• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI PENGEMUDI GO-CAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2018 SKRIPSI. Disusun oleh : SILVESTER AGENG PRANADIPTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI PENGEMUDI GO-CAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2018 SKRIPSI. Disusun oleh : SILVESTER AGENG PRANADIPTA"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

i

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI PENGEMUDI GO-CAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Disusun oleh :

SILVESTER AGENG PRANADIPTA NIM : 131324011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2018

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Ayahku Benediktus Parnanto dan Ibuku Ni Wayan Yuniarti 3. Adiku, Angela Dwi Kinanti dan semua keluarga besar yang

selalu mendukung

4. Sahabat-sahabat terbaik dalam komunitas dan lingkungan

(5)

v

MOTTO

WUJUDKAN MIMPIMU SEBELUM ORANG LAIN MEMPEKERJAKANMU UNTUK MEMBANGUN MIMPI

MEREKA

(6)

vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 desember 2018

Silvester Ageng Pranadipta

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Silvester Ageng Pranadipta Nomor Mahasiswa : 131324011

Demi pengembangan ilmu pengetahun saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI PENGEMUDI GO-CAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2018

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media yang lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 19 Desember 2018

Silvester Ageng Pranadipta

(8)

viii

ABSTRAK

LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI PENGEMUDI GO-CAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2018

Silvester Ageng Pranadipta Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ekonomi para pengemudi GO-CAR, khususnya dilihat dari tingkat pendapatan sebelum berprofesi sebagai pengemudi GO-CAR dan setelah bergabung menjadi pengemudi GO-CAR. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Juli-Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengemudi GO-CAR di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.

Partisipan dalam penelitian ini adalah 40 pengemudi GO-CAR (sebagai pekerjaan utamanya), dan 12 responden yang menjalani profesi ini sebagai pekerjaan sampingan karena alasan tertentu. Fokus analisis data adalah distribusi usia responden, distribusi jenis kelamin, pekerjaan utama yang dimiliki sebelum berprofesi sebagai pengemudi GO-CAR dan perbandingan tingkat pendapatan yang diterima responden sebelum menjadi pengemudi GO-CAR dan setelah menjadi pengemudi GO-CAR.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) sebagian besar responden (55%) berusia di atas 40 tahun; (2) sebanyak 95% responden adalah laki-laki; (3) sebanyak 52,2% responden memiliki latar belakang pendidikan tamat Sekolah Menengah Atas; (4) sebelum berprