PENGEMBANGAN SKRINING FITOKIMIA
FINGERPRINT EKSTRAK METANOL RIMPANG
TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Chrism.) Roscoe)
MENGGUNAKAN METODE
TLC-SPEKTROFOTODENSITOMETRI
Skripsi
I GUSTI PUTU PUTRA PURNAMA 1208505030
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Skrining Fitokimia Fingerprint Ekstrak Metanol Rimpang
Temu Putih (Curcuma zedoaria (Chrism.) Roscoe) Menggunakan Metode
TLC-Spektrofotodensitometri” tepat pada waktunya.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, saran dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M. Si., selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.
2. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Ketua Jurusan
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Udayana.
3. Drs I Nyoman Kadjeng Widjaja, Apt. M.Si. selaku dosen pembimbing I
yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, semangat,
bimbingan dan saran dengan sabar selama penulis mengikuti
pendidikan di Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Udayana, khususnya dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II
yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, semangat,
iv
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Udayana, khususnya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staff pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA
Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
6. Orang tua kandung yang sangat saya cintai dan hormati, I Gusti Putu
Arta dan I Gusti Ayu Kade Adnyani yang telah mengasuh dan
membesarkan penulis, membimbing dan memberi motivasi dalam
penyusunan Skripsi ini.
7. Adik kandung saya yaitu I Gusti Made Yoga Pradnyanata dan I Gusti
Komang Bagus Trisna Jaya yang selalu memberi motivasi dan
dukungan.
8. Teman dekat saya yaitu Tiara Maharani yang selalu memberi motivasi
dan dukungan.
9. Seluruh rekan mahasiswa Jurusan Farmasi angkatan 2012 (Dioscuri
Hygeia), serta para laboran Kak Anggi, Kak Pasek dan Mbok Dwi yang
banyak membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan
skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan, Analisis 2012 (Vanadium Spectra)
terutama Sutama dan Ayu Sandra dan khususnya tim seperjuangan
penulis: Tim Profiling. Ibu Nova selaku staf Laboratorium Forensik
Lembaga Sains dan Kriminologi Universitas Udayana yang
v
11. Seluruh rekan SMAN 5 Denpasar, Khususnya XII IPA 1 yang selalu
memberi motivasi dan dukungan.
12. Kerabat saya yaitu Alan, Arya, Anom, Ansyar, Riska, Surya, Sutama
(Pencinta Oppai) dan Semua pihak yang terlibat dan telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Bukit Jimbaran, Juni 2016
vii
2.5.1.Metode Ekstraksi dengan Sonikasi ... 11
2.5.2. Pelarut Metanol ... 12
2.6. Analisis Kromatografi Fitokimia ... 13
viii
3.4.2. Pengumpulan dan Preparasi Sampel ... 23
3.4.3. Penetapan Susut Pengeringan ... 23
3.4.4. Ekstraksi Rimpang Temu Putih ... 24
3.4.5. Penentuan Profil Fitokimia Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih ... 24
3.4.6. Validasi Metode ... 27
3.5. Skema Umum Penelitian ... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1. Deskripsi Sampel ... 30
4.1.1. Determinasi Temu Putih (Curcuma zedoaria) ... 30
4.1.2. Pengolahan Simplisia ... 31
4.1.3. Susut Pengeringan ... 31
4.1.4. Pembuatan Ekstrak Metanol Temu Putih ... 32
4.2. Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Temu Putih (Curcuma zedoaria) ... 33
4.2.1. Skrining Fitokimia Golongan Senyawa Fenol danTanin 33 4.2.2. Skrining Fitokimia Golongan Senyawa Triterpen ... 35
4.2.3. Skrining Fitokimia Golongan Senyawa Alkaloid ... 37
4.2.4. Skrining Fitokimia Golongan Senyawa Flavonoid ... 39
4.3. Profil Kromatogram Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih ... 41
4.4. Validasi Profil Kromatogram Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih ... 45
ix
4.4.2.Keterulangan Kromatogram Golongan Triterpen ... 46
4.4.3.Keterulangan Kromatogram Golongan Alkaloid ... 47
4.4.4.Keterulangan Kromatogram Golongan Flavonoid ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
5.1. Kesimpulan ... 50
5.2. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Pemilihan Fase Gerak ... 14
Tabel 2.2. Pereaksi Pendeteksi dan Hasil Positif ... 15
Tabel 3.1. Fase Gerak Penentuan Profil Kromatogram Fitokimia ... 25
Tabel 3.2. Jenis Pereaksi Pendeteksi dan Hasil Positif yang Dihasilkan ... 26
Tabel 3.3. Pengelompokan Nilai AUC Berdasarka n Nilai RF ... 28
Tabel 4.1. Susut pengeringan Serbuk Rimpang Kunyit ... 31
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Rf dan Warna Positif Bercak Plat KLT pada Golongan Senyawa Tanin dan Fenol ... 34
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Rf dan Warna Positif Bercak Plat KLT pada Golongan Senyawa Triterpen ... 36
Tabel 4.4. Hasil Pengamatan Rf dan Warna Positif bercak Plat KLT pada Golongan Senyawa Alkaloid ... 38
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Rf dan Warna Positif bercak Plat KLT pada Golongan Senyawa Flavonoid ... 40
xi
Tabel 4.9. Keterulangan Rf, AUC dan Profil Kromatogram Golongan
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Rimpang Temu Putih ... 7
Gambar 2.2. Reaksi Senyawa Fenol dengan Pereaksi Folin ... 16
Gambar 2.3. Reaksi Senyawa Fenol dengan Pereaksi FeCl3 ... 16
Gambar 2.4. Perkiraan Reaksi Penapisan Triterpen ... 17
Gambar 2.5. Reaksi Penapisan Alkaloid dengan Dragendorff ... 17
Gambar 2.6. Reaksi Penapisan Alkaloid dengan Mayer ... 17
Gambar 2.7. Reaksi Penapisan Alkaloid dengan Wagner ... 18
Gambar 2.8. Reaksi Flavonoid dengan AlCl3 ... 19
Gambar 2.9. Reaksi Flavonoid dengan Asam Sitroborat ... 19
Gambar 3.1. Skema Penelitian ... 29
Gambar 4.1. Pemisahan KLT dengan Sistem Fase Gerak Golongan Tanin dan Fenol Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,: Visualisasi TLC Dibawah Lampu Putih (a), UV 254 nm (b) dan UV 366 nm. ... 34
Gambar 4.2. Pemisahan KLT dengan Sistem Fase Gerak Golongan Triterpen Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,: Visualisasi TLC Dibawah Lampu Putih (a), UV 254 nm (b) dan UV 366 nm. ... 36
xiii
Gambar 4.4. Pemisahan KLT dengan Sistem Fase Gerak Golongan
Flavonoid Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,: Visualisasi
TLC dibawah lampu putih (a), UV 254 nm (b) dan UV 366 nm. . 40
Gambar 4.5. Profil Kromatogram Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,
setelah Dielusi dengan Fase Gerak Tanin dan Fenol. ... 41
Gambar 4.6. Profil Kromatogram Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,
setelah Dielusi dengan Fase Gerak Triterpen ... 42
Gambar 4.7. Profil Kromatogram Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,
setelah Dielusi dengan Fase Gerak Alkaloid. ... 43
Gambar 4.8. Profil Kromatogram Ekstrak Metanol Rimpang Temu Putih,
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Hasil Determinasi ... 55
Lampiran 2. Pembuatan Fase Gerak ... 57
Lampiran 3. Pembuatan Reagen ... 58
xv
DAFTAR SINGKATAN
AOAC : Assosastion of Official Analycal Chemical
AUC : Area Under Curve
BHP : British Herbal Pharmacopoeia
FHI : Farmakope Herbal Indonesia
GC : Gas Chromatography
HPLC : High Performance Liquid Chromatography
HPTLC : High Performance Thin Layer Chromatography
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
MS : Mass Spectrofotometry
Rf : Redentation of Factor
TLC : Thin Layer Chromatography
USP : United States Pharmacopoeia
UV : Ultraviolet
xvi
DAFTAR ISTILAH
Derivatisasi : Proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa
menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat
yang sesuai untuk dilakukan analisis
Determinasi Tumbuhan : Suatu cara untuk membandingkan suatu tumbuhan
dengan tumbuhan lain yang sudah dikenal
sebelumnya (mencocokkan atau menyamakan).
Rimpang : Modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya
menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat
menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya.
Simplisia : Bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali
dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang
dikeringkan.
Spektrofotometri : Metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kualitatif maupun kuantitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi (atom atau molekul) dengan
xvii
ABSTRAK
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Chrism.) Roscoe) adalah bagian tanaman yang telah dimanfaatkan sebagai obat herbal di Indonesia. Penentuan
fingerprint kandungan kimia suatu tanaman merupakan salah satu metode untuk menjamin integritas, kesamaan, dan menentukan perbedaan profil kandungan kimia dari suatu tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kandungan kimia ekstrak temu putih dengan KLT-spektrofotodensitometri.
Sistem kromatografi yang digunakan mengacu pada Farmakope Herbal Indonesia. Sampel rimpang temu putih ditotolkan pada plat silika gel 60 GF254 kemudian dielusi dengan fase gerak sesuai dengan golongan tanin, fenol, triterpen, alkaloid dan flavonoid. Plat diamati dengan sinar putih, UV254 nm, UV366 nm dan discan dengan TLCScanner 4 (CAMAG) pada panjang gelombang 210 nm.Setiap bercak dibuat spektrumnya pada panjang gelombang 200-700 nm. Plat kemudian direaksikan dengan pereaksi pendeteksi bercak masing-masing golongan. Hasil reaksi tersebut dideteksi dengan mengunakan TLC-Visualizer. Profil kandungan kimia ditampilkan secara deskriptif berupa nilai Rf, kromatogram dan spektrum dari tiap golongan senyawa. Data yang diperoleh disimpan kemudian dianalisa fungsi kosinus.
Profil Kromatogram menunjukkan adanya kandungan golongan senyawa tanin, fenol dan triterpen. Profil kromatogram ekstrak metanol rimpang temu putih golongan tanin pada puncak 3 dengan nilai rf 0,18 dengan panjang gelombang maksimum 279 nm, golongan fenol pada puncak 1,3,4,6,7 dan 8 diperoleh nilai rf dan panjang gelombang berturut-turut adalah puncak 0,06 dan 312 nm, 0,18 dan 279 nm, 0,31 dan 234 nm, 0,52 dan 240 nm, 0,61 dan 280 nm serta 0,75 dan 242 nm. Golongan triterpen pada puncak 7 dan 9 memiliki nilai rf sebesar 0,50 dan 0,86 dengan panjang gelombang 194 nm dan 193 nm.
xviii
ABSTRACT
White tumeric rhizome (Curcuma zedoaria (chrism.) Roscoe) is part of the plant that has been used as an herbal medicine in Indonesia. Determination fingerprint chemical content of a plant is one method to ensure the integrity, equality, and determine different profile of chemical constituents of a plant. The purpose of this study was to determine the chemical content profile of white tumeric rhizome with TLC-spektrofotodensitometry.
Chromatographic system used was based upon Indonesian Herbal Pharmacopoeia. Samples rhizome white tumeric spotted on a plate of silica gel 60 GF254 then eluted with a mobile phase in accordance with the class of tannins, phenols, triterpenes, alkaloids and flavonoids. Plat was observed with white light, UV254 nm, UV366 nm and scanned with TLC Scanner 4 (CAMAG) at a wavelength of 210 nm. Each spot was made of the spectrum at a wavelength of 200-700 nm. Then plates were reacted with the detection reagent spots each group. The reaction products were detected by using TLC-Visualizer. Profile chemical contents were displayed in descriptive form Rf value, chromatograms and spectra from each class of compounds. The data obtained was stored and then analyzed the cosine function.
Profile chromatogram shows that it contains the compound tannins, phenols and triterpen. Chromatogram profile white tumeric rhizomes methanol extract tannins in class 3 peak with the value rf 0.18 with maximum wavelength of 279 nm, phenols at peak 1,3,4,6,7 and 8 rf values obtained and the wavelength respectively peak of 0,06 and 312 nm, 0.18 and 279 nm, 0.31 and 234 nm, 0.52 and 240, 0.61 and 0.75, 280 nm and 242 nm. Triterpen group on peak 7 and 9 have rf values of 0.50 and 0.86 with a wavelength of 194 nm and 193 nm.