BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini digunakan Penelitian Tindakan Kelas pola simultan terintegrasi.
Permasalahan yang diteliti bersumber dari peneliti (luar) sedangkan guru melaksanakan pembelajaran di kelas.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP di Salatiga sebanyak 16 siswa. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan berupa: 1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 2) Lembar observasi, 3) lembar soal evaluasi, 4) lembar tanggapan guru, dan 5) kamera.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Kalor, Suhu dan Penguapan. Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang dilakukan. Lembar observasi dipakai untuk menilai keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar tanggapan guru untuk mengetahui tanggapan guru terhadap rancangan pelaksanaan pembelajaran yang didesain. Kamera digunakan peneliti untuk merekam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yakni: persiapan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Pada tahap persiapan ini, semua alat dan bahan pengumpulan data disiapkan.
Pelaksanaan, pada tahap ini peneliti meminta kesediaan guru di sekolah untuk melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pengamatan, pada tahap pengamatan ini peneliti dan observer lain mengisi lembar observasi yang tersedia selama proses KBM berlangsung, dan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Di akhir pembelajaran siswa diberi lembar soal evaluasi sebagai tes hasil pembelajaran.
Refleksi, pada tahap refleksi ini, semua data dianalisa untuk dilihat ketercapaian indikator keberhasilannya. Pembelajaran dikatakan berhasil jika: indikator keberhasilan tercapai.
Indikator keberhasilannya adalah sebagai berikut:
Lembar tanggapan guru:
a) Jika guru menyatakan bahwa desain pembelajaran ini telah memadukan mata pelajaran Fisika (faktor-faktor yang menyebabkan penguapan), dan Biologi (adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya) sehingga pembelajaran tidak terasa terpisah (per mata pelajaran), maka berarti penelitian ini dikatakan berhasil.
b) Jika guru menyatakan bahwa desain pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik dan pertanyaan-pertanyaan penggiring jelas dan mudah dipahami, maka penelitian dinyatakan berhasil.
Indikator keberhasilan keaktifan siswa adalah jika 80% siswapunya rasa ingin tahu, teliti, tanggung jawab, berkomunikasih dengan baik dalam pembelajaran.