20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
1. Lokasi / Tempat penelitian
Lokasi yang diambil penulis adalah ruangan kelas VI Sekolah Dasar Negeri Depok 01 Kec. Kandeman, Kabupaten Batang, di dalam kelas terdapat 1 papan tulis. 1 meja dan kursi guru, 1 almari dan 32 kursi siswa serta 16 meja siswa. Di dinding terdapat beberapa gambar dan hiasan dinding. Dengan lantai keramik mempunyai 1 pintu dan 4 jendela kaca.
No Karakteristik L P Jumlah
1. Jumlah semua kelas VI a. Siswa baru dari kelas V b. Siswa tinggal kelas
c. Siswa mutasi dari sekolah luar
12 - - 20 - - 32 - -
2 Umur siswa kelas VI (dalam tahun ) a. 9 tahun b. 10 tahun c. 11 tahun d. 12 tahun - 5 7 2 2 6 9 1 2 11 16 3 Tabel 2 Karakteristik Siswa
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dalam 3 bulan, dimulai dari Juni sampai September 2013
No. Kegiatan Bulan
Juli Agustus September Oktober Nov
1 Persiapan xx xx
2 Pelaksanaan xx xxx
3 Pelaporan x
21
3. Mata pelajaran
Mata pelajaran Matematika dengan pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat.
4. Target
Dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika operasi hitung bilangan bulat menjadi 80% pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Depok 01 dengan standar KKM 56.
3.2 Rencana Tindakan
3.2.1 Urian kegiatan PTK
Metode penelitian adalah menggunakan PTK ( Classroom Action Research ) bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung atau tempat kerja. Suharsimi Arikunto membentuk empat kegiatan utama yang ada dalam setiap siklus ,yaitu :
1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Pengamatan 4. Refleksi
Pelaksanaan kegiatan PTK dilakukan 2 siklus (Siklus I dan Siklus II). Dalam setiap siklus pembelajaran harus mengalami suatu peningkatan hasil belajar yang menunjang pencapaian target keberhasilan siswa.
Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
A. Pertemuan ke - I 1. Perencanaan
Pada pertemuan yang pertama guru mengharapkan agar siswa dapat mengenal konsep dasar dari operasi hitung bilangan bulat dengan baik melalui diskusi interaktif siswa . Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
22
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang operasi hitung bilangan bulat. media yang digunakan dalam pembelajaran, materi pembelajaran, perangkat evaluasi yang meliputi penilaian hasil belajar siswa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan.
2. Tindakan
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan materi ajar operasi hitung bilangan bulat sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
3. Pengamatan
Kegiatan observasi berupa pengumpulan hasil belajar dan data keaktifan siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat
4. Refleksi
Mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan selanjutnya.
B. Pertemuan ke - II 1. Perencanaan
Guru menyusun skenario pembelajaran beserta dengan tabel penilaian hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan
Pada pertemuan yang kedua siswa melakukan kegiatan menganalisis sifat – sifat operasi hitung bilangan bulat dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan positif dan negatif menggunakan garis bilangan. Guru meminta siswa mengerjakan soal yang telah dibagikan oleh guru dan mengerjakan bergiliran
23
ke depan. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa hapal dan paham akan operasi hitung bilangan bulat.
3. Pengamatan
Meneliti keaktifan siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat.
4. Refleksi
Peningkatan hasil belajar siswa mencapai 60% Siklus II
Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:
A. Pertemuan I 1. Perencanaan
Meningkatkan materi ajar operasi hitung bilangan bulat mnggunakan metode reciprocal learning beserta rubrik penilaian unjuk kerja beserta lembar penilaian.
2. Pelaksanaan
Pada pertemuan pertama kegiatan belajar yang dilakukan dengan metode reciprocal learning yaitu dengan cara guru membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok diskusi. Setiap kelompok menganalisa bentuk-bentuk operasi hitung bilangan bulat campuran yang ada dengan garis bilangan. Setelah memahami konsep tersebut guru mrmberikan siswa soal dan melalui perwakilan kelompok diskusi untuk maju mengerjakan operasi hitung bilangan bulat. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa memahami penggunaan garis bilangan untuk mempermudah pengerjaan soal.
24
3. Pengamatan
Hasil pengamatan dilakukan melalui test unjuk kerja siswa. 4. Refleksi
Peningkatan belajar siswa mencapai 70% B. Pertemuan ke – II
1. Perencanaan
Merencanakan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat beserta media penunjang pembelajaran dengan menggunakan metode reciprocal learning memalui diskusi interaktif.
2. Pelaksanaan
Pada pertemuan II guru melakukan kegiatan lanjutan yaitu dengan melakukan metode reciprocal learning melalui kegiatan diskusi interaktif. Dengan tujuan siswa akan lebih memahami bentuk pengerjaan operasi hitung bilangan bulat campuran. Sehingga siswa mampu mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pada pertemuan II kegiatan yang dilakukan adalah setiap kelompok diberi soal untuk dianalisa dan menjawab soal yang diberikan oleh guru .
Contohnya : (-3x9)+(-3x11) = -27+ (-33) = - 60
- Maka kelompok itu akan mencari cara pengerjaannya dengan mengalikan terlebih dahulu bilangan bulat yang terdapat di dalam tanda kurung. Setelah itu baru ditambahkan untuk memperoleh hasilnya.
- Guru mempersilahkan perwakilan kelompok yang menunjuk jari untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3. Pengamatan
Lembar penilaian test dan tabel penilaian siswa 4. Refleksi
25
3.2.2 FORMAT OBSERVASI
No Nama
Kelompok
Kerjasama
Siswa Kreatifitas siswa Keaktifan Siswa Ket 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Tabel 4 Format Observasi
Ketentuan Skor = 1 : Tidak sama sekali 2 : Kurang
3 : Cukup baik 4 : Baik 5 : Sangat baik
Format Observasi aktivitas belajar : besarnya skor yang diperoleh siswa dari rubrik kerjasama siswa,aktivitas siswa, perencanaan, kretifitas siswa, dan pengamatan.
3.2.3 SOAL PENILAIAN
Soal terdiri dari 20 butir yang memiliki tingkat kesukaran : 1. Mudah (1-3 soal )
2. Sedang (1-3 soal ) 3. Sukar (1-4 soal ) 3.2.4 FORMAT PENILAIAN
Nilai Akhir = Nilai Benar x 10 = 10 3.2.5 TABEL FORMAT PENILAIAN
No Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1 2 3 4
26
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam kegiatan PTK ini peneliti mengumpulkan data dengan tes, observasi, dokumentasi :
1. Tes : Tes yang digunakan dalam PTK ini adalah tertulis. Tes tertulis dilakukan untuk melihat sejauh mana penguasaan konsep siswa. Tes disusun menggunakan tes isian.
2. Observasi : Observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan pada saat kegiatan. Observasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa, kreativitas siswa, kerja sama siswa dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Dokumentasi : Data yang diambil dokumentasi berupa tertulis seperti lembar soal, gambar foto, majalah, catatan harian dan sebagainya. Data dokumen berupa foto aktivitas jam pelajaran siswa didik terlampir.
3.4. Analisis Data
Untuk menganalisis data, peneliti mengumpulkan data dan mengolah secara kuantitatif dari penilaian unjuk kerja siswa dari setiap siklus dan dari lembar observasi sehingga mengetahui persentase peningkatan hasil belajar yang kemudian di diskribsikan untuk diambil sebuah kesimpulan yang relevan.
3.5 Indikator Kerja
Indikator kinerja pada PTK dilihat dari komponen yaitu siswa dan guru : 1. Siswa
Dikatakan penelitian berhasil apabila :
- Hasil tes siswa sekutang-kurangnya 80% siswa mengalami ketuntasan belajar. Dengan kata lain, 80% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah ( KKM 56 ).
- Hasil observasi siswa mengalami peningkatan grafik yang semakin baik selama belajar – mengajar.
- Siswa aktif lebih dari 80% 2. Guru
Dikatakan berhasil apabila :Hasil observasi kinerja guru dengan dokumentasi kehadiran siswa baik