• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENCIPTAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENCIPTAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN

STUDI KASUS DI JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA

FMIPA UGM

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini kepemimpinan mengalami perkembangan dan pergeseran. Dalam paradigma lama kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dengan memotivasi, menggerakkan, mengarahkan, mengajak, menuntun dan jika perlu memaksa mereka untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dalam paradigma baru, kepemimpinan dimaknai secara lebih luas, bukan sekedar kemampuan mempengaruhi, yang lebih penting adalah kemampuan memberi inspirasi kepada pihak lain, agar mereka secara proaktif tergugah untuk melakukan berbagi tindakan demi tercapainya visi, misi dan tujuan oragnisasi.

Dalam Penelitian ini mengambil Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika (JIKE) sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa JIKE mempunyai keunikan tersendiri. JIKE merupakan merupakan gabungan dari Program Studi Ilmu Komputer (Prodi Ilkom) yang merupakan bagian dari jurusan Matematika dan Program Studi Elektronika dan Instrumentasi (Prodi Elins) yang merupakan bagian

(2)

dari Jurusan Fisika. Penggabungan dua program studi tersebut menjadi satu jurusan tersendiri.

Latar belakang pembentukan JIKE FMIPA UGM ini sebenarnya berawal dari sejarah terbentuknya Program Studi Ilmu Komputer (Ilkom) dalam Jurusan Matematika dan Program Studi Elektronika dan Instrumentasi (Elins) dalam Jurusan Fisika. Alasan pembentukan jurusan ini, meski secara formal para dosen berada di dua jurusan yang berbeda, yaitu Jurusan Matematika dan Jurusan Fisika, pada kenyataannya staf pendidik kedua program studi tersebut menempuh jenjang pendidikan pada bidang yang sama ialah komputer dan elektronika.

Di samping itu, staf pendidik telah menjalin kerja sama dalam pengajaran dan penelitian. Substansi ilmu yang diberikan di Program Ilmu Komputer serta Elektronika dan Intrumentasi masih dalam satu rumpun ilmu. Staf pendidik kedua program studi tersebut juga sebagai pengampu mata kuliah-mata kuliah di kedua program studi tersebut. Staf pendidik Prodi Elins mengajar di Prodi Ilkom demikian juga sebaliknya. Staf pendidik mengajar pada bidang keilmuan yang sama. Hal ini bisa dilihat saat penyusunan kurikulum, penentuan dosen pengampu mata kuliah maupun penentuan dosen pembimbing tugas akhir. Tugas-tugas itu selalu melibatkan para dosen di kedua program studi sehingga kerja sama sesungguhnya telah terbangun sejak lama.

Dilihat dari sisi mahasiswa bahwa mahasiswa Prodi Elins yang berminat terhadap hardware komputer. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, mahasiswa Prodi Ilkom tidak hanya ingin mempelajari software saja, tetapi mereka juga ingin

(3)

mempelajari hardware. Begitu pula sebaliknya, mahasiswa Prodi Elins juga ingin mempelajari software, selain hardware yang telah mereka tekuni sehari-hari. Adanya minat yang bersinggungan ini berarti bahwa kedua prodi tersebut memiliki dasar ilmu yang sama. Ini pulalah yang melatarbelakangi pembentukan JIKE,

Penggabungan kedua program studi ini juga menjawab respon kebutuhan masyarakat. Di berbagai segi kehidupan dewasa ini baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan yang bertingkat internasional selalu memerlukan lulusan komputer baik itu sebagai teknisi, perancang, maupun sebagai programmer.

Penggabungan kedua program studi bukanlah merupakan hal yang mudah. masing-masing anggota dari setiap program studi yang membawa budaya organisasi dari jurusan lama yang menaunginya. Sehingga peleburan ini tidak hanya menggabungkan Prodi Ilkom dan Prodi Elins tetapi juga berusaha untuk meleburkan budaya organisasi dari masing-masing program studi. Hal ini bukanlah hal yang mudah karena setiap anggota didalamnya harus mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mau melebur dan berbaur menjadi satu kesatuan yang utuh.

Penggabungan program studi ini membutuhkan seseorang yang berkomitmen dan berdedikasi yang tinggi untuk bisa menjembatani perbedaan yang ada di masing-masing program studi tersebut. Sekali lagi ini bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjembatani setiap hal yang mendetail dari semua unsur yang ada dalam organisasi.

Untuk menghadapi perubahan situasi peleburan program studi ini diperlukan strategi pemimpin untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat

(4)

digunakan menghadapi setiap individu di JIKE. Strategi penentuan gaya kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting ditentukan oleh seorang pemimpin dalam menghadapi setiap anggota JIKE.

Pada kenyataannya memilih seorang pemimpin dan mengelola sebuah organisasi dalam satu wadah dalam satu kesatuan visi dan misi saja bukanlah merupakan hal yang mudah, apalagi untuk memimpin gabungan dua program studi yang berlainan budaya organisasinya. Untuk itu JIKE memerlukan seorang pemimpin yang mampu merangkul setiap anggotanya agar mampu melebur menjadi satu kesatuan yang utuh. Ini merupakan pekerjaan rumah yang besar bagi pemimpin JIKE.

Dari pemikiran itu pulalah muncul gagasan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai gaya kepemimpinan yang tepat yang sebaiknya digunakan di JIKE unsur komunikasi sebagai aspek yang mendasari penentuan gaya kepemimpinan karena komunikasi merupakan aspek yang mendasari seseorang untuk melakukan hubungan dengan orang lain tanpa terkecuali pimpinan dan bawahannya.

Komunikasi efektif diperlukan dalam percepatan peleburan Prodi Ilkom dan Prodi Elins penentuan arah komunikasi juga merupakan hal yang dirasakan sangat penting dalam pembentukan institusi JIKE.

Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika yang berdiri sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 ini telah mengalami tiga kali pergantian kepemimpinan dibawah kepemimpinan :

(5)

1. Pada awal berdirinya tahun 2010 – 2011 dipimpin oleh Drs. Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D

2. Tahun 2011 – 2014 dipimpin oleh Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Ph.D 3. Tahun 2014 – 2015 dipimpin oleh Drs. Edi Winarko, M.Sc., Ph.D

Ini yang menarik untuk di teliti lebih dalam karena selama tiga kali pergantian pemimpin JIKE belum mampu untuk menjalin komunikasi yang menyeluruh terhadap jajaran kerjanya sehingga beberapa program kerja belum dapat terlaksana dengan baik.

Komunikasi yang kurang ini terlihat dari perintah yang diberikan oleh pimpinan sering stag atau mandeg di salah satu bagian sehingga terjadi miss communication. Contoh yang terjadi dilapangan pemimpin sudah mendelegasikan tugas pada PIC untuk melaksanakan program kerja setelah dibuat proposal untuk diajukan pada pimpinan dan disetujui pimpinan PIC program kerja tersebut mengajukan RAB di bagian keuangan tetapi dari bagian keuangan tidak bisa memberikan dana dengan pertimbangan bahwa anggaran tidak sesuai dengan SBU ataupun dana yang diajukan tidak ada di RKAT jurusan. Disini dapat terlihat bahwa tidak adanya koordinasi yang jelas antara atasan dan bawahan.

Pemimpin mendelegasikan perintah dengan salah satu bagian dan tidak di sosialisasi dengan bagian lain yang terkait dengan perintah yang diberikan. Hal yang pernah terjadi adalah pelaksanaan program BOPTN setelah sistem informasi sudah jadi tidak ada tindak lanjut dari program tersebut. Hasil dari pembuatan sistem informasi tersebut tidak di sosialisasikan pada bagian pelaksana yang

(6)

memakai sistem informasi tersebut. Permasalahan yang lain adalah letak JIKE yang berada di dua lokasi yaitu FMIPA Utara dan FMIPA Selatan membuat koordinasi yang tidak berjalan dengan baik, informasi yang disampaikan terkadang sering salah waktu sampai di bawahan, hal yang sering terjadi adalah pelaksanaan rapat jurusan.

Hambatan yang lain adalah bahwa setiap program studi masih memegang budaya organisasi dari masing-masing program studi terdahulu. Ini terjadi karena setiap anggota dalam organisasi ini mengartikan perintah dengan pandangan dan pola pikir masing-masing individu. Hambatan ini terjadi karena masih kentalnya pengaruh budaya organisasi yang dibawa dari masing masing program studi pada saat itu.

Pada periode 2010 – 2014 pembagian jabatan ketua jurusan dan sekretaris jurusan dibagi salah satu Program Studi ILKOM dan pejabat yang satunya dari Program Studi ELINS, dalam membuat keputusan dan kebijaksanaan maupun pelaksanaan operasional jurusan sering para pemimpin masih menggunakan pola pikir yang berkiblat pada jurusan lama yang dulu menaunginya.

Budaya organisasi yang masih disandang masih terbawa dari jurusan yang lama dan diterapkan di jurusan yang baru yang sering terjadi bahwa kultur masing-masing jurusan berbeda sehingga tidak bisa pemimpin membuat kebijaksanaan maupun membuat keputusan berkiblat pada jurusan yg dulu yang menaunginya.

Salah satu contoh yang nyata sering terjadi di jurusan adalah penentuan jadwal ujian tugas akhir pada Program Studi Elins ujian tugas akhir dibuat oleh

(7)

sekretaris prodi dengan jadwal ujian yang telah ditetapkan pada awal rencana kegiatan dua minggu sebelum yudisium. Penentuan penguji pada Program Studi Elins ditetapkan olehsekretaris program studi. Program Studi IlKOM jadwal ujian diatur oleh staf bagian administrasi dengan jadwal ujian menyesuaikan dengan dosen pembimbing dan pengujinya, penetapan dosen penguji dilakukan dengan mekanisme usulan yang diajukan dari ketua KBK.

Berdirinya Jurusan IKE yang belum lama dan masih banyaknya beberapa bagian yang perlu perombakan total dan perlu adanya kesiapan individu masing-masing anggota dalam organisasi untuk melebur menjadi satu kesatuan yang utuh. Penggabungan bukanlah hanya penggabungan antar program setudi melainkan juga kesadaran untuk melebur menjadi satu kesatuan yang utuh yang nantinya membentuk budaya organisasi sendiri bagi JIKE.

Sebuah organisasi berdiri dilandasi dengan pembentukan misi dan visi organisasi. Organisasi yang baik jika setiap anggota organisasi mampu melaksanakan misi dan visi organisasi. Dalam perkembangan JIKE bahwa misi dan visi di setiap program studi dapat di laksanakan dengan baik oleh anggota program studi. Sedangkan menginjak pada misi dan visi jurusan setiap anggota prodi cenderung untuk mempertahankan prinsip dan pandangan masing masing prodi maupun pendapat masing masing individu. Sehingga dirasakan oleh seluruh anggota JIKE bahwa kepemimpinan yang ada diharapkan mampu sebagai jembatan dari sebuah organisasi besar yang akan dibangun.

(8)

1.2 Permasalahan Penelitian

Banyak pemimpin sekarang ini lebih ditekankan pada kemampuan mengatasi masalah-masalah teknis, sementara kemampuan dan ketrampilan dalam hubungan antar manusia sering kurang, sehingga kesulitan dalam berkomunikasi yang baik. Sedangkan diharapkan seorang pemimpin mampu menjalankan kepemimpinannya untuk memimpin, memotivasi, berkomunikasi, bekerja sebagai bagian dari sebuah tim, dalam hal menyelesaikan berbagai konflik, dan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mengakrabkan hubungan antar manusia, hubungan masyarakat, dan psikologis daripada kursus keuangan, akuntansi, dan teknik-teknik kuantitatif.

Dari permasalahan yang disampaikan dalam latar belakang penulisan penelitian ini terdapat perumusan masalah yaitu “ Bagaimana menentukan gaya kepemimpinan yang ada di Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika “

Berdasarkan perumusan masalah ini terdapat pertanyaan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan gaya kepemimpinan yang diterapkan di JIKE sebagai jurusan baru dari gabungan dua program studi di FMIPA UGM?

2. Bagaimana kontribusi komunikasi efektif antara atasan dan bawahan menentukan gaya kepemimpinan di JIKE FMIPA UGM?

3. Bagaimana kontribusi gaya kepemimpinan di JIKE dalam membangun komunikasi efektif?

(9)

1.3 Batasan Masalah

Berhubung luasnya persoalan yang harus dikaji, maka diperlukan pembatasan untuk menentukan ruang lingkup penelitian, sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan untuk menentukan gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan di JIKE FMIPA UGM.

2. Penelitian dibatasi pada lingkungan akademis, pimpinan dan staf kependidikan JIKE.

3. Obyek penelitian adalah Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM.

1.4 Keaslian Penelitian

Selama ini penelitian lebih banyak ditekankan pada bagaimana gaya kepemimpinan secara umum, sedangkan dalam penelitian lebih spesifik meneliti kontribusi komunikasi efektif dalam menentukan gaya kepemimpinan. Penelitian ini mengambil keunikan tersendiri dari pemilihan lokasi penelitian sebagai kajiannya yaitu Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronnika FMIPA UGM yang merupakan jurusan baru di FMIPA UGM yang masih menentukan bentuk dan model kepemimpinan yang tepat untuk mengatur jalannya organisasi.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menentukan gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan di JIKE sebagai jurusan baru dari gabungan dua program studi di FMIPA UGM.

(10)

2. Memahami gaya kepemimpinan terbentuk dari kontribusi komunikasi efektif di JIKE FMIPA UGM.

3. Kontribusi gaya kepemimpinan di Jurusan IKE dalam membangun komunikasi efektif.

1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan :

1. Dapat memberikan masukan yang dapat digunakan untuk peningkatan komunikasi yang baik antar anggota organisasi. Peningkatan dalam organisasi diharapkan tidak berpedoman pada peningkatan teknik-teknik semata tetapi diarahkan pada pengembangan dan pelatihan dalam hal peningkatan hubungan sosial dan psikologis seperti pengembangan potensi kepribadian. Peningkatan kemampuan leadership skill dalam pengelolaan organisasi.

2. Dengan Penelitian ini diharapkan sebagai acuan bagi JIKE FMIPA UGM untuk menentukan gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan organisasinya. 3. Penelitian ini diharapkan pula sebagai bahan untuk peneliti yang akan

Referensi

Dokumen terkait

(2007) yang menguji hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja, dimana job relevant information (JRI) dan kepu- asan kerja digunakan sebagai variabel intervening

Sebagai pimpinan perguruan tinggi Islam, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, saya sudah beberapa lama mencoba untuk mengimplementasikan pendidikan, dengan memadukan

Sedangkan bertipe air sulfat diperlihatkan pada mata air panas Lombongo dengan temperatur yang relatif cukup tinggi terutama di Libungo (81.0 – 82.6 °C) dan debit antara 1.20

Semakin kurangnya ketulenan dalam QMA, semakin rendah suhu yang diperlukan untuk tindakbalas kimia dilaksanakan dalam proses pencampuran.. Kawalan logik kabur perlu

Tanda Klinis yang dapat kita lihat pada Down syndrome yaitu wajah yang khas dengan mata sipit yang membujur keatas, kedua mata yang berjauhan dengan jembatan hidung yang

Didalam screen menu ini, terdapat dua tombol yaitu tombol keluar yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi dan tombol pilih yang berfungsi untuk masuk dalam screen

Pada implementasi II, uji efektifitas pembelajaran yang dikembangkan dilakukan dengan membandingkan skor postes dengan pretes penguasaan konsep kinetika kimia,

(1)Ilmuwan terkemuka negara lain dapat ditetapkan sebagai mitra AIPI berdasarkan jasa luar biasa yang diberikan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia