factors which not include in this research.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Batasan Masalah ... 6
1.4Rumusan Masalah ... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1Likuiditas ... 8
2.1.1 Pengertian Likuiditas ... 8
2.1.2 Rasio Likuiditas ... 8
2.1.4 Standar Umum Rasio Likuiditas ... 10
2.1.4 Pengaruh Likuiditas terhadap Pertumbuhan Laba... 11
2.2Persediaan ... 12
2.2.1 Pengertian Persediaan... 12
2.2.2 Jenis-Jenis Persediaan ... 12
2.2.3 Pengendalian Persediaan ... 13
2.2.5 Metode Penilaian Persediaan ... 14
2.2.6 Metode Pencatatan Persediaan ... 16
2.2.7 Economic Order Quantity (EOQ) ... 17
2.2.8 Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point) ... 18
2.2.9 Perputaran Persediaan ... 18
2.2.10 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Pertumbuhan Laba ... 19
2.3Laba ... 19
2.3.1 Pengertian Laba ... 19
2.3.2 Karakteristik Laba ... 20
2.3.3 Jenis-Jenis Laba ... 20
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba ... 21
2.3.5 Pertumbuhan Laba ... 22
2.4Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23
2.5Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 25
2.5.1 Kerangka Konseptual ... 25
2.5.2 Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
3.2Populasi dan Sampel ... 28
3.3Jenis dan Sumber Data ... 29
3.4Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29
3.4.1 Variabel penelitian ... 29
3.4.2 Defenisi Operasional ... 29
3.5Teknis Pengumpulan Data ... 30
3.6Teknis Analisis Data ... 31
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 31
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 31
3.6.2.1 Uji Normalitas ... 31
3.6.2.2 Uji Multikolineritas ... 32
3.6.2.3 Uji Autokolerasi ... 32
3.6.2.4 Uji Heterokedasitas ... 33
3.6.3 Model Penelitian ... 33
3.6.4 Uji Hipotesis ... 34
3.6.4.1 Uji F ... 34
3.6.4.2 Uji t ... 34
3.6.4.3 Koefisien Determinasi ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36
4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 38
4.3 Uji Asumsi Klasik Data ... 40
4.3.1 Uji Normalitas ... 40
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 42
4.3.3 Uji Autokolerasi ... 43
4.3.4 Uji Heterokedastisitas ... 44
4.4 Analisis Regresi Berganda ... 45
4.5 Uji F ... 47
4.6 Uji t ... 48
4.7 Koefisien determinasi ... 50
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
4.8.1 Pengaruh Likuiditas dan Perputaran persediaan Secara Simultan Terhadap Pertumbuhan LabaLikuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba ... 52
4.8.2 Pengaruh Likuiditas Secara Parsial terhadap pertumbuhan Laba .. 53
4.8.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Pertumbuhan Laba ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 56
5.3 Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peneliti terdahulu ... 23
Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 37
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Sampel ... 37
Tabel 4.3 Deskriptif Data Penelitian ... 39
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas K-S ... 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas K-S Setelah Trimming ... 42
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 43
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokolerasi ... 44
Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 45
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ... 46
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ... 48
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Tabulasi Data
LAMPIRAN B Hasil Output SPSS
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Krisis ekonomi yang dialami oleh Amerika tahun 2008 berdampak pada
negara-negara lainnya termasuk negara Indonesia. Al’ayyubi (2012) menyatakan
bahwasannya industri-industri manufaktur terkena dampak krisis. Apalagi perusahaan
manufaktur yang ada di Indonesia pada umumnya masih memperoleh bahan baku
dari luar negeri. Kejadian seperti ini berdampak pada keuangan perusahaan. Menurut
Al’ayyubi (2012) hal ini disebabkan pasar yang menyusut baik dipasaran ekspor
maupun pasar dalam negeri, biaya produksi yang tinggi karena harga-harga bahan
baku impor masih tinggi dengan lemahnya nilai tukar rupiah. Hal ini menuntut setiap
perusahaan dapat mengelola dan melaksanakan manajemen perusahaan lebih
profesional. Dimana agar perusahaan mampu bersaing, perusahaan harus terus
meningkatkan kinerja perusahaannya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya karena persaingan yang semakin ketat
akibat krisis ekonomi.
Menurut Kasmir (2011:2) “salah satu tujuan perusahaan pada umumnya
adalah untuk memperoleh laba.” Walaupun bukan semata-mata berorientasi pada laba
namun dalam menjalankan usahanya perusahaan juga harus memperhatikan upaya
yang dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan (tidak merugi) sehingga
kelangsungan usahanya tetap terjaga. Karena menurut Suprihatmi (2006) masyarakat
perusahaan yang dilihat dari kinerja manajemen. Salah satu parameter kinerja tersebut
adalah laba. Syamsudin (2009) juga menyatakan bahwa laba mencerminkan kinerja
perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai
kinerja yang bagus atau tidak.
Meythi (dalam Adisetiawan, 2011) menyatakan bahwa salah satu cara
untuk memprediksi laba perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan. Syamni
(2013) menyatakan bahwa jenis rasio keuangan sangat banyak jumlahnya, para
pemakai laporan keuangan dapat menentukan jenis rasio yang akan dipakai sesuai
dengan kebutuhan mereka. Hanafi (dalam Ika, 2010) menyatakan ada lima jenis rasio
keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas,
rasio pasar.
Menurut Subramanyam dan John (2010:241) “likuiditas (liquidity)
mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.” Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besarnya aktiva lancar yaitu
aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang dan
persediaan. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh
keuntungan atau mendapatkan keuntungan. Pentingnya likuiditas karena dapat
mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Bagi kreditor perusahaan, kurangnya
likuiditas dapat menyebabkan penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman
Persediaan merupakan salah satu bagian dari asset lancar. Persediaan yang
tidak menumpuk di gudang secara efektif akan membantu perusahaan untuk
memperoleh aset lancar baik berupa kas atau piutang. Menurut Subramanyam dan
John (2010:245) “konversi persediaan menjadi kas dimulai dari adanya penjualan.”
Perputaran persediaan merupakan salah satu rasio aktivitas. Perputaran persediaan
merupakan rasio untuk mengukur kecepatan rata-rata persediaan bergerak keluar
masuk perusahaan. Jika perputaran persediaan rendah, hal ini menunjukkan adanya
pos persediaan yang bergerak lambat sehingga perusahaan akan dipertanyakan dalam
kemampuan memperoleh kembali biaya persediaannya dan kemampuan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan. Jika perputaran persediaan cepat maka akan
memperkecil resiko terhadap kerugian yang akan terjadi dan memperbesar
kemampuan perusahaan meraih laba.
Beberapa penelitian pertumbuhan laba telah dilakukan sebelumnya.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Firmansyah (2013) mengenai
pengaruh rasio lancar, dan marjin laba kotor terhadap pertumbuhan laba bersih
perusahaan pada sektor otomotif dan kompenen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Beliau menyatakan bahwa secara simultan kedua variabel berpengaruh
terhadap likuiditas, sedangkan secara parsial hanya variabel rasio lancar berpengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Cahyaningrum (2011) pada penelitiannya mengenai analisis manfaat
perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek indonesia periode 2005 sampai
2010. Beliau menggunakan variabel Working Capital to Total Asset (WCTA), Debt
to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), and Net Profit Margin (NPM)
sebagai variabel independen dan pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. Beliau
menyatakan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba sedangkan secara parsial hanya Total Asset Turnover (TAT), and
Net Profit Margin (NPM) yang berpengaruh signifikan.
Melinda (2010) pada penelitiannya mengenai pengaruh rasio keuangan
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Beliau menggunakan variabel Debt
ratio, Net Profit Margin, Inventory Trun Over, dan Return On Equity sebagai variabel
independen dan pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. Beliau menyatakan
bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba sedangkan secara parsial hanya Debt Ratio yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
Manurung (2011) pada penelitiannya mengenai pengaruh tingkat likuiditas,
solvabilitas, dan efesiensi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Beliau menggunakan variabel Loan to
Deposite Ratio, Capital Eduquacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Operating Cost Ratio,
pertumbuhan laba sedangkan secara parsial hanya Debt to Equity Ratio dan
Operating Cost Ratio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Ningsih (2011) pada penelitiannya mengenai pegaruh rasio keuangan terhadap
pertumbuhan laba perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Beliau menggunakan variabel current ratio, total
asset turnover, inventory turnover, debt equity ratio, debt to asset ratio, return on
assets, return on equity dan gross profit margin. Beliau menyatakan bahwa secara
parsial hanya variabel current ratio, total assets turnover dan inventory turnover yang
berpengaruh signifikan.
Atas dasar penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti kembali
pertumbuhan laba dengan menambahkan variabel perputaran persediaan (inventory
turnover) karena salah satu pendapatan perusahaan berasal dari terjualnya persediaan
dan karena peneliti menemukan ketidakonsistenan hasil dari penelitian sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Persediaan Terhadap
Pertumbuhan Labapada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
yang menjadi identifikasi masalah dalam penilaian ini adalah :
2. Apakah rasio keuangan mempengaruhi pertumbuhan laba?
3. Apakah persediaan mempengaruhi pertumbuhan laba?
4. Apakah utang lancar mempengaruhi pertumbuhan laba?
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka penulis perlu membuat batasan masalah mengenai hal
apa yang diteliti. Batasan masalah dipenelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh
likuiditas dan perputaran persediaan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah likuiditasberpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia?
2. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia?
3. Apakah secara simultan likuiditas dan perputaran persediaan berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan tujuannya untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap pertumbuhan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan perputaran persediaan secara
simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi lebih banyak dan
menambah wawasan penulis tentang teori likuiditas, perputaran persediaan
sejauh mana mempengaruhi pertumbuhan laba, dan apat dijadikan sebagai
bahan referensi tambahan tentang pertumbuhan laba dan dapat dijadikan
sebagai perbandingan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.
2. Praktisi
Bagi pihak manajemen perusahaan, diharapkan dapat menambah informasi
atau menjadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil uji hipotesa secara simultan menunjukkan bahwa likuiditas dan
perputaran persediaan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Artinya,
kenaikan pertumbuhan laba ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam
membayar utang jangka pendeknya dan dari kemampuan perusahaan menjual
persediaan yang dimiliki.
2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa:
a. Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya
setiap kenaikan dan penurunan pertumbuhan laba tidak ditentukan oleh
kenaikan dan penurunan likuiditas.
b. Perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Artinya, setiap meningkatnya perputaran persediaan maka pertumbuhan
laba perusahaan juga akan meningkat dan sebaliknya setiap perputaran
3. Hasil penelitian yang ditunjukkan oleh adjusted R2 sebesar 13,2 % berarti
bahwa pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh likuiditas dan perputaran
persediaan. Sisanya sebesar 86,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
5.2 Keterbatasan Penelitian.
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga dapat dijadikan
pertimbangan untuk memperbaiki dalam penelitian berikutnya. Berikut adalah
keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini hanya 13,2 % yang
mempengaruhi variabel dependen. Sisanya, variabel lain yang mempengaruhi
variabel dependen yang tidak dimasukkan dalam model regresi penelitian ini.
2. Periode pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2011-2012 sehinggadata
dalam penelitian ini masih sedikit.
5.3 Saran
Adapun saran peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti
selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jenis usaha lainnya yang
mengalami pertumbuhan laba yang meningkat dari tahun ketahun karena
dalam penelitian ini sampel yang digunakan sedikit dan menambah periode
2. Secara keseluruahan likuiditas dan persediaan berpengaruh terhadapa
pertumbuhan laba. Sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
pertumbuhan labanya dengan menjaga tingkat likuiditasnya agar tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah. Yaitu dengan menetapkan kebijakan likuiditas
yang sesuai dengan standar umum. Karena dengan likuiditas yang terlalu
tinggi perusahaan akan memiliki banyak modal kerja yang menganggur dan
dengan likuiditas yang terlalu rendah perusahaan nantinya tidak akan mampu
menutupi hutang lancarnya.
3. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya meningkatkan perputaran persediaannya
agar pendapatan perusahaan semakin meningkat dan pertumbuhan laba yang
diperoleh perusahaan juga akan meningkatkan. Dengan menerapkan economic
order quantity (EOQ). melakukan metode EOQ perusahaan dapat menentukan
berapa banyak persediaan yang dipesan dan ditampung, sehingga terjadi
keseimbangan antara penyimpanan dan pemesanan ulang persediaan. Hal ini
agar tidak terjadinya penumpukkan persediaan yang bisa menyebabkan
DAFTAR PUSTAKA
Adisetiawan, R, 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Laba Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10, No 3.
Al’ayyubi Pelu, Alfian, 2012. Dampak Krisis Ekonomi Amerika Serikat Tahun
2008 Terhadap Industri Manufaktur Indonesia, Skripsi, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Anas Nanang, budi.Pengertian Likuiditas http://nanangbudianas.blogspot.com/2013 /02 pengertian-likuiditas.html, (11 Februari 2013).
Basyaib, Fachmi, 2007. Keuangan Perusahaan, Prenada Media Group, Jakarta.
Bella, Rasio Likuditas, http://bellarasbas.blogspot.com/2012/10/rasio-likuiditas.html, (19 Oktober 2012)
Cahyaningrum Hesti, Ndaru. 2012. Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Dini. Standar Umum atau Rata-Rata Industri. http://dinnielvera.blogspot.com (22 Mei 2012)
Firmansyah, Arif, 2013. Pengaruh Rasio Lancar dan Marjin Laba Kotor Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan Ban Pada Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap Sofyan, Syafri 2013.Analisis Kritis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.
Ika Lucia, Fitriastuti, 2010. Analisis Return On Investment untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Dagang yang Listing di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Solusi, Volume 5, Nomor 2.
James, dkk, 2009.Pengantar Akuntansi, Salemba Empat: Jakarta.
Jumingan, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 1, Kencana, Jakarta.
Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Rajawali Pers, Jakarta.
Manurung, JungJung, (2012). Pengaruh tingkat likuiditas, solvabilitas, dan efesiensi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.
Melinda Simarmata, Evy, 2010. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Munawir, 2010. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta.
Ningsih Widya, Indah, 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sakkung Carrien, Valarie, 2011. Perbandingan Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan JIT (Just in Time) Terhadap Efesiensi Biaya Persediaan dan Kinerja Non-Keuangan (Studi Kasus Pada PT Indoto Tirta Mulia), Jurnal Ilmiah Akuntansi, No. 5
Situmeang, Chandra, 2011. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi III, UNIMED.
Subramanyam dan John , 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta.
Suharyadi dan Purwanto, 2011.Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
Suprihatmi, 2006.Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kemampuan Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol. 6, No 1,
Syamni, Ghazali, dan Martunis, 2013. Pengaruh OPM, ROE dan ROA Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia,Jurnal Kebangsaan, Vol.2 No.4, ISSN: 2089-5917.
Syamsudin dan Primayuta, Ceky, 2009.Rasio Keuangan dan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, Nomor 1.
UNIMED, 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi, UNIMED.