SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh :
Yudhistira Kusuma 1100872
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN
PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI
Oleh Yudhistira Kusuma
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Yudhistira Kusuma 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN
PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. R. Irawan Surasetja, M.T.
NIP. 17600205 198703 1 003
Pembimbing II
Drs. Suprian Atmaja Saputra
NIP.
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur
Dra. R.R. Tjahyani Busono, M.T.
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Self
Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa pada Proses
Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di Departemen
Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2015
Yudhistira Kusuma, 2015
ABSTRACT
This research is motivated by the students’ condition at Structure and Building Construction 1 subject’s education process at Architecture Department of Education, Faculty of Technology and Vocational Education, Indonesia University of Education. Project works which has become a main condition of passing this subject makes students feel sick and tired of working in the middle of the completing process, somehow the project work that could be optimally completed in time become hampered. That condition automatically will decrease the quality of a project work and also decrease the score for that subject. This study tried to give a contribution for solving that problem with building a motivation which naturally can be formed from ourselves through self evaluation. As the problem with this study is “How much influence that self evaluation does to motivate students in completing project work at Structure and Building Construction 1 subject?”. The purpose of this study is to find how much influence variable self evaluation (X) give to the variable motivation (Y) of students in completing project work at Structure and Building Construction 1 subject. In this study, data were collected through questionnaires to 42 respondents of Structure and Building Construction 1 students using total sampling. After self evaluation test, they ordered to give a response of mental transformation related to motivation of working. Then analyzed the data obtained in the form of quantitive analysis include validity and reliability test, normality test, the coefficient of correlational, the coefficient of determination, and hypothesis testing via t-test. Results of the coefficient of correlational through Pearson’s Product Moment formula found that both variables have correlation. Hypothesis testing using t-test also showed that independent variable self evaluation found to significantly affect students’ motivation as dependent variable. Yet, contribution of variable self evaluation in affecting student’s motivation is not really much. The coefficient of determination found only 6,67%. While the rest of 93,33% is explained by another variable except self evaluation within this research.
ii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa pada proses pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI. Tugas besar terstruktur yang menjadi syarat utama kelulusan perkuliahan ini membuat mahasiswa mengalami kejenuhan dan kelelahan belajar di tengah-tengah proses pengerjaannya, sehingga tugas besar yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu dengan optimal menjadi terhambat. Terhambatnya pengerjaan tugas besar secara otomatis akan mengurangi kualitas tugas besar tersebut dan berpotensi membuat nilai mahasiswa menurun. Penelitian ini mencoba memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah tersebut dengan cara membangun motivasi yang secara alami bisa dibentuk dari dalam diri sendiri melalui self evaluation. Adapun yang menjadi pada penelitian ini adalah “Berapa besar pengaruh self evaluation terhadap motivasi mahasiswa pada kinerja tugas besar mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1?”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel self evaluation (X) terhadap variabel motivasi mahasiswa (Y) pada kinerja tugas besar mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui teknik kuesioner terhadap 42 orang mahasiswa pengontrak mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 dengan metode total sampling. Setelah melakukan tes evaluasi diri, mahasiswa diminta memberikan respons terhadap perubahan diri mereka terkait dengan motivasi belajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji koefisien korelasional, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis melalui uji-t. Hasil analisis koefisien korelasional dengan rumus Product Moment Pearson menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kedua variabel yang diujikan. Pengujian hipotesis melalui uji-t juga mendapatkan bahwa variabel independen self evaluationmemiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi variabel dependen motivasi mahasiswa. Namun, kontribusi variabel self evaluation dalam meningkatkan motivasi mahasiswa tidak begitu besar. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil perhitungan koefisien determinasi yang hanya menunjukkan angka 6,67%. Sedangkan sisanya 93,33% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
18 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sukmadinata (2011:52) merupakan
“rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh
asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta
pernyataan dan isu-isu yang dihadapi”.
Penelitian tentang penerapan sebuah konsep penilaian ini menggunakan
jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang memiliki metode sistematis dalam membangun hubungan yang
mengandung fenomena sebab-akibat atau causal-effect relationship (Sukardi,
2011). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan kesimpulan dari
sebuah permasalahan yang objeknya diposisikan dalam kondisi dikontrol oleh
peneliti sehingga menimbulkan sebuah akibat yang akan dijadikan jawaban
dari permasalahan tersebut. Dalam literatur yang sama juga dijelaskan bahwa
penelitian eksperimen memiliki tujuan untuk mengatur situasi di mana
pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat
diidentifikasi.
Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kuantitatif dapat
dijabarkan sebagai berikut.
Yudhistira Kusuma, 2015
Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
Pre-experimental Design. Desain tersebut digunakan karena masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.
Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Rancangan di dalam penelitian
pra-eksperimental ini menerapkan jenis studi kasus tunggal (One-shot Case
Study) karena tidak terdapat grup kontrol pada proses penelitian. Pada
rancangan ini, subjek disajikan dengan beberapa perlakuan tanpa skor tes
awal. Penelitian studi kasus tunggal dapat digambarkan sebagai berikut.
B. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang ada dan keberadaannya
memiliki lebih dari satu label atau lebih dari satu nilai. Dilihat dari
klasifikasi pengukurannya ada dua jenis variabel, yaitu:
a. Variabel Kuantitatif, yaitu variabel yang keadaannya dapat
dinyatakan secara numerik.
b. Variabel Kualitatif, yaitu variabel yang keadaannya tidak dapat
dinyatakan secara numerik.
Dilihat dari peran dan posisinya ada tiga macam variabel, yaitu:
a. Variabel bebas (independent variable) atau disebut juga antecedent
variable yaitu variabel penjelas, variable predictor, variabel penentu,
atau variabel penduga;
X Y
X = Variabel independen (intervensi)
20
b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel konsekuensi
atau akibat, dan
c. Variabel intervening atau dikenal sebagai variabel penghubung.
Berdasarkan penjelasan di atas, variabel yang digunakan di dalam
penelitian ini yaitu:
Variabel 1 = Penerapan self evaluation
Variabel 2 = Motivasi kinerja mahasiswa
No. Variabel Penelitian Tahap Pertama
Kategori Kode
1. Penerapan self evaluation Independen X
2. Motivasi mahasiswa Dependen Y
2. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami
kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa
yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif,
menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu
melakukan pertimbangan eksistensial atau epitomologis yang panjang.
Paradigma penelitian ini merupakan paradigma sederhana.
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen. Secara konsep, paradigma tersebut dapat digambarkan pada
diagram dibawah ini.
X : Self evaluation
Yudhistira Kusuma, 2015
Y : Tingkat motivasi
Berdasarkan konsep tersebut, dikembangkan paradigma
sederhana secara detail mengacu kepada aspek-aspek permasalahan yang
diangkat di dalam penelitian sebagai berikut.
Berdasarkan paradigma penelitian di atas, dapat ditentukan
komponen-komponen penelitian sebagai berikut.
a. Terdapat dua rumusan deskriptif, yaitu:
1) Bagaimana hasil self evaluation (X)?
2) Bagaimana pengaruh terhadap motivasi (Y)?
b. Terdapat sebuah rumusan asosiatif, yaitu: Bagaimana Pengaruh
Penerapan Self Evaluation dalam Meningkatkan Motivasi
Mahasiswa pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur
Konstruksi Bangunan di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur,
FPTK UPI?
c. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang self
22
d. Hipotesis yang dirumuskan dengan hipotesis deskriptif dilakukan
dengan perhitungan statistik.
e. Hipotesis yang dirumuskan dengan hipotesis asosiatif yaitu: Ada
hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan self
evaluation dengan meningkatnya motivasi mahasiswa pada proses
pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI.
C. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini digunakan populasi sebagai sampel (total
sampling) karena hanya terdapat satu kelas mata kuliah Struktur Konstruksi
Bangunan. Adapun kriteria sampel yang digunakan sebagai subjek adalah
sebagai berikut.
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di program studi Pendidikan Teknik
Arsitektur, dan
2. Sedang mengontrak mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan tahun
ajaran 2014/2015 pada saat dilakukannya penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Secara fungsional, kegunaan instrumen penelitian adalah untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada
langkah pengumpulan informasi di lapangan (Sukardi, 2011:75). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes evaluasi diri (self evaluation) tentang segala hal yang berkaitan
selama proses pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan
berlangsung. Instrumen ini berupa kuesioner (angket) yang dikembangkan
dari analisis SWOT (lih. BAB IV) yang akan terlebih dahulu diberikan
kepada Subjek untuk mengetahui indikator-indikator atau kondisi yang
Yudhistira Kusuma, 2015
Kuesioner ini akan memberikan data statistik yang dapat diproses
menggunakan analisis kuantitatif.
2. Kuesioner (angket) yang berisi tentang pertanyaan mendasar dan spesifik
mengenai akibat atau konsekuensi yang timbul berkaitan dengan motivasi
pada diri mahasiswa setelah dilakukan tes evaluasi diri.
Seluruh data tersebut akan dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil
kesimpulan apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
penerapan self evaluation dalam meningkatkan motivasi mahasiswa pada
proses pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI.
Berdasarkan kedua variabel di atas, berikut adalah rancangan kisi-kisi
instrumen (variabel X dan variabel Y) yang akan digunakan di dalam
penelitian.
No Aspek Indikator No.
Item Responden
1. Tingkat kemampuan diri dalam menguasai materi perkuliahan Struktur Konstruksi Bangunan 1.
Mahasiswa
1) Tingkat pemahaman materi
perkuliahan; 1
1) Tingkat kesalahan pada tugas
mahasiswa; 2
2) Tingkat konsentrasi/fokus mahasiswa dalam mengerjakan tugas;
3
3) Manajemen waktu dalam
mengerjakan tugas; 4
24
4) Pengaruh mood dalam
mengerjakan tugas; 7
c. Ketepatan
1) Tingkat kemampuan dalam mengatasi permasalahan dalam tugas;
5
2) Kemampuan untuk menjadi problem-solver bagi teman-temannya.
6
2.
Kualitas diri dalam melakukan proses pembelajaran mata kuliah
Struktur Konstruksi Bangunan 1.
a. Tingkat
1) Tingkat kemalasan mahasiswa
untuk hadir di perkuliahan; 8 2) Tingkat kemauan mahasiswa untuk
bertanya kepada dosen tentang materi yang belum dipahami;
9
3) Tingkat kemauan mahasiswa untuk bertanya kepada teman/kakak tingkat tentang materi yang belum dipahami.
1) Tingkat keaktifan asistensi di setiap
item tugas 11
c. Kemauan dalam
1) Penggunaan literatur sebagai sumber pemecahan masalah pada tugas.
Yudhistira Kusuma, 2015
2) Penggunaan literatur dan internet untuk memaksimalkan kualitas tugas.
13
Jumlah 13
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi (Variabel Y) Sumber: Santrock, 2007
1) Senang terhadap mata kuliah SKB
1; 1 2) Senang menerima materi baru
seputar SKB 1. 2
b. Kemauan
1) Kemauan mahasiswa mengikuti
perkuliahan SKB 1; 3
2) Kemauan mahasiswa mengerjakan
tugas SKB 1; 4
3) Kemauan mahasiswa memperoleh
nilai baik; 5
4) Kemauan dalam mengikuti proses
26
5) Kemauan dalam mengembangkan bahan ajar yang telah diberikan di perkuliahan;
7
Tahun 2014/2015
6) Kemauan dalam menjadwal setiap kegiatan termasuk mengerjakan tugas SKB 1;
8
7) Kemauan mahasiswa bertahan di
perkuliahan biarpun tertinggal. 9
c. Kecerdasan
1) Tingkat pemahaman pada setiap
materi perkuliahan; 10
2) Kelancaran dalam mengerjakan
tugas-tugas perkuliahan; 11
3) Pemecahan masalah seputar
Struktur dan Konstruksi Bangunan; 12
d. Kemandirian 1) Kesadaran untuk mengerjakan
tugas dengan tangan sendiri. 13
2. Ekstrinsik
a. Dorongan
4) Dorongan untuk berprestasi; 14
5) Dorongan untuk tidak tertinggal
oleh mahasiswa lain; 15
6) Dorongan untuk menjadi
mahasiswa yang paling unggul. 16
b. Ancaman 1) Rasa takut mendapatkan nilai kecil
dan tidak lulus perkuliahan SKB 1; 17
Jumlah 17
Yudhistira Kusuma, 2015
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes
Tes yang dilakukan adalah tes evaluasi diri (self evaluation) yang
akan menggali segala aspek yang berhubungan dengan proses
perkuliahan Struktur Konstruksi Bangunan 1 mengenai kendala-kendala
dan segala potensi untuk membentuk motivasi diri dalam melaksanakan
proses pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1
melalui analisis SWOT sesuai dengan teori. Di samping itu, tes evaluasi
diri akan menghasilkan rencana tindakan pencegahan kendala yang
sesuai dengan masing-masing individu.
Hasil Analisis SWOT yang mewakili proses self evaluation akan
dianalisis secara deskriptif terlebih dahulu. Analisis akan dilakukan
dengan mendeskripsikan “Rencana Tindakan Penanganan” yang terdapat
pada instrumen SWOT (self evaluation) dari masing-masing mahasiswa
untuk mengetahui hasil evaluasi yang mereka lakukan terhadap diri
sendiri. Setelah itu, data-data tersebut dihimpun untuk mengetahui
gambaran secara umum tentang kondisi kelas perkuliahan SKB 1
mencakup berbagai potensi (Strength-Opportunity) dan kendala-kendala
(Weakness-Threat).
Kelemahan dari hasil analisis SWOT secara deskriptif yang
dilakukan subjek adalah terdapat kemungkinan bahwa deskripsi yang
telah dibuat keluar dari aspek atau koridor yang telah ditentukan
sehingga sulit dianalisis secara kuantitatif. Oleh karena itu, hasil dari
survey awal tentang evaluasi diri akan dirumuskan ke dalam bentuk
kuesioner yang sudah terukur dan sesuai dengan keadaan subjek,
sehingga data tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif. Adapun
faktor-faktor yang terdapat pada hasil analisis SWOT self evaluationtercantum
28
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner digunakan dengan cara memberi beberapa pertanyaan
kepada responden mengenai evaluasi diri dan motivasi. Pada kuesioner
self evaluation, peneliti dapat mengukur aspek evaluasi diri pada
mahasiswa secara kuantitatif (pengembangan dari analisis SWOT pada
tes evaluasi diri). Pada kuesioner motivasi, diharapkan responden
memberikan penjelasan tentang perubahan yang terjadi pada diri
mahasiswa setelah dilakukan intervensi. Hasil dari kuesioner kemudian
akan dianalisis menggunakan statistika.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014: 207), beberapa hal yang harus dilakukan
pada tahap teknik analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis.
Proses analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan dengan menganalisis setiap
butir soal menggunakan korelasi Pruduct Moment yang dikemukakan
Pearson, yaitu sebagai berikut.
r
xy=
−( )( )
{ −( ) }{ −( ) }
keterangan:
r
xy = Koefisien KorelasiYudhistira Kusuma, 2015
� = Skor total butir yang diperbolehkan
� = Jumlah Responden
Hasil dari perhitungan formula di atas kemudian dibandingkan dengan
tabel harga r product moment pada tingkat kepercayaan 95%. Jika
hasil rhitung > rtabel maka butir soal atau item tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan megukur
keseluruhan butir soal yang valid menggunakan metode Alpha
Cronbach’s karena setiap item soal mengukur skala sikap dan
memiliki skor di setiap pilihan jawabannya. Berikut adalah formula
Alpha Cronbach’syang digunakan.
r
11 =( − )
.
−
� �
keterangan:
r
11 = Reliabilitas Instrumenk = Banyaknya item soal
�
�
2 = Jumlah varian skor setiap butir� 2 = Varian total
Harga r11 yang diperoleh berkisar pada rentang 0,00 – 1,00. Semakin besar harga r11 yang dihasilkan, semakin reliabel instrumen yang
digunakan. Selain itu, terdapat klasifikasi tingkat reliabilitas instrumen
yang dikemukakan Rahmandari (2013: 40) berdasarkan rentang harga
r11 yang didapat. Klasifikasi tersebut dimaksudkan agar memudahkan
peneliti mengukur tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan.
0,00 < r₁₁< 0,20 : Reliabilitas sangat rendah
30
0,40 < r₁₁< 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup
0,60 < r₁₁< 0,80 : Reliabilitas tinggi
0,80 < r₁₁< 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang
diajukan melalui perhitungan statistik. Beberapa langkah yang dilakukan
di dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas akan
menentukan jenis statistik yang digunakan untuk mengolah data. Jika
hasil perhitungan berdistribusi normal, maka digunakan statistik
parametrik. Namun jika hasil tidak berdistribusi normal, maka
digunakan statistik non-parametrik.
Menurut Sujarweni (2012), langkah-langkah dalam melakukan
uji normalitas dengan rumus Chi Kuadrat (χ2) adalah sebagai berikut. 1) menentukan jumlah kelas interval, yaitu enam (6) kelas yang
terdapat pada kurva normal baku;
2) menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil;
3) menentukan panjang kelas interval;
R =skor tertinggi – skor
Yudhistira Kusuma, 2015
4) menghitung ƒh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalikan jumlah data observasi (n) dengan persentase 6 bagian
luas masing-masing bidang kurva normal, yaitu 2,7%; 13,53%;
34,13%; 34,13%; 13,53%; dan 2,7%;
5) menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel
penolong untuk menghitung Chi Kuadrat (χ2), dalam kasus ini tabel distribusi frekuensi akan dibuat seperti berikut;
No. Kelas
ƒh= frekuensi yang diharapkan
6) Membandingkan x²hitung dan x²tabel untuk mengetahui normalitas
data dengan derajat kebebasan (dk) = k-1, α = 0,05, untuk melihat taraf signifikasi. Jika x²hitung < x²tabel, maka data yang diuji
berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik
parametrik. Sebaliknya jika x²hitung > x²tabel, maka data yang diuji
tidak berdistribusi normal dan pengolahan selanjutnya
32
b. Uji Koefisien Korelasional
Pengujian koefisien korelasional bertujuan untuk mengetahui
kuat lemahnya korelasi variabel X dan Y. Jika hasil uji normalitas
berdistribusi normal, maka digunakan rumus Koefisien Korelasional
Product Moment.
r
xy=
( )( )
keterangan:
r
xy = Koefisien Korelasi= X - M
= Y - M
M = Mean
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat berapa besar
pengaruh yang ditimbulkan dari Self Evaluation (X) dalam
meningkatkan motivasi mahasiswa di dalam mengerjakan tugas besar
(Y). Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien kolerasi
dikalikan 100. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
keterangan:
KD = Koefisien determinasi
r² = Nilai kuadrat koefisien kolerasi (Saputra, 2007: 40)
Tabel 3.3:Interpretasi Koefisien Determinasi
Sumber: Gunawan (2004: 80)
NILAI r² KETERANGAN
r² = 1 Pengaruh Sempurna
r² = 0% Tidak Ada Pengaruh
Yudhistira Kusuma, 2015
0% < r²< 4% Pengaruh Rendah Sekali 4% ≤ r²< 16% Pengaruh Rendah 16% ≤ r²< 36% Pengaruh Sedang 36% ≤ r²< 64% Pengaruh Tinggi
r²< 64% Pengaruh Tinggi Sekali
d. Menguji Hipotesis dengan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji-t)
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis (Ha) penelitian
ini adalah Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
penerapan self evaluation pada proses pembelajaran terhadap
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas besar terstruktur mata
kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1.
Untuk menguji hipotesis terhadap koefisien korelasi (r),
digunakan rumus sebagai berikut.
ℎ� �� =� � −
2 1− �2
Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel,
pada taraf kepercayaan 95% pada dk = n-2. Dengan ketentuan Ha
diterima apabila harga thitung > ttabel, dan ditolak apabila harga thitung <
56
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. (2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran – Panduan
untuk Guru, Konselor, Psikolog, Orang Tua, dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Refika Aditama.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Brown, J. D. (1998). The Self. New York: Mc Graw-Hill.
Ferdinand, A. T. (2006). Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk
Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Fernald, L. D. dan Fernald, P. S. (2004). Introduction To Psychology (Fifth Edition).
USA: Wm.C. Brown Publishers.
Geldard, Kathryn dan Geldard, David. (2010). Counselling Adolescents: The Proactive
Approach for Young People. SAGE.
Gunawan, Tedi. (2004). Pengaruh Penggunaan Manik-manik dalam Perhitungan
Matematika SD Terhadap Perstasi Belajar (Skripsi). Bandung: FPTK,
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hall, C. S. dan Lindzey, Gardner. (1993). Psikologi Kepribadian 1: Teori-Teori
Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembanga: Suatu Pendekatan Sepanjang rentang
Kehidupan. Jakarta: Airlangga.
Khaerudin, R F. (2014). Pengaruh Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Siswa. (Skripsi). Bandung: FPTK Universitas
Pendidikan Indonesia.
Murdoko, E. W. H. (2006). Personal Quality Management. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Purwanto, M. Ngalim. (1984). Prinsip-Prinsip dan Teknik: Evaluasi Pengajaran.
Bandung: CV Remaja Karya.
Purwanto, M. Ngalim. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahmandari, A. V. (2013). Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi
Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor. (Skripsi). Bandung: FPTK
Universitas Pendidikan Indonesia.
Rasyid, Harun. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Penerbit CV Wacana Prima.
Resminingsih dan Astuti, E. S. (2010). Bahan Dasar untuk Pelayanan Konseling pada
Satuan Pendidikan Menengah. Jakarta: Grasindo.
Santrock, J. W. (2003). Psychology. New York: Mc Graw-Hill.
Santrock, J. W. (2007). Child Development. New York: Mc Graw-Hill.
Sardiman A. M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. dan Endrayatno, Poli. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan – Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
58
Suprian A. S. (2007). Evaluasi Pengajaran (Diktat Kuliah). FPTK: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Suprian A. S. (2007). Statistika (Diktat Kuliah). FPTK: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Susetyo, Budi. (2012). Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Dilengkapi Cara
Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Refika mellia.pdf [3 Juli 2015]
Hermawati, Novi. (2011). Hubungan Antara Self-Esteem dengan Konformitas Mahasiswa Psikologi yang Pernah Mengikuti Organisasi (Skripsi). [On line]. Fakultas Psikologi, Universitas Bina Nusantara.
Tersedia: http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00003-PL%202.pdf [25 Oktober 2014]
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. [On line]. Tersedia: http://kbbi.web.id/bestek [24 Desember 2014]
Mc Nicol, Sarah. (2004). “Incorporating Library Provision in School Self-Evaluation”. Journal of Educational Review. 56, (3), 287 – 296. [On line].
Tersedia:
http://id.scribd.com/doc/24545182/Incorporating-Library-Provision-in-School-Self-evaluation-Educational-Review-1 [24 Desember 2014]
Muharrani, Tis’a. (2011). Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU (Skripsi). Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. [On line].
Tersedia:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26802/4/Chapter%20II.pdf [25 Oktober 2014]
Tersedia: