iv ABSTRAK
PELAKSANAAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN OLEH MASYARAKAT KETURUNAN TIONGHOA DITINJAU MENURUT HUKUM ADAT SURAKARTA DAN BUKU II KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
PERDATA ZafierGustia. M
110110070383
Hukum adat di Surakarta mengenal suatu sistem pengalihan harta kepada para waris yang dalam istilah Jawa disebut ’lintiran’ (pengalihan), yaitu pemindahan dan pengalihan bendanya telah berlaku sejak pewaris masih hidup, malahan ketika pewaris masih kuat tenaganya. Sistem lintiran ini berlaku terutama yang sudah menjadi adat bahwa orang tua selalu menyediakan dan memberikan hartanya sebagai modal kehidupan bagi setiap anaknya yang sudah kawin dan akan hidup mandiri. Hal ini juga dikenal dalam masyarakat keturunan Tionghoa di Surakarta. Namun pada kenyataannya, harta ‘lintiran’ tersebut sering disalah artikan oleh pewaris itu sendiri. Pewaris menyangka bahwa harta ‘lintiran’ bukan merupakan harta warisan, melainkan hanya pemberian hadiah semata. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merumuskan penyelesaian pembagian harta warisan yang menggunakan adat Lintiran pada masyarakat keturunan Tionghoa di kota Surakarta menurut Hukum adat Surakarta dan KitabUndang-Undang Hukum Perdata.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif analitis yaitu melalui pendekatan yuridis normatif serta menggunakan data berupa bahan primer, sekunder, dan tersier berupa peraturan perundang-undangan dan literature hukum. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan wawancara.