• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan PTK IPA VI-Inkuiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan PTK IPA VI-Inkuiri"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatkan Pemahaman Siswa dalam Membaca, Mengumpulkan, dan Menyajikan Data melalui Metode Inkuiri

( PTK di Kelas VI SDN Cibuluh 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor) Drs. Heriyadi

Kepala SDN Cibuluh 2 Abstrak

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian terhadap pembelajaran membaca ,mengumpulkan ,menyajikan data dalam tabel, diagram garis ,batang,dan lingkaran melalui metode inkuiri telah dilakukan oleh peneliti. Siklus dalam PTK ada dua siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Alokasi waktu Tiap-tiap pertemuan adalah 3 x 35 menit ( tiga jam pelajaran). Pada siklus kesatu dan kedua dilakukan perencanaan PTK, pelaksanaan PTK, pelaksanaan observasi PTK, dan refleksi PTK. Siklus kesatu dilakukan berdasarkan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari (sebelum PTK, terjadi kegagalan pembelajaran KD membaca mengupulkan dan menyajikan data). Siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Prosentase hasil tes siklus pertama,pertemuan kesatu indikator 1,2 ,3 ,4 ,5 adalah : 42,10 % , 71,0 % , 73,68 % , 47,4 %, dan 44,74 % . Prosentase hasil tes siklus kedua,pertemuan kedua indicator 1 , 2, 3 , 4 , dan 5 adalah 100% , 100% , 100% , !00% ,dan 100%. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa setiap indicator adalah sebagai berikut.Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari indicator 1 adalah : 100% - 42,10 % = 57,90% , Indikator 2 adalah : 100% - 71,0 % = 29,0% indicator 3 adalah 100% - 73,68% = 26,32% indicator 4 adalah 100% - 47,40 = 52,6% dan indicator 5 adalah 100% - 44,74% = 55,26%. Prosentasi hasil tes siklus pertama ,pertemuan kesatu seluruh indicator dengan rata-rata adalah 55,78 % , sedang hasil tes siklus kedua ,pertemuan kedua seluruh indicator dengan rata-rata adalah 100%, selisih keduanya merupakan hasil belajar siswa adalah 100% - 55,78 % = 44,72 %. Hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hipotesa terbukti yaitu telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa SD Negeri Cibuluih 2 kelas VI dalam pembelajaran membaca, mengumpulkan, menyajikan data dalam tabel, diagram garis, diagram batang,dan diagram lingkaran.

Kata Kunci: Penelitian tindakan kelas, pembelajaran membaca ,mengumpulkn ,menyajikan data dalam tabel, diagram garis ,batang,dan lingkaran, dan metode inkuiri.

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

(2)

KD di atas sudah diajarkan pada siswa oleh peneliti, dengan waktu pembelajaran yang dilakukan enam jam pelajaran dibagi dua kali pertemuan, masing-masing tiga jam pelajaran . Pada kegiatan awal pembelajaran, dilakukan apersepsi dengan memaparkan gambar bermacam diagram batang, garis dan lingkaran setiap siswa diberi pemaparan tentang gambar data teresebut sesuai dengan KD, agar mereka dapat menangkap materi pelajaran yang akan dibahas siswa diberi kesempatan untuk mencatat garis besarnya.

Setelah kegiatan apersepsi, peneliti melakukan pembelajaran sebagai kegiatan inti, pada kegiatan inti ini peneliti menggunakan metode ceramah dan bertanya jawab. Peneliti menggunakan kertas potokopi gambar data untuk menjelaskan pengertian pengolahan data, siswa juga sama memegang fotocopian data untuk menunjukkan angka pada tabel dan diagram yang diinginkan oleh peneliti. Setelah menggambarkan tentang membaca data mengumpulkan data mengurutkan dan menyajikan data suatu diagram peneliti memberi contoh tentang bagaimana menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data, lalu mereka juga menghitungnya.

Pada akhir pembelajaran peneliti memberikan test tertulis kepada siswa dengan soal-soal yang menyangkut semua indikator sebagai berikut. Indikator satu tentang bagaimana membaca data dua soal; indikator kedua tentang mengumpulkan data satu soal; indikator ketiga tentang mengurutkan data satu soal; indikator keempat menyajikan data membuat table, diagram batang/ garis dan lingkaran empat dua soal, dan menentukan rata-rata hitung dan modus dua soal, sehingga jumlah seluruh soal ada sepuluh butir. Soal diberikan dalam bentuk uraian objektif (BUO).

2. Masalah dan Pemecahan Masalah

Hasil analisis soal ternyata sangat di luar dugaan peneliti, soal nomor satu dijawab benar hanya oleh 8 orang dari seluruh siswa yang jumlahnya 22 orang siswa, soal nomor dua dijawab benar hanya oleh 10 orang, soal nomor tiga dijawab benar hanya oleh 11 orang, soal nomor empat dijawab benar oleh 15 orang, soal nomor lima dijawab benar oleh 14 orang, soal nomor enam dijawab benar oleh 13 orang, soal nomor tujuh dijawab benar oleh sembilan orang, soal nomor delapan dijawab benar oleh 7 orang, soal nomor sembilan dijawab benar oleh enam orang, soal nomor sepuluh dijawab benar oleh lima orang.

(3)

mencapai di atas 50 % benar hanya indikator ke-lima. Nilai rata-rata perolehan hasil test siswa adalah 4,8 padahal kriteria ketuntasan minimal (KKM) KD tersebut adalah 7,5 dengan demikian KD gagal dicapai.

Kegagalan KD terjadi karena setelah dianalisis ternyata pada saat peneliti menyuruh memperhatikan gambar table dan diagram dipapan panel dan kertas foto copian mereka kurang serius memperhatikan, siswa tidak mengatakannya pada peneliti dan peneliti pun tidak memperhatikan semua siswa pada saat pembelajaran. Pada saat pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk menjawab pertanyaan, beberapa diantaranya dapat menjawab dengan benar, sehingga peneliti beranggapan sebagian besar siswa sudah paham materi, padahal yang aktif menjawab adalah siswa yang termasuk pintar, sementara siswa yang lain tidak aktif, tidak tertarik, dan tidak ingin mencoba dan mengetahui apa yang dipelajari. Setelah melihat hasil test ternyata yang tidak aktif tidak paham materi yang diajarkan . Kegagalan KD harus di atasi segera karena KD membaca mengumpulkan dan menyajikan data sangat diperlukan siswa dikala membaca grafik absensi dikelas ,data siswa disekolah.contoh hal tersebut adalah ketika siswa masuk awal tahun ajaran baru guru suka meminta siswa bantuannya untuk menimbang berat badan dan tinggi badan temannya untuk dimasukkan dalam data kelas ,atau akhir semester selesai penghitungan nilai membantu guru menempelkan kertas warna pada grafik nilai atau ketika menghantar orangtuanya berkunjung kekantor kelurahan terdapat data dan grafik kependudukan, maka dia tidak akan kaget dan bingung melainkan tersenyum senyum karena dia pernah mendapat pembelajaran hal tersebut disekolah.

Berdasarkan kenyataan di atas jelas KD Membaca mengumpulkan dan menyajikan data penting dikuasai siswa, namun KD ini gagal peneliti ajarkan agar mencapai KKM. Peneliti membaca buku-buku tentang metode mengajar. Pada akhirnya peneliti menemukan metode inquiri.

(4)

data. Untuk itu maka peneliti akan melakukan penelitian kelas dengan judul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Membaca, Mengumpulkan, dan Menyajikan Data Melalui Metode Inkuiri di Kelas VI SDN Cibuluh 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor.

3. Tujuan Penelitian dan Harapan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap membaca mengumpulkan dan menyajikan data melalui metode inkuiri. Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa untuk memberikan pemahaman baru bagi siswa SDN Cbuluh 2 kelas VI dalam belajar membaca mengumpulkan dan menyajikan data melalui metode inkuiri. Selain itu sebagai pedoman bagi teman guru dalam mengajarkan KD Membaca mengumpulkan dan menyajikan data melalui metode inkuiri serta sebagai motivator bagi teman-teman untuk mau melaksanakan PTK. Peneliti berharap setelah PTK dilakukan maka KKM untuk KD Membaca mengumpulkan dan menyajikan data sebesar 7,5 dapat tercapai dan siswa dapat menggunakan pemahamannya dalam kehidupan mereka.

B. Metode Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam PTK ini (pembelajaran membaca ,mengumpulkn ,menyajikan data dalam tabel,diagram garis ,batang,dan lingkaran melalui metode inkuiri) akan dilakukan oleh peneliti. Siklus dalam PTK ada dua siklus. Tiap-tiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Alokasi waktu Tiap-tiap pertemuan adalah 3 x 35 menit ( tiga jam pelajaran). Pada siklus kesatu dan kedua dilakukan perencanaan PTK, pelaksanaan PTK, pelaksanaan observasi PTK, dan refleksi PTK. Siklus kesatu dilakukan berdasarkan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari (sebelum PTK, terjadi kegagalan pembelajaran KD membaca mengupulkan dan menyajikan data). Siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Berikut ini peneliti jelaskan langkah-langkah PTK yang dilakukan.

Perencanaan PTK

(5)

langkah ketiga membuat kunci jawaban. Langkah keempat membuat pedoman penilaian/ penskoran. Langkah kelima peneliti menyusun pedoman observasi yang akan digunakan oleh observer.

Pelaksanaan PTK

PTK dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan perencanaan yang disusun pada tahap perencanaan. Pembelajaran dilakukan dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti termasuk test, dan kegiatan akhir. Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan awal dan merangsang minat siswa agar tertarik pada pembelajaran. Kegiatan inti berisi pengungkapan materi menggunakan metode inkuiri. Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang siswa menemukan sendiri fakta yang dipelajari. Test tertulis juga diberikan pada akhir kegiatan inti. Kegiatan akhir, adalah kegiatan yang menganalisis pola-pola penemuan siswa.

Pelaksanaan Observasi

Observasi dilakukan oleh tiga orang teman (peneliti) yaitu Ibu Linda Melinda,A.Ma.Pd, Ibu Yani Mardiani, A.Ma.Pd Dan Ibu Hj Siti Masruroh, A.Ma.Pd. Observer dipilih oleh peneliti dengan kriteria menurut penulis paham dengan baik akan materi Pengolahan data, paham mengenai metode inkuiri, bersifat kritis, mampu menemukan kegagalan dan sebabnya, mampu memberikan solusi, dan cermat dalam melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang ada pada instrument observasi. Diharapkan observer dapat membantu peneliti dalam mengatasi kegagalan pembelajaran membaca mengumpulkan dan menyajikan data . Observasi dilakukan agar peneliti dapat diberi masukan mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Observasi menggunakan instrument observasi yang telah dibuat oleh peneliti.

Pelaksanaan Refleksi PTK

(6)

Refleksi dilakukan pada hari yang sama dengan pelaksanaan PTK. Maksud dilakukan refleksi seperti itu agar apa yang diobservasi oleh observer masih diingat dengan baik oleh mereka. Dengan harapan peneliti dapat masukan yang baik dan objektif.

Data PTK ini dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan (1) instrument observasi bagi observer dan (2) instrument evaluasi bagi siswa. Instrument observasi berisi tentang penampilan peneliti dan siswa, komunikasi antara siswa dan peneliti selama proses belajar, keadaan dan situasi kelas saat pembelajaran juga pengaturannya, hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran yang sifatnya khusus (interaksi antara siswa dengan peneliti dan interaksi antara siswa dengan sumber belajar), kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dan peneliti dengan menerapkan metode inkuiri (sesuai atau tidak sesuai).

Instrument evaluasi siswa adalah test tertulis berisi pertanyaan dalam bentuk uraian objektif (BUO) dan bentuk uraian non objektif (BUNO). Pertanyaan meliputi indikator-indikator pada KD yang dipelajari yaitu : (1) membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram garis,batang,lingkaran,meliputi nilai data dengan ukuran tertentu,data terbesar,dan terkecil (2) mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian, (3) mengurutkan data, (4) menyajikan dalam bentuk tabel,diagram batang,garis ,lingkaran, (5) menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data. Soal pada siklus kesatu dan kedua dibedakan angka-angkanya namun dengan indikator yang sama.

Teknik pengolahan data pada PTK ini dilakukan dengan mencari selisih siklus kesatu pertemuan kesatu dengan siklus kedua pertemuan kedua. Jika ada kenaikan nilai yang diperoleh siswa pada siklus kesatu ke siklus kedua, maka berarti ada peningkatan hasil belajar siswa dan berarti hipotesis yang peneliti rumuskan terbukti benar. Apabila tidak ada kenaikan dari hasil test siklus kesatu ke hasil test siklus kedua maka hipotesis tidak terbukti.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian siklus pertama, pertemuan kesatu dan kedua Merencanakan PTK

(7)

jawaban (lampiran 3), langkah keempat membuat pedoman penilaian/ penskoran (lampiran 4), langkah kelima peneliti menyusun pedoman observasi yang akan digunakan oleh observer (lampiran 5), pedoman observasi merupakan instrumen untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran.

Perbaikan kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan mengenai Membaca mengumpulkan dan menyajikan data akan peneliti gunakan dalam pembelajaran siklus kesatu pertemuan kesatu dan kedua.

Melaksanakan PTK Siklus Kesatu Pertemuan Kesatu

Hasil observasi terhadap pembelajaran siklus kesatu pertemuan kesatu adalah sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari kompetensi dasar membaca mengumpulkan dan menyajikan data dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan data, sehinggga kita perlu memahami membaca mengumpulkan dan menyajikan data, misalnya Bapak guru di Sekolah menyuruh kita menimbang berat badan teman- teman untuk mengisi data siswa pada absensi atau beberapa anak diminta kepala sekolah untuk menuliskan data pada grafik keadaan guru dan siswa di kantor, jadi mempelajari membaca mengumpulkan dan menyajikan data sangat penting agar bisa memahami materi mengenai penyajian data lebih lanjut.

(8)

anak-anak angka-angka dari dua gambar diagram ini sama atau tidak ?” siswa menjawab :” sama”.

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak memindahkan grafik kelas dan memasang grafik dari karton didepan kelas. Peneliti memberikan kesempatan pada para siswa untuk bertanya, namun tak seorang pun yang mengajukan pertanyaan. Akhirnya peneliti bertanya pada siswa yang pintar atau siswa pada kelompok atas.Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan adalah membentuk kelompok dengan cara mengabsen siswa-siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan dan meminta siswa duduk berdekatan/ berkelompok. Jumlah anggota setiap kelompok adalah emapt orang (tiga kelompok) dan lima orang ( dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima kelompok.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai membaca mengumpulkan dan menyajikan data. Peneliti meminta bantuan ketua kelas untuk menanyakan usia masing-masing temannya sehingga terkumpul dua puluh dua data usia secara acak.Siswa senang dan antusias sampai ada yang meminjam data absensi karena takut salah menyebutkan umur nya sekarang, semuanya ada 22 angka karena jumlah kelas enam tersebut siswanya ada dua puluh dua dan hadir semua.

Peneliti meminta siswa untuk menulis dipapan tulis angka usianya masing masing agar tidak teretulis duakali. Satu persatu siswa maju ke depan untuk melaksanakannya dengan tertib. Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan indikator ketiga yaitu mengurutkan data dengan tabel frekuensi. Peneliti membuat tabel frekuensi di papan tulis, lalu memasang karton peraga tabel lengkap dengan nomor, uraian ,tolli, frekuensi,jumlah dst. Peraga ini memuat gambar yang mirip dengan tabel yang akan digunakan pada lembar kerja siswa.Peneliti meminta siswa untuk membaca angka usia yang sudah terurut dan tertera di karton peraga. Siswa yang duduk dekat dengan papan tulis dapat melihat angka yang tertera pada karton peraga. Tulisan pada karton peraga tidak dapat terlihat jelas oleh kelompok siswa yang duduk di belakang, karena tulisan terlalu kecil dan tidak jelas.

(9)

pertanyaan untuk didiskusikan di dalam kelompok. Untuk pertanyaan nomor satu peneliti meminta bantuan ketua kelas menanyakan nomor sepatu temannya satu persatu.

Pertanyaan dalam lembar kerja terdiri dari hal-hal berikut. Nomor satu adalah : 1). a). sebutkan nomor sepatu mu masing masing,dan kumpulkan atau tuliskan pada lembar kerja yang sudah disediakan b). Buatlah tabel frekuensi dan urutkan dari yang terkecil sampai terbesar, Sementara pertanyaan lainnya adalah : 2) menentukan modus dan nilai rata-rata hitung a). Cari modus pada tabel data nomor sepatu kelas enam. b).dan cari nilai rata-rata hitung nomor sepatu kelas enam. 3) a.tentukan nomor sepatu terbesar. b). Dan tentukan nomor sepatu terkecil.4)a. Buatlah diagram garisnya b).dan buatlah diagram batangnya, 5)a. buatlah diagram lingkaran b). Cari terlebih dahulu melalui derajat atau melalui porsentase.

Kelompok-kelompok tidak memahami tugas masing-masing. Peneliti memberikan penjelasan pada siswa sangat cepat karena waktu yang digunakan untuk kegiatan pendahuluan terutama dalam pengelompokan siswa. Siswa sulit untuk diatur dan diarahkan oleh peneliti

Selama kegiatan pembelajaran peneliti berusaha berkeliling ke setiap kelompok untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi agar setiap kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Peneliti pun memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja.Kelompok tiga tidak bekerja sama dengan baik satu sama lain. Kelompok tiga diberi bantuan oleh peneliti untuk menyelesaikan tugas kelompoknya. Kelompok ini tidak memperhatikan penuh peritah dari ketua kelas maupun penjelasan dari peneliti .

Setelah waktu selesai semua kelompok memberikan hasil pekerjaannya, setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Hasil penilaian kerja kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

(10)

Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran. Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran, mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan, pengelolaan kelas dan penilaian.

Observasi pertemuan kedua dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan menggunakan pedoman observasi. Sebelum observasi dilakukan peneliti menjelaskan cara menggobservasi dan menggunakan pedoman observasi agar observasi yang dilakukan dapat menghasilkan data yang benar.Hasil observasi pembelajaran siklus kesatu pertemuan kedua digambarkan sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari kompetensi dasar membaca mengumpulkan dan menyajikan data dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan ada kalanya kita dihadapkan dengan banyak hal yang berhubungan dengan data, sehinggga kita perlu memahami bagaimana membaca mengumpulkan dan menyajikan data, misalnya ketika orang tua kita

Kelompok Soal

(11)

mengajak kekantor kelurahan meminta kita membaca data kependudukan dilihat menurut kepegawaian di lihat menurut usia atau dilihat secara sosial ekonomi , jadi mempelajari membaca mengumpulkan dan menyajikan data sangat penting agar bisa memahami materi mengenai pengolahan data lebih lanjut.

Setelah melakukan penjelasan peneliti melakukan demontrasi dengan memajang tiga gambar diagram garis,batang,dan lingkaran dengan meminta bantuan beberapa orang siswa.kegiatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan indikator pertama mengenai Membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data terbesar,dan terkecil . Peneliti berdiskusi dengan siswa setelah selesai pemajangan diagram tersebut sambil menunjukkan pada ketiga gambar peneliti bertanya pada siswa : “Apa bedanya ketiga gambar diagram didepan kelas yang kalian lihat, dari diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran ?” siswa menjawab : “diagram garis seperti gunung sedangkan diagram batang seperti gedung di kota Jakarta ”. Peneliti kemudian menerangkan diagram garis dan diagram batang keduanya tidak jauh berbeda hanya diagram garis dari batas angka yang sudah ditentukan melalui pertemuan data angka sebelah kiri dengan data angka dari bawah sehingga bertemu menjadi satu titik dan titik ketitik yang lainnya di hubungkan dengan sebuah garis. sambil bertanya : “dari manakah data -data diagram ini diperoleh?” siswa menjawab : “dari tabel frekuensi data” peneliti mengomentari : “Jadi apakah data diagram garis maupun diagram batang dan lingkaran diambil dari Tabel frekuensi?” Siswa menjawab : “ya”

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak menarik garis pada diagram garis dan diagram batang . Peneliti memberikan kesempatan pada para siswa untuk bertanya, namun tak seorang pun yang mengajukan pertanyaan. Akhirnya peneliti bertanya pada siswa tertentu. Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan adalah membentuk kelompok dengan cara mengabsen siswa-siswa dalam kelompok yang sudah ditentukan dan meminta siswa duduk berdekatan/ berkelompok. Jumlah anggota setiap kelompok adalah empat orang (tiga kelompok) dan lima orang (dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima kelompok.

Kegiatan Inti

(12)

dikelompoknya membuat tabel frekuensi. Tidak semua siswa membuat tabel ,tetapi kelompok memilih yang tulisannya baik dan kerjanya telaten dijadikan sekertaris agar pekerjaanya kelihatan rapih maka mereka memilihnya dengan tertib. Siswa dalam kelompok bertanya tentang urutan data dalam tabel frekuensi. Siswa dalam kelompok lain menjawab pertanyaan. Siswa yang bertanya adalah siswa yang mendapatkan perhatian dari teman kelompok lainnya. Siswa yang menjawab dari kelompok lain adalah siswa yang sudah mengerti isi data dalam tabel frekuensi . Siswa yang tidak paham terlihat pasif. Kegiatan tanya jawab membuat siswa tertarik untuk belajar, namun kegiatan itu tidak berlangsung lama.

Peneliti meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Siswa mengerjakan di papan tulis. Rizki eko dan Rusdiana mengisi format tabel frekuensi salah. Peneliti memberi tahu pada Rizki eko dan Rusdiana secara individual bahwa jawaban mereka salah. Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan indikator ketiga yaitu mengurutkan data .Peneliti menempel alat peraga karton pada papan tulis yang sudah terbentuk format tabel frekuensi,lalu mengurutkan nilai ulangan matematka kelas enam semester satu .Peneliti meminta siswa untuk membaca data pada tabel tersebut yang tertera di karton peraga. Siswa yang duduk dekat dengan papan tulis dapat melihat angka yang tertera pada karton peraga. Tulisan data nilai ulangan metematika kelas enam tidak dapat terlihat jelas oleh kelompok siswa yang duduk di belakang, karena tulisan terlalu kecil .

Peneliti menggambar yang lebih besar di papan tulis dan meminta beberapa siswa menuliskan angka-angkanya data nilai ualangan matematika kelas enam. Siswa yang aktif menjawab adalah siswa yang itu-itu saja. Siswa lainnya tidak aktif.Peneliti melanjutkan pembahasan materi pada indikator keempat yaitu .Peneliti menggunakan karton peraga gambar diagram dalam menjelaskannya. Peneliti meminta siswa untuk mengerjakan dari anggota kelompok perwakilan seorang seorang.Selanjutnya peneliti menjelaskan indikator kelima yaitu: Menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data .

Setelah semuamateri/ indikator disampaikan, peneliti membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok. Lembar kerja terdiri dari pertanyaan untuk didiskusikan di dalam kelompok. Untuk pertanyaan nomor satu peneliti membagikan data nilai ulangan IPA kelas enam semester satu kepada masing-masing kelompok. Peneliti meminta siswa membukanya dan mengumpulkan. Data nilai ulangan IPA kelas enam semester satu akan dipergunakan sebagai soal yang tertera dalam lembar kerja.

(13)

3) a. cari nilai rata –rata data nilai ulangan IPA kelas enam smt satu. b). cari modus dari data nilai ulangan IPA kelas enam smt satu. 4) : a). buatlah diagram garis dari data ulangan IPA kelas enam smt satu b). buatlah diagram batang dari data ulangan IPA kelas enam Smt satu 5) a. buatlah data nilai ulangan IPA kelas enam smt satu dengan derajat o b. buatlah diagram lingkaran .

Beberapa siswa dalam kelompok menanyakan bagaimana cara menjawab tugas-tugas mereka. Peneliti mejawab pertanyaan dari siswa tapi siswa terlihat masih kebingungan. Kelompok satu yang duduk di belakang kurang serius mengerjakan tugas-tugasnya. Selama kegiatan pembelajaran peneliti berkeliling ke setiap kelompok untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi agar setiap kelompok mengerjakan tugas dengan baik, peneliti pun memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja, namun kelompok yang berada pada deretan belakang tidak didatangi oleh peneliti, mereka pun tidak berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Beberapa kelompok terlihat kurang serius melakukan diskusi dengan baik, diantaranya kelompok tiga kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompoknya. Kelompok empat belum memahami materi pembelajaran. Peneliti memberikan bimbingan hanya kepada siswa yang mau bertanya. Siswa yang mau bertanya adalah siswa yang pintar-pintar atau kelompok atas. Kebanyakan siswa terutama siswa yang berada kelompok bawah tidak aktif dalam kelompoknya. Setelah waktu pembelajaran habis setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.

Hasil penilaian kerja kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.2 berikut Tabel 4.2

Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kesatu Pertemuan Kedua Kelompok Soal

1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Jumlah skor Rata-rata prosentase

1 5 1 2 5 15 28 5,6 73,7%

2 5 5 2 5 15 32 6,4 84,2%

3 5 6 2 10 15 38 7,6 100%

4 5 6 1 5 5 22 4,4 57,9%

5 5 6 1 5 15 32 6,4 84,2%

Jml skor 25 24 8 30 65 152 30,4 400%

Skor Rata 5 4,8 1,6 6 13 30,4 6,08 80%

Skor Maks 5 6 2 10 15 38 7,6 100%

(14)

tercapai

Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran. Peneliti mengarahkan kesimpulan siswa. Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran, mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan, pengelolaan kelas dan penilaian. Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh setiap kelompok dijadikan catatan untuk menyusun RPP siklus kedua.

Refleksi Siklus Kesatu

Refleksi siklus kesatu pertemuan kesatu dan kedua dilakukan dengan ketiga orang observer. Tujuan dari refleksi adalah untuk menemukan indikator yang gagal dicapai dan mencari penyebab kegagalan dan mencari solusi untuk mencapai indikator tersebut. Hasil belajar pertemuan kesatu dan pertemuan kedua dibandingkan ketercapaian rata-rata skor setiap soal dan ketercapaian rata-rata setiap kelompok pada pertemuan kedua dengan kriteria ketercapaian minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

Hasil Refleksi Siklus Pertama

Hasil analisis ketercapaian setiap soal/ indikator adalah bervariasi dengan rentang 1 – 15. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 1 adalah 5,0. Skor maksimal adalah 5. Rata-rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 3,75, jadi soal/ indikator 1 telah tercapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 2 adalah 4,8. Skor maksimal adalah 6. Rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 4,5, jadi soal/ indikator 2 telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 3 adalah 1,6. Skor maksimal adalah 2. Rata- rata skor tersebut belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 1,5. jadi soal/ indikator 3 gagal dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 4 adalah 6. Skor maksimal adalah 10. Rata- rata skor tersebut belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7,5. jadi soal/ indikator 4 gagal dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 5 adalah 13. Skor maksimal adalah 15. Rata- rata skor tersebut belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 11,25. jadi soal/ indikator 5 gagal dicapai.

Seluruh skor rata-rata soal/ indikator yang telah dicapai berjumlah 30,40 atau 80%, jika dibandingkan dengan skor maksimal yaitu 100 atau 100% maka terdapat kekurangan skor 20 atau 20%.

(15)

garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data terbesar,dan terkecil dan soal/ indikator 2 tentang Mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian , sementara soal/ indikator yang gagal dicapai serta harus dicarikan solusinya adalah, soal/ indikator 3 tentang Mengurutkan data , soal indikator 4 tentang Menyajikan data dalam bentuk table,diagram batang ,diagram garis,diagram lingkaran , dan soal/ indikator 5 tentang Menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data .

Penyebab Kegagalan Siklus Pertama

Penyebab kegagalan dalam siklus pertama ini adalah sebagai berikut. Peneliti kurang menguasai kelas dan metoda pembelajaran inkuiri. Siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.Waktu yang digunakan dalam kegiatan pembentukan kelompok terlalu lama dan tidak efektif. Tulisan pada alat peraga tidak terlihat jelas dan terlalu kecil. Komunikasi antara siswa dan peneliti tidak efektif. Peneliti lebih banyak bicara dari pada siswa. Dalam diskusi pada kegiatan pendahuluan peneliti hanya memberi kesempatan hanya pada siswa yang pintar-pintar saja. Situasi kelas tidak mendukung belajar aktif. Siswa di deretan belakang tidak terlibat dalam pembelajaran (deretan meja terlalu panjang, peneliti tidak menjangkau siswa yang berada di belakang, sehingga banyak siswa yang ngobrol). Siswa yang ditanya oleh peneliti hanya siswa yang pintar (itu-itu saja). Jawaban siswa yang menjawab di papan tulis ada yang salah tapi tidak dikoreksi dan dibahas oleh peneliti. Pada saat menyimpulkan pembelajaran peneliti mengarahkan kesimpulan siswa (tidak sesuai dengan tahapan terakhir pada metode inkuiri, seharusnya melalui bimbingan peneliti, siswa menyimpulkan pembelajaran).

Solusi untuk Mengatasi Masalah Siklus Kesatu

Untuk mengatasi penguasaan kelas dan penguasaan metode inkuiri peneliti yang masih lemah, maka mengatasi kegagalan tersebut peneliti akan memperbaiki manajemen kelas dan penguasaan metode inkuiri. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan member arahan tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan bersama. Untuk mengatasi siswa-siswa yang tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran maka peneliti membuat suasana belajar yang menyenangkan yaitu melakukan Tanya jawab mengenai pengolahan data dengan diperlakukan sebagai subyek.

(16)

tulisan pecahan dengan tulisan yang lebih besar dan lebih jelas. Untuk mengatasi ketidakefektipan komunikasi antara siswa dan peneliti, maka peneliti akan lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk bicara. Peneliti lebih banyak membimbing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang siswa berpikir.

Untuk mengatasi diskusi pada kegiatan pendahuluan peneliti hanya memberi kesempatan hanya pada siswa yang pintar-pintar saja, maka solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah peneliti akan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk memberi komentar/ menjawab pertanyaan peneliti. Peneliti mengoreksi/ mengomentari jawaban siswa di papan tulis. Untuk mengatasi situasi kelas yang tidak mendukung belajar aktif, maka peneliti akan mengatur kembali kelompok siswa agar dapat dijangkau dengan mudah oleh peneliti dan untuk meminimalkan siswa mengobrol/ bercanda. Untuk mengatasi siswa yang ditanya oleh peneliti hanya siswa yang pintar (itu-itu saja) dan jawaban siswa yang menjawab di papan tulis ada yang salah tapi tidak dikoreksi dan dibahas oleh peneliti, maka peneliti tidak hanya bertanya kepada siswa pintar saja. Peneliti mengomentari dan mengoreksi jawaban siswa di papan tulis secara langsung.

Untuk mengatasi kesalahan peneliti dalam mengarahkan kesimpulan, maka peneliti tidak akan mengarahkan penyimpulkan pembelajaran yang dilakukan siswa, agar sesuai dengan tahapan terakhir pada metode inkuiri, melalui bimbingan peneliti, siswa menyimpulkan pembelajaran. Solusi di atas akan digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki RPP siklus kesatu sebagai RPP siklus kedua.

Hasil Penelitian Siklus Kedua Pertemuan Kesatu dan Kedua Merencanakan PTK Siklus Kedua

(17)

Perbaikan pembelajaran yang sudah direncanakan mengenai membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data digunakan dalam pembelajaran siklus kesatu pertemuan kesatu dan kedua.

Melaksanakan PTK Siklus Kedua Pertemuan Kesatu

Pelaksanaan PTK pertemuan kesatu merupakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Pelaksanaan PTK siklus kedua pertemuan kesatu dilakukan pada hari Kamis, 6 Maret 2009 dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada saat kegiatan pembelajaran dilakukan observasi oleh teman sejawat yaitu Ibu Linda Melinda Ama.Pd, Ibu Yani Mardiani AmaPd, dan Ibu Hj Siti Masruroh Ama Pd.

Hasil Observasi Siklus Kedua Pertemuan Kesatu

Selama proses pembelajaran dilaksanakan observasi. Observasi yang dilakukan menggunakan pedoman observasi. Peneliti menjelaskan tugas-tugas observer dan cara menggunakan pedoman observasi kepada para observer sebelum dilakukan pembelajaran, dengan harapan agar observasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan dapat merekam data yang diperlukan. Hasil observasi terhadap pembelajaran siklus kedua pertemuan kesatu adalah sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari kompetensi dasar membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan data , sehinggga kita perlu memahami apa artinya membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data , misalnya ketika siswa masuk awal tahun ajaran baru guru suka meminta siswa bantuannya untuk menimbang berat badan dan tinggi badan temannya untuk dimasukkan dalam data kelas ,atau akhir semester selesai penghitungan nilai membantu guru menempelkan kertas warna pada grafik nilai atau ketika menghantar orangtuanya berkunjung kekantor kelurahan terdapat data dan grafik kependudukan, maka dia tidak akan kaget dan bingung melainkan tersenyum senyum karena dia pernah mendapat pembelajaran hal tersebut disekolah.

(18)

Setelah melakukan penjelasan peneliti melakukan demontrasi dengan menunjukkan tiga buah gambar diagram garis , batang,dan lingkaran, kegiatan ini sekaligus untuk membahas indikator pertama yaitu membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data . Peneliti berdiskusi dengan siswa setelah demontrasi memidahkan dan pemajangan tiga gambar diagram garis,batang dan lingkaran sambil menunjukkan diagram absensi peneliti bertanya pada siswa : “Apa bedanya diagram absensi kelas dengan yang bapak buat hari ini.?” siswa menjawab : “ diagram absensi seperti gedung tinggi dan diagram pada karton seperti gunung”.

Peneliti kemudian menysejajarka dua diagram tersebut sambil bertanya : “dari manakah data angka-angka ini berasal?” siswa menjawab : “dari buku absensi siswa” peneliti mengomentari : “Jadi apakah diagram batang maupun diagram garis ini merupakan penyajian dari data kelas?” Siswa menjawab : “ya”

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak memindahkan ,memajang dan menempel diagram . Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa. Peneliti bertanya baik pada siswa pintar maupun siswa kurang pintar. Peneliti bertanya pada Anisa :”Apakah setelah disajikan data ada perbedaan antara data diagram garis dan batang?” Siswa serempak menjawab : “Tidak!” Peneliti bertanya secara individual kepada beberapa siswa, diantaranya kepada Anisa : “Anisa, Apakah kamu setuju dengan jawaban teman-temanmu, bahwa sekarang diagram garis dan diagram batang tidak ada perbedaan dalam data?” Salma menjawab : “ya!” Peneliti memberikan kesempatan secara merata kepada siswa di kelas.

Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan adalah membentuk kelompok . Jumlah anggota setiap kelompok adalah empat orang (tiga kelompok) dan lima orang (dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima kelompok.

Setelah kelompok terbentuk peneliti mengatur kelompok agar tidak berderet terlalu panjang ke belakang. Hal itu dilakukan agar semua kelompok dapat dengan mudah dijangkau oleh peneliti. Peneliti dan siswa mengatur agar lorong antar kelompok dapat dilewati oleh peneliti dan siswa sehingga mempermudah interaksi peneliti dan siswa.

Dalam kegiatan pendahuluan peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang ingin dicapai. Peneliti menyampaikan pula langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan bersama di kelas. Peneliti bertanya pada siswa : “Apakah kalian sudah paham apa yang akan dilakukan?” Siswa menjawab : “Ya, pak!” peneliti melanjutkan pembelajaran pada kegiatan inti.

Kegiatan Inti

(19)

ketua kelas untuk memanggil temannya secara bergiliran menuliskan nomor sepatunya masing-masing kedepan dipapan tulis.Kelas mejadi ramai, siswa bersemangat mengikuti pembelajaran..

Peneliti mengajak siswa sebagai pelaku yang mengumpulkan data awal . Pada tahap ini peneliti menyajikan masalah yang akan dipelajari siswa dan merangsang siswa untuk tertarik mengikuti pelajaran. Untuk itu peneliti bertanya pada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang siswa menemukan masalah. Setelah hakikat pembelajaran ditemukan oleh siswa maka peneliti mengarahkan siswa mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang ada hubungannya dengan mengolah data dalam kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya seorang anak disuruh guru lain mendata usia anak tidak canggung lagi . Langkah selanjutnya adalah siswa mengadakan eksperimen untuk memahami materi/ indikator kedua yaitu mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian. Pada kegiatan ini siswa mengumpulan unsur baru ke dalam situasi untuk melihat perubahan yang terjadi. Peneliti membuat tabel frekuensi data nomor sepatu. Siswa menebak data yang akan dimasukkan pada format tabel frekuensi, peneliti membimbing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa memahami data yang akan dimasukakan pada format tabel.

Siswa menggambar format tabel frekuensi dengan cukup hati- hati. Kegiatan di atas sekaligus merupakan pengantar materi/ indikator ketiga yaitu mengurutkan data , indikator keempat yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel diagram batang ,diagram garis ,diagram lingkaran dan indikator kelima yaitu menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data . Peneliti juga menyajikan bagan peraga tabel frekuensi dari karton, untuk memperjelas materi/ indikator ketiga mengurutkan data. Dari bagan yang disajikan siswa diminta untuk menghitung melalui tolli dan frekuensi

Setelah semua indikator dipelajari oleh siswa, peneliti mengajak siswa merumuskan penjelasan mengolah data kembali seperti pada awal kegiatan inti, siswa mengumpulkan,mengurutkan dan menyajikan data , menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data. Peneliti membantu siswa tersebut dengan memandunya melalui pertanyaan agar siswa menyelidiki kembali fakta mengenai mengolah data. Siswa diminta untuk menganalisis pola-pola penemuan mereka. Siswa dapat menggunakan bahan dan cara lain untuk memperjelas materi.

(20)

modusnya. b. Cari rata-rata nomor sepatu. 3. a.berapa nomor sepatua Yang paling besar, b. berapa nomor sepatu yang paling kecil . 4. a. buatlah diagram garis dari data nomor sepatu b. dan buatlah diagram batang dari data nomor sepatu. 5. a.cari derajat data nomor sepatu , b. buatlah diagram lingkarandari data nomor sepatu.

Selama kegiatan pembelajaran peneliti berkeliling ke setiap kelompok untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi agar setiap kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Peneliti dapat mendatangi semua kelompok dan memastikan kelompok bekerja dengan baik. Peneliti pun memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja.

Setelah semua kelompok menyelesaikan pekerjaannya, setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Hasil penilaian kerja kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kedua Pertemuan Kesatu

Kelompok Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Jumlahskor Rata-rata Prosentase

1 5 1 2 10 15 33 6,6 86,8%

2 5 5 2 5 15 32 6,4 84,2%

3 5 6 2 10 15 38 7,6 100%

4 5 6 2 10 5 28 5,6 73,7%

5 5 6 2 5 15 33 6,6 86,8%

Jml skor 25 24 10 30 65 164 32,8 ---Skor Rata 5 4,8 2 6 13 30,8 6,16 81,1%

Skor Maks 5 6 2 10 15 38 7,6 100%

KKM 75% 3,75 4,5 1,5 7,5 11,25 28,5 5,7 75% Skor belum

(21)

Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan cara menyimpulkan pembelajaran. Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran, mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan, pengelolaan kelas dan penilaian. peneliti tidak mengarahkan penyimpulkan pembelajaran yang dilakukan siswa tetapi melalui bimbingan peneliti, siswa menyimpulkan pembelajaran.

Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh setiap kelompok dijadikan catatan untuk menyusun RPP siklus kedua.

Melaksanakan PTK Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Hasil Observasi Siklus Kedua

Observasi pertemuan kedua dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan menggunakan pedoman observasi. Sebelum observasi dilakukan peneliti menjelaskan cara mengobservasi dan menggunakan pedoman observasi agar observasi yang dilakukan dapat menghasilkan data yang benar.Hasil observasi pembelajaran siklus kedua pertemuan kedua digambarkan sebagai berikut.

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan memuat penjelasan mengenai manfaat mempelajari kompetensi dasar membaca mengumpulkan dan mkenyajikan data dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menjelaskan sebagai berikut : dalam kehidupan ada kalanya kita dihadapkan dengan banyak hal yang berhubungan dengan data, sehinggga kita perlu memahami bagaimana membaca mengumpulkan dan menyajikan data, misalnya ketika orang tua kita mengajak kekantor kelurahan meminta kita membaca data kependudukan dilihat menurut kepegawaian ,di lihat menurut usia atau dilihat secara sosial ekonomi , jadi mempelajari membaca mengumpulkan dan menyajikan data sangat penting agar bisa memahami materi mengenai pengolahan data lebih lanjut.

(22)

siswa.kegiatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan indikator pertama mengenai Membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data terbesar,dan terkecil . Peneliti berdiskusi dengan siswa setelah selesai pemajangan diagram tersebut sambil menunjukkan pada ketiga gambar peneliti bertanya pada siswa : “Apa bedanya ketiga gambar diagram didepan kelas yang kalian lihat, dari diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran ?” siswa menjawab : “diagram garis seperti gunung sedangkan diagram batang seperti gedung di kota Jakarta ”. Peneliti kemudian menerangkan diagram garis dan diagram batang Kegiatan ini dimaksudkan untuk membahas materi/ indikator pertama mengenai membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data. peneliti bertanya pada siswa : “Apa bedanya diagram absensi kelas dengan yang bapak buat hari ini.?” siswa menjawab : “ diagram absensi seperti gedung tinggi dan diagram pada karton seperti gunung”.

Peneliti kemudian menysejajarka dua diagram tersebut sambil bertanya : “dari manakah data angka-angka ini berasal?” siswa menjawab : “dari buku absensi siswa” peneliti mengomentari : “Jadi apakah diagram batang maupun diagram garis ini merupakan penyajian dari data kelas?” Siswa menjawab : “ya”

Siswa terlihat tertarik pada saat peneliti meminta anak memindahkan ,memajang dan menempel diagram . Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa. Peneliti bertanya baik pada siswa pintar maupun siswa kurang pintar. Peneliti bertanya pada Kurnia :”Apakah setelah disajikan data ada perbedaan antara data diagram garis dan batang?” Siswa serempak menjawab : “Tidak!” Peneliti bertanya secara individual kepada beberapa siswa, diantaranya kepada Kurnia : “Kurnia, Apakah kamu setuju dengan jawaban teman-temanmu, bahwa sekarang diagram garis dan diagram batang tidak ada perbedaan dalam data?” Salma menjawab : “ya!” Peneliti memberikan kesempatan secara merata kepada siswa di kelas.

Langkah berikutnya dalam kegiatan pendahuluan adalah membentuk kelompok . Jumlah anggota setiap kelompok adalah empat orang ( tiga kelompok) dan lima orang (dua kelompok), sehingga jumlah kelompok ada lima kelompok. Sebelum membentuk kelompok peneliti mengarahkan agar siswa yang sudah dikelompokan segera bergabung dengan kelompoknya dan mengatur tempat duduk masing-masing. Siswa yang sudah disebutkan segera mengambil tempat berkelompok dengan anggota kelompoknya. Waktu yang digunakan untuk pengelompokan lebih efesien.

(23)

Dalam kegiatan pendahuluan peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang ingin dicapai. Peneliti menyampaikan pula langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan bersama di kelas. Peneliti bertanya pada siswa : “Apakah kalian sudah paham apa yang akan dilakukan?” Siswa menjawab : “Ya, Pak!” peneliti melanjutkan pembelajaran pada kegiatan inti.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai mengolah data yang sudah dibahas dalam kegiatan pendahuluan. Selanjutnya peneliti meminta bantuan ketua kelas untuk memanggil temannya secara bergiliran menuliskan nomor sepatunya masing-masing kedepan dipapan tulis.Kelas mejadi ramai, siswa bersemangat mengikuti pembelajaran..

Peneliti mengajak siswa sebagai pelaku yang mengumpulkan data awal . Pada tahap ini peneliti menyajikan masalah yang akan dipelajari siswa dan merangsang siswa untuk tertarik mengikuti pelajaran. Untuk itu peneliti bertanya pada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang siswa menemukan masalah.

Setelah hakikat pembelajaran ditemukan oleh siswa maka peneliti mengarahkan siswa mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang ada hubungannya dengan mengolah data dalam kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya : seorang anak disuruh guru kelas tiga mendata usia anak maka tidak akan canggung lagi .Bapak guru olah raga menyuruh mendata kegemaran olah raga siswa,misalnya: Anjas ,! ”Coba bapak bantu ,data oleh mu olah raga apa saja yang digemari dikelasmu ?.” atau mungkin dikampungnya pak ketua RT menyuruh mendata pekerjaan penduduk.(ada pedagang,pegawai,wiraswasta,dsb)

Pada pembelajaran di atas, siswa diajak menguji fakta dan hakekat mengolah data yang harus disajikan. Pada tahap ini peneliti menyajikan masalah yang akan dipelajari siswa dan merangsang siswa untuk tertarik mengikuti pelajaran. Untuk itu peneliti bertanya pada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang siswa menemukan masalah.

Langkah selanjutnya adalah siswa mengadakan eksperimen untuk memahami materi/ indikator kedua yaitu mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian. Pada kegiatan ini siswa mengumpulan unsur baru ke dalam situasi untuk melihat perubahan yang terjadi. Peneliti mendata siswa tentang kegemaran olah raga mis ( sepak bola,bulu tangkis,volli ball, catur, basket,dan renang, ).

(24)

pertanyaan-pertanyaan agar siswa memahami data yang akan dimasukan pada format tabel frekuensi. Siswa menggambar format tabel frekuensi dengan cukup hati- hati.

Kegiatan di atas sekaligus merupakan pengantar materi/ indikator ketiga yaitu mengurutkan data , indikator keempat yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel diagram batang ,diagram garis ,diagram lingkaran dan indikator kelima yaitu menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data .

Peneliti juga menyajikan bagan peraga tabel frekuensi dari karton, untuk memperjelas materi/ indikator ketiga mengurutkan data. Dari bagan yang disajikan siswa diminta untuk menghitung melalui tolli dan frekuensi

Setelah semua indikator dipelajari oleh siswa, peneliti mengajak siswa merumuskan penjelasan mengolah data kembali seperti pada awal kegiatan inti, siswa mengumpulkan,mengurutkan dan menyajikan data , menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data. Peneliti membantu siswa tersebut dengan memandunya melalui pertanyaan agar siswa menyelidiki kembali fakta mengenai mengolah data.

Siswa diminta untuk menganalisis pola-pola penemuan mereka. Siswa dapat menggunakan bahan dan cara lain untuk memperjelas materi.

Setelah semua indikator dipelajari oleh siswa peneliti mengajak siswa diharapkan mampu membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data kembali seperti pada awal kegiatan inti, siswa mengurutkan data dengan tabel dan menyajikan data dengan gambar diagram, membandingkan dan menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data. Peneliti membantu siswa tersebut dengan memandunya melalui pertanyaan agar siswa menyelidiki kembali fakta mengenai pengolahan data.

(25)

Selama kegiatan pembelajaran peneliti berkeliling ke setiap kelompok untuk melakukan penilaian yang objektif sekaligus memberi motivasi agar setiap kelompok mengerjakan tugas dengan baik. Peneliti dapat mendatangi semua kelompok dan memastikan kelompok bekerja dengan baik. Peneliti pun memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam lembar kerja. Setelah semua kelompok menyelesaikan pekerjaannya, setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Peneliti melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.

Hasil penilaian kerja kelompok adalah seperti tercantum dalam tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4

Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Kelompok Soal kelompok minta untuk mengungkapkan manfaat pembelajaran, mengomentari proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan, pengelolaan kelas dan penilaian. Peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran. Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh setiap kelompok.

Refleksi Siklus Kedua

(26)

setiap soal dan ketercapaian rata-rata setiap kelompok pada pertemuan kedua dengan kriteria ketercapaian minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

Hasil Refleksi Siklus Kedua

Hasil analisis ketercapaian setiap soal/ indikator adalah bervariasi dengan rentang 1 – 15. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 1 adalah 5. Rata- rata skor tersebut sudah maksimal (skor maksimal adalah 5 ) dengan demikian mencapai/ bahkan KKM yang ditetapkan yaitu 3,75 , jadi soal/ indikator 1 telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 2 adalah 6. Skor maksimal adalah 6, rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 4,5, jadi soal/ indikator 2 telah berhasil dicapai.

Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 3 adalah 2, skor maksimal adalah 2. Rata- rata skor tersebut sudah melebihi KKM yang ditetapkan yaitu 1,5 jadi soal/ indikator 3 telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 4 adalah 10, skor maksimal soal/ indikator 4 adalah 10. Rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 7,5 , jadi soal/ indikator 4 telah berhasil dicapai. Ketercapaian rata-rata skor soal/ indikator no 5 adalah 15, skoer maksimal 15. Rata- rata skor tersebut sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 11,25 jadi soal/ indikator 5 telah berhasil dicapai.

Seluruh skor rata-rata soal/ indikator yang telah dicapai berjumlah 38 atau 100%, jika dibandingkan dengan skor maksimal yaitu 38 atau 100% maka tidak terdapat kekurangan skor.

Dari uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa seluruh soal/ indikator yang berhasil yaitu indikator 1 tentang Membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram garis,batang,lingkaran meliputi nilai data dengan ukuran tertentu ,data terbesar,dan terkecil indikator 2 tentang Mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian soal/ indikator 3 tentang Mengurutkan data, soal indikator 4 tentang Menyajikan data dalam bentuk table,diagram batang ,diagram garis,diagram lingkaran, dan soal/ indikator 5 tentang Menentukan rata-rata hitung dan modus dari suatu data telah mencapai skor minimal. Ini berarti penelitian dinyatakan telah selesai.

Pembahasan Hasil Penelitian

(27)

siklus pertama pertemuan kesatu ke hasil test siklus ke-dua pertemuan kedua, maka hipotesis tidak terbukti.

Ketercapaian Setiap Tugas

Berikut peneliti jelaskan data ketercapaian setiap tugas dari setiap kelompok pada siklus kesatu pertemuan kesatu dengan siklus kedua pertemuan kedua dalam tabel berikut.

Tabel 4. 5

Tabel Ketercapaian Setiap Soal dari Setiap Kelompok Siklus Pertama Pertemuan Kesatu dan Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Selisih ketercapaian soal nomor 1 adalah 5 – 4,60 = 0,40. Selisih ketercapaian soal nomor 2 adalah 6 – 2 = 4. Selisih ketercapaian soal nomor 3 adalah 2 – 1,6 = 0,4. Selisih ketercapaian soal nomor 4 adalah 10 – 8 = 2. Selisih ketercapaian soal nomor 5 adalah 15 –

(28)

5 = 10. Berdasarkan selisih ketercapaian soal di atas diperoleh data peningkatan hasil belajar sebagai berikut. Terjadi peningkatan hasil belajar pada soal nomor 1 = 0,40 soal nomor 2 = 4, soal nomor 3 = 0,4 soal nomor 4 = 2 soal nomor 5 = 10. Peningkatan hasil belajar tertinggi terjadi pada nomor 5, sedangkan peningkatan hasil belajar terendah terjadi pada nomor 1 dan 3. Rata-rata ketercapaian soal adalah 7,6 – 16,8 = 9,2.

Peningkatan hasil belajar disajikan dalam diagram berikut ini. Diagram 4.1

Peningkatan Ketercapaian Setiap Soal

1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Perbandingan ketercapaian seluruh soal digambarkan sebagai berikut. Perbandingan ketercapaian soal nomor 1: 2: 3: 4: 5 adalah 0,40 : 4 : 0,4 : 2 : 10 = 16,8 . Selanjutnya masing-masing angka ketercapaian setiap soal dibagi 16,8 lalu dikalikan 100. Pengolahan angka-angka tersebut adalah sebagai berikut. Soal nomor 1 adalah 0,40/16,8 x 100 = 2,38 Soal nomor 2 adalah 4 /16,8 x 100 = 23,81 Soal nomor 3 adalah 0,4 /16,8 x 100 = 2,38 Soal nomor 4 adalah 2 / 16,8 x 100 = 11,9 Soal nomor 5 adalah 10 /16,8 x 100 = 59,5 Hasil pengolahan angka-angka tersebut merupakan hasil pembulatan, hasil tersebut merupakan perbandingan ketercapaian soal nomor 1: 2: 3: 4: 5 adalah 2,38 : 23,81 : 2,38 : 11,9 : 59,5 = ( 99,89 ) = 100. Berikut diagram presentase ketercapaian seluruh soal.

Diagram 4.2

(29)

SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5 0

10 20 30 40 50 60

Dalam bentuk %

Ketercapaian Seluruh Soal Setiap Kelompok

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikemukakan data ketercapaian seluruh soal dari setiap kelompok pada siklus kesatu pertemuan kesatu dengan siklus kedua pertemuan kedua adalah sebagai berikut. Ketercapaian hasil belajar kelompok 1 adalah 7,6 – 3,2 = 4,4 Kelompok 2 adalah 7,6 – 5,4 = 2,2 Kelompok 3 adalah 7,6 – 5,6 = 2 Kelompok 4 adalah 7,6 – 3,6 = 4 Kelompok 5 adalah 7,6 – 3,4 = 4,2 .

Berdasarkan data tersebut maka telah terjadi peningkatan hasil belajar membaca ,mengumpulkan dan menyajikan data . Berikut diagram ketercapaian tugas setiap kelompok.

Diagram 4.3

(30)

1

2

3

4

5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Kesimpulan

Prosentase hasil tes siklus pertama,pertemuan kesatu indikator 1,2 ,3 ,4 ,5 adalah : 42,10 % , 71,0 % , 73,68 % , 47,4 %, dan 44,74 % . Prosentase hasil tes siklus kedua,pertemuan kedua indicator 1 , 2, 3 , 4 , dan 5 adalah 100% , 100% , 100% , !00% ,dan 100%. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa setiap indicator adalah sebagai berikut.Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari indicator 1 adalah : 100% - 42,10 % = 57,90% , Indikator 2 adalah : 100% - 71,0 % = 29,0% indicator 3 adalah 100% - 73,68% = 26,32% indicator 4 adalah 100% - 47,40 = 52,6% dan indicator 5 adalah 100% - 44,74% = 55,26%

Prosentasi hasil tes siklus pertama ,pertemuan kesatu seluruh indicator dengan rata-rata adalah 55,78 % , sedang hasil tes siklus kedua ,pertemuan kedua seluruh indicator dengan ratarata adalah 100%, selisih keduanya merupakan hasil belajar siswa adalah 100% -55,78 % = 44,72 %. Hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hipotesa terbukti yaitu telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa SD Negeri Cibuluih 2 kelas VI dalam pembelajaran membaca ,mengumpulkan ,menyajikan data dalam tabel, diagram garis ,batang,dan lingkaran melalui metode inkuiri.

Saran

(31)

penelitian ini dapat ditindaklanjuti oleh Pengawas sekolah dan atau oleh kasi kurikulum pendidikan dasar demi kemajuan pendidikan kota Bogor.

Daftar Pustaka

J.S. Badudu (1996), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Balitbang 2004 (2003), Kurikulum Pelajaran Matematika SD/MI, Jakarta: Depdiknas.

Sujana (2001), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.

Gambar

Tabel 4.2Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kesatu Pertemuan Kedua
Tabel 4.3
Tabel 4.4Penilaian Hasil Kerjasama Kelompok Siklus Kedua Pertemuan Kedua
Tabel 4. 5Tabel Ketercapaian Setiap Soal dari Setiap Kelompok Siklus Pertama

Referensi

Dokumen terkait

Faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas laba danlatau kualitas pengadopsian IFRS adalah karakteristik yang dimiliki oleh pengadopsi [FRS, lingkungan pasar modal dan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan dan manajemen konflik kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat

Klien percaya bahwa dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari nenek moyangnya akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk kanker paru

Maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2015 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut :.

chicGis lo orcduce anlibodies aqainsl lh€s€ oEan sms.. obiained ltum prcd@ antbodb.. Souih.m and Mld@stern sEl€s) The eaaon iq tha tong tife cyct6 is lh€

Maka bersama ini terlampir kami sampaikan PENGUMUMAN PELELANGAN SEDERHANA PASCAKUALIFIKASI untuk pekerjaan tersebut di atas, mohon dapat ditayangkan/dimuat pada LPSE

PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN SAMPALI sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma-III Manajemen Keuangan.. Fakultas Ekonomi Universitas

tidak berwujud yang merupakan hasil dari intelektualitas