..
..
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REASLISTIK UNTUKMENINGKATKAN AKTMTAS DAN BASIL BELAJAR
SISWA SMP MELALlJI STRATEGI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
TESIS
Oleh:
HARTONO~S
NIM : 081188810002
PROGR.t\M PASCASARJANA
NEGERI
MEDAN
ME DAN
..
..
REASLISTIK UNTUKMENINGKATKAN AKTMTAS DAN BASIL BELAJAR
SISWA SMP MELALlJI STRATEGI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
TESIS
Oleh:
HARTONO~S
NIM : 081188810002
PROGR.t\M PASCASARJANA
NEGERI
MEDAN
ME DAN
•
PENGEMBANGAN PERANGKA T PEMBELAJARAN MA lEMA TIKA
REALISTIK
UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA SMP
MELALUI
STRAlEGIKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Disusun dan diajukan oleh
HARTONO. S
NIM: 081188810002
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 03 November 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar
Menyetujui Tim Pembimbing
Mengetab.ui :
Prof. Dian Armanto. M.Pd .• M.A.. M.Sc Ph.D.
~- 196311101988031001
Medan. 03 November 2011
Pembimbing II
Dr. us M.Pd .
No.
1.
"'
2.
•
3.
4.
5.
Nama
UnAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
Prof. Dr. Asmin ~anjaitan. M.Pd.
...
T~
N[P.195708041985031002c;;Jl#V~
/
Dr. Anita Yus. M.Pd.
.
....
N[P. 195907211986012001
Prof. Dian Annanto. M.Pd.. M.A..M.S~. Ph.D.
NffP. 196311101988031001
Prof. Dr. Harun Sitonmul. M. Pd.
NffP.l960070519860 1100 I
Prof. Dr. Mukhtar. M. Pd.
N[P. 195908071983031033
~
. ...
Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Hartono. S
: 081188810002
: XIV/A
: Pendidikan Dasar NIM
Angkatan Prodi
Judul : " Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik
Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP".
dengan ini menyatakan bahwa:
1. benar tesis saya adalah karya sendiri, bukan diketjakan orang lain;
2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika temyata di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Diketahui oleh Asisten Direktur I,
Syarifuddin, M.Sc. Ph.D NIP. 195911221986011001
Medan, 24 September 2011 Saya y g Membuat Pernyataan,
METERAI~
TEMPEL ~UifiiiiAIIflfnlu-.....
..
0191CAAF775687 .
Hartono. S
Hartono. S, 2011. Pengembangan Perangkat ~embelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMP Melalui Strategi
Kemampuan Pemecahan Masalah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang diawali dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran untuk topik persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP dengan menggunakan pendekatan PMR. Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika
realistik yang baik untuk topik persamaan linear satu variabel. Perangkat pembelajaran tersebut selanjutnya digunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran dengan pendekatan PMR dan
melihat apakah basil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan PMR lebih
baik dibandingkan dengan basil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Santo Thomas IV Medan tahun ajaran 201112012 yang terdiri dari 3 kelas paralel. Secara acak dipilih satu kelas simulasi, satu kelas ujicoba. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik/valid, digunakan model 4-D Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang telah
dimodifikasi. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan, berupa: (1) rencana pembelajaran, (2) buku petunjuk guru, (3) buku siswa, (4) lembar kegiatan siswa, dan (S) tes basil belajar. Berdasarkan ujicoba pembelajaran menggunakan perangkat tersebut, ditemukan bahwa (l) kemampuan guru mengelola pembelajaran baik, (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, dan (3) respon siswa terhadap perangkat pembelajaran positif. Selain itu, perangkat tes hasH belajar memenuhi kriteria valid, reliabel, dan sensitif.
Ketercapaian keefektifan pembelajaran matematika realistik didasarkan pada: (1) Ketuntasan belajar; (2) Kemampuan guru mengelola pembelajaran; (3) Aktivitas siswa; dan (4) Respon siswa terhadap pembelajaran. Jika paling sedikit tiga aspek dari empat aspek tersebut terpenuhi, dengan syarat aspek ketuntasan belajar dipenuhi maka
pembelajaran tersebut dinyatakan tersebut dinyatakan efektif.
Pada penelidan ini digunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika realistik dalam mengajarkan topik persamaan linear satu variabel dengan menggunakan perangkat pembelajaran
yang telah dikembangkan.
Berdasarkan basil analisis deskriptif diperoleh bahwa pembelajaran
marematika realistik efektif untuk mengajarkan topik persamaan linear satu variabel.
ii
ABSTRACT
Hartono. S, 2011. Software Development Learning Activities To Improve Math Realistic Result and Learning Through Students' SMP Problem Solving Strategy.
This study is a quasi--experimental research that begins with learning the
software development research for the topic of linear equations with one variable in class VII SMP using PMR approach. Development research aims to produce a realistic mathematical learning device is good for the topic of linear equations with one variable. Learning device is then used in this study aimed to describe the effectiveness of
learning with PMR approach and see if the learning outcomes of learning with students taking PMR better .learning outcomes than students who followed the conventional approach to learning mathematics.
The study population was students' class VII SMP Santo Thomas Medan IV 2011/2012 academic year consisting of three parallel classes. Randomly selected one
class of simulations, one class test. To produce a good learning device I valid, used the
model 4-D Thiagarajan, Semmel, and Semmel that has been modified. The resulting learning devices, such as: (1) lesson plans (2) teachers guide, (3) student book, (4) student activity sheets, and (5) test results of learning. Based on tests of learning using
these devices, it was found that (1) the ability of teachers to manage lessons learned, (2) the activity of students in effective learning, and (3) student response to a positive
learning device. In addition, the test results meet the criteria of learning is valid, reliable, and sensitive.
Achievement of realistic mathematics teaching effectiveness is based on: (1) exhaustiveness learning, (2) The ability of teachers to manage learning, (3) student activities, and (4) The response of students towards learning. If at least three aspects of the four aspects are met, provided the study met the completeness aspect of learning is declared is declared effective.
In this research used descriptive analysis. The descriptive analysis used to determine the effectiveness of learning in teaching mathematics realistic topic of linear
equations with one variable by using the learning tools that have been developed. Based on the results of descriptive analysis found that learning to teach mathematics effectively realistic topic of linear equations with one variable. Terms of realistic mathematics teaching effectiveness are met, among other things: (1) completeness in the classical $tUdy: thoroughly, as
many.
as
92.5% of students from thetotal score test results, (2) ~ ability of teachers to manage learning: effective, (3 )
iv
KATAPENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan
karuniaNya yang memberi tenaga, pikiran dan segala kebutuhan penulis sehingga tesis
ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyusunan, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Atas bimbingan, araban dan motivasi dari
pembimbing dan narasumber, serta rekan-rekan mahasiswa pascasarjana akhimya
penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus dan ikhlas penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd selaku dosen pembimbing I, dan lbu Dr. Anita
Yus, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan ilmu
pengetahuan, bimbingan motivasi, araban dan saran dalam penulisan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. ijarun Sitompul, M.Pd, Bapak Prof.
Dr. Mukhtar, M.Pd, Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc., Ph.D sebagai
narasumber yang telah banyak memberikan masukan atas sumbangan pemikiran
sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyusunan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan pengbargaan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. lbnu Hajar Darnanik, M.Sc selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Ditektur Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan beserta staf yang telah memberikan fasilitas dan
pelayanan administrasi dengan baik.
2. Bapak: Prof. Dian Annanto, M.Pd., M.A., M.Sc.,Ph.D dan lbu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku ketua dan sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar dan saudara Putra
sebagai staf administrasi Program Studi Pedidikan Dasar yang telah banyak membantu penulis, khususnya kelancaran administrasi perkuliahan selama ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Dasar yang telah
•
4. Siswa/i SMP Santo Thomas IV kelas VII yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
5. Kepala SMP Santo Thomas IV Medan beserta para guru dan staf tata Usaha
irtas
ketjasamanya selama penelitian.
6. Prasetyo Sukamo, S.Pd selaku guru mitra yang telah bersedia beketjasama dan
banyak memberikan masukan pada penelitian ini.
7. Drs. Hardi TambWl81l, M.Pd, Drs. Heryanto, M.Pd, Dra. Tutiamy Naibaho, M.Pd, dan Drs. Agusta Sembiring, G. Pakpahao. S.Pd selaku validator dalam penelitian
ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa PPs Prodi Pendidikan Dasar, yang telah banyak
memberikan motivasi maupun masukan-masukan dalam penyelesaian tesis ini.
9. Putra/i saya Dessy Pranatalia Meliala, SE, Meily Nitba Meliala dan Afriando
Meliala memberikan support selama dalam menempuh Studi.
lO.Pihak-pihak lain yang telah membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan
tesis ini .
.Sebagai orang yang masih belajar, penulis menyadari bahwa tesis ini masih
jauh dari sempuma. Untuk itu. kritik dan saran membangun·sangatpenulis harapkan
untuk perbaikan.
Medan, November 2011
Penulis,
Hartono. S
vi
DAFfARISI
Halaman
Abstrak ... .
Kata
Pengantar . . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. ivDaftar lsi . . . .. .. .. . . .. .. .. . . .. . .. . . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .... vi
Daftar Garnbar .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. .. .. . .. .. .. . . .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. . .. .. viii
Daftar Tabel .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .. . . .. .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ix
Lampiran ... X BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah . .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... 1
1.2. ldentifikasi Masa1ah ... ·.... ... 9
1.3. Petnbatasan Masalah ... · ... · .... · ... · ·... 10
1.4. Rumusan Masalah ... ·... 1
o
1.5. Batasan Istilah .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. • . .. .... . 111.6. Tujuan Penelitian ... · ... · ... · .... ·.. ... 1 S 1. 7. Manfaat Penelitian . .. . .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .... 15
. . . • BAB II K.AJIAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Teoritis . .. .. . .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. . . .. .. .. . .. . .. . . . .. .. . . .. .. .. . .. .. .. 16
2.1.1. Strategi Petnecahan Masalah .. .. .. . • .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . . .. .. .. .. . .. .. . .. .. . 16
2.1.2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Matematika .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . 20
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajardan Pembelajaran ... ,, 26
2.1.4. Pendekatan Pembelajaran Matematika .. .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .. 34
2.1.5. Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) .. . . . .. .. .. .. . .. .. .. .. . . .. .. .. . 36
2.1.6. Prinsip dan K.arak:teristik PMR :·~... 39
2.1.7. Langkah-langkah PMR ... ... ... 42
2.1.8. Kelebiban dan Kerumitan PMR .. .... ... .... .. .. .. . .. .. .. ... . ... .. ... 48
2.2. Teori YangTerkaitdenganPMR ... 51
2.2.1. Masalah dan Pemecahan Masalah .. .. .. .. .. .. . .. .. . . .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . .. . 56
2.2.2. Kesulitan Belajar Matematika ... .... ... 61
2.3. Materi Persamaan Linear Satu Variabel ... 63
2.4. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. 69
2.5. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. . .. . 72
2.6. Perangkat Pembelajaran . . .. .. .. ... .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . .. ... .. . .. . .. . . .. 74
2.7. Pengembangan Perangkat Model Thiagarajan ... ... 83
2.8. Kerangka Berpikir .. .. . . . .. . .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. . . .. .. .. . .. .. . .. . . . .. . . .. . . .. 89
H3Iaman BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ... · ... · · ... 92
3.2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran . . . ... 93
3.3. Penilaian Para Ahli ... · · . · ... · · · ·. · · · · 99
3.4. Defenisi Operasional ... ... ....•.... ... . ... ... 101
3.5. Ujicoba Lapangan ... 102
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 103
3.7. Teknik Analisa Data ... ... 108
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 113
4.1.1. Deskripsi Tahap Pendefenisian (Define) ... 113
4.1.2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design) .. .. . . .. .. .. .. .. . .. . . .. .. . . .. . . .. 117
..
4.1.3. Hasil Tahap Pengembangan (Develop) ... 1204.2. Kelemahan Penelitian ... 139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... · · ... · .. · .. ·.. 140
5.2. Saran ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . .. . ... . ... ... 140
.,
... ix DAFTAR TABEL Halaman Tabel.2.1. Pendekatan Pembelajaran Dalam Matematika Traffers (Streeland,l991 :32) .. 2.2. Tahapan-tabapan PMR. ... .. 3.1. R.ancangan Ujicoba Perangkat Pembelajaran ... .. 3.2. Kriteria Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran ...•. 3.3. Kriteria Wak:tu Ideal Untuk Aktivitas Siswa ... . 4.1. Kisi-kisi Tes Hasil Be~ar ... . 4.2. Hasil Validasi Rencana Pembelajaran ... ..
4 .3. Revisi Rencana Pembelajanm Ben!asst..Y.a.'l Hasi! V a!.!dasi ... ..
4.4. Hasil Validasi Buku Siswa ... .
35 45 102 108 110 121 121
,.,.,
l~J 1234.5. Revisi Buku Siswa Berdasarkan Hasil Validasi ... ... ... ... 125
4.6. Hasil Validasi Buku Guru .. .. . .. . .. .. . . . ... ... . . ... . . .. .. . .. . .. . .. ... .. .. 123
4.7. Hasil Validasi Lembar Kegiatan Siswa ... 127
4.8. Hasil Validasi Tes Hasil Belajar ... 128
4.9. Revisi Tes Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Validasi . . .. . . .. .. . . . ... .. .. . . ... 128
4.1 0. Revisi Rencana Pembelajaran Berdasarkan Simulasi ... ; . . . 129
4.11. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran . . . .. . . . ... . . .. . . ... . . ... 133
4.12. Ak.tivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 135
4.13. Hasil Ailgket Respon Siswa Terbadap Perangkat dan PelaksaruuurPMR . . . 136
4.14. Hasil Analisis Validitas ButirTes ... 137
4.15. Sesivitas ButirTes ... 138
DAFTARGAMBAR
Halaman Gam bar
2.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran .. . . .. 27
2.2. Matematisasi Konseptual de Lange (Marpaung 2001 :3) . . . • . . . ... . 38
2.3. VerticalMathematizingGravemeijer(l994: 93) ... 43
2.4. Skema Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Pendidikan (Soedjadi, 1994:4) . . . 75
2.5. Tahap Pendefenisian (Define) .. ... ... ... 85
2.6. Tahap Perancangan (Design) . .. .. .. . . .. .. . . . .. .. . . .. .. . . . .. . . . .. . .. .. .. .. .. . . .. .. .. 86
2. 7. Tahap Pengembangan (Develop) .... ... ... ... ... .•. .... .. . ... . . ... 88
2.8. Tahap Penyebanm (Desseminate) ... ... . .. ... . . . ... .. . . . .. . . . ... ... . ... 89
3.1. Moditikasi Model4- D ... ... ... ... ... .... 97
..
3.2. Sistematika Analisa Materi ... 116X
•
· DAFTAR LAMPIRAN
Halaman. A. PERANGKAT
1. Rencana Pembelajaran (RP), 1-4 ... ... .. ... .... ... .... 145
2. Buku Pegangan Guru (BPG) .. .. . . .. . . .. .. .. .. . . .. . . .. .. .. .. .. . . .. . .. .. . .. . .. .. 160
3. Buku Siswa (BS) . .. .. . . .. . .. . .. .. .. .. . ... . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . 197
4. Lembar Kerja Siswa (LKS), I - 4 .. .. .. .. .. . . .. . .. . .. . .. .. .. . .. . .. . . .. . . .. .. ... 209
B. INSTRUMEN 1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 221
..
2. Tes Hasil Belajar ... · · .. · · · · ... · · · 2223. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar ... 223
4. Pedom.an Penskoran ... · · .. · · · · ·. · · · .... 225
C. 1. Nama-nama V alidator . . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . . 226
..
1.1. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN
Dalam usaha menguasai dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) diperlukan sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi. Wadah kegiatan untuk
mengelola dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi adalah
pendidikan baik jalur sekolah maupun di luar sekolah. Soedjadi (2000: 138), menyatakan
bahwa salah satu ilmu dasar yang pola pikir dan penerapannya mempunyai peranan penting
da1am penguasaan IPTEK adalah matematika. Ini berarti bahwa sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap warga negara, baik penerapannya sampai pola
pikimya. Oleb sebab itu peranan pendidikan matematika sangat penting dalam usaha
mengembangkan sumber daya manusia yang bennutu tingggi .
Usaha untuk men¥atkan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan matematika
telah banyak dilakukan, babkan terus menerus diupayakan. Upaya peningkatan proses
pembelajaran terus dilakukan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan
matematika.
Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran matematika
seperti diuraikan di atas masih belum memenuhi harapan. Banyak siswa yang beranggapan
bahwa belajar matematika itu sulit. Hal ini diindikasikan dengan rendahnya mutu basil belajar
siswa.
Baik basil ujian akhir nasional maupun basil-basil penelitian menunjukkan bahwa
2
Indonesia dalam Olimpiade Matematika tidak pemah berada pada ranking atas, bahkan
cenderung di bawah. Misalnya, pada Olimpiade Matematika tahun 1998 yang diikuti oleh 79
negara, peserta dari Indonesia hanya menempati ranking ke 72 dengan perolehan skor .16,
sedangkan skor yang diperoleh peserta dengan ranking 1 adalah 211 (Marpaung, 2002: 38).
Kenyataan ini mungkin disebabkan sifat abstrak matematika. Mungkin pula karena selama ini
siswa banya cendenmg diajar untuk menghafal konsep dan prinsip matematika, tanpa disertai
pemahaman yang baik.
Matematika yang diberikan di semua jenjang persekolahan disebut dengan matematika
sekolah. Menurut Soedjadi (1999:12) matematika sekolah adalah unsur-unsur atau bagian dari
matematika yang dipilih berdasar dan diorientasikan kepada: 1) makna kependidikan, yaitu
untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian peserta didik; 2} tuntutan perkembangan
yang nyata dari lingkungan hidup yang senantiasa berkembang seiring dengan kemajuan ilmu
dan teknologi. Dengan demikian, matematika sekolah diharapkan dapat membentuk pribadi
siswa dan berorientasi kepada perkembangan ilmu dan teknologi.
Hal
ini
sesuai dengan tujuan pendidikan matematika. Menurut Soedjadi (2000: 45),pendidikan matematika seharusnya memperhatikan dua tujuan, yaitu (1) tujuan yang bersifat
formal, menekankan pada penataan nalar serta pembentukan kepribadian, dan (2) tujuan yang
bersifat material, menekankan pada penerapan matematika dan keterampilan matematika.
Dengan alasan tersebut di atas maka matematika sekolah merupakan salah satu bidang
studi yang mendapat perhatian cukup besar baik dari masyarakat maupun pemerintah. Salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan mutu pendidikan adalah
memperbaharui kurikulum menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Uji coba KBK
•
•
•
pada tahun ajaran 2004/2005 dengan nama Kurikulum 2004.
Dengan alasan tersebut di atas maka matematika sekolah merupakan salah satu bidang
studi yang mendapat perhatian cukup besar baik dari masyarakat maupun pemerintah. Salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan mutu pendidikan adalah
memperbaharui kurikulum menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Uji coba .KBK
telah dilakukan diberbagai sekolah dalam 2 tahun terakhir, dan secara resmi mulai diberlakukan
pada tahun pelajaran 200412005 dengan nama Kurikulwn 2004.
Dalam Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2003: 6) secara jelas diuraikan tujuan
pembelajaran matematika, yaitu melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan persamaan,
perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan
imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisini~ rasa
ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. Mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah, kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran matematika
seperti diuraikan di atas masih belum memenuhi harapan. Banyak siswa yang beranggapan
bahwa belajar matematika itu sulit. Hal ini diindikasikan dengan rendahnya mutu basil belajar
siswa. Baik basil ujian akhir nasional maupun basil-basil penelitian menunjukkan bahwa
penguasaan siswa terhadap bahan ajar matematika masih relatif rendah .
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika yakni
•
..
•
4
Peoataran Guru Matematika (BP30 Matematika)
maUpUD
tingkat daerah melaluiMUSyaWarah
Guru Mata Pelajaran (MOMP) telah dilakukan. Para guru tidak lagi dianggap sekedar sebagai
penerima pembaharuan tetapi mereka juga bertanggung jawab dalam mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan pembelajaran yang dilakukan terhadap pembelajarannya sendiri.
Mengajar matematika yang efektif memerulkan pemahatnan tentang apa yang siswa
ketahui dan perlukan untuk belajar dan kemudian member tantangan dan mendukung mereka
untuk mempelajarinya dengan baik (NCTM, 2000). Apa yang pelajari siswa hampir selurubnya
tergantung pada pengalaman guru mengajar di dalam kdas .5etiap harinya. Untuk mencapai
pendidikan matematika yang berkualitas tinggi para guru harus 1) memahami secara mendalam matematika yang mereka ajarkan; 2) memabami bagaimana siswa belajar matematika termasuk
di dalamnya mengetahui perkembangan matematika siswa secara individual, dan 3) memilih
tugas-tugas dan strategi yang akan meningkatkan mutu proses pengajaran "Tuga5 para guru
adalah mendorong siswanya untuk berpikir, bertanya, menyelesaikan masalah, dan
mendiskusikan ide-ide, strategi dan penyelesaian siswanya".
Menurut penuturan ibu guru 0. Pakpahan selaku guru matematika di kelas Vll SMP
Santo Thomas IV Medan, bahwa metode pembelajaran yang dilaksanakan selama ini adalah
metode pembelajaran konvensional, sehingga nilai matematika siswanya memuaskan dan ini
dapat dilihat dari basi ujian semester dari sejumlah 40 siswa yang kemampuan matematikanya
tinggi sebanyak 9 orang (nilai
x
=
84,22 ), yang berkemampuan sedang sebanyak 19 orang(nilai
i
=
70,63) dan yang berkemampuan rendah sebanyak 12 orang (nilai x=
61,08),•
•
Kondisi prestasi belajar siswa yang memprihatinkan tersebut harus terus diupayakan
untuk diperbaiki dan kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh kesulitan yang bersumber dari diri
siswa sendiri. Seperti yang diungkapkan Soedjadi (200 1: 1) bahwa "seringkali banya
penyebab kesulitan yang bersumber dari diri siswa yang mendapat sorotan tajam, seolah-olah
tidak ada penyebab kesulitan yang bersumber dari luar diri siswa, misalnya cara sajian
pelajaran atau suasana pembelajaran yang dilaksanakan".
Oleh karena itu, ·Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya melalui perbaikan
pembelajaran karena kegiatan pembelajaran merupakan faktor penting yang perlu mendapat
perhatian. Pembelajaran yang berpusat pada guru sudah saatnya diganti menjadi berpusat pada
siswa. Soedjadi (2000:201) mengatakan bahwa proses mengajar belajar matematika perlu lebih
meoekankan pada keterlibatan secara optimal para peserta didik secara sadar.
Pembelajaran yang selama ini mendominasi kelas-kelas matematika di Indonesia
umumnya berbasis pada behaviorisme dengan penekanan pada transfer pengetahuan dan latihan
(Ratumanan, 2003: 2). Guru mendominasi kelas dan berfungsi sebagai sumber belajar utama.
Guru menyajikan pengetahuan matematika kepada siswa, siswa memperhatikan penjelasan dan
contoh yang diberikan oleh guru, kemudian siswa menyelesaikan soal-soal sejenis yang
diberikan guru. Pembelajaran semacam ini kurang memperhatikan aktivitas aktif siswa,
interaksi siswa, dan konstruksi pengetahuan oleh siswa. Aktivitas aktif siswa yang
dimaksudkan di sini tidak hanya sekedar menyelesaikan soal-soal sesuai contoh yang diberikan
guru, tetapi perlu pula melibatkan berbagai aktivitas aktif yang dapat merangsang kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah yang merupakan tujuan dari pembelajaran
6
Salah satu pendekatan baru da1ah Realistic Mathematics Education (RME), yang dalam
bahasa Indonesia berarti Pendidikan Matematikan Realistik. Secara operasional dan selanjutnya digunakan dalam tulisan ini biasa disebut Pembelajaran Matematika Realistik (PMR).
Pendekatan ini menuntut keaktifan siswa dalam proses belajar. Dengan PMR. siswa
mempelajari ide-ide dan konsep-konsep matematika melalui pennasalahan kontekstual yan~
berkaitan dengan Iingkungan siswa tersebut. Hal ini sejalan dengan Kurikulum 2004
(Depdiknas, 2003: 12) yang menekankan penggunaan .masalah yang sesuai dengan situasi
(contextual problem) dalam memtil8i kegiatan pembelajaran matematika. Selanjutnya, secara
bertabap siswa dibimbing untuk menguasai konsep-konsep matematika
Freudenthal (dalam Tim MKPBM 2001: 125) mengemukakan beberapa penelitian
pendahuluan di beberapa negara menunjukkan bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan
matematika realistik sekurang-kurangnya dapat membantu:
1. membuat matematika lebih menarik, relevan, dan bennakna, tidak terlalu fonnal dan tidak
terlal u abstrak;
2. mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa;
3. menekankan belajar matematika pada "learning by doing";
4. memfasilitasi penyelesaian masalah matematika tanpa menggunakan penyelesaian
(algoritma) yang baku;
5. menggunakan konteks sebagai titik awal pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian di atas, dibarapkan PMR dapat merijadi alternatif pendekatan
pembelajaran yang efelctif. Selanjutnya, hal ini membuat peneliti tertarik untuk menerapkan
PMR dan membandingkannya dengan pembelajaran konvensional. Menurut Kurikulum 2004,
topik ini diajarlcan pada kelas VII SMP.
Karena itu penelitian ini didahului oleh penelitian pengembangan yang bertujuan
mengbasilkan perangkat pembelajaran menekankan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi siswa aktit: dalam belajar, baik
secara mental, melibatkan fisik maupun sosial. Pengajaran dimulai dari hal yang konkrit
dilanjutkan ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang
sederhana ke hal yang .kompleks. Berkaitan dengan strategi pembelajaran, maka dapat
dipikirkan sebuah strategi dan suasana pembelajaran matematika yang membuat siswa
terlibat aktif serta merasa senang dalam belajar matematika.
Untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas tinggi para guru barus I)
memahami secara mendalam matematika yang mereka ajarkan 2) memahami bagaimaM siswa
belajar matematika termasuk di dalamnya mengetahui perkembangan matematilca siswa secara
individual, dan 3) memilih tusas-tugas dan strategi yang akan meningkatkan. mutu ·proses pengajaran. "Tugas para guru adalah mendorong siswanya untuk berfikir, bertanya,
menyelesaikan masalah, dan mendiskusikan ide-ide, strategi dan penyelesaian siswanya" .
Penelitian ini mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa aktif
belajar matematika. Salah satu strategi yang akan dikaji adalah pembelajaran matematilca
realistik (PMR) dalam kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
1) Melaksanakan Rencana
Menjalankan rencana untuk menemukan solusi, periksa setiap langkah dengan seksama
untuk membuktikan bahwa cara itu benar.
8
Melakukan penilaian terhadap solusi yang diperoleh.
Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang perlu diterapkan dalam kelas
yang bennasalah adalah pembelajaran matematika realistik, karena basil analisa terbadap
jawaban siswa pada tes kemampuan awal bahwa:
<•
siswa tidak dapat merubah soal cerita menjadi matematika fonnal yang menujupembentukan konsep. Hal ini dapat diperbaiki dengan menerapkan karakteristik
pembelajaran matematika realistik yaitu menggunakan masalah kontekstual.
+
siswa tidak dapat menemukan model matematika yang sesuai dengan kondisi soal. Halini dapat diterapkan karakteristik pembelajaran matematika realistik dengan
menggunakan model.
Pendekatan realistik menggunakan dua komponen maternatisasi dalam proses
pembelajaran maternatika yaitu rnatematisasi horizontal yang merupakan proses sehingga
siswa dengan pengetahuan yang dirnilikinya dapat mengorganisasikan dan memecahkan
masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari dan matematisasi vertikal yang merupakan proses
pengorganisasian kembali dengan menggunakan matematika itu sendiri.
Sedangkan pendekatan lain yaitu, mekanistik, emperistik, dan strukturalistik.
Pendekatan mekanistik tidak menekankan pada satu komponen pun dari dua komponen
matematika tersebut, sedangkan pendekatan emperistik hanya menekankan pada matematika
vertikal (Traffer, 1991).
Objek kajian matematika merupakan sesuatu yang abstrak sehingga Soedjadi (2000: 49)
menyatakan guru matematika barus mampu mengkonkritkan atau menyederhanakan objek
Suatu pendekatan pembelajaran matematika yang mempunyai profit lebih baik dalam
peningkatan pemahaman dan pengertian siswa terhadap konsep dan prosedur matematika yang
sesuai dengan tujuan kwikulum adalah pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
penyelesaian masalah matematika yang realistik atau kontekstual.
Pemilihan topik
persamaan
linier satu variabel didasarkan bahwa topik persamaanmerupakan materi yang erat kaitannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari
contohnya dalam bentuk soal cerita. Selain itu sampai saat ini siswa masih mengalami kesulitan
dalam mempelajarinya. Pemilihan kelas VII didasarkan pada pertimbangan bahwa siswa di
kelas ini merupakan siswa yang berada pada
rn8sa
transisi; peralihandaii
SO ke SMP sehinggabanyak kesulitan yang dihadapi siswa.
Salah satu cara untuk dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa adalah
dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik pada topik bahasan persamaan tinier
satu variabel. Karena pendekatan pembelajaran matematika realistik dirancang berawal dari
pemecahan masalah kontekstual yang berasal dari lingkungan siswa yang nyata dan berbasis
pengetahuan yang telah dimiliki siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
matematika siswa
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dibuat identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. basil belajar matematika siswa SMP Santo Thomas IV kelas VII masih tergolong
rendah (
x
=
70,825 , nilai ini setelah dilakukan remedial);•
10
3. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan aljabar masih
rendah;
4. Siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam memecahkan masalah matematilca;
5. Penguasaan guru matematika terbadap berbagai pendekatan pembelajaran belum optimal;
6. Siswa tidak mampu mengubah soal cerita menjadi model matematika berupa
penggunaan variabel dan interpretasi gambar.
7. Stretegi pembelajaran belum mendorong siswa aktifbelajar matematika.
1.3 Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan waktu dan
kemampuan peneliti, malca peneliti merasa perlu memberikan batasan terhadap masalah yang
akan dikaji agar analisis basil penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih mendatam dan
terarah. Oleh karena itu penelitian ini terbatas pada menganalisis kendala-kendala yang dialami
siswa SMP kelas VIT semester I terhadap:
1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan keterampilan guru dalam menerapkan skenario kegiatan pembelajaran matematika realistik;
2. Aktivitas siswa yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran matematika realistik;
3. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika realistik dan
komponen pembelajaran;
4. Tingkat pencapaian belajar yang dilakukan dengan dengan menggunakan pembelajaran
matematika realistik.
1. Bagaimanakah kemampuan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran matematika
realistik?
2. Apakah penerapan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan aktivitas
matematika siswa?
3. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran matematika realistik?
4. Apakah basil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran matematika realistik lebih
baik dibandingkan dengan basil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran
konvensional?
1.5 Batasan Istilah
Untuk mengbindari penafsiran yang berbeda terbadap istilah yang digunakan dalam
penetitian ini, maka perlu diberikan batasan/istilah. Batasan-batasanlpenjelasan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran adalah suatu jalan, cara atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh
guru dalam proses penyampaian atau penyajian topok tertentu agar mempermudah siswa
memahaminya (Soedjadi, 2000:103).
2. Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika Realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran matemadka
yang memiliki beberapa karakteristik, yaitu 1) menggunakan masalah-masalah kontekstual
(contextual problems) sebagai langkah awal; 2) menggunakan model matematika yang
12
siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan sarana pendukung lain; 5) mempertimbangkan
keterkaitan antar topik pelajaran.
3. Masalah Kontekstual (contextual problems)
Masalah Kontekstual adalah masalah-masalah nyata dan konkrit yang dekat dengan
lingkungan siswa dan dapat diamati atau dapat dipahami siswa lewat membayangkan.
4. Perangkat Pembelajaran
Perangkat Pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan siswa dan
guru melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri
dari Rencana Pembelajaran (RP), Buku Petunjuk Guru (BPG), Lembar Ketja Siswa (LKS),
dan Tes Hasil Belajar (THB).
5. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pengembangan Perangkat Pembelajaran adalah suatu proses untuk memperoleh perangkat
pembel~aran yang baik. Perangkat pembelajaran yang baik adalah perangkat pembelajaran
yang dikembangkan berdasarkan prosedur pengembangan perangkat dan telah divalidasi
dan dilakukan uji coba, memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan. Syarat yang d.imaksud
adalah jika paling sedik.it tiga dari empat aspek berikut ini terpenuhi, dengan syarat aspek
keempat terpenuhi: l) kemampuan
guru
mengelola pembelajaran minimal baik; 2) aktivitassiswa dalam pembelajaran efektif; 3) respon siswa terhadap perangkat pembelajaran positif;
4) tes basil belajar mempunyai validitas dan reliabilitas minimal sedang, dan indeks
sensitivitas adalah (s ~ 0,3).
