• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Deiksis Sosial Pada Cerpen Karya Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Deiksis Sosial Pada Cerpen Karya Siswa Kelas X TKJ 2 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa

adalah system tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan aleh para

anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2005:3). Berdasrkan hal tersebut bahasa

adalah alat yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi dan

berinteraksi. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang sangat

tinggi nilainya karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan

berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya. Dengan bahasa pula, manusia

dimungkinkan dapat berkembang dan mengabstraksikan berbagai gejala yang

muncul di lingkungannya. Jelaslah bahwa bahasa sangat penting peranannya

dalam kehidupan sosial. Komunikasi akan berjalan dengan lancar apabila

sasaran bahasa yang digunakan tepat. Artinya bahasa itu dipergunakan sesuai

dengan situasi dan kondisi penutur dan sifat penuturan itu dilaksanakan. Hal

ini sangat bergantung pada faktor penentu dalam tindak bahasa atau tindak

komunikasi, yaitu lawan bicara, tujuan pembicara, masalah yang dibicarakan,

dan situasi. Penggunaan bahasa seperti inilah yang disebut pragmatik. Deiksis

adalah bagian dari pragmatik, deiksis merupakan salah satu ojek bidang

kajian dari pragmatik.

Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu deik “tunjuk”,

(2)

semakin berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu linguistik. Deiksis

dapat diartikan bentuk bahasa yang titik acuanya bergantung pada penutur.

Kushartanti menjelaskan deiksis sebagai ‘cara menunjuk pada suatu hal yang

berkaitan erat dengan konteks penutur’ (Kushartanti, 2005:11). Deiksis juga

dapat dikatakan sebagai lokasi dan identifikasi orang, objek, peristiwa, proses

atau kegiatan yang sedang dibicarakan atau yang sedang diacu dalam

hubungannya dengan dimensi ruang dan waktunya, pada saat dituturkan oleh

pembicara atau yang diajak bicara (Lyons, dalam Djajasudarma,2010:51).

Unsur deiksis dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan dalam

bahasa lisan dan tulisan. Pada tulisan misalnya, deiksis digunakan pada karya

cerpen ataupun novel.

Cerpen sesuai namanya adalah cerita pendek, akan tetapi untuk

ukuran panjang pendeknya itu memang tidak ada. Edgar Allan Poe (dalam

Nurgiantoro, 2009:10) mengatakan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang

selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai

dua jam, dan itu tidak mungkin dilakukan untuk sebuah novel. Sebagai

bacaan yang banyak diminati masyarakat luas, terutama remaja.

Kalimat dan ujaran dalam cerpen sering menggunakan deiksis untuk

menunjukkan suatu kondisi, baik persona, ruang, waktu, wacana serta sosial.

Dalam ujaran, deiksis mempunyai peranan penting, sehingga pembaca cerpen

dapat memahami ujaran yang dimaksud oleh penulis dengan jelas, yang

antara lain melalui konteks. Setiap konteks lisan maupun tulisan deiksis

(3)

Penggunaan deiksis sosial dalam cerpen sering muncul karena adanya

perbedaan-perbedaan kemasyarakatan yang terdapat antarpartisipan. Deiksis

ini sering menggunakan tingkat kesopanan berbahasa. Deiksis sosial ialah

rujukan yang dinyatakan berdasarkan perbedaan kemasyarakatan yang

mempengaruhi peran pembicara dan pendengar. Perbedaan itu dapat

ditunjukkan dalam pemilihan kata. Dalam beberapa bahasa, perbedaan tingkat

sosial antara pembicara dengan pendengar diwujudkan dalam seleksi kata

dan/atau sistem morfologi kata-kata tertentu (Nababan, 1987: 42).

Penggunaan deiksis sosial dirasa tepat jika dalam penggunaannya

disesuaikan dengan kondisi atau keadaan sosial yang sesungguhnya dialami.

Sekarang ini banyak deiksis yang digunakan dalam cerpen untuk menyatakan

atau memilih kata yang tepat untuk merujuk suatu panggilan yang sopan.

Untuk mengetahui penggunaan deiksis sosial pada cerpen, peneliti

mengangkat judul “Analisis Penggunaan Deiksis Sosial pada Cerpen karya

siswa kelas X TKJ 2 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah jenis deiksis sosial pada cerpen karya siswa kelas X TKJ

2 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi?

2. Bagaimanakah maksud deiksis sosial pada cerpen karya siswa kelas X

(4)

3. Bagaimana hubungan deiksis sosial dengan kesopanan atau kesantunan

berbahasa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan jenis deiksis sosial pada cerpen karya siswa kelas X

TKJ 2 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi.

2. Mendeskripsikan maksud deiksis sosial pada cerpen karya siswa kelas X

TKJ 2 SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi.

3. Mendeskripsikan hubungan deiksis sosial dengan kesopanan atau

kesantunan berbahasa?

D. Manfaat Penelitian

Penelitan ini diharapkan berhasil dengan baik dan dapat mencapai

tujuan penelitian secara optimal, mampu menghasilkan laporan yang

sistematis dan bermanfaat secara umum.

1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memberikan masukan dalam pengembangan bahasa Indonesia,

khususnya aplikasi penelitian linguistik

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat menambah referensi penelitian bahasa

Indonesia dan menambah wawasan pembaca tentang deiksis sosial

(5)

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada

kita tentang deiksis sosial terkait dengan kesopanan yang ada pada

Referensi

Dokumen terkait

kepribadian karyawan dengan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. karyawan, terdapat 3 karyawan yang kepribadiannya tidak cocok

Atas peristiwa ini, para bangsawan Kartasura yang anti VOC merasa bahwa Sunan Paku Buwana II tidak lagi dianggap sebagai raja Islam tetapi sudah murtad karena bersahabat

Kredit bermasalah akan berakibat pada kerugian bank, yaitu kerugian karena tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan, maupun pendapatan bunga yang tidak

Selain sedikit pengenalan tentang Microsoft Visual Basic, dan SQL Server 2000, di dalam penulisan ini juga dilampirkan kode program dari aplikasi ini dan penjelasan tentang

Dari penelitian yang dilakukan oleh Mosahab, et al 2010 pada sebuah bank di Teharan, Irak, mengenai hubungan antara servqual, kepuasan, dan loyalitas yang ditawarkan Bank Sepah

Quality ratio , yaitu perbandingan jumlah aktual minyak kelapa sawit yang dihasilkan terhadap jumlah ideal minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari proses pengolahan

perkebunan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang tidak sedikit (Tim Penulis PS, 2008).. Secara tradisional, penggunaan produk kelapa adalah untuk konsumsi

Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa kedua variabel independen yaitu citra merek dan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan