Skala Sikap Juvenile Delinquency Berdasarkan Teori Jensen (dalam
Sarwono, 2000)
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Petunjuk Pengisian Angket
1. Bacalah tiap pernyataan dengan seksama, pilihlah satu alternatif jawaban dengan
memberikan tanda cek (v) pada alternatif jawaban sebagai berikut :
SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai
S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai
2. Pengisian skala ini tidak mempengaruhi nilai anda dikelas dan tidak
mempengaruhi bentuk penilaian tertentu pada anda serta terjamin kerahasiaanya.
Untuk itu diharapkan anda mengisinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya rajin ke sekolah.
2 Saya terbiasa datang tepat waktu ke sekolah.
3 Saya selalu menghormati bapak/ ibu guru saya.
4 Semua fasilitas sekolah yang diberikan adalah hak saya dan
semua siswa, untuk itu saya selalu menggunakan dan
menjaganya dengan sebaik-baiknya.
5 Saya merasa tidak nyaman berkelahi/ bertengkar dengan
teman sekolah maupun diluar sekolah, untuk itu saya selalu
menghindari untuk tidak berkelahi.
lain adalah hal yang tidak pernah dan tidak akan saya
lakukan.
7 Merokok merusak kesehatan maka saya tidak merokok.
8 Saya tidak terbiasa minum-minuman keras.
9 Tidak pernah ada sedikitpun keinginan atau pikiran dalam
diri saya untuk kabur dari rumah.
10 Saya tidak suka memberontak.
11 Saya sangat menghormati orang tua saya.
12 Membolos sekolah sudah menjadi kebiasaan saya.
13 Saya terbiasa terlambat datang ke sekolah.
14 Biasanya, saya tidak disiplin dalam berbakaian seragam.
15 Bagi saya guru bukan siapa-siapa yang perlu untuk saya
18 Saya sering terlibat perkelahian dengan teman sekolah/
diluar sekolah.
19 Saya senang memalak/ meminta paksa uang/ barang teman.
20 Saya terbiasa merokok.
21 Saya terbiasa untuk minum-minuman keras.
22 Saya sering kabur/ minggat dari rumah.
23 Saya sering merasa malu mengakui keberadaan orang tua
saya.
24 Saya senang memberontak, tidak peduli sekalipun pada
akibatnya jika saya memberontak.
25 Saya sering melawan perintah orang tua.
27 Saya sering tidak hormat pada orang tua.
28 Membolos bukan kebiasaan saya.
29 Saya terbiasa untuk berangkat ke sekolah tepat waktu.
30 Saya disiplin dalam hal berpakaian seragam sesuai dengan
apa yang sudah menjadi aturan/ jadwal berpakaian seragam.
31 Jika tidak sependapat dengan bapak/ibu guru, saya selalu
berusaha menyampaikannya dengan cara yang baik dan
sopan.
32 Saya selalu memanfaatkan dan menjaga fasilitas yang ada di
sekolah dengan baik.
33 Saya selalu menghindari untuk tidak terlibat perkelahian/
tawuran dengan teman di sekolah/ luar sekolah.
34 Memalak adalah kebiasaan yang tidak terpuji yang harus
selalu saya hindari.
35 Merokok adalah hal yang biasa saya lakukan untuk mengusir
kejenuhan.
36 Saya tidak suka minum-minuman keras (alkohol, drugs, dll).
37 Tidak pernah ada keinginan dari dalam diri saya untuk lari/
kabur/ minggat dari rumah karena saya nyaman berada di
rumah.
38 Saya selalu menerima apa adanya keberadaan orang tua saya.
39 Memberontak adalah hal yang tidak senang saya lakukan.
40 Saya selalu merasa takut dicap anak tidak berbakti pada
orang tua karena melawan mereka.
41 Saya segan dan penuh hormat pada orang tua setiap saat.
42 Saya sering malas pergi ke sekolah maka saya sering
membolos.
43 Saya sering mendapat teguran dari guru karena terkenal
44 Saya sering lalai dan tidak peduli jika berbeda seragam
dengan apa yang sudah diatur oleh sekolah.
45 Saya sering melawan saat ditegur oleh guru.
46 Saya sering menjadi biang keributan di kelas/ sekolah.
47 Saya terbiasa mencoret-coret gedung sekolah, bangku, meja
dan fasilitas sekolah yang lainnya.
48 Berkelahi, tawuran adalah hal yang biasa bagi saya.
49 Memalak/ meminta paksa barang/ uang milik teman/ orang
lain adalah hal yang biasa saya lakukan.
50 Saya menikmati waktu saya setiap saat dengan merokok.
51 Biasanya saya minum-minuman keras saat sendirian atau
saat kongkow-kongkow bersama dengan teman-teman.
52 Seringkali muncul keinginan dari dalam diri saya untuk pergi
meninggalkan rumah dan jauh dari orang tua saya.
53 Saya sering berbohong tentang keberadaan orang tua saya.
54 Saya dikenal sebagai anak yang suka memberontak di
rumah.
55 Jika saya ingin melakukan sesuatu dan dilarang orang tua,
saya tetap tidak peduli, saya sering melawannya.
56 Saya terbiasa berkata-kata kasar dan menyinggung perasaan
orang tua/ saudara saya di rumah.
57 Sulit bagi saya untuk selalu hormat pada orang tua.
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00049 188.1463 508.9280 .7189 .9570
VAR00050 188.5610 503.3524 .6914 .9570
VAR00051 188.2195 514.2256 .6279 .9574
VAR00052 188.3171 517.3220 .5448 .9577
VAR00053 188.1463 517.9280 .6132 .9576
VAR00054 188.3415 513.9805 .5969 .9575
VAR00055 187.9512 517.6976 .6500 .9575
VAR00056 187.9512 518.6976 .6729 .9575
VAR00057 188.1463 508.9280 .7552 .9569
VAR00058 188.1463 506.0780 .7391 .9569
VAR00059 188.0732 522.8695 .4146 .9581
VAR00060 188.0732 516.6695 .6137 .9575
VAR00061 188.1951 518.2610 .5211 .9578
VAR00062 188.2683 521.4012 .4211 .9581
VAR00063 188.1220 520.0598 .4262 .9581
VAR00064 188.2439 517.4390 .4696 .9580
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik : Perilaku kenakalan remaja
B. Bidang BK : Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan :
Siswa dapat menjelaskan pengertian perilaku kenakalan remaja Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis perilaku kenakalan remaja
Siswa dapat menyebutkan dampak-dampak perilaku kenakalan remaja bagi diri sendiri, keluarga, sekolah dan masyarakat
Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan drama yang diperankan F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian
G. Metode : Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
Sebelum masuk dalam kegiatan, peneliti membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam dan doa. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih
kepada siswa karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.
Setelah itu, dipandu peneliti siswa membentuk dua kelompok yang
masing-masing terdiri dari lima anggota.
Setelah kelompok terbentuk, peneliti menanyakan kepada anggota
kelompok tentang pengertian bimbingan kelompok dan juga tujuan dari
kegiatan ini. Kemudian guru pembimbing menjelaskan pengertian bimbingan
kelompok, tujuan pelaksanaan, asas-asas dan juga tahapan-tahapan dalam
Setelah menjelaskan tentang bimbingan kelompok, maka dilanjutkan
dengan perkenalan anggota kelompok secara detail. Karena anggota kelompok
merupakan teman satu sekolah maka tahap perkenalan dilakukan dengan
singkat. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan ini akan
dilaksanakan.
2. Tahap Peralihan
Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok
untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota
kelompok mengatakan siap, maka kegiatan dilanjutkan pada tahap kegiatan.
3. Tahap Kegiatan
Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk di tahap
kegiatan pertemuan pertama, praktikan menjelaskan topik yang akan dibahas
yaitu mengenal perilaku kenakalan remaja meliputi pengertian, bentuk-bentuk
dan dampaknya. Kemudian peneliti mengajak anggota kelompok untuk
berdiskusi dan mengungkapkan pendapatnya mengenai perilaku kenakalan
remaja. Setelah selesai berdiskusi dan mendapatkan titik temu menjawab
persoalan mengenai perilaku kenakalan remaja, peneliti menyampaikan pada
anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya
yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran atau sosiodrama. Hal ini
dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya
dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga memandu dan menawarkan berbagai
peran yang akan diperankan anggota nantinya.
Untuk kegiatan dipertemuan kedua, dipandu peneliti anggota
kelompok pertama bermain peran. Sementara itu kelompok kedua sebagai
penonton yang akan mengkritisi pemeranan yang dimainkan kelompok
pertama. Setelah kegiatan bermain peran atau sosiodrama tersebut selesai
maka dilanjutkan dengan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain
peran tersebut. Kemudian peneliti meminta anggota kelompok kedua untuk
bermain peran kembali dengan topik yang sama namun berbeda dengan drama
4. Tahap Pengakhiran
Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti
membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu
peneliti menanyakan kesan-kesan anggota kelompok setelah mengikuti
kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka
kegiatan bimbingan kelompok ditutup dengan ucapan terima kasih kemudian
doa bersama dan salam.
I. Tempat : Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal : 2 x 50 Menit (9 dan 13 November 2012)
K. Penyelenggara : Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan : Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan
observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
1. Penilaian Proses
1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti
kegiatan bimbingan.
2) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, terbuka, saling berbagi,
adanya perbedaan dan memberikan umpan balik.
3) Melihat perilaku siswa selama di kelas
2. Penilaian Hasil
Penilaian segera :
1) Melihat partisipasi aktif masing-masing anggota kelompok (keterbukaan
dan kesungguhan anggota dalam mengikuti bimbingan kelompok,
memberikan pendapat/ diskusi)
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti
kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan,
berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 9 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Materi Bimbingan
1. Pengertian Kenakalan Remaja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu ketenangan orang lain; tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli, salah satunya adalah Kartono seorang ilmuan sosiologi mengemukakan pendapatnya bahwa kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Dan Santrock mengatakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
2. Jenis/ Bentuk Perilaku Kenakalan Remaja
Jensen (dalam Sarwono, 2002) membagi kenakalan remaja menjadi empat bentuk yaitu:
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain- lain.
b. Kenakalan yang meninbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan dan lain- lain.
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain ; pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks bebas.
d. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, minggat dari rumah, membantah perintah.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kenakalan remaja
Reaksi frustasi diri
Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga Kurangnya pengawasan dari orang tua
Tidak adanya media penyalur bakat/hobi Masalah yang dipendam
Keluarga broken home Pengaruh kawan sepermainan
4. Dampak/ Akibat Perilaku Kenakalan remaja
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian buruk.
Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna.
Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.
Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan.
Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak criminal, mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga.
Sumber :
Kartono, Kartini. 2002. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
www.duniaremaja.net/catatan/definisi-perilaku-remaja.htm
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan teknik sosiodrama dalam
penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya.
Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan
instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan
sosiodrama yang akan dimainkan :
Pertemua kedua (Perilaku Kenakalan Remaja)
Peneliti menawarkan pada kelompok, siapa yang akan memerankan remaja
yang melakukan perilaku kenakalan, lalu anggota lain berperan sebagai teman, siswa
lain sekolah, ayah, ibu dan guru. Siswa dipersilahkan untuk mengeksplor jenis
perilaku apa yang dilakukan kemudian siswa juga bebas untuk mengeksplor apa
penyebab mereka melakukan kenakalan tersebut serta dampak/ akibatnya.
Setelah drama usai, siswa diajak untuk berdiskusi mengenai permasalahan
yang muncul dalam adegan drama yang telah ditampilkan tersebut. Kemudian
diadakan drama kedua oleh kelompok lain berdasarkan topik yang sama tetapi
berbeda dengan adegan sebelumnya. Disini siswa dituntut untuk dapat menampilkan
adegan yang berbeda dan penyelesaian yang lebih baik dari sebelumnya.
Adegan 1
Pada suatu hari seorang remaja bernama A sedang kongkow-kongkow
dipinggir jalan bersama dengan teman-temannya sambil merokok. Ternyata pada
waktu itu ia dan teman-temannya membolos sekolah. Ia dan teman-temannya sedang
menunggu remaja sekolah lain untuk berkelahi. Perkelahian pun tidak
Adegan 2
Tidak berhenti sampai disitu A dan teman-temannya melanjutkan
pertemuannya dengan teman-teman hingga larut malam. Ia dan teman-temannya
mabuk-mabukan, berpesta pora dan berpesta narkoba…………..
Setelah puas bermabuk-mabukan dan berpesta pora bersama teman-temannya
A pun pulang ke rumah. Sesampai di rumah ayah A marah besar melihat tingkah laku
A. Ayah dan ibu A sangat sedih melihat perilaku A tapi tak sedikitpun A peduli akan perasaan orang tuanya………….
Adegan 3
Keesokan harinya, di sekolah A dipanggil guru untuk menghadap karena ia
kedapatan sering membolos, merokok di sekolah, sering melawan guru, tidak disiplin,
sering berkelahi dan masih banyak pelanggaran lain yang A lakukan. Banyak guru
yeng mengeluhkan dan kecewa pada sikap A padahal bisa dikatakan A adalah siswa
yang cukup cerdas. Tapi ternyata pagi itu juga A di keluarkan dari sekolah karena perilaku kenakalan yang telah banyak ia lakukan……….
Sejak saat itu A merasa sangat frustasi. Tidak ada yang mau menerima ia
sekolah kembali, teman-teman menjauhi, masyarakat mencaci maki dan orang tua
merasa kecewa atas perilakunya selama ini. Kali ini ia baru bisa berpikir dan
menyadari bahwa apa yang selama ini ia lakukan sangat merugikan diri sendiri dan
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan : Perilaku kenakalan remaja
B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan :
1. Waktu : Jumat, 9 November 2012
2. Tempat : Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Anggota kelompok cukup menunjukkan minat dan perhatian, cukup aktif
dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap
topik yang dibahas.
D. Evaluasi
1. Cara penilaian
a. Penilaian proses
4) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam
mengikuti kegiatan bimbingan.
5) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, terbuka, saling
berbagi, adanya perbedaan dan memberikan umpan balik.
b. Penilaian hasil
Penilaian segera :
1) Melihat partisipasi aktif masing-masing anggota kelompok
2) Melihat minat dan kemauan anggota dalam mengikuti kegiatan
selanjutnya.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/
perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib,
sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau
tidak).
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil penilaian
a. Kegiatan berjalan cukup baik dan anggota cukup aktif dalam berdiskusi.
b. Anggota kelompok cukup dapat membahas topik permasalahan yang ada.
c. Perilaku siswa di kelas cukup baik, tidak bisa dipungkiri ada beberapa
siswa yang cenderung tidak menghargai dan acuh tak acuh selama
kegiatan bimbingan berlangsung.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara menganalisis
a. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh
dari layanan ini.
b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu
pada panduan observasi).
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
a. Siswa memperoleh cukup manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan
ini.
b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas
topik permasalahan ini melihat ditemukannya beberapa siswa yang masih
berperilaku tidak baik/ tidak sopan terhadap guru di dalam maupun di luar
F. Tindak Lanjut
1. Upaya tindak lanjut
Mengamati sejauh mana perkembangan anggota setelah mengikuti kegiatan
bimbingan.
2. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada guru, melihat absensi, catatan
khusus, dll.
Salatiga, 13 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan : Perilaku kenakalan remaja
B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan :
1. Waktu : Selasa, 13 November 2012
2. Tempat : Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Anggota menunjukkan minat dan perhatian, cukup serius dalam melakukan
drama dan cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta
gagasan terhadap topik yang dibahas.
D.Evaluasi
E. Cara penilaian
1. Penilaian proses
1) Melihat minat, perhatian, keaktifan dan kesungguhan anggota kelompok
dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan bermain peran/
sosiodrama.
2) Melihat perilaku siswa selama di kelas.
2. Penilaian hasil
Penilaian segera :
1) Melihat partisipasi aktif anggota dalam melakukan kegiatan sosiodrama.
2) Melihat partisipasi aktif anggota dalam diskusi dan menanggapi
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti
bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan guru, berkelahi,
merokok, minum-minuman keras atau tidak).
F. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian
1. Kegiatan sosiodrama berjalan baik, anggota cukup antusias
memerankannya dan nampak cukup puas dalam bermain drama.
2. Anggota dapat membahas permasalahan yang ada terkait topik yang
dibahas yaitu mengenai perilaku kenakalan, jenis dan dampaknya.
3. Perilaku siswa cukup baik selama di kelas walaupun masih ada yang
cenderung tidak sopan dan tidak menghargai pembimbing selama kegiatan
bimbingan berlangsung, masih ada yang ribut sendiri.
G. Analisis Hasil Penilaian
H. Cara menganalisis
1. Memberikan pertanyaan kepada anggota tentang topik bahasan, anggota
diminta untuk mengkritisi drama yang telah diperankan masing-masing
kelompok.
2. Menanyakan bagaimana perasaan anggota, pengalaman dan manfaat apa
yang diperoleh dalam kegiatan sosiodrama ini.
3. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu
pada panduan observasi).
I. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
1. Siswa mendapatkan manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan.
2. Siswa membutuhkan layanan dan bimbingan yang terus berkelanjutan
untuk membahas topik permasalahan mengenai perilaku kenakalan remaja
agar perilaku siswa bisa lebih dikontrol dan dapat berperilaku lebih baik.
J. Tindak Lanjut
K. Upaya tindak lanjut
Mengamati perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan
L. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada guru, teman, melihat absensi, dll.
Salatiga, 16 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik : Pemahaman diri
B. Bidang BK : Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan :
Siswa dapat menjelaskan/ mengungkapkan pengetahuan akan diri sendiri (pemahaman diri)
Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan sosiodrama F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian
G. Metode : Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan doa.
Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih kepada anggota karena telah
meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada
pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan
akan dilaksanakan pada hari ini. Untuk menyegarkan suasana peneliti
mengajak anggota untuk bermain/ ice breaking.
2. Tahap Peralihan
Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota untuk
melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua siswa mengatakan
3. Tahap Kegiatan
Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk di tahap
kegiatan pertemuan pertama, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas
yaitu mengenai pemahaman tentang diri sendiri. Kemudian peneliti mengajak
masing-masing anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan
pemahaman akan diri sendiri. Setelah selesai berdiskusi, peneliti
menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan
dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran. Hal ini
dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya
dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga menawarkan berbagai peran yang akan
diperankan anggota nantinya.
Untuk kegiatan dipertemuan kedua, peneliti menjelaskan dan bercerita
mengenai kegiatan sosiodrama yang akan diperankan anggota. Kemudian
dengan panduan peneliti siswa bermain peran. Setelah kegiatan bermain
peran/ sosiodrama selesai, diadakan diskusi mengenai persoalan yang ada
dalam bermain peran tersebut. Kemudian peneliti meminta anggota untuk
memainkan kegiatan yang sama dengan topik yang sama pula tetapi berbeda
dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali.
4. Tahap Pengakhiran
Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti
membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu
peneliti menanyakan bagaimana perasaan anggota, manfaat dan pengalaman
apa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu
yang disepakati telah habis, maka kegiatan bimbingan kelompok ditutup
dengan ucapan terimakasih kemudian doa bersama dan salam.
I. Tempat : Ruang kelaS
J. Waktu/ Tanggal : 2 x 45 Menit/ 16 dan 20 November 2012
K. Penyelenggara : Peneliti
Observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
1. Penilaian proses
1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti
kegiatan bimbingan.
2) Melihat perilaku angggota selama kegiatan bimbingan di kelas.
3) Melihat ada tidaknya dinamika kelompok, kelompok saling berbagi/
sharing, memberi tanggapan, masukan/ jalan keluar, suasana nyaman antar
anggota.
2. Penilaian hasil
Penilaian segera :
1) Melihat partisipasi aktif anggota kelompok.
2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya.
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti
kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan,
berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 16 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Materi Bimbingan
“Pemahaman Diri”
Pengenalan mengenai ”siapakah aku” dimulai dari pemahaman mengenai ”diri”. Diri (self) merupakan individu yang dilihat baik sebagai sumber aktif (pelaku) maupun objek pasif (yang dikenai perilaku) dari suatu hubungan timbal balik. Diri meliputi multi identitas yaitu diri yang berkaitan dengan peran sosial, kemudian diri sebagai keanggotaan dalam kelompok sosial. Selain itu identitas berkaitan dengan kualitas personal dan evaluasi diri.
Hambatan – hambatan dalam Mengenali Diri : a. Cara pandang/ paradigma
b. Persepsi
c. Konsep diri atau cermin diri
Bagaimana Cara Mengenali Diri : • Melakukan refleksi (perenungan) pribadi • Mencari masukan (umpan balik) dari orang lain
Manfaat Dari Pengenalan Diri • Pengetahuan diri
• Semakin realistis memandang diri sendiri, semakin objektif menilai orang lain • Menyadari keunikan diri
• Merupakan syarat penerimaan diri yang menjadi dasar perencanaan masa depan Proses Pengenalan diri :
Pengenalan diri Penerimaan diri
Pengembangan diri
Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Diri Sendiri :
Pengalaman-pengalaman penting dalam hidup. Misalnya, peristiwa-peristiwa penting, hubungan-hubungan di dalam dan di luar lingkungan keluarga yang turut membentuk kepribadian kita.
Bakat, kecerdasan dan minat yang dimiliki
Cita-cita hidup
Nilai-nilai yang dianut
Kebiasaan-kebiasaan, baik yang menguntungkan maupun merugikan
Sifat-sifat pribadi
Cara pandang/ pemahaman kita terhadap diri kita sendiri
Sumber : Materi Latihan Pra Dasar Kepemimpinan Mahasiswa, UKSW 2009
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam
penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya.
Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan
instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan
sosiodrama yang akan dimainkan :
Pertemuan keempat (Aku dan Perilaku-Ku)
Peneliti menawarkan pada kelompok, siapa yang akan memerankan seorang
remaja dengan dilema yang dialami mengenai pemahaman diri dan siapa anggota lain
yang akan berperan sebagai orang tua, guru dan juga teman.
Secara garis besar peranan yang akan dimainkan yaitu seorang remaja yang
sedang mencari pencarian jati diri. Ia bingung akan keberadaan dirinya, merasa
berontak atas diri sendiri, namun kadangkala ia juga sadar akan dirinya. Disini
pemeran bebas mengeksplorasi mengenai peranannya.
Setelah adegan selesai dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan
yang ada dalam adegan tersebut. Kemudian diadakan pementasan drama berikutnya,
masih dengan topik yang sama namun anggota dituntut untuk bisa memainkan
peranan yang berbeda dan penyelesaian masalah yang lebih baik.
Adegan 1
C remaja putri berusai 15 th. Ia gadis yang energik, pandai dan cantik. Namun
sayang C memiliki perilaku yang kurang baik. Ia sering membolos sekolah dengan
teman-temannya yang lain hanya untuk bermain ke mall dan nongkrong bersama.
Namun kadangkala C juga terlihat menjadi anak yang manis ia rajin belajar dan rajin
Adegan 2
Dengan segala cara C mencari-cari akan arti siapa sebenarnya dirinya.
Bertanya dengan teman, dengan guru, dengan orang tua, ikut kegiatan-kegiatan yang
ada di sekolah dan di gereja, semua itu ia lakukan untuk mengenal siapa dirinya.
Kadangkala ia mendapatkan jawabannya tetapi kadangkala ia bingung akan dirinya.
Disaat teman mengajak ia melakukan hal yang buruk ia pun melakukannya, namun
disaat teman mengajaknya melakukan hal yang baik ia pun melakukan. Disetiap
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan : Pemahaman diri
B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan :
Waktu : Jumat, 16 November 2012
Tempat : Ruang kelas
Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Anggota kelompok menunjukkan minat dan perhatian, cukup aktif dalam
berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang
dibahas.
D. Evaluasi
Cara Penilaian
1. Penilaian proses
1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam
mengikuti kegiatan bimbingan.
2) Melihat perilaku angggota selama kegiatan bimbingan di kelas.
3) Melihat ada tidaknya dinamika kelompok, kelompok saling berbagi/
sharing, memberi tanggapan, masukan/ jalan keluar, suasana nyaman
2. Penilaian hasil
Penilaian segera :
1) Melihat partisipasi aktif anggota kelompok.
2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya.
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti
bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi,
merokok dan minum-minuman keras atau tidak).
E. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian
1) Kegiatan berjalan dengan baik, walaupun ditemui beberapa anggota yang
belum mampu memahami diri sendiri dengan baik.
2) Perilaku siswa mengamali perubahan, lebih memperhatikan pembimbing,
antusias/ banyak bertanya tentang bagaimana cara memahami diri sendiri.
3) Anggota kelompok cukup dapat menyelesaikan topik yang dibahas dengan
baik.
F. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara menganalisis
1) Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat, pengalaman apa
yang diperoleh, sebagai bahan evaluasi bahwa kegiatan berjalan dengan
baik, anggota mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan peneliti
dan didiskusikan bersama.
2) Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu
pada panduan observasi).
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
1) Siswa memperoleh manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok ini.
2) Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas
topik permasalahan ini, mengingat terdapat beberapa anggota yang kurang
G. Tindak Lanjut
Upaya tindak lanjut :
Mengamati perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan
kelompok.
Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada guru, melihat absensi, dll.
Salatiga, 20 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan : Pemahaman diri
B. Spesifikasi Kegiatan :
a. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
b. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
d. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan :
a. Waktu : Selasa, 20 November 2012
b. Tempat : Ruang kelas
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Sebagian anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian dalam melakukan
kegiatan sosiodrama, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide,
pendapat serta gagasan terhadap permasalahan yang muncul dalam drama.
D. Evaluasi
a. Cara Penilaian
Penilaian proses
1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam
melakukan sosiodrama, memberikan pendapat, serta kesungguhan dalam
mengikuti kegiatan bimbingan.
2) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, saling berbagi,
berinteraksi, memberikan umpan balik dengan baik dalam berdrama dan
diskusi.
Penilaian hasil Penilaian segera :
1) Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota dalam bermain peran
dan menanggapi topik/ permasalahan yang dibahas.
2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya.
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti
bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi,
merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian
Kegiatan berjalan cukup baik, sebagian anggota dapat memerankan
peranannya dengan baik dan sebagian kurang serius. Anggota juga cukup aktif
dalam memberikan pendapat.
E. Analisis Hasil Penilaian
Cara Menganalisis
1. Memberikan pertanyaan kepada anggota, mengenai manfaat, pengalaman
serta perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini.
2. Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung.
3. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada
panduan observasi).
F. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
1. Siswa memperoleh manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan ini.
2. Tingkah laku, tutur kata siswa di kelas masih ada yang menunjukkan tidak
baik.
3. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik
permasalahan ini mengingat masih ada sebagian siswa yang belum mampu
G.Tindak Lanjut
a. Upaya tindak Lanjut
Mengamati perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan.
b. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada temannya, guru, melihat absensi,
catatan-catatan khusus terkait dengan siswa, dll.
Salatiga, 23 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik : Aku, keluarga, sekolah dan pergaulanku
B. Bidang BK : Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan :
Siswa dapat menjelaskan/ mengungkapkan keberadaan diri dan keluarga Siswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan diri dengan sekolah Siswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan diri dengan lingkungan/
pergaulan
Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan bermain peran
F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian
G. Metode : Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan
menanyakan kabar anggota. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih
karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa
lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini.
2. Tahap Peralihan
Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok
untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota
3. Tahap Kegiatan
Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk kegiatan
dipertemuan pertama, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu
mengenai hubungan antara keberadaan diri dengan keluarga, dengan sekolah,
dengan hidup bermasyarakat atau tinggal dalam suatu komunitas. Anggota
diajarkan untuk dapat belajar memahami sudut pandang orang lain. Kemudian
peneliti mengajak anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan
mengenai hal tersebut. Setelah selesai berdiskusi, peneliti menyampaikan
pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan
selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran. Hal ini dimaksudkan
agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan
selanjutnya. Peneliti juga memandu dan menawarkan berbagai peran yang
akan diperankan anggota nantinya.
Untuk kegiatan dipertemuan kedua, peneliti menjelaskan kembalu
mengenai topik kegiatan sosidrama yang akan dilakukan. Kemudia anggota
kelompok dua bermain peran dengan dipandu peneliti. Setelah kegiatan
bermain peran/ sosiodrama selesai diadakan diskusi mengenai persoalan yang
ada dalam bermain peran tersebut. Setelah diskusi selesai dan anggota
memahami persoalan yang ada, peneliti meminta kelompok satu untuk
memainkan kembali dengan topik yang sama tetapi berbeda dengan yang
sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali.
4. Tahap Pengakhiran
Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti
membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu
peneliti menanyakan bagaimana perasaan siswa, pengalaman dan manfaat apa
yang diperoleh dalam mengikuti kegiatan ini. Setelah itu kegiatan bimbingan
ditutup dengan ucapan terimakasih kemudian doa bersama dan salam.
I. Tempat : Ruang kelas
K. Penyelenggara : Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan : Materi bimbingan, spidol, alat tulis, panduan
Observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
1. Penilaian proses
a. Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan
bimbingan.
b. Melihat perilaku siswa selama di kelas.
2. Penilaian hasil
Penilaian segera :
a. Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam
menanggapi topik yang dibahas (keterbukaan dan kesungguhan).
b. Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya.
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti
kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berkelahi, merokok,
minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 23 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Materi Bimbingan
“Memahami Sudut Pandang Orang Lain”
Secara harfiah sudut pandang artinya "tempat" dari mana seseorang memandang hal
atau objek tertentu. Itu termasuk objek apa yang dipandang dan bagaimana objek itu
dipandang. Selain selalu berusaha memahami sudut pandang orang lain, seseorang juga harus
senantiasa sepenuhnya menyadari bahwa sudut pandang yang dimilikinya memiliki
keterbatasan. Dengan demikian, orang tersebut selalu bersedia mempertimbangkan sudut
pandang orang lain.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan untuk menguji sudut
pandang, baik sudut pandang orang lain maupun diri sendiri.
Bagaimana saya memandang situasi atau masalah tersebut? Apakah ada cara lain yang harus dipertimbangkan dalam memandang situasi atau masalah tersebut?
Hal apakah yang seharusnya difokuskan? Dan bagaimana saya memandang hal tersebut? Apakah pandangan saya merupakan satu-satunya pandangan yang masuk akal? Hal
apakah yang terlewat dari sudut pandang saya?
Apakah saya /ia / anda pernah bagaimana pandangan orang-orang tertentu (suku bangsa) memandang hal tersebut?
Sudut pandang manakah yang paling masuk akal dan relevan dengan situasi atau topik permasalahan?
Apakah saya / ia / anda sulit memandang/ memahami situasi atau masalah tersebut dari sudut pandang lain, khususnya sudut pandang yang bertolak belakang dengan sudut
pandang tertentu?
Apakah saya sudah mempertimbangkan sudut pandang lainnya, bukan hanya sudut pandang yang saya miliki?
Sumber :
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam
penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya.
Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan
instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan
sosiodrama yang akan dimainkan :
Pertemuan keenam (Aku, Keluarga, Sekolah dan Pergaulanku)
Peneliti mempersilahkan pada kelompok untuk memilih peranan yang akan
dimainkan dalam drama kali ini. Ada yang berperan sebagai seorang remaja, orang
tua, teman, masyarakat dan sekolah (guru/ kepsek).
Peneliti memandu kelompok untuk memainkan peranannya tersebut, dimana
seorang remaja dengan perilaku nakalnya, kemudian bagaimana tanggapan orang tua
jika melihat anaknya berlaku demikian, kemudian bagaimana peran teman disitu
apakan mendukung ia untuk bergaul dengan baik atau sebaliknya, kemudian
bagaimana masyarakat (diwakili beberapa siswa) dan guru dalam memandang
seorang remaja tersebut dengan perilaku nakalnya. Disini siswa bebas bereksplorasi
mengenai peranannya.
Setelah selesai bermain peran, dilanjutkan dengan diskusi mengenai
permasalahan yang ada. Siswa diajak untuk dapat memahami sudut pandang orang
lain, bagamaina perasaan orang lain disaat melihat ia dengan perilaku nakalnya, siswa
dituntut untuk berperilaku baik sesuai dengan yang diharapkan orang lain karena
semata-mata itu untuk kebaikan diri sendiri dan itu wujud bahwa kita menghargai dan
dapat menyesuaikan diri yang baik dalam kehidupan bersama. Kemudian diadakan
drama kedua dengan topik sama namun berbeda dengan drama sebelumnya dan
Adegan 1
D seorang remaja yang sering membolos, merokok, berkelahi dan
minum-minuman keras dipanggil guru. Orang tua dan kepala sekolah dihadirkan dalam
pertemuan itu membahas perilaku D yang selama ini dianggap banyak merugikan dan banyak melanggar peraturan………..
Adegan 2
Sesampainya di rumah Ayah D mengadakan pertemuan keluarga. Ia kecewa
akan sikap D, ibunya hanya bisa menangis dan sedih. Ibu dan ayahnya D
menyampaikan apa yang dirasakan melihat tingkah laku D. Orang tua D sangat
mengharapkan D untuk berubah dan menjadi anak yang baik dan berhasil nanti………
Adegan 3
Teman-teman D datang ke rumah dan mengajak D untuk bermain diluar. Mereka
kongkow-kongkow dipinggir jalan sambil merokok. Datanglah sekelompok orang tua
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.Topik Permasalahan : Aku, keluarga, sekolah dan
Pergaulanku
B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C.Pelaksanaan Layanan :
1. Waktu : Jumat, 23 November 2012
2. Tempat : Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian, kurang aktif dalam
berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang
dibahas.
D.Evaluasi
1. Cara Penilaian
a. Penilaian proses
Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan.
b. Penilaian hasil
Penilaian segera :
Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas.
Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Penilaian jangka pendek :
Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah
mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, merokok,
berkelahi, minum-minuman keras atau tidak).
c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian
1. Kegiatan berjalan cukup baik walaupun ada beberapa yang masih
ribut, bermain hp sendiri. Anggota kurang berpartisipasi aktif dalam
diskusi.
2. Anggota cukup dapat membahas topik permasalahan yang ada.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara menganalisis
a. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang manfaat, apa yang mereka
dapatkan pada bimbingan kali ini.
b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu
pada panduan observasi).
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
a. Siswa memperoleh cukup manfaat dalam kegiatan bimbingan ini.
b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas
topik permasalahan ini karena ditemui beberapa siswa belum mampu
F. Tindak Lanjut
a. Upaya tindak Lanjut
Mengamati perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan.
b. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada teman-temannya, guru, melihat
absensi, catatan-catatan khusus, dll.
Salatiga, 28 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.Topik Permasalahan : Aku, keluarga, sekolah dan
Pergaulanku
B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C.Pelaksanaan Layanan :
1. Waktu : Rabu, 28 November 2012
2. Tempat : Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Sebagian anggota antusias, menunjukkan minat dan perhatian dalam
melakukan kegiatan sosiodrama, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan
ide, pendapat serta gagasan mengenai topik yang dibahas.
D.Evaluasi
1. Cara Penilaian
a. Penilaian proses
Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan dengan teknik sosiodrama.
Munculnya dinamika kelompok, saling memberikan umpan balik, suasana nyaman dan terbuka.
b. Penilaian hasil
Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota
kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas dan dalam memerankan
peranannya.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/
perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib,
sopan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian
1. Kegiatan berjalan cukup dengan baik, sebagian anggota antusias dan
serius dalam bermain peran, namun juga ada yang malas-malasan dan
tidak serius.
2. Anggota kelompok cukup baik dalam membahas permasalahan yang
muncul dalam sosiodrama.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara menganalisis
a. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat dan pengalaman
apa yang diperoleh dalam kegiatan bimbingan kali ini serta bagaimana
perasaan mereka.
b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu
pada panduan observasi).
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
a. Siswa memperoleh manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok, siswa nampak cukup puas.
b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas
topik permasalahan ini agar mereka lebih bisa memahami dan belajar dari
F. Tindak Lanjut
Upaya tindak lanjut :
Melihat sejauh mana perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan.
Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada guru, dll.
Salatiga, 3 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik : Cara menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Bidang BK : Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan :
Siswa dapat menjelaskan cara menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan Siswa dapat menyebutkan cara menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan Siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik
F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian
G. Metode : Diskusi, tanya jawab
H. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan
menanyakan kabar siswa. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih
karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa
lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini.
2. Tahap Peralihan
Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk
melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok
mengatakan siap, maka kegiatan segera dimulai.
3. Tahap Kegiatan
Pada tahap kegiatan ini, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas
bermasyarakat/ di lingkungan. Kemudian peneliti mengajak masing-masing
anggota kelompok untuk berdiskusi, membahas dan mengungkapkan
pendapat mengenai cara menyesuaikan diri yang baik dalam lingkungan
tersebut.
4. Tahap Pengakhiran
Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti
membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu
peneliti menanyakan manfaat dan pengalaman apa yang diperoleh dari
kegiatan ini. Kemudian kegiatan bimbingan ditutup dengan ucapan
terimakasih, doa bersama dan salam.
I. Tempat : Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal : 1 x 45 Menit/ 8 Desember 2012
K. Penyelenggara : Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan : Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan
observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan
1. Penilaian proses
a. Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota (keterbukaan dan
kesungguhan).
2. Penilaian hasil
Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif anggota dalam menanggapi topik
yang dibahas/ dalam berdiskusi.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa setelah mengikuti
bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi,
merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 8 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Materi Bimbingan
“Cara Menyesuaikan Diri di Lingkungan”
Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah adjusment. Adjustment
merupakan suatu hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial (Chaplin,
2000: 11). Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan
lingkungan alam sekitarnya.
Schneiders (1964: 51) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai berikut: “A process, involving both mental and behavioral responses, by which an individual strives to cope successfully with inner, needs, tensions, frustration, and conflicts, and to effect a
degree of harmony between these inner demands and those imposed on him by objective world in which the lives” (Penyesuaian diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai
kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik agar terdapat
keselarasan antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan
di tempat ia tinggal).
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku
individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
Scheneiders (1964: 51) mengemukakan beberapa kriteria penyesuaian yang tergolong baik
(well adjusment) ditandai dengan:
1. Pengetahuan dan tilikan terhadap diri sendiri
2. Obyektivitas diri dan penerimaan diri
3. Pengendalian diri dan perkembangan diri
4. Keutuhan pribadi
5. Tujuan dan arah yang jelas
6. Perspektif, skala nilai dan filsafat hidup memadai
7. Rasa humor
8. Rasa tanggung jawab
9. Kematangan respon
10. Perkembangan kebiasaan yang baik
12. Bebas dari respon-respon yang simptomatis (gejala gangguan mental)
13. Kecakapan bekerja sama dan menaruh minat kepada orang lain
14. Memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain
15. Kepuasan dalam bekerja dan bermain
16. Orientasi yang menandai terhadap realitas
Schneiders (1964: 51) mengungkapkan bahwa individu yang memiliki penyesuaian
diri yang baik (well adjustment person) adalah mereka dengan segala keterbatasannya,
kemampuannya serta kepribadiannya telah belajar untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan
lingkungannya dengan cara efisien, matang, bermanfaat, dan memuaskan. Efisien artinya
bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan
yang diinginkan tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak membuang waktu banyak, dan
sedikit melakukan kesalahan. Matang artinya bahwa individu tersebut dapat memulai dengan
melihat dan menilai situasi dengan kritis sebelum bereaksi. Bermanfaat artinya bahwa apa
yang dilakukan individu tersebut bertujuan untuk kemanusiaan, berguna dalam lingkungan
sosial, dan yang berhubungan dengan Tuhan. Selanjutnya, memuaskan artinya bahwa apa
yang dilakukan individu tersebut dapat menimbulkan perasaan puas pada dirinya dan
membawa dampak yang baik pada dirinya dalam bereaksi selanjutnya. Mereka juga dapat
menyelesaikan konflik-konflik mental, frustasi dan kesulitan-kesulitan dalam diri maupun
kesulitan yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya serta tidak menunjukkan perilaku
yang memperlihatkan gejala menyimpang.
Sumber :
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.Topik Permasalahan : Cara menyesuaikan diri dengan
Lingkungan
B. Spesifikasi Kegiatan :
1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian
C.Pelaksanaan Layanan :
1. Waktu : Sabtu, 8 Desember 2012
2. Tempat : Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
Anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian, aktif berdiskusi,
mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan mengenai topik yang dibahas.
D.Evaluasi
1. Cara Penilaian
a. Penilaian proses
Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan.
Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung b. Penilaian hasil
Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif anggota dalam menanggapi
topik yang dibahas/ dalam berdiskusi.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa setelah
mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani
melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
1. Kegiatan berjalan cukup baik, siswa aktif dalam berdiskusi.
2. Anggota dapat membahas topik permasalahan yang ada dengan baik.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara menganalisis
Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang manfaat dan apa yang mereka peroleh melalui kegiatan bimbingan ini.
Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (melihat panduan observasi).
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
Siswa memperoleh manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan ini. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan dalam rangka
mencapai perkembangan siswa yang optimal, dalam hal ini agar siswa
dapat menyesuaikan diri di lingkungan dengan baik.
F. Tindak Lanjut
Upaya tindak lanjut :
Mengamati sejauh mana perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti
bimbingan.
Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti
perkembangan mereka serta bertanya pada guru, teman, melihat absensi,
catatan-catatan khusus, dll.
Salatiga, 11 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik : Cara bergaul yang baik
B. Bidang BK : Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan :
Siswa dapat menjelaskan cara bergaul yang baik Siswa dapat menyebutkan cara bergaul yang baik
Siswa dapat katarsis diri melalui sosiodrama yang diperankan Siswa dapat bergaul dengan baik
F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian
G. Metode : Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan
menanyakan kabar siswa. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih
karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa
lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini.
2. Tahap Peralihan
Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok
untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota
kelompok mengatakan siap, maka kegiatan dapat segera dimulai.
3. Tahap Kegiatan
Pada tahap kegiatan ini, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas
diri dengan baik dalam pergaulan. Kemudian peneliti mengajak anggota untuk
melakukan sosiodrama. Dengan panduan dan instruksi penelitin, anggota
bermain peran. Setelah kegiatan bermain peran selesai, peneliti kemudian
mengajak berdiskusi dan membahas persoalan yang muncul dalam kegiatan
bermain peran mengenai cara bergaul yang baik. Setelah diskusi selesai
diadakan pemeranan kembali dengan topik yang sama, namun harus berbeda
dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali.
4. Tahap Pengakhiran
Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti
membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu
peneliti menanyakan bagaimana perasaan anggota, kesan-kesan, pengalaman
dan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini.
Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka kegiatan
bimbingan ditutup dengan ucapan terimakasih dan penjelasan bahwa
rangkaian kegiatan bimbingan kelompok telah usai, kemudian doa bersama
dan salam.
I. Tempat : Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal : 1 x 60 Menit/ 11 Desember 2012
K. Penyelenggara : Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan : Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan
Observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
1. Penilaian proses
Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam bermain peran dan mengikuti kegiatan bimbingan.
Munculnya dinamika kelompok, saling berbagi, terbuka, memberikan umpan balik, interaksi/ suasana yang nyaman.
2. Penilaian hasil
Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota dalam
bermain peran dan berdiskusi.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa setelah
mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani
melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 11 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Materi Bimbingan
“Cara Bergaul yang Baik”
Seringkali orang merasakan susahnya memiliki pergaulan, tapi ada juga yang
dikaruniai dengan kelebihan mudah bergaul dan membina relasi. Kita pun seringkali merasa
berkecil hati karena cara bergaul kita yang tidak sama dengan orang lain.
Kenapa Kita Tidak Mudah Bergaul ?
Karena diri kita sendiri yang membuat batasannya
Menjadi pribadi tertutup juga adalah alasan untuk menjadi susah bergaul
Seringkali kita salahkan orang lain atas ketidakmampuan yang kita miliki termasuk
di antaranya kita tidak mengetahui cara bergaul yang baik. Padahal bila kita bercermin pada
diri sendiri, sejauh mana kita mau menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Sejauh
mana kita mau menambah pengetahuan untuk dijadikan bahan dalam bergaul dengan orang
lain. Dan sejauh mana kita mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Itu
yang jarang kita gali dari diri kita karena sibuk hanya untuk mengatur orang lain, padahal diri
kita saja tidak beres.
Tips Cara Bergaul Yang Baik :
• Jadi pendengar yang baik : menjaga perkataan, tidak banyak omong, dan kadang sesekali bertanya (bukti kita benar-benar mendangarkan)
• Belajar memuji (tulus tidak basa-basi : bukti kita memperhatikan dan serius memahaminya (coba dengarkan kata hatinya)
• Biarkan orang memberi pertolongan : karena dia malah senang maka jangan dikecewakan asal tidak terlalu merepotkan
• Tersenyum riang : berikan keceriaan dan kebahagiaan kita pada semua orang
• Tepati janji, sehingga akan dipercaya dan dihargai orang lain : buang berperasaan harga diri (tinggi atau rendah), wajar saja penuh pengertian