• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

A. KANDUNGAN ISI LAPORAN

Secara umum, laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

1. BAGIAN AWAL

Bagian awal laporan kegiatan magang meliputi:

a. Halaman Sampul

Halaman sampul memuat:

1) Judul

Judul dibuat singkat dan jelas “Laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa pada…”

2) Lambang perguruan tinggi Lambang Universitas Sebelas Maret

3) Nama dan Nomor Induk Mahasiswa

Diisikan seluruh nama mahasiswa dalam satu kelompok magang, ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat. Di bawah nama dituliskan nomor induk mahasiswa.

4) Lembaga Pendidikan Tinggi yang dituju

Dibagian bawah dicantumkan nama Jurusan, Fakultas dan Universitas 5) Waktu Pengajuan

Dituliskan di bawah nama lembaga pendidikan tinggi, berisi bulan dan tahun pengajuan laporan

b. Halaman Sampul: Putih (Program S1) dan Merah (Diploma) c. Halaman Judul

Setelah sampul, halaman pertama adalah halaman judul, yang berisi sama dengan halaman sampul.

(2)

d. Halaman Abstrak

Abstrak adalah uraian singkat tetapi lengkap dari Laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa. Abstrak dibuat tidak lebih dari satu halaman, spasi tunggal atau sekitar 400 kata, menggunakan bahasa Indonesia yang baku, dan terdiri dari empat alinea yaitu:

1) Rumusan masalah;

2) Metode pembahasan;

3) Kesimpulan;

4) Saran atau rekomendasi.

e. Halaman Persetujuan Pembimbing

Halaman ini berisi judul laporan magang, tanggal disetujui, nama dan tanda tangan persetujuan pembimbing beserta gelar yang terdiri dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Pembimbing Institusi Mitra (PIM) mengetahui Ketua Internship and Career Development (ICD).

f. Halaman Kata Pengantar

Fungsi utama kata pengantar adalah mengantarkan para pembaca akademis pada masalah yang akan dibahas, mengapa masalah tersebut dibahas dan kekhususan tertentu dari laporan kegiatan magang mahasiswa tersebut., dan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam rangka penyusunan laporan. Bahasa yang digunakan dalam ucapan terima kasih hendaknya tetap mematuhi kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

g. Halaman Daftar Isi

Berisi garis besar urutan isi keseluruhan laporan magang dengan menunjukkan judul bab, sub bab beserta nomor halamannya.

h. Halaman Daftar Tabel

Apabila dalam isi laporan magang terdapat tabel, maka tabel-tabel tersebut harus didaftar secara urut berdasar nomor tabel pada bab demi bab yang memuat tabel.

(3)

i. Halaman Daftar Gambar

Apabila dalam isi laporan terdapat gambar, grafik, diagram, peta, bagan maupun foto, maka gambar-gambar tersebut harus didaftar secara urut berdasar nomor gambar pada bab demi bab yang memuat gambar.

j. Halaman Daftar Lampiran

Apabila dalam isi laporan magang terdapat berbagai macam lampiran pendukung isi tugas akhir, maka lampiran-lampiran tersebut harus diberi nomor urut dan didaftar secara urut berdasar nomor lampiran.

2. BAGIAN UTAMA

Memuat lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I: DESKRIPSI PERUSAHAAN

Bab ini memaparkan gambaran umum perusahaan tempat magang mahasiswa yang memuat tentang:beberapa hal, yaitu:

a. Profil dan sejarah singkat perusahaan;

b. Visi, Misi dan Tujuan perusahaan;

c. Lokasi perusahaan;

d. Struktur organisasi;

e. Lain-lain.

BAB II: PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Bab II memuat dua hal utama yaitu:

a. Laporan Kegiatan Magang

Sub bab ini memaparkan seluruh aktifitas mahasiswa selama kegiatan magang berlangsung yang berisi uraian tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan jenis atau bentuk kegiatan, bidang kerja/ seksi, prosedur kerja, kendala yang dihadapi dan upaya pemecahan yang dilakukan.

(4)

b. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa ini yaitu memberikan pengalaman pada dunia kerja bagi mahasiswa dan mengasah softskill serta kemampuan analisis masalah, sub bab ini memaparkan beberapa permasalahan perusahaan yang berhasil diidentifikasi mahasiswa sesuai dengan minat studi/ konsentrasi masing-masing mahasiswa.

BAB III: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tinjauan pustaka atau teori/literatur yang relevan dengan masalah yang hendak dibahas. Landasan teori dapat berupa cuplikan-cuplikan bahan pustaka yang bersangkutan dengan teori dan hasil penelitian serta prinsip-prinsip yang relevan dengan upaya menjawab masalah yang hendak dikaji.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bagian ini mengemukakan pembahasan tentang masalah-masalah yang telah dirumuskan pada bab II dan alternatif solusi yang disampaikan oleh mahasiswa atas permasalahan yang dimaksud. Urutan pembahasan adalah sesuai/ konsisten dengan urutan rumusan masalah. Pembahasan yang disampaikan didasarkan pada kajian teori/ literatur dan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang diangkat sebagaimana dikemukakan pada bab III.

BAB V: PENUTUP a. Kesimpulan

Dalam sub bab ini, dikemukakan kesimpulan ringkas yang dapat ditarik dari hasil pembahasan pada bab IV untuk menjawab rumusan masalah yang dikaji.

b. Saran

Pada bab ini juga dikemukakan beberapa saran atau rekomendasi berdasarkan kesimpulan atas jawaban rumusan masalah yang dikaji. Selain itu dapat pula dikemukakan saran yang mendukung pemecahan masalah.

(5)

3. BAGIAN AKHIR

Bagian akhir laporan magang terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

a. Daftar Pustaka

Berisi daftar bahan pustaka yang secara langsung digunakan dan dikutip dalam penyusunan laporan tugas magang. Bahan pustaka hendaknya relevan dengan rumusan masalah yang dikaji pada kegiatan magang. Daftar pustaka disusun dengan urutan alphabetic sebagaimana lazimnya digunakan dalam penulisan pustaka (Contoh urutan misalnya: nama belakang, nama depan. Tahun terbit. Judul karangan. Kota penerbit : nama penerbit.)

b. Lampiran

Bagian ini memuat berbagai keterangan pendukung pelaksanaan penulisan laporan kegiatan magang sifatnya melengkapi laporan kegiatan magang, terdiri dari:

- Surat Permohonan Ijin Magang;

- Surat Keterangan Magang;

- Formulir Penilaian Magang oleh DPL; (Fotokopy, yang ASLI tetap dikumpulkan, tetapi tidak ikut dijilid)

- Formulir Penilaian Magang oleh PIM; (Fotokopy, yang ASLI tetap dikumpulkan, tetapi tidak ikut dijilid)

- Lembar Monitoring DPL (Fotokopy, yang ASLI tetap dikumpulkan, tetapi tidak ikut dijilid)

- Dokumentasi Aktivitas Kegiatan Magang;

- Aktivitas kegiatan tiap harinya;

- dan lain-lain.

B. TATA TULIS LAPORAN 1. Format Penyajian

a. Spasi dan Huruf

Laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa diketik dengan jarak 2 (dua) spasi dengan jumlah halaman yang dibuat secara proporsional antara bab-babnya. Pengecualian berupa pengetikan satu spasi terbatas pada beberapa penggunaan saja, demikian pula pengetikan tiga spasi. Pengetikan satu spasi misalnya pada abstrak, kutipan langsung panjang, dan daftar pustaka. Pengetikan tiga spasi misalnya antara nomor bab dengan judul bab, antara judul bab dengan judul subbab, seluruh naskah menggunakan huruf yang sama. Huruf yang dipakai adalah Arial dengan ukuran huruf 12. Penulisan kata asing dalam teks menggunakan huruf miring.

(6)

b. Kertas

Laporan Tugas Akhir diketik dengan komputer pada kertas HVS (70 gram) berukuran A4 (21,5 x 29,7 cm) dan mempergunakan tinta warna hitam. Pemakaian kertas di luar ketentuan diperkenankan dalam hal-hal tertentu seperti penyisipan kertas grafik, kertas gambar, lampiran surat keterangan asli, lembaran-lembaran kuesioner, dan semacamnya. Untuk tembusannya (bukan lembar asli) bisa menggunakan foto copy dengan format yang sama.

c. Margin

Margin diatur sebagai berikut : 4 (empat) cm dari tepi kiri, 3 (tiga) cm dari tepi kanan, 3 (tiga) cm dari tepi atas, dan 3 (tiga) cm dari tepi bawah.

d. Indensi (sela ketukan)

Tidak semua uraian (teks) dimulai dari batas tepi kiri ruang ketikan. Baris pertama setiap alinea dimulai agak menjorok ke dalam. Dalam hal ini digunakan indensi 5 (lima) ketukan huruf (huruf pertama dimulai pada ketukan enam).

e. Nomor Halaman

Tentang jenis angka dan peletakan nomor halaman untuk pengetikan Tugas Akhir diatur sebagai berikut :

1) Untuk Bagian Awal menggunakan angka Romawi kecil untuk nomor halaman dan ditempatkan di tengah halaman bagian bawah (i, ii, iii,…………, dan seterusnya).

2) Untuk Bagian Tengah dan Bagian Akhir menggunakan angka Arab untuk nomor halaman dan ditempatkan di tepi sebelah kanan bawah (1, 2, 3, 4,…………, dan seterusnya). Catatan : halaman sampul dan abstrak tidak diberi nomor halaman.

f. Penomoran dan Pengetikan Bab dan Sub bab

1) Untuk bab digunakan nomor urut angka Romawi besar (I, II, III,… dan seterusnya) dan judul bab diketik dengan huruf kapital, berbentuk piramid terbalik, simetris kiri kanan dan jarak dua spasi.

2) Untuk sub bab digunakan nomor urut huruf besar (A, B, C, … dan seterusnya) dan judul sub bab diketik dengan huruf kapital pada setiap permulaan kata, kecuali untuk kata sambung.

(7)

3) Untuk sub dari sub bab digunakan nomor urut angka Arab (1, 2, 3, … dan seterusnya) dan judul sub dari sub bab diketik dengan huruf kapital pada setiap permulaan kata, kecuali untuk kata sambung.

4) Untuk anak sub dari sub bab digunakan nomor urut huruf kecil (a, b, c,… dan seterusnya) dan judul anak sub dari sub bab diketik dengan huruf kapital pada setiap permulaan kata, kecuali untuk kata sambung.

5) Untuk pasal digunakan nomor urut angka Arab dengan kurung tutup :1), 2), 3),…

dan seterusnya dan judul pasal diketik dengan huruf kapital hanya pada permulaan kalimat.

6) Untuk anak pasal digunakan huruf kecil dengan kurung tutup : a), b), c), … dan seterusnya dan judul anak pasal diketik dengan huruf kapital hanya pada permulaan kalimat.

7) Untuk ayat digunakan nomor urut angka Arab yang dituliskan di antara tanda kurung : (1), (2), (3), … dan seterusnya dengan judul ayat diketik dengan huruf kapital hanya pada permulaan kalimat.

8) Untuk anak ayat digunakan nomor urut huruf kecil yang dituliskan di antara tanda kurung : (a), (b), (c), …, dan seterusnya, dan judul anak ayat diketik dengan huruf kapital hanya pada permulaan kalimat.

g. Penyajian Bilangan dan Satuan

1) Bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua kata harus ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam rincian pemaparan.

2) Untuk kalimat dimulai dengan bilangan, bilangan tersebut ditulis dengan huruf.

3) Satuan ukuran yang tidak didahului dengan bilangan, bilangan tersebut ditulis utuh.

4) Bilangan yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat diejakan sebagian (misalnya Rp 5 juta).

(8)

C. KUTIPAN DAN SUMBER KUTIPAN 1. Macam Kutipan

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Kutipan Langsung

Yaitu kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya. Dibedakan menjadi dua:

1) Kutipan langsung pendek, yaitu kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan langsung pendek dijalin dalam teks dengan memberikan tanda petik di antara bahan yang dikutip.

2) Kutipan langsung panjang, yaitu kutipan langsung yang melebihi tiga baris ketikan diklasikasifikan sebagai kutipan langsung panjang. Kutipan langsung panjang harus diberi tempat tersendiri dalam alenia baru yang berdiri sendiri, diketik dengan jarak satu spasi, indensi lima ketukan untuk baris pertama dan dua ketukan untuk baris berikutnya, dan tanda petik tidak perlu digunakan.

b. Kutipan Tidak Langsung

Yaitu kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan petikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskan di antara tanda petik, dan diketik dengan jarak dua spasi seperti uraian dalam teks.

Kutipan tidak langsung dibedakan menjadi:

1) Kutipan tidak langsung pendek, yaitu kutipan tidak langsung yang panjang kutipannya satu alinea atau kurang.

2) Kutipan tidak langsung panjang, yaitu kutipan tidak langsung yang panjang kutipannya melebihi satu alinea.

c. Unsur Sumber Kutipan

Untuk sumber kutipan, terutama yang berwujud buku teks, unsur pokoknya terdiri dari:

1) Nama pengarang buku (name);

2) Tahun penerbitan (year).

(9)

2. Penulisan Sumber Kutipan

a. Nama Pengarang pada Bagian Awal Kalimat Contoh:

Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi 2 arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.

b. Nama Pengarang pada Bagian Tengah Kalimat Contoh:

Relationship marketing didefinisikan oleh Chan (2003) sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi 2 arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.

c. Nama Pengarang pada Bagian Akhir Kalimat Contoh:

Relationship marketing adalah pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi 2 arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan, 2003).

d. Pengarang Dua orang

Jika terdapat dua pengarang maka nama ke dua pengarang tersebut dicantumkan Contoh :

Produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik yang dapat diraba maupun tiodak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestice, perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya (Swastha dan Irawan, 2001).

e. Pengarang Tiga Orang atau lebih

Jika pengarang tiga orang atau lebih maka yang dicantumkan hanya pengarang yang pertama, kemudian diikuti dengan dkk.

(10)

Contoh :

Engel, dkk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahulukan dan menyusuli tindakan itu.

f. Pengutipan dari Sumber Kedua

Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama pengarang aslinya dan nama pengarang yang bukunya dibaca.

Contoh:

Kulitas jasa (Goetsh dan Travis dalam Tjiptono,1996) yaitu suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

g. Pengutipan dari Internet Contoh:

Kulitas jasa (www.suaramerdeka.com) yaitu suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

D. PENYAJIAN DAFTAR PUSTAKA

Ketentuan penyajian daftar pustaka sebagai berikut:

1. Urutan penulisan pustaka adalah: nama pengarang, tahun terbit, judul, edisi, nama penerbit, kota. Judul buku terbitan baik lokal maupun asing menggunakan huruf miring.

2. Nama pengarang disusun secara alfabetis dan ini tidak hanya pada huruf pertama saja tetapi huruf kedua atau ketiga juga perlu diperhatikan.

3. Tiap-tiap pustaka diketik dengan satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.

4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi tanpa indensi sedang untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi 4 ketukan huruf.

5. Penyusunan daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.

6. Penulisan nama pengarang terlebih dahulu ditulis nama keluarga (last name) kemudian given name dan diakhiri dengan middle name (bila ada disingkat). Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua/ ketiga tidak perlu dibalik.

(11)

7. Gelar/ titel yang dipunyai pengarang, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.

8. Bila pengarang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun penerbitan yang berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut waktu (tahun). Bila tahun penerbitannya sama dapat ditandai dengan a, b, … dan seterusnya dibelakang tahun (contoh: 1999a, 1999b).

9. Pencantuman buku terjemahan dalam daftar pustaka diberi keterangan terjemahan di belakang judul.

10. Tidak diperkenankan mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca oleh penulis. Bila penulis mengutip dari satu buku, dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka dicantumkan dalam daftar pustaka adalah buku yang dibaca sendiri tersebut.

11. Bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan dapat diperoleh di perpustakaan (misalnya berupa pernyataan lisan seperti keterangan pribadi, hasil wawancara, dan sebagainya) tidak perlu dituliskan dalam daftar pustaka.

E. PENYAJIAN TABEL

Penyajian tabel mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Penomoran tabel dimulai dengan nomor bab diikuti nomor urut tabel dalam bab yang bersangkutan.

2. Nomor dan judul tabel ditempatkan di atas tabel.

3. Pengetikan tabel menggunakan jarak baris satu spasi..

4. Tabel tidak diperkenankan lebih dari satu halaman. Ukuran huruf pada tabel dapat diperkecil. Bila tabel tidak bisa ditampilkan dalam satu halaman, maka tabel dimasukkan dalam lampiran.

5. Judul kolom dibuat singkat dan jelas ditempatkan di tengah di atas kolom yang bersangkutan.

(12)

F. PENYAJIAN GAMBAR

Penyajian gambar mengikuti ketentuan sebagai berikut :

1. Penomoran gambar dimulai dengan nomor bab diikuti nomor urut gambar dalam bab yang bersangkutan.

2. Nomor dan judul gambar ditempatkan di bawah gambar.

3. Pengetikan teks dalam gambar menggunakan jarak baris satu spasi. Ukuran huruf teks, angka dan simbol pada gambar disesuaikan dengan ukuran gambar.

4. Penempatan gambar bisa diletakan secara vertikal ataupun horisontal. Untuk gambar yang diletakkan secara horisontal, judul gambar ditempatkan di bawah gambar pada bagian kertas yang tidak dijilid, sedangkan nomor halaman tetap diletakkan disebelah kanan bawah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari uji coba yang telah dilakukan dan setelah melakukan analisis hasil pengujian terhadap implementasi segmentasi citra medis dengan algoritma deteksi tepi kontur

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user interface , kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface

Awalnya RA tidak menerima keadaan anaknya yang menggunakan narkoba, RA merasa malu, karena ia adalah seorang guru namun memiliki anak pengguna narkoba yang sering kali

Persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah.Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik sumur gali di Desa Buo Kecamatan Loloda tidak memenuhi syarat yang meliputi aspek :

Dengan pengembangan produk baru dilakukan dengan diciptakan berbagai macam jenis kain baru untuk mengisi pasar, operator mesin weaving ditingkatkan keahlian-nya dalam

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Seluruh Drainase Pengadaan Langsung 1 Paket Kab.. Belanja Modal Pengadaan