• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STRUKTURAL TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA ( Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STRUKTURAL TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA ( Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL

STRUKTURAL TIPE TPS (

THINK-PAIR-SHARE

) TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI

KEAKTIFAN SISWA

( Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar )

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Oleh:

HERA ISNA PRAMUJIATI A 410 050 030

]

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan

tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah

seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa

depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa

yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. Pendidikan yang

baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya

untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masa depan.

Belajar merupakan suatu proses komplek yang terjadi pada semua

orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga keliang lahat.

Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya

perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi sebagai

akibat interaksi dengan lingkungannya, tidak karena proses pertumbuhan fisik

atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan

dan perubahannya bersifat permanen (Sardiman, 2002 : 2). Perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,

kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada

(3)

Proses belajar mengajar terjadi manakala ada interaksi antara guru

dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru

memerankan fungsi sebagai pengajar atau pemimpin belajar atau fasilitator

belajar, sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar.

Guru sebagai pengajar diharapkan mampu mengatur, mengarahkan dan

menciptakan suasana yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki ciri objek

abstrak, pola pikir deduktif dan konsisten juga tidak dapat dipisahkan dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kegiatan belajar

mengajar, pada umumnya guru menyadari bahwa pelajaran matematika

merupakan pelajaran yang kurang diminati, ditakuti dan membosankan oleh

sebagian besar siswa. Hal ini mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk

mempelajari matematika dan siswa juga kurang aktif sehingga hasil

belajarnya kurang memuaskan. Tingkat keaktifan siswa sangat

mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Semakin siswa aktif

maka semakin cepat tercapainya proses belajar.

Model pembelajaran untuk usaha perbaikan dan peningkatan

kemampuan mengajar guru serta keaktifan belajar siswa adalah pembelajaran

kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan dicobakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural tipe Think-Pair-Share,

(4)

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang menghendaki siswa

bekerja saling membantu dalam kelompok kecil.

Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural tipe TPS

merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa saling bekerjasama dalam

memahami suatu masalah dan berusaha untuk memecahkan masalah dengan

berpasangan. Dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan pengetahuan

dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil

pembelajarannya.

Dengan pembelajaran kooperatif ini maka keaktifan siswa dapat

meningkat. Keaktifan siswa yang dimaksud adalah aktif dalam mengeluarkan

ide, menyelesaikan masalah, diskusi dan mempelajari kembali catatan

matematika.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti akan mengadakan

penelitian tentang “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model Struktural Tipe

TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari

Keaktifan Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat di

identifikasikan suatu masalah penelitian sebagai berikut :

1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru matematika

(5)

2. Masih rendahnya prestasi belajar siswa karena pelajaran matematika masih

dianggap pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi sebagian besar siswa.

3. Masih rendahnya keaktifan belajar siswa untuk mencapai hasil belajar

yang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya

penulis membatasi pada hal-hal seperti di bawah ini:

1. Metode pembelajaran yang digunakan dibatasi dengan metode

pembelajaran kooperatif model struktural tipe TPS untuk kelas eksperimen

dan pendekatan RME untuk kelas kontrol.

2. Keaktifan siswa yang dimaksud adalah keaktifan siswa terhadap pelajaran

yang berlangsung meliputi kegiatan diskusi, bertanya, mendengarkan,

mengerjakan soal dan mempelajari kembali catatan matematika.

3. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

matematika.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak

diteliti sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar

(6)

2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar

matematika?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan belajar

siswa terhadap prestasi belajar matematika?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika.

2. Pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

3. Interaksi antara model pembelajaran dan keaktifan belajar siswa terhadap

prestasi belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan terhadap pembelajaran matematika, terutama pada usaha untuk

merangsang keaktifan dan kreatifitas siswa sehingga siswa mempunyai

kesempatan dalam meningkatkan kemampuannya masing-masing.

Pembelajaran kooperatif menekankan komunikasi dan kerjasama antar

siswa sehingga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari

(7)

2. Praktis

Pada tatanan praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi

guru matematika dan siswa. Salah satunya sebagai masukan guru dan

calon guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan

membenahi dirinya sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Keluarga klien merasa takut dan khawatir akan kelahiran klien terhadap prosedur invasif saat operasi SC yang akan dilakukan tidak lancar dan takut anaknya klien terjadi

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder akan diperoleh dari tegalkota.bps.go.id dan Disperindag atau

Asis, Hukum Acara P idana Suatu Pengantar, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2014. Sutiyoso, Bambang, Sri Hastuti Puspitasari, Aspek – Aspek Perkembangan

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

pandangan yang sama mengenai smartphone, yaitu sebagai media. komunikasi, pencari informasi, hiburan, dan untuk eksistensi diri

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional