Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KOGNITIF TINGGI DAN RENDAH TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN BOLABASKET
( Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMA Negeri 1 Cianjur )
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Olahraga
oleh
MUDA BHAKTI HARTANTO, S.Pd 1102728
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCASARJANA
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2014
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
MUDA BHAKTI HARTANTO S,Pd 1102728
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KOGNITIF TINGGI DAN RENDAH TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BOLABASKET
( Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMA Negeri 1 Cianjur )
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I
Dr.Yudy Hendrayana,M.Kes NIP. 196207181988031004
Pembimbing II
Dr. Mulyana, M.Pd NIP. 197108041998021001
Diketahui oleh
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A NIP. 196306181988031002 Pernyataan Keaslian Tesis
“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Langsung Pada Siswa Kognitif Tinggi dan Rendah terhadap Hasil
Belajar Keterampilan Bolabasket” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.”
Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Batasan Penelitian ... 5
F. Batasan Istilah ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 8
2. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 9
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pembelajaran ... 11
c. Teori Belajar Gerak ... 14
3. Teori Psikologi Belajar ... 17
a. Teori Belajar Perilaku (Behaviorisme) ... 17
b. Teori Belajar Gestalt (Cognitivisme) ... 18
4. Metode Pembelajaran Langsung ... 19
5. Kemampuan Kognitif ... 22
a. Pengertian Kemampuan Kognitif ... 22
b. Alat Ukur Kemampuan Kognitif ... 24
c. Intelegence Quotient (IQ) ... 25
6. Hakikat Bermain ... 26
7. Hakikat Keterampilan ... 28
8. Hakikat Keterampilan Bolabasket... 31
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 32
C. Kerangka Pemikiran ... 35
1. Pengaruh siswa yang memiliki kognitif tinggi terhadap hasil Pembelajaran langsung bolabasket ... 35
2. Pengaruh siswa yang memiliki kognitif tinggi terhadap hasil Pembelajaran langsung bolabasket ... 36
3. Perbedaan pengaruh siswa yang memiliki kognitif tinggi dan rendah Terhadap hasil pembelajaran langsung bolabasket ... 37
D. Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 39
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Desain Penelitian ... 41
D. Instrumen Penelitian ... 42
E. Validitas Penelitian ... 47
1. Validitas Internal ... 47
2. Validitas Eksternal ... 48
F. Langkah-langkah Penelitian... 48
G. Pengolahan dan Analisis Data ... 49
H. Pelaksanaan Penelitian ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 53
1. Deskripsi Data ... 53
a. Deskripsi Data Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket... 53
2. Uji Normalitas Data ... 53
a. Hasil Uji Normalitas Selisih Data Pretest dan Posttest ... 54
3. Uji Homogenitas ... 54
a. Hasil Uji Homogenitas Dua Varians ... 55
4. Uji Hipotesis ... 55
a. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan) ... 56
b. Hasil Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak) ... 56
B. Pembahasan Hasil penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Implikasi ... 60
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA..….. ... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 66
RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1. Program Pembelajaran Bolabasket ... 51
3.2. Skenario Proses Pembelajaran Metode Langsung dan Tidak Langsung .... 51
4.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket ... 53
4.2. Hasil Ringkasan Uji Normalitas Selisih Data Pretest dan Posttest ... 54
4.3. Hasil Ringkasan Variansi Kelompok Kognitif Tinggi dan Rendah ... 54
4.4. Hasil Ringkasan Uji Homogenitas Dua Varians ... 55
4.5. Hasil Ringkasan Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan) ... 56
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Pengaruh Faktor Pribadi, Kondisional dan Latihan ... 17
2.2. Tipe Penalaran dan Contoh Tes dalam Skala Stanford Binet ... 26
3.1. Desain Penelitian ... 42
3.2. Tes Melempar dan menangkap Bolabasket... 44
3.3. Tes Menembakkan Bolabasket Ke Keranjang ... 45
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Skenario Pembelajaran Metode Langsung ... 66
2. Data Hasil Tes IQ ... 77
3. Kelompok Sampel Berdasarkan Kategori IQ Tinggi dan Rendah ... 80
4. Data Hasil Belajar Tes Keterampilan Bolabasket ... 81
5. Hasil Belajar Selisih Tes Awal dan Akhir Keterampilan Bolabasket ... 83
6. Uji Normalitas ... 85
7. Homogenitas Dua Varians ... 87
8. Pengujian Hipotesis ... 88
9. Realisasi Proses Pelaksanaan pembelajaran... 96
10. Foto-foto Penelitian ... 98
11. Artikel Penelitian ... 99
12. Surat Keterangan Pembimbing Tesis ... 111
13. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 113
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Muda Bhakti Hartanto, S.Pd. 1102728. Pengaruh Metode Pembelajaran Langsung Pada Siswa Kognitif Tinggi dan Rendah Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket. (Studi Eksperimen Pada Siswa Putra di SMA Negeri 1 Cianjur)
Penelitian ini hendak mengkaji mengenai efektivitas metode pembelajaran langsung dikaitkan dengan tingkat kemampuan kognitif terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif solusi dalam rangka pengembangan kualitas pembelajaran bolabasket.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain two group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Cianjur sebanyak 100 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, sebanyak 30 siswa dengan rincian 15 siswa kelompok kognitif tinggi dan 15 siswa kelompok kognitif rendah. Waktu penelitian yaitu selama 2 bulan, jumlah latihan 18 kali pertemuan, dengan frekuensi 1 minggu 3 kali. Instrumen yang dipilih penulis adalah tes intelegensi (IQ) untuk siswa sekolah menengah atas (untuk menentukan tingkat intelegensi) dan untuk keterampilan bolabasket (tes awal dan akhir keterampilan bolabasket) ada tiga tes dengan tingkat r validitasnya 0,89 yaitu tes melempar dan menangkap bola, tes menembakkan bola ke keranjang dan tes menggiring bola.
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bolabasket termasuk salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun antar sekolah. Di sekolah pun permainan bolabasket termasuk ke dalam salah satu bahan ajar dalam pendidikan jasmani yang terdapat dalam kurikulum pendidikan nasional.
Permainan bolabasket selain mengembangkan kegiatan bermain, juga mengembangkan pembentukan kepribadian. Oleh karena itu, permainan bolabasket dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan aspek fisik, mental emosional, dan intelektual para siswa. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Ateng Abdul Kadir (Sucipto, 2010: 46) bahwa “permainan bolabasket bukan hanya mengembangkan aspek fisik saja, melainkan akan mengembangkan aspek kognitif, emosi, mental sosial, moral dan estetika.” Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotor, kognitif, dan afektif.
Dalam konteks dunia pendidikan hendaknya proses pebelajaran permainan bolabasket harus didukung oleh adanya metode pembelajaran yang dirancang dan dikondisikan mengarah kepada penguasaan gerak secara menyeluruh. Namun demikian, untuk mengkondisikan hal tersebut perlu mengkaji berbagai hal seperti karakteristik gerak siswa, jumlah siswa, sarana dan prasarana yang tersedia, waktu pelajaran yang disediakan, serta metode pembelajaran yang sesuai dan mendukung terhadap proses pembelajaran.
2
dikuasai dengan baik, merupakan upaya yang harus dilakukan oleh setiap pengajar. Untuk itu, perlu dikembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sesuai dengan tuntutan dan karakteristik siswa yang belajar. Karena hal tersebut salah satunya berhubungan dengan tingkat pemahaman dan kerumitan yang terkandung dalam permainan bolabasket itu sendiri. Artinya siswa yang memiliki tingkat kognitif dalam kategori rendah, akan mendapat kesulitan untuk mempelajarinya dan membutuhkan waktu yang lebih lama pada pencapaian hasil belajarnya karena terkendala oleh daya tangkap terhadap materi pembelajarannya. Sebagaimana menurut Gabbard dkk (Albadi Sinulingga, 2000: 28) bahwa “Kemampuan kognitif adalah proses berpikir, seperti memecahkan masalah, membandingkan, mengevaluasi dan kreativitas.” Sementara itu Galton (Fabiola, 2005: 15) menjelaskan bahwa Inteligensi adalah “kemampuan kognitif yang dimiliki organisme untuk menyesuaikan diri secara efektif pada lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta dipengaruhi oleh faktor genetik.”
Dari kedua pernyataan di atas, kemampuan kognitif bisa disebut juga dengan istilah inteligensi dan istilah intelegensi memiliki pengertian yang luas dan kompleks. Oleh sebab itu, pengajar harus dapat mensiasati atau mengatasi masalah tersebut, dengan tidak menggunakan metode pembelajaran yang asal-asalan, artinya pengajar harus mampu merencanakan, menetapkan dan menerapkan berbagai upaya yang berhubungan dengan kegiatan belajar-mengajar, tentunya pemilihan metode pembelajaran sangatlah efektif untuk terciptanya hasil belajar yang diharapkan.
3
intruksi dari gurunya dengan baik dan dapat melakukan latihan secara independen mempelajari sesuatu sesuai dengan tujuan pembelajarannya.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang telah dilakukan sampai saat ini, baik dalam intrakurikuler maupun ekstrakulikuler, banyak guru pendidikan jasmani maupun pelatih di sekolah belum secara optimal melakukan proses belajar mengajar seperti yang diharapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan bolabasket. Hal ini diantaranya terjadi karena karakteristik siswa yang berbeda-beda, seperti kemampuan kognitif, kondisi fisik, kompleksitas gerak permainan tersebut dan kurangnya pemahaman guru dalam penerapan metode pembelajaran.
Di samping itu, metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, antara lain metode pembelajaran langsung, bahkan mayoritas digunakan oleh guru. Metode pembelajaran langsung adalah pemindahan pengetahuan dari guru kepada siswa secara langsung, misalnya melalui ceramah, demontrasi, dan tanya jawab yang melibatkan seluruh kelas. Metode pembelajaran ini berpusat pada guru, dimana guru menyampaikan isi akademik dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik. Di samping itu, tentu saja ada sisi kelemahan pengajaran metode tersebut, antara lain jika dihadapkan pada kondisi perbedaan kemampuan kognitif siswa sebagai objek belajar. Meskipun demikian, tentunya menarik untuk diteliti jika penggunaan metode pembelajaran langsung dikaitkan dengan lingkup kemampuan kognitif siswa.
Dengan demikian penelitian ini terfokus pada permasalahan proses belajar mengajar yang terkait dengan kemampuan kognitif. Oleh karena itu, penulis ingin mencoba meneliti terkait “pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket.”
B. Rumusan Masalah
4
1. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket?
2. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran langsung antara siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket?
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket?
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran langsung antara siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoretis
a. Bahan informasi bagi guru pendidikan jasmani dalam upaya mengoptimalisasikan proses belajar pendidikan jasmani di sekolah, khususnya pembelajaran bolabasket.
b. Sumbangan keilmuan bagi perkembangan olahraga bolabasket pada umumnya.
2. Kegunaan Praktis
5
b. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam menciptakan proses belajar mengajar terhadap hasil belajar keterampilan siswa dalam proses belajar bolabasket di SMA.
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini ruang lingkupnya terarah pada tujuan, maka penulis membatasi penelitian hanya pada masalah mengenai:
1. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket di SMA Negeri 1 Cianjur.
2. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain two group pretest-posttest design. Varibel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu metode pembelajaran langsung (variabel bebas aktif) dan kognitif tinggi dan rendah (variabel bebas atribut). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan bolabasket.
3. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Cianjur yang berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling.
4. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Cianjur. 5. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua, yaitu:
- Untuk menentukan tingkat intelegensi, peneliti menggunakan tes intelegensi untuk tingkat menengah atas yang di dalamnya terdiri dari 4 macam tes antara lain apm advance progressive matrice, ist intelegenz structur test, epps edwar personal preference schedules dan smp skala
minat pekerjaan (Layanan pengabdian kepada masyarakat laboratorium psikolgi pendidikan dan bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI).
6
dalam Nurhasan (2001: 184-187) yaitu tes melempar dan menangkap bola, tes menembakkan bola ke dalam keranjang, tes menggiring bola.
Tes keterampilan bolabasket ini dapat digunakan untuk: - Mengklasifikasikan keterampilan para siswa.
- Menentukan kemajuan hasil belajar siswa.
- Mengetahui hasil belajar siswa dan untuk memberikan nilai keterampilan serta siswa dalam cabang olahraga bolabasket.
F. Batasan Istilah
Berkaitan dengan masalah yang diajukan, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Lukman Ali (1989: 664), pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang.
2. Menurut Metzler (2000: 162), bahwa pembelajaran langsung merupakan pembelajaran instruksi langsung yang ditandai dengan jelas oleh keputusan yang berpusat pada guru dan pola keterlibatan bagi peserta didik yang diarahkan-guru.
3. Menurut Gabbard dkk (Albadi Sinulingga, 2000: 28) bahwa kemampuan kognitif adalah proses berpikir, seperti memecahkan masalah, membandingkan, mengevaluasi dan kreativitas.
4. Menurut Sagala (2005:13), belajar adalah tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. 5. Bolabasket adalah olahraga beregu yang dimainkan yang dimainkan
dengan cara memantulkan bola, melempar bola, menangkap bola serta menembak bola ke keranjang lawan. Setiap regu terdiri dari lima orang dan berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawannya dan berusaha mencegah regu lawan memasukkan bola ke dalam keranjang kita (Sucipto, 2010:23).
7
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Sugiyono (2010:2) menyatakan ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati mengenai metode eksperimen ini Arikunto (2002:4) berpendapat bahwa:
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktof-faktor lain yang bisa mengganggu.
40
Dalam eksperimen ada dua variabel yang menjadi perhatian utama yaitu variabel bebas dan vaariabel terikat. Variabel bebas sengaja dimanipulasi oleh peneliti, sedangkan variabel yang diamati atau diukur sebagai variabel akibat dari manipulasi dari variabel bebas disebut variabel terikat.
Hal ini selaras dengan permasalahan penulis yang ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket. Varibel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu metode pembelajaran langsung (variabel bebas aktif) dan kognitif tinggi dan rendah (variabel bebas atribut). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan bolabasket.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dan sampel merupakan bagian yang penting dari sebuah penelitian. Ketelitian dalam menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan hasil penelitian yang dilakukan. Populasi merupakan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Sugiyono (2010:80) menjelaskan sebagai berikut “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Cianjur yang berjumlah 100 siswa.
2. Sampel
41
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Adapun pernyataan yang diungkapkan Arikunto (1996:120), tentang penentuan sampel penelitian:
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
Selain itu, dijelaskan pula mengenai aturan yang pasti harus berapa jumlah sampel yang diambil, sesuai dengan yang dikatakan Arikunto (2006:134) bahwa:
Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subyek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subyek dalam populasi.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada subyek penelitian dalam populasi dan juga sampel yang diambil dari populasi dapat pula dengan mempertimbangkan kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan biaya. Dalam suatu penelitian semua anggota populasi dapat dijadikan sebagai sumber data dan dapat pula hanya sebagian anggota populasi saja yang umumnya disebut sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan mengambil siswa yang memiliki tingkat kognitif tinggi dan rendah.
42
Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menyimpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksankan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Sudjana (1992:7) menjelaskan sebagai berikut:
Desain penelitian adalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul teridentifikasikan) sedemikian rupa sehingga informasi yang berhubungan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diselidiki dapat dikumpulkan.
Desain penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
Desain penelitian yang akan penulis gunakan adalah two group pretest-posttest design dengan dua subyek penelitian pertama-tama melakukan pretest
atau tes awal, kemudian diberikan perlakuan sesuai waktu yang ditentukan dengan metode yang penulis gunakan yaitu metode eksperimen, lalu melakukan posttest atau tes akhir. Desain penelitian ini dapat peneliti gambarkan dalam Gambar 3.1.
R O1 X O2
R O3 O4
Gambar 3.1.
two group pretest-posttest design (Sugiyono, 2010:76)
Keterangan:
R : Metode pembelajaran langsung O13 : Tes awal
X : Perlakuan/ proses pembelajaran O24 : Tes akhir
43
Instrumen penelitian merupakan alat atau tes yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk menentukan tingkat intelegensi, peneliti menggunakan tes intelegensi untuk tingkat menengah atas yang di dalamnya terdiri dari 4 macam tes antara lain apm advance progressive matrice, ist intelegenz structur test, epps edwar personal preference schedules dan smp skala
minat pekerjaan (Layanan pengabdian kepada masyarakat laboratorium psikolgi pendidikan dan bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI). Sedangkan untuk keterampilan bolabasket, tes yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tes dengan tingkat r validitasnya 0,89 yang diperoleh dan hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode Werry-Doelittle, dalam Nurhasan (2001: 184-187) yaitu tes melempar dan menangkap bola, tes menembakkan bola ke dalam keranjang, tes menggiring bola. Tes keterampilan bolabasket ini dapat digunakan untuk:
- Mengklasifikasikan keterampilan para siswa. - Menentukan kemajuan hasil belajar siswa.
- Mengetahui hasil belajar siswa dan untuk memberikan nilai keterampilan serta siswa dalam cabang olahraga bolabasket.
Untuk lebih jelasnya, mengenai tes keterampilan bolabasket sebagai berikut: a. Tes melempar dan menangkap bola
44
3 meter
X (Testee)
Gambar 3.2.
Diagram Lapangan Tes Melempar dan Menangkap Bola
b. Tes menembakkan bola ke keranjang basket
Orang coba dengan bola di depan dada, berdiri disembarang tempat di bawah basket. Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin ke dalam basket dalam waktu 30 detik. Sebelum masuk ke dalam keranjang basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola yang sah masuk diberi skor.
45
Gambar 3.3.
Tes Menembakkan Bola Ke Keranjang
c. Tes menggiring bola
Sebelum melakukan tes, testee berdiri dengan bola di belakang garis start. Setelah aba-aba “ya”, testee menggiring bola melalui enam rintangan sebanyak mungkin. Apabila setelah testee mencapai titik start kembali waktu 30 detik belum selesai, maka testee melanjutkan menggiring bola dengan rute seperti semula. Skor ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui testee. Apabila testee melakukan salah menggiring atau melalui rute yang salah, maka tes harus diulangi.
46
2,5 m 2,5 m
2,5 m
2,5 m
2,5 m
2,5 m
2,5 m
start
Finish
Gambar 3.4. Tes Menggiring Bola
Keterangan:
- Jarak antara rintangan ke rintangan 2,5 meter (baik ke depan maupun ke samping)
47
E. Validitas Penelitian 1. Validitas Internal
Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel– variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel–variabel yang dikontrol meliputi:
a. Pengaruh sejarah
Selama mengikuti aktivitas latihan atau belajar, sampel tidak diperbolehkan mengikuti aktivitas latihan diluar jadwal eksperimen. Hal ini dilakukan agar kualitas penelitian ini tetap terjaga hingga waktu yang telah ditentukan.
b. Pengaruh pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan
Untuk menghindari adanya proses pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan, perlakuan diberikan dalam waktu tidak terlalu lama, yaitu selama 16 pertemuan, (dua bulan).
c. Pengaruh instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,harus tetap, tidak ada perubahan sedikit pun di dalam pelaksanaannya, artinya setiap tester mendapat hak yang sama dalam setiap tes yang dilakukannya. Yakni tes ini terdiri dari tiga butir tes, yaitu 1) tes melempar bola, 2) tes memasukkan bola ke keranjang basket, 3) tes menggiring bola. Tes ini mempunyai r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan korelasi majemuk dengan metode Werry-Doolittle. Tes keterampilan ini dapat digunakan untuk, 1) mengklasifikasikan keterampilan para siswa, 2) menentukan kemajuan hasil belajar, 3) mengetahui hasil belajar siswa dan untuk memberikan nilai keterampilan dari siswa dalam pembelajaran olahraga bola basket.
48
Dikontrol dengan penempatan subjek yang memiliki tingkat kognitif tinggi dan rendah, subjek dibagi dua kelompok eksperimen dengan Purposive Sampling terhadap kedua kelompok eksperimen.
e. Pengaruh kehilangan peserta instrumen
Dikontrol dengan terus-menerus memotivasi dan memonitor kehadiran sampel melalui daftar hadir yang ketat sejak dari awal sampai akhir eksperimen.
f. Pengaruh perlakuan
Dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama kepada kelompok eksperimen.
2. Validitas Eksternal
Pengkontrolan validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Pengkontrolan tersebut meliputi :
a. Validitas populasi
Bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili populasi, sampel diambil secara acak atau random. Dikontrol dengan mengambil sampel siswa dengan tingkat belajarnya yang sama; juga mesti memberikan hak yang sama kepada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan penelitian.
b. Validitas ekologi
Dikontrol dengan : (1) seluruh program belajar disusun dan dijadwalkan dengan jelas, misalnya tidak mengubah jadwal yang telah ditetapkan; (2) digunakan satu buah lapangan olahraga yang cukup memadai; (3) tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang dijadikan subyek penelitian untuk menghindari pengaruh reaktif akibat proses penelitian tersebut.
49
F. Langkah-Langkah Penelitian
Dalam penelitian penulis menentukan langkah-langkah penelitian dengan maksud untuk memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya ketimpangan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan yang meliputi:
a. Memepersiapkan rancangan desain proposal penelitian.
b. Melakukan pengamatan dan wawancara untuk memperoleh data yang akan dijadikan sampel penelitian.
c. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan variabel penelitian.
2. Penentuan metode, populasi, sampel dan desain penelitian. 3. Penyusunan instrumen penelitian.
a. Mempersiapkan tes untuk memperoleh data terkait dengan penelitian yang diteliti.
4. Melakukan pengumpulan data
5. Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang tepat dan menguji hipotesis penelitiannya.
6. Mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian sebagai karya ilmiah.
7. Membuat kesimpulan hasil penelitian.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Penghitungan dan analisis data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
50
2. Melakukan pengujian homogenitas dua varians dengan menggunakan uji dua varians. Tujuan uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh berasal dari sampel yang homogen atau tidak. 3. Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua
rata-rata (satu pihak) pada taraf signifikansi α= 0,05. 4. Analisis dan Deskripsi Data
Dalam analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah menganalisa serta mendeskripsikan angka-angka yang ada dari hasil penghitungan statistic. Selain itu, analisis didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan.
H. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama kurang lebih 2 bulan. Penelitian dilaksanakan di lingkungan sekolah (Tes awal dan akhir keterampilan bolabasket dilaksanakan di lapangan bolabasket SMAN 1 Cianjur). Frekuensi pertemuan tiga kali seminggu, jumlah pertemuan perlakuannya adalah 18 kali, tes tingkat intelegensi (IQ) satu kali, tes awal satu kali, tes akhir satu kali, dan setiap pertemuan perlakuan waktunya adalah 2 x 45 menit (90 menit). Untuk lebih jelasnya mengenai program dan jadwal pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
Tes Intelegensi (IQ)
Hari : Sabtu
Waktu : 09.00 WIB – Selesai Tempat : SMAN 1 Cianjur Pembelajaran Langsung
Lama : 2 bulan (18 pertemuan) Hari : Selasa, Kamis dan Sabtu Waktu : Pukul 14.00 – 15.30 WIB
51
Tabel 3.1.
Program Pembelajaran Bolabasket Metode Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung
Pertemuan Materi/ Fokus Pembelajaran
1
2 3 – 5 6 – 8 9 – 11 12 – 14
15 – 17
18 – 20
21
- Tes Intelegensi (IQ). (untuk menentukan siswa yang memiliki IQ
tinggi dan rendah).
- Tes awal (keterampilan bolabasket)
- Melakukan operan dada dengan baik dan benar
- Melakukan operan bawah dengan baik dan benar.
- Melakukan operan atas kepala dengan baik dan benar.
- Melakukan menggiring bola (dribbling) melewati rintangan
dengan baik dan benar.
- Melakukan tembakan (shooting) dengan baik dan benar serta ke
arah tepat sasaran.
- Melakukan teknik dribbling, passing, dan shooting
- Tes akhir (keterampilan bolabasket)
Adapun contoh skenario proses pembelajaran dari metode pembelajaran langsung dan metode pembelajaran tidak langsung, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2.
Skenario Proses Belajar Mengajar Metode Langsung Metode Pembelajaran:
- Pembelajaran langsung
52
a. Pendahuluan
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran.
- Siswa melakukan peregangan statis, lari, dinamis.
b. Inti
Penyajian
Siswa melakukan pengenalan bolabasket (ball handling).
Siswa melakukan gerakan dasar cara melakukan shoting, baik dengan satu
tangan, dua tangan, dsb.
Siswa melakukan shoting dari jarak yang dekat sampai jauh. Siswa melakukan shoting dari berbagai arah sudut.
Siswa melakukan permainan terkait dengan materi yang diberikan guru.
c. Penutup
Berbaris, Pendinginan, guru menjelaskan kembali perihal materi pada
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket. 3. Terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran langsung antara siswa
kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan bolabasket, bahwa siswa yang memiliki kognitif tinggi lebih baik.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
a. Keberhasilan pencapaian tujuan penelitian khususnya hasil belajar keterampilan siswa dipengaruhi oleh metode langsung yang diterapkan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
b. Peningkatan hasil belajar keterampilan dapat dicapai dengan penerapan metode langsung dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Implikasi Praktis
61
b. Pengelolaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran langsung. Hal ini dimaksudkan apabila guru ingin lebih fokus pembelajarannya di dalam meningkatkan keterampilan gerak siswa.
C. Saran
1. Bagi guru pedidikan jasmani, dalam upaya peningkatan hasil belajar keterampilan siswa dapat menggunakan metode langsung sebagai alat untuk mencapai keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani.
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Press.
Akhurst, B.A. (1970). Assessing intellectual Ability. London: The English Universities Tress. Ltd.
Akin, Yogi. (2010). Pengaruh Permainan Outbound Terhadap kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMP. UPI Bandung.
Ambler, V. (1996). Petunjuk Untuk Pelatih dan Pemain Bolabasket. Bandung: C.V Pionir Jaya.
Arifin, Syamsul. (1999). Pengaruh Metode Belajar Gerak Berdistribusi Progresif dan Metode Belajar Gerak Padat Terhadap Penguasaan Keterampilan Diskrit di Sekolah Dasar. Tesis. Pascasarjana UPI Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. _ _ _ _ _ _. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.
Cetakan ke XII, Jakarta: PT Rineka Cipta.
_ _ _ _ _ _. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Cooper, J, dan Siedentop. (1991). The Theory and Science of Basketball. Philadelpia: Lea and Febiger.
Fawaid, A. dan Mirza, A. (2009). Terjemahan Buku Models of Teaching. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Freeman, F.S. (1962). Theory and Practice of Psychological Testing. New Delhi: Third edition. Oxford & IBH Publishing.
Gure, F. (1991). Bolabasket, Teknik Menyerang dan Teknik Bertahan. Offehar Offset: Semarang
63
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hay, James. (1973). The Biomecanichs of Sport Techniques. Prentice-Hall Inc: New Jersey.
Hergenhahn dan Olson. (2010). Theories of Learning. Jakarta: Kencana.
Hoedaya, D. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bolabasket: Konsep dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Husdarta dan Saputra, Y. M. (2000). Belajar dan Pebelajaran. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Joyce, B. dan Weil, M. (1996). Models of Teaching. Massachusetts: Allyn and
Bacon.
Juliantine, dkk. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.
Kamadi, La. (1999). Pengaruh Metode Keseluruhan dan Metode Bagian Terhadap Penguasaan Keterampilan Dasar Bolavoli Siswa SLTP dengan Tingkat Motor Educability Tinggi dan Rendah. Tesis. Pascasarjana UPI Bandung.
Komalasari, Kokom. (2003). Instrumen Untuk Mengungkap Kecenderungan Profil Intelegensi Jamak (Multiple Intelegences) Siswa Sekolah Menengah. UPI Bandung.
Lukman, A. dkk. (1989). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud. Dirjendikti: Jakarta.
Mahendra, A. (2003). Konsep dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.
_ _ _ _ _ _. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI. Mawer, M. (1999). Teaching Styles and Teaching Approaches in Physical
64
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Meirnayati, Fabiola. (2005). Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan. Undip. Semarang.
Metzler, Michael W., (2000). Intructional Models for Physical Education. Massachusetts: Allyn and Bacon.
Nur, L. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket. POR UPI.
Nurhasan. (1999). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Resmi Bola Basket (2006). Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia. Prasetyono, S.D. (2011). Buku Besar Aneka Psikotes. DIVA Press.
Resanto. (2012). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Koordinasi Gerak Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bolabasket. Jurnal Unnes: Vol. 1 No. 2. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/view/809
Rustono, WS. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran Membaca dan Tingkat Kecerdasan Terhadap Kemampuan Pemahaman Bacaan. Jurnal Saung Guru: Vol. I No. 2. http://file.upi.edu
Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Schmidt, R.A., & Wrisberg, C.A. (2000). Motor Learning and Performance: a
Problem-Based Learning Approach. Champaign: Human Kinetics.
Siedentop, D. (1991). Developing Teaching skills in physical education. Mountain View, CA: Mayfield.
Sinulingga, Albadi. (2000). Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Konvensional dan Terpadu Terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar dan Kemampuan Kognitif Siswa Sekolah Dasar. UPI Bandung.
Sodikun, I. (1991). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependudukan.
65
Muda Bhakti Hartanto, 2014
Pengaruh metode pembelajaran langsung pada siswa kognitif tinggi dan rendah terhadap hasil belajar keterampilan Bolabasket
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana. (1989). Metode Penelitian. PT Alumni Bandung
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://en.wikipedia.org/wiki/Random_assigment [19 April 2013]
Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI.