• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh :

Yudhistira Kusuma 1100872

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH

STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN

PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI

Oleh Yudhistira Kusuma

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Yudhistira Kusuma 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH

STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN

PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. R. Irawan Surasetja, M.T.

NIP. 17600205 198703 1 003

Pembimbing II

Drs. Suprian Atmaja Saputra

NIP.

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur

Dra. R.R. Tjahyani Busono, M.T.

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Self

Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa pada Proses

Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di Departemen

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015

(5)

Yudhistira Kusuma, 2015

ABSTRACT

This research is motivated by the students’ condition at Structure and Building Construction 1 subject’s education process at Architecture Department of Education, Faculty of Technology and Vocational Education, Indonesia University of Education. Project works which has become a main condition of passing this subject makes students feel sick and tired of working in the middle of the completing process, somehow the project work that could be optimally completed in time become hampered. That condition automatically will decrease the quality of a project work and also decrease the score for that subject. This study tried to give a contribution for solving that problem with building a motivation which naturally can be formed from ourselves through self evaluation. As the problem with this study is “How much influence that self evaluation does to motivate students in completing project work at Structure and Building Construction 1 subject?”. The purpose of this study is to find how much influence variable self evaluation (X) give to the variable motivation (Y) of students in completing project work at Structure and Building Construction 1 subject. In this study, data were collected through questionnaires to 42 respondents of Structure and Building Construction 1 students using total sampling. After self evaluation test, they ordered to give a response of mental transformation related to motivation of working. Then analyzed the data obtained in the form of quantitive analysis include validity and reliability test, normality test, the coefficient of correlational, the coefficient of determination, and hypothesis testing via t-test. Results of the coefficient of correlational through Pearson’s Product Moment formula found that both variables have correlation. Hypothesis testing using t-test also showed that independent variable self evaluation found to significantly affect students’ motivation as dependent variable. Yet, contribution of variable self evaluation in affecting student’s motivation is not really much. The coefficient of determination found only 6,67%. While the rest of 93,33% is explained by another variable except self evaluation within this research.

(6)

ii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa pada proses pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI. Tugas besar terstruktur yang menjadi syarat utama kelulusan perkuliahan ini membuat mahasiswa mengalami kejenuhan dan kelelahan belajar di tengah-tengah proses pengerjaannya, sehingga tugas besar yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu dengan optimal menjadi terhambat. Terhambatnya pengerjaan tugas besar secara otomatis akan mengurangi kualitas tugas besar tersebut dan berpotensi membuat nilai mahasiswa menurun. Penelitian ini mencoba memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah tersebut dengan cara membangun motivasi yang secara alami bisa dibentuk dari dalam diri sendiri melalui self evaluation. Adapun yang menjadi pada penelitian ini adalah “Berapa besar pengaruh self evaluation terhadap motivasi mahasiswa pada kinerja tugas besar mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1?”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel self evaluation (X) terhadap variabel motivasi mahasiswa (Y) pada kinerja tugas besar mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui teknik kuesioner terhadap 42 orang mahasiswa pengontrak mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 dengan metode total sampling. Setelah melakukan tes evaluasi diri, mahasiswa diminta memberikan respons terhadap perubahan diri mereka terkait dengan motivasi belajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji koefisien korelasional, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis melalui uji-t. Hasil analisis koefisien korelasional dengan rumus Product Moment Pearson menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kedua variabel yang diujikan. Pengujian hipotesis melalui uji-t juga mendapatkan bahwa variabel independen self evaluationmemiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi variabel dependen motivasi mahasiswa. Namun, kontribusi variabel self evaluation dalam meningkatkan motivasi mahasiswa tidak begitu besar. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil perhitungan koefisien determinasi yang hanya menunjukkan angka 6,67%. Sedangkan sisanya 93,33% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

(7)
(8)

18 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sukmadinata (2011:52) merupakan

“rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta

pernyataan dan isu-isu yang dihadapi”.

Penelitian tentang penerapan sebuah konsep penilaian ini menggunakan

jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian

yang memiliki metode sistematis dalam membangun hubungan yang

mengandung fenomena sebab-akibat atau causal-effect relationship (Sukardi,

2011). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan kesimpulan dari

sebuah permasalahan yang objeknya diposisikan dalam kondisi dikontrol oleh

peneliti sehingga menimbulkan sebuah akibat yang akan dijadikan jawaban

dari permasalahan tersebut. Dalam literatur yang sama juga dijelaskan bahwa

penelitian eksperimen memiliki tujuan untuk mengatur situasi di mana

pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat

diidentifikasi.

Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kuantitatif dapat

dijabarkan sebagai berikut.

(9)

Yudhistira Kusuma, 2015

Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

Pre-experimental Design. Desain tersebut digunakan karena masih terdapat

variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.

Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan

semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Rancangan di dalam penelitian

pra-eksperimental ini menerapkan jenis studi kasus tunggal (One-shot Case

Study) karena tidak terdapat grup kontrol pada proses penelitian. Pada

rancangan ini, subjek disajikan dengan beberapa perlakuan tanpa skor tes

awal. Penelitian studi kasus tunggal dapat digambarkan sebagai berikut.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang ada dan keberadaannya

memiliki lebih dari satu label atau lebih dari satu nilai. Dilihat dari

klasifikasi pengukurannya ada dua jenis variabel, yaitu:

a. Variabel Kuantitatif, yaitu variabel yang keadaannya dapat

dinyatakan secara numerik.

b. Variabel Kualitatif, yaitu variabel yang keadaannya tidak dapat

dinyatakan secara numerik.

Dilihat dari peran dan posisinya ada tiga macam variabel, yaitu:

a. Variabel bebas (independent variable) atau disebut juga antecedent

variable yaitu variabel penjelas, variable predictor, variabel penentu,

atau variabel penduga;

X Y

X = Variabel independen (intervensi)

(10)

20

b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel konsekuensi

atau akibat, dan

c. Variabel intervening atau dikenal sebagai variabel penghubung.

Berdasarkan penjelasan di atas, variabel yang digunakan di dalam

penelitian ini yaitu:

Variabel 1 = Penerapan self evaluation

Variabel 2 = Motivasi kinerja mahasiswa

No. Variabel Penelitian Tahap Pertama

Kategori Kode

1. Penerapan self evaluation Independen X

2. Motivasi mahasiswa Dependen Y

2. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami

kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa

yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif,

menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu

melakukan pertimbangan eksistensial atau epitomologis yang panjang.

Paradigma penelitian ini merupakan paradigma sederhana.

Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan

dependen. Secara konsep, paradigma tersebut dapat digambarkan pada

diagram dibawah ini.

X : Self evaluation

(11)

Yudhistira Kusuma, 2015

Y : Tingkat motivasi

Berdasarkan konsep tersebut, dikembangkan paradigma

sederhana secara detail mengacu kepada aspek-aspek permasalahan yang

diangkat di dalam penelitian sebagai berikut.

Berdasarkan paradigma penelitian di atas, dapat ditentukan

komponen-komponen penelitian sebagai berikut.

a. Terdapat dua rumusan deskriptif, yaitu:

1) Bagaimana hasil self evaluation (X)?

2) Bagaimana pengaruh terhadap motivasi (Y)?

b. Terdapat sebuah rumusan asosiatif, yaitu: Bagaimana Pengaruh

Penerapan Self Evaluation dalam Meningkatkan Motivasi

Mahasiswa pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur

Konstruksi Bangunan di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur,

FPTK UPI?

c. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang self

(12)

22

d. Hipotesis yang dirumuskan dengan hipotesis deskriptif dilakukan

dengan perhitungan statistik.

e. Hipotesis yang dirumuskan dengan hipotesis asosiatif yaitu: Ada

hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan self

evaluation dengan meningkatnya motivasi mahasiswa pada proses

pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di

Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI.

C. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini digunakan populasi sebagai sampel (total

sampling) karena hanya terdapat satu kelas mata kuliah Struktur Konstruksi

Bangunan. Adapun kriteria sampel yang digunakan sebagai subjek adalah

sebagai berikut.

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di program studi Pendidikan Teknik

Arsitektur, dan

2. Sedang mengontrak mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan tahun

ajaran 2014/2015 pada saat dilakukannya penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Secara fungsional, kegunaan instrumen penelitian adalah untuk

memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada

langkah pengumpulan informasi di lapangan (Sukardi, 2011:75). Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes evaluasi diri (self evaluation) tentang segala hal yang berkaitan

selama proses pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan

berlangsung. Instrumen ini berupa kuesioner (angket) yang dikembangkan

dari analisis SWOT (lih. BAB IV) yang akan terlebih dahulu diberikan

kepada Subjek untuk mengetahui indikator-indikator atau kondisi yang

(13)

Yudhistira Kusuma, 2015

Kuesioner ini akan memberikan data statistik yang dapat diproses

menggunakan analisis kuantitatif.

2. Kuesioner (angket) yang berisi tentang pertanyaan mendasar dan spesifik

mengenai akibat atau konsekuensi yang timbul berkaitan dengan motivasi

pada diri mahasiswa setelah dilakukan tes evaluasi diri.

Seluruh data tersebut akan dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil

kesimpulan apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

penerapan self evaluation dalam meningkatkan motivasi mahasiswa pada

proses pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di

Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI.

Berdasarkan kedua variabel di atas, berikut adalah rancangan kisi-kisi

instrumen (variabel X dan variabel Y) yang akan digunakan di dalam

penelitian.

No Aspek Indikator No.

Item Responden

1. Tingkat kemampuan diri dalam menguasai materi perkuliahan Struktur Konstruksi Bangunan 1.

Mahasiswa

1) Tingkat pemahaman materi

perkuliahan; 1

1) Tingkat kesalahan pada tugas

mahasiswa; 2

2) Tingkat konsentrasi/fokus mahasiswa dalam mengerjakan tugas;

3

3) Manajemen waktu dalam

mengerjakan tugas; 4

(14)

24

4) Pengaruh mood dalam

mengerjakan tugas; 7

c. Ketepatan

1) Tingkat kemampuan dalam mengatasi permasalahan dalam tugas;

5

2) Kemampuan untuk menjadi problem-solver bagi teman-temannya.

6

2.

Kualitas diri dalam melakukan proses pembelajaran mata kuliah

Struktur Konstruksi Bangunan 1.

a. Tingkat

1) Tingkat kemalasan mahasiswa

untuk hadir di perkuliahan; 8 2) Tingkat kemauan mahasiswa untuk

bertanya kepada dosen tentang materi yang belum dipahami;

9

3) Tingkat kemauan mahasiswa untuk bertanya kepada teman/kakak tingkat tentang materi yang belum dipahami.

1) Tingkat keaktifan asistensi di setiap

item tugas 11

c. Kemauan dalam

1) Penggunaan literatur sebagai sumber pemecahan masalah pada tugas.

(15)

Yudhistira Kusuma, 2015

2) Penggunaan literatur dan internet untuk memaksimalkan kualitas tugas.

13

Jumlah 13

Tabel 3.2: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi (Variabel Y) Sumber: Santrock, 2007

1) Senang terhadap mata kuliah SKB

1; 1 2) Senang menerima materi baru

seputar SKB 1. 2

b. Kemauan

1) Kemauan mahasiswa mengikuti

perkuliahan SKB 1; 3

2) Kemauan mahasiswa mengerjakan

tugas SKB 1; 4

3) Kemauan mahasiswa memperoleh

nilai baik; 5

4) Kemauan dalam mengikuti proses

(16)

26

5) Kemauan dalam mengembangkan bahan ajar yang telah diberikan di perkuliahan;

7

Tahun 2014/2015

6) Kemauan dalam menjadwal setiap kegiatan termasuk mengerjakan tugas SKB 1;

8

7) Kemauan mahasiswa bertahan di

perkuliahan biarpun tertinggal. 9

c. Kecerdasan

1) Tingkat pemahaman pada setiap

materi perkuliahan; 10

2) Kelancaran dalam mengerjakan

tugas-tugas perkuliahan; 11

3) Pemecahan masalah seputar

Struktur dan Konstruksi Bangunan; 12

d. Kemandirian 1) Kesadaran untuk mengerjakan

tugas dengan tangan sendiri. 13

2. Ekstrinsik

a. Dorongan

4) Dorongan untuk berprestasi; 14

5) Dorongan untuk tidak tertinggal

oleh mahasiswa lain; 15

6) Dorongan untuk menjadi

mahasiswa yang paling unggul. 16

b. Ancaman 1) Rasa takut mendapatkan nilai kecil

dan tidak lulus perkuliahan SKB 1; 17

Jumlah 17

(17)

Yudhistira Kusuma, 2015

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes

Tes yang dilakukan adalah tes evaluasi diri (self evaluation) yang

akan menggali segala aspek yang berhubungan dengan proses

perkuliahan Struktur Konstruksi Bangunan 1 mengenai kendala-kendala

dan segala potensi untuk membentuk motivasi diri dalam melaksanakan

proses pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1

melalui analisis SWOT sesuai dengan teori. Di samping itu, tes evaluasi

diri akan menghasilkan rencana tindakan pencegahan kendala yang

sesuai dengan masing-masing individu.

Hasil Analisis SWOT yang mewakili proses self evaluation akan

dianalisis secara deskriptif terlebih dahulu. Analisis akan dilakukan

dengan mendeskripsikan “Rencana Tindakan Penanganan” yang terdapat

pada instrumen SWOT (self evaluation) dari masing-masing mahasiswa

untuk mengetahui hasil evaluasi yang mereka lakukan terhadap diri

sendiri. Setelah itu, data-data tersebut dihimpun untuk mengetahui

gambaran secara umum tentang kondisi kelas perkuliahan SKB 1

mencakup berbagai potensi (Strength-Opportunity) dan kendala-kendala

(Weakness-Threat).

Kelemahan dari hasil analisis SWOT secara deskriptif yang

dilakukan subjek adalah terdapat kemungkinan bahwa deskripsi yang

telah dibuat keluar dari aspek atau koridor yang telah ditentukan

sehingga sulit dianalisis secara kuantitatif. Oleh karena itu, hasil dari

survey awal tentang evaluasi diri akan dirumuskan ke dalam bentuk

kuesioner yang sudah terukur dan sesuai dengan keadaan subjek,

sehingga data tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif. Adapun

faktor-faktor yang terdapat pada hasil analisis SWOT self evaluationtercantum

(18)

28

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner digunakan dengan cara memberi beberapa pertanyaan

kepada responden mengenai evaluasi diri dan motivasi. Pada kuesioner

self evaluation, peneliti dapat mengukur aspek evaluasi diri pada

mahasiswa secara kuantitatif (pengembangan dari analisis SWOT pada

tes evaluasi diri). Pada kuesioner motivasi, diharapkan responden

memberikan penjelasan tentang perubahan yang terjadi pada diri

mahasiswa setelah dilakukan intervensi. Hasil dari kuesioner kemudian

akan dianalisis menggunakan statistika.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014: 207), beberapa hal yang harus dilakukan

pada tahap teknik analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis.

Proses analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan dengan menganalisis setiap

butir soal menggunakan korelasi Pruduct Moment yang dikemukakan

Pearson, yaitu sebagai berikut.

r

xy

=

( )( )

{ −( ) }{ −( ) }

keterangan:

r

xy = Koefisien Korelasi

(19)

Yudhistira Kusuma, 2015

� = Skor total butir yang diperbolehkan

� = Jumlah Responden

Hasil dari perhitungan formula di atas kemudian dibandingkan dengan

tabel harga r product moment pada tingkat kepercayaan 95%. Jika

hasil rhitung > rtabel maka butir soal atau item tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan megukur

keseluruhan butir soal yang valid menggunakan metode Alpha

Cronbach’s karena setiap item soal mengukur skala sikap dan

memiliki skor di setiap pilihan jawabannya. Berikut adalah formula

Alpha Cronbach’syang digunakan.

r

11 =

( − )

.

� �

keterangan:

r

11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya item soal

2 = Jumlah varian skor setiap butir

� 2 = Varian total

Harga r11 yang diperoleh berkisar pada rentang 0,00 – 1,00. Semakin besar harga r11 yang dihasilkan, semakin reliabel instrumen yang

digunakan. Selain itu, terdapat klasifikasi tingkat reliabilitas instrumen

yang dikemukakan Rahmandari (2013: 40) berdasarkan rentang harga

r11 yang didapat. Klasifikasi tersebut dimaksudkan agar memudahkan

peneliti mengukur tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan.

0,00 < r₁₁< 0,20 : Reliabilitas sangat rendah

(20)

30

0,40 < r₁₁< 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup

0,60 < r₁₁< 0,80 : Reliabilitas tinggi

0,80 < r₁₁< 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang

diajukan melalui perhitungan statistik. Beberapa langkah yang dilakukan

di dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas akan

menentukan jenis statistik yang digunakan untuk mengolah data. Jika

hasil perhitungan berdistribusi normal, maka digunakan statistik

parametrik. Namun jika hasil tidak berdistribusi normal, maka

digunakan statistik non-parametrik.

Menurut Sujarweni (2012), langkah-langkah dalam melakukan

uji normalitas dengan rumus Chi Kuadrat (χ2) adalah sebagai berikut. 1) menentukan jumlah kelas interval, yaitu enam (6) kelas yang

terdapat pada kurva normal baku;

2) menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data

terkecil;

3) menentukan panjang kelas interval;

R =skor tertinggi skor

(21)

Yudhistira Kusuma, 2015

4) menghitung ƒh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalikan jumlah data observasi (n) dengan persentase 6 bagian

luas masing-masing bidang kurva normal, yaitu 2,7%; 13,53%;

34,13%; 34,13%; 13,53%; dan 2,7%;

5) menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel

penolong untuk menghitung Chi Kuadrat (χ2), dalam kasus ini tabel distribusi frekuensi akan dibuat seperti berikut;

No. Kelas

ƒh= frekuensi yang diharapkan

6) Membandingkan x²hitung dan x²tabel untuk mengetahui normalitas

data dengan derajat kebebasan (dk) = k-1, α = 0,05, untuk melihat taraf signifikasi. Jika x²hitung < x²tabel, maka data yang diuji

berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik

parametrik. Sebaliknya jika x²hitung > x²tabel, maka data yang diuji

tidak berdistribusi normal dan pengolahan selanjutnya

(22)

32

b. Uji Koefisien Korelasional

Pengujian koefisien korelasional bertujuan untuk mengetahui

kuat lemahnya korelasi variabel X dan Y. Jika hasil uji normalitas

berdistribusi normal, maka digunakan rumus Koefisien Korelasional

Product Moment.

r

xy

=

( )( )

keterangan:

r

xy = Koefisien Korelasi

= X - M

= Y - M

M = Mean

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat berapa besar

pengaruh yang ditimbulkan dari Self Evaluation (X) dalam

meningkatkan motivasi mahasiswa di dalam mengerjakan tugas besar

(Y). Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien kolerasi

dikalikan 100. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

keterangan:

KD = Koefisien determinasi

r² = Nilai kuadrat koefisien kolerasi (Saputra, 2007: 40)

Tabel 3.3:Interpretasi Koefisien Determinasi

Sumber: Gunawan (2004: 80)

NILAI r² KETERANGAN

r² = 1 Pengaruh Sempurna

r² = 0% Tidak Ada Pengaruh

(23)

Yudhistira Kusuma, 2015

0% < r²< 4% Pengaruh Rendah Sekali 4% ≤ r²< 16% Pengaruh Rendah 16% ≤ r²< 36% Pengaruh Sedang 36% ≤ r²< 64% Pengaruh Tinggi

r²< 64% Pengaruh Tinggi Sekali

d. Menguji Hipotesis dengan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji-t)

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis (Ha) penelitian

ini adalah Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

penerapan self evaluation pada proses pembelajaran terhadap

motivasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas besar terstruktur mata

kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1.

Untuk menguji hipotesis terhadap koefisien korelasi (r),

digunakan rumus sebagai berikut.

ℎ� �� =� � −

2 1− �2

Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel,

pada taraf kepercayaan 95% pada dk = n-2. Dengan ketentuan Ha

diterima apabila harga thitung > ttabel, dan ditolak apabila harga thitung <

(24)

56

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar. (2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran – Panduan

untuk Guru, Konselor, Psikolog, Orang Tua, dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Brown, J. D. (1998). The Self. New York: Mc Graw-Hill.

Ferdinand, A. T. (2006). Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk

Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Fernald, L. D. dan Fernald, P. S. (2004). Introduction To Psychology (Fifth Edition).

USA: Wm.C. Brown Publishers.

Geldard, Kathryn dan Geldard, David. (2010). Counselling Adolescents: The Proactive

Approach for Young People. SAGE.

Gunawan, Tedi. (2004). Pengaruh Penggunaan Manik-manik dalam Perhitungan

Matematika SD Terhadap Perstasi Belajar (Skripsi). Bandung: FPTK,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Hall, C. S. dan Lindzey, Gardner. (1993). Psikologi Kepribadian 1: Teori-Teori

Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembanga: Suatu Pendekatan Sepanjang rentang

Kehidupan. Jakarta: Airlangga.

Khaerudin, R F. (2014). Pengaruh Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Siswa. (Skripsi). Bandung: FPTK Universitas

Pendidikan Indonesia.

Murdoko, E. W. H. (2006). Personal Quality Management. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

(25)

Purwanto, M. Ngalim. (1984). Prinsip-Prinsip dan Teknik: Evaluasi Pengajaran.

Bandung: CV Remaja Karya.

Purwanto, M. Ngalim. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmandari, A. V. (2013). Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi

Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor. (Skripsi). Bandung: FPTK

Universitas Pendidikan Indonesia.

Rasyid, Harun. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Penerbit CV Wacana Prima.

Resminingsih dan Astuti, E. S. (2010). Bahan Dasar untuk Pelayanan Konseling pada

Satuan Pendidikan Menengah. Jakarta: Grasindo.

Santrock, J. W. (2003). Psychology. New York: Mc Graw-Hill.

Santrock, J. W. (2007). Child Development. New York: Mc Graw-Hill.

Sardiman A. M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. dan Endrayatno, Poli. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan – Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

(26)

58

Suprian A. S. (2007). Evaluasi Pengajaran (Diktat Kuliah). FPTK: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Suprian A. S. (2007). Statistika (Diktat Kuliah). FPTK: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Susetyo, Budi. (2012). Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Dilengkapi Cara

Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Refika mellia.pdf [3 Juli 2015]

Hermawati, Novi. (2011). Hubungan Antara Self-Esteem dengan Konformitas Mahasiswa Psikologi yang Pernah Mengikuti Organisasi (Skripsi). [On line]. Fakultas Psikologi, Universitas Bina Nusantara.

Tersedia: http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00003-PL%202.pdf [25 Oktober 2014]

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. [On line]. Tersedia: http://kbbi.web.id/bestek [24 Desember 2014]

Mc Nicol, Sarah. (2004). “Incorporating Library Provision in School Self-Evaluation”. Journal of Educational Review. 56, (3), 287 – 296. [On line].

Tersedia:

http://id.scribd.com/doc/24545182/Incorporating-Library-Provision-in-School-Self-evaluation-Educational-Review-1 [24 Desember 2014]

Muharrani, Tis’a. (2011). Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU (Skripsi). Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara. [On line].

Tersedia:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26802/4/Chapter%20II.pdf [25 Oktober 2014]

(27)

Tersedia:

Gambar

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Kuesioner Self Evaluation (Variabel X)
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi (Variabel Y)
tabel distribusi frekuensi akan dibuat seperti berikut;
Tabel 3.3: Interpretasi Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Implementasi Pemberian Tugas Kolaboratif Manual &amp; Digital Pada Mata Kuliah Perancangan Interior Di. Departemen

Hasil penelitian ini telah menyimpulkan bahwa gambaran umum faktor- faktor penentu keberhasilan mata kuliah PSBT pada mahasiswa JPTS FPTK UPI, yang terdiri dari : faktor

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah hasil belajar siswa (Y), self regulated learning (X 1 ), motivasi belajar (M). Hasil belajar siswa