• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEKNIK PENULISAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TEKNIK PENULISAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

24

A. Tata Penyusunan dan Penempatan Judul

Urutan suatu bab dalam skripsi dapat terdiri dari judul bab, sub bab, paragraf, sub paragraf, pasal, sub pasal, ayat, dan sub ayat. Secara singkat teknis penulisan setiap bagian tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Judul bab, ditempatkan di bagian atas tengah, di bawah kata bab. Seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan ditebalkan dengan jarak tiga spasi dibawah nomor bab, bila judul bab lebih dari satu bab, diketik dengan spasi tunggal dan tidak diakhiri dengan titik. 2. Judul subbab, ditempatkan di tepi kiri dan huruf awal setiap kata

ditulis dengan huruf kapital kecuali kata penghubung tanpa garis bawah dan tanda baca apapun, selanjutnya teks diletakkan pada jarak tiga spasi dari subbab.

3. Judul paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan ditebalkan tanpa diakhiri titik.

4. Judul sub paragraf, ditempatkan ditengah, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah, tanda baca apapun dan ditebalkan.

5. Judul pasal, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata penghubung, tanpa diakhiri tanda baca apapun (dicetak miring).

6. Judul sub bab, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan kapital kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.

(2)

7. Judul ayat ditempatkan di tepi kiri dengan spasi tujuh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan kapital, kecuali kata penghubung, dan tanpa tanda baca apapun (dicetak miring).

8. Judul sub ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi sepuluh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan kapital, kecuali kata penghubung, diberi garis bawah (cetak miring jika menggunakan komputer) dan bubuhi tanda baca titik (.). Uraian kalimat dari sub ayat ini langsung mengikuti judul sub ayat secara horisontal.

B. Pengkodean Struktur Skripsi

Pengkodean bab serta bagian-bagiannya seperti dikemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan sistem sebagai berikut:

1. Angka Romawi besar untuk sub bab secara berurutan, contoh: A. 2. Huruf Latin besar untuk sub bab secara alphabetis, contoh: 1. 3. Huruf Arab untuk paragraf secara berurutan, contoh: a.

4. Huruf Latin kecil untuk paragraf secara alphabetis, contoh: ... 5. Huruf Arab dengan tanda kurung tutup untuk pasal secara

berurutan, contoh: 1).

6. Huruf Latin kecil dengan tanda kurung tutup untuk sub pasal secara berurutan, contoh: a).

7. Huruf Arab dengan tanda kurung ( ) untuk ayat secara berurutan, contoh: (1).

8. Huruf Latin kecil dengan tanda kurung ( ) untuk sub ayat secara berurutan, contoh: (a).

Penyusunan bagian bab dilakukan secara sederhana sehingga keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan. Ketentuan-ketentuan mengenai tata penyusunan dan penempatan judul serta pengkodean struktur skripsi dapat dilihat contoh berikut.

(3)

Judul Bab BAB II

TINJAUAN PUSTAKA Judul Sub Bab A. Tinjauan Teori

Judul Paragraf 1. Pelayanan Publik Bidang Kesehatan

Judul Sub Paragraf a. Penilaian Kualitas Pelayanan

Judul Pasal 1). Kendala-kendala Pelayanan

Judul Sub Pasal a). Tantangan Pelayanan

Judul Ayat (1) Kemudahan Pelayanan

Judul Sub Ayat (a) Masa Depan Pelayanan di Indonesia.

B. Defenisi Operasional Variabel

C. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan

1. Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (”...”), jika kutipan itu merupakan kutipan pertama atau langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu tidak langsung, maka ditulis diantara satu tanda petik (’...’).

2. Jika bagian yang dikutip terdiri dari tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik seperti pada ketentuan pertama, dan penulisannya digabung ke dalam paragraf dengan jarak dua spasi.

Contoh:

Yang dimaksud dengan sosialisasi sebagaimana dikemukakan oleh Newstrom (1989: 61) adalah the continuous process of transmitting key elements of an organization’s culture to its employees.

16 Spasi 4 Spasi

12 Spasi 8 Spasi

(4)

3. Jika bagian yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda petik dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris Pertama dimulai pada ketukan ke tujuh dan baris kedua dan selanjutnya diketik mulai pada ketukan keempat.

Contoh:

4. Jika dari bagian yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka bagian yang dihilangkan itu diganti dengan tiga buah titik. Jika bagian yang dihilangkan itu kalimat atau baris, maka kalimat atau baris yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik sepanjang baris sampai akhir di tepi kanan.

Lihat contoh sebelumnya, bahwa antara kata the organization dan kata in terdapat bagian yang dihilangkan dan bagian itu diganti dengan tiga buah titik (...).

Sedangkan pengganti kalimat atau baris yang dihilangkan ialah: ”Individualization accurs when employees succesfully exert iinfluence on the system around them at work ... If we assume, dst ... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud).

……… ………

If assume that the culture of certain organization invites its employees, to question, and experiment, while also not being too disruptive, then the ’creative individualist’ can infuse new life and ideas for the organization’s benefit. The two extremes rebellion and total conformity may prove dysfunctional for the organization... in long run. (Newstrom, 1989: 63).

……… ……… 4 ket uk 7 ketuk

(5)

5. Penulisan sumber kutipan ditulis dengan cara:

a. Jika nama pengarang buku ditulis mendahului kutipan dan merupakan kutipan langsung, maka cara penulisannya adalah nama penulis diikuti tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip diletakkan dalam kurung.

Contoh:

Newstrom (1989: 24) mengemukakan bahwa ... (diikuti dengan kutipan yang dimaksud).

b. Jika nama pengarang buku ditulis setelah selesai kutipan, maka penulisan nama, tahun dan halaman, semuanya diletakkan dalam kurung. Lihat contoh pada butir ketiga dalam ujung kutipan... in the long run.

Sumber kutipan ditulis lengkap di antara dua tanda kurung, yaitu: (Newstrom, 1989: 63).

c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan oleh penulis tetapi dengan menyebutkan siapa yang mengemukakan pendapat tersebut. Contoh:

Adam J. Stacy (Nestrom, 1989:81) mengemukakan equity theory yang berarti bahwa ... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud). Adam adalah orang yang mengemukakan teori ekuiti tetapi kutipan tentang penjelasan teori itu diambil dari buku Newstrom dan bukan dari buku yang ditulis oleh Adam. d. Jika penulis terdiri dari dua orang, maka nama keluarga kedua

penulis harus disebutkan. Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka disebutkan hanya nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et.al, dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).

(6)

Contoh:

Sumber kutipan dengan dua orang penulis ditulis:

Keith dan Newstrom (1989: 104) mengemukakan ... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud).

Atau dapat juga ditulis di ujung kutipan dengan mengikuti aturan seperti pada contoh butir kelima (b).

Mc. Clelleand, et.al. (1976: 84) menjelaskan bahwa ... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud).

e. Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti tampak pada contoh berikut.

Contoh

Drucker, Schuster dan Rowland (1987:84) mengemukakan bahwa pada esensinya proses pengambilan keputusan ... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud).

Ini berarti esensi pikiran tentang proses pengambilan keputusan diambil dari ketiga sumber itu.

f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama maka cara menulisnya ialah dengan cara membubuhkan huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan secara kronologis. Contoh:

Drucker, (1985:1) berpendapat bahwa ... (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud).

Contoh ini menunjukkan bahwa pada Tahun 1985, Drucker menulis buku lain yang digunakan penulis sebagai sumber kutipan.

g. Jika sumber kutipan itu tanpa nama dan atau tanpa tahun, maka nama diganti dengan (tn) dan tahun diganti dengan (tt).

(7)

h. Jika yang diutarakan adalah pokok-pokok pikiran seorang penulis, maka tidak perlu ada kutipan langsung dan cukup menyebutkan sumbernya saja.

i. Jika sumber kutipan itu berupa koran, majalah, jurnal dan sejenisnya, penulisan sumber kutipan tetap mengikuti aturan yang berlaku (yaitu memuat nama pengarang, tahun dan halaman), sementara nama koran, majalah dan jurnal akan tampak dalam daftar pustaka.

D. Teknik Penyajian Data

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data adalah prinsip dan cara penyajian data. Prinsip dan cara penyajian data adalah relevansi dan kesederhanaan. Relevansi data ialah bahwa data yang disajikan adalah data yang berkaitan langsung dengan pokok permasalahan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah penyajian data dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Data dapat disajikan dalam bentuk uraian deskriptif, dalam bentuk tabel, atau dalam bentuk tampilan lainnya.

1. Tabel

Jika dalam bentuk tabel, maka penyajian mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Pengkodean dan Judul Tabel

Setiap tabel dalam skripsi harus diberi nomor dengan menggunakan angka Arab secara berurutan sesuai dengan banyak tabel dimulai dari bab dimana tabel itu ada. Judul tabel ditulis dengan huruf pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, dan dirumuskan secara singkat tetapi jelas. Harus

(8)

diupayakan agar tabel dapat disajikan secara utuh pada halaman yang sama.

b. Penyusunan Kata-kata dalam Judul Tabel 1. Judul tabel diupayakan sesingkat mungkin.

2. Baik judul tabel yang terdiri dari satu baris maupun lebih, kata-katanya disusun simetris baik dari tepi kiri maupun dari tepi kanan halaman.

3. Susunan judul berbentuk piramida terbalik dengan pengetikan judul tabel berjarak satu spasi.

Contoh :

Tabel 12

Distribusi Penilaian Tanggapan Responden tentang Kecepatan Pelayanan pada Pelayanan Pencegahan Hama

dan Penyakit Ikan Karantina

No Kategori Penilaian F Persentase (%)

1. Tidak cepat 0 0

2. Kurang cepat 8 10,67

3. Cepat 57 76

4. Sangat cepat 10 13,33

Jumlah 75 100

Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2009

2. Diagram/ Grafik

a. Pengkodean dan Judul Diagram/ Grafik

Setiap diagram/ grafik dalam skripsi harus diberi nomor dengan menggunakan angka Arab secara berurutan sesuai dengan banyak

Ukuran font lebih kecil dari ukuran font nama tabel

(9)

tabel dimulai dari bab dimana diagram/ grafik itu ada. Judul diagram/ grafik ditulis dengan huruf pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, dan dirumuskan secara singkat tetapi jelas. Harus diupayakan agar diagram/ grafik dapat disajikan secara utuh pada halaman yang sama.

b. Penyusunan Kata-kata dalam Judul Diagram/ Grafik 1. Judul diagram/ grafik diupayakan sesingkat mungkin.

2. Baik judul diagram/ grafik yang terdiri dari satu baris maupun lebih, kata-katanya disusun simetris baik dari tepi kiri maupun dari tepi kanan halaman.

3. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang tercantum pada halaman daftar gambar.

Contoh :

Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2009

Grafik 1 Tanggapan Responden Balikpapan terhadap Pemberian Jabatan (Pekerjaan) Berdasarkan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan dan Tanggung Jawab yang Diberikan

(10)

Grafik 2. Hubungan antara bobot kering jerami dan Cu jerami tanaman gandum yang ditanam pada dua suhu percobaan selama 6 minggu.

Grafik 3. Tanggapan Responden Balikpapan terhadap Pemberian Jabatan (Pekerjaan) Berdasarkan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan dan Tanggung Jawab yang Diberikan

(11)

E. Penulisan Daftar Pustaka

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka, adalah:

1. Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah: nama penulis dengan nama keluarga (jika ada), tahun penerbitan, judul tulisan, nama penerbita dan tempat penerbit.

2. Penulisan nama pengarang, khususnya nama Indonesia yang menggunakan marga, nama marganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan nama lain yang tidak mengenal nama marga atau keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir kecuali nama Cina. 3. Penulisan judul buku ditulis dengan huruf miring atau cetak tebal. 4. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dan baris kedua dan

seterusnya diketik mulai ketukan ke delapan. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi. Sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.

5. Cara menulis Daftar Pustaka dapat dibedakan berdasarkan jenis sumber yang digunakan, yaitu:

a. Jika berbentuk Jurnal

Penulisannya diketik mengikuti urutan: nama (keluarga) penulis, nama depan (kalau ada) penulis, tahun penerbitan, judul artikel ditulis diantaranya tanda petik, judul jurnal dengan digarisbawahi atau dicetak miring dan ditulis penuh, nomor Volume dengan angka Arab dan digarisbawahi atau dicetak miring tanpa didahului singkatan ”Vol”, nomor isu (jika ada) dengan Angka Arab dan dituliskan diantara tanda kurung, nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan ”pp” atau ”h”.

(12)

Contoh:

Barret-Lennard, G.T., 1973, The Emphaty Cycle: Refinement of A Nuclear Concept. Journal of Counseling Psychology 28, (2), 91-100.

b. Jika berupa Buku

Urutan penulisannya adalah: nama (keluarga) penulis, nama depan disingkat (kalau ada) tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi atau dicetak miring, edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut:

1) Jika buku ditulis oleh satu orang. Contoh:

Devis, Gordon B., 1976, Management Information System, Conceptual oundation Structure and Development, Boston: Mc Graw Hill.

2) Jika buku ditulis oleh dua orang Contoh:

Newman, W.H., and E. Kirby Warren., 1977, The Process of Management: Concept, Behaviour, and Practice, New Delhi: Prentice Hall of India Provate Ltd.

3) Jika buku ditulis lebih dari dua orang Contoh:

Ghiselli, E. Et.all., 1981, Measurement Theory for The Behavioral Science, San Francisco: W.H. Freeman and Company.

4) Jika Penulis sebagai penyunting Contoh:

Arnand, H.W., (Ed)., 1983, Pembangunan dan Pemerataan Indonesia di Masa Orde Baru, Jakarta: LP3ES.

(13)

5) Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang.

Contoh:

Pujianto., (1984), Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia, dalam YP2LPM., (1984). Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan, Malang: YP2LPM.

6) Jika buku itu edisi. Contoh:

Barnes, M. Ralf., 1973, Time and Motion and Study, Fourth Ed, New York: Mc Graw Hill.

c. Kalau sumbernya di luar Jurnal dan Buku maka penulisannya adalah sebagai berikut:

1) Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi Contoh:

Sudarisman., 1985, Pelaksanaan Pembinaan Pegawai Lembaga Administrasi Negara untuk Peningkatan Prestasi Kerja dan Beberapa Permasalahan yang Dihadapi, Jakarta, STIA-LAN, Jakarta.

2) Berupa Publikasi Pemerintah Contoh:

Lembaga Administrasi Negara, 1992, Warta Aneka Informasi Administrasi, Jakarta: Pusat Informasi Administrasi Negara Bidang Dokumentasi dan Publikasi Lembaga Administrasi Negara.

3) Berupa Peraturan Perundang-undangan Contoh:

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

(14)

Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2002 tentang Pendidikan dan Pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1999 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN).

Surat Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor 1833/IX/6/41993 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan di STIA-LAN.

4) Berupa Makalah Contoh:

Sumardi, 1982, ”Peningkatan Disiplin Pegawai” Lokakarya Pembinaan Aparatur Pemerintah dalam Pembangunan, Jakarta.

5) Berupa Surat Kabar Contoh:

Irawan, Prasetya., 1993, ”Antara Etika dan Bisnis” , Suara Karya (12 Januari 1993).

F. Beberapa Petunjuk Mengenai Pengetikan

Untuk memenuhi beberapa persyaratan standar tata tulis skripsi pada STIA-LAN dalam pedoman ini diberikan petunjuk mengenai sebagai berikut:

1. Penggunaan Kertas

Jenis kertas dan ukuran kertas yang digunakan untuk pengetikan asli skripsi STIA-LAN adalah kertas tik HVS, berat kira-kira 80 miligram, berwarna putih dan berukuran kwarto.

(15)

2. Penggunaan Komputer

Tiap huruf yang digunakan untuk pengetikan skripsi ialah Times New Roman atau Arial Narrow ukuran 12.

3. Penulisan Kata Bilangan, Pengejaan, Pemenggalan, dan Penyingkatan Kata

a. Penulisan Kata Bilangan

Semua kata bilangan dari satu sampai dengan sembilan harus ditulis dengan huruf, dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung.

Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf misalnya sempat puluh, lima puluh, lima ratus, lima ribu. Ketentuan-ketentuan di atas hanya berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman boleh ditulis dengan angka Arab.

Contoh:

1) Pada Bulan Januari tahun lalu, Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan untuk menaikkan harga BBM 35 %.

2) Dari 238 mahasiswa STIA-LAN Makassar yang lulus ujian komprehensif, ada 9 mahasiswa yang lulus dengan predikat memuaskan (angka 9 dalam hubungan dengan angka 238).

Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih dituluskan dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan misalnya: 7.450., 25.550., 6.345.656.,. Sedangkan

(16)

untuk bilangan decimal digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat misalnya 0,237. Bagi nomor telepon dan nomor rumah, titik penyekat ini tidak berlaku. Penulisan nama bulan harus dengan huruf.

b. Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata

Pengejaan, pemenggalan, dan penyingkatan kata harus disesuaikan dengan kaidah tata bahasa yang berlaku.

(17)

40 A. Ujian Skripsi

1. Pengertian dan Tujuan

Ujian skripsi adalah ujian akhir bagi mahasiswa STIA-LAN dalam rangka penyelesaian program studinya untuk mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1). Ujian skripsi bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menguasai bidang studinya secara komprehensif, dan kemampuan berpikir ilmiah dalam mempertahankan skripsinya.

2. Persyaratan Menempuh Ujian Skripsi

Untuk dapat memenuhi ujian skripsi, mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa STIA-LAN pada saat ujian dilaksanakan.

b. Telah menyelesaikan semua persyaratan akademik dalam program studi yang bersangkutan, yaitu:

1) Telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang disyaratkan termasuk mata kuliah pilihan.

2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 2,00 tanpa nilai D pada kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), tidak lebih dari satu nilai D baik pada kelompok Mata Kuliah Dasar Kealhian (MKDK), maupun pada kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) dan Kelompok Mata Kuliah Keahlian Inti (MKKI).

(18)

Menunjukkan tanda bukti telah menyelesaikan seluruh urusan administrasi, termasuk pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

c. Melengkapi persyaratan ujian skripsi (lampiran 5b).

d. Menyerahkan skripsi yang telah disetujui (ditandatangani) oleh TPS paling lambat 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan ujian ke BAAK (Bagian Adm. Akademik dan Kemahasiswaan) sebanyak 4 (empat) eksemplar.

3. Tim Penguji Skripsi

a. Tim Penguji Skripsi terdiri dari:

1) Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, dan dua Anggota lainnya yang pada waktu proses pembimbingan berfungsi sebagai TPS.

2) Ketua dan Sekretaris Tim Penguji ditetapkan oleh Ketua Prodi atas nama Ketua STIA-LAN Makassar.

3) Ketua Tim Penguji Skripsi berpangkat minimal Lektor. 4) Salah seorang dari anggota TPS harus hadir.

b. Ujian hanya dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Ketua Tim Penguji, sekretaris Tim Penguji, serta salah seorang dari TPS. Sedangkan anggota TPS yang tidak dapat hadir wajib mengirimkan hasil penilaiannya secara tertulis kepada ketua atau Sekretaris Tim Penguji.

B. Penilaian Skripsi

1. Komponen Penilaian

Komponen penilaian skripsi diantaranya metode penelitian, hasil penelitian, penulisan hasil penelitian, penguasaan materi, cara presentasi. Semua TPS harus hadir pada ujian skripsi, sedangkan

(19)

bagi TPS yang tidak hadir diberikan lembar penilaian dan memberikan nilai.

2. Nilai Ujian Skripsi

Nilai Ujian Skripsi diperoleh dari penjumlahan nilai yang diberikan oleh masing-masing penguji dibagi dengan jumlah penguji. Sekretaris Penguji berkewajiban merekapitulasi hasil ujian skripsi sesuai dengan format/formulir yang disediakan.

C. Perbaikan Skripsi

Pada prinsipnya terdapat dua jenis perbaikan skripsi: 1. Jika Mahasiswa Dinyatakan Lulus

Mahasiswa dapat dinyatakan lulus bersyarat oleh Tim Penguji apabila skripsinya masih perlu diperbaiki karena dianggap masih mengandung kelemahan yang cukup mendasar. Perbaikan skripsi dilakukan oleh mahasiswa dengan berkonsultasi kepada Tim Penguji Skripsi. Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa tidak dapat menyelesaikan perbaikan skripsinya, maka ujian yang telah ditempuh dinyatakan batal, dan mahasiswa yang bersangkutan harus menempuh ujian skripsi kembali. Skripsi yang telah diperbaiki, ditandatangani oleh Tim Penguji Skripsi.

2. Jika Mahasiswa Dinyatakan Tidak Lulus

Kepada mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, kepadanya diberikan kesempatan paling lama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki skripsinya dengan bimbingan TPS-nya, dan mengajukan kembali permohonan untuk ujian ulang.

Skripsi yang telah diperbaiki harus diuji kembali dalam ujian berikutnya (ulangan). Jika pada kesempatan ketiga tersebut

(20)

mahasiswa gagal kembali, maka ia dinyatakan tidak berhak menyandang gelar Sarjana Administrasi STIA-LAN Makassar. Kepadanya hanya akan diberikan surat keterangan telah menyelesaikan seluruh mata kuliah disertai dengan transkrip nilai.

Gambar

tabel  dimulai  dari  bab  dimana  diagram/  grafik  itu  ada.  Judul  diagram/  grafik  ditulis  dengan  huruf  pada  setiap  awal  kata  kecuali  kata  penghubung,  dan  dirumuskan  secara  singkat  tetapi  jelas
Grafik  2.   Hubungan  antara  bobot  kering  jerami  dan  Cu  jerami  tanaman  gandum  yang  ditanam  pada  dua  suhu   percobaan selama 6 minggu

Referensi

Dokumen terkait

• Kutipan langsung yang kurang dari lima baris ditempatkan di dalam teks di antara tanda petik dengan jarak baris dua spasi, baik yang berbahasa Indonesia maupun asing, kecuali

Judul ditulis tegak ( reguler ) dengan huruf kapital hamya pada awal kalimat, bila judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu

1) Kutipan langsung pendek, yaitu kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan langsung pendek dijalin dalam teks dengan memberikan tanda

Teknik penulisan kutipan langsung panjang yaitu diketik menjorok dengan jarak satu cm dari kiri dan satu cm dari kanan, tidak diberi tanda petik, dan diketik dalam

Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama dari semua (tiga) penulis itu dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk

Sumber kutipan yang pertama kali ditulis lengkap, sedangkan footnote dari sumber kutipan yang sudah pernah dikutip sebelumnya tidak perlu ditulis lengkap dan

Jika nama pengarang buku tulis mendahului kutipan, maka cara penulisannya ialah nama penulis diikuti tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip diletakkan dalam

Cara Menulis Kutipan Langsung < 4 Baris  Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks  Jarak antar baris kutipan adalah 2 spasi  Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua