• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah Jln. Pak Gatot Raya No2/173 A, RT.01/02 Kec. Sukasari Kab. Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah Jln. Pak Gatot Raya No2/173 A, RT.01/02 Kec. Sukasari Kab. Bandung Tahun Ajaran 2014-2015."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA

DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah Jln. Pak Gatot Raya

No2/173 A, RT.01/02 Kec. Sukasari Kab. Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

Maria Ulfah 1009926

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA TK AL-MANSHURIYYAH

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015)

Oleh Maria Ulfah

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Pendidikan

©Maria Ulfah

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK AL-MANSHURIYYAH Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)

Oleh: Maria Ulfah, NIM. 1009926

ABSTRAK

Keterampilan motorik kasar anak di Kelompok A Tk Al-Manshuriyyah masih rendah, sebagian besar yaitu sebanyak 8 orang anak belum berkembangan optimal. Anak merasa bosan dan lelah pada saat mengikuti pembelajaran motorik kasar, Kemampuan koordinasi, anak masih kurang mampu melempar dan menangkap bola. Kemampuan keseimbangan, anak masih kurang mampu melakukan melempar bola ke arah bolling, sedangkan kemampuan kelincahan, anak berlari sambil mengejar teman dan menangkap bola, penampilan anak yang tidak konsisten sehingga mereka dinyatakan belum berhasil pada pembelajaran tersebut. Salah satu penyebabnya adalah proses pembelajaran yang kurang aktif, guru kurang mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran secara optimal. Oleh sebab itu, bermain lempar bola diharapkan dapat mempermudah anak dalam melempar bola. Bermain lempar bola merupakan permainan yang digemari oleh anak-anak berumur 6-12 tahun. Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui penelitian tindakan kelas dengan model penelitian yang mengacu pada pendekatan kualitatif. Sedangkan dengan pengumpulan datanya terdiri dari teknik tes dan observasi yang dituangkan kembali kedalam alat pengumpulan data berupa formaobservasi aktivitas anak. Setelah melaksanakan tindakan sebanyak dua siklus, diperoleh data bahwa penerapan bermain lempar bola dapat meningkatkan pembelajaran anak dan aktivitas anak sehingga kemampuan anak dalam pembelajaran motorik kasar meningkat. Jumlah anak yang dinyatakan berhasil berdasarkan data awal adalah 1 anak (12,%). Setelah siklus I diterapkan jumlahnya meningkat menjadi 4 orang (50%) dan siklus II meningkatkan menjadi 7 orang (90%).

(6)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

IMPROVE MOTORIC SKILLS THROUGH ROUGH Early Childhood CAST OF PLAY BALL Maria Ulfah, ¹, ²

Teacher Education Early Childhood Education Faculty of Education, University of Indonesia

Email: Mariaulfah2011@gmail.com

abstract

Motoric skills of children in Group A TK Al-Manshuriyyah still low, most of which as many as 8 children thrive not optimal. Children get bored and tired by the time following the gross motoric learning, coordination ability, children are still less able to throw and catch the ball. The ability of the balance, the child was still less able to do throw the ball in the direction of Bolling, while the ability of agility, the child runs while chasing friends and catch the ball, the appearance of a child who is not consistent so that they declared not succeed in learning. One reason is the lack of an active learning process, teachers are less supportive of optimal learning success. Therefore, playing throwing the ball is expected to facilitate the child in throwing the ball. Playing a ball throwing game favored by children aged 6-12 years. The research design used in this research through action research with research model which refers to the qualitative approach. While the data collection consists of technical tests and observations are poured back into the data collection tools such as observation of the child's activity format. After carrying out the action as much as two cycles, data showed that the application of throwing a ball playing can improve children's learning activities so that children and children's ability to increase gross motoric learning. The number of children who otherwise successful based on preliminary data is 1 child (12%). After the first cycle applied number increased to 4 people (50%) and the second cycle increases to 7 people (90%). Recommendations from this study is the teacher should be able to stimulate the development of gross motoric skills of children through fun learning and provide opportunities for children to participate through an interesting and fun activities, one of them by throwing a ball playing activities and teachers should be able to optimize the application of throwing a ball to play in improving gross motoric skills of children.

(7)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Asumsi ... 6

F. Definisi Operasional... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Motorik Kasar ... 8

B. Konsep Tentang Bermain ... 25

C. Konsep Bermain Lempar Bola ... 29

D. Penelitian Yang Relavan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 34

(8)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 39

C. Teknik Dan Instrument ... 39

D. Teknik Pengelolahan dan Analisis Data ... 41

E. Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 49

1. Kondisi Objektif Tempat Penelitian ... 49

2. Kegiatan Pembelajaran di TK Al-Manshuriyyah ... 51

B. Kemampuan Awal Keterampilan Motorik Kasar Anak Kelompok Tk Al-Manshuriyyah Sebelum Kegiatan Bermain Lempar Bola ... 51

C. Penerapan Kegiatan Bermain Lempar Bola Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok A Di Tk Al-Manshuriyyah ... 54

D. Peningkatan Motorik Kasar Di Kelompok A Tk Al-Manshuriyyah Sebelum Melakukan Kegiatan Bermain Lempar Bola ... 72

E. Pembahasan ... 76

1. Kondisi Objektif Keterampilan Motorik Kasar Sebelum Melaksanakan Kegiatan Bermain Lempar Bola ... 76

2. Implementasi Kegiatan Motorik Kasar Sebelum Melaksanakan Kegiatan Bermain Lempar Bola... 77

3. Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar Anak Setelah Melakukan Kegiatan Bermain Lempar ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 80

B. Rekomendasi ... 81

DAFTAR PUSTAKA 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1 Desain Penelitian 37

3.2 Pedoman Observasi 40

3.3 Pedoman Studi Dokumentasi 41

3.4 Instrumen Penelitian 42

3.5 Kisi-Kisi Instrument 46

3.6 Format Pedoman Observasi 47

4.1 Profil Peserta Didik Al-Manshuriyyah 49

4.2 Profil Guru TK Al-Manshuriyyah 50

4.3 Hasil Observasi Keterampilan Motorik Kasar Pra Siklus 52

4.4 Presentase Kategori Keterampilan Motorik kasar 53

4.5 Hasil Observasi Keterampila Motorik Kasar Siklus I 59

4.6 Presentase Kategori Keterampilan Motorik Kasar 60

4.7 Hasil Observasi Siklus II Kegiatan Bermain Lempar Bola 61

4.8 Hasil Observasi Keterampilan Motorik kasar Siklus II 68

4.9 Presentase Kategori Keterampilan Motorik Kasar 69

4.10 Hasil Observasi Siklus II Kegiatan Bermain Lempar Bola 70

4.11 Keterampilan Motorik Kasar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 73

4.12 Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar 74

(10)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Presentase Keterampilan Motorik Kasar Pra siklus 54

Grafik 4.2 Presentase Keterampilan Motorik Kasar Siklus I 61

Grafik 4.3 Presentase Keterampilan Motorik kasar Siklus II 69

Grafik 4.4 Hasil Observasi keterampilan Motorik Kasar Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II 75

(11)

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2. Pedoman Observasi Aktivitas Anak

3. Surat Izin Melaksanaan Penelitian

4. Foto-foto Pelaksanaan Penelitian

5. Riwayat Hidup

(12)

1 Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, keceerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Anak usia dini adalah yang baru dilahirkan sampai 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karekter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

(13)

2

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sujiono (2007: 15) keterampilan motorik kasar sangat penting dilakukan untuk menentukan menunjukan pertumbuhan dan perkembangan secara optimal khususnya bagi anak usia dini, karena berada pada fase golden

age atau masa keemasan, dengan alasan pada masa itu keadaan fisik maupun

segala kemampuan anak sedang berkembangan sangat pesat. Perkembangan kemampuan gerak dasar yang dimaksud dengan gerakan (motorik) adalah semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan perkembangan ini erat kaitannya dengan perkembangan motorik di otak.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam membangun suatu bangsa. Maka dari itu pendidikan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan berbagai potensi yang memiliki anak dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang bermutu. Perwujudan sumber daya manusia yang bermutu menjadi tanggung jawab bersama agar anak memiliki perform yang tangguh, kreatif, inovatif, kritis dan mandiri. Hal ini sejalan dengan yang ditemukan oleh Becker (Yudha & Rudiyanto, 2004: 2) bahwa pendidikan dan penelitian merupakan investasi terpenting dalam mengembangan sumber daya manusia oleh karena itu pendidikan sebaiknya dimulai dari tingkat yang paling dasar, yakni dimulai dari tingkat pendidikan anak usia dini.

(14)

3

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Secara umum pendidikan atau pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai kehidupan. Tetapi hendaknya dapat menyediakan pengalaman-pengalaman belajar bagi anak, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan perkembangan anak (Solehuddin, 1997 :6-7)

Banyak para ahli memandang usia pra sekolah sebagai fase yang sangat fundamental bagi kehidupan individu. Santrock dan Yussen (dalam Solehuddin, 1997:2) menganggap usia pra sekolah sebagai masa yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan unik (a highlyeventful and unique

period of life) yang melakukan dasar bagi kehidupan seseorang dimana

dewasa. Selain itu, Sperry, Hubel dan Wisel juga menjelaskan bahwa perkembangan potensi untuk masing-masing aspek memiliki keterbatasan waktu yang sebagian besar diantaranya menjadi anak usia dini (Solehuddin, 1997:3).

Pada anak usia dini proses tumbuhan kembang kemampuan motorik anak berhubungan erat dengan proses tumbuhan kembangan gerak anak, oleh sebab itu peningkatan keterampilan fisik juga berhubungan erat dengan kegiatan bermain yang merupakan aktifitas utama anak usia dini. Semakin kuat dan terampilnya gerak seorang anak, membuat anak senang bermain dan tak lelah untuk mengerakkan seluruh anggota tubuhnya anak bermain.

Pergerakkan anggota tubuh anak bermain mempunyai banyak manfaat untuk perkembangan aspek-aspek kemampuan anak lainnya. Seperti aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan sosialemosional, perkembangan fisiologis dan untuk menjaga kesehatan tubuh anak (Moeslihatoen, 2004:12).

Tujuan dari perkembangan kemampuan motorik kasar anak menurut Santoso (2002:2) yaitu:

1. Mampu meningkatkan keterampilan gerak

(15)

4

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4. Mampu bekerja sama

5. Mampu berprilaku disiplin jujur dan sporif

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa kegiatan motorik kasar adalah menggerakkan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur gerakan badan terhadap macam-macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik kasar sangat penting dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tanpa mempunyai gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang lain, seperti: berlari, melompat, mendorong, melempar, menangkap, menendang dan lain sebagainya, kegiatan itu memerlukan dan menggunakan otot-otot besar pada tubuh seseorang. Dengan demikian yang dimaksud motorik kasar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak seperti mata, tangan dan aktivitas otot kaki.

Berdasarkan hasil observasi di TK Al-Manshuriyyah, permasalahan kemampuan motorik kasar dalam proses pembelajaran masih ditemukan beberapa masalah dihadapi oleh anak. Hal ini terkait dengan masalah motorik kasar anak yaitu diantaranya, anak belum mmapu melempar bola dengan dua tangan dan menangkap bola. Yaitu pada masa usia 4-5 tahun seharusnya perkembangan fisiknya berkembang dengan fesat sehingga anak lebih aktif menggunakan kegiatan bermain lempar bola dapat menggerakkan aktivitas otot-otot besar seperti tangan dan kaki, perkembangan motorik kasar anak samgat penting agar kegiatan bermain yang ada di sekolah dan dapat menggembangan rasa percaya diri anak.

Namun disekolah tersebut masih banyak anak memerlukan bantuan guru untuk mendampingi bermain seperti anak belum mampu menagkap bola dengan menggunakan kedua tanganya dengan baik. Motorik kasar menggerakkan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur gerakan badan anak terhadap macam-macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik kasar sangat penting dikuasai oleh anak karena bisa mampu melakukan aktifitas sehari-hari.

(16)

5

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kondisi objektif keterampilan motorik kasar anak usia dini sebelum diterapkan kegiatan bermain lempar bola pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah?

2. Bagaimana penerapan kegiatan bermain lempar bola untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah?

3. Seberapa besar peningkatan keterampilan motorik kasar anak usia dini sesudah diterapkan kegiatan bermain lempar bola pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang bagaimana peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia dini

melalui permainan lemparan bola. Tujuan umum tersebut dapat dijabarkan

menjadi beberapa tujuan khusus sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat peningkatan keterampilan motorik kasar anak usia dini TK Al-Manshuriyyah sebelum diterapkan kegiatan bermain lempar bola

2. Untuk mengetahui langkah penerapan kegiatan bermain lempar bola TK Al-Manshuriyyah didalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini

3. Untuk mengetahui peningkatan atau perubahan yang terjadi pada keterampilan motorik kasar anak usia dini TK Al-Manshuriyyah sesudah diterapkan kegiatan bermain lempar bola

(17)

6

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan konsep-konsep pembelajaran bagi pengembangan karya ilmiah, khususx penting kegiatan pola usia dini. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meperbaiki pembelajaran yang sudah ada di TK.

2. Praktis a. Bagi Anak

Hasil penelitian ini di harapkan bisa bermanfaat untuk anak agar lebih menyukai kegiatan olah fisik yang tidak membosankan, menyenangkan dan dapat menunjang perkembangan fisiknya terutama keterampilan motorik kasarnya.

b. Bagi Peniliti

Dapat dijadikan bahwa kemampuan motorik kasar anak serta kajian dalam pembelajaran atau pengembangan bagi anak usia dini dan menjadi suatu penelitian selanjutnya.

c. Bagi Guru

Menjadi bahan referensi dalam kegiatan pembelajaran di TK terutama dalam meningkatkan motorik kasar.

E. Asumsi Penelitian

Bambang Sujiono (2007: 53) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak.

F. Definisi Operasional

(18)

7

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu menurut Hurlock (1996).

Motorik kasar adalah kemampuan yang melibatkan otot-otot besar anak dalam melakukan aktivitas dan dapat melatih tangan dan kaki, serta dapat melempar suatu benda atau melangkah dua jarak dan mengkoordinasikan tangan dan kaki untuk melakukan gerakan tangan di saat anak melakukan gerakan melempar bola.

Bermain lempar bola adalah permainan jasmani permainan yang dirancang untuk pendidikan jasmani yang mudah dilakukan dan dikaji melalui penelitian pengembangan baik dari cara bermain, peraturan jumlah pemain serta area lapangan untuk memberi daya tarik bagi anak-anak. Lempar tangkap bola diambil dari keterampilan gerak dasar yang ada dalam permainan ini, yaitu melempar dan menangkap. Oleh karena itu dengan bermain lempar bola ini peneliti ingin melatih keterampilan motorik kasar anak agar dapat meningkatkan otot-otot besar anak sehingga anak dapat melempar bola dengan baik, melatih gerak jalan anak.

Dalam penelitian ini maka penulis memberikan penjelasan istilah-istilah yang di gunakan peneliti. Pentingnya meningkatkan motorik kasar anak maka harus lebih ditingkatkan lagi lebih baik dan harus menstimulus gerakan pada anak. Indikator motorik kasar meliputi:

a. Melempar bola kedepan dengan satu tangan b. Menangkap bola dengan dua tangan c. Memantulkan bola sambil berjalan lurus d. Melempar bola ke dalam keranjang e. Menedang bola dengan terarah gawang f. Melempar bola satu sasaran yang tepat g. Memindahkan bola kedalam keranjang h. Melambungkan dan menangkap bola i. Berjalan lurus sambil membawa beban

(19)

8

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu k. Melempar bola kea rah bolling

(20)

34 Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metodologi Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Penelitian ini bercorak penelitian kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Wardhani (2009: 34) adalah“ Penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa akan meningkat” Secara prosedur penelitian tindakan kelasoleh suatu kajian reflektif diri secara inovatif, partisipasi diri, kolaboratif terhadap latar alamiah dan implikasi dalam suatu tindakan. Dengan demikian classroom action research (PTK) adalah upaya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru serta dapat dipecahkan secara kolaboratif dengan teman sejawat untuk mencapai peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang dihadapinya. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistic deskriptif. Misalnya, mencari nilai terata, persentase keberhasil belajar, dan lain-lain.

Penelitian ini peneliti memilih menggunakan pendekatan kualitatif, alasannya memilih pendekatan kualitatif adalah berdasarkan pendapat Moleong (2007: 5), yaitu sebagai berikut : pertama, menyesuaikan metode lebih mudah apabila berharap dengan kenyataan ganda, kedua ini menyajikan secara langsung hakikat berhubungan antara penelitian dengan respoden dengan banyak pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

(21)

35

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

instrument, metode kualitatif, analisis secara induktif, teori dasar, desriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, ada batas yang ditentukan oleh fokus, adanya criteria khusus untuk keabsahan kata, desain yang bersifat sementara, hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt Lewin. Adapun jenisnya yaitu PTK partispasi karena dala penelitian ini penelitian terlibat secara langsung dalam proses penelitian sajak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Muslihudin (2009:73), bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.

Agar penelitian ini berhasil dan menjadikan pembelajaran lebih baik dari sebelumnya maka penelitian perlu mengetahui karateristik penting dalam PTK yaitu: 1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya; 3) penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4) bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus (Muslihuddin, 2009:13-14).

a. Desain Penelitian

Mengacu kepada pendapat Hopkins (dalam Wiriatmadja (2006:127), bahwa penelitian memiliki siklus dengan 4 moment utama, yaitu rencana (planning),tindakan (action), pengamatan (observasi) dan refleksi.

1) Rencana

Dalam perencanaan (planning) terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu :

(22)

36

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b)Membuat lembar observasi sebagai bahan refleksi untuk melihat aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

c) Menyiapkan alat dan bahan

d)Evaluasi hasil penelitian dilakukan disetiap dengan cara melakukan diskusi dengan kolaborator.

2) Tindakan

Tindakan berkenaan dengan pelaksanaan dan cara yang strategi tersebut. Dalam pelaksanaan tindakan (action) adalah melakukan apa yang telah dibuat dalam perencanaan. Tindakan ini diujukan untuk memperbaiki keadaan atau proses pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan juga mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan keterampilan motorik kasar.Tahapan ini berlangsungan di dalam kelas.

3) Pengamatan

Selama tindakan berlangsungan penelitian melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, selama pengamatan ini pula dimasukkan evaluasi mengenai apakah tindakan yang dilaksanakan telah cocok/sesuai dengan permasalahan yang ada. Data yang terkumpul pada tahapan ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkandengan alat bantu instrument pengamatan yang dikembangkan oleh guru. Hasil observasi ini menjadi dasar refleksi bagi tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusunan program tindakan selanjutnya.

4) Refleksi

(23)

37

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ditemukan suatu tindakan yang dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada.

Pada tahap refleksi penelitian bersama observer (guru) mendiskusikan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan serta permasalahan yang timbul dikelas peneliti. Refleksi dapat ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi, dan biasanya muncul masalah atas pemikiran baru, sehingga merasa perlu melaksanakan perencanaan ulang, tindakan ulang serta pengamatan ulang dan diikuti dengan refleksi yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Gambar 3.1 Desain PTK Model Elliot (Sumber : Muslihuddin, 2009 :71)

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaksanaan Perencanaan

Pengamatan Perencanaan

Siklus 1

Siklus 2

(24)

38

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu b. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam PTK ini adalah bentuk Elliot yang terdiri dari beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tindakan. Siklus Elliot dihentikan jika data yang dikumpulkan peneliti untuk penelitianan sudah tercukupi atau kondisi kelas sudah dalam keadaan stabil dan pencapaiannya tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini di Tk Al-Manshuriyyah 75%.

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi empat tindakan, yaitu tahapan perencnaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamtan (obesrving), serta tahap analisis dan refleksi (reflecting).

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di TK. Di antaranya masih banyak anak-anak yang mengalami kesulitan lempar bola. Serta masih banyak anak-anak kemampuannya masih kurang dan meningkatkan keterampilan motorik kasar anak.

Pada tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu: (1) kegiatan bermain lempar bola dengan membuat RKH atau Rencana Kegiatan Harian, (2) Mempersipakan media atau alat /bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran, (3) Menyiapkan setting kelas dan pedoman lembaran observasi yang digunakan.

2) Tahap Pelaksanaan

(25)

39

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Yang dalam pelaksanaanya menggunakan kegiatan bermain lempar bola adapun tujuannya dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini.

3) Tahap Pengamatan

Tahap ini berlangsung ketika proses kegiatan bermain lempar. Pada tahap ini guru berperan sebagai pengajar yang membimbing dan mengarahkan pada saat bermain lempar bola berlangsung. Sedangkan peneliti sebagai observator yang mengamati apakah kendala dan pengaruh pada anak selama proses kegiatan berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan perekam data seperti kamera, kamera tersebut dipergunakan karena dikhawtirkan guru dan peneliti lupa akan kejadian-kejadian yang berlangsung dan agar penelitian pada anak dapat terjamin seobjektif mungkin.

4) Refleksi

Pada tahap peneliti dan guru bersama-sama mendiskusikan dan menganalisis hasil pengamatan yang telah dilaksanakan. Proses analisis yang dilakukan oleh peneliti meliputi kegiatan mengumpulkan data yang diperoleh dilapangan, memilih data yang diperlukan dalam penelitian, membandingkan data yang diperoleh dari lapanagan dengan teori ahli.

Hasil dari proses analisis tersebut jika pelaksanaan tindakan kelas tercapai, maka penelitian pun selesai, tetapi jika belum tercapai, maka akan dirancang kembali pelaksanaan tindakan untuk siklus selanjutnya.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

(26)

40

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini merupakan cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran penerapan bermain bola anak keterampilan anak dalam motorik kasar. Agar observasi yang dikembangkan oleh guru dengan mengacu pada indikator yang telah diterapkan.

Teknik observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data aktifitas yang dilakukan guru dan anak selama proses pembelajaran melalui bermain lempar bola anak untuk mengetahui sejauhmana meningkatan keterampilan motorik kasar pada anakusia dini.

Berikut adalah contoh pedoman observasi yang dilakukan untuk anak.

Table 3.2 Pedoman Observasi

1. Nama Anak : ……….

2. Kelas/Kelompok : ……….

3. Hari/Tanggal observasi : ……….

(27)

41

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Studi Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperlajari mandalami berbagai dokumen yang berkaitan dengan penerapan bermain lempar bola anak dan kemampuan motorik kasar.Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang sudah dilaksanakan, data kemampuan anak sebelum kegiatan bermain lempar bola.Serta fortopolio anak. Berikut adalah contoh pedoman studi dokumentasi.

Table 3.3

Pedoman Studi Dokumentasi

Nama TK : ………

Sumber data : ………

…,………

Responden

(……….)

D. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data

Analisis data menurut Arikunto (2007: 131) digunakan untuk memvalidasi data yang terkumpul ehingga mempunyai nilai ilmiah untuk perkembangan ilmu dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu penjelasan informasi yang mendalam membentuk kalimat atau deskriftif yang

No Data yang

Dibutuhkan Indikator

Keterangan

(28)

42

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memberikan gambaran tentang respon penelitian terhadap metode pembelajarab baru yang melibatkan aktivitas selama pembelajaran, antusias dalam belajar, motivasi dan unsur lainnya yang dapat dianalisis secara kualitatif. Analisis data dimulai dari observasi, perencanaan tindakan, pelaksanaan sampai dengan refleksi terhadap tindakan.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menganalisis perubahan perilaku dari hasil pembelajarab yang teramati yang dikaitkan dengan antusias anak, interkasi antara anak dan guru selama dikelas serta meningkatkan keterampilan motorik kasar anak selama kegiatan pembelajaran melalui kegiatan bermain lempar bola berlangsung.

E. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen

Penelitian berkolaborasi dengan guru kelas di TK untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak. Setelah itu peneliti dan guru memperoleh suatu kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi, kemudian peneliti mengembangkan instrument penelitian untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperkuat.

Berikut adalah tabel 3.5 yang merupakan desain kisi-kisi intrumen penerapan kegiatan bermain lempar bola untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini di kelompok A.

Tabel. 3.4 Instrumen Penelitian

(Instrumen penelitian di kembangkan dari kurikulum 2004 dan permen

diknas no 58 tahun 2009) “Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar

Anak Usia Dini Melalui kegiatan Bermain Lempar Bola“

No Variabel Sub Variabel Indikator Pertanyaan

Penilaian Ya Tidak 1. Keterampilan

Motorik Kasar

(29)

43

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

meter b. Anak dapat Kelincahan Berlari sambil

(30)

44

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(31)

45

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

(32)

46

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

(Di kembangkan dari kurikulum 2004 dan permen diknas no 58 tahun 2009)

“Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui

Kegiatan Bermain Lempar Bola”

(33)

47

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu bola

Anak berjalan lurus sambil membawa beban

Keseimbangan Menangkap, melempar bola

Kelincahan Berlari sambil melompat

Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian digunakan sebagai bahan untuk melakukan observasi kepada anak. Adapun format observasi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Format Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Kelompok A Tk Al-Manshuriyyah

Hari :

Nama :

Jenis Kelamin :

(34)

48

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No. Indikator

Kategori

B C K

1. Anak dapat melempar bola kedepan dengan satu tangan 2. Anak dapat menangkap bola dua tangan

3. Anak dapat memantulkan bola sambil berjalan lurus 4. Anak dapat melempar bola ke dalam keranjang

5. Anak dapat menendang bola dengan terarah ke gawang 6. Anak dapat melempar bola satu sasaran yang tepat 7. Anak dapat memindahkan bola kedalam keranjang 8. Anak dapat melambungkan dan menangkap

9. Anak berjalan lurus sambil membawa beban “ Bola”

10. Anak melempar bola kedinding dengan dua tangan seimbangan

11. Anak melempar bola ke arah bolling 12. Anak memindahkan bola secara lingkaran 13. Anak berlari sambil menendang bola 14. Anak berlari sambil melompat tanpa jatuh

KETERANGAN

B : Baik (Anak mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan guru)

C : Cukup (Anak mampu melakukan semua kegiatan, namun masih memerlukan sedikit bantuan guru)

(35)

80 Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta analisis dari bermain lempar bola untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini di Kelompok A TK Al-Manshuriyyah, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi objektif keterampilan motorik kasar anak usia dini kelompok A TK Al-Manshuriyyah sebelum dilaksanakannya kegiatan bermain lempar bola masih banyak anak yang kurang berkembang terutama pada saat kegiatan meloncat dua kaki, anak masih sulit mengerakkan dua kaki cara meloncat, kesulitan saat bermain lempar bola, terlihat masih ada sebagian besar anak yang belum bisa mengerakkan dua tangan cara melempar bola dalam melaksanakan kegiatan yang memerlukan kekuatan dan kelenturan oto-ot-otot kecil, namun ada beberapa anak juga yang sudah berkembang dan berkambang dengan baik.

(36)

81

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

bermain dianggap telah berhasil dalam meningkatkan proses pembelajaran, serta aktivitas dan hasil belajar anak.

3. Kemamapuan motorik kasar anak usia dini kegiatan bermain lempar bola pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah. Hal ini dapat ditandai dengan adanya meningkatkan kemampuan motorik kasar pada setiap kegiatan yang diberikan. Setelah melaksanakan tindakan sebanyak dua siklus, diperoleh data bahwa penerapan bermain lempar bola dapat meningkatkan kenerja guru dan aktivitas anak sehingga kemampuan anak dalam pembelajaran motorik kasar anak meningkat. Jumlah anak yang dinyatakan berhasil berdasarkan data awal adalah 1 orang (12%). Setelah siklus I diterapkan jumlahnya meningkat menjadi 4 orang (50%) dan pada siklus II meningkat lagi menajadi 7 orang (90%).

B. Rekomendasi

Bermain lempar bola merupaka suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilanmmotorik kasar. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di Kelompok A TK Al-Manshuriyyah, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Para peserta perlu dibina untuk melakukan pembelajaran motorik kasar agar bermafaat bagi dirinya, sehingga dengan pembelajaran motorik kasar dapat berguna bagi kehidupannya kelak.

2. Bagi Guru

(37)

82

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai modifikasi pembelajaran motorik kasar, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai menajdi suatu pemeblajaran yang lebih menitikberatkan pada keatifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pemebalajaran itu akan lebih menarik.

3. Bagi Peneliti

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bendingkan sekaligus landasan peneliti lanjut yang berhubungan dengan pembangan modifikasi pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai refensi bagi penelitian lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikannya modifikasi dalam pembelajaran sebagai tindakan.

(38)

83 Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.dkk (2006). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.

Hurlock, B.E (2000). Perkembangan Anak. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E (1978). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Erlangga

Kurikulum. (2004). Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudha tulAthfal. Jakarta: DPN

Maimunah, H. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Diva Press: Jogjakarta.

Moleong.Lexy.J (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Moeslihatoen.(2004). Motode Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Rieka Cipta.

Muslihuddin.(2009). Kiat Sukses Melakukan Peneltian Tindakan Kelas. Bandung: Rizgi Press

Patterson, G. R &Capaldi. D. M. (1996). Prediction From Childnoom to Adolescence Eugene. OR : Castalia.

Saputra.Dkk. (2000) Perkembangan Gerak dan belajar Gerak. Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(39)

84

Maria Ulfah, 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA D INI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Santoso, Soegeng, dkk (2002). Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta: Depdiknas.

Santrock, J. (2007). Perkembangan Anak .PT Gelora Aksara Pratama.

Solehuddin.(1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : UPI.

Sumantri, (2005).Metode Perkembangan Keterampilan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Suwondo. B (1983) Permainan Anak-anak Daerah Kalimantan Timur. Jakarta.

Susanto, A. ( 2001), Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta :Kencana.

Subryabrata, S. (1984).Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sujiono, B. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Permendiknas. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Mentri Pendidikan Nasional.

Tedjasaputra. (2001). Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT Grasindo.

Upton, Penney (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta :Erlangga.

Wahyudin, U. dan Agustin, M (2011).Penilaian Perkemabangan Anak Usia Dini. Bandung : PT RefikaAditama.

Wardhani.(2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Universitas Terbuka.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Gambar

TABEL
Gambar 3.1  Desain PTK Model Elliot
Table 3.2
Table 3.3 Pedoman Studi Dokumentasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN.

Tidak ada pelamar dari Formasi Cumlaude/Lulusan Terbaik, akan diisi dari pelamar lain yang mendaftar pada jabatan ini dan memenuhi nilai ambang batas (Passing Grade)

Dari penjabaran diatas, penelitian ini mengasumsikan bahwa persepsi terhadap budaya yang dilihat dari unsur-unsur budaya; akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap iklan

Oleh karena itu dengan meneliti pesan media masa yang terdapat dalam tayangan Talkshow “ PEMAKNAAN PEMIRSA TERHADAP ISI TAYANGAN SARAH SECHAN DI NET TV (Studi

mempengaruhi tercapainya successful aging pada masyarakat Dayak Kanayatn adalah : (1) Kesehatan atau beresiko rendah terhadap penyakit, (2) Tetap beraktivitas, dan (3) Keturunan

11 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Utara Miomafo Barat Neotoko. 12 Lampung Way Kanan Blambangan Umpu

Gerakan koperasi Uni Soviet turut aktif dalam gerakan politik di negeri tersebut. Koperasi tidak dapat dan tidak boleh bersikap netral di dalam gerakan politik.

[r]