6. Hasil Belajar
Hasil Belajar dalam penelitian ini adalah tingkat pencapaian belajar yang diukur dari skor
•
•
yang disusun dan dikembangkan oleh peneliti. Tes basil belajar dalam penelitian ini hanya
mengukur pencapaian tujuan dari segi produklhasil.
7. Ketuntasan Hasil Belajar
Ketuntasan Hasil Belajar adalah pencapaian tujuan pembelajaran tertentu yang ditunjukkan
oleh penguasaan atau daya serap terbadap materi pembelajaran tertentu. Siswa dikatakan
tuntas belajarnya secara individu jika siswa tersebut memiliki daya serap paling sedikit
6()0,4. Berdasarkan Kurukulu 2004 hal ini dapat ditentukan sendiri dari sekolah yang
bersangkutan, sedangkan ketuntasan basil belajar siswa secara klasikal dicapai apabila
paling sedikit 85% di kelas tersebut tuntas belajar.
8. Aktivitas Siswa .
Aktivitas Siswa adalah keterlibatan atau kegiatan siswa selama proses pembelajaran,
keterlibatan ini diukur dengan menggunakan instrument lembar pengamatan aktivitas siswa.
Indilcator aktivitas siswa ditunjukkan oleh aktivitas dalam mendengarkanlmemperhatikan
penjelesan guru/ternan, membacalmemahami masalah kontekstual, menyelesaikan
masalahlmenemukan cara penyelesaian masalah, membandingkan jawaban dalam diskusi
kelompok atau diskusi kelas, bertanya atau menyampaikan pendapatlide· kepada · guri.i atau
temannya, menarik suatu kesimpulan dari suatu konsep atau prosedur. Tidak terjadi
aktivitas siswa jika siswa melakukan kegiatan yang tid8k relevan dengan pembelajaran;
misalnya percakapan di luar pelajaran, berjalan-jalan di luar kelompok, mengerjakan
sesuatu di luar topik pembelajaran .
14
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah kemampuan dan keterampilan
guru dalam melaksanakan setiap tahap pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diukur dengan instrument lembar
pengamatan pengelolaan pembelajaran.
10. Respon Siswa
Respon Siswa terhadap pembelajaran adalah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran matematika realistic dan perangkat pembelajaran (topic, buku siswa, lembar
kelja siswa, tes hasil belajara, suasana pembelajaran di kelas, dan cara guru mengajar}, serta
minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan pendekatan yang sama pada
pembelajaran berikutnya. Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran
diukur dengan mengsuna.kan angket respon siswa.
II. Persamaan Linear Satu V ariabel (PLSV)
Persamaan linear satu variabel yang dimaksud adalah salah satu topic yang terdapat pada
Garis Besar Pedoman Pembelajaran (GBPP) Kurikulum 2004 dan diajarkan pada mata
pelajaran matematika di kelas VII SMP semester ganjil.
12. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Konvensional adalah proses pembelajaran biasa dilakukan di sekolah (sering
disebut pembelajaran tradisional) dengan pola, guru menjelaskan materi yang diselingi
tanya jawab, memberikan contoh soal dan non contoh soal beserta menyelesaikannya,
diakhiri dengan memberikan latihan soal kepada siswa. Dalam hal ini guru aktif
memberikan informasi sedangkan siswa hanya mencatat informasi yang diberikan guru,
1.6 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan pertanyaan penelitian di atas maka tujuan penelitian yang akan
dicapai adalah:
1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika realistik yang baik untuk topik
persamaan linear satu variabel (PLSV) di kelas Vll SMP Santo Thomas N Medan.
2. Untuk mengetabui keefektifan pembelajaran matematika realistik untuk topik persamaan
linear satu variabel (PLSV) di kelas VII SMP Santo Thomas N Medan.
3. Untuk mengetahui apakah basil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran matematika
realistik lebih baik dibandingkan dengan basil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran
matematika konvensional untuk topik persamaan linear satu variabel (PLSV) di kelas VII
SMP Santo Thomas N Medan.
1. 7 Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia
pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan matematika
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan yang positif bagi pral..'tisi pendidikan dan seluruh pihak: yang
berk.ompeten dalam mengembangkan kurikulum matematika di SMP.
2. Sebagai bahan masukan positif bagi guru matematika atau pertimbangan bagi ~-guru
yang ingin menggunak.an PMR sebagai salah satu alternatif pembelajaran dan
mendapatkan contoh (prototipe) perangkat PMR khususnya untuk topik persamaan linear satu variabel (PLSV). Diharapkan guru mampu membuat perangkat PMR untuk
16
3. Sebagai masukan bagi segenap pembaca dan pemerbati yang perduli pada peningkatan
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarlcan uraian pada bah sebelumnya, dapat dikemukakan simpulan dan· saran
sebagai berikut:
5.1 Simpulan
1. Berdasarlcan basil analisis bahwa kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
matematika realistik. dalam setiap pertemuan mencapai kategori baik, yaitu terletak
pada interval 3 S TKG S 4,5625;
2. Aktivitas siswa meningkat untuk enam kategori pengamatan dalam empat pertemuan
adalah 13.33%, 11.5%, 36.17%, 26.83%, 10,33%, 1.83% pada PMR;
3. Respon siswa terbadap pembeiaj&ran ma~ realistik. adalah positif'atau 90.3%; 4. Hasil be~ar siswa yang mengikuti PMR 92,5% tuntas dan basil belajar siswa yang
mengikuti pembelajaran matematika konvensional 63,15% tuntas, maka PMR lebih
baik dengan pembelajaran matematika konvensional.
5.2 Saran
Berdasarkan basil penelitian ini, disampaiakan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a Bagi guru matematika di SMP Santo Thomas IV Medan hendaknya menerapkan
pembelajaran matematika realistik. (PMR) yang dapat dijadikan altematif dalam
membelajarkan siswa pada pelajaran matematika;
b. Bagi guru matematika di SMP Santo Thomas IV Medan hendaknya menerapkan
pembelajaran matematika realistik. (PMR) yang tepat dan sesuai dengan materi pokok
141
atau topik-topik matematika lain· yang akan disampaikan.
2. Bagi Peneliti
a. Penerapan pembelajaran matematika realistik (PMR) diharapkan dapat digunakan
sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau
sebagai bahan perbandingan dengan metode pembelajaran lain untuk diketahui basil
yang efektif dalam suatu metode pembelajaran dan meningkatkan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran;
b. Bagi pibak sekolah memberikan sarana dan prasarana yang memadai agar dalam
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, Lewis. 1977. Psychological Testing and Assesment. Ninth Edition. USA: Allyn and Bacon.
Ansari, Bansu,I.2009. Komunikasi Matematika. Yayasan PeNA Banda Aceh Divisi Penerbitan. Banda Aceh.
Arikunto, S. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Annanto, Dian. 2001. Pendidikan Matematika Realistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasinoal RME di UNESA Surabaya. 24 Februari 2001
Collette, A.T. and Chappetta, E.L. 1994. Science Instruction in the Middle and
Secondary School. 3rd Edition. New York: Macmillan Publishing
Company.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1994. Kurikulum Pendidilcan
Dasar, Matematika SLTP. J~ Depdikbud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001. Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Matematika SLTP. Jakarta, Depdikbud.
Djam'an Satori dkk. 2007 Profesi Keguruan, Universitas Terbuka. Jakarta
Eggen, P.D. dan Kauchak. 1979. Strategies for Teachers. Teaching Content and
Thinking Skill. New Jersey, Prentice Hall.
Freudenthal, H. 1973. Mathematics as an Educational Task. Dordrecht: Reidel Publishing.
- - - 1991. Revisiting Mathematics Educational. Dordrecht: Reidel Publishing.
Gafur. Abdul. 1989. Desain /nstrulrsional. Solo. Tiga Serangkai.
Gatot. Muhsetyio. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Universitas Terbuka, Jakarta. Gravemeijer, K. 1994. Developing Realistic Mathematics. Utrecht: Freudenthal
143
Grinnell, Richard M. 1988. Social Work Reseach and Evaluation Third Edition
Canada: F .E. Peacock Publishers, Inc.
Grounlund, Nonnan, E. 1982. Constructing Achiveiment Test. EnglewQC)d. Cliffs:
Third Edition Prentice-Hall. ·
Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Dirjen Dikti, Jakarta, Depdibud.
Haryanto. 1997. Perencanaan Pengajaran Solo. Rineke Cipta.
lgak Wardhani, Kuswaya Wihardit, Nasution Noehi. 2001.Penelitian Tindakan Kelas
Universitas Terbuka, Jakarta
Kislam, Samsul. 1983. Pengembangan Tujuan lnstrulcsional. Diktat IK.IP Malang.
Meara, David, 0. 2001. Materials Review Workshop (Descrebe Context and Using
Context in Learning and Provide Criteria for Materials Review).
Directorate General of Primary and Secondary Education Directorate
of Secondary Education. April200l, ·
Negoro, ST. dan Harahap, B. 2000. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nur, M. 1987. Teori Tes. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti.
Nur, M. dan Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan
Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran Edisi ke-3. Surabaya:
Pusat Studi Matematika dan lP A Sekolah. Universitas Negeri Surabaya.
Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meninglcatkan
CBSA, Bandung: Tarsito .
. . . .. . . . 1979. Dasar-dasar matematika modern untuk guru. Edisi ketiga. Bandung:
Tarsi to.
Slavin, R.E. 1994. Educational Psychology. Boston: Allyn and Boston Publishing
Company.
Sukahar. 1986. Aljabar. Badan Penerbitan IKIP Surabaya.
Suwarsono, St. 2001. Beberapa permasalahan yang terkait dengan upaya
implementasi PMR di Indonesia. Makalah disajikan pada Seminar
Nasional RME di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tanggall4-15 Nov 2001.
Suherman, E. 1993. Evaluasi Proses dan Basil Be/ajar Siswa Matematilra, Jakarta, Depdikbud.
Suyono. 1996. Penjajalran Profil Kebutuhan Profesional Guru SD. Hasil Penelitian: Malang.
Streefland, L. 1991. Realistic Mathematics Education In Primary School.
Utreecht: Center for Science and Mathematics Education, Netherlands.
Thiagarajan, S. & Semmel, D.S. & Semmel, I.M. 1974. Instructional Development
for Trainning Teachers of Exceptional Children. Bloomington: Indiana
University.
Tim MKPBM, 2001. Strategi Pembelajaran Matematilra Kontemporer. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Usman, U.M, Setiawati, L. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Be/ajar Mengajar.
Cetalcan Pertama. Bandung. Renuija Rosdakarya.
Van den Heuvel - Panhuizen, M. 1985. Assesment and Realistic Mathematics
Education. Utrecht: Freudenthal Institute: Utrecht University.
Van den Walle, John A. 2006. Matemati/ca Selwlah Dasar dan Menengah, Erlangga, Jakarta.
Wahyudin, Dinn. 2007. Pengantar Pendidilcan. Universitas Terbuka, Jakarta.
Winataputra, Udin. S. 2007. Teori Be/ajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka, Jakarta.
Zainul, Asmawi. Nasution, Noehi. 1997. Penilaian Basil Be/ajar. Ditjen Dikti, P2T