Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN TWITTER SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh Ipan Kurnia
1005930
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil observasi awal selama 3 minggu dalam proses pembelajaran. Karakter rasa ingin tahu sangat diperlukan oleh siswa dalam proses belajar. Pada karakter rasa ingin tahu ini siswa diharapkan mampu dan berani dalam mengajukan pertanyaan, mengungkapkan pendapat, menyanggah hal – hal yang tidak sesuai, dan memiliki keterampilan membaca. Namun berdasarkan observasi awal yang peneliti temukan di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung, karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS sangat kurang. Terlihat dari proses belajar mengajar siswa tidak ada yang bertanya terhadap materi yang belum mereka pahami. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan karakter rasa ingin tahu pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran. Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain John Elliot. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukan bahwa penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dapat mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung. Hal ini terlihat dari setiap siklusnya mengalami perkembangan, pada siklus I rasa ingin tahu siswa mencapai jumlah 38%. Kemudian, pada siklus II mengalami peningkatan dan perkembangan menjadi 61%. Hingga pada siklus III perkembangan rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS mencapai 75%. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dapat mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung.
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN TWITTER SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
By Ipan Kurnia
1005930
ABSTRACT
This study aimed to develop a character curiosity of students in social studies learning. The study was conducted based on the results of preliminary observations for 3 weeks in the learning process. Character curiosity is needed by the student in the learning process. At the character's curiosity and daring student should be able to ask a questions, express opinions, argue things that are not appropriate, and reading skills. However, based on preliminary observations of researchers found in class VIII - 1 in Junior High School 6 Bandung, a character curiosity in learning social studies students are very less. Seen from the learning process of students no one asked for the material they have not understood. The formulation of the problem in this research is how to develop a character curiosity in learning social studies using twitter as a learning media. The main objective of this research is to develop the character curiosity of students in social studies learning. The method used is classroom action research (PTK) using John Elliot design. Data collection’s technique using observation and interviews based on research that has been conducted, the results show that the use of twitter as a learning media can develop the character curiosity of students in learning social studies in class VIII - 1 in Junior High School 6 Bandung. This can be seen from each cycle has developed, in the first cycle curiosity of students totaled 38%. Then, on the second cycle increased to 61%. Until the third cycles of developments curiosity of students in social studies learning reached 75%. Based on these results we can conclude that using twitter as a learning media can develop the character curiosity of students in learning social studies in class VIII - 1 Junior High School 6 Bandung.
1
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Belajar tidak terlepas dari kehidupan sehari – hari. Seorang manusia
melakukan belajar yang dilakukan didalam lingkungan keluarga,
masyarakat, dan sekolah. Di sekolah belajar memang sangat erat kaitannya.
Dimana ada sekolah pasti ada proses belajar. Dengan belajar tidak terlepas
dari proses pembelajaran, proses pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis
agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan – tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. (Komalasari, 2010, hlm. 3).
Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Negeri 6 Bandung, peneliti
menemukan beragam kejadian menarik yang dilakukan siswa pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. ketika guru memasuki ruang kelas ada
siswa yang tidak duduk pada tempat duduknya masing – masing cenderung
berkelompok. Ketika guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada
siswa tentang materi sebelumnya, siswa hanya terdiam, guru bertanya
kembali mengenai materi yang akan dibahas pun siswa tidak bersuara, hal
tersebut mencerminkan bahwa kesiapan siswa belum terlihat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, ketika guru
menyampaikan materi pembelajaran siswa terlihat asyik sendiri dan bahkan
tidak memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan kelas. Kejadian
menarik lainnya ketika guru sedang menyampaikan materi didepan kelas
ada beberapa siswa yang dengan sengaja mengeluarkan Handphone nya
2
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Adapula siswa perempuan yang asyik ber-selfie ria tanpa
mempedulikan lingkungan sekitarnya walaupun dengan cara sembunyi –
sembunyi.
Setelah penyampaian materi selesai, guru memberikan pertanyaan
kepada siswa tentang hal yang terkait dengan materi dan siswa kembali
terdiam, tidak ada yang berani untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru. Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila ada materi yang belum dipahami, akantetapi
hanya ada satu orang siswa yang berani mengajukan pertanyaan tentang
materi yang belum dipahami.
Fenomena seperti itu kerap terjadi disetiap pembelajaran
berlangsung, Pada dasarnya siswa Sekolah Menengah Pertama itu tidak
diharuskan membawa Handphone, akan tetapi seiring dengan
perkembangan zaman dan perkembangan pergaulan anak remaja,
Handphone menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan.
Kemajuan teknologi menjadikan Handphone sebagai salah satu
kebutuhan bagi penunjang pergaulan siswa, apalagi dengan munculnya
smartphone yang semakin tidak terlepas dari kehidupan siswa. didalam
smartphone ada berbagai aplikasi media sosial yang sering digunakan siswa
diantaranya facebook, twitter, path, instagram, dll.
Banyak siswa yang menggunakan smartphone nya hanya untuk
bermain media sosial saja, akan tetapi dengan hadirnya smartphone dan
media sosial tersebut dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara guru
untuk menjadikan media sosial sebagai salahsatu media pembelajaran yang
menarik sehingga dapat menimbulkan motivasi siswa untuk
mengembangkan rasa ingin tahunya terhadap pembelajaran IPS yang
3
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Kebanyakan siswa yang memang kurang berminat mengikuti mata
pelajaran IPS diantaranya ada beberapa siswa yang tidak menyukai mata
pelajaran IPS dengan alasan terlalu banyak hapalan dan bacaan yang
membuat pelajaran jadi membosankan, disamping itu siswa terlihat acuh
dan tidak memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi di depan
kelas, adapun siswa yang mengantuk saat mata pelajaran IPS berlangsung
karena guru hanya menggunakan metode ceramah bervariatif serta
penggunaan buku dan internet sebagai sumber belajar siswa. selain itu,
pembelajaran di kelas akan mulai tidak kondusif ketika waktu pertemuan
hampir habis.
Disamping itu rendahnya rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran
IPS ini terlihat karena di dalam berlangsungnya proses pembelajaran di
kelas siswa kurang antusias mengikuti pelajaran dan tidak mau bertanya.
Tingkah laku yang diperlihatkan siswa mencerminkan bahwa mata pelajaran
IPS merupakan mata pelajaran yang kurang diminati karena guru yang
cenderung hanya menggunakan metode ceramah. Pada dasarnya rasa ingin
tahu siswa itu dapat dikembangkan sesuai dengan pendapat Hellen G.
Douglas (Samani, hlm. 2011) yang mengemukakan bahwa karakter tidak
bisa diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari
demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, dan tindakan
demi tindakan. Begitupun dengan rasa ingin tahu yang harus dibangun dan
dikembangkan secara berkesinambungan. Aspek – aspek yang dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa merujuk pada Suningsih (2013)
diantaranya; bertanya, menjawab pertanyaan yang muncul dalam proses
pembelajaran, keterampilan merespon, perhatian, memiliki inisiatif atau
antusias, memiliki sikap kreatif, berkontribusi dalam kegiatan diskusi atau
proyek pembelajaran, dan melakukan pengayaan.
Berdasarkan peryataan di atas, peneliti termotivasi untuk mencoba
mengembangkan Rasa Ingin Tahu siswa pada Pembelajaran IPS di SMP
Negeri 6 Bandung dengan menggunakan Twitter sebagai media
4
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dikarenakan peneliti
menyesuaikan dengan hasil temuan di lapangan yang mana mayoritas siswa
memiliki smartphone dan banyak pula siswa yang menggunakan media
sosial twitter untuk mengisi waktu luangnya. Maka dari itu peneliti tertarik
menggunakan twitter dikarenakan media twitter merupakan media sosial
yang praktis dan mudah digunakan oleh guru dan siswa.
Selain itu peneliti tertarik untuk menggabungkan kegemaran siswa
untuk bermain twitter dengan berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas
dengan tujuan untuk membuat siswa termotivasi rasa ingin tahunya terhadap
mata pelajaran IPS dan untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Disamping itu, twitter akan digunakan pula sebagai sarana
pendukung dalam memberikan tugas dan siswa mengerjakannya tanpa harus
menggunakan paper and pencil. Hanya langsung mengerjakan tugasnya di
twitter karena disamping untuk melaksanakan pembelajaran yang
menyenangkan peneliti termotivasi pula untuk menciptakan pembelajaran
yang peduli lingkungan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas peneliti tertarik
untuk mengangkat sebuah judul “PENGEMBANGAN KARAKTER
RASA INGIN TAHU PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN
MENGGUNAKAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN”
5
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media
pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?”. Untuk
memberikan arah dalam penelitian, peneliti mengspesifikasikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana guru merencanakan dan mendesain pembelajaran
untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada
pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media
pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?
2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran untuk
mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada
pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media
pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?
3. Seberapa besar perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa pada
Pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung
setelah menggunakan Twitter sebagai media pembelajaran?
6
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan karakter rasa ingin
tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai
media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung. Adapun
tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana guru dalam merencanakan dan
mendesain pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa
ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan
twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri
6 Bandung?
2. Untuk mengetahui bagaimana guru melaksanakan pembelajaran
untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada
pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media
pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?
3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan karakter rasa ingin tahu
siswa pada Pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6
Bandung setelah menggunakan Twitter sebagai media
7
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan, terutama
mengenai penggunaan twitter sebagai media pembelajaran untuk
mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada
pembelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa
Media Twitter dapat digunakan untuk mengembangkan
karakter rasa ingin tahu siswa pada Pembelajaran IPS di kelas
VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung
b. Guru
Media Twitter dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
yang dapat dikembangkan oleh guru untuk mengembangkan
karakter rasa ingin tahu siswa.
c. Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai masukan
dalam peningkatan kualitas sekolah dan pengajar mata
pelajaran IPS di SMP Negeri 6 Bandung sehingga sekolah
dapat mencermati kebutuhan siswa dalam proses
8
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
E. Struktur Organisasi Skripsi
Penyusunan hasil penelitian diatas dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bagian ini berisi tentang Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Manfaat Penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Memaparkan kajian yang diambil dari berbagai
literatur, sebagai landasan dalam pelaksanaan
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Memaparkan tahapan – tahapan penelitian, dimulai
dari persiapan, pelaksanaan, pengolahan data dan
laporan penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Memaparkan hasil dari penelitian yang didasarkan
pada data, fakta, dan informasi yang
dikolaborasikan dengan berbagai literatur yang
menunjang.
BAB V KESIMPULAN
Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan
saran-saran yang perlu disampaikan kepada
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6
Bandung Jl. H. Yakub No. 36 Bandung 40181 . Pemilihan lokasi
penelitian ini karena peneliti memiliki relasi yang baik dengan pihak
sekolah yang mana sekolah tersebut telah dijadikan tempat observasi
peneliti dalam memenuhi tugas – tugas perkuliahan serta peneliti
melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah tersebut,
dan dari hasil observasi awal, peneliti melihat bahwa siswa Kelas VIII –
1 kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap pembelajaran IPS, sehingga
peneliti berkeinginan utuk mengembangkan rasa ingin tahu khususnya
terhadap Pembelajaran IPS di Kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014 –
2015 yaitu pada bulan Januari sampai Maret. Waktu penelitian
disesuaikan dengan jadwal kegiatan pembelajaran IPS di Kelas VIII – 1
SMP Negeri 6 Bandung.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa Kelas VIII – 1
SMPN 6 Bandung semester genap tahun ajaran 2014 – 2015 yang
berjumlah 35 siswa terdiri dari 16 siswa laki – laki dan 19 siswa
perempuan. berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dan juga hasil
wawancara dengan guru mitra, dapat disimpulkan bahwa siswa Kelas
VIII – 1 kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap Pembelajaran IPS.
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan pada proses kegiatan
belajar mengajar berikutnya dapat mengembangkan rasa ingin tahu
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
B. Desain Penelitian
Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan pada
penelitian ini yaitu diawali dengan perencanaan tindakan. Adapun desain
[image:12.595.121.515.186.694.2]yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas John Elliot
Sumber : Wiriaatmadja (2007, hlm.64)
Identifikasi Masalah Memeriksa Lapangan (Reconnaissance) Perencanaan : Langkah/Tindakan 1 Langkah/Tindakan 2 Langkah/Tindakan 3 Observasi Pengaruh Reconnaissance Diskusi kegagalan & Pengaruhnya/Refleksi
Observasi Pengaruh
Reconnaissance Diskusi kegagalan & Pengaruhnya/Refleksi S ik lu s 1 Pelaksanaan Langkah/Tindakan 1
Rencana Baru : Langkah/Tindakan 1 Langkah/Tindakan 2 Langkah/Tindakan 3 Revisi Perencanaan Pelaksanaan Langkah/Tindakan Selanjutnya
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Berdasarkan gambar di atas, Penelitian Tindakan Kelas terbagi
menjadi beberapa tahapan yaitu identifikasi masalah, memeriksa di
lapangan, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dilanjutkan
dengan tahap selanjutnya sebanyak beberapa siklus sampai proses
pembelajaran berhasil sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Tahapan
pertama identifikasi masalah, pada tahapan ini peneliti mencoba
mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan di lapangan.
permasalahan tersebut rendahnya rasa ingin tahu siswa terhadap
pembelajaran IPS. Tahap kedua, memeriksa di lapangan, tahapan ini
dilakukan berdasarkan identifikasi masalah hasil pengamatan di lapangan
yang dilakukan oleh peneliti sebelum dilakukannya penelitian. Tahap ke
tiga, Perencanaan, pada tahapan ini menjelaskan tentang apa, dimana, oleh
siapa, kapan, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada saat
proses pembelajaran. Selain itu, dalam tahapan ini peneiti menyusun
instrumen penelitian untuk memudahkan dalam proses penelitian. Tahap ke
empat, pelaksanaan, pada tahapan yang kedua ini, peneliti melaksanakan
tindakan sebagai implementasi rancangan yang sudah disiapkan
sebelumnya. Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus
dimana banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil atau tidaknya penggunaan
media twitter yang dilaksanakan oleh peneliti. Tahap ke lima yaitu
observasi/pengamatan, pada tahap ini merupakan pengamatan yang
dilakukan peneliti pada saat pengamatan pada waktu tindakan di kelas
berlangsung. Peneliti mengamati dan mencatat apa saja yang terjadi pada
saat tindakan kelas dilaksanakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk
memperolah data yang akurat untuk melaksanakan tindakan pada siklus
berikutnya. Tahap terakhir yaitu refleksi, pada tahap ini merupakan kegiatan
untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi ini
dilakukan peneliti dan kolaborator sesudah melakukan tindakan, kemudian
mendiskusikan rancangan selanjutnya agar masalah yang dipecahkan
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian ini merupakan serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang digambarkan
oleh beberapa siklus. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengkaji secara
keseluruhan masalah yang akan dijadikan bahan penelitian. Desain siklus
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu model Elliot yang terdiri
dari identifikasi masalah merupakan permasalahan – permasalahan yang
peneliti temukan di lapangan, memeriksa di lapangan yang merupakan
pengamatan di lapangan sebelum dilaksanakan penelitian, perencanaan yang
merupakan tahapan awal dalam menganalisis masalah, lalu selajutnya
pelaksaan yaitu menguji media pembelajaran yang digunakan, lalu
pengamatan yaitu mengamati keadaan yang berlangsung selama proses
penelitian, dan yang terakhir refleksi yaitu melakukan evaluasi dari seluruh
kegiatan yang sudah dilakukan dan jika dinilai tidak berhasil maka
selanjutnya meninjau kembali rencana yang sudah dipersiapkan untuk
dijadikan siklus yang baru sehingga tujuan dari pemecahan masalah yang
diinginkan terselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam
beberapa tahap dan beberapa siklus. Jumlah siklus yang digunakan dalam
penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Adapun prosedur
penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Tahap 1 : Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah peneliti melakukan observasi awal
ke SMP Negeri 6 Bandung. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di
Sekolah ini peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya rasa ingin
tahu siswa terhadap Pembelajaran IPS. terlihat dari kurangnya keaktifan
bertanya, menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan kurangnya minat membaca di dalam diri siswa yang mana
pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa cenderung diam dan tidak
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Tahap 2 : Memeriksa di lapangan
Tahapan ini dilakukan berdasarkan identifikasi masalah hasil
pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti sebelum dilakukannya
penelitian.
Tahap 3 : Perencanaan tindakan (Planning)
Tahapan perencanaan tindakan yang akan dilakukan meliputi
kegiatan berikut :
1) Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu
kelas VIII – 1.
2) Mempersiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dan dilaksanakan
pada saat penelitian.
3) Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan pada
saat penelitian yaitu menggunakan media twitter.
4) Mempersiapkan permasalahan yang akan dibahas dan diberikan
kepada siswa pada saat siklus I yaitu materi tentang hubungan
sosial.
5) Permasalahan yang digunakan sesuai dengan SK 6 yaitu
Memahami Pranata Sosial dan penyimpangan sosial serta KD
6.1 yakni Mendeskripsikan bentuk – bentuk hubungan sosial.
6) Menentukan tujuan dari pembelajaran yaitu siswa dapat
mengembangkan rasa ingin tahu mereka terhadap
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dan mengetahui
bentuk, proses, dan faktor pendorong terjadinya hubungan
sosial.
7) Menyusun alat observasi yang akan peneliti gunakan saat
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
8) Merencanakan untuk pengolahan data yang diperoleh setelah
penelitian selesai.
Tahap 4 : Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pada pelaksanaan tidakan ini peneliti melakukan penelitian dalam
tiga siklus. Pelaksaan tindakan ini tidak hanya dilakukan di dalam kelas
akan tetapi digunakan pula wawancara dan observasi langsung di kelas VIII
– 1. Pelaksanaan tindakan ini telah sesuai dengan perencanaan yang disepakati yang dilakukan peneliti dengan kolaborator. Adapun tahapan
pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebagai berikut :
1) Melaksanakan tindakan dalam Pembelajaran IPS dengan
menggunakan media twitter yang dalam isinya telah
disesuaikan dengan materi, silabus, RPP, serta Metode dan
langkah – langkah yang sudah direncanakan.
2) Mengembangkan Pembelajaran IPS dengan mengangkat
permasalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.
3) Menggunakan alat observasi yang telah dibuat untuk melihat
rasa ingin tahu siswa yaitu dalam keterampilan bertanya,
berkomentar, menjawab, menyanggah, dan keterampilan
membaca.
4) Melakukan diskusi dengan kolaborator berdasarkan dengan
hasil pengamatannya dengan menggunakan media twitter
sebagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.
5) Membuat perencanaan perbaikan – perbaikan terhadap
kekurangan yang ditemukan setelah berdiskusi dengan
kolaborator.
6) Melaksanakan pengolahan data yang diperoleh setelah
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Tahap 5 : Pengamatan (observing)
Pada tahap pengamatan ini dilakukan bertepatan dengan
pelaksanaan tindakan. Selain itu dalam tahap pengamatan dilakukan pula
analisis yang dilakukan peneliti terhadap keseluruhan pengamatan dalam
penelitian. Pada tahap ini peneliti mencatat apa saja yang terjadi pada saat
pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk
memperoleh data yang akurat dari berbagai kegiatan siswa dan guru pada
saat pelaksanaan tindakan penelitian untuk melaksanakan tindakan siklus
berikutnya. Pada tahap ini pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan
sebagai berikut :
1) Melakukan pengamatan terhadap kelas yang akan dijadikan
tempat penelitian.
2) Mengamati kesesuaian penggunaan media twitter dalam
kegiatan Pembelajaran.
3) Mengamati kesesuaian penggunaan media twitter untuk
menarik rasa ingin tahu siswa dengan mencakup materi yang
akan dibahas, silabus, dan RPP yang dibuat.
4) Mengamati apa dengan menggunakan media twitter dapat
mengembangkan rasa ingin tahu siswa
5) Melakukan pengamatan terhadap kesiapan siswa mengikuti
Pembelajaran IPS, adapun hal yang diamati sebagai berikut :
a. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS dengan
membaca materi yang akan dibahas.
b. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS dengan
menyiapkan pertanyaan dari bahan bacaan mereka yang
bersumber dari internet, televisi dan media twitter.
c. Banyaknya siswa yang memperhatikan pelajaran pada
proses belajar mengajar berlangsung.
d. Respon siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru.
e. Kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pada saat
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Tahap 6 : Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji kembali tindakan
yang sudah dilakukan. Pada tahap refleksi ini peneliti dan kolaborator
melakukan evaluasi dan revisi terhadap seluruh proses penelitian. Dalam
refleksi dilakukan perbaikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus
berikutnya. Pada tahap refleksi ini kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Diskusi dengan kolaborator setelah tindakan dilakukan
2) Menyimpulkan hasil diskusi apakah dalam pelaksanaan
penelitian ini dihentikan atau dilanjutkan kesiklus berikutnya.
D. Metode Penelitian
Penelitian (riset, research) merupaka penyelidikan suatu masalah
secara sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal. Penelitian merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan logika proses berfikir
eksplisit (artinya, setiap langkahnya dilakukan secara terbuka sehingga
dapat dikaji kembali, baik oleh yang bersangkutan maupun oleh orang lain)
dan informasinya dikumpulkan secara sistematis dan objektif. (Arikunto et
al. 2010, hlm.53)
Sedangkan Suharismi (Arikunto et al. 2010, hlm.53) menyatakan
penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek, dengan
menggunakan aturan tertentu untuk memperoleh informasi yang
bermanfaat. Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian tindakan (action reaserch) yang dilakukan dengan
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Suharismi (Arikunto et al. 2010, hlm.58) menjelaskan PTK melalui
paparan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai
berikut.
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek,
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu
suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dari paparan diatan maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas
dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Langkah – langkah PTK yang digunakan peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan twitter sebagai media
pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu
siswa pada Pembelajaran IPS.
2. Menyusun tindakan dan langkah – langkah yang akan
dilakukan
3. Melakukan koordinasi dengan orang – orang yang akan terlibat
dalam PTK yakni guru mitra dan dosen pembimbing untuk
menyusun program kegiatan penelitian
4. Menyiapkan segala sesuatu untuk mendukung proses penelitian
ini seperti lembar observasi dan pedoman wawancara serta alat
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Dengan langkah – langkah tersebut memudahkan peneliti pada saat
proses penelitian berlangsung. Adapun manfaat dari Penelitian Tindakan
Kelas ini untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran, mendorong
guru untuk memiliki sikap profesional, dapat mengurangi sikap jenuh dalam
proses pembelajaran, dan dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa.
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam penelitian ini maka peneliti
memecahkannya menjadi dua variabel yaitu Media Twitter (X) dan Karakter
Rasa Ingin Tahu (Y). Selanjutnya akan diuraikan lebih lanjut batasan
pengertian dari dua variabel tersebut secara operasional adalah:
1. Media Twitter
Twitter merupakan situs micro blogging yang dioperasikan oleh
twitter, inc. Disebut micro blogging karena situs ini memungkinkan
penggunanya mengirim dan membaca pesan seperti blog pada
umumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pudyastomo (2009,
hlm.10) bahwa twitter adalah situs jejaring sosial (social networking
site) yang berbasis microblogging. Prinsip utama microblogging
adalah pesan yang dapat disampaikan dibatasi oleh jumlah karakter
tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter.
2. Karakter Rasa Ingin Tahu
Karakter rasa ingin tahu menurut Samani (2012, hlm.119) yaitu
keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap
rahasia alam atau peristiwa sosial yang sedang terjadi. Adapun
menurut Kemendiknas dalam Suyadi (2013, hlm.9) rasa ingin tahu,
yakni cara berpikir, sikap dan perilaku yang mencerminkan penasaran
dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa karakter rasa
ingin tahu adalah suatu tindakan atau sikap yang dimiliki seseorang
untuk mengetahui atau menyelidiki hal – hal baru yang dipelajarinya,
yang dilihat, maupun yang didengar. Indikator dari Rasa Ingin Tahu
dalam proses pembelajaran di kelas yaitu bertanya dan membaca. Dari
bertanya dan membaca tersebut siswa lebih aktif dalam Pembelajaran
IPS, dan membiasakan siswa untuk membaca agar rasa
keingintahuannya terpenuhi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
memperoleh data yang berada di lapangan. Dalam penelitian ini data yang
dibutuhkan yaitu rasa ingin tahu siswa yang mencakup dalam keterampilan
bertanya dan gemar membaca. Untuk mengumpulkan semua data yang
berada di lapangan diperlukan pedoman observasi dan wawancara.
1. Pedoman Observasi
Menurut Kunandar (2012, hlm.143) Observasi adalah
kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa
jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Lembar observasi
digunakan untuk mengukur rasa ingin tahu siswa terdiri dari beberapa
indikator. Penilaian rasa ingin tahu yang berada dalam diri siswa
terdiri dari kegiatan bertanya dan membaca. Aktifitas bertanya dan
membaca akan dibagi ke beberapa indikator. Indikator tersebut dapat
Ipan Kurnia, 2015
[image:22.595.127.516.135.751.2]Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Tabel 3.1. Kisi – kisi Instrumen Penelitian
Aspek yang diamati
Skala nilai
Baik Cukup Kurang
Mengajukan pertanyaan Pertayaan yang diajukan bersifat evaluasi Pertanyaan diajukan bersifat analisis atau aplikasi Pertanyaan yang diajukan Bersifat pemahaman atau pengetahuan Menjawab pertanyaan yang muncul pada proses pembelajaran Jawaban berdasarkan sumber yang relevan atau pengalaman dan menggunakan bahasa yang baik dan benar Jawaban berdasarkan sumber yang relevan atau pengalaman dan menggunakan bahasa yang kurang baik dan benar Jawaban tidak berdasarkan sumber yang relevan atau pengalaman dan menggunakan bahasa yang kurang baik dan benar
Memperhatikan penjelasan guru
Penuh perhatian, tanggap, dan tidak mengobrol ketika guru menjelaskan pokok – pokok materi Cukup perhatian, kurang tanggap, dan tidak mengobrol ketika guru menjelaskan pokok – pokok materi Kurang perhatian, kurang tanggap, dan mengobrol ketika guru menjelaskan pokok – pokok materi Keterampilan merespon Interaktif, memiliki keterampilan mendengarkan, dan sopan santun
Cukup Interaktif, cukup memiliki keterampilan mendengarkan, dan sopan santun
Kurang interaktif, kurang memiliki keterampilan mendengarkan, dan kurang menunjukan sopan santun Kontribusi siswa dalam diskusi Berperan aktif, berkontribusi kepada kelompok kerja, dan bertanggungjawab terhadap tugasnya dalam kelompok.
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Keterampilan Membaca Memiliki keterampilan membaca materi dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang bersumber pada buku, twitter, dan internet Cukup memiliki keterampilan membaca materi dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang bersumber pada buku, twitter, dan internet Kurang memiliki keterampilan membaca materi dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang bersumber pada buku, twitter, dan internet
Indikator – indikator di atas merupakan alat bantu peneliti
dalam melaksanakan penelitian. Indikator ini dapat membantu untuk
menganalisis dan merefleksi semua tindakan yang dilakukan peneliti
pada saat melakukan penelitian.
2. Pedoman wawancara
Menurut Kunandar (2012, hlm.157) wawancara merupakan
pertanyaan – pertanyaan yang diajukkan secara verbal kepada
orang – orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal – hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi
dengan permasalahan penelitian tindakkan kelas. Sementara itu
menurut Hopkins (Kunandar, 2012, hlm.157) wawancara adalah suatu
cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut
pandang yang lain. Data yang akan digunakan pada saat wawancara
seperti bagaimana pendapat siswa dengan penggunaan twitter sebagai
media pembelajaran IPS serta adakah perubahan yang terjadi pada
saat proses pembelajaran dikelas dengan menggunakan twitter sebagi
media pembelajaran. dari data yang diperoleh tersebut diharapkan
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah informasi – informasi yang berada di
lapangan bisa berupa dokumen tertulis ataupun dokumen yang
langsung dari responden. Dokumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumen perangkat pembelajaran yang diteliti untuk
menggambarkan suasana yang ada di dalam kelas seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan tertulis yang berisi
tentang segala peristiwa sehubungan dengan tindakan yang dilakukan
gurumengenai apa yang dilihat dan didengar dalam rangka
mengumpulkan data.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini bertujuan untuk menemukan
data – data, keterangan, atau informasi yang relevan. Untuk mendapatkan
data seperti yang dimaksud,pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut S. Margono (Zuriah, 2009, hlm.173) observasi
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan
pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa. Metode observasi sebagai alat pengumpulan
data, dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana, dan dapat dilkukaan
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Sedangkan menurut Schmuck (Martler, 2011, hlm.192) observasi,
sebagai sarana pengumpulan data kualitatif, meliputi penyaksian
secara cermat dan pencatatan secara sistematis apa saja yag anda lihat
dan dengar sedang berlangsung di dalam setting tertentu.
Teknik observasi ini merupakan teknik yang menurut peneliti
tepat untuk melakukan pengamatan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung terhadap objek penelitian. Alasan peneliti
melakukan teknik observasi dikarenakan dapat menggambarkan secara
jelas perilaku atau kejadian yang berada di lapangan. Observasi ini
memfokuskan pada hal – hal yang menjadi data untuk melihat aktivitas
guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan twitter sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan
rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS. hasil penelitian ini akan
didiskusikan kembali dengan kolaborator untuk dijadikan sebagai
bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.
2. Wawancara
Menurut Zuriah (2009, hlm.179) wawancara ialah alat
pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan
secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Sedangkan menurut
Schmuck (Martler, 2011, hlm.200) wawancara merupakan percakapan
antara peneliti – guru dengan partisipan di dalam penellitian yang
gurunya mengajukan pertayaan kepada partisipan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan berhadapan langsung atau melalui media
dengan menggunakan lisan yang baik. Wawancara dalam penelitian ini
dilaksanakan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan yang akan
diberikan oleh siswa dan guru setelah menggunakan twitter sebagai
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Pada wawancara ini peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Data tersebut akan dijadikan
analisis untuk tahap selanjutnya dan untuk mengetahui rasa ingin tahu
siswa pada Pembelajaran IPS. Dengan adanya wawancara ini bisa
dijadikan perbaikan untuk proses pembelajaran selanjutnya.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dari informasi –
informasi yang berada di lapangan bisa berupa dokumen tertulis
ataupun dokumen yang langsung dari responden.
H. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data
Bogdan & Biklen (Moleong, 2010, hlm.248) mengemukakan
bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitetiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat diseritakan kepada orang lain.
Selanjutnya menurut Seiddel (Moleong, 2010, hlm.248) analisis
data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu
diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
2. Mengumpulkan, memilah – milah, mengklasifikasikan,
mensintetiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan,
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
a. Teknik data kualitatif
Prosedur – prosedur dalam teknik analisis data kualitatif adalah
sebagai berikut :
1) Reduksi data
Reduksi data dilakukan untuk memudahkan dalam pemahaman
data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan. Penelitian
ini melakukan proses reduksi data pada aspek rasa ingin tahu
siswa pada pembelajaran IPS
2) Display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
dan sejenisnya. Penyajian data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif ialah dengan teks yang bersifat naratif
secara rinci dan mendalam.
3) Pengambilan kesimpulan dan verifikasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang
dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau
perbedaan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan
kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna
yang terkandung dengan konsep – konsep dasar dalam
penelitian tersebut. Sedangkan verifikasi dimaksudkan agar
penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang
terkandung dalam konsep – konsep dasar dalam penelitian
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
4) Validitas data
Validitas data dilakukan setelah pengumpulan data yang
bertujuan untuk mengetahui kredibilitas suatu data. Dalam
kegiatan validitas data pada penelitian tindakan kelas ini
menggunakan teknik triangulasi, member check, dan expert
opinion.
1. Triangulasi
Moleong (2010, hlm.330) mengemukakan bahwa
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut
Sugiyono (2009, hlm.83) mengemukakan bahwa triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Teknik triangulasi yang banyak digunakan ialah pemeriksaan
melalui sumber lainnya.
Dalam proses ini peneliti mengecek kebenaran data
atau informasi yang telah diperoleh dari lapangan yang
bersumber dari siswa dan guru. Data yang diperoleh dari
observasi dan wawancara.
2. Member check
Pengujian kredibilitas data dengan member check yaitu
memeriksa kembali keterangan – keterangan atau informasi
data yang diperoleh selama observasi dan wawancara.
3. Expert opinion
Expert opinion yaitu meminta nasehat dari pakar atau ahli.
Pada penelitian tindakan kelas ini, expert opinion yang
dilakukan peneliti adalah meminta saran atau nasehat dari
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
2. Teknik Analisi Data kuantitatif
a. Teknik Data Kuantitatif
Analisis pengamatan pengembangan rasa ingin tahu siswa,
peneliti melihat perkembangan rasa ingin tahu siswa ketika pada
kegiatan proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif
dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan yang muncul
pada proses pembelajaran, memperhatikan guru, memiliki
keterampilan merespon, berkontribusi dalam diskusi, serta
memiliki keterampilan membaca. Dalam kegiatan tersebut diamati
langsung oleh guru dengan menggunakan instrumen penelitian
yaitu pedoman observasi.
Adapun cara atau rumus yang digunakan peneliti untuk
mengetahui perkembangan rasa ingin tahu siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel. 3.2. Rumus Perhitungan Score
Persentase Aktivitas
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diajukan oleh
peneliti kepada pihak – pihak yang terkait dengan penelitian yang telah
dilaksanakan berdasarkan dari hasil pengamatan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi pada siklus I, II, dan III pada pembelajaran IPS di VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung mengenai “ Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran”.
peneliti mengambil kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. Adapun
kesimpulan umum dan kesimpulan khusus sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Pengembangan karakter rasa ingin tahu pada pembelajaran IPS
dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1
SMP Negeri 6 Bandung dapat diambil kesimpulan seperti di bawah ini.
1. Desain perencanaan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan
twitter sebagai media pembelajaran yakni dengan menjadikan media
twitter tersebut sebagai sarana untuk pelaksanaan sebagian proses dari
berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu guru
mempersiapkan RPP, Skenario Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa,
Catatan Lapangan, dan Pedoman Observasi.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media twitter dapat
mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa dalam mencari
informasi yang terkait dengan materi yang akan diajarkan, serta
membuat rasa ingin tahu siswa berkembang dengan cara bertanya
seputar materi dan dari hasil temuan siswa, menjawab pertanyaan yang
muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung, memperhatikan
penjelasan guru, memiliki keterampilan merespon dengan baik,
berkontribusi dalam kelompok diskusinya, dan memiliki keterampilan
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
Pelaksanaan pada tindakan siklus pertama perkembangan rasa ingin
tahu siswa masih bisa dibilang belum berkembang karena hanya ada
sebagian siswa yang berani mengajukan pertanyaan serta menjawab
pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
sedangkan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, dan
membaca siswa sudah mulai cukup berkembang, dengan begitu peniliti
melakukan tindakan siklus ke dua, dan pada pelaksanaan tindakan
siklus kedua perkembangan rasa ingin tahu siswa mulai ada
perkembangan hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah siswa
yang berani mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan yang
muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung. sedangkan dalam
memperhatikan, merespon, berkontribusi, dan membaca siswa sudah
mulai berkembang dengan baik. Kemudian perkembangan rasa ingin
tahu siswa terlihat semakin berkembang pada pelaksanaan tindakan
siklus ketiga yang mana banyaknya siswa yang berani mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dan dalam memperhatikan, merespon,
berkontribusi, serta membaca siswa sudah mengalami perkembangan
yang baik.
3. Hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media
pembelajaran setiap siklusnya mengalami peningkatan dan
perkembangan, pada siklus I perolehan siswa yang dikatakan memiliki
rasa ingin tahu hanya sebesar 38%, perolehan pada siklus II ini sebesar
61%, sedangkan perolehan pada siklus III yaitu, sebanyak 75%.
Apabila dilihat dari hasil di atas bisa dilihat terjadi pengembangan rasa
ingin tahu mengalami peningkatan disetiap siklusnya yaitu siklus I
sampai dengan siklus III.
Solusi untuk mengatasi kendala yang muncul pada saat penggunaan
twitter sebagai media pembelajaran yaitu kendala yang pertama masih
ada siswa yang belum mengerti tentang pengoprasian twitter yang
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
saat penggunaan twitter, guru selalu memberikan instruksi dengan jelan
dan selalu mengecek dan memberi tahu ke setiap kelompok tentang
langkah – langkah yang harus dikerjakan. Setelah itu mengenai siswa
yang pasif dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya, menjawab,
bahkan menyanggah, peneliti memberikan solusi yakni pada saat
kegiatan kegiatan pembelajaran berlangsung guru selalu memfasilitasi
siswa dan memberikan kesempatan untuk bertanya, menjawab, dan
menyanggah. Kemudian guru selalu memberikan apresiasi verbal dan
non verbal agar siswa termotivasi untuk terus aktif sehingga tidak ada
lagi siswa yang pasif.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat membangun kelas yang aktif ketika proses
pembelajaran berlangsung dengan memberikan kesempatan kepada
siswa agar dapat bertanya, menyanggah, dan menjawab pertanyaan
yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung
b. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi siswa dengan cara
memotivasi siswa untuk berani mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan yang muncul ketika pembelajaran berlangsung
c. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang
Ipan Kurnia, 2015
Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran
2. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan lebih berani untuk mengutarakan pendapatnya,
mengajukan pertanyaan, serta menjawab pertanyaan yang muncul
selama proses pembelajaran berlangsung, serta siswa mengembangkat
keterampilan membaca atau minat membacanya untuk menambah
wawasan.
b. Diharapkan perkembangan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran
IPS ini harus lebih di kembangkan dan ditingkatkan lagi sehingga
dalam pembelajaran selanjutnya bisa lebih aktif.
3. Bagi Sekolah
a. Pihak sekolah bisa memfasilitasi pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan menunjang sarana dan prasarana yang lebih baik
lagi agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih
maksimal
b. Sekolah membebaskan guru dalam memilih media pembelajaran
yang digunakan agar dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat
tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya mampu memecahkan masalah
karena itu sangat diperlukan siswa proses belajar mengajar, maka perlu
dilakukannya penelitian selanjutnya untuk meningkatkan karakter –
karakter yang lain dan difokuskan pada indikator dari rasa ingin tahu