• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulisan Kutipan dan Rujukan

N/A
N/A
Aurin Kim

Academic year: 2023

Membagikan "Penulisan Kutipan dan Rujukan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Raudatul Fitri Jolandina

NIM : 19323094

Tugas 11 Tata Tulis Seminar

Penulisan Kutipan dan Rujukan (2)

A. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengutip 1) Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu

2) Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan 3) Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori

4) Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung

5) Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung

6) Teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

B Teknik Penulisan Kutipan Langsung 1. Kutipan Kurang dari 40 Kata (4 Baris)

Kutipan langsung yang kurang dari empat baris atau kurang dari 40 kata (4 baris) ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai bagian terpadu dalam teks, dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:166)

Contoh:

Suharno (1995:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”

Simpulan penelitihan tersebut adalah “adanya hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar (Suharno 1995:124)

2. Kutipan 40 Kata (4 Baris) atau Lebih

Kutipan 40 kata (4 baris) atau lebih ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan , dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:167)

Contoh:

(2)

Bodhi tercenung. Sebuah surat rupanya. Surat jangkal yang tak ia mengerti.

Orang aneh mana yang menuliskannya, lalu kenapa bisa tersimpan dalam harddisk komputer di warnet kecil ini? dan rangkaian kecil itu terus berlanjut. Kucing menyebrang, jalur pulang pergi yang dipilih si kembar, dan seterusnya. Tanpa pula bisa ia jelaskan, Bodhi merasa surat itu mengarah padanya (Dee, 2002:209)

3. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung terdapat kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

“semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278)

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.

“.... ketika manusia sudah mengatasi semua kebutuhan dasarnya untuk bertahan hidup, maka ia pun dimungkinkan untuk mengejar pencarian yang lebih tinggi, aktualisasi diri, pengetahuan tentang dirinya sendiri di level yang paling dalam. Dia adalah orang di level itu(Dee, 2001:42-43.)

C. Teknik Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahaasa penulisan sendiri ditulis dengan bahasa penulisan sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan apat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. (Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:168-169)

Contoh:

Sastra memang berbeda dengan laporan jurnalisme yang berbicara fakta.

Fakta da[at ditutupi atau dilenyapkan,tetapi kebenaran yang ada dalam sastra menyatu dalam udara (Ajidarma,1997:1).

Ajidarma (1997:1) mengemukakan bahwa sastra memang berbeda dengan laporan jurnalisme yang berbicara fakta. Fakta dapat ditutupi atau

dilenyapkan, tetapi kebenaran yang ada dalam sastra menyatu dalam udara.

D. Teknik Penulisan Cataan Kaki (Footnotes)

Menurut Marzuki (dalam Tim MKU Bahasa Indonesia, 2012:169) Catatan kaki atau footnotes berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtiar. Juga termasuk komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam teks. Nomor footnote sesuai dengan nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1. Menurut Dwiloka dan Riana (dalam Tim MKU Bahasa

(3)

Indonesia, 2012:169) Menempatkan footnotes pada halaman berikutnya tidak diperbolehkan. Footnotes harus pada halaman yang sama dengan kutipannya.

Perhatikan contoh penulisan catatan kaki berikut.

Selanjutnya dikatakan bahwa apabila seseorang telah ditangkap dan ditahan, tetapi ternyata tidak cukup bukti bahwa yang bersangkutan melanggar hukum, maka praperadilan1. Harus memeriksa dan memutuskan nasib tersangka.

---

1 Praperadilan adalah lembaga yang akan memeriksa atau menuntut sah atau tidak sahnya suatu penangkapan dan penahanan terhadap seseorang.

Dalam footnotes ditemukan istilah – istilah berikut.

1. Ibid = ibidem artinya kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain;

2. Opcit. = opere citato, artinya kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman yang berbedadan telah diselingi oleh sumber lain;

3. Loock.cit = loco citato, artinya kutipsn diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah disela oleh sumber lain.

E. Teknik Menulis Daftar Pustaka

Penulisan daftar rujukan atau daftar rujukan merupakan daftar pustaka yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam daftar rujukan. Sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

(Pedoman Penulisan Skripsi, 2012)

Beberapa unsur yang ditulis dalam daftar pustaka meliputi :

1. Nama penulis, ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik;

2. Tahun penerbitan;

3. Judul,termasuk sub judul;

4. Kota tempat penerbitan;

5. Nama penerbit.

Unsur-unsur di atas dapat berfariasi bergantung jenis pustakanya. Jika penulisanya lebih dari satu, cara peulisan namanya sama dengan penulis pertama.

Nama penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis dengan urutan : nama akhir, diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak, asal konsisten).

(4)

Penulisan artikel jurnal hendaknya memahami jenis-jenis gaya penulisan yang ada dan benar-benar memahami gaya selingkung dari tiap jurnal yang hendak dituju ( hendak memuat tulisan anda ) dan berusaha utuk mematuhinya. Sedangkan para pengelola jurnal, khususya editor pelaksana, hendaknya konsisten dalam hal merujuk dan memahami teknik perujukan serta peulisan daftar pustaka.

Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat diikuti dalam penulisan daftar pustaka.

a. Rujukan dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, dan diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring ( italic), dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).

Contoh :

admiranto, A. Gunawan. 2004.tatasuya dan alam semesta. Yogyakarta: kaisius.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan rujukan oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti dengan lambang huruf a,b,c, dan seterusnya, urutanya secara kronologis atau berdasarkan abjed judul buku-bukunya.

Contoh :

kornet, L.dan K.Weeks. 1985a. Career Ladder Plans : trends and emergingissue1985. Atlanta, GA : career ladder clearing house.

b. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel atau Karya (Ada Editornya) Penulisannya seperti menulis rujukan buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.

Contoh:

Cornfeld,Gaalyahu (Ed.). 1964. Pictorial Biblical Encyclopedia: A Visual Guide to The Old and New Testament.New Yok: The MacMillN Company.

Jabrohim (Ed.).2001.Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta:Hanindita.

c.Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip (“...”) tanpa cetak miring ( italic). Nama editor itulis seperti menulis nama biasa,diberi keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih.

Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring (italic), dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.

(5)

Contoh:

Pradopo,Rachmat Djoko.2001.”Penelitian sastra dengan pendekatan semiotik”.Dalam Jabrohim(Ed.),Metologi Penelitian Sastra (hlm.30-35).Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

d. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Dalam penulisan rujukan artikel dalam jurnal ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);

2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;

3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali kata hubung dan kata tugas) diakhiri tanda titik;

4. Nama jurnal (ditulis dengan cetak miring, menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali kata tugas);

5. Jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (ditulis dalam kurung dan diikuti tanda titik dua (:) setelahnya), dan nomor halaman artikel.

Contoh:

Hanafi, A. 1998. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengabdosian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1):33-47

e. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM

Penulisan dalam daftar rujukan samadengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak, ditambah dengangan menyebutkan CD-ROMnya dalam kurung. Beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);

2. Tahun penerbit;

3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya);

4. Nama jurnal (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya kecuali kata tugas) diakhiri tanda koma,

5. Jurnal tahun ke berapa, dan nomor halaman artikel dipisah dengaan tanda titik dua(:);

6. Penyebutan CD-ROM (dalam kurung dan diikuti tahun pembuatan artikel.

Contoh:

Krashen, S., M. Long, dan R. Scarella. 1997. “Age, Rate, and Eventual Attaintment in Second Language Acquisition” TESOL Quartely, 13:78-82 (CD-ROM:

TESOL Quaertely Digital, 1997).

(6)

f. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Dalam penulisan rujukan artikel dalam majalah atau koran ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama penulis dibalik);

2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;

3. Judul artikel diapit tanda kutip (menggunakan huruf kapital dalam setiap katanya);

4. Nama majalah diakhiri tanda koma (ditulis dengan cetakan miring dan huruf kapital pada setiap katanya);

5. Diikuti tanggal dan bulan terbit (jika ada);

6. Nomor halaman.

Contoh:

Awuy, Tommy F. 2001. “Supernova: Tantangan Baru bagi Kritik Sastra,” Kompas, 18 Maret, hlm 12.

g. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

Dalam penulisan rujukan dari koran tanpa penulis ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama koran diakhiri tanda titik (ditulis dengan dicetak miring);

2. Tanggal, bulan, dan tahun diakhiri tanda titik;

3. Judul ditulis diapit tanda kutip (ditulis huruf kapital pada setiap katanya);

4. Nomor halaman.

Contoh:

Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hlm. 14.

h. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Tanpa Menyebutkan Nama Penukis atau Lembaga

Dalam penulisan rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan tanpa menyebutkan nama penulis atau lembaga ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Judul atau nama dokumen diakhiri tanda titik (dicetak miring);

2. Tahun penerbitan diakhiri tanda titik;

3. Kota penerbit dan nama penerbit dipisah dengan tanda titik dua (:).

Contoh:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(7)

i. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Dalam penulisan rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penanggung jawab lembaga diakhiri tanda titik;

2. Tahun penerbit diakhiri tanda titik;

3. Judul karangan (dicetak miring);

4. Kota penerbitan;

5. Nama penerbitn karangan.

Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pembentukan Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

j. Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Dalam menulis rujukan yang bersumber dari karya terjemahan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis asli diakhiri titik (nama dibalik);

2. Tahun peerbitan karya asli diakhiri tanda titik (jika tahun peenerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan Tanpa tahun);

3. Judul terjemahan diakhiri tanda titik;

4. Nama penerjemah;

5. Tahun terjemahan diakhiri tanda titik;

6. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisah dengan tanda titik dua (:).

Contoh:

Segers, Rien T. 1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. Sayuti 2000. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

k. Rujukan dari Skripsi, Tesis, Disertasi

Dalam penulisan rujukan dari skripsi, tesis, disertasi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);

2. Tahun penerbit (tahun yang tercantum di sampul);

3. Judul skripsi, tesis, atau disertasi diakhiri tanda titik (diapit dengan tanda kutip (“));

4. Nama kota perguruan tinggi diakhiri tanda titik dua (:);

5. Nama fakultas diakhiri tanda koma;

6. Nama universitas.

(8)

Contoh:

Retrani, Rachmi Dewi. 1998. “Aspek Seksualitas dan Makna dalam

Novel Saman Karya Ayu Utami.”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Sastra, Universiras Airlangga.

l. Rujukan dari Makalah Seminar, Penataran, atau Lokakarya

Dalam penulisan rujukan dari makalah seminar, penataran, atau lokakarya ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);

2. Tahun penerbit;

3. Judul makalah diapit tanda kutip;

4. Diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam..” nama pertemua, lembaga penyelenggara, dan tempat penyelenggara, tanggal serta bulannya.

Contoh:

Chasanah, Ida Nurul. 2004. “Representasi Zen Budhisme dalam Novel Musashi Episode Tanah dan Supernova Episode Akar: Kajian Intertektualitas”.

Makalah dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Kesusastraan Indonesia HIKSI 2004 i Hotel Santika Manado, 25-27 Agustus 2004.

m. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu

Dalam penulisan rujukan dari internet berupa karya individu ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);

2. Tahun penerbit diakhiri titik;

3. Judul karya diakhiri tanda koma (diapit oleh tanda kutip dan);

4. Diberi keterangan dalam kurung (online);

5. Alamat sumber rurjukan dengan keterangan kapan diakses (ditulis dalam kurung).

Contoh:

Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”, (Online), (http://www.chang.jata- abadi.com.jamu-jawa04htm/ , diakses 12 Desember 2003).

n. Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal

Dalam penulisan rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama penulis diakhiri tanda titik (nama dibalik);

2. Tahun penerbit diakhiri titik;

3. Judul artikel diapt tanda kutip;

(9)

4. Nama jurnal (ditulis miring dan diberi keterangan (Online);

5. Volume dan nomer jurnal;

6. Alamat sumber rujukan dan disertai keterangan diakses.

Contoh:

Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Fammily and School: Mothering for Schoolinng”.

Education Policy Analysis Archive, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).

o. Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi

Dalam penulisan rujukan dari internet berupa e-mail pribadi ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam susunannya, sebagai berikut:

1. Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim);

2. Tanggal, bulan, dan tahun;

3. Topik isi bahan (diapit dalam tanda kutip);

4. Nama yang dikirim atau penerima disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail dikirim/penerima).

Contoh:

Naga, Dali S. (ikip-jk@indo.net.id). 1 Oktober 1997. “Artikel untuk JIP”. E-mail kepada Ali Saukah (jipsi@mlg.ywcn.or.id).

Sumber :

http://pgsdbelajarbersama.blogspot.com/2017/07/tata-cara-penulisan-rujukan-dan- daftar.html

http://fatmawahyuningsih.blogspot.com/2013/02/cara-mengutip.html

Referensi

Dokumen terkait

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip ("...") sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor

Kutipan yang tidak lebih dari 4 baris diintegrasikan dalam teks, diapit dengan tanda kutip, sedangkan kutipan yang lebih dari 4 baris diletakkan terpisah dari teks dengan jarak

• Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam

Kutipan yang disebut tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.. Nama pengarang dapat ditulis terpadu dalam

Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik

 Kutipan langsung lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari teks, menjorok ke dalam 1cm, spasi tunggal, dan rujukan ditulis pada akhir kutipan, lengkap dengan nama

Kutipan yang disebut tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.. Nama pengarang dapat ditulis terpadu dalam