• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Selasa, 08 Maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Selasa, 08 Maret 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Wei

mI

‘S wWei

uWei

:

4,831.6

:

-19.3 (-0.40%)

:

4,570

Mn shrs

:

4,676

Bn rupiah

+/-

%

BMRI

9,975

200

2.0

ADRO

745

65

9.6

MIKA

2,330

110

5.0

INCO

1,940

160

9.0

HMSP

105,500

-3,450

-3.2

UNVR

44,150

-1,050

-2.3

ICBP

15,500

-425

-2.7

GGRM

65,025

-1,175

-1.8

Foreign Net Buy / Sell

Net Buy (Rpbn)

Net Sell (Rpbn)

BMRI

260

BTPN

49

BBNI

121

UNTR

28

BBRI

115

ASII

25

LPCK

30

HMSP

24

PTBA

22

INDF

15

Money Market

+/-

%

USD/IDR

13,087

-48.0

-0.4

JIBOR O/N

5.1

0.0

-Infl (MoM)

-0.1

-

-Dual Listing Securities

+/-

%

TLKM

52.1

-0.3

-0.5

ISAT

37.6

0.4

1.0

EIDO

23.7

-0.1

-0.5

World Indices

+/-

%

DJIA

17,074

67

0.4

S&P 500

2,002

2

0.1

Euro Stoxx

3,021

-16

-0.5

MSCI Worl d

1,608

0

0.0

Nikkei

16,911

-103

-0.6

Hang Seng

20,160

-17

-0.1

Commodities

+/-

%

WTI Oil

38

0.0

0.0

CPO Mal ay

2,537

30.0

1.2

Coal Newc

51

0.0

0.0

Nickel

9,362

41.5

0.4

Tin

17,423

284.5

1.7

Lagging Movers

Market Activity

Tuesday, 08 Mar 2016

Market Index

Index Movement

Market Volume

Market Value

Last

Close

Changes

Leading Movers

Last

Close

Changes

www.samuel.co.id

Last

Close

Changes

Last

Close

Changes

Last

Close

Changes

RISET

SAHAM

HARIAN

Selasa, 08 Maret 2016

Dow Jones dan S&P 500 melanjutkan penguatan dalam 5

hari terakhir

Indeks AS kembali mencatat sedikit kenaikan kemarin dan

melanjutkan penguatannya minggu lalu. Indeks S&P 500

ditutup positif +0.09% dan DJIA naik +0.40% sedangkan

NASD turun -0.19% ditekan oleh saham-saham FANG.

Kenaikan saham kemarin utamanya didorong oleh kenaikan

harga minyak yang naik tinggi. Harga minyak Brent kembali

menyentuh level $40.81/barel (+5.48%). Sementara itu harga

komoditas lain, bijih besi (iron ore) naik 19% sedangkan bursa

Asia dibuka mixed tidak mengikuti loncatnya harga komoditas.

Dari dalam negeri, IHSG kemarin terkoreksi 0.4% ke level

4,831.6 setelah menguat selama 8 hari berturut-turut adapun

sektor pertambangan (+4.1%) menjadi contrarian kemarin

didukung oleh saham ADRO (+9.6%), INCO (+9.0%), dan

PTBA (+11.6%). Investor asing mencatatkan net buy sebesar

Rp525.6 miliar di pasar reguler.

Highlights

BTPN

: Laba bersih melemah di 2015

WIKA

: Peroleh kontrak baru Rp1.33triliun

AMRT

: Menambah 1000 gerai

WTON

: Akan lepas saham treasury

TINS

: Pendapatan turun 9,3%

Automotive

: Butuh tambahan investasi US$2.6miliar

Perbankan

: Dorongan menurunkan suku bunga

SAMUEL

(2)

BTPN: Laba bersih melemah di 2015

Pada 2015, BTPN mencetak pertumbuhan kredit hampir 11% menjadi Rp 54.9

triliun dengan NIM yang menurun dari 11,41% menjadi 11,27%. Pendapatan bunga

dan syariah bersih meningkat 9,3% menjadi Rp 7,7 triliun.

Pertumbuhan kredit dimotori oleh penyaluran dana ke segmen masyarakat

prasejahtera produktif serta pelaku UMKM. Kredit prasejahtera produktif naik 47%

dan kredit UMKM naik 23%. Sementara itu kredit pensiun tumbuh 9%.

Kualitas aset relatif terjaga dengan NPL gross tercatat 0,7%, sama dengan tahun

sebelumnya. Biaya provisi untuk pembiayaan syariah agak meningkat, sementara

biaya operasional lainnya juga naik, membuat BOPO naik dari 80,42% menjadi

82,14%. Laba operasionalnya turun 3,8% menjadi Rp 2,5 triliun.

Bottom-line profit pada 2015 turun 9,0% menjadi Rp 1,7 triliun mencerminkan 87%

dari konsensus FY15. (Bisnis Indonesia) BTPN: Non-

Coverage; ‘16E consensus

PE 7.3x & PBV 1.0x.

WIKA: Peroleh kontrak baru Rp1.33triliun

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), memperoleh kontrak baru hingga pekan

kedua Maret 2016 sebesar Rp 1,33 triliun atau 2,5% dari target kontrak baru tahun

ini Rp 52,26 triliun.

Selain itu, WIKA juga menjadi penawar terendah dalam proyek perumahan, jalan

layang, dan jalan nasional senilai Rp 1,33 triliun. Adapun hingga minggu ke dua

Maret tahun ini, beberapa proyek yang telah diperoleh anatar lain: jaringan gas

prabumulih senilai Rp 296 miliar, dan proyek strategis kementerian ESDM senilai

Rp 207,33 miliar.

Untuk proyek Jalan Tol, WIKA telah memperoleh kontrak antara lain: proyek tol

Manado-Bitung Rp 169,63 miliar, elevated road Maros-Bone Rp 91,46 miliar dan tol

Bawean-Solo Seksi II Rp 75,40 miliar.

Adapun target kontrak tahun ini, sebesar Rp 86 triliun. Angka tersebut terdiri atas

kontrak baru Rp 52,26 triliun, dan carry over 2015 Rp 33,74 triliun, dengan

komposisi kontrak: pemerintah 20.7%, BUMN 15.9% dan swasta 63.4%. (Investor

Daily)

WIKA: BUY, 16E’ PE: 21.4x, PBV: 3.3x.

AMRT: Menambah 1000 gerai

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) akan menambah 1000 gerai pada tahun ini.

Menurut keterangan dari pihak manajemen, pembukaan gerai baru tersebut akan

dilakukan di sejumlah lokasi potensi, termasuk di luar Pulau Jawa. Perusahaan

berencana terus meningkatkan gerainya di masa mendatang.

Adapun jumlah gerai paling banyak berada di kawasan Jabodetabek dan

perusahaan juga memiliki sejumlah anak usaha yang telah melakuan ekspansi ke

negara

– negara Asia Tenggara lainnya. AMRT juga telah membuka gerai di

Filipina. (Bisnis Indonesia) AMRT: Non

– coverage, 16E’PE:36.6x, PBV:4.9.

(3)

WTON: Akan lepas saham treasury

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berencana melepas saham simpanan

(treasury stock) tahun ini. Perseroan membidik perolehan dana sekitar Rp 450-500

miliar. Saat ini, Wika Beton memiliki sekitar 337.2juta saham simpanan.

Adapun rencana harga pelepasan adalah berkisar antara Rp1.200-Rp1.250 per

saham dengan batas waktu sekitar November 2016. Dana hasil penjualan akan

digunakan untuk keperluan ekspansi WTON.

Tahun ini, perusahaan mengalokasikan capex sebesar Rp425miliar (sumber dana

salah satunya dari sisa hasil IPO sekitar Rp340miliar). Target kontrak baru tahun ini

sebesar Rp4triliun, dengan kontribusi dari sektor listrik sebesar Rp20% (saat ini

WTON telah siap menyuplai beton pracetak untuk konstruksi pembangkit listrik

tenaga uap (PLTU) Cilacap fase II berkapasitas 1x1.000 megawatt (MW). (Investor

Daily) WTON: Non-Cove

rage, 16E’ PE: 28.8x, PBV: 3.4x.

Perbankan: Dorongan menurunkan suku bunga

OJK telah mengirimkan surat kepada bank-bank untuk mengarahkan suku bunga

kredit ke level satu digit. Rata-rata suku bunga kredit pada 2015 sebesar 12,83%.

Sebelumnya BBCA telah menyatakan tidak akan menurunkan suku bunga deposito

lagi karena relatif sudah kecil. Efisiensi akan dilakukan melalui penurunan ekspansi

kantor cabang dan ATM serta peningkatan fee-based income seperti melalui biaya

transaksi.

BBNI akan menurunkan biaya operasional dan menaikkan fee-based income tanpa

merinci dengan lebih detil. Penurunan suku bunga deposito mungkin tidak bisa

banyak dilakukan karena suku bunganya sudah diturunkan sebelumnya.

Fitch menyatakan bahwa dunia bisnis akan lebih baik, termasuk sektor properti,

auto, dan konsumsi ketika suku bunga bank diturunkan menjadi single-digit. Bank

akan mengalami penurunan NIM namun volume kreditnya akan bertumbuh. Dalam

jangka panjang, sustainability dari suku bunga kredit rendah akan tergantung dari

kondisi makro dan level inflasi. Apabila pemerintah tidak bisa menjaga level inflasi

yang rendah, suku bunga rendah tidak akan sustain. (Investor Daily, Reuters).

Comment:

Kami melihat BBCA merupakan bank yang paling siap menghadapi dorongan

penurunan suku bunga kredit, dilihat dari cost of fund yang rendah dan fee-based

income yang kuat. Sementara itu, BBRI yang memiliki rata-rata suku bunga kredit

relatif tinggi berpotensi untuk sangat dirugikan.

Saat ini kami masih mempertahankan rating overweight untuk sektor perbankan,

namun terbuka peluang untuk downgrade menjadi neutral, menunggu keluarnya

detil aturan dari OJK dan rencana bank-bank terkait hal itu. Untuk lebih detil dapat

dilihat

pada

http://www.samuel.co.id/research/banking-sector-overweight-3/

(4)

TINS: Pendapatan turun 9,3%

PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,8 triliun pada 2015,

turun 9.3%YoY (FY14: Rp 7.5 triliun), capaian tersebut relatif in-line dengan

konsensus (101%) dan estimasi kami (103%).

Sementara itu, laba bersih turut turun sebesar 84.9% menjadi sebesar Rp101.5

miliar (FY14: Rp673 miliar), akan tetapi 354% di atas estimasi konsensus, akan

tetapi di bawah estimasi kami yang sebesar Rp 232 miliar (atau hanya mencapai

44% dari estimasi kami).

Seiring dengan harga komoditas yang jatuh pada tahun lalu, TINS menggenjot

kontribusi dari diversifikasi usaha, dan membidik kontribusi anak usaha di bidang

properti, rumah sakit, dan barang jadi dapat mencapai 20% dari pendapatan tahun

ini.

TINS akan memulai konstruksi smelter mineral tanah jarang (rare earth mineral) di

Bangka Barat pada kuartal III-2016. Smelter yang berkapasitas 5000

– 6000 ton

per tahun ini akan rampung sekitar 2 tahun. Harga timah saat ini sekitar 15 dolar

AS per kilogram, dengan demikian dapat diasumsikan harga tanah jarang bisa

mencapai 150 dolar AS per kilogram, atau kurang lebih setara Rp2,09 juta. TINS:

Under review, 16E’PE:12.3, PBV:1.1.

Automotive: Butuh tambahan investasi US$2.6miliar

Industri otomotif Indonesia membutuhkan tambahan investasi setidaknya senilai

US$2.6miliar untuk menjadi pusat produksi utama di wilayah ASEAN, sekaligus

mengungguli Thailand, melalui pembangunan pabrik baru dan meningkatkan

kapasitas pabrik.

Saat ini kapasitas produksi telah mencapai 2juta unit atau hanya terpaut 500ribu

unit dengan Thailand. Potensi pasar Indonesia serta kemampuan untuk

menciptakan pasar ekspor melalui peningkatan produksi akan mendorong

pembangunan pabrik baru kedepannya.

Produksi mobil di Thailand mencapai 1.8juta unit sedangkan Indonesia baru 1.2juta

unit, dengan porsi ekspor untuk Thailand sebesar 55% dan Indonesia 23%.

(Investor Daily) Automotive: Neutral.

TINS's FY15 result highlight

(Rp Bn)

3Q15

4Q15

QoQ

FY14

FY15

YoY

Revenue

5,143 1,731

-66.3% 7,518 6,874

-8.6%

Gross Profit

508 178

-65.0% 1,615 686

-57.5%

Operating Profit (EBIT)

74 8

-89.2% 962 82

-91.5%

Net Income

932 (830)

-189.1% 673 102

-84.8%

Gross Margin

9.9%

10.3%

0.4%

21.5%

10.0%

-11.5%

EBIT Margin

1.4%

0.5%

-1.0%

12.8%

1.2%

-11.6%

Net Margin

18.1%

-47.9%

-66.1%

9.0%

1.5%

-7.5%

(5)

Ticker Rec. JCI Wgt Last price 1D Chg 1M Chg YTD Chg TP Cons TP SSI Upside

(%) (Rp) (%) (%) (%) (Rp) (Rp) (%) 16E 17E 16E 17E 16E 17E 16E 17E

Banks

BMRI BUY 4.5 9,975 2.0 (3.6) 7.8 10,272 10,200 2.3 10.4 8.7 1.8 1.5 16.8% 17.4% n/a n/a BBCA BUY 6.5 13,575 - 1.1 2.1 14,139 15,300 12.7 17.2 14.8 3.1 2.7 18.1% 17.9% n/a n/a BBRI BUY 5.4 11,400 0.2 (7.3) (0.2) 12,488 13,000 14.0 10.7 9.1 2.1 1.8 19.7% 19.7% n/a n/a BBNI BUY 1.9 5,300 0.5 0.5 6.2 5,921 5,900 11.3 8.0 6.9 1.3 1.1 16.3% 16.4% n/a n/a

Consumer (Staples)

ICBP HOLD 1.8 15,500 (2.7) (6.6) 15.0 16,276 15,600 0.6 26.4 23.0 5.2 4.6 19.7% 20.1% 18.0 15.3 INDF BUY 1.3 7,400 (1.0) 12.5 43.0 7,655 7,400 - 17.6 14.6 2.3 2.1 12.9% 14.2% 9.0 8.1 KLBF BUY 1.2 1,325 0.4 (2.2) 0.4 1,467 1,610 21.5 28.8 24.1 5.3 4.7 18.5% 19.4% 18.9 15.8 ROTI BUY 0.1 1,250 (1.2) (7.7) (1.2) 1,468 1,500 20.0 25.0 17.9 4.5 3.7 17.9% 20.8% 11.2 10.0 ULTJ BUY 0.2 3,725 - 0.7 (5.6) n/a 4,800 28.9 17.2 14.4 3.9 3.2 22.5% 22.4% 10.6 9.0 UNVR HOLD 6.6 44,150 (2.3) 8.7 19.3 38,357 39,000 (11.7) 52.0 47.5 63.2 56.6 121.5% 119.1% 36.8 33.7 Cigarette HMSP HOLD 9.6 105,500 (3.2) (3.2) 12.2 108,938 109,750 4.0 41.4 37.1 13.9 10.3 33.6% 27.9% 28.1 25.7 GGRM BUY 2.4 65,025 (1.8) 8.0 18.2 66,359 59,500 (8.5) 20.8 18.3 3.1 2.8 14.9% 15.5% 13.9 13.1 Healthcare MIKA BUY 0.7 2,330 5.0 6.4 (2.9) 2,759 2,950 26.6 54.2 48.5 9.3 8.6 17.2% 17.6% 27.2 24.5 SILO HOLD 0.2 8,000 0.6 (10.1) (18.4) 11,422 8,600 7.5 95.2 74.8 4.0 3.3 4.2% 4.4% 13.8 11.2 Retail MAPI BUY 0.2 4,865 (2.3) 35.1 28.2 4,642 4,200 (13.7) 38.9 19.9 2.5 2.2 6.3% 11.0% 8.4 6.7 RALS HOLD 0.1 790 (3.1) 27.4 22.5 762 625 (20.9) 16.8 13.4 1.5 1.4 9.2% 10.8% 11.4 10.1 ACES HOLD 0.3 935 (1.1) 11.3 13.3 872 815 (12.8) 26.0 20.3 5.1 4.2 19.8% 20.8% 18.1 16.0 Telco EXCL BUY 0.7 4,175 1.1 3.3 14.4 4,571 4,500 7.8 47.4 27.1 2.4 2.3 5.1% 8.5% 6.4 5.5 ISAT HOLD 0.6 5,675 - 4.6 3.2 6,095 5,550 (2.2) 26.4 18.4 2.0 1.9 7.6% 10.4% 3.8 3.4 TLKM HOLD 6.7 3,395 (0.6) (3.0) 9.3 3,525 3,500 3.1 20.5 18.2 4.2 3.7 20.5% 20.5% 6.7 6.1 Auto and HE ASII HOLD 5.4 6,850 (0.7) 3.0 14.2 7,081 6,800 (0.7) 15.0 13.4 2.6 2.4 17.6% 17.8% 13.0 12.6 UNTR HOLD 1.1 14,875 (0.7) (14.0) (12.2) 15,924 16,700 12.3 10.6 10.1 1.3 1.3 12.7% 12.5% 3.4 2.9 Aviation GIAA BUY 0.2 439 (1.3) 7.6 42.1 497 490 11.6 9.2 8.9 0.6 0.6 6.8% 6.8% 4.0 3.9 Property BSDE BUY 0.6 1,725 (1.1) (2.5) (4.2) 2,164 1,950 13.0 10.5 9.4 1.6 1.4 15.6% 15.2% 10.0 8.7 PWON HOLD 0.4 474 (0.6) 2.8 (4.4) 553 465 (1.9) 11.0 9.9 2.5 2.1 23.0% 21.3% 6.8 5.8 KPIG BUY 0.2 1,300 - 0.4 (7.8) n/a 1,810 39.2 30.2 25.5 1.1 1.0 3.5% 4.1% n/a n/a ASRI HOLD 0.1 363 (1.1) 9.0 5.8 434 350 (3.6) 11.0 9.1 1.0 0.9 9.1% 10.1% 5.7 5.0 SMRA BUY 0.5 1,610 0.3 7.0 (2.4) 1,722 1,750 8.7 15.0 13.2 2.9 2.5 19.1% 19.0% 10.7 9.7 Construction PTPP HOLD 0.4 3,725 0.5 (4.9) (3.9) 4,574 4,000 7.4 22.2 18.3 5.1 4.2 23.1% 23.2% 9.6 8.5 ADHI HOLD 0.2 2,680 2.7 1.3 25.2 3,178 2,700 0.7 25.0 20.8 1.9 1.8 7.6% 8.6% 7.8 6.9 WSKT BUY 0.5 1,905 0.3 6.7 14.1 2,298 2,200 15.5 31.2 24.4 2.7 2.4 8.6% 10.0% 16.3 14.1 WIKA BUY 0.3 2,520 2.0 (5.8) (4.5) 3,192 3,300 31.0 20.7 17.3 3.2 2.8 15.4% 16.4% 9.3 8.0 Cement INTP HOLD 1.4 20,100 (1.5) 1.8 (10.0) 20,751 22,500 11.9 14.9 12.8 2.8 2.5 18.6% 19.5% 9.8 8.3 SMGR BUY 1.2 10,400 (0.2) (3.9) (8.8) 11,691 13,700 31.7 9.9 8.6 2.0 1.8 20.2% 21.2% 6.3 5.3 SMCB BUY 0.1 995 (0.5) 9.9 - 956 1,070 7.5 71.1 34.3 1.0 1.0 1.4% 2.9% 10.5 8.5 Utility PGAS BUY 1.3 2,645 (0.2) 9.1 (3.6) 3,334 3,400 28.5 11.4 10.8 1.7 1.6 14.7% 14.5% 7.6 6.7 JSMR BUY 0.7 5,275 (1.4) (11.3) 1.0 6,476 6,500 23.2 22.0 20.7 3.0 2.8 13.9% 13.7% 11.5 11.1

Coal and Metal

ANTM HOLD 0.2 422 4.7 23.4 34.4 333 375 (11.1) (23.4) 38.4 0.8 0.7 -3.2% 1.9% 22.0 17.2 INCO BUY 0.4 1,940 9.0 34.3 18.7 1,650 2,400 23.7 71.1 17.8 0.8 0.7 1.1% 4.2% 111.0 74.6 TINS BUY 0.1 635 4.1 17.6 25.7 461 650 2.4 15.5 12.7 0.8 0.8 5.1% 6.0% 4.6 4.0 ITMG BUY 0.2 7,050 6.0 47.2 23.1 5,753 9,000 27.7 6.5 5.2 0.7 0.7 10.3% 12.8% 1.8 1.5 ADRO BUY 0.5 745 9.6 16.4 44.7 640 700 (6.0) 13.3 10.3 0.5 0.5 3.8% 4.8% 10.7 8.2 PTBA BUY 0.3 6,475 11.6 43.6 43.1 6,520 7,800 20.5 9.1 7.2 1.4 1.3 15.6% 17.7% 6.8 5.1 Plantation AALI BUY 0.5 15,775 4.5 (7.6) (0.5) 19,319 20,000 26.8 19.0 16.3 2.0 1.8 10.4% 11.1% 11.6 10.5 LSIP BUY 0.2 1,525 2.7 4.5 15.5 1,683 1,800 18.0 12.1 10.1 1.3 1.2 10.6% 11.7% 6.2 5.0 SIMP BUY 0.1 401 2.6 19.7 20.8 501 550 37.2 11.8 10.0 0.4 0.4 3.6% 4.1% 5.5 5.1 Poultry

CPIN BUY 1.1 3,400 (2.2) (8.0) 30.8 3,564 4,000 17.6 21.4 17.5 3.9 3.4 18.4% 19.4% n/a n/a JPFA BUY 0.2 795 (2.5) 5.3 25.2 889 1,000 25.8 11.2 8.4 1.3 1.2 11.5% 14.2% n/a n/a MAIN BUY 0.1 1,345 0.4 (3.2) (11.8) 1,456 1,420 5.6 11.9 6.9 1.5 1.3 12.8% 18.7% n/a n/a

Other Sectors

AKRA HOLD 0.6 7,700 - (8.1) 7.3 7,628 7,000 (9.1) 24.8 19.8 4.2 3.7 16.9% 18.4% 17.6 14.2 DOID BUY 0.0 71 2.9 39.2 31.5 #N/A N/A 95 33.8 1.7 1.7 0.4 0.3 21.4% 17.6% 2.9 2.6 WINS BUY 0.0 119 3.5 5.3 (28.7) 194 200 68.1 (9.7) 12.5 0.1 0.1 -1.5% 1.1% 6.5 4.8 Source: SSI Research, Bloomberg

Note: GIAA, PGAS, ITMG, ADRO, DOID, INCO, WINS report in USD.

EV/EBITDA (x)

(6)

Regional Indices

1D Change

Points

1D

3D

1W

1M

3M

YTD

1YR

High

Low

World

(0.41)

1607.63

(0.03)

0.59

2.05

5.50

(4.68)

(3.32)

(7.71)

1,813.90

1,459.79

U.S. (S&P)

1.77

2001.76

0.09

0.77

3.60

6.47

(3.63)

(2.06)

(3.36)

2,134.72

1,810.10

U.S. (DOW)

67.18

17073.95

0.40

1.03

3.38

5.36

(3.70)

(2.01)

(4.38)

18,351.36

15,370.33

Europe

(16.26)

3021.09

(0.54)

(0.03)

2.56

4.92

(10.09)

(7.54)

(16.49)

3,836.28

2,672.73

Emerging Market

4.21

795.18

0.53

3.39

7.41

7.51

(1.56)

0.13

(18.13)

1,069.13

686.74

FTSE 100

(17.03)

6182.40

(0.27)

0.57

1.40

5.72

(0.66)

(0.96)

n/a

7,122.74

5,499.51

CAC 40

(14.33)

4442.29

(0.32)

0.39

2.04

5.75

(6.60)

(4.20)

(10.52)

5,283.71

3,892.46

Dax

(45.24)

9778.93

(0.46)

0.02

2.99

5.31

(10.17)

(8.97)

(15.34)

12,390.75

8,699.29

Indonesia

(19.31)

4831.58

(0.40)

(0.10)

1.27

0.68

8.23

5.19

(12.39)

5,524.04

4,033.59

Japan

(42.04)

16869.28

(0.25)

(0.54)

4.87

(0.79)

(13.46)

(11.37)

(11.08)

20,952.71

14,865.77

Australia

14.99

5157.80

0.29

1.51

4.79

3.67

0.96

(2.61)

(12.56)

5,996.40

4,706.70

Korea

(3.69)

1954.18

(0.19)

(0.20)

1.96

1.90

0.26

(0.36)

(2.92)

2,189.54

1,800.75

Singapore

(13.49)

2823.51

(0.48)

3.54

5.89

7.64

(1.83)

(2.05)

(17.38)

3,549.85

2,528.44

Malaysia

5.44

1697.93

0.32

0.41

2.61

2.13

1.72

0.32

(6.03)

1,867.53

1,503.68

Hong Kong

(16.98)

20159.72

(0.08)

0.78

5.48

4.52

(7.97)

(8.01)

(16.57)

28,588.52

18,278.80

China

23.19

2897.34

0.81

1.67

7.79

4.84

(16.50)

(18.14)

(10.61)

5,178.19

2,638.30

Taiwan

16.00

8659.55

0.19

1.35

2.95

7.40

3.78

3.86

(10.22)

10,014.28

7,203.07

Thailand

16.22

1395.75

1.18

2.23

4.76

6.74

6.79

8.36

(11.00)

1,575.39

1,220.96

Philipines

(6.38)

6892.69

(0.09)

0.15

3.32

1.89

0.79

(0.85)

(12.32)

8,136.97

6,084.28

Monetary Indicators

1D Change

Points

1W

1M

3M

YTD

1YR

High

Low

JIBOR Overnight (%)

(0.01)

5.13

(0.50)

(15.74)

(16.41)

(32.42)

(9.12)

8.26

5.13

Foreign Reserve (US$bn)

n/a

104.54

n/a

2.36

4.29

(1.31)

(9.51)

111.55

100.24

Inflation Rate (%)

n/a

(0.09)

n/a

(117.65) (142.86) (109.38)

75.00

0.96

(0.09)

US Fed Rate (%)

0.00

0.50

0.00

0.00

100.00

0.00

100.00

0.50

0.25

Indo Govt Bond Yld (10yr) - %

0.00

7.86

(4.98)

(2.09)

(7.99)

(10.17)

4.99

9.90

7.23

Exchange Rate (per US$)

1D Change

Currency

Points

1D

3D

1W

1M

3M

YTD

1YR

High

Low

Indonesia

(48.00)

13087.00

0.37

1.58

2.21

4.11

5.36

5.36

(0.26)

14736.00

12805.00

Japan

(0.20)

113.26

0.18

0.38

0.66

2.29

6.15

6.15

6.97

125.86

110.99

UK

(0.00)

1.43

(0.04)

0.58

2.21

(1.20)

(3.23)

(3.23)

(5.74)

1.59

1.38

Euro

0.00

1.10

0.03

0.55

1.37

(1.57)

1.43

1.43

1.52

1.17

1.05

China

0.01

6.52

(0.14)

0.52

0.54

0.88

(0.35)

(0.35)

(3.87)

6.60

6.18

Commodities Indicators

1D Change

Spot

Points

1D

3D

1W

1M

3M

YTD

1YR

High

Low

Oil

2.12

40.84

5.48

10.59

13.54

19.91

0.27

9.55

(31.63)

69.63

27.10

CPO

30.00

2537.00

1.20

1.89

(0.43)

(1.67)

4.15

2.09

10.88

2648.00

1863.00

Rubber

17.00

565.00

3.10

5.21

5.41

4.73

(5.75)

4.73

(11.30)

719.00

506.50

Coal

0.00

51.00

0.00

0.99

0.99

(1.16)

(3.23)

0.79

(22.14)

65.50

48.80

Iron Ore

0.10

49.60

0.20

5.31

6.67

18.38

23.38

14.29

(21.89)

132.60

37.50

Manganese

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

Tin

284.50

17423.00

1.66

7.02

9.06

14.61

19.32

19.41

(3.54)

18153.00

13223.80

Nickel

45.00

9385.00

0.48

7.56

10.15

15.01

7.13

6.41

(34.69)

14675.00

7550.00

Copper

(27.50)

5000.00

(0.55)

4.38

6.50

7.99

9.72

6.27

(12.97)

6481.00

4318.00

Gold

4.90

1268.90

0.39

0.85

3.10

5.93

17.89

19.68

8.98

1280.70

1046.20

Source: SSI Research, Bloomberg

Last Price

Last Price

Change (%)

1 Year

Change (%)

1 Year

Last Price

Last Price

Change (%)

1 Year

(7)

Research Team

Andy Ferdinand, CFA

Head Of Equity Research

Strategy, Banking, Consumer

+6221 2854 8148

andy.ferdinand@samuel.co.id

M. Makky Dandytra, CSA, CFTe

Technical Analyst

Indices, Equities, Commodities,

Currencies, Fixed Income

+6221 2854 8382

makky.dandytra@samuel.co.id

Rangga Cipta

Economist

+6221 2854 8396

rangga.cipta@samuel.co.id

Akhmad Nurcahyadi, CSA

Analyst

Auto, Heavy Equipment, Property,

Cigarette, Media, Aviation, Healthcare

+6221 2854 8144

akhmad.nurcahyadi@samuel.co.id

Adrianus Bias Prasuryo

Analyst

Cement, Infrastructure,Telecommunication

+6221 2854 8392

adrianus.bias@samuel.co.id

Marlene Tanumihardja

Analyst

Retail, Poultry, Consumer, Small Cap

+6221 2854 8387

marlene@samuel.co.id

Yudi Ilhamsyah

Analyst

Property, Construction

+6221 2854 8881

yudi.ilhamsyah@samuel.co.id

Adde Chandra Kurniawan

Research Associate

+6221 2854 8338

Adde.kurniawan@samuel.co.id

Equity Sales Team

Kelvin Long

Director of Equities

+6221 2854 8150

kelvin.long@samuel.co.id

Evelyn Satyono

Head of Institutional Equity Sales

+6221 2854 8148

evelyn.satyono@samuel.co.id

Lucia Irawati

Head of Retail Equity Sales

+6221 2854 8173

lucia.irawati@samuel.co.id

Yulianah

Senior Institutional Sales

+6221 2854 8146

yulianah@samuel.co.id

Ronny Ardianto

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8399

ronny.ardianto@samuel.co.id

Ferry Khusaeri

Equity Sales

+6221 2854 8304

ferry.khusaeri@samuel.co.id

Indra S. Affandi

Senior Institutional Sales

+6221 2854 8334

indra.siswandi@samuel.co.id

Muhammad Isfandi

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8329

muhammad.isfandi@samuel.co.id

Peter Hamsja

Equity Sales

+6221 2854 8325

peter@samuel.co.id

Jovita Widjaja

Equity Sales

+6221 2854 8314

jovita.widjaja@samuel.co.id

Clarice Wijana

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8395

clarice.wijana@samuel.co.id

Iwan Setiadi

Equity Sales

+6221 2854 8313

iwan.setiadi@samuel.co.id

James Wihardja

Equity Sales

+6221 2854 8397

james.wihardja@samuel.co.id

Online Trading Sales Team

Nugroho Nuswantoro

Head Of Marketing OLT

+6221 2854 8372

nugroho@samuel.co.id

Rina Lestari

SPV Customer Service

+6221 2854 8180

rina.lestari@samuel.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta memerlukan bagian income audit untuk melakukan pengawasan

No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dalam Transaksi. Profil Hukum, majalah ilmiah FH Unika

Dalam penelitian ini penulis akan mengamati penggunaan gaya bahasa kiasan pada kumpulan cerpen Red Jewel Of Soul karya Sinta Yudisia yang memiliki sebelas judul yakni

Secara keseluruhan, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terlihat jelas bahwa profil C/E untuk semua fungsi respon detektor dengan file JENDL-3.2 terlihat lebih

Pada makalah ini dilakukan simulasi perhitungan kritikalitas dan burn-up teras PWR menggunakan kode Monte Carlo N- partikel transport (MCNPX) dengan jumlah neutron yang

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui pembelajaran daring di kelas IX SMP Negeri 10 Gorontalo

Sebelum melakukan karakterisasi LED, terlebih dahulu dilakukan pemasangan IV-Meter yang dihubungkan ke computer dengan menggunakan software ELKAHFI 100 lalu pilih

AMMTC (ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime) dan SOMTC (Senior Official Meeting on Transnational Crime) juga merupakan bentuk fasilitas forum yang disediakan oleh