• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PENEGETAHUAN PETANI TERHADAP PELESTARIAN EKOSISTEM LEUSER DI KABUPATEN ACEH TENGGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PENEGETAHUAN PETANI TERHADAP PELESTARIAN EKOSISTEM LEUSER DI KABUPATEN ACEH TENGGARA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PEN GET AHUAN PET ANI

TERHADAP SIKAP PELESTARIAN EKOSISTEM LEUSER

DI KABUPATEN ACEHTENGGARA

TESIS

viY,N

Oleh :

cDU:zjuk,an Vntuk.._:Memenulii <Persyaratan

rDa{am

~emperofeli

qefar

:Manister

<Petufufik.._a

11
(2)

TESIS

HUBUNGAN LAMA

PENDIDIKAN

DAN

PENGETAHUAN PET ANI TERHADAP SIKAP

PELESTARIAN EKOSISTIM

LEUSER

4

DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

~

IJJ _. c

~

i:

l-

CJI-

.to/-

.to

~ ~ ~ ~

-:> Disusun dan Diajukan Oleh :

MUHAMMAD SRAGAFA NIM. 025060012

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pacta Tanggal 5 Maret 2005 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program

Studi ~ Pendidik.an

Kepenaudukan dan

( (

s N .,

~

(i

~'

Lingkungan Hidup ., \ /

~

NEe~~.,

~

$

.

~H$ ~

?

I

~

I}~~

Medan, 5 Maret 2005

Ketua Program Studi

0

Pendidikan

Kependudukan dan _ ~~~~ Lingkungan Hidup,

~

-

_#r/U-;-Prof.Dr.A.R.Ritonga, M.Pd.

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

Judul Tesis :

Hubungan Lama Pendidikan dan Pengetahuan Petanl Terhadap

Slkap Pelestarlan Ekoslstlm Leuser dl Kabupaten Aceh Tenggara

:

Muhammad Sragafa

: 025060012

Nama

NIM

Prod!

Tgl. Ujlan

: Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan

Hidup

1.

2.

3.

4.

5.

: 5

Maret

2005

~NEck

or. Pargaulan Slagian, M.Pd. .

o

NIP. 130891n8

(Pemblmbing

I)

4s

N ck

Dr.rer.nat.

Binarl Manurung. M.SI. .,

NIP. 131851423

.

{

'?

~

I

I~

Prof .. Dr .A.R. Rltonga,

M.Pd. ~

NIP.

130215075

NEe~~

(Penguji)

/

ff

""~

11\

Cl

Prof.Dr.H.

M.

Yacub, M.Ed. :

NIP.

130118230

, _ , .·

.

a~

(Penguji)

~

_I

~

(/

~s NEe~ ~~s

'9~

Tanda Tanqan

...

:.

- ~.:

...

/:

\tJlL.~

~5

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur pcnulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmad-Nya kepada penulis sehingga tesis dengan judul "Hubungan Lama Pendidikan dan Pengetahuan

Petani Terhadap Sikap Pelestarian Ekosistim Lcuser di Kabupaten Aceh Tenggara" ini telah

sdesai

disusun. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak terlepas dari peran berbagai

pihak baik moril maupun materil. Untuk ini penulis mcnyampaikan rasa penghormatan dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.Dr.Bclferik

Manullang,

MPd., selaku

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Juga kepada Bapak Prof.

Dr.

Abdurrahman Ritonga, M.Pd., sehagai Kcnta Prodi PKLH, Bapak Dr.Pargaulan Siagian, M.Pd

dan Bapak Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si sebagai pernbirnbing yang tak bosan-bosannya

memberikan bimbiogan, arahan dan masukan terhadap kesempurnaan tesis :ini.

Selanjutnya pcnulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Abd. Kahamddin, S.Sos selaku Camat DaruJ Hasanah dan Bapak "R.ajidun Pelis, S.Sos selaku Camat Badar beserta kepala desa Gulo, Kite Meranggun, Tanjung Aman, Joogar dan Seri Muda yang telah mengizinkan wilayah dan masyarakatnya dijadikan sebagni popuJasi dan sampeJ

memberikan masukan terhadap pengolahan data penelitian

ini.

Terakhir, penulis mempersembahkan karya tes1s

ini

keharibaan

Ayahanda

Aim. H.

Mohd. Siddiq Karo-karo dan Jbunda Hj. Rasidah Munthc yang telah membentuk penulis

menjadi manusia yang mcmpunyai rasa ingin tabu yang tinggi, tegar terhadap kehidupan dan

penanaman nilai keduniaan yang manusiawi. Terima kasih atas semuanya yang tidak mlmgkin

penulis balas. Juga istri tercinta Marinah, SP., anak-anakRu tersayang Nisa',

Sr(

dan Andika

yang telah merelakan sebahagjan hari-harinya lepas dan jauh dari sentuban penulis. Kakwe

Fajar AS, adik-adikku Syukriy Abdullah, SE., M.SL, Ph.D.Cand., Syukur Selamat, SE., Siti,

Eni, Ker dan Arne! (keduanya telah dipanggil oleh Allah SWT pada musibah Tsunami Aceh

26 Descmber 2004 di Banda Aceh) dan Pasmiyn serta semua keluarga yang tak mungkin

-

-disebut satu persatu yang tclah rnemberilcan semangat dan dorongan sehingga tests ini selesai disusun. Hanya kepada-Nya penulis berserah diri.

J

Medan, 5 Maret 2005

Penulis,

Muhanunad Sragafa

-e.

·

(5)

ABSTRAK

Sragafa, Muhammad. Hubungan LaiiUl PendJdikan dan Pengetahuan Petllni Tuhtul4p

Sikap Pelesuuilln Ekosistim

uuser

di Kabupaten Aceh Te~rggara (2005). Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, .Maret 2005.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi

lama

pendidikan

dan

pengetahuan

lingkungan petani serta interak.si keduanya terhadap sikap pelestarian Ekosistim Leuser

di

Aceh Tenggara. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Agustus

sampai September 2004 di lima

desa pinggiran Kawasan Ekosistim Leuser

di

Kecamatan Dand Hasanah dan Badar

Kabupaten

Aceh Tenggara. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui angket kepada 152

orang

sampel yang ditentukan dengan cara

Stratified Random Sampling

dan

Tahel Krejcie.

Metode penelitian yang

dilaksanakan adalah metode deskriptif survei. Sebelum

dilaksanakan

di

lapangan.

maka dilakukan uji coba persyaratan

analisis

terhadap

data

penelitian

yaitu

uji

validitas.

reliabilitas untuk setiap in.strumen, normalitas, linieritas

dan

homogenitas data.

Hasil penelitian

memmjukkan bahwa Jama pendidikan

dan

sikap berkorelasi positif

sebesar 0,907, pengetahuan

dan

sikap

berkorelasi

positif sebesar 0,936 dan interaksi

lama

pendidikan-pengetahuan dengan sikap sebesar 0,897. Selain itu

didapaC bahwa

lama

pendidikan

berkoreJasi

positif dengan pengetahuan sebesar 0,904,

lama

pendidikan dengan

lama pendidikan-pengetahuan berkorelasi positif sebesar 0,982 dan pengetahuan dengan

lama

pendidikau·pengetahuan berkorelasi positif sebesar 0,951. Korelasi

betsama

variabel

independen

(lama

pendidikan, pengetahuan dan

lama

pendidikan-pengetahuan) terhadap

• , o

sar,

au

, o

(pengaruh variabel independen terhadap pembahan variabel dependen sebesar 97 ,6o/o, sisanya

2,4% dipengaruhi faktor

lain

yang

tidak dimasukkan pada

persamaan regreSi). Persamaan

regresi berdasarkan anaJisis pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen adalah Y=0,638

+

0,39SX,

+

0,289X2

+

0,02SX1X2. Berdasarkan

analisis,

hipotesis

diterima. Lama pendidikan, pengetahuan

dan lama

pendidikan-pengetahuan berlc:orelasi positif

terbadap

sikap

petani.

Dengan

meningkatkan pendidikan (jenjang

dan

lama mengikuti

pendidikan) dan

pengetahuan

lingkungan

petani akan membawa

pengaruh

positip

pada

·sikap

(6)

ABSTRACT

Sragafa, Muhammad. Correlation of the length of education and knowledge Toward Leuser Ecosystem Conservation in Soutb East Aceh (lOOS). Postgraduate-of State University of Medan., March 2005.

The study was aimed to find out the correlation between the length of education and

fimner'

s

environment knowledge with both interaction toward attitude

Leuser

Ecosystem

conservation in South East Aceh. The study was conducted from August to September 2004

in

five villages arround Leuser

Ecosystem

area

in Daru1 Hasanah

and Badar Subdistrict

of

Aceh

Tenggara regency. The data were gethering by questionaire to 152 sampling peoples that were

determined by

Stratified Random Sampling

and

Krejcie Table.

Research method was descriptive survey methode analisys with. Pearson· s correlation

fonnulation. Before the true research,

it

has preanalisys data of researchs instrument in

validity, reliability for every instrumentally, nonnality and homogenity.

The Result of research indicated that the the length of education and attitude by

positive correlated was 0,907, knowledge and attitude positive correlated was 0,936 and

interaction

the

length of education·knowledge with attitude was 0,897. Besides,- it's found that

that the length of education in positive correlation

with

knowledge was 0,904. the length of

education with knowledge in positive correlated

was

0,951 . The correlation of independence

(the

length of education, knowledge and the length of education-knowledge ) and dependence

variable (attitude) was 0,988 or 98,8% with R2 was 0,976 or 97,6% (influence independence

· , o , ·

regres1

similarity) .. Regresi similarity based on influence analysis variable individual independence

toward variable dependence was :

Y = 0,638 + 0,93X, + 0,289X2 + 0,02S X1X2

Based on analysis, hypothesis was accepted. The length of education and the length of

education-knowledge is positive correlated toward attitude of farmers. By increasing the length

of education and knowledge of fanner's environment will cany positive influence on attitude

of fanner society toward Leuser Ecosystem conservation.

~~

(7)

DAFTAR lSI

Hal

Abstrak ... . ... ... ... ... ... ... ... .

Abstract ... .... ... ... ...

~ ... . ... .. ... ii

r~~"' ~~

Ucapan T

erima Kasih ... ... ... ... ... .. ...

~ -

... .... ..

~~ .

. . .

~

iii

~

"

Daftar lsi ... ... .... 5 ... .. . .. . . .. .. . .. . . iv

Daftar Gambar ... ...

~/.

...

~/\~

..

... ... VJ

Daftar

Tabet.. ... ... .... / . ...

~~~ -~Y.

... ...

~~ -~~~

vii

Daftar

Lampiran ... ... .. ... ...

~

-

...

- ~

...

4 ...

Vl11

:

~

$

"'

!

g)

h"''

~,.~~~

)d"

BAD

I PENDAHULUAN : :

~

:

~

A.

Latar

Belakang

Masalah ... ... .... .... ... ... ... ... ... ... .

B. ldentifikasi Masalah ... ... ...

~

...

~ ..

...

6

Ee~

4~

C. Pernbatasan Masalah ...

~

... ...

~ ·

... .... ... ... ... ... ... ... . ,

7

~ .

D.

PeruiD.usan Masalah ... ...

~ -.. .

... ... ... ... ...

7

E. Tujuan Penelitian... .. . . .. . . .. . .. . . . ...

F. Manfaat Penelitian ... ..

- ~

.. ...

~

... .. ... ... ... ... ,,..

8

~ ~ ~ ~

---BAD

II

LANDASAN

TEORITIS, KERANGKA

BERPIKIR

DAN ffiPOTESIS

A . Ekosistim Leuser ... ... ... ..

~

B. Sikap Masyarakat Tani ... ... ... ... .... ... ... .. .

C. Lama Pendidikan ... ... ... ...

·- ~

..

Y. ... ..

9

16

21

D. Pengetahuan Lingkungan ... - 26

E. Kerangka Berpikir... .. . .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. .. . . .. . . .. .. . . .. . . .. . . . .. . . 33

c::

F.

Hipolosis

Penelitian ... . ... ...

·/·g

·· ... ... ... ... ... ... .

40

DAB lU METODOLOGI PENELITIAN

~

~

/:~~S NEe~~"' S NEe~

A Tempat

dan

Waktu Penelitian ... .... ... ...

~

... ... ...

~

...

i

41

4 ~

B. Metode Penelitian ... ... ... . ...

~ -

... ...

~

... ... ... ... ... ...

41

C.

Pop~asi

dan Sampel Penelitian ...

?.

. . .. . .. .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. . ..

42

D. Instrumen Peoelitian ...

..

t ...... ~ ... ... ... . .. ... ... ... ... ... ... ... .

43

~

-E. Uji Persyaratan Analisis... ... . .. ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ... ... . .. ... ... ... ... ...

47

(8)

F. Metode Analisis Data... ...

49

G. Defenisi Operasional... ... ... ... ... ... . .. . . .. . .. .. . ... ... ... ... ... ... . .. .. . . .. .. . . 50

BAD IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A Uji Persyaratan

Anahsis ...

U ...

..

0: ..

... .

B. Analisis Deskriftif. ...

\)~

:;, ...

/.~~ -

. . .

~

C. Analisis Korelasi ...

~.}

.l. ... ..

D. Analisis Regresi ... --..:.· ... :;,---~!.

. . . .. . .. .. . .. ... ,

E. Pembahasan Hasil Penelitiarr ... :-: :-:-... ":". :-: ... .

or~~\(;

~cyl( r~·

BAD V SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI : ;

~

A Simpulan ...

-· ~

···

···-

~

···

···

~

::

.. : ·--

~

B. Saran ... -~ -...

:¢?-...

C.

... .

~ ~~ ~~

.

c

Im lik. .

p

r .

·r~ '

. p as• eneman

j}(f

iR(···.

v

51

57

60

62

66

72 72

73

77

(9)
[image:9.612.38.563.68.721.2]

DAFTARGAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ... , ... ..

Gam bar 2. Model Penelitian ...

~

-

...

~

/ ,. ' 'P,

Gambar 3. Grafik Penyebaran Data Penelitian ....

t?...

... ...

~

Gam bar 4. Grafik Linieritas Sikap, Lama Pendidikan dan Pengetahuan Petani ... .

Garnbar 5. H~mogenita~

Data

Pen~litian ... ·;:;·'- ... ~ ... _ ... ·- ~

Gam bar 6. Histogram Sikap Pctaru ... ":": 7-: ...•.•....•.••... _ ... ':"':' ..•.

Gam bar 7. Histogram Lama Pendidikan Petani ... _ ...

-~ ~ -

. . . il,

Gambar 8. Histogram Pengetahuan Petani ... .

vi

Hal

39

42

54

56

57

58

59

(10)

TabeJ Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

DAFTAR TABEL

1. Luas dan Pembahagian Kawasan TNGL saat Pembentukan

Tahun 1980 ... .

2. Luas dan Pembahagian Kawasan TNGL Berdasarkan SK

/.~"'...>~

I~' ~

DiijenP!IPA ... ~ . ... ... ... ~

3. Kisi·kisi Instrumen Penelitian untuk Kuesioner

Lama

Penclidikan ... .

4. Kisi·kisi Instrumen Penelitian untuk Kuesioner Sikap ... ... ~

5 . .Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Tes Pengetahuan Lingkungan ...

:-=.-

~

6. Koefisien Korelasi Butir Sahih pada Skala Sikap... .. . . .. . .. . ... ... ... ... ~~'$~~

Tabel 7. Komposisi Butir Sahih pada Skala Sikap ... .

i

Tabel 8. Keandalan Butir Skala Sikap ... ~ ... .

s::.

Tabel

Tabel

9. Komposisi Item Sahib pada Tes Pengetahuan Lingkungan ... ~

10.

Hasil

Analisis Uji Nonnalitas- Data Penelitian ...

~

... 0 • • • 0 . 0 0 • • • • •

~

Tabel 11.

Hasil

Analisis Uji Linieritas Data Penelitian ... . :..p~

Tabel 12. Descriptive Statistics ... ;-; ... .

. .

.

~~\~

• . . . . . 0 . . . · ; -. . . .. . . .. . . · c;;.;;~f;.~

Tabel 14. ModeLS!JDlllUll'Y ... ... ... ~

Tabel 15. ANOVA(b) ...

~

...

~

r

~ -r~ , -,..

Tabe1 16. Coefficients ... ~ ... .. ...

.?.

... ... . ..

(11)

DAFT AR LAMPIRAN

Lampi ran Halaman

L

2. 3

4.

5.

6.

7.

8.

9.

JO.

Angket Penelitian... ... ... . .. . . . ... .. . ... . .. . . .. . ... ... ... . .. . . . ... ... . .. . 77

Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... ..._ 83

o •••

sikapPetani. ...

~\{r"E~

· r."E

86

Data Pengetahuan Petam ... . ... !!' ... .. ...

~){cc

···

... ..

91

Statistik Deskrilhf Sampel. ...

~

...

~ .

.. . .. . 95

P enguJian 1mentas, ormattas an omogemtas ... .. L. . . N 1· d H .

c./

CJ AI~tJI~ 98

--

--

--

~

P engujtan a .. V r·d· 1 1tas d an R 1· b.l. e 1a lltas l · nstrumcn ... -:- ... ~ NE4 I 03

Anal isis Korelasi dan Rcgrcsi Berganda Data Penelitian ...

~~~~

. . .

116

:urat -surat Penc1 i tian. : . . ·; . ; .... :

:~ ~/

\ ">_,' • .. . . , )

~-

. . . 118
(12)

DAD I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

~

---

----~---Nl!LW. PERPUS1

f--i~!:.):.i

''.

UN'

f1~

C ;:;

Masalah lingkungan hidup timbul karena adanya ketidakseimbangan antara

kcbutuhan hidup manusia dengan ketersediaan sumber daya alam lingkungan. Disamping itu

penyebaran penduduk yang tidak - riierata serta eksploltasi sumber daya alam secara

berlebihan merupakan faktor pendukung masalah tersebut. Hal iain juga yang sangat

mempengaruhi adalah mental, sikap dan prilaku penduduk yang tidak. bertanggungjawab

daJam mengeksploitasi sumber daya alam terutama hutan schingga menja2 i penyebab

kerusakan lingkungan hidup. ~"'s N c~.P

Mcningk.atnya jumlah

penduduk menjadi tantangan

bagi

pclestarian Ekosistim Leuser

guna mencukupi kebutuhan pangan serta meningkatnya kebutuhan lahan untuk

perumahan/pemukiman. Semuanya itu akan membawa dampak pada kawasan Ekosistim

Leuser dan bahkan lebih jauh masuk ke kawasan inti Taman Nasional Gtmung Leuser

(TNGL).

Taman Nasional adalah kawasat'l pelestarian alam yang mempunyai ekosistirn asli,

dikelola dengan sistim zonasi yang diman1aatkan untuk tujuan . penel~tian, ilmu pengetahuan,

-pendidikan, menunjang budaya, pariwisata dan rekreasi (Anonimous, l995a:5). Penetapan

TNGL sebagai taman nasional dikuR:uhkan melalui Surat Pernyataan Menter i Pertanian

Nomor 811/Kpts/Umlll/ 1980 dan Surat Kcputusan Menteri Kchutanan Nomor

096/K.pts-HI! 984 dimana dalarn pemanlaatannya menganut prinsip konservasi, yaitu pemanfaatan

(13)

~angat beragam dalam kawasan TNGL sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi atas berbagai jenis flora dan fauna. Sebagai kawasan yang dilindungi, TNGL

juga memiliki berbagai fungsi yang harus dipertahankan guna menciptakan keseimbangan

antara makhluk hidup dengan 1ingkungan sekitarnya. Menurut Undang-undang Nomor 32

Talum 1990, TNGL sebagai kawasan lindung memiliki berbagai fungsi seperti perlindungan

kawasan bawahan (sebagai kawasan resapan air), kawasan perlindungan setempat

(perlindungan terhadap sempadan Sungai Alas), scbagai paru·paru alam (pertukaran gas

oksigen dan karbondioksida), dan sebagai kawasan suaka alam dan eagar budaya

(Anonimous, 1995b:l4).

\":1

j \7 } "

J

Kerusakan=kerusakan hutan -=J'NGL dan Ekosistim Leuser hampir semuanya

diakibatkan oleh ulah manusia, diantaranya adalah petani peladang berpindah dan perambah

hasil hutan. Dalam memperluas laban pertaniannya atau untuk memenuhi kebutuhan lainnya,

mereka melakukan penebangan kayu, pembakaran hutan dan peruhahan fungsi

tiutan

menjadi

lahan pertanian dan tempat tinggal. Peristiwa·peristiwa tcrsebut di atas mengakibatkan

terjadinya penurunan kualitas hutan. Pada lahun 1992, TNGL di wilayah Aceh Tenggara

telah dirambah seluas 12.700 hektar oleh penduduk, petani, peladang berpindah atau

pemukim perambah

hutan terutama- di

pinggir

ruas

jalan Kutacane Blangkejeren

(Anonimous,l 998:25).

/tf'

'

/~

'~\/.~

~'r

Penumnan kualitas hutan tersebut dalam bentuk kerusakan terutama pada area yang

rawan bencana banjir dan tanah longsor, maka pada sctiap musim hujan

akan

terjadi luapan

air pennukaan (run off) terutama pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Alas yang tidak

mampu ditampung lagi oleh badan sungai dan penyerapan oleh tanah dengan baik sellingga

~~~~

(14)

terjadi erosi dan pengikisan tebing sungai. Luapan air sungai ini mengakibatkan banjiryang

dapat merusak persawahan ataupun pemukiman penduduk.

Mcngingat kebutuhan perluasan laban semakin meningkat seiring dengan . laju

pertumbuhan penduduk (tahun 2000 jumlah penduduk 139.017 jiwa), 51,6% dari jumlah

penduduk hidup dari sektor pertanian seperti tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan

peternakan (Anonimous, 2000b:7), maka kctcrsediaan lahan yang ada selama ini sudah tidak

--

--

--

--mencukupi lagi. Dengan luas wilayah 4.23 I ,410 km2 (Anonimous, 2000a:8), secara

kuantitatif kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Tenggara tergplong rendah yaitu 33

jiwalkm2, tetapi sccara kualitatif bila diperhitungkan rasio manusia-lahan (luas areal

pertanian) diperk:irakan sudah menlmbulkan adanya tekanan penduduk terii"adap laban,

karena dari keseluruhan lahan tersebut, hanya 846,28 km2 (20%) yang dapat dimanfaatkan

untuk semua sektor sehingga kepadatan pendududuknya menjadi 164 jiwalkm2. Keterbatasan

lahan ini disebabkan Jahan tersebut banyak yang masuk ke dalam kawasan yang dilindungi

seperti hutan suaka alam, hutan lindung dan hutan produksi tetap seluas 3.385,13 km2

(Anonimous, 1995c: I 0). \ ( ~

Walaupun laju pertumbuhan penduduk di Aceh Tenggara cukup rendah yaitu 1,5%

per

tahun (Anonimous,

2000b:8),

terbatasnya lahan

menyeffabkan

terjadinya

pen urunan

luas

kepemilikan lahan yang diperuntukkan untuk usaha, perluasan pemuk:iman atau peralihan ke

sektor non pertanian. Dengan kepadatan 164 jiwa/km2 mengakibat.kan penguasaan lahan

yang diperuntukkan bagi pertanian semakin menunm sehingga pendapatan petani juga

--

--semakin bcrkurang. Agar lahan yang tcrbatas ini dapat meningkatkan hasil, maka

mengharuskan petani

untuk

dapat meningkatkan produksinya melalui intensifikasi berupa
(15)

peningkatan pengetahuan tentang pertanian, mengalihkan

protesi

ke sektor lain atau mencari

pekerjaan di daerah lain.

Ketcrbatasan laban yang tersedia, atau keterbatasan peluang usaha selain pertanian,

atau juga karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga kurang memahami

pentingnya arti pelestarian lingkungan hid up menyebabkan timbulnya sikap negatif terhadap

kawasan Ekosistim Leuser. vNrM~V CINtM~~

Tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara didominasi oleh Julusan

SD (23%), disusul dcngan lulus an SLTP (18,4%) dan SLTA (1 4,5%). Scdangkan lulusan

perguruan tinggi, baik

dari

diploma dan sarjana hanya 1,4% (Anonimous, 2000a:43). Dengan

kondisi tingkat pendidikan yang demikian ini (tingkat pendidikan dasar dan menengah

dominan berada di desa dan berpendidikan tinggi berada di kota) menyebabkan adanya

perbedaan pengctahuan dan pemahaman mereka terhadap pentingnya keberadaan hutan

Ekosistim Leuser. Masyarakat tani yang berpcndidikan rendah umumnya ~kat dengan

kawasan ekosistim ditambah dcngan pemahaman mereka yang terbatas terhadapnya sehingga

akan mudah terpengaruh sikap negatif yang cksploitasif terhadap sumber daya alarn. c \

Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metodc tertentu sehingga orang

memperoleh pengetahuan,

pemahaman

dan

cara bertingkah laku yang seS'uai

dengan

kebutuhan (Syah, 2003:10). Dari defenisi di atas dapat dipahami bahwa pengetahuan,

pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan ctika lingkungan dapat diperoleh

melalui pendidikan fonnal (pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan mencngah 12 tahun dan

pendidikan tinggi 13 sampai 18 talmo) . Jadi ada kemungkinan hubungan yang erat antara

Iamanya pendidikan dengan sikap mereka terhadap pelestarian lingkungan. Variasi daJam

lamanya pendidikan membawa dampak dalam tipe dan Iapangan pekerjaan. Tenaga kerja

(16)

tidak terdidik (berpendidikan rendah) cenderung memasuki pekerjaan yang tergolong 'kasar'

(blue collar), sedangkan yang berpendidikan tinggi (terdidik) cenderung memasuki bidang

pekeijaan 'halus' (white collar) (Tjiptoherijanto, 1999:61). Bidang pekeijaan kasar yang

dimaksudkan adalah pertanian, pcrtambangan, burub, pertukangan dan operator alat-alat

produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan pekerjaan halus adalah profesional atau

salesman, birokrat

dan scbagainya. ,...,E.V "llnJIE.~ c,li,ME.~

Sektor pertanian sebagai lapangan pckerjaan yang dominan di Kabupaten Aceh

Tenggara telah menggunakan laban yang demikian besar dari keseluruhan laban produktif

yang tersedia. Namun akibat tekanan lingkungan yang begitu besar berupa eltspansi

perluasan laban -ke kawasan Ekosistim Leuser menyebabkan Iingkungan menjadi rentan

terhadap resiko kerusakan . Penataan pertanian melalui program berkelanjutan belum menjadi

pedornan bagi petani dan pengambil kebijakan. Pcrtanian berkelanjutan adalah penge)olaan

sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang

berubah seka!igus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan rnclestarikan

sumber daya alam (Bayer dkk .. 1999:2). Pertanian dikatakan bcrkelanjutan bila mencakup

beberapa

aspek

keseirnbangan diantaranya mantap

secara

ekologis dan

ekonomis.

Mantap

secara ekologis

mtrupakan

aspek

yang memperhatikan kualitas

lingkungan

untuk tujuan

kctersediaan sumber daya alam secara berkelanjutan yang perlu dipertahankan dengan

kemampuan agrockosistim secara keselumban. Jadi tekanannya adalah pemanfaatan unsur

sumbcr daya alam yang dapat diperbaharui seperti manusia, tanaman, hewan dan organisme

tanah

Jainnya. HEc~

4

~CI-s HEc~..o /{"C~-s HEc~.o ~CI-s Ntto~.o

Sikap dan prilaku masyarakat yang tidak perduli dengan perlunya pelestarian

lingkungan

untuk. kesejahteraan

rnanusia

sedikit banyak dipengaruJ1i oleh

kondisi

sosial yang
(17)

ada seperti lama pendidikan yang pemah dialami serta pengctahuan yang

dimiliki

tentang

lingkungan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan hahwa sikap tidak

dibawa

oleh

seseorang sejak lahir, tetapi mcrupakan hasil belajar seseorang terhadap sesuatu yang

menjadi objek sikapnya (Gerungan, 1986:151). Kerusakan lingkungan bila tidak diatasi

segera akan dapat

mcnimbulkan

efek yang sangat besar terhadap

kemampuan

alam ru1tuk

mendukung

keberadaan

manusia di

atasnya.

Upaya pemccahan terbaik dalam mengatasi pengrusakan kawasan Ekosistim I:.euser

oleh petani dalam upaya meningkatkan peran sertanya melestarikan lrngkungan menjadi daya

tarik tersendiri untuk diamati dan diteliti secara ilmiah. Pengujian teori yang menyatakan

bahwa

sikap sangat dipengaruhi oleh faktor ckstcma!IayalCdilakukan dalam l<onstelasi lama

pendidikan dan pengetahuan mereka tentang lingkungan.

_.._

Sikap masyarakat tani terhadap pelestarian lingkungan kawasan Ekosistim Leuser di

Kabupaten Aceh Tenggara dapat bersumber dari berbagai kondisi petani yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut: (I) Apakah tckanan penduduk akan mempengaruhi . sikap

petani terhadap - pelestarian Ekosistim Leuser? (2) A:pakah keterbatasafi" l ahan akan

mempengaruhi sikap pctani terhadap pelestarian Ekosistim Leuser? (3) Apakah lamanya

pendidikan petani akan rnempengaruhi sikap mercka tcrhadap pelestarian Ekosistim Leuser?

(4) Apakah pengetahuan yang dimiliki oleh petani tentang lingkungan akan mempengaruhi

sikap mereka terhadap pelestarian Ekosistim Leuser? dan (5) Apakah antara lamanya

pendidikan dan pengetahuan tentang lingkungan secara bersama-sama akan mempengaruhi

sikap mereka terhadap pelestarian Ekosistim Lcuser? ~ ~

-~~IME- 0 ~~IME- 0 .

~

(18)

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini lebih meniti.k beratkan pada faktor manusia dan khususnya keberadaan

petani yang berdomisili di sekitar Kawasan Ekosistim Leuser (KEL) yang tidak hanya

sebagai pengguna sumber daya alam Iingkungan, tetapi juga sekaligus sebagai pembina dan

pengelola. Faktor manusia ini dari sisi pendidikan dan pengetahuannya terbadap lingkungan

merupakan komponen

yang

akan membentuk

sikap keseharian para petani ter~adap

Ekosistim Leuser. Oleh karenanya penelitian

ini

akan dibatasi hanya dengan mengamati

variabel lamanya pendidikan dan pengetahuan petani tentang Iingkungan terhadap sikap

mereka dalam pelestarian Ekosistim Leuser di Kabupaten Aceh Tenggara. ~

'NIWI~O

...___

~

____..

---D. Perumusao Masalab

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti

adalah:

l) Apakah terdapat korelasi positif antara lamanya pendidikan petani terhadap sikap

pelestarian Ek.osistim Leuser?

2) Apakah terdapat korelasi positif antara pengetahuan petani tentang Iingkungan terhadap

sikap pelestarian Ekosistim Leuser?

3) Apakah terdapat korelasi positif dari hubungan lamanya pendidikan

dan

pengetahuan

lingkungan terhadap sikap pelestarian Ekosistim Leuser?

(,NIWI~O /

E. Tujuan Penditian

(19)

1. Untuk mcngctahui apakah ada korelasi positif antara lamanya pendidikan petani terhadap

sikap pelestarian Ekosistim Lcuscr.

2. Untuk. mengetahui. apakah ada korelasi positif antara pengetahuan Iingkungan terhadap

sikap pelestarian Ekosistim Lcuser.

/~

3. Untuk mengetahui apakah ada korelasl positif antara lamanya pendidikan dan

pengetahuan

lingkungan

petan..i tcrhadap

slkap

pelestarian

EkMistim Leuscr. ~

~5

N~e~

~5

NEe~

4~5 NEe~

4~5

NE~

F. Manfaat Penelitian

:~

(

~~ .

~ ~

\ (

;· ~

.

~

\ (

!',

c

~-: ~

\

Hasil penelitian ini diharapkan

akan dapat memberikan manfaat secara

ilmiah

dan

praktis bagi berbaga1 kalangan yaitu:

I . Pengembangan ilmu untuk kepentingan pcmbangunan khususnya eksploitasi sumber

daya alam yang berwawasan lingkWigan.

2. Pemerintalt Kabupaten Aceh Tenggara dalam hal mengambil kebijakan pembangunan

daerah seperti upaya peningkatan pendidikan dan pengetahuan petani dan keluarganya

melalui pendidikan keahlian dan keterampilan serta upaya peningkatan wawasan petani

tentang pelestarian lingkungan temtama kebijakan tentang pcngelolaan KEL. c

J

3. lnformasi hagi kalangan akademisr dalam mcngemba!fgkan ilmu pengetalfuan tentang

lingkungan terutama tentang manfaat yang diperoleh dari pengembangan keserasian dan

keseimbangan lingkungan hidup melalui jalur pendidikan formal, non formal dan

(20)

BABV

SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

s'

MILIK PERPUST

/ ',~ -; : :t : , ~ '

/7

---,

A. Simpulan

!'~~

U N

I

r; ,~ ~; .:

,,. '

._

_____

---•··· ... . - ~

Berdasarkan landasan teoritis dan

basil

analisis data dapat

ditarik beberapa

· riJru

"\.._

"IIINI~v . /

kesimpulan

sebagcn be t " " ' -

__,-I.

Semakin

lama

pendidikan petani

maka

semakin

baik pula sikap mereka terhadap

pelestarian

Ekosistim Leuser.

2. Semakin tinggi pengetahuan petani maka semakin

baik

pula sikap mereka terhadap

pelestarian Ekosistim Leuser. ~

3. Adanya korelasi positif antara semakin lamanya pendidikan

petani

dan semakin

semakin baik

pula

sikap

mereka

terhadap pelestarian Ekosistim Leuser.

~

./"-<,~~

/t;-~

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini untuk

mendukung

upaya pelestarian

Ekosistim

Leuse'r, kepada pemerintah daerah

dan

lembaga donor yang memiliki keperdulian

terhadap pelestarian Ekosistim Leuser hendaknya memasukkan pemberdayaan petani melalui

f)eningkatan kualitas pendidikan dan peogetahuan serta kegiatan lainnya yang dapat

mendukung pro~ pelestarian. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengetahuan ini secara

tidak

langsung

akan membaotu percepatan dan kontinuitas pelestarian Ekosistim Leuser.
(21)

C.lmplikasi

Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan, ide atau acuan bagi

penelitian berikutnya terutama yang berkenaan dengan kelestarian Ekosistim Leuser.

Beberapa ide yang mungkin dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah agar pada

penelitian

berilrutnya, hasiJ

penelitian

ini

bisa dikembangkan

dengan memasukkan variabel~

variabel indepe ~~ n baru. seperti

St;!f!!.s

kependudukan

{.aeakah

masyarakat p ~ datang atau

asli penduduk di sekitar Ekosistim Leuser),

gender

atau jenis kelamin, dan upaya sosialisasi

yang dilakukan pihak-pihak terkait selama ini. Selain itu, bisa digunakan pendekatan lain,

(22)

KEPUSTAKAAN

Anonimous.(l994).

Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

Tim Dosen PKLH

IKIP Medan. Medan: Jabal Rahmad.

- - - -.(1995). Ringkasan

Penjelasan tentang Keberadaan Yayasan Leuser

lntemasional.

Jakarta: Yayasan Leuser Jnternasiooal.

,~

---. (1995b).

Taman Nasional Gunung Leuser.

Kutacaoe: Balai Taman Nasiooal

Gunung Leuser.

---.

(1995c}.Aceh Tenggara Dalam Angka.

Kutacane: BAPPEDAKabupaten Aceh

Tenggara.

~

---. (1998).

Program Pengemhangan Leuser.

Medan: Unit Maoajemen Leuser.

- - - -. (2000a).

Program Pembangunan Daeroh Kabupaten Aceh Tenggara.

Kutacane:

BAPP_EDA Kabupaten Aceh Tenggara.

---. (2000b).

Karakteristik Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara.

Banda Aceh: BPS

1

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam..

Pelajar.

~

---(1997).

Reliabilitas dan

Vo/iditas. Yogyakarta :

Pustaka

Pelajar.

~

Barlian, Eri.

(2000).

Peron Serta Masyarakat Petani Do/am Penge/olaan Lingkungan Taman

Nasional Kerinci Seb/at. Jumal Lingkungan

&

Pembangunan

20(4): 235-246.

Bayer, Ann Waters, Coen Reijntjes, &

Bertus Haverkort. (1999).

Pertanlan Masa Depan,

Diterjemahkan

dari Fanning For The

Future,

oleh Y. Sukooo.

Jakarta:

Kaoisius.

Gerungan,W.A. (1986).

Psikologi Sosial.

Bandung: Eresco.

Hadi, Sutrisno. (1993).

Metodologi Research.

Yogyakarta:

Andi

Offset. )

Huck. Schuyler, W.(2000).

Reading Statistic and Research.

3th Edition.

Juoadi, Pumawani. (I 995).

Pengantar Ana/isis Data.

Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Sonny A (2002}

Eti!«J Lingkungan.

Jakarta: Kompas.

Kerlinger ,F.N.(2000).

Asas-asas Penelitian BehavioraL

A1ih

Bahasa oleh Landung R.

Simatupang. Yogyakarta : Gadjalnnada Univernty Press.

(23)

Ndraha, Talizidubu. (1997}

Budaya Organisasi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Mueller, Daniel 1.(1996).

Mengukur Sikap Sosial.

Terjemahan

oleh Eddy Soewardi

Kartawidjaya. Jakarta : Bmni Aksara.

Odum, E.P.

(1993).

Dasar-dasar Ekologi.

Terjemahan.

Yogyakarta:

Gadjah Mada University

Press.

Poedjawijetna, I.R. (1998).

Tahu

dan

Pengetahuan.

Jakarta: Rieneka Cipta.

-Republik. Indonesia. (2003).

Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003

lentong Sistim

Pendidtkan Nasional,

Jakarta.

- - - {,- . (1990).

Undang-undang Nomor 51'ahun 1990 tentong

Konservasi

Sumber Daya

A/am Hayati don Ekosistimnya,

Jakarta.

---. (1997).

Undong-undang Nomor

23

Tohun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup,

Jakarta.

---l--.

(1998).

Keputusan Presiden Nomor

33

Tahun J998tentang Pengelolaan

)

Kawasan Ekosistim Leuser,

Jakarta.

I

-.

g-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

Jakarta.

Ritonga, AR .• Riw ayati, Uswatun Hasanah. (2001).

Kependudukan dan Lingktmgan Hidup.

Jakarta : UI Press.

Riyanto,

Yatim. (2001).

Metodo/ogi Penelitian Pendidikon.

Surabaya: SIC.

Purwanto, M. Ngalim. (1995).

llmu Pendidikan, Teoritis dan

Praktis.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Setiono, Kusdwiratri ed, Johan S. Masjhm, Ana Alisyahbana. (1998).

Manusia, Kesehatan

don Lingkungan.

Bandung : Alumni.

Sitorus,

Santun R.P.

(1998).

Evaluast Sumber Daya lahon.

Bandung: Tarsito.

i)

Soemarwoto, Otto. (2001).

Ekologi, Lingkungan Hidup don

Pembangunan.

Jakarta:

Djambatan.

Sudjana. (1996).

Metoda Statistik.

Bandung : Tarsito.

Sudjana, N ana. ( 1983 ).

Tehnik Ana/isis Regresi dan Kore/osi.

Ban dung: Tarsito.

(24)

--- (2002). Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2003). Statistika Umuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

---·---. & Eri Wibowo. (2004). Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan

SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, NUBid. (2000). Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan

Hidup. Bandung: Alfabeta.

Suriasumantri, J .!ti~ S. (I 999). Filsgfgt Ilmu, Sebuah Pg_n__gantar Populer. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Syah, Mulubbin (2003). Psilcologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :

~~

~

Remaja Rosda

Karya.

_g

Tirtarahardja, Umar dan

La

Sula (2000). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjiptoherijanto, Pnjono. (1999). Keseimbangan Pendudulc, Manajemen Sumber Daya

Manusia don Pembangunan Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Upa, Muh. D.

Pua.

(1995). Silvikultur Cendana Secara Ekologts pada Masyarakat Nusa

Tenggara Timur. Disertasi

Program

Pasc ·ana IKlP Jakarta.

Winarsunu, Tutus. (2002). Statistik_Qp/am Pene/itian f:sikologi & Pendidikan. Malang:

UMMPress.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berpikir ......................................... , ...................

Referensi

Dokumen terkait

Sang pencipta Allah SWT yang maha segalanya yang telah memberikan semuanya baik rahmat serta ridho-nya sehingga saya dan teman saya diberikan kemudahan dan kelancaran untuk

Counselling skills atau keterampilan konseling adalah kemampuan tenaga kesehatan dalam membantu klien secara intesif dalam mengambil keputusan untuk bertindak.

Konsep Pengembangan Sains &amp;Teknologi Algoritma

Laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0.1%, maka perhitungan jumlah penduduk untuk tahun 2015 hingga 2030 sebagai berikut :.. 

Untuk membatasi penelitian agar tidak keluar dari tujuan penulisan yang ingin dicapai, maka peneliti memberi batasan penelitian yaitu: hanya menjelaskan investasi Jepang

Walaupun kedua-dua organisasi ini, Jabatan Ukur dan Pemetaan serta Pejabat Tanah dan Daerah berfungsi di bawah bidang kuasa berlainan iaitu kerajaan persekutuan dan kerajaan

socioeconomic and cultural impact of transnational business activities and the issue of remedy in UNGP, including: extraterritoriality of state’s TNC operating abroad,

[r]