BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan mata pelajaran dasar yang bersifat penting dan di butuhkan dalam kehidupan sehari – hari. Hampir setiap segi kehidupan berhubungan dan membutuhkan ilmu matematika mulai dari hal sederhana seperti jual beli untuk menghitung uang kembali dan uang pembayaran, menghitung barang yang di beli. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Indra Djati Sidi (2000: 56) yang mengatakan bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar yang memiliki fungsi yang sangat berharga. Matematika bisa berfungsi untuk menata dan meningkatkan ketajaman penalaran siswa yang dapat membantu memperjelas menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol dalam matematika. Matematika juga melatih siswa untuk selalu berorientasi kepada kebenaran dengan mengembangkan sikap logis, kritis, cermat, dan disiplin. Dengan kata lain, matematika melatih siswa untuk berfikir teratur, sistematis, dan terstruktur dalam konsepsi yang jelas.
Penanaman konsep matematika perlu diberikan pada anak sedini mungkin dalam pendidikan formal, mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, karena hampir semua cabang ilmu pengetahuan pada jenjang pendidikan yang telah menggunakan matematika di dalam pelajarannya. Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam matematika adalah menyelesaikan bentuk soal cerita. Pemecahan soal berbentuk verbal berarti menerapkan pengetahuan yang dimiliki secara teoritis untuk memecahkan persoalan nyata atau keadaan sehari-hari. Menurut Soejono (1984: 4) keberhasilan dalam memecahkan persoalan berbentuk verbal tergantung kemampuan pemahaman verbal, yaitu kemampuan memahami soal bentuk cerita dan kemampuan mengubah soal verbal menjadi model matematika, biasanya dalam bentuk persamaan serta kesesuaian pengalaman siswa dengan situasi yang diceritakan dalam soal. Akan tetapi pada kenyataannya pembelajaran matematika sangat monoton. Guru hanya mengajar dengan ceramah tanpa member contoh yang nyata.
Kemampuan penalaran juga berpengaruh terhadap kemampuan siswa mengerjakan soal cerita matematika. Kemampuan penalaran dibutuhkan oleh siswa untuk menyimpulkan maksud soal berdasarkan bukti-bukti atau fakta yang tersirat dalam peryataan-pernyataan atau kalimat-kalimat yang disebutkan dalam soal cerita. Kemampuan penalaran yang baik akan mempermudah siswa memahami soal cerita. Sebaliknya, kemampuan penalaran yang tidak baik mempersulit siswa mengerjakan soal cerita matematika.
Berdasarkan pertimbangan pentingnya peranan keterampilan berbahasa dan kemampuan penalaran dalam mengerjakan soal cerita matematika tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui secara lebih jelas Pengaruh keterampilan berbahasa dan kemampuan penalaran terhadap kemampuan siswa
mengerjakasn soal cerita matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar
Mojodoyong Sragen.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat diidentifikasikan adanya beberapa masalah sebagai berikut :
2. Siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal cerita. Apakah keterampilan berbahasa dan kemampuan penalaran siswa berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika? 3. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit, sehingga siswa
menjadi takut untuk belajar. Bagaimana cara guru untuk memotivasi siswa agar gemar belajar matematika ?
4. Media pembelajaran apakah yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika SD ?
C. Pembatasan Masalah
Berkaitan dengan beberapa masalah tersebut di atas dan juga karena keterbatasan waktu penelitian, maka perlu dibuat pembatasan permassalahan yang akan diteliti. Permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada tiga masalah yaitu :
1. Keterampilan berbahasa yaitu keterampilan siswa dalam mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia untuk siswa kelas V SD.
2. Kemampuan penalaran yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan tes penalaran yang memuat soal tentang kalimat induktif dan deduktif.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan keterampilan berbahasa terhadap kemampuan mengerjakan soal cerita matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojodoyong Sragen Tahun Pelajaran 2010 – 2011? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan kemampuan penalaran terhadap
kemampuan mengerjakan soal cerita matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojodoyong Sragen Tahun Pelajaran 2010-2011 ? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan keterampilan berbahasa dan
kemampuan penalaran secara bersama-sama terhadap kemampuan mengerjakan soal cerita matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojodoyong Sragen Tahun Pelajaran 2010-2011?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui adakah pengaruh keterampilan berbahasa terhadap kemampuan mengerjakan soal cerita matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojodoyong Sragen Tahun Pelajaran 2010-2011 .
3. Mengetahui adakah pengaruh keterampilan berbahasa dan kemampuan penalaran secara bersama-sama terhadap kemampuan mengerjakan soal cerita matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojodoyong Sragen Tahun Pelajaran 2010-2011.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi siswa
Pelaksanaan dan hasil penelitian ini dapat menambah atau memperkaya kajian teori dibidang ilmu pengetahuan khususnya mengenai pembelajaran matematika.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau referensi bagi guru lain. c. Bagi Sekolah