• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA DENGANSTRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Peningkatan Aktifitas Siswa Dan Hasil Belajar IPA Dengan Strategi Pembelajaran Group Investigation Kelas V SDN 2 Tambakboyo Tahun 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA DENGANSTRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Peningkatan Aktifitas Siswa Dan Hasil Belajar IPA Dengan Strategi Pembelajaran Group Investigation Kelas V SDN 2 Tambakboyo Tahun 2012/2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

KELAS V SDN 2 TAMBAKBOYO TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

ARIO SASONGKO A54B090006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

Abstrak

PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KELAS V SDN 2

TAMBAKBOYO TAHUN 2012/2013

Ario Sasongko*,Drs. Muhroji**, SE, M.Si, A54B090006, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 60 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan strategi group investigation dapat meningkatkan aktifitas siswa dan hasil belajar IPA di kelas V SDN 2 Tambakboyo, Pedan, Klaten. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tambakboyo Pedan dengan jumlah siswa 36 anak masing masing 16 putra dan 20 putri, pada kondisi awal hanya terdapat 14 siswa yang nilainya mencapai KKM sedangkan 22 siswa nilanya dibawah KKM. Penelitian ini menekankan proses aktifitas siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti dalam melaksanakan menggunakan 2 siklus, pada siklus I penerapan strategi group infestigatian tanpa menggunakan media tingkat keaktifan siswa terdapat 18 siswa atau 50% yang menunjukkan aktifitas yang baik dan 18 siswa atau 50% menunjukkan aktifitas tidak baik ini disebabkan karena siswa masih merasa asing dengan strategi group infestigation, di siklus I peneliti juga melakukan evaluasi dengan hasil 18 siswa yang tuntas 18 siswa belum tuntas atau hanya 50% dari jumlah siswa. Siklus II penulis memperbaiki kekurangan penerapan strategi group infestigation, jika di siklus I pembelajaran tanpa media maka di siklus II peneliti dalam penerapannya dengan menggunakan media. Siklua II terlihat tingkat keaktifan siswa mulai tingi yaitu 24 baik dan 4 sangat baik, selain itu peneliti juga melakukan evaluasi dengan hasilnya terdapat 28 siswa atau 77% telah mencapai nilai KKM. Penelti dalam pembatasan penelitian ini tingkat keberhasialan hanya mencapai 70% dari jumlah siswa telah mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian ini penelit dapat mengambil kesimpulan bahwa melalui strategi group infestigation dapat meningkatkan aktifitas siswa dan hasil belajar IPA kelas V SDN 2 Tambakboyo Pedan.

Kata Kunci : aktifitas dan hasil bejar, group infestigatio. Keterangan :

* Nama Peneliti

(4)

A. PENDAHULUAN

Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru pasti dihadapkan pada kondisi pembelajaran dengan jumlah siswa, gender, latar belakang etnis, agama, sosio-ekonomi, budaya, tingkah laku dan kemampuan akademik siswa yang beraneka ragam sehingga untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran, bukanlah suatu hal yang mudah. Guru dituntut profesional untuk melaksanakan semua itu.

Peranan yang diemban oleh guru tidak hanya sekedar mengupayakan agar siswa

dapat memperoleh berbagai ragam ilmu pengetahuan dan keterampilan. Akan tetapi lebih dari itu, seorang guru harus dapat mendorong siswa untuk dapat bekerja secara berkelompok dalam rangka menumbuhkan daya nalar, cara berpikir logis, sistimatis, kreatif, cerdas, dan rasa ingin tahu dan dapat menciptakan suasana yang membuat

aktif siswa di dalam proses pembelajaran.

Mata Pelajaran IPA dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik. sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap siswa yang kurang aktif dan tidak termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran ini. Padahal, mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena mata pelajaran ini di samping menjadi salah satu mata

pelajaran yang diujiannasionalkan juga mencakup komponen kemampuan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

Berdasarkan catatan, proses pembelajaran di kelas V SDN 2 Tambakboyo dengan

model pengajaran langsung ternyata tidak mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga pada saat penilaian hasil belajar yang diperoleh sangat mengecewakan. Kurangnya aktivitas terhadap pelajaran mengakibatkan rendahnya tingkat daya serap. Catatan dokumentasi siswa berjumlah 36 siswa terdapat 14 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM = 70) dan 22 siswa lain nilainya

berada di bawah kriteria ketuntasan minimal. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran yang diajarkan.

(5)

proses pembelajaran yaitu suatu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif.

Strategi pembelajaran ini merupakan suatu bentuk inovasi untuk dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menantang dan menyenangkan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan strategi group investigation dapat meningkatkan aktifitas siswa dan hasil belajar IPA di kelas V SDN 2 Tambakboyo, Pedan, Klaten.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian di laksanakan di SDN 2 Tambakboyo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Subyek penelitian adalah kelas V yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari laki-laki 16 siswa dan perempuan 20 siswa. Penelitian tindakan ini berlangsung sekitar 4 bulan di tahun 2012/2013 mulai dari perencanaan penelitian

sampai pada penulisan laporan hasil penelitian. Subjek penelitian ini mencakup semua pihak yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Jadi subyek penelitian adalah (1) siswa kelas V SDN 2 Tambakboyo sebagai penerima penelitian siswa (2) guru, pegawai atau kepala sekolah yang menjadi perhatian atau pengamatan dalam suatu penelitian sebagai pelaku penelitian. Jenis penelitian yang dugunakan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian

yang dilakukan berbentuk siklus yang mengacu pada model Kemmis & Taggart (Depdiknas, 2005:11). Setiap siklus terdiri empat kegiatan pokok, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflection). Variable yang digunakan peneliti dengan menggabungkan peningkatan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa, ini dimaksutkan peneliti karena untuk

memperoleh hasil yang baik maka harus didukung proses yang baik pula.

Agar data yang diperoleh peneliti obyektif, valid, dan reliabel maka dilakukan teknik triangulasi, yaitu dengan melakukan beberapa tindakan (1) untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis (soal) yang sesuai dengan materi dan indikator proses pembelajaran, (2) untuk menilai aktifitas siswa yang digunakan adalah data triangulasi sumber. Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam

(6)

yang diperlukan penulis dalam penelitian ini (c) dokumentasi, data pendukung yang

mencakup data siswa, guru/kepala sekolah, dan data sekolah. Peneliti dalam membuat penelitian ini menggunakan tehnik analisis komperatif dimana penelitian yang digunakan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian) antara subjek berbeda atau waktu yang berbeda. Jadi peneliti dalam penelitian ini membandingkan antara siklus I dan siklus II untuk mengetahui kekurangan di masing-masing siklus. Kriteria keberhasilan atau indikator pencapaian dari

pembelajaran tindakan, peneliti dapat menggunakan indikator hasil belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA yang ditetapkan terlebih dahulu oleh guru atau sekolah.

Tingkat aktifitas siswa sudah ditetapkan indikator pencapaianya pada (1)

(7)

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini keadaan siswa kelas V pada SD Negeri 2 Tambakboyo Pedan Klaten menunjukkan bahwa aktifitas dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah dari 36 siswa hanya 40% siswa menunjukkan aktifitas belajar yang baik. Konsentrasi dan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang. Ini tampak pada saat pembelajaran masih ada siswa yang kurang memperhatikan saat penulis menyampaikan materi pembelajaran bahkan ada

yang berbicara dengan temannya. Hal tersebut disebabkan karena strategi pembelajaran yang digunakan penulis dalam mengajar kurang variatif atau monoton sehingga menimbulkan kejenuhan.

Peneliti dalam pelaksanaan tindakan dapat membandingkanbahwa sebelum adanya

tindakan aktifitas siswa kelas V SD Negeri 2 Tambakboyo Pedan Klaten tentang kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi tergolong rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya variasi penulis dalam menggunakan strategi pembelajran, penulis masih dominan menggunakan metode ceramah, sehingga kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru. Oleh karena itu penulis melakukan tindakan pada siklus I dimana pada kondisi awal hanya 40%,

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2013 Kompetensi Dasar 5.1.

Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan-percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet). Untuk keefektivitasan pembelajaran telah disusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I. Pada pelaksanaan siklus I ini dihadiri semua siswa kelas V yaitu sebanyak 36 siswa dan 1 orang guru sebagai pengamat. Kriteria keberhasilan siswa ditentukan apabila 70%

dari jumlah siswa ikut serta aktif dalam pembahasan materi pelajaran dan 70% dari jumlah siswa telah tuntas dari nilai KKM. Dengan menggunakan strategi pembelajaran group investigation penulis berusaha membimbing siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung tentang mendiskrpsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi. Dalam kegiatan ini peran siswa lebih dominan, sehingga aktifitas

belajar siswa diharapkan dapat meningkat. Selain itu penulis juga melaksanakan

(8)

oleh : Hal ini dikarenakan (1) anak belum terbiasa mengikuti strategi pembelajaran

group infestigation (2) anak kurang belajar (3) setiap siswa belum memiliki buku pelajaran (4) erhatian guru peneliti kurang menyeluruh (5) Minat belajar siswa masih rendah. Dari hasil tersebut dapat menggambarkan melalui table perbandingan aktifitas dan hasil belajar pada kondisi awal dan pada siklus I sebagai berikut :

(9)
(10)

DAFTAR NILAI

Pada sikus I telah ada peningkatan baik aktifitas maupun hasil belajar siswa. Ini menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi semakin bertambah. Namun demikian pencapaian ini belum sesuai dengan yang diharapkan, sehingga penulis akan melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada Siklus II ini penulis akan

(11)

Menyuruh siswa untuk membeli, mengkopi, meminjam buku pelajaran pada kakak

kelasnya (d) Meningkatkan perhatian guru peneliti secara menyeluruh (e) Memberikan reward kepada siswa yang aktif dan yang memperoleh hasil baik.

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013 yang diikuti 36 siswa dan 1 observer. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II yang digunakan adalah Kopetensi Dasar : 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. Tindakan yang dilakukan pada siklus ini ditentukan

berdasarkan hasil refleksi siklus I. Setelah adanya perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang sangat memuaskan, jika pada kondisi awal hanya aktifitas dan hasil belajar terdapat 40% siawa, pada siklus I naik menjadi 50% dan pada siklus II anak sudah memperoleh 77%. Hal ini disebabkan oleh : (a) Siswa telah siap belajar (b)

(12)
(13)

DAFTAR NILAI

Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus II hasil yang dicapai sangat memuaskan. DenganPeningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi

Group Investigation Siswa Kelas V SDN 2 Tambakboyo Pedan Klaten, sebagian besar siswa mendapatkan pemahaman tentang mendiskripsikan hubungan gaya, gerak dan gravitasi serta menjelaskan pesawat sederhana yang dapat mempermudah pekerjaan dan lebih cepat, keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat.

(14)

II ada peningkatan dari 50% menjadi 77%. Adapun peningkatan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPA melalui strategi Group Infestigation ada peningkatan dari kondisi awal 40%, siklus I 50%, siklus II menjadi 75% atau siswa yang dapat memperoleh nilai mencapai KKM pada siklus II ada 27 siswa. Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus II hasil yang dicapai sangat memuaskan. DenganPeningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Group Investigation Siswa Kelas V SDN 2 Tambakboyo Pedan Klaten, sebagian besar siswa

mendapatkan pemahaman tentang mendiskripsikan hubungan gaya, gerak dan gravitasi serta menjelaskan pesawat sederhana yang dapat mempermudah pekerjaan dan lebih cepat, keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memiliki beberapa

keterbatasan, antara lain : 1. Data yang penulis peroleh sangat bersifat subyektif, walaupun peneliti telah berusaha dengan menggunakan teknik triangulasi data 2. Teknik analisis data tidak seperti pada penelitian kuantitatif yang sudah merupakan kepastian karena berdasarkan rumus-rumus statisk yang baku, meskipun penulis pada penelitian ini juga telah berusaha semaksimal mungkin.

D. SIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi group infestigation dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam kelas V SD Negeri 2 Tambakboyo Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten tahun 2012/2013. Peningkatan aktifitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan strategi group investigation terlihat dari beberapa hal sebagai berikut (1) mengajukan pertanyaan (2) menjawab pertanyaan siswa maupun guru (3) memberi saran (4) mengemukakan pendapat (5) menyelesaikan tugas kelompok (6) Mempresentasikan hasil kerja kelompok. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran dalam pembelajaran ilmu

(15)

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006,Standarsasi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD. Departemen Pendidikan Nasional

Hadiat. 2000.Alam Sekitar Kita. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Harun Rasyid, Drs dan Mansur, Drs, M.Pd. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima

Hera Lestari Mikarsa. 2007.Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Lexy J.Moleong.2001.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Maryadi, dkk.Pedoman penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP Universitas Muhammadiah Surakarta.

Nasar. 2006.Merancang Pembelajaran Aktif dan Kontekstual. Jakarta. Grafindo.

Nurhadi, 2004.Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta. Garasindo

Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual. Surabaya : Universitas Negeri Malang.

Rubiyanto, Rubino. Metode Penelitian Pendidikan. Solo Baru. PSKGJ – FKIP. Universitas Muhamamdiyah Surakarta. Penerbit Qinant.

Sulhan, Najib. 2010. Pengembangan Karakter Pada Anak. Surabaya : Surabaya Intelektual Clup.

Suparlan. 2006.Guru Sebagai Proesi. Yogyakarta. Hikayat Publising.

Gambar

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa
Tabel 4 Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Aksi individu atau bersama-sama yang ditunjukkan oleh pemain atau sekelompok pemain untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok pemain

Ibu Sri Murni, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas segala kasih sayang, nasihat

Sampel penelitian yang digunakan adalah cetakan pasir green sand yang mempunyai komposisi campuran pasir silika – air dengan jenis bentonit yang berbeda (Ultra Bent –

average-based fuzzy time series models , hasil yang di dapat dari penelitian tersebut adalah dilihat dari nilai AFER menunjukkan bahwa metode ini mendekati nilai

minimal yang harus disampaikan pada pasien telah diatur dalam Kepmenkes RI. No.1027/Menkes/SK/IX/2004 meliputi khasiat, cara pemakaian obat,

Gambar 1 Grafik pola konsumsi pakan Ayam Kampung umur 8-12 minggu Berdasarkan hasil analilis ragam yang dapat dilihat pada Tabel 3 bahwa perlakuan tidak mempengaruhi

Christian Yulianto, NIM: A410060274, Jurusan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010, 87 halaman. Tujuan penelitian adalah

dan Haryanto, S., 2005, “Analisa Buku TEKS Bahasa Inggris untuk SLTP sebagai Media Proses Belajar Mengajar Bagi Guru dan Murid”, Varidika, Vol.17 no.1 Juni 2005; 11-23, hasil