• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III Semester 2 SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III Semester 2 SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA

MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III Semester 2 SDN 5 Cikidang

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Laras Minhatul Hasanah

1003460

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)
(3)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI

KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Oleh

Laras Minhatul Hasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Laras Minhatul Hasanah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGGUNAAN

ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI

DAN PERSEGI PANJANG (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III Semester 2

SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

2013/2014)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan

saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014

Yang Membuat Pernyataan,

(5)

ii

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ilahi robbi berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga tercurah limpah pada Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah skripsi berjudul “Penggunaan Alat Peraga Papan Berpaku

untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Keliling Persegi

dan Persegi Panjang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN 5 Cikidang

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)” yang

penulis susun sudah dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini penulis susun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi PGSD.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi setiap insan yang membacanya. Tak

ada gading yang tak retak, begitupun dengan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya karya yang

lebih baik lagi.

Bandung, Juli 2014

(6)

iii

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam penulisan skripsi ini, berbagai bantuan banyak penulis peroleh

yang memberikan semangat dan dorongan yang sangat besar bagi penulis untuk

menyelesaikannya, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Nana Djumhana, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD UPI

Kampus Bumi Siliwangi.

2. Bapak Dr. Badru Zaman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan

Ibu Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II atas

bimbingannya.

3. Seluruh pendidik di PGSD UPI yang telah memberikan ilmu dan motivasi

yang bermanfaat selama 4 tahun ini.

4. Ibu Popon Suhartini, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 5 Cikidang dan Ibu

Angela Ruslita,S.Pdi selaku Wali Kelas III beserta guru-guru yang telah

membantu dalam melakukan penelitian.

5. Bapak H. Ahmad Nugraha, Ibu Hj. Eni Kundraeni, M.A selaku orangtua yang

telah mendidik, memberikan motivasi dan mencurahkan segenap kasih sayang

kepada penulis, serta Derinayu dan Gelantine yang selalu memberikan

semangat serta dukungannya.

6. Wildan Nurhidayat yang tak pernah bosan memberikan semangat.

7. Siswa kelas III SDN 5 Cikidang tahun ajaran 2013-2014.

8. Sahabat tercinta, Alis Istiqomah Hayati, Lia Yuliawati, Novi Indrawati, Selvy

Imelia dan Tia Eka Meilawati terimakasih atas motivasinya.

9. Teman-teman PLP SDN 5 Cikidang yang membantu pelaksanaan penelitian

ini

10.Seluruh mahasiswa PGSD angkatan 2010, khusunya kelas Matematika yang

(7)

iv

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11.Sahabat-sahabat penulis sejak duduk di bangku SMP: Dewi Laraswaty, Silvi

Tresnawati, Rahmawati, Mega M D P, Syera Agustini, Nurul Puspita, dan

Aldestia.

12.Seluruh pihak yang telah membantu dan tidak disebutkan satu persatu

Semoga budi baik serta bantuan yang telah diberikan semua pihak

kepada penulis mendapat imbalan dan pahal dari Allah SWT.

Bandung, Juli 2014

(8)

v

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terimakasih ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

(9)

vi

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Pembelajaran Matematika Materi Keliling Persegi dan Persegi

Panjang di Sekolah dasar ... 8

1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 8

2. Materi Keliling Persegi dan Persegi Panjang ... 10

B. Kemampuan Kognitif ... 11

C. Alat Peraga Papan Berpaku ... 15

1. Alat Peraga ... 15

2. Alat Peraga Papan Berpaku ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Model Penelitian ... 25

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

D. Definisi Operasional ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Prosedur Penelitian ... 29

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. HASIL ... 39

1. Kondisi Awal ... 39

2. Siklus I ... 41

(10)

vii

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa ... 61

B. PEMBAHASAN ... 67

1. Kondisi Awal Pembelajaran pada Materi Keliling Persegi dan Persegi Panjang ... 67

2. Pelaksanaan Pembelajaran pada Materi Keliling Persegi dan Persegi Panjang dengan Menggunakan Alat Peraga Papan Berpaku ... 68

3. Kemampuan Kognitif Siswa ... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Saran ... 73

Daftar Pustaka ... 74

(11)

viii

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Perolehan Tes Pra Siklus Siswa ... 3

Tabel 3.1 Aturan Penskoran Item Soal ... 35

Tabel 3.2 Interpretasi Gain yang Ternormalisasi ... 38

Tabel 4.1 Hasil Perolehan Tes Pra Siklus ... 40

Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa pada Pra Siklus ... 41

Tabel 4.3 Hasil Perolehan Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I... 46

Tabel 4.4 Persentase Skor Siswa Siklus I ... 49

Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 50

Tabel 4.6 Hasil Perolehan Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II ... 56

Tabel 4.7 Persentase Skor Siswa Siklus II ... 59

Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 60

Tabel 4.9 Skor Rata-rata Setiap Indikator Siklus I dan Siklus II ... 61

Tabel 4.10 Skor Siswa pada Pra Siklus dan Siklus I ... 63

Tabel 4.11 Skor Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 64

Tabel 4.12 Skor Rata-rata Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 65

(12)

ix

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat Peraga Papan Berpaku ... 18

Gambar 2.2 Alat dan Bahan Papan Berpaku ... 18

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart ... 26

Gambar 4.1 Skor Rata-rata Setiap Indikator Siklus I dan Siklus II ... 62

Gambar 4.2 Skor Rata-rata Kelas pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II ... 65

(13)

x

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. INSTRUMEN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 77

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 85

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 93

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ... 95

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 98

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ... 100

LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA Lembar Observasi Pra Siklus ... 101

Lembar Observasi Guru Siklus I ... 102

Lembar Observasi Guru Siklus II ... 105

Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 108

Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 111

Kisi-kisi Soal Tes Pra Siklus ... 114

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 116

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 117

Skoring Rubik Soal Evaluasi ... 118

Soal Tes Pra Siklus ... 120

Soal Evaluasi Siklus I ... 121

Soal Evaluasi Siklus II ... 123

Kunci Jawaban Soal Tes Pra Siklus ... 125

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 126

(14)

xi

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN C. HASIL PENELITIAN

Lembar Observasi Pra Siklus ... 128

Lembar Observasi Guru Siklus I ... 129

Lembar Observasi Guru Siklus II ... 132

Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 135

Lembar Obsrevasi Siswa Siklus II ... 138

Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 141

Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 147

Tes Pra Siklus ... 156

Tes Evaluasi Siklus I ... 159

Tes Evaluasi Siklus II ... 165

LAMPIRAN D. DOKUMENTASI Dokumentasi Siklus I ... 171

Dokumentasi Siklus II ... 174

LAMPIRAN E. ADMINISTASI PENELITIAN Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... 177

Surat Izin Penelitian ... 178

Daftar Bimbingan Skripsi dengan Dosen Pembimbing I ... 179

(15)

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE USE OF NAILED-BOARD MODEL INSTRUMENT TO INCREASE

STUDENTS’ COGNITIVE COMPETENCE IN CIRCUMFERENCE OF

SQUARE AND RECTANGLE SUBJECT

(Classroom Action Research in the 2nd Semester of the 3rd Class in SDN 5 Cikidang Lembang Bandung Barat 2013/2014)

By:

Laras Minhatul Hasanah 1003460

This research was conducted in the 3rd class of SDN 5 Cikidang Lembang Bandung Barat with the total of 10 students, that consist of 4 males and 6 females students. The background of this research is that the student is lack of cognitive competence in circumference of square and rectangle subject that was caused by

the dominance of teacher’s lecture without using a model instrument. The aim of

this research is to understand the basic condition of circumference of square and rectangle subject, learning implementation on circumference of square and rectangle subject using nailed-board model, and students’ cognitive competence in circumference of square and rectangle subject after studying using nailed-board model. The method used is Classroom Action Research of Kemmis model and Mc. Taggart with two cycles. To gather the data result, learning instrument and collection data instrument were made. The data were analyzed using quantitative and qualitative. The result of this research is that mathematics learning of circumference of square and rectangle subject firstly was taught orally, which means that the teacher tends to use lecture method without using model instrument. Based on the pre-cycle test, the average score of the 3rd class in SDN 5 Cikidang in circumference of square and rectangle subject is low, that is only 51, and the pass of classical learning is only 40% because only 4 students who pass the KKM, while 6 students (60%) do not pass the KKM (60). Generally learning implementation conducted was satisfactory. Based on the analysis <g>, the

average of the increase of students’ score from the first into the second cycle was 0,55, and the increase of students’ cognitive competence from the first into the

second cycle was categorized as medium. In the first cycle there were 7 students who passed and underwent the increase, while in the second cycle there were 9 students who passed with KKM 60. There are several suggestions, that are (1) Teacher could apply the use of nailed-board model instrument in other shapes subject (2) The next researcher could develop the research using this nailed-board model instrument in other research subjects.

(16)

i

ABSTRAK

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI

KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III Semester 2 SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh:

Laras Minhatul Hasanah 1003460

Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 10 orang, terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif siswa pada materi keliling persegi dan persegi panjang yang diakibatkan oleh dominannya metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga yang dilaksanakan guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi panjang, pelaksanaan pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunaan alat peraga papan berpaku, dan kemampuan kognitif siswa pada materi keliling persegi dan persegi panjang setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc.Taggart dengan dua siklus. Untuk memperoleh data hasil penelitian, dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah pada awalnya pembelajaran matematika materi keliling persegi dan persegi panjang bersifat verbalisme, guru cenderung menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga dan dari hasil tes pra siklus diperoleh skor rata-rata kelas III SDN 5 Cikidang pada materi keliling persegi dan persegi panjang rendah, yaitu 51 dan ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 40% karena hanya 4 siswa yang mencapai KKM sedangkan 6 siswa (60%) tidak berhasil mencapai KKM (60). Pelaksanaan pembelajaran selama dilaksanakan penelitian secara umum sudah berlangsung dengan baik. Dari hasil analisis <g> diperoleh bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II adalah 0,55 dan peningkatan kemampuan kognitf siswa kelas III SDN 5 Cikidang dari siklus I ke siklus II termasuk kategori sedang. Pada siklus I terdapat 7 siswa yang tuntas dan mengalami peningkatan pada siklus II terdapat 9 siswa yang tuntas, dengan KKM 60. Ada beberapa saran yang hendak disampaikan, yaitu (1) Guru dapat menerapkan penggunaan alat peraga papan berpaku pada materi bangun datar yang lainnya (2) Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan alat peraga papan berpaku ini pada subjek penelitian lain yang lebih banyak.

(17)

1

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Dengan

pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Hal

tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 yang menjelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU. No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Dengan kata lain, melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan,

pembentukan sikap, dan pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam

kehidupan.

Berdasarkan pasal 17 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, salah

satu jenjang dalam pendidikan formal adalah sekolah dasar. Di sekolah dasar,

salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa adalah matematika.

Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu diberikan kepada semua siswa

untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Semua kompetensi tersebut

diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan

memanfaatkan informasi untuk dapat bertahan hidup pada keadaaan yang selalu

berubah, tidak pasti dan kompetitif.

Matematika merupakan mata pelajaran yang bertujuan agar siswa dapat

mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menamakan dan

menggunakan rumus matematika sederhana. Hal tersebut sejalan dengan yang

diungkapkan oleh Depdiknas (2006), bahwa salah satu tujuan mata pelajaran

(18)

2

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep dan algoritma

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

Ketercapaian tujuan pembelajaran matematika dapat dilihat dari hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Salah satu bentuk dari hasil

belajar adalah berupa aspek kognitif. Tanpa mengenyampingkan aspek afektif

dan psikomotor sebagai bagian dari hasil belajar, kemampuan kognitif sangat

penting dikuasai oleh siswa sekolah dasar khususnya dalam mata pelajaran

matematika. Kemampuan kognitif perlu dikuasai agar siswa memiliki kemampuan

berpikir yang mencakup kemampuan intelektual yang paling sederhana seperti

mengingat, memahamami serta memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang dipelajari

sampai kemampuan intelektual yang paling kompleks seperti menganalisis,

menilai dan mengkreasi.

Kemampuan kognitif memiliki tujuan agar siswa mampu mengolah

perolehan belajarnya, menemukan berbagai macam alternatif pemecahan masalah,

pengembangan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu,

kemampuan memilah dan mengelompokan, dan persiapan kemampuan berpikir

teliti. Ranah kognitif menggolongkan dan menguraikan keahlian berpikir yang

menggambarkan tujuan yang diharapkan. Kemampuan kognitif mengekspresikan

tahap-tahap kemampuan yang harus dikuasai siswa sehingga dapat menunjukan

kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke

dalam sebuah masalah yang sesuai.

Kemampuan kognitif dalam mata pelajaran matematika dapat diperoleh

siswa melalui materi bilangan, geometri, pengukuran dan pengolahan data. Salah

satu materi geometri yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar adalah materi

keliling persegi dan persegi panjang. Namun, pada kenyataannya berdasarkan

observasi yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 26 Februari 2014 di kelas III

SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, kemampuan

(19)

3

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurangnya kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang ditunjukkan

dengan masih banyaknya siswa salah menuliskan rumus keliling persegi dan

persegi panjang serta kurang tepatnya siswa dalam mensubtitusikan variabel yang

diketahui dari persegi atau persegi panjang ke dalam rumus keliling, beberapa

siswa juga kurang tepat dalam menghitung hasil akhir dari keliling persegi dan

persegi panjang, dan sebagian besar siswa juga kebingungan bagaimana cara

melakukan perhitungan secara rutin dengan menggunakan rumus keliling,

sehingga dampaknya sebagian besar jawaban hasil perhitungan keliling persegi

dan persegi panjang siswa kurang tepat. Hal tersebut semakin diperkuat dengan

hasil tes pra siklus siswa dalam materi keliling persegi dan persegi panjang

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.1

Hasil Perolehan Tes Pra Siklus Siswa

No. Nama Siswa Skor Siswa Tuntas Tidak Tuntas

(20)

4

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedangkan 6 siswa (60%) tidak berhasil mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 60.

Skor rata-rata yang diperoleh dari hasil tes pra siklus siswa kelas III SDN 5

Cikidang pada materi keliling persegi dan persegi panjang yaitu 51.

Kurangnya kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada

materi keliling persegi dan persegi panjang terjadi karena minimnya penggunaan

alat peraga. Meskipun sebenarnya pihak sekolah sudah menyediakan berbagai

macam alat peraga matematika di kelas untuk dimanfaatkan oleh guru dalam

pembelajaran matematika, namun ketersediaan alat peraga tersebut hanya sampai

sebatas pajangan karena tidak dimanfaatkan oleh guru secara optimal. Guru

cenderung menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga dalam

pembelajaran matematika. Minimnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran

matematika tersebut menyebabkan pembelajaran matematika di kelas III SDN 5

Cikidang cenderung verbalisme, kurang menarik perhatian dan motivasi belajar

siswa, siswa pun kesulitan memahami materi pelajaran karena penyampaian

materi masih bersifat abstrak dan akhirnya berdampak pada rendahnya

kemampuan kognitif siswa pada materi keliling persegi dan persegi panjang.

Berawal dari permasalahan di atas, diperlukan suatu alternatif yang dapat

digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat meningkatkan

kemampuan kognitif siswa pada materi pembelajaran yang disampaikan, dalam

hal ini mengenai keliling persegi dan persegi panjang yaitu dengan menggunakan

alat peraga. Alat peraga merupakan alat (benda) yang digunakan untuk

mengkonkritkan konsep yang bersifat abstrak. Dengan bantuan alat peraga, siswa

tidak lagi membayangkan bentuk-bentuk benda karena sudah ada di hadapan

siswa. Selain itu dengan menggunakan alat peraga siswa akan lebih termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran.

Dari alasan-alasan tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai

pembelajaran matematika materi keliling persegi dan persegi panjang di kelas III

(21)

5

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

papan berpaku pada pembelajaran keliling persegi dan persegi panjang di sini

menggunakan papan plastik yang sudah diberi lubang sebagai tempat untuk

menancapkan paku plastik yang akan diregangkan karet. Dengan memperhatikan

kegunaan alat peraga papan berpaku dalam pembelajaran keliling persegi dan

persegi panjang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan

judul:

“Penggunaan Alat Peraga Papan Berpaku untuk Meningkatkan Kemampuan

Kognitif Siswa pada Materi Keliling Persegi dan Persegi Panjang”

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III Semester 2 SDN 5 Cikidang Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan, antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih banyak menggunakan metode

ceramah tanpa menggunakan alat peraga, sehingga siswa belum mampu

memahami materi pelajaran.

2. Siswa belum mampu mengingat rumus keliling persegi dan persegi panjang

3. Siswa belum mampu melakukan perhitungan sederhana, khususnya

menghitung keliling persegi dan persegi panjang

4. Hasil tes pra siklus siswa pada materi keliling persegi dan persegi panjang

rendah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya meningkatkan

kemampuan kognitif siswa dengan menggunakan alat peraga papan berpaku pada

materi keliling persegi dan persegi panjang di kelas III SDN 5 Cikidang?”.

(22)

6

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kondisi awal pembelajaran pada materi keliling persegi dan

persegi panjang di kelas III SDN 5 Cikidang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi

panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku di kelas III SDN 5

Cikidang?

3. Bagaimana kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada materi

keliling persegi dan persegi panjang setelah melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga papan berpaku?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada materi

keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan alat peraga papan

berpaku. Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran pada materi keliling persegi dan

persegi panjang di kelas III SDN 5 Cikidang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pada materi keliling persegi dan

persegi panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku di kelas III

SDN 5 Cikidang.

3. Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada

materi keliling persegi dan persegi panjang setelah melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti kepada

banyak pihak baik secara teoritis maupun praktis

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

peningkatan kualitas pembelajaran, dapat memberikan kontribusi yang signifikan

(23)

7

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan dasar acuan dalam pengembangan penelitian lanjutan sebagai strategi

pembelajaran yang dapat digunakan dalam materi bangun datar yang lain di

tingkat satuan pendidikan bagi kemajuan sekolah secara umum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam

mengembangkan pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi panjang

untuk membantu siswa agar lebih memahami materi pelajaran dalam rangka

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

b. Bagi siswa

Penelitian dengan menggunakan alat peraga papan berpaku pada

pembelajaran keliling persegi dan persegi panjang ini dapat membuat siswa lebih

bersemangat dan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran sehingga dapat

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi

panjang di sekolah melalui penggunaan alat peraga, dan salah satu alat peraga

yang dapat digunakan adalah alat peraga papan berpaku.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru dalam hal

mengajar di sekolah dengan menggunakan alat peraga papan berpaku pada materi

(24)

24

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Menurut Arikunto

dkk (Arikunto. dkk, 2008, hlm. 58) “PTK adalah penelitian yang dilakukan di

kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.

Dengan melakukan PTK, guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran

sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani

kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Dalam PTK guru harus bertindak

sebagai peneliti dengan fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan tersebut, PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah metode

penelitian yang dilakukan oleh guru ketika menghadapi suatu permasalahan di

kelasnya berkaitan dengan proses dan hasil belajar dan kemudian dilakukan

perbaikan dengan memberikan sebuah tindakan dengan tujuan untuk mencapai

perbaikan proses dan hasil pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran di kelas

dapat meningkat.

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi

di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan

masalah di kelas, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut

dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk

meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalismenya.

Secara lebih rinci Arikunto dkk (Arikunto dkk, 2008, hlm. 61) mengemukakan

tujuan PTK antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu, isi, masukan, proses, serta hasil dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.

(25)

25

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (suistainable).

Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan

nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami

dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. PTK dilaksanakan

sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan

terutama proses dan hasil belajar siswa pada level kelas. Penelitian formal yang

selama ini banyak dilakukan, pada umumnya belum menyentuh langsung

persoalan nyata yang dihadapi guru di kelas. Selain meningkatkan kualitas

pembelajaran, PTK juga berguna bagi guru untuk menguji suatu teori

pembelajaran, apakah sesuai dengan kelas yang dihadapi atau tidak. Melalui PTK

guru dapat memilih dan menerapkan teori atau strategi pembelajaran yang paling

sesuai dengan kondisi kelasnya. Hal ini perlu disadari karena setiap proses

pembelajaran biasanya dihadapkan pada konteks tertentu yang bersifat khusus.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan

metode penelitian yang paling cocok bagi guru maupun calon guru untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas karena hasil penelitian bermanfaat

langsung bagi peneliti, yaitu guru.

B. Model Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model daur siklus yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Desain model Kemmis dan Mc

Taggart ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang mencakup empat

komponen, yaitu: rencana (planning), tindakan (action), observasi (observation)

dan refleksi (reflection). Keempat komponen yang berupa untaian tersebut

dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah satu

putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyususunan rencana

(26)

26

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk

refleksi Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukan bahwa pelaksanaan

tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan, maka berikutnya

disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus dua. Demikian seterunya

sampai hasil yang diharapkan benar-benar tercapai. Berikut ini merupakan gambar

dari siklus penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini:

Gambar 3.1

Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

(Arikunto dkk, 2008, hlm. 16)

Dalam penelitian tindakan kelas, siklus merupakan daur yang dilakukan

secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Setiap

siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan

pembelajaran yang akan diteliti.

Pengamatan

?

Siklus 1

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Siklus 1

Perencanaan

(27)

27

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 5

Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa

sebanyak 10 siswa, terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.

D. Definisi Operasional

Dalam bagian ini, dijelaskan secara operasional mengenai definisi dari

masing-masing kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Alat Peraga Papan Berpaku

Alat peraga papan berpaku dalam penelitian ini adalah alat peraga yang

terbuat dari papan plastik yang sudah diberi lubang sebanyak 19x19=361 buah

yang tersusun secara rapih, pada lubang-lubang itu ditancapkan paku mainan

(plastik) dan diregangkan karet berwarna kuning untuk persegi dan persegi

panjang dengan satuan panjang cm, dan karet berwarna biru untuk persegi dan

persegi panjang dengan satuan panjang m, sehingga membentuk bangun datar

persegi dan persegi panjang sebagai alat peraga yang digunakan siswa untuk

menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Dalam penelitian ini, jarak

antara satu lubang paku dengan lubang paku di sampingnya mewakili ukuran 1

satuan panjang dari persegi dan persegi panjang.

2. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir

siswa berkaitan dengan materi keliling persegi dan persegi panjang mulai dari

tingkatan mengingat sampai pada tingkatan penerapan. Adapun indikator

kemampuan kognitif dalam penelitian ini yaitu menyatakan ulang rumus keliling

persegi dan persegi panjang, menghitung keliling persegi dan persegi panjang, dan

menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan keliling persegi dan persegi

(28)

28

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keliling persegi dan persegi panjang dalam penelitian ini adalah materi

keliling persegi dan persegi panjang yang dihitung menggunakan rumus keliling

persegi dan persegi panjang, Dalam penelitian ini, rumus keliling persegi yang

digunakan yaitu s + s + s + s = 4 x s, sedangkan rumus keliling persegi panjang

dalam penelitian ini adalah p + l + p + l = 2 x ( p + l ).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data,

adapun intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama

pembelajaran berlangsung. Adapun instrumen pembelajaran dalam penelitian ini

adalah:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan alat peraga

papan berpaku sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran setiap siklus.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku untuk

membantu siswa memahami materi keliling persegi dan persegi panjang

dengan cara diskusi bersama teman di kelompok.

2. Instrumen Pengumpul Data

a. Tes Pra Siklus

Tes Pra Siklus dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan kepada

siswa sebelum dilaksanakan tindakan dengan menggunakan alat peraga papan

berpaku dalam pembelajaran.

b. Tes/evaluasi

Tes/evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan

kognitif siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui

(29)

29

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

panjang setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

papan berpaku.

c. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, lembar

observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi

ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang mencakup pengamatan

aktivitas siswa dan guru saat penggunaan alat peraga papan berpaku dalam

pembelajaran.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

berpatokan pada prosedur penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri

dari 4 kegiatan dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun

penjabarannya adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan ini peneliti melakukan persiapan untuk observasi yang

bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang yang terjadi di lapangan,

rinciannya adalah sebagai berikut:

 Observasi.

 Pembuatan proposal.  Pembuatan SK penelitian.  Pelaksanaan Tes Pra Siklus.

2. Pelaksanaan

a. Siklus 1

(30)

30

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tema peristiwa sub tema peristiwa di sekolah.

 Menyediakan alat peraga papan berpaku (papan plastik, paku plastik, karet gelang berwarna kuning dan biru).

 Membuat instrumen tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kognitif siswa berkaitan dengan materi keliling persegi.

 Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang menghitung keliling persegi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.

 Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

a) Kegiatan awal

 Guru mengucapkan salam.  Melaksanakan tugas rutin, yaitu:

- Menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a bersama. - Mengecek kehadiran siswa.

- Memeriksa kebersihan kelas.

 Guru meningkatkan motivasi siswa dengan melakukan “Tepuk Semangat”.

 Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan.  Guru melakukan kegiatan apersepsi.

b) Kegiatan inti

 Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok (3-4 orang per kelompok).  Setiap kelompok dibagikan alat peraga papan berpaku (papan, karet dan

paku).

 Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai pengertian keliling.  Siswa menyimak guru mengenalkan alat peraga papan berpaku.

 Guru mendemontrasikan langkah-langkah menghitung keliling persegi menggunakan alat peraga papan berpaku dengan melibatkan siswa.

(31)

31

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Menancapkan paku plastik pada papan berpaku.

- Meregangkan karet sesuai satuan panjang pada soal.

- Menghitung keliling persegi.

 Siswa mengerjakan LKS menghitung keliling persegi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.

 Siswa dibimbing oleh guru dalam melakukan diskusi.

 Siswa dibimbing guru menyimpulkan rumus keliling persegi.  Siswa bersama guru membahas LKS.

 Siswa menyimak guru menceritakan pengalaman mengenai peristiwa di sekolah.

 Guru bersama siswa melakukan penyimpulan materi pembelajaran. c) Kegiatan Akhir

 Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

 Guru mengakhiri pembelajaran dan mengkondisikan siswa.

 Guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum pulang.

3) Tahap observasi

Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti

dan observer mengambil data untuk menunjang proses penelitian. Dalam

penelitian ini, kegiatan observasi yang dilakukan untuk mengamati proses

pembelajaran keliling persegi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.

Observasi yang dilakukan ialah mengobservasi aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran. Setiap temuan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung

dikumpulkan melalui lembar observasi.

4) Tahap refleksi tindakan

Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil yang

diperoleh pada kegiatan reflkesi kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk

(32)

32

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kemampuan kognitif siswa

dalam materi keliling persegi.

b. Siklus II

1) Tahap perencanaan

 Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tema peristiwa sub tema peristiwa di rumah dengan memperhatikan perbaikan

dari siklus I.

 Menyediakan alat peraga papan berpaku.

 Membuat instrumen tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kognitif siswa berkaitan dengan materi keliling persegi panjang.

 Membuat LKS (Lembar Kerja Siswa) tentang menghitung keliling persegi panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku, dan menjawab

pertanyaan tentang teks “Keluarga Pak Tono”.

 Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

2) Tahap pelaksanaan

a) Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam.

 Melaksanakan tugas rutin, diantaranya:

- Menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a bersama.

- Mengecek kehadiran siswa.

- Memeriksa kebersihan kelas.

 Guru meningkatkan motivasi siswa dengan melakukan “Tepuk Semangat”.

 Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan.  Guru melakukan kegiatan apersepsi.

(33)

33

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan anggota 3-4 orang per kelompok.

 Siswa membaca teks “Keluarga Pak Tono” secara berkelompok.

 Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang berisi pertanyaan tentang isi teks.

 Setiap kelompok dibagikan alat peraga papan berpaku (papan plastik, paku plastik, karet biru dan kuning).

 Guru mengingatkan kembali peraturan penggunaan alat peraga papan berpaku (hasil refleksi).

 Guru mendemonstrasikan penggunaan alat peraga papan berpaku.

 Setiap anggota kelompok secara bergantian dilibatkan dalam kegiatan demonstrasi guru ketika menghitung keliling persegi panjang (hasil

refleksi).

 Siswa mengerjakan LKS menghitung keliling persegi panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku yang dibagikan secara

berkelompok.

 Setiap kelompok dibimbing oleh guru dalam melakukan diskusi.

 Setiap anggota kelompok secara bergantian diarahkan oleh guru untuk aktif melakukan peragaan papan berpaku ketika mengerjakan LKS (hasil

refleksi)

 Siswa bersama guru menyimpulkan rumus keliling persegi panjang.  Siswa bersama dengan guru membahas jawaban LKS.

 Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan jawaban LKS di papan tulis sebelum soal dibahas (hasil refleksi).

 Guru bersama siswa meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

 Guru memotivasi siswa dengan memberikan reward (hasil refleksi). c) Kegiatan Akhir

 Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

(34)

34

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum pulang.

3) Tahap observasi

Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti

dan observer mengambil data untuk menunjang proses penelitian. Dalam

penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran

matematika tentang keliling persegi panjang dengan menggunakan alat peraga

papan berpaku. Observasi yang dilakukan ialah observasi aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran. Setiap temuan yang diperoleh selama pembelajaran

berlangsung dikumpulkan melalui lembar observasi.

4) Tahap refleksi tindakan

Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil yang

diperoleh pada kegiatan reflkesi kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk

menentukan apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau tidak.

3. Kegiatan akhir:

 Mengolah dan menganalisis data  Membuat laporan penelitian

G. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitif dan kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk data hasil tes kemampuan kognitif

materi keliling persegi dan persegi panjang dan hasil observasi aktivitas guru dan

(35)

35

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Skor hasil tes

Sebelum melakukan kemampuan kognitif siswa di setiap akhir siklus,

maka ditentukan pedoman penskoran untuk setiap item soal. Aturan penskoran

yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Aturan Penskoran Item Soal

No

Soal Kriteria Skor

1 Jawaban salah/tidak ada jawaban 0

Rumus keliling yang ditulis tepat 10

2 dan 3

Tidak ada jawaban 0

Semua ukuran sisi yan dijumlahkan sesuai soal, hasil

perhitungan keliling salah 2

Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, gambar media

benar, hasil perhitungan keliling salah 4

Rumus keliling yang ditulis tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai

soal, hasil perhitungan keliling salah, gambar media tepat, 6 Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, hasil

perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media benar

8 Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal,

hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah

Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat

10

4

Tidak ada jawaban 0

Rumus keliling yang dituliskan tepat 2

Jawaban ukuran sisi/lebar tepat, tapi proses tidak

dijelaskan/salah 4

Rumus keliling tepat,subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang dan gambar media salah/tidak dituliskan

6

Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah

8

Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat

(36)

36

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung skor setiap siswa

S =

Keterangan:

S = Skor siswa

∑S = Total skor yang diperoleh siswa 40 = Jumlah skor maksimum

c. Menghitung persentase skor

% = %

Keterangan:

% = Persentase skor

∑S = Jumlah siswa yang menjawab pada skor tertentu = Jumlah seluruh siswa

d. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

X =

Keterangan:

X = Skor rata-rata kelas

∑N = Jumlah skor yang diperoleh siswa

n = Jumlah siswa

e. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

1. Ketuntasan belajar berdasarkan KKM

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditetapkan untuk kelas III SDN 5 Cikidang, yaitu 60. Siswa

dikatakan mencapai ketuntasan belajar jika sudah mencapai KKM.

2. Ketuntasan belajar klasikal

Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan

(37)

37

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TB = x 100 %

Keterangan:

TB = Ketuntasan belajar

∑S≥60 = Jumlah siswa yang mendapat skor akhir lebih besar dari atau sama

dengan 60

n = Jumlah siswa

Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas

jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 60.

Sedangkan menurut KTSP (Mashudi, 2013, hlm. 53) belajar klasikal dikatakan

baik apabila sekurang-kurangnya 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar.

Apabila siswa yang tuntas belajarnya hanya mencapai 75% maka secara klasikal

dikatakan cukup.

f. Menghitung peningkatan kemampuan kognitif siswa

Untuk menghitung gain skor siklus I dan siklus II dapat dihitung dengan

menggunakan rumus (Mashudi, 2013, hlm. 53):

Peningkatan kemampuan kognitif siswa dapat dihitung dengan

menggunakan nilai gain yang ternormalisasi. Menurut Hake (Mashudi, 2013, hlm.

53) gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh

siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis dapat

dituliskan:

Hasil perhitungan gain ternormalisasi tersebut kemudian

(38)

38

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Interpretasi Gain yang Ternormalisasi

Nilai (g) Interpretasi

0,00-0,30 Rendah

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Tinggi

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan

siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar

dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan

dengan para observer kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus selanjutnya

(39)

72 Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kondisi awal serta

pelaksanaan pembelajaran materi keliling persegi dan persegi panjang dengan

menggunakan alat peraga papan berpaku yang telah dilakukan di kelas III SDN 5

Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, maka dapat ditemukan

beberapa simpulan berikut ini:

1. Pembelajaran pada materi keliling persegi dan persegi panjang pada awalnya

bersifat verbalisme. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa

menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran. Siswa pun

kesulitan dalam melakukan prosedur perhitungan keliling persegi dan persegi

panjang dengan menggunakan rumus keliling. Dari hasil tes pra siklus,

diperoleh skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada materi keliling

persegi dan persegi panjang adalah 51 dan ketuntasan belajar klasikal hanya

mencapai 40% karena hanya 4 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) sedangkan 6 siswa lainnya (60%) tidak berhasil mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 60.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku

materi keliling persegi dan persegi panjang untuk meningkatkan kemampuan

kognitif siswa secara umum berlangsung lancar. Langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku

dimulai dengan pengenalan alat peraga papan berpaku, pada saat pengenalan

alat peraga papan berpaku siswa terlihat antusias ketika guru mengenalkan alat

peraga papan berpaku sebagai alat peraga yang baru bagi siswa, lalu langkah

selanjutnya adalah demonstrasi penggunaan alat peraga papan berpaku yang

melibatkan siswa secara bergantian untuk ikut terlibat dalam demonstrasi

penggunaan alat peraga papan berpaku, langkah selanjutnya adalah pengerjaan

(40)

73

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui diskusi kelompok, setiap anggota kelompok sudah berpartisipasi aktif

dalam diskusi kelompok, selanjutnya adalah langkah penyimpulan rumus

keliling persegi dan persegi panjang berdasarkan peragaan papan berpaku

melalui tanya jawab guru bersama siswa, dilanjutkan dengan pembahasan

Lembar Kerja siswa (LKS) melalui kegiatan presentasi dimana setiap

perwakilan kelompok bergantian untuk mempresentasikan hasil jawaban

Lembar Kerja Siswa (LKS) di depan kelas dan langkah terakhir adalah

evaluasi berupa tes kemampuan kognitif siswa pada materi keliling persegi

dan persegi panjang.

3. Penggunaan alat peraga papan berpaku pada pembelajaran materi keliling

persegi dan persegi panjang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Pada siklus I diperoleh skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang adalah

69,5. Pada siklus II skor rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang pada siklus

II adalah adalah 85. Dari hasil analisis <g> diperoleh bahwa peningkatan skor

rata-rata siswa kelas III SDN 5 Cikidang dari siklus I ke siklus II adalah 0,55

sehingga peningkatan kemampuan kognitif siswa kelas III SDN 5 Cikidang

dari siklus I ke siklus II termasuk kategori sedang. Pada siklus I terdapat 7

siswa (70%) yang tuntas mencapai KKM dan 3 siswa (30%) tidak tuntas

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan pada siklus II terdapat 9

siswa (90%) yang tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan

hanya 1 siswa (10%) yang tidak tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan pihak sekolah, yaitu 60.

B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan

kualitas pembelajatan matematika materi keliling persegi dan persegi panjang baik

dari segi proses maupun kemampuan kognitif siswa. Sesuai dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan saran yang

(41)

74

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi Guru

Penggunaan alat peraga papan berpaku pada pembelajaran matematika

tidak hanya terbatas pada materi keliling persegi dan persegi panjang saja, akan

tetapi alat peraga papan berpaku ini dapat diterapkan oleh guru pada materi

bangun datar yang lainnya seperti materi pengenalan berbagai bentuk bangun

datar, dan keliling berbagai bangun datar dalam rangka memfasilitasi siswa untuk

belajar. Alat peraga papan berpaku ini dapat digunakan oleh guru untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran guna mencapai peningkatan hasil

belajar siswa.

2. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat

mengembangkan penelitian alat peraga papan berpaku ini dengan menggunakan

metode penelitian yang lain, pada subjek penelitian yang lebih banyak dan di

(42)

75

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. Suhardjono. Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asrori, M. (2007). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Burhan, N. (2013). Pengertian Kemampuan [Online]. Tersedia: http://nasriantiburhan.blogspot.com/2013/01/pengertian-kemampuan.html. (23 Juni 2014).

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depag RI. (2005). Standar Kompetensi MTs. Jakarata: Depdiknas.

Depdikbud. (1996). Pedoman Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga/Praktik

Sederhana Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar. Jakarta:

Depdikbud.

Hermawan. (2007). Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: Rosda.

Hujojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Surabaya: UM Press.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kusumah, W & Dwitagama, D. (2010) Mengenal PTK Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks.

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lestari, E.N. (2012). Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Matematika Melalui Alat Peraga Papan Berpaku Siswa Kelas V SDN Sendang Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang Semester II Tahun

Pelajaran 2011/2012 {Online}. Tersedia:

http://repository.library.uksw.edu/jspui/bitstream/123456789/870/2/T1_292 0 08118 _BAB%20I.pdf [7 Maret 2014].

Mashudi. (2013). Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Prestasi

(43)

76

Laras Minhatul Hasanah, 2014

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masitoch, N dkk. (2009). Gemar Matematika untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Maulana, F. (2012). Pengertian Keliling [Online]. Tersedia: http://fastandfun.blogspot. com/2012/07/pengertian-keliling.html (12 Maret 2014).

Ruseffendi, E.T, dkk. (1992), Pendidikan Matematika 3. Jakarta : Depdikbud.

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBS.

Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (2013). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algresindo.

Suherman, E, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI.

Sundayana, R. (2013). Media Pembelajaran Matematika (untuk guru, calon guru,

orang tua, dan para pecinta matematika). Bandung: Alfabeta.

Susilana, R, dkk. (200). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP. UPI.

Tarigan, J.A. (2011). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Konsep

Bangun Datar yang Simetris Melalui Penggunaan Alat Peraga. Bandung

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.1 Aturan Penskoran Item Soal

Referensi

Dokumen terkait

Korowai (Analisis Semiotika Tentang Representasi Stereotip Terhadap Suku. Papua Korowai Dalam Film Lost In

Mengumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti tersebut di bawah ini

7.1 Partisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan peningkatan mutu penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang mendukung

Hasil belajar dribbling dalam permainan bolabasket pada siswa SMA Negeri 1 Pangkajene terbukti dengan adanya peningkatan dari nilai rata- rata 13,0500 meningkat

Persiapan dalam menghadapi animo masyarakat dalam membeli kerajinan / sangat dirasakan para pembisnis yang berkecimpung dengan bahan baku kayu // tidak terkecuali

Hasil Analisis Kadar Kalsium, Besi dan Magnesium Sebelum dan Sesudah Penambahan Masing-Masing Larutan Baku Pada Cakalang Loin Masak. Hasil Analisis Kadar Kalsium (Ca)

interviewed including community members, displaced, demobilized children, donors, local NGOs, international NGOs, UN agencies and religious and customary leaders. An

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF CONCEPT SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KEMP BERBASIS THINK PAIR SQUARE (TPS).. Universitas