• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Kabupaten Kota di Provinsi Bali Menurut Jenis Usaha Pariwisata.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Klasifikasi Kabupaten Kota di Provinsi Bali Menurut Jenis Usaha Pariwisata."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015 P

KLASIFIKASI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI

MENURUT JENIS USAHA PARIWISATA

I Gusti Ayu Made Srinadi1), I Wayan Sumarjaya2)

1,2Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana

1 2

srinadiigustiayumade@yahoo.co.id sumarjaya@gmail.com ,

PENDAHULUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelompokkan kabupaten/kota dan jarak antar kelompok berdasarkan jenis usaha pariwisatanya. Usaha pariwisata dalam penelitian ini adalah usaha pariwisata yang tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 10 tahun 2009 dan telah tercatat di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Analisis gerombol (cluster analysis) merupakan salah satu analisis peubah ganda yang diterapkan untuk mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan kesamaan karakteristiknya (Johson & Wichen, 2007 dan Hair,et al, 2007). Brown, et al (2012), Izenman (2008), Tabachnik & Fidell (2007) menjelaskan bahwa homogenitas yang tinggi antar anggota dalam cluster

(within cluster) dan heterogenitas yang tinggi antar cluster (between cluster) merupakan dua hal yang harus dimiliki cluster agar terbentuk cluster yang baik.

METODE PENELITIAN

Data penelitian adalah jumlah atau kuantitas dari jenis usaha pariwisata di kabupaten/kota yang telah tercatat dan terekam dalam Direktori Provinsi Bali 2014. Dari 14 jenis usaha pariwisata seperti yang tercantum dalam UU No 10 Tahun 2009, terdapat empat jenis usaha pariwisata yang belum tercatat secara lengkap di seluruh kabupaten/kota yaitu usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, usaha jasa informasi pariwisata, usaha jasa konsultan pariwisata, dan usaha spa, sehingga tidak disertakan dalam analisis statistika lebih lanjut. Analisis Cluster untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Bali menggunakan teknik Cluster Berhierarki metode pautan tunggal (single linkage) dengan ukuran kedekatan jarak Euclidean. Langkah-langkah analisis data diuraikan dalam Gambar 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai statistik deskriptif rekap data penelitian menunjukkan sebagian besar keberadaan usaha pariwisata tidak merata di seluruh kabupaten/kota. Hal ini dimungkinkan karena jarak antar kabupaten/kota di Provinsi Bali cukup dekat sehingga usaha pariwisata masih terpusat disekitar pusat kota provinsi (Denpasar, Badung, dan Gianyar).

Pengelompokan kabupaten/kota menurut usaha pariwisata untuk mengetahui kabupaten/kota mana saja membentuk satu kelompok, usaha pariwisata apa yang bersifat dominan pada tiap kelompok, dan bagaimana jarak antar kelompok yang terbentuk. Hasil analisis cluster teknik hierarkhi dengan metode pautan tunggal (single linkage) untuk pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali berdasarkan jenis usaha pariwisata digambarkan dalam Gambar 2. Pada tingkat similarity 80% diperoleh tiga kelompok masing-masing dengan satu anggota yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar tidak dapat ditentukan usaha apa yang bersifat dominan. Kelompok 4 yang terdiri dari enam kabupaten lainnya (Tabanan,Klungkung, Jembrana, Bangli, Buleleng, dan Karangasem), untuk melihat usaha pariwisata yang bersifat dominan didasarkan pada nilai simpangan baku terbesar dari masing-masing usaha pariwisata pada kelompok tersebut. Nilai simpangan baku terbesar dari usaha pariwisata pada kelompok 4 adalah usaha penyedia akomodasi sehingga dapat dikatakan bahwa usaha pariwisata yang bersifat dominan pada kelompok 4 adalah usaha penyedia akomodasi.

Kedekatan antar 4 kelompok kabupaten/kota yang terbebntuk dapat dilihat berdasarkan jarak antar kelompok seperti diurikan dalam tabel 1.

Jarak antar kelompok merupakan ukuran kedekatan antar kelompok, memperlihatkan bahwa kondisi usaha pariwisata kelompok 4 paling dekat dengan Kabupaten Gianyar. Kabupaten Badung juga paling dekat dengan Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar memiliki jarak paling jauh dari kelompok lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi usaha pariwisata Kota Denpasar berkembang lebih luas dibanding kelompok kabupaten lainnya, kondisi usaha pariwisata yang paling dekat dengan Kota Denpasar adalah Kabupaten Badung.

SIMPULAN

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, dengan analisis cluster menurut jenis-jenis usaha pariwisata dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok. Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar masing-masing merupakan kelompok yang berdiri sendiri, sedangkan kabupaten-kabupaten lainnya yaitu Jembrana, Tabanan, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Karangasem bergabung dalam satu kelompok. Jenis usaha pariwisata yang telah berkembang hampir di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Bali adalah usaha penyedia akomodasi, meskipun yang terbanyak ada di Kabupaten Badung. Enam kabupaten yang tergabung dalam kelompok 4 memiliki jarak paling dekat dengan kabupaten Gianyar dan memiliki jarak terjauh dengan kota Denpasar, menunjukkan bahwa usaha-usaha pariwisata di kota Denpasar berkembang lebih pesat dibanding kabupaten lainnya.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Udayana, LPPM dan Fakultas MIPA atas kesempatan dan bantuan dana yang diberikan melalui Penelitian Hibah Unggulan Program Studi Tahun 2015, yang dibiayai dari Dana DIPA BLU Universitas Udayana dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian, Nomor: 1318/UN14.1.28.1/PP/2015, tertanggal 25 Mei 2015.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Available at: http:// ecotourism.wondpress.com/2011/08/30/pengertian-kepariwisataan-ecotourism/ [Diunduh 21 Januari 2015].`

Brown, B.L., Hendrix, S.B., Hedges, D.W. and Smith, T.B. (2012) Multivariate Analysis for the Biobehavioral and Social Sciences, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. (1995) Multivariate Data Analysis

th

with Readings, 4 edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

th

Johnson, R.A & Wichern, D.W. (2007) Applied Multivariate Statistical Analysis, 6 edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

th

(2)

KLASIFIKASI

KABUPATEN/KOTA DI

PROVINSI BALI MENURUT

JENIS USAHA PARIWISATA

by I Gusti Ayu Made Srinadi

FILE

TIME SUBMITTED 22-JAN-2016 05:12PM

SUBMISSION ID 622879910

WORD COUNT 764

CHARACTER COUNT 5226

(3)
(4)
(5)
(6)

14

%

SIMILARITY INDEX

14

%

INTERNET SOURCES

8

%

PUBLICATIONS

11

%

STUDENT PAPERS

1

3

%

2

3

%

3

2

%

4

1

%

5

1

%

6

1

%

7

1

%

8

1

%

KLASIFIKASI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI MENURUT JENIS USAHA PARIWISATA

ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

www.biznet.org.uk

Internet Source

www.flighttestsafety.org

Internet Source

www.researchgate.net

Internet Source

Submitted to iGroup

Student Paper

Submitted to Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Student Paper

en.wikipedia.org

Internet Source

rires2.umm.ac.id

Internet Source

dutailmu.co.id

(7)

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDE

BIBLIOGRAPHY OFF

Referensi

Dokumen terkait

Durch die analytische Prüfung des Textil- oder Lederchemikalienprodukts wird sichergestellt, dass keine Schadstoffe der STANDARD 100 und LEATHER STANDARD by OEKO-TEX® RSL in

Pembudidayaan ikan hias arowana super red (Scleropages formosus)/siluk harus dilakukan melalui penerapan teknologi budidaya anjuran sesuai Standar Nasional Indonesia

Tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang akar, berat kering akar, dan berat kering tajuk pada Pulu Lotong dan Pulu Mandoti yang diberi perlakuan cendawan endofit

Sehubungan dengan hal tersebut Sekretariat Daerah Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Sekretariat Daerah Kota

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai semen entok yang berkualitas baik berdasarkan frekuensi penampungan sehingga dapat digunakan

Nilai bantuan yang diserahkan khususnya kepada kelompok nelayan penangkap lobster untuk beralih ke perikanan budidaya di Propinsi NTB pada tahun 2015 ini adalah 80 paket

Jumlah titik banjir 40 titik 17 titik PU & Penataan ruang Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan (RPJPD) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong- gorong

Penelitian ini mencoba mengungkapkan lebih dalam terkait bagaimana perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dan sebelum alih fungsi lahan pertanian di dusun Sambirejo