• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

' . セNZ」@ ....

-セ@

ᄋ セセ G@

REPUBLIK INDONESIA

-IAlllGPRGBn1AN

Mtr#llA

-

PEl'tDAGAllGM RIPl8JK INDOIEllA

DIJIGAN

ICEIENTIRIAN-LUMIEGERIDANPArWTA

REPUBLMPIRU

MENGENAI ICEGIATAN PRO•Oll DWNG

Kemanterian -

Republik

lndoneli8

din

Kemlnterian -

L&*

Negeri

dan

P.wsata

Republik

Peru,

selanj'*1ya

aecara

individu

dilebut

sebaQai

•Pihak"

dan

secara bersama-sama

dilebut

•pn

Pihlk".

llElllCEINGINMI

セ@

menemukan -

..

· · ·

..

dan

stiategi-stlategi

baru

di

dalam mengkonsolidalikan,

mempertuas

dan

-berbagai kegiatan

prom08i dagang

antara

ke dua negara;

llERUJUK

PW

Perjanjian

antara

Pemerintah

Republik

Indonesia

dengan Pemaintah Republik

Peru

di

bidang

K8lja

Sama

Ekonomi

dan

Teknik

yang

ditandatangani

di

Lima

pada tanggal

9

April

201 O;

SEIUAI DEWN

ketentuan

-yang

berlaku

di-negara;

TELAH llENCAPAI KEIEPAKATAN ...

berllwt:

P8Ul1

TWUAN

Tu;uan

Clari

Nlemorandum

Saling

Pengertian

irn

adalah untuk

meningkabn

hubungan kerjaeama dalam pengetnbangan

dan

penguatan

keljasema

di

bidang

kegiatan promosi

perdap1gan

di antara

kedua

negara.

P8Ul2

RUNtG

LIMGIUt KEIUASAMA

(2)

2. Memfasilitasi kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh para Pihak;

3. Menyelenggarakan pelatihan untuk pertukaran pengetahuan dan keahlian untuk mengambil manfaat dari kedua lembaga terkait dalam kegiatan-kegiatan promosi ekspor; dan

4. Bidang lain yang disepakati oleh para Pihak.

Pasal3

PERTUKARAN INFORMASI

1. Sesuai dengan aturan masing-masing Pihak, metode penyampaian wajib disepakati untuk informasi sebagai berikut:

a. Peluang bisnis (permintaan produk dan jasa, tender internasional) b. lnvestasi, peluang kerjasama dalam bidang ekonomi dan teknik;

c. lnformasi mengenai penyelenggaraan pameran dan promosi dagang internasional;

d. Katalog pameran dan bahan dokumen lainnya untuk pameran dan promosi; e. Ketentuan perundang-undangan di bidang kegiatan-kegiatan perdagangan; f. Hasil dari Market Brief /Survey dan Market Intelligence.

2. Cara penyampaian tersebut, sedapat mungkin, wajib dilakukan secara

paperless kecuali salah satu Pihak menginginkan melalui surat biasa atau

faksimil.

Pasal4

KEGIATAN RISET PASAR

Para Pihak sepakat untuk kerjasama dalam mengidentifikasi dan menentukan sektor peluang perdagangan, bertukar pengalaman dalam bidang desain dan melaksanakan strategi pengembangan ekspor.

PasalS

PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PERTUKARAN KEAHLIAN TEKNIS DAN PELUANG PELATIHAN

Dengan tujuan meningkatkan tingkat profesionalisme dari kedua lembaga, para Pihak sepakat untuk:

1. Bekerjasama dalam penyelenggaraan program-program pelatihan bagi staf kedua lembaga sebagaimana diatur pada Pasal 6 guna mendapatkan keuntungan dari pengalaman para Pihak mengenai kegiatan promosi dan teknik perdagangan;

(3)

Pasal6

LEMBAGA PELAKSANA

Lembaga pelaksana untuk kegiatan kerjasama dalam Memorandum Saling Pengertian ini adalah:

1. Lembaga Pelaksana untuk Kementerian Perdagangan Republik Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN);

2. Lembaga Pelaksana untuk Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Republik Peru adalah Commission on the Promotion of Peru for Export and Tourism (PromPeru).

Pasal7

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Dalam hal perjanjian khusus, program atau proyek yang berakibat pada Hak Kekayaan lntelektual (HKI), para Pihak wajib menyepakati perjanjian terpisah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.

Pasal8

PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL

Setiap orang yang terlibat pada kegiatan-kegiatan terkait dengan Memorandum Saling Pengertian ini wajib menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan dan integritas wilayah dari negara tuan rumah, serta wajib menghindari setiap kegiatan-kegiatan yang tidak konsisten dengan isi dan tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal9

PENYIAPAN PROGRAM KERJA INDIKATIF

Kegiatan kerjasama di antara para Pihak akan dilaksanakan berdasarkan program kerja indikatif yang dibuat dan disepakati secara bersama oleh kedua Pihak melalui pertukaran surat.

Pasal10

RAPAT KERJA

Para pihak sepakat untuk mengorganisasikan rapat kerja yang dilakukan secara

bergantian di Peru dan Indonesia dengan tujuan untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam kaitannya dengan Memorandum Saling Pengertian ini dan sepakat mengambil langkah-langkah paling tepat dalam pengembangannya.

Pasal11

PEMBIAYAAN

(4)

Memorandum Saling Pengertian ini wajib merujuk pada ketersediaan dana, anggota

dan sumber-sumber lainnya.

Pasal12

BAHASA

Para Pihak sepakat bahwa Bahasa lnggris wajib menjadi bahasa utama dalam pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal13

PERUBAHAN

Memorandum Saling Pengertian ini sewaktu-waktu dapat diubah secara tertulis melalui pertukaran nota (nota diplomatik) melalui kesepakatan bersama para Pihak dan wajib menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini. Perubahan tersebut wajib mulai berlaku sesuai tanggal yang disepakati oleh para Pihak.

Pasal14

PENYELESAIAN SENGKETA

Setiap perselisihan yang terjadi di antara para Pihak tentang interpretasi atau pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi oleh para Pihak.

Pasal15

MULAI BERLAKU, DURASI DAN PENGAKHIRAN

1. Memorandum Saling Pengertian ini wajib benaku sesuai tanggal penandatanganan;

2. Memorandum Saling Pengertian ini wajib tetap berlaku untuk waktu 3 (tiga) tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk 3 (tiga) tahun selanjutnya kecuali salah satu Pihak berkeinginan untuk mengakhiri atau memperbaharui untuk waktu yang lebih singkat. Dalam hal ini, Pihak tersebut wajib mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sebelumnya melalui pertukaran nota Oalur diplomatik);

3. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini pada waktu kapan pun dengan melakukan pemberitahuan 6 (enam) bulan sebelumnya kepada Pihak lainnya melalui pertukaran nota Oalur diplomatik); 4. Dalam hal pengakhiran, ketentuan-ketentuan Memorandum Saling

(5)

SEBAGAI

BUKTI, yang bertandatangan dibawah

ini,

telah menandatangani

Memorandum Saling Pengertian ini.

DIBUAT, dalam rangkap dua di Jakarta, pada tanggal 10 Juli 2012, dalam bahasa lnggris dan Indonesia, seluruh naskah memiliki nilai otentik yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan-perbedaan dafam interpretasi, naskah dalam Bahasa lnggris yang wajib berlaku.

Ui.UK

KEMENTERIA ERDAGANGAN

REPUBLI INDONESIA

Signed

GITA IRAWAN WIRJAWAN

MENTERIPERDAGANGAN

UNTUK

KEMENTERIAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PARMllSATA

REPUBllK PERrJ

Signed

JOSE LUIS SILVA MARTINOT

MENTERIPERDAGANGANLUAR

(6)

セ@

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

BETWEEN

MINISTRY OF TRADE (MOT) OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

MINISTRY OF FOREIGN TRADE AND TOURISM (MINCETUR)

OF THE REPUBLIC OF PERU

ON TRADE PROMOTION ACTIVITIES

Ministry of Trade (MOT) of the Republic of Indonesia and Ministry of Foreign Trade and Tourism (MINCETUR) of the Republic of Peru, hereinalter individually referred to as 'Party' and collectively as 'the Parties';

WISHING TO find new approaches and strategies of consolidating, expanding and deepening areas of trade promotion between the two countries;

REFERRING TO the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Peru on Technical and Economic Cooperation . signed at Lima on 9th of April 2010;

PURSUANT TO the prevailing laws and regulations of their respective countries;

HAVE REACHED the following understanding; Article 1 OBJECTIVE

The objective of this Memorandum of Understanding is to enhance relationship for developing and strengthening cooperation in the field of trade promotion activities between the two 」ッオョエイゥセウN@

Article 2

SCOPE OF COOPERATION

The Parties shall develop the necessary efforts for the promotion and development of trade links between Peru and Indonesia through:

1. Exchange of information in the fields of economy and trade; 2. Facilitate market research activities undertaken by the Parties;

3. Organize training to exchange knowledge and expertise to benefit from the experience of both institutions in the scope of export promotion activities; and

(7)

Article 3

EXCHANGE OF INFORMATION

1. Depending on their specific nature, the methods of conveyance shall be mutually agreed for the following information:

a. Business opportunities (products and services inquiries, international tenders); b. Investment, technical or economical cooperation opportunities;

c. Information regarding the organization of international fairs and exhibitions; d. The fair catalogues and other documentary materials for fairs and exhibitions; e. Laws and regulations in the field of trade activities;

f. The result of Market Brief/Survey, and Market Intelligence.

2. Such methods of conveyance, to the extent possible, shall be paperless unless other party prefers regular mail or facsimile.

Article 4

MARKET RESEARCH ACTIVITIES

The Parties agree to cooperate in identifying and discussing areas of trade potentials, exchanging experiences in the area of design and execute of an export development strategy.

Article 5

ORGANIZING TRAINING PROGRAMMES AND EXCHANGING OF TECHNICAL EXPERTISE AND TRAINING OPPORTUNITIES

With respect to the aim of raising the professional level of both institutions, the Parties agree:

1. to cooperate in organizing training programmes for the staff of both institutions referred in Article 6 to benefit from their experience as regards to the trade promotion activities and techniques; and

2. to exchange experts for general market studies and trade opportunities in each country.

Article 6

IMPLEMENTING AGENCIES

The implementing agencies for cooperation activities under this Memorandum of Understanding shall be:

1. The implementing agency for the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia is the Directorate General of National Export Development (DGNED);

2. The implementing agency for the Ministry of Foreign Trade and Tourism of the Republic of Peru is the Commission on the Promotion of Peru for Export and Tourism (PromPeru).

Article 7

INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (IPR)

(8)

Article 8

LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES

Any persons engaged in activities related to this Memorandum of Understanding shall respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country, and shall avoid any activities inconsistent with the purposes and objectives of this Memorandum of Understanding.

Article 9

PREPARING FULL INDICATIVE WORK PROGRAMME

The cooperation activities between the Parties will be implemented on the basis of an indicative work programme to be mutually designed and agreed by the Parties through exchange of letters.

Article 10 WORKING MEETINGS

The Parties agree to organize regular working meetings to be held alternatively in Peru and Indonesia, with the purpose of evaluating the implementation of the provisions of this Memorandum of Understanding, and agree upon the most appropriate measures for its development.

Article 11 FINANCING

Unless otherwise agreed, each Party shall bear the cost and expenses for its participation in activities under this Memorandum of Understanding. The capacity of each Party to carry out activities under this Memorandum of Understanding shall be subject to availability of funds, personnel and other resources.

Article 12 LANGUAGE

The Parties agree that English shall be the main language for the implementation of this Memorandum of Understanding.

Article 13 AMENDMENTS

This Memorandum of Understanding may be amended at any time in writir)g through exchange of letters (diplomatic notes) by mutual consent of the Parties and shall form an integral part of this Memorandum of Understanding. Such an amendment shall come into force on such a date as may be determined by the Parties.

Article 14

SETTLEMENT OF DISPUTES

(9)

Article 15

ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION

1. This Memorandum of Understanding shall enter into force on the date of its signing ; 2. This Memorandum of Understanding shall remain in force for a period of 3 (three)

years and shall be automatically extended for successive period of 3 (three) years thereafter. unless either Party wishes to terminate or renew it for a shorter period. In this case such Party shall give written notification to the other Party 6 (six) months in advance through exchange of letters (the diplomatic channel);

3. Either Party may terminate this Memorandum of Understanding at any time by giving prior written notification to the other Party 6 (six) months in advance through exchange of letters (the diplomatic channel);

4. In the event of termination , the provisions of this Memorandum of Understanding shall remain applicable to ongoing programmes undertaken in terms of this Memorandum of Understanding, until their completion , unless the Parties agreed otherwise.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum of Understanding.

DONE in duplicate at Jakarta, 101ti July 2012 in English and Indonesian languages, all texts being equally authentic. In case of any divergences of interpretation of this Memorandum of Understanding, the English text shall prevail.

FPR

THE MINISTRYOF TRADE (MoT) OF

THE REPUSUIC OF INDONESIA

Signed

GITA ャセaヲGNNi@ WIRJAWAN MINIST86' OF TRADE

FOR

I i

THE MINISTRY OF

foreigセ@

TRADE AND TOURISM HmincセjGurI@ OF

THE REPUBLIC OFlPERU

Signed

JOSE

LlJIS SILVAlJIARTINOT MINISTER OF FOREIGN TRADE AND

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

It is derived from the direct comments (p. He does not smoke and drunk. He is a respected officer, especially among the Easy Company soldiers. The previous conflict with

Tanda pelunasan pajak tahun terakhir (SPT tahun 2013) dan Laporan Bulanan Pajak (PPh pasal 21, PPh pasal 23 bila ada transaksi, PPh pasal 25/29 dan PPN) untuk 3 (tiga) bulan

Jika T : R 2 −→ R 2 adalah perkalian oleh matriks A yang invertibel, maka efek geometri dari T berupa geseran, kompresi, ekspansi, refleksi, atau gabungan dari

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi untuk paket pekerjaan Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan SD Kabupaten Aceh

• Semua pertanyaan diatas dapat dikatakan sebagai pecahan dari masalah pokok penelitian, yaitu: Mengapa perbedaan sistem nilai terus berlangsung pada lima kelompok masyarakat

Guru tidak boleh membiarkan peserta didiknya hanya datang, duduk, mendengarkan dan mencatat tetapi yang diharapkan peserta didik lebih aktif dalam suatu pembelajaran, dan

Adapun langkah-langkah yang dapat dilaksanakan, yaitu: (1) membuka kegiatan pembelajaran dengan memberi salam, (2) mengecek kehadiran siswa, (3) melakukan apersepsi, (4)

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ronawati Tjandra (2007) menemukan bahwa locus of control memoderasi pengaruh Computer Anxiety terhadap Kemahiran Penggunaan