• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERGURUAN TINGGI SWASTA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERGURUAN TINGGI SWASTA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERGURUAN TINGGI SWASTA

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE

FUZZY AHP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyar atan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Komputer Program Studi Teknik Infor matika

Diajukan oleh :

AYU WANDARI PRAPTONINGTYASTUTI NPM : 0934010223

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN

PERGURUAN TINGGI SWASTA J URUSAN TEKNIK

INFORMATIKA DI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE

FUZZY AHP

Disusun oleh:

AYU WANDARI PRAPTONINGTYASTUTI

NPM : 0934010223

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang V Tahun Akademik 2012/2013

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Eko Pr asetyo, S.Kom,M.Kom.

NIDN. 0718077901

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(3)

SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA DI

SURABAYA MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

Disusun oleh:

AYU WANDARI PRAPTONINGTYASTUTI

NPM : 0934010223

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal : 14 Juni 2013

Pembimbing : Tim Penguji :

1. 1.

Eko Pr asetyo, S.Kom, M.Kom. Ir.Mu’tasim Billah, MS.

NIDN. 0718077901 NIP.19600504 198703 1 001

2. 2.

Fetty Tri A, S.Kom, M.Kom. Yisti Vita Via, S.T, M.Kom.

NPT.3 8202060208 1 NPTY. 3 8604130347 1

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Ir. Sutiyono, MT

(4)

ABSTRAK

Judul :SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERGURUAN TINGGI

SWASTA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

Nama : Ayu Wandari Praptoningtyastuti

Pembimbing 1 : Eko Prasetyo, S.Kom,M.Kom.

Pembimbing 2 : Fetty Tri Anggraeny, S.Kom, M.Kom.

Sistem Pendukung Keputusan ini diperuntukkan bagi siswa SMA apabila ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Program Studi yang dikhususkan adalah Jurusan Teknik Informatika. Pada Sistem yang dibuat, user memilih 4 Universitas yang sudah disediakan untuk dilakukan perbandingan 3 kuisioner sebagai bahan pertimbangan. Setelah user menginputkan jawabannya maka proses perhitungan berjalan dan akan menghasilkan prioritas universitas sebagai bahan rekomendasi.

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem dibawah kontrol seorang atau banyak pengambil keputusan yang dapat membantu aktivitas pembuatan keputusan dengan menyediakan alat bantu dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil bisa didapatkan dengan lebih efektif dan efisien. Seiring banyaknya bermunculan Perguruan Tinggi Swasta tersebut para calon Mahasiswa sangat mungkin akan mengalami kebingungan dalam merencanakan dan memilih Perguruan Tinggi Swasta yang tepat untuk mereka. Karena mereka harus mempertimbangkan berbagai macam aspek yang harus diperhitungkan dalam memilih Perguruan Tinggi. Permasalahan ini dapat

diselesaikan dengan metode Fuzzy AHP yang menggunakan penilaian dalam

interval, sehingga data yang kualitatif dapat memberikan penilaian yang lebih objektif karena dalam kasus ini diperlukannya data yang subjektif. Aplikasi ini menggunakan PHP dan database phpmyadmin.

Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Swasta ini memberikan alternatif pemilihan dan rekomendasi Perguruan Tinggi Swasta Khususnya Jurusan Teknik Informatika dengan persentase kepercayaan user.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Atas limpahan serta karunia dan

rahmat-Nya penulisan laporan skripsi yang berjudul “SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN PERGURUAN TINGGI SWASTA JURUSAN TEKNIK

INFORMATIKA di SURABAYA MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP”

dapat terselesaikan.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

komputer di jurusan teknik informatika UPN ”Veteran” Jatim. Skripsi ini tidak

sempurna tanpa dukungan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Sutiyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Industri Universitas

Pembangunan Nasional "Veteran" Jatim.

2. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika

FTI UPN "Veteran" Jatim.

3. Bapak Eko Prasetyo, S.Kom, M.Kom., selaku dosen pembimbing yang

banyak memberi masukan dan arahan dalam pengerjaan skripsi. Terima

kasih banyak bapak.

4. Ibu Fetty Tri Anggraeny, S.Kom, M.Kom., selaku dosen pembimbing

yang memberikan arahan dalam segi program dan laporan agar tugas akhir

ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

5. Kepada Papa dan Mama tercinta, terima kasih telah mendukung 1000%

dalam pengerjaan skripsi maupun kehidupan sehari – hari. Mendoakanku

demi kelancaran segala yang aku lakukan dengan hasil terbaik dalam hal

yang positif. Terima kasih yang tak terhingga.

6. Kepada Adik – adikku tersayang Yayas dan Auliya ,terimakasih sudah

(6)

7. Sahabat – sahabatku Tri Wahyuni, Nevy Fenti, Diena, Laksmi, Yaya yang

selalu membantu dikala susah dan bersama dikala senang. Semoga kita

selalu sukses.

8. Kepada teman – teman lain yang belum tertulis, terima kasih bantuannya

saran dan masukan yang diberikan serta waktu yang diluangkan untuk

membantu hingga Tugas Akhir ini selesai. Terima kasih banyak.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran

dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembacanya dan bagi civitas akademi FTI UPN "Veteran" Jatim.

Akhirnya, penulis berharap agar penyusunan laporan ini mampu

memberikan sumbangsih bagi perkembangan dan kemajuan teknik informatika

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM.

Surabaya, 29 Mei 2013

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Umum ... 5

2.2 Landasan Teori ... 7

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ... 7

2.2.2 Analytic Hierarchy Proses (AHP) ... 12

(8)

2.2.4 Konsistensi Matriks Perbandingan Berpasangan ... 15

2.2.5 Fuzzy Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 16

2.2.6 Website ... 22

2.2.7 phpMyAdmin... 31

2.2.8 Unified Modeling Language (UML) ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3. 1 Rancangan Penelitian ... 40

3.1.1 Analisa Sistem ... 40

3.1.2 AHP dan Fuzzy AHP ... 42

3.1.3 Perancangan Sistem ... 46

3.1.4 Perancangan Database... 54

3.1.5 Perancangan Antar Muka ... 61

3. 2 Rancangan Uji Coba dan Evaluasi ... 66

3. 3 Jadwal kegiatan penelitian ... 66

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1 Implementasi ... 67

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 67

4.1.2 Implementasi Interface (Antar Muka) ... 68

(9)

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Arsitektur SPK (Turban, 2005) ... 11

Gambar 2. 2 Cara Kerja PHP ... 28

Gambar 2. 3 Contoh Use Cace Diagram ... 35

Gambar 2. 4 Contoh Class Diagram ... 36

Gambar 2. 5 Contoh Activity Diagram ... 38

Gambar 2. 6 Contoh Sequence Diagram ... 38

Gambar 3. 1 Struktur Hierarki Sistem Pendukung Keputusan ... 41

Gambar 3. 2 (a) Flowchart Alur Sistem Pendukung Keputusan. (b) Flowchart Menghitung Konsistensi dan Nilai Eigen ... 44

Gambar 3. 3 Flowchart Perhitungan Fuzzy AHP ... 45

Gambar 3. 4 Use Case Sistem ... 47

Gambar 3. 5 Activity Diagram Login Admin ... 47

Gambar 3. 6 Activity Diagram Edit Admin ... 48

Gambar 3. 7 Activity Diagram Tambah Data Univ ... 49

Gambar 3. 8 Activity Diagram Edit Data Univ ... 50

Gambar 3. 9 Activity Diagram Delete Data Univ... 51

Gambar 3. 10 Activity View Data Universitas ... 51

Gambar 3. 11 Activity Diagram Merangking ... 52

Gambar 3. 12 Sequence Diagram User ... 53

(11)

Gambar 3. 14 Desain Halaman utama user ... 61

Gambar 3. 15 Desain Halaman deskripsi PTS ... 62

Gambar 3. 16 Desain Halaman masuk kuisioner ... 62

Gambar 3. 17 Desain Halaman pilih universitas ... 63

Gambar 3. 18 Desain Halaman kuisioner lokasi ... 63

Gambar 3. 19 Desain Halaman kuisioner fasilitas ... 63

Gambar 3. 20 Desain Halaman kuisioner kriteria ... 64

Gambar 3. 21 Desain Halaman hasil merangking ... 64

Gambar 3. 22 Desain Halaman admin ... 65

Gambar 3. 23 Desain Halaman kelola data universitas ... 65

Gambar 3. 24 Desain Halaman hasil kuisioner user ... 66

Gambar 4. 1 Halaman Utama SPK ... 69

Gambar 4. 2 Login Admin ... 69

Gambar 4. 3 Halaman Kelola Data Universitas ... 70

Gambar 4. 4 Halaman Login Kuisioner ... 70

Gambar 4. 5 Halaman pilih Universitas ... 71

Gambar 4. 6 Halaman kuisioner lokasi ... 71

Gambar 4. 7 Halaman kuisioner fasilitas ... 72

Gambar 4. 8 Halaman kuisioner criteria ... 72

Gambar 4. 9 Halaman hasil merangking ... 73

Gambar 4. 10 Action Script Matrik Perbandingan Berpasangan ... 73

(12)

Gambar 4. 12 Action Script Perhitungan Syntethic Extend ... 75

Gambar 4. 13 Action Script Perhitunagn Tingkat Kemungkinan ... 75

Gambar 4. 14 Action Script Perhitungan Nilai Minimal (Vektor Bobot) ... 76

Gambar 4. 15 Action Scrpit Normalisasi Vektor Bobot ... 76

Gambar 4. 16 Uji Coba pilih Universitas ... 79

Gambar 4. 17 Ujicoba Kuisioner lokasi ... 80

Gambar 4. 18 Uji Coba kuisioner fasilitas laboratorium... 81

Gambar 4. 19 Uji Coba kuisioner kriteria ... 82

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Matriks perbandingan berpasangan ... 13

Tabel 2. 2 Tabel Matrik perbandingan berpasangan ... 14

Tabel 2. 3 Tabel Normalisasi matrik ... 14

Tabel 2. 4 Tabel Vektor prioritas ... 14

Tabel 2. 5 Tabel Random Index (RI) ... 15

Tabel 2. 6 Tabel Skala perbandingan tingkat kepentingan fuzzy ... 17

Tabel 2. 7 Tabel Matriks Perbandingan Berpasangan Fuzzy ... 20

Tabel 2. 8 Tabel Penjumlahan tiap – tiap bilangan triangular ... 21

Tabel 2. 9 Tabel Penjumlahan seluruh bilangan Fuzzy ... 21

Tabel 2. 10 Tabel Fuzzy Syntethic Extent ... 21

Tabel 2. 11 Tabel Perbandingan Fuzzy Syntethic dengan nilai min... 22

Tabel 2. 12 Tabel Vektor bobot antar kriteria utama ... 22

Tabel 2. 13 Tabel Normalisasi vektor bobot antar kriteria utama ... 22

Tabel 2. 14 Tabel Konsep Dasar UML ... 34

Tabel 3. 1 Tabel Admin ... 54

Tabel 3. 2 Tabel User ... 55

Tabel 3. 3 Tabel Kampus_User ... 55

Tabel 3. 4 Tabel Semua_kampus ... 56

Tabel 3. 5 Tabel Akreditasi ... 56

Tabel 3. 6 Tabel Spp ... 56

(14)

Tabel 3. 8 Tabel Ahp ... 57

Tabel 3. 9 Tabel Ahp_lokasi ... 58

Tabel 3. 10 Tabel Ahp_fasilitas ... 58

Tabel 3. 11 Tabel Fahp ... 58

Tabel 3. 12 Tabel Fahp_lokasi ... 59

Tabel 3. 13 Tabel Fahp_fasilitas ... 59

Tabel 3. 14 Tabel Kriteria ... 60

Tabel 3. 15 Tabel Bobot ... 60

Tabel 3. 16 Tabel Kampus ... 60

Tabel 4. 1 Tabel Uji Coba ... 77

Tabel 4. 2 Tabel Matrik Perbandingan Berpasangan Lokasi... 83

Tabel 4. 3 Tabel Nilai Keputusan dan Inversnya ... 83

Tabel 4. 4 Tabel Nilai Fuzzy Syntethic Extend ... 83

Tabel 4. 5 Tabel Vektor Bobot dan nilai minimum Lokasi ... 84

Tabel 4. 6 Tabel Normalisasi Bobot Universitas (lokasi) ... 84

Tabel 4. 7 Tabel Normalisasi Fasilitas ... 84

Tabel 4. 8 Tabel Normalisasi Kriteria ... 85

(15)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Teknologi Informasi (Information Technologi) atau yang lebih dikenal

dengan sebutan IT. Teknologi Informasi dapat diimplementasikan dalam berbagai

aspek kehidupan manusia. Salah satu produk IT yang saat ini sedang trend dan

berguna untuk manusia yaitu Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Sistem

Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem dibawah kontrol seorang atau

banyak pengambil keputusan yang dapat membantu aktivitas pembuatan

keputusan dengan jalan menyediakan alat bantu dalam pengambilan keputusan

agar keputusan yang diambil bisa didapatkan dengan lebih efektif dan efisien.

Pada saat ini banyak sekali Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya yang

bermunculan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pendidikan tinggi selepas

SMA. Dengan banyaknya bermunculan Perguruan Tinggi Swasta tersebut para

calon Mahasiswa sangat mungkin akan mengalami kebingungan dalam

merencanakan dan memilih Perguruan Tinggi Swasta yang tepat untuk mereka.

Karena mereka harus mempertimbangkan berbagai macam aspek yang harus

diperhitungkan dalam memilih Perguruan Tinggi, seperti Akreditasi, Biaya SPP,

Lokasi Perguruan Tinggi Swasta yang dipilih,Fasilitas Laboratorium khususnya

pada Jurusan Teknik Informatika dan Ratio Dosen dan Mahasiswa dalam

keefektifan pengajaran di Perguruan Tinggi Swasta tersebut.

Permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan metode Fuzzy AHP (

(16)

dapat memberikan kontribusi lebih bagi para pengguna dalam pengambilan

keputusan, menyadari pentingnya hal itu maka menjadi dasar pada perancangan

“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Swasta Jurusan

Teknik Informatika yang ada di Surabaya”. Sehingga para pengguna dapat merasa

lebih yakin dengan pilihannya atau mendapatkan saran yang lebih baik dari

pilihan yang sebelumnya.

1.2Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam tugas akhir ini dirumuskan

sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem pendukung keputusan

untuk pemilihan Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Teknik Informatika di

Surabaya dengan metode Fuzzy AHP yang sesuai dengan kriteria pemilih ?

b. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem aplikasi yang dapat

menyampaikan informasi tentang pemilihan Perguruan Tinggi Swasta

Jurusan Teknik Informatika di Surabaya sehingga mampu memberikan

rekomendasi keputusan terbaik ?

1.3Batasan Masalah

Dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan serta untuk

menghindari pembahasan yang menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan,

(17)

Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Teknik Informatika yang ada di

Surabaya.

b. Sistem tidak menyediakan pendaftaran masuk ke Perguruan Tinggi Swasta

tertentu.

c. Kriteria yang diambil untuk pendukung keputusan sistem ini hanya

meliputi akreditasi, ratio dosen dan mahasiswa, lokasi, biaya spp dan

fasillitas pada Perguruan Tinggi Swasta yang ditentukan.

d. Sistem ini menjelaskan mengenai rancang bangun Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya menggunakan

metode Fuzzy AHP.

e. Data yang dibutuhkan dalam bentuk subjective dengan cara pengisian

kuisioner. Kuisioner diisi oleh calon mahasiswa khususnya yang tertarik

pada Jurusan Informatika.

1.4Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini ialah merancang dan membangun aplikasi

yang dapat mendukung keputusan dalam pemilihan Perguruan Tinggi Swasta

Jurusan Teknik Informatika di Surabaya sesuai kriteria dengan menggunakan

metode Fuzzy Analitical Hierarchy Process (AHP).

1.5Manfaat

Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam merancang bangun sistem ini

(18)

Perguruan Tinggi Swasta Jurusan teknik Informatika di Surabaya yang

diinginkannya.

b. Memberikan bantuan pada pengguna dalam pendukung keputusan,

untuk memilih Perguruan Tinggi Swasta Jurusan Teknik Informatika

(19)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum

Konsumen atau pembeli seringkali bingung dalam mengambil keputusan untuk

membeli suatu produk handphone karena banyaknya faktor yang mempengaruhi

pilihan-pilihan yang ada. Dari metode Analytic Hierarchy Process (AHP) didapatkan

ketidakpastian penilaian yang terlalu subjektif untuk data kualitatif. Penelitian yang

dilakukan oleh Hanien Nia, Rita Rahmawati dan Hasbi Yasin (2012), berjudul

”Penentuan Faktor Prioritas Mahasiswa Dalam memilih Telepon Seluler Merk

Blackberry dengan Fuzzy AHP” ini bertujuan untuk mengetahui faktor prioritas

mahasiswa Universitas Diponegoro dalam memilih telepon selular merk BlackBerry.

Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan metode Fuzzy Analytic Hierarchy

Process (FAHP) yang menggunakan penilaian dalam interval sehingga data yang

kualitatif dapat memberikan penilaian yang lebih objektif. Kriteria yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kriteria kualitas, harga, desain, dan pelayanan. Data diambil dengan

menyebar kuesioner. Dari hasil jawaban responden dilakukan penghitungan konsistensi

rasio (CR). Jika CR < 0.10 artinya jawaban responden konsisten, dapat digunakan untuk

perhitungan Fuzzy AHP. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, kualitas

menjadi prioritas utama dengan bobot prioritas 0.278, kemudian pelayanan dengan bobot

prioritas 0.254, desain dengan bobot prioritas 0.240, dan harga dengan bobot prioritas

(20)

Salah satu cara untuk mengetahui faktor prioritas dalam memilih telepon selular

merk BlackBerry adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP memiliki banyak

keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena dapat

digambarkan secara grafis, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat

dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan dalam AHP dilakukan dengan banyak kriteria bersifat

subjektif. Selain itu para pengambil keputusan lebih yakin menentukan pilihannya

terhadap tingkat kepentingan antar kriteria dengan memakai penilaian dalam interval

dibandingkan penilaian dengan angka eksak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

maka dikembangkan teknik memodifikasi dan teknik himpunan fuzzy dalam AHP yang

disebut Fuzzy AHP. (Chang, 1996)

Proses pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria pada metode

Fuzzy AHP dapat digunakan untuk menentukan bobot prioritas pada masing-masing kriteria yang menjadi dasar untuk analisa keputusan yang tepat. Berdasarkan hasil

analisis bobot prioritas pada kriteria utama dengan Fuzzy AHP, kriteria kualitas (K)

mempunyai pengaruh paling besar bagi konsumen dalam pembelian BlackBerry sebesar

27.8%. Kriteria kedua adalah pelayanan (P) sebesar 25.4%. Kriteria ketiga adalah desain

(D) sebesar 24% dan yang terakhir adalah harga (H) sebesar 22.8%. Berdasarkan hasil

analisis bobot prioritas pada sub kriteria dalam kriteria kualitas, sub kriteria aplikasi

yang tersedia atau fitur (K1) sebesar 37.4%. Sub kriteria kedua adalah ketahanan ponsel

(K3) sebesar 31.7%. Sedangkan sub kriteria kemudahan pengoperasian (K2) sebesar

(21)

kriteria kompetitif (H1) sebesar 35.2%. Sub kriteria kedua adalah harga purna jual (H3)

sebesar 33.5%. Sedangkan sub kriteria negosiasi (H2) sebesar 31.3%. Berdasarkan hasil

analisis bobot prioritas pada sub kriteria dalam kriteria desain, sub kriteria varian (D1)

sebesar 35.2%, sub kriteria motif (D3) sebesar 33.5%, dan sub kriteria warna (D2)

sebesar 31.3%. Berdasarkan hasil analisis bobot prioritas pada sub kriteria dalam kriteria

pelayanan, sub kriteria perbaikan (P1) sebesar 37.4%, sub kriteria purna jual (P3)

sebesar 31.7%, dan sub kriteria suku cadang (P2) sebesar 30.9% (Hanien,2012).

2.2 Landasan Teori

Pada bagian ini dibahas beberapa teori dasar sebagai penunjang untuk

menyelesaikan skripsi ini diantaranya : Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan,

Analytic Hierarchy Proses (AHP), Matrik Perbandingan Berpasangan, Konsistensi

Matriks Perbandingan Berpasangan, Fuzzy Analytical Hierarchy Proses (F-AHP),

Website, PhpMyAdmin, dan Unified Modeling Language (UML)

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Pada awal tahun 1970-an, Scott Morton pertama kali mengartikulasikan konsep

penting sistem pendukung keputusan. Ia mendefinisikan sistem pendukung keputusan

sebagai “sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan

untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak

terstruktur”. (Gorry dan Scott Morton, 1971) dalam (Turban, 2005). Definisi klasik

lainnya yaitu “Sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari

(22)

pendukung keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil

keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur” (Keen dan

Scott Morton, 1978) dalam (Turban, 2005).

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk

membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang

tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan

seharusnya dibuat (Alter, 2002) dalam (Kusrini, 2007). Tujuan dari sistem pendukung

keputusan adalah :

a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.

b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan

untuk menggantikan fungsi manajer.

c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan

efisiensinya.

d. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk

melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

e. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan,

terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa

mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada

diberbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu,

(23)

ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan

optimalisasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.

f. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.

Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses makin banyak juga alternatif

yang bisa dievaluasi. Analisis risiko bisa dilakukan dengan cepat dan pandangan dari

para pakar bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Keahlian bahkan bisa diambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode

kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan

simulasi yang kompleks, memeriksa banyak skenario yang memungkinkan, dan

menilai bebagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut

mengarah kepada keputusan yang lebih baik.

g. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan

persaingan menyebabkan tugas pengambil keputusan menjadi sulit. Persaingan

didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi

produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat

mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan

karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan

pemberdayaan signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat

keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang

kurang.

h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut

(24)

dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan

sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan. Aplikasi sistem pendukung

keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:

a. Subsistem manajemen data.

Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data

yang relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat linak yang disebut

sistem manajemen database (DBMS/Data Base Management System). Subsistem

manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu

repositori untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan.

b. Subsistem manajemen model.

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan,

statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang memberikan

kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa

pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan. Perangkat

lunak itu sering disebut sistem manjemen basis model (MBMS).

c. Subsistem antarmuka pengguna.

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung

keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang

dipertimbabangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa

kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang

(25)

d. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan.

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak

langsung sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional (Kusrini,

2007).

Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga

komponen utama dari DBMS, MBMS, dan antarmuka pengguna. Subsistem manajemen

berbasis pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak manfaat karena

memberikan inteligensi bagi ketiga komponen utama tersebut.

Gambar 2. 1 Arsitektur SPK (Turban, 2005)

Arsitektur dari sistem pendukung keputusan ditunjukkan dalam Gambar 2.1.

Seperti pada semua sistem informasi manjemen, pengguna bisa dianggap sebagai

komponen sistem pendukung keputusan. Komponen-komponen tersebut membentuk

sistem aplikasi sistem pendukung keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet

(26)

2.2.2 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Metode Analytic Hierarchy Proses (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty,

seorang matematikawan di Universitas Pittsburgh Amerika Serikat sekitar 1970. Tujuan

utama AHP adalah untuk membuat rangking alternative keputusan dan memilih salah

satu yang terbaik bagi kasus multi criteria yang menggabungkan factor kualitatif dan

kuantitatif di dalam keseluruhan evaluasi alternative – alternative yang ada.

AHP digunakan untuk mengkaji permasalahan yang dimulai dengan

mendefinisikan permasalahan tersebut secara seksama kemudian menyusunnya ke dalam

suatu hierarki. AHP memasukkan pertimbangan dan nilai – nilai pribadi secara logis.

Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun

hirarki suatu permasalahan dan bergantung pada logika dan pengalaman untuk memberi

pertimbangan (Hanien, 2012).

2.2.3 Matr ik Perbandingan Berpasangan

Langkah awal dalam menentukan prioritas elemen – elemen dalam suatu

persoalan keputusan adalah dengan membuat perbandingan berpasangan (pairwise

comparison), yaitu elemen – elemen dibandingkan secara berpasangan terhadap suatu kriteria yang ditentukan Perbandingan berpasangan ini dipresentasikan dalam bentuk

matriks. Skala yang digunakan untuk mengisi matriks ini adalah 1 sampai dengan 9

(skala Saaty). Setelah keseluruhan proses perbandingan berpasangan dilakukan, maka

bentuk matriks perbandingan berpasangannya adalah seperti pada tabel 2.1. Apabila

(27)

perbandingan dari elemen – elemen operasi tersebut akan membentuk matriks A

berukuran n x n.

Matriks Anxn merupakan matriks reciprocal yang diasumsikan terdapat n elemen

yaitu w1, w2, …, wn yang akan dinilai secara perbandingan. Nilai perbandingan secara

berpasangan antara wi dan wj yang dipresentasikan dalam sebuah matriks = aij, dengan

i, j = 1, 2, …,n, sedangkan aij merupakan nilai matriks hasil perbandingan yang

mencerminkan nilai kepentingan Ai terhadap Aj bersangkutan sehingga diperoleh matriks

yang dinormalisasi. Untuk i = j, maka nilai aij=1 (diagonal matriks), atau apabila elemen

operasi Ai dengan Aj memiliki tingkat kepentingan yang sama maka aij = aji = 1. Seperti

yang terlihat pada tabel 2.2 dibawah dijelaskan bahwa elemen kolom sebelah kiri selalu

dibandingkan dengan elemen baris puncak. Nilai kebalikan diberikan kepada elemen

baris ketika tampil sebagai elemen kolom dan elemen tampil sebagai elemen baris.

Tabel 2. 1 Tabel Matriks perbandingan berpasangan

A1 A2 … An A1 1 a12 … a1n A2 a21 1 … a2n

… … … … …

An an1 an2 … 1

Sebagai Contoh dalam hirarki ini terdapat empat kriteria utama yaitu kriteria

kualitas (K), harga (H), desain (D), dan pelayanan (P), sehingga terdapat empat elemen

yang harus dibandingkan. Perhitungan dan penetapan konsistensi untuk perbandingan

(28)

Langkah 1. Menyusun matriks perbandingan berpasangan.

Tabel 2. 2 Tabel Matrik perbandingan berpasangan

Kriteria K H D P K 1.00 7.00 5.00 3.00 H 0.14 1.00 1.00 0.33 D 0.20 1.00 1.00 0.20 P 0.33 3.00 5.00 1.00

Langkah 2. Menghitung vektor prioritas untuk kriteria utama

a. Setiap entri matriks dibagi dengan total kolomnya untuk mendapatkan normalisasi

matrik seperti pada tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Tabel Normalisasi matrik

Kriteria K H D P Total Baris

b. Rata-rata dari entri-entri matriks yang terdapat dalam satu baris dihitung dan

dinyatakan hasilnya seperi pada table 2.4 sebagai vektor prioritas (Hanien, 2012).

Tabel 2. 4 Tabel Vektor prioritas

Kriteria K H D P Total Vektor Prioritas

K 0.597 0.582 0.417 0.662 2.257 0.564

H 0.085 0.083 0.083 0.073 0.325 0.081

D 0.119 0.083 0.083 0.044 0.330 0.082

(29)

2.2.4 Konsistensi Matr iks Perbandingan Berpasangan

Matriks perbandingan berpasangan yang konsisten diasumsikan sebagai A adalah

semua nilai eigen bernilai nol kecuali yang bernilai sama dengan n. Tetapi bila A adalah

matriks tak konsisten, variasi kecil atas

α

ij akan membuat nilai eigen terbesar

λ

maks selalu

lebih besar atau sama dengan n yaitu

λ

maksn.

λ

maksadalah nilai maksimum atau nilai

terbesar dari eigen value berordo n. Eigen value maksimum didapat dengan

menjumlahkan hasil perkalian matriks perbandingan dengan eigen vektor utama ( vektor

prioritas) dan membaginya dengan jumlah elemen. Perbedaan antara

λ

maks dengan n dapat

digunakan untuk meneliti seberapa besar ketidakkonsistenan yang ada dalam A, dimana

rata – ratanya dinyatakan sebagai berikut (Saaty, 2002) :

(1)

Suatu matriks perbandingan berpasangan dinyatakan konsisten apabila nilai

consistency ratio (CR) ≤ 10%. CR dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : (2)

Nilai RI mempunyai ketentuan tersendiri. Berikut tabel 2.5 Random Index (RI)

untuk matriks berukuran 1 sampai 15 :

Tabel 2. 5 Tabel Random Index (RI)

n 1,2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

RI 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59

(30)

1) Contoh Menghitung Konsistensi Matr iks

Langkah 1. Menghitung rasio konsistensi (CR)

a. Matriks perbandingan berpasangan dikalikan dengan vektor prioritas. Vektor baru

tersebut dinyatakan sebagai vektor jumlah bobot.

b. Entri dari vektor jumlah bobot dibagi dengan entri yang berpasangan dari vektor

prioritas dan dinyatakan hasilnya sebagai bobot prioritas.

c. Menghitung rata-rata dari nilai pada langkah b di atas, dan hasilnya dinotasikan

dengan

λ

maks.

d. Menghitung Concistency Index (CI) dengan rumus 1 sebagai berikut:

e. Menghitung Consistensy Ratio (CR) dengan rumus 2 sebagai berikut:

Menurut Saaty, jika CR≤10% maka matriks perbandingan berpasangan tersebut

konsisten. Konsisten artinya semua elemen telah dikelompokkan secara homogen dan

relasi antara kriteria saling membenarkan secara logis (Hanien,2012).

2.2.5 Fuzzy Analytical Hierar chy Process (AHP)

Fuzzy AHP adalah salah satu meode perankingan. FAHP merupakan gabungan

metode AHP dengan pendekatan konsep fuzzy . F-AHPmenutupi kelemahan yang

(31)

lebih banyak. Ketidakpastian bilangan direpresentasikan dengan urutan skala. Untuk

menentukan derajat keanggotaan pada F-AHP, digunakan aturan fungsi dalam bentuk

bilangan fuzzy segitiga atau Triangular Fuzzy Number (TFN) yang disusun berdasarkan

himpunan linguistik. Jadi, bilangan pada tingkat intensitas kepentingan pada AHP

ditransformasikan ke dalam himpunan skala TFN ( Universitas Sumatra Utara., 2007).

1) Triangular Fuzzy Number (TFN)

Bilangan triangular fuzzy (TFN) merupakan teori himpunan fuzzy membantu

dalam pengukuran yang berhubungan dengan penilaian subjektif manusia memakai

bahasa atau linguistik. Inti dari fuzzy AHP terletak pada perbandingan berpasangan yang

digambarkan dengan skala rasio yang berhubungan dengan skala fuzzy. Berikut

ketentuan fungsi keanggotaan untuk 5 skala variabel linguistik dalam bilangan triangular

fuzzy yang terlihat pada Tabel 2.6 berikut.

Tabel 2. 6 Tabel Skala perbandingan tingkat kepentingan fuzzy

Tingkat Skala Fuzzy

Invers Skala

Fuzzy Definisi variable Linguistik

(1,1,1) (1,1,1) Perbandingan dua kriteria yang sama

1 = (1/2, 1, 3/2) (2/3, 1, 2) Dua elemen mempunyai kepentingan yang sama

2) Nilai Fuzzy Synthetic Extent

Chang (1996) memperkenalkan metode extent analysis untuk nilai sintesis pada

(32)

memperoleh perluasan suatu objek. Sehingga dapat diperoleh nilai extent analysis m yang

dapat ditunjukkan sebagai adalah bilangan

triangular fuzzy. Langkah-langkah model extent analysis dari Chang dalam (Kulak dan

Kahraman, 2005) yaitu :

a. Nilai fuzzy synthetic extent untuk i-objek didefinisikan sebagai berikut:

(3)

Untuk memperoleh , maka dilakukan operasi penjumlahan nilai fuzzy extent

analysis m untuk matriks sebagian dimana menggunakan operasi penjumlahan pada tiap-tiap bilangan triangular fuzzy dalam setiap-tiap baris seperti berikut :

(4)

dimana :

M = bilangan triangular fuzzy number

m = jumlah kriteria

j = kolom

i = baris

g = parameter (l, m, u)

Sedangkan untuk memperoleh nilai dilakukan operasi

penjumlahan untuk keseluruhan bilangan triangular fuzzy (j = 1, 2, …, m) dalam

matriks keputusan (n x m) sebagai berikut :

(33)

Sehingga untuk menghitung invers dari persamaan (5) yaitu:

(6)

b. Perbandingan tingkat kemungkinan antara bilangan fuzzy.

Perbandingan tingkat kemungkinan ini digunakan untuk nilai bobot pada

masing-masing kriteria. Untuk dua bilangan triangular fuzzy M1= (l1, m1, u1) dan

M2= (l2, m2, u2) dengan tingkat kemungkinan (M2 M1) dapat didefinisikan sebagai

berikut:

V(M2 ≥ M 1) = (7)

Tingkat kemungkinan untuk bilangan fuzzy konveks dapat diperoleh dengan

persamaan berikut:

(8)

c. Tingkat kemungkinan untuk bilangan fuzzy convex M lebih baik dibandingkan

sejumlah k bilangan fuzzy convex Mi (i = 1, 2, …, k) dapat ditentukan dengan

menggunakan operasi max dan min sebagai berikut :

V(M M1, M2, …, Mk) = V[(M M1) dan (M M2), …,dan (M Mk)] = min V(M Mi) (9)

Dengan i = 1, 2, 3, …,k.

Jika diasumsikan bahwa d’ (Ai) = min V(Si Sk) untuk k = 1, 2, …, n; k i.

Maka vektor bobot didefinisikan:

(34)

Dimana Ai (i = 1, 2, …, n) adalah n elemen dan d’ (Ai) adalah nilai yang

menggambarkan pilihan relatif masing-masing atribut keputusan.

d. Normalisasi

Jika vektor bobot tersebut di atas dinormalisasi maka akan diperoleh definisi

vektor bobot sebagai berikut:

W = (d(A1), d(A2), ...,d(An))T (11)

Perumusan normalisasinya adalah:

(12)

Normalisasi bobot ini akan dilakukan agar nilai dalam vektor diperbolehkan

menjadi analog bobot dan terdiri dari bilangan yang non-fuzzy (Hanien, 2012).

3) Contoh Pembobotan Dengan Fuzzy AHP

a. Matriks perbandingan berpasangan Fuzzy pada Table 2.7. Matriks ini terbentuk

dari inputan awal yang berupa AHP, kemudian di konfersikan dalam F-AHP.

Tabel 2. 7 Tabel Matriks Perbandingan Berpasangan Fuzzy

Kriteria K H D P

K (1, 1, 1) (1, 1.5, 2) (0.75, 1.25, 1.75) (0.5, 1, 1.5)

H (0.5, 0.67, 1) (1, 1, 1) (0.5, 1, 1.5) (0.5, 1, 1.5)

D (0.57, 0.8, 1.33) (0.67, 1, 2) (1, 1, 1) (0.5, 1, 1.5)

P (0.67, 1, 2) (0.67, 1, 2) (0.67, 1, 2) (1, 1, 1)

b. Menghitung nilai dengan operasi penjumlahan seperti Table 2.8 pada tiap-tiap

(35)

Tabel 2. 8 Tabel Penjumlahan tiap – tiap bilangan triangular

c. Menghitung nilai dengan operasi penjumlahan untuk keseluruhan bilangan

triangular fuzzy dalam matriks perbandingan berpasangan seperti pada Tabel 2.9.

Tabel 2. 9 Tabel Penjumlahan seluruh bilangan Fuzzy

l m U

11.488 16.217 24.83

d. Dari matriks perbandingan berpasangan, selanjutnya dihitung nilai fuzzy syntethic

extentseperti pada Tabel 2.10 untuk tiap kriteria utama sebagai berikut :

Tabel 2. 10 Tabel Fuzzy Syntethic Extent

S l m U

S1 0.1349 0.2929 0.5440

S2 0.1038 0.2261 0.4352

S3 0.1137 0.2343 0.5078

S4 0.1246 0.2467 0.6093

e. Dilakukan perbandingan tingkat kemungkinan antar fuzzy syntethic extent dengan

(36)

Tabel 2. 11 Tabel Perbandingan Fuzzy Syntethic dengan nilai min

f. Kemudian dilakukan perhitungan bobot dan normalisasi vektor bobot sehingga

diketahui nilai bobot kriteria utama yang terlihat pada Tabel 2.12 berikut. Lalu

pada Tabel 2.13 menerangkan normalisasi vektor yang didapat dari nilai kriteria

utama (Hanien,2012).

Tabel 2. 12 Tabel Vektor bobot antar kriteria utama

d(A1) d(A2) d(A3) d(A4) total

w 1 0.8180 0.8642 0.9111 3.5934

Tabel 2. 13 Tabel Normalisasi vektor bobot antar kriteria utama

(A1) (A2) (A3) (A4)

w 0.278 0.228 0.240 0.254

2.2.6 Website

Dalam pembahasannya website dibagi menjadi 2 subbab yaitu, Web dan Bahasa

Pemrograman Web. Berikut adalah penjelasan mengenai web dan dilanjutkan dengan

bahasa pemrograman web.

a. Web

Selama ini mungkin jika kita mendengar istilah web maka yang terlintas di benak

(37)

halaman tersebut biasanya memakan waktu yang cukup lama (tergantung koneksi

jaringan). Saat ini tengah terjadi tren baru dalam aplikasi web. Tren tersebut akan

mengubah persepsi kita tentang aplikasi web. Cobalah kita kunjungi beberapa situs web

berikut ini: Netvibes, Pageflakes, Google Spreadsheet, Zoho, gOFFICE, dan Zimbra.

Berbeda dengan aplikasi web yang biasa kita jumpai, aplikasi-aplikasi web tersebut tidak

tersusun atas halaman-halaman web melainkan tersusun atas window-window layaknya

aplikasi desktop. Aplikasi-aplikasi yang tadinya hanya tersedia pada versi desktop kini

sudah mulai memiliki pesaing yang berupa aplikasi web. Kita tentunya kenal dengan

Microsoft Excel. Sekarang Google telah memiliki software spreadsheet sejenis namun

kali ini hadir dalam bentuk web. Untuk dapat menggunakan spreadsheet berbasis web

tersebut yang kita perlukan hanyalah sebuah web browser (Internet Explorer, Firefox,

Opera, ataupun browser lainnya). Kita tak perlu lagi meng-install aplikasi spreadsheet

tersebut terlebih dahulu hanya untuk menjalankannya. Cukup dengan mengarahkan

browser kita kehttp://spreadsheet.google.com maka seketika itu pula aplikasi

spreadsheettersebut dapat digunakan.

Website-website tersebut membuktikan bahwa saat ini aplikasi web sudah tidak memiliki “batas” lagi. Kita sudah dapat membuat berbagai aplikasi “berat” yang dahulu

menjadi dominasi aplikasi desktop. Tidak menutup kemungkinan di masa akan datang

akan tersedia versi web dari aplikasi-aplikasi seperti Adobe Photoshop ataupun Autocad

(tentunya tidak dalam waktu dekat). Walaupun demikian, sayangnya untuk dapat

membangun aplikasi web yang menyerupai aplikasi desktop bukanlah perkara sederhana.

(38)

membuat kode aplikasi yang akan dibangun (misalnya logic akuntansi), developer juga

harus membuat kode-kode untuk meniru tampilan desktop. Sebagian developer melihat

permasalahan tersebut dan menyediakan solusinya. Mereka menyediakan berbagai

frameworkdan library yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi webtop. Solusi tersebut terbukti dapat mempercepat pembangunan aplikasi.

Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web adalah suatu aplikasiyang

diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan internet atau intranet. Ia juga

merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang

didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript,AJAX, Java, dll) dan bergantung

pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi. SepertiAplikasi web menjadi

populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien untuk mengaksesnya, penjelajah

web, yang kadang disebut sebagai suatu thin client (klien tipis). Kemampuan untuk

memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan

menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer klien merupakan

alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang umum misalnya webmail,

toko ritel daring, lelang daring, wiki,papan diskusi, weblog, serta MMORPG. Beberapa

keuntungan yang akan di dapat jika suatu perusahaan menggunakan aplilkasi website:

a. Apikasi web mudah dan murah untuk dibuat dan diterapkan. Dengan aplikasi web,

suatu perusahaan dapat menghemat biaya department IT terutama pada saat

melakukan installasi software pada masing-masing komputer user. Dengan

aplikasi web, semua user tersebut hanya memerlukan sebuah komputer dengan

(39)

b. Aplikasi web mudah dan tidak mahal dalam melakukan upgrade. Biaya perawatan untuk software biasanya memerlukan dana yang cukup besar. Karena melakukan

upgrade pada suatu software yang ada sama dengan melakukan dengan installasi

aplikasi baru, keuntungan aplikasi website seperti yang disebutkan di atas. Selama

aplikasi pada web mesin server dilakukan upgrade, semua orang akan

mendapatkan versi yang baru.

c. Aplikasi web sangat fleksibel dalam hal kebutuhan end user. Cukup dengan

melakukan installasi dan setup aplikasi web pada web server – dan beberapa

operating system modern akan melakukannya – dan anda dapat menggunakannya

melalui internet/intranet dalam berbagai mesin, seperti Mac, Windows, atau Linux

dan lain-lain. Jika aplikasi tersebut dibangun dengan sesuai standard, maka akan

berjalan dengan baik pada semua browser web modern, seperti internet explorer,

Mozilla Firefox, Opera, google chrome atau Safari.

d. Aplikasi web lebih mudah jika kita mempunyai data penyimpanan terpusat.

Ketika kita mempunyai beberapa lokasi yang membutuhkan akses pada data yang

sama, mempunyai semua data terpusat pada satu tempat akan lebih mudah

daripada mempunyai data terpisah di beberapa lokasi. Hal ini akan

menghindarkan dari pengoperasian sinkronisasi data yang potensial dan resiko

keamanan yang relatif sedikit.(Yudhamara,2012).

b. Bahasa Pemrogaman Web

Pemrograman web diambil dari 2 suku kata yaitu pemrograman dan web.

(40)

cara, perbuatan program. Definisi Web : jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi

melalui protokol transfer hypertext. Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW

(world wide web), World Wide Web adalah layanan internet yang paling populer saat ini

internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW . WWW

adalah halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya

(hyperlink) yang membentuk samudra belantara informasi . WWW berjalan

denganProtokol HyperText TransferProtokol (HTTP). Halaman Web merupakan file teks

murni (plain text) yang berisi sintaks-sintaks HTML yang dapat diterjemahkan dengan

internet Browser . Sintaks HTML mampu memuat konten text, gambar, audio, video dan

animasi. Banyak keuntungan yang diberikan oleh Aplikasi berbasis Web dari pada

aplikasi berbasis dekstop, sehingga aplikasi berbasis web telah diadopsi oleh perusahaan

sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan :

a. Akses informasi mudah.

b. Setup server lebih mudah.

c. Informasi mudah didistribusikan.

d. Bebas platform, informasi dapat di sajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat

disajikan.

Terdapat beberapa bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah

website diantaranya yaitu : Bahasa Pemrograman HTML,Bahasa Pemrograman PHP,

(41)

Bahasa Pemrograman PERL, Bahasa Pemrograman CFM, Bahasa Pemrograman

Javascript dan Bahasa Pemrograman CSS. Diantaranya adalah :

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang

digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di

dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan standar Internet yang

didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium

(W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file

HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau

Microsoft Internet Explorer.

PHPatau Hypertext Preprocessoradalah bahasa pemrograman script yang paling

banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.

Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa

sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak

dipakai untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan

digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi linux (PHP

juga bisa dijalankan dengan hosting windows).

PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya

sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server

tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP

pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara

(42)

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal

ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 dimana client menggunakan kode-kode PHP untuk

mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side

embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Membaca permintaan dari client/browser

b. Mencari halaman/page di server

c. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi

pada halaman/page.

d. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet.

Gambar 2. 2 Cara Kerja PHP

PHP biasa digunakan karena :

a. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda (Windows, Linux,

Unix, etc.)

(43)

c. PHP mudah dipelajari

Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode PHP

dapat ditulis hampir di semua editor text seperti windows notepad, windows wordpad, dll.

Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan kode tersebut

dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.

Contoh file PHP (contoh.php):

<html> <?

Print ("Contoh text yang menggunakan kode PHP"); ?>

scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada beberapa server

yang mendukung, blok scripting PHP dapat diawali dengan <? dan diakhiri dengan ?>.

Namun, untuk kompatibilitas maksimum, sebaiknya menggunakan bentuk yang standar

(44)

merupakan separator yang digunakan untuk membedakan satu instruksi dengan instruksi

lainnya.PHP menggunakan // untuk membuat komentar baris tunggal atau /* dan */

untuk membuat suatu blok komentar (Khofiy,2012).

ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa

pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. ASP merupakan salah

satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP bekerja pada web server dan

merupakan server side scripting.

Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang

direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML

menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas

pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode dalam membuat

penanda/markup pada sebuah dokumen.

WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa

pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (eXtensible Markup

Langauge). WML ini adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi

wireless. WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan pada protocolnirkabel.

Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix

(SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, powerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemograman C.

Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client.

(45)

menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita membutuhkan JavaScript-enabled

browser yaitu browser yang mampu menjalankan JavaScript.

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan

yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan

HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk

semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World

Wide Web Consortium (W3C) (Betha,2005).

2.2.7 phpMyAdmin

phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa

pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui

Jejaring Jagat Jembar (World Wide Web). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi

MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations),

indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain).

Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL harus dilakukan dengan cara

mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud

tertentu. Jika seseorang ingin membuat basis data (database), ketikkan baris perintah

yang sesuai untuk membuat basis data. Hal tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena

seseorang harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu.

Saat ini banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola

(46)

seseorang dapat membuat database, membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan

mudah, tanpa harus menghafal baris perintahnya. Beberapa fitur dalam phpMyAdmin :

a. Antarmuka berbasis web.

Dukungan banyak fitur MySQL:

a) menelusuri dan drop basisdata (database), tabel, pandangan (view), bidang

(fields) dan indeks.

b) membuat, menyalin, drop, dan mengubah nama basis data, tabel, kolom dan

indeks.

c) pemeliharaan server, basis data dan tabel, dengan server konfigurasi.

d) melaksanakan, mengedit dan penunjuk pernyataan-SQL, bahkan

batch-queries

e) mengelola pengguna MySQL dan hak istimewa.

f) mengelola prosedur penyimpanan.

b. Impor data dari CSV dan SQL

c. Ekspor data ke berbagai format: CSV, SQL, XML, PDF, ISO / IEC 26300 –

OpenDocument Text dan Spreadsheet, Word, Excel, LATEKS dan lain-lain

d. Membuat grafik PDF dari tampilan basis data anda.

e. Membuatkompleks query menggunakan Query-by-example (QBE)

f. Pencarian global dalam basis data.

g. Transformasi data disimpan ke dalam format yang menggunakan satu set fungsi

yang telah ditetapkan, seperti menampilkan data blob-data atau download-link

(47)

2.2.8 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi

standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis

aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem

operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi

karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia

lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objek seperti

C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk

modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.

1) Konsepsi Dasar UML

Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku UML.

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic behavior,

dan model management, bisa kita pahami dengan mudah apabila kita melihat Tabel 2.14

dibawah ini. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat

kita membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut.

2) Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah

sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case

(48)

daftar belanja, dan sebagainya.Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau

mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Tabel 2. 14 Tabel Konsep Dasar UML

M ajor Aren View Diagram s M ain Consept s st at ic view class diagram

class, associat ion, generalizat ion, dependency, realizat ion, int erface

use case view

use case diagram

use case, act or, associat ion, ext end, include, use case generalizat ion

im plem ent at ion vew

com ponent diagram

com ponent , int erface, dependency, realizat on deploym ent view

deploym ent dagram

node, com ponent , dependency, locat ion

int eract ion, object , m essage, act ivat ion

collaborat ion dagram

collaborat ion, int eract ion, collaborat ion role, m essage m odel

m anagement

m odel m anagem ent view

class diagram package, subsyst em, m odel

ext ensibilit y

all all

const raint , st ereot ype, t aggd valus st ruct ural

dinamic

int eract ion view

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement

sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case

untuk semua feature yang ada pada sistem contohnya seperti yang terlihat pada Gambar

2.3. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari

proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan

dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal.

Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga

(49)

common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya

sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case

yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Gambar 2. 3 Contoh Use Cace Diagram

3) Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah

objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan

untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan

struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak

(50)

diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung

resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class

dapat dikelompokkan menjadi package seperti Gambar 2.4 dibawah ini. Kita juga dapat

membuat diagram yang terdiri atas package.

Hubungan Antar Class :

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang

memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class

lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

Gambar 2. 4 Contoh Class Diagram

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain

dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan

fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan

(51)

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class

kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan

sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

4) Activity Diagr am

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan

proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan

state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar

transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu

activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi

antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur

aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas

menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana

aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Decision digunakan untuk

menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses

paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis

horizontal atau vertikal.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk

menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu seperti

(52)

Gambar 2. 5 Contoh Activity Diagram

5) Sequence Diagr am

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar

sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar

dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence

diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian

langkah-langkah yang. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan

apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing

objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Pada fase desain berikutnya, message

akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

(53)

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek

lainnya.Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali

dengan diterimanya sebuah message seperti yang terlihat pada gambar 2.6 berikut

(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Rancangan Penelitian

Pada bab ini dibahas tentang perancangan dalam penelitian yang dilakukan.

Rancangan ini digunakan untuk penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan

dibuat sehingga kebutuhan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi.

3.1.1 Analisa Sistem

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang terdapat dalam bab

sebelumnya dapat diketahui perancangan sistem yang dilakukan adalah membuat sistem

pendukung keputusan pemilihan perguruuan tinggi swasta jurusan teknik informatika di

Surabaya menggunakan metode fuzzy ahp.

Masalah yang terjadi adalah bagaimana menentukan sebuah keputusan tentang

pemilihan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Dalam Gambar 3.1 digambarkan beberapa kriteria yang digunakan sebagai

solusi yang mungkin sesuai dengan permasalahan. Adapun keterangan dari masing –

masing kriteria adalah sebagai berikut :

a. Akreditas

Yang dimaksud dengan akreditasi adalah nilai rating kinerja, mutu, dan efisiensi

(55)

ini masuk dalam perhitungan static, dimana nilai akreditasi sudah ada dan hanya

dimasukkan kedalam perhitungan gabungan pada tahap akhir.

Gambar 3. 1 Struktur Hierarki Sistem Pendukung Keputusan

b. SPP

SPP adalah biaya pendidikan yang nantinya harus ditanggung oleh calon

mahasiswa/i. Biaya spp merupakan masalah yang sangat diperhitungkan dalam

pemilihan Perguruan Tinggi. Nilai spp ini masuk dalam perhitungan static,

dimana nilai spp sudah ditetapkan dan hanya dimasukkan kedalam perhitungan

gabungan pada tahap akhir. Namun dalam pencarian nilai eigennya , nilai SPP

(56)

c. Lokasi

Yang dimaksud dengan Lokasi adalah jarak antara tempat perkuliahan

yang dekat dengan tempat tinggal sehingga mempermudah transportasi untuk

calon mahasiswa.

d. Rasio Dosen dan Mahasiswa

Yang dimaksud dengan Rasio Dosen dan Mahasiswa adalah mengukur

keefektivan pengajaran dengan perbandingan antara dosen dan mahasiswa. Data

antara jumlah dosen dan mahasiswa ini di ambil dari website

www.evaluasi.dikti.go.id dan data yang digunakan adalah Tahun ajaran 2010 –

2011 semester 2. Nilai rasioi ini masuk dalam perhitungan static, dimana nilai

rasio sudah ada dan hanya dimasukkan kedalam perhitungan gabungan pada tahap

akhir. Namun dalam pencarian nilai eigennya , nilai mahasiswa dibagi dengan

nilai dosen untuk mendapatkan nilai rata, yang kemudian di-invers-kan.

e. Fasilitas Laboratorium

Yang dimaksud dengan Fasilitas Laboratorium adalah sarana prasarana

pengajaran khususnya dalam hal laboratorium praktikum jurusan teknik

informatika yang sebagian besar dgunakan dalam praktikum agar mahasiswa

lebih memahami materi yang diberikan.

3.1.2 AHP dan Fuzzy AHP

Pemberian nilai untuk faktor yaitu, Akreditasi, Lokasi, Rasio Dosen dan

Gambar

Tabel 2. 10 Tabel Fuzzy Syntethic Extent
Gambar 2. 4 Contoh Class Diagram
Gambar 2. 6 Contoh Sequence Diagram
Gambar 3. 1 Struktur Hierarki Sistem Pendukung Keputusan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan PLIK di Kabupaten Simeulue menghadapi kendala yakni berkaitan dengan pemilihan lokasi yang kurang tepat, pendampingan yang kurang baik, lemahnya

Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan berbagai dosis bokashi berbahan dasar Chromolaena odarata dan feses sapi belum mampu menyediakan unsur hara yang cukup

Dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus ini, kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Seperti yang telah direncanakan maka peneliti melaksanaan tindakan siklus II pada

KC Pekanbaru KC PEKANBARU TAMBUSAI KC Banjarmasin KC BANJARMASIN A.YANI KC Kediri KC KEDIRI HAYAM WURUK KCP Rangkasbitung KC CILEGON TIRTAYASA KCP Pekalongan KC TEGAL SUDIRMAN

• Compare to female respondents, male respondents were more frequently conduct speed violations, high speed violations, stunts, stopping errors/ violations and motorcycle carrying

Di dalam penelitian ini akan menitikberatkan penelitianya pada kajang masutasoma, tentunya dilihat sebagai proses budaya dari pembuatan hingga penggunaanya dan

Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan perlindungannya dan syukur pula atas bantuan dari beberapa pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

bassiana masa inkubasi 42 hari menunjukkan bahwa kematian terjadi pada hari ke-5 setelah perlakuan dan mortalitas 100 % pada konsentrasi tertinggi terjadi pada hari ke-29