PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU DARI HASIL
PEMBAKARAN NIRA PG. GONDANG BARU KLATEN
DAN KAPUR TOHOR PENGGANTI SEMEN UNTUK
CAMPURAN BETON
Tugas Akhir
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil
diajukan oleh:
NANANG HARJIANTO NIM : D 100 100 051
kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
iii MOTTO
“Maha Suci Engkau ya Allah, kami tidak mempunyai ilmu, hanya terbatas
sepanjang yang pernah Engkau ajarkan kepada kami saja. Sesungguhnya
Engkau Maha Tahu dan Bijaksana”
(Qs. Al Baqarah : 32)
“
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yangdemikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.
(Qs. Al Baqarah : 45)
“
Sesungguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehinggamereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
(Qs. Al RA’DU : 11)
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau
menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu
kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelajarkan”
(Ali Bin Abi Thalib)
“Tidak ada satu hal pun yang mustahil bila tuhan berkenan”.
iv
PRAKATA
ﺳﻼ ﻋ ﻮ ﷲﻮ ﮔ ﻪ
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Pemanfaatan Abu Terbang
Ampas Tebu Dari Hasil Pembakaran Nira PG.Gondang baru Klaten Dan Kapur
Tohor Pengganti Semen Untuk Campuran Beton”.
Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
sehingga pelaksanaan dan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
4) Bapak Ir. H. Aliem Sudjatmiko, MT, selaku Dosen Pembimbing Pendamping
Tugas Akhir saya
5) Bapak Dr. Mochamad Solikin, selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya.
6) Bapak H. Muslich Hartadi Susanto, ST, MT, PhD. selaku Pembimbing
Akademik.
7) Semua dosen Teknik Sipil UMS, karyawan dan karyawati UMS terima kasih
atas semua ilmu yang diberikan kepada saya. Semoga ilmu yang bapak/ ibu
berikan dapat bermanfaat bagi masa depan saya dan menjadi barokah
tentunya.
8) Bapak Waluyo, Ibu Siti Junaidah dan Adik-Adikku Ardian Irdianto, Arfian
Oktavianto, Nesa Andra Sevianto, Desti Zulfah Agustin tercinta yang selalu
melimpahkan kasih sayang, doa restu dan dorongan, baik moril maupun
vi DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... ii
MOTTO ... iii
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Beton ... 5
B. Sifat-sifat Beton ... 5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton ... 7
vii
12.Universal Testing Machine ... 39
viii
14.Peralatan Penujang ... 40
D. Pelaksanaa Penelitian ... 41
1.Pemeriksaan bahan ... 41
2.Perencanaan campuran beton ... 47
3.Pembuatan benda uji ... 48
4.Perawatan ... 50
5.Pengujian kuat tekan beton ... 51
6.Pengujian kuat tarik belah beton ... 52
7.Pengujian kuat lentur beton ... 53
8.Sampel pengujian beton ... 54
9.Pengambilan kesimpulan ... 54
E. Tahapan Penelitian ... 54
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Agregat ... 57
B. Perencanaan Campuran Adukan Beton ... 59
C. Kekentalan Adukan Beton ... 60
D. Pengujian Kuat Tekan Beton ... 61
E. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ... 66
F. Pengujian Kuat Lentur Beton ... 72
G. Perbandingan Pengujian ... 75
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76
B. Saran-saran ... 77
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1. Hubungan antara faktor air semen dan kuat tekan beton ... 8
Gambar II.2. Hubungan antara kuat tekan beton dan jumlah semen ... 9
Gambar II.3. Pengaruh jenis agregat terhadap kuat tekan beton ... 10
Gambar II.4. Pengaruh suhu terhadap laju kuat tekan beton ... 10
Gambar II.5. Grafik kuat tekan beton untuk berbagai jenis semen ... 11
Gambar III.1. Hubungan antara FAS dengan kuat tekan ... 22
Gambar III.2. Persen butir yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir maksimum 40 mm ... 23
Gambar III.3. Persen butir yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir maksimum 30 mm ... 23
Gambar III.4. Persen butir yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butir maksimum 20 mm ... 24
Gambar III.5. Persen butir yang lewat ayakan (%) untuk agregat dengan butur maksimum 10 mm ... 24
Gambar III.6. Skema pengujian kuat tekan benda uji silinder ... 27
Gambar III.7. Skema pengujian kuat tarik belah benda uji silinder ... 28
Gambar III.5. Skema pengujian kuat lentur benda uji balok ... 29
Gambar IV.1. Air ... 30
Gambar IV.2. Agregat halus ... 31
Gambar IV.3. Agregat kasar ... 31
Gambar IV.4. Semen potrland ... 32
Gambar IV.5. Limbah abu ampas tebu PG.Gondang Baru Klaten ... 33
x
Gambar IV.21. Peralatan penujang... 41
Gambar IV.22. Persiapan... 49
Gambar IV.23. Pembuatan benda uji beton ... 49
Gambar IV.24. Pencetakan benda uji silinder ... 50
Gambar IV.25. Pencetakan benda uji balok ... 50
Gambar IV.26. Perawatan (Curing) ... 51
Gambar IV.27. Pengujian kuat tekan beton ... 52
Gambar IV.28.Pengujian kuat tarik belah beton ... 53
Gambar IV.29. Pengujian kuat lentur beton ... 54
Gambar IV.30. Bagan aliran tahapan penelitian... 56
Gambar V.1. Hubungan antara ukuran saringan dengan persen butir lolos untuk agregat halus ... 58
Gambar V.2. Hubungan antara ukuran saringan dengan persen butir lolos untuk agregat kasar ... 59
Gambar V.3. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan berat jenis pada pengujian kuat tekan beton dengan perekat semen ... 62
Gambar V.4. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan berat jenis pada pengujian kuat tekan beton dengan perekat kapur tohor 63 Gambar V.5. Hubungan antara abu ampas tebu dengan pengujian kuat tekan beton dengan perekat semen ... 64
xi
Gambar V.7. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan berat jenis
pada pengujian kuat tarik belah beton dengan perekat semen 67
Gambar V.8. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan berat jenis
pada pengujian kuat tekan beton dengan perekat kapur tohor 68
Gambar V.9. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan pengujian
kuat tarik belah beton dengan perekat semen ... 70
Gambar V.10. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan pengujian
kuat tarik belah beton dengan perekat kapur tohor ... 71
Gambar V.11. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan pengujian
kuat lentur beton dengan perekat semen ... 73
Gambar V.12. Hubungan antara variasi abu ampas tebu dengan pengujian
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III.1. Susunan unsur kimia semen ... 16
Tabel III.2. Jenis-jenis semen portland (Tjokrodimuljo, 1996) ... 16
Tabel III.3. Komposisi kimia abu ampas tebu... 19
Tabel III.4 Devisiasi setandar ... 21
Tabel III.5. Persyaratan FAS ... 21
Tabel III.6. Proporsi agregat dengan semen (berat) ... 25
Tabel IV.1 Tabel jumlah sampel benda uji beton ... 54
Tabel V.1. Hasil pemeriksaan agregat halus ... 57
Tabel V.2. Hasil pemeriksaan sgregat kasar ... 58
Tabel V.3. Perencanaan campuran adukan beton dengan semen ... 60
Tabel V.4. Perencanaan campuran adukan beton dengan kapur tohor ... 60
Tabel V.5. Hasil pengujian slump untuk fas 0,5 ... 60
Tabel V.6. Data hasil pengujian berat jenis pada pengujian kuat tekan beton dengan perekat semen ... 61
Tabel V.7. Data hasil pengujian berat jenis pada pengujian kuat tekan beton dengan perekat kapur tohor ... 62
Tabel V.8. Data hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan perekat semen ... 64
Tabel V.9. Data hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan perekat kapur tohor... 65
Tabel V.10. Data hasil pengujian berat jenis pada pengujian kuat tarik belah beton dengan perekat semen ... 67
Tabel V.11. Data hasil pengujian berat jenis pada pengujian kuat tarik belah beton dengan perekat kapur tohor ... 68
Tabel V.12. Data hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan menggunakan perekat semen ... 69
xiii
Tabel V.14. Data hasil pengujian kuat lentur beton dengan menggunakan
perekat semen ... 72
Tabel V.15. Data hasil pengujian kuat lentur beton dengan menggunakan
perekat kapur tohor... 74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman LAMPIRAN 1. Foto Bahan yang Digunakan Penelitian ... L-1
LAMPIRAN 2. Foto Proses Pembuatan Benda Uji ... L-2
LAMPIRAN 3. Foto Proses Pengujian Kuat Tekan ... L-4
LAMPIRAN 4. Foto Proses Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ... L-9
LAMPIRAN 5. Foto Proses Pengujian Kuat Lentur ... L-13
LAMPIRAN 6. Hasil Pengujian Agregat Halus ... L-17
LAMPIRAN 7. Hasil Pengujian Agregat Kasar ... L-23
LAMPIRAN 8. Perencanaan Campuran Beton ... L-30
LAMPIRAN 9. Pengujian Slump ... L-34
LAMPIRAN 10. Hasil Pengujian Kuat Tekan ... L-35
LAMPIRAN 11. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah ... L-49
LAMPIRAN 12. Hasil Pengujian Kuat Lentur ... L-63
LAMPIRAN 13. Hasil Pengujian Kuat Tekan ... L-35
LAMPIRAN SNI
xv
DAFTAR NOTASI A = Luas permukaan benda uji (mm²)
Fas = Faktor air semen f’c = kuat tekan beton (MPa) Fct = Kuat tarik belah beton (MPa)
Flt = Kuat lentur beton (MPa)
D = Diameter benda uji silinder (mm)
b = lebar benda uji balok (mm)
d = Tinggi benda uji balok (mm)
L = Panjang benda uji silinder (mm)
Llt = Panjang antara tumpuan (mm)
Pmax = Beban maksimal (N)
PAg.h = proporsi agregat halus (%)
PAg.k = proporsi agregat kasar (%)
SNI = Standar Nasional Indonesia.
S = Berat semen diperlukan dalam 1 m
³
V = Prosentase udara dalam beton (%)
s = berat jenis semen
air = berat jenis air
Ag.h = berat jenis agregat halus
Ag.k = berat jenis agregat kasar
xvi ABSTRAKSI
PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU DARI HASIL PEMBAKARAN NIRA PG.GONDANG BARU KLATEN DAN KAPUR TOHOR PENGGANTI SEMEN UNTUK CAMPURAN BETON
Beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu semen, agregat,
dan air. Bahan tambah (admixture) dapat ditambah untuk mengubah sifat-sifat tertentu
dari beton agar berfungsi lebih baik dan lebih ekonomis. Pemilihan abu ampas tebu
sebagai bahan tambah merupakan salah satu alternatif yang cukup mengena, mengingat di Indonesia potensi ampas tebu tercatat mencapai 2.270.623 ton sehingga ampas tebu yang
dihasilkan berkisar antara 340.593 ton sampai 711.614 ton.Sertapemberian kapur tohor
sebagai pengganti semen dimaksudkan untuk menjadi bahan ikat yang penting dan
banyak dipakai dalam pembangunan fisik beton. Tujuan penelitian adalah Untuk
mengetahui perbedaan kuat tekan, tarik dan lentur yang dihasilkan dari penambahan abu ampas tebu dengan perekat kapur tohor atau pun menggunakan semen. Persentase variasi
penambahan abu ampas tebu 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dari berat semen atau kapur
tohor untuk variasi 5 benda uji. Untuk kuat tekan dan kuat tarik belah beton menggunakan cetakan silinder dengan dimensi diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 60 benda uji. Untuk uji kuat lentur balok tanpa tulangan menggunakan cetakan balok dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 20 cm sebanyak 30 benda
uji. Mix design menggunakan metode road note no.4. pengujian dilakukan ketika benda
uji berumur 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan menggunakan perekat semen atau kapur tohor dapat disimpulkan bahwa untuk campuran beton menggunakan semen
dengan penambahan abu ampas tebu sebesar 10% menghasilkan kuat tekan maksimal
sebesar 22,46 MPa sehingga mengalami peningkatan sebesar 21,6% dari beton normal 20,30 MPa. Untuk perkat kapur tohor pengujian kuat tekan maksimal sebesar 10% menghasilkan kuat tekan 2,23 sehingga mengalami peningkatan sebesar 61,20% dari beton normal 1,62 MPa. Pengujian kuat tarik belah menggunakan perekat semen dengan
penambahan abu ampas tebusebesar 10% menghasilkan kuat tarik maksimal sebesar 6,06
MPa sehingga mengalami peningkatan sebesar 4,3% dari beton normal 5,63 MPa. Untuk perekat kapur tohor pengujian kuat tarik belah maksimal sebesar 12,5% menghasilkan kuat tarik 0,67 sehingga mengalami peningkatan sebesar 1,2% dari beton normal 0,66 MPa. Sedang untuk pengujian kuat lentur menggunakan perekat semen dengan
penambahan abu ampas tebu sebesar 12,5% menghasilkan kuat lentur maksimal sebesar
4,43 MPa sehingga mengalami peningkatan sebesar 1% dari beton normal 4,3 MPa. Untuk perkat kapur tohor pengujian kuat lentur maksimal sebesar 10% menghasilkan kuat lentur 0,47 sehingga mengalami peningkatan sebesar 5,6% dari beton normal 0,39 MPa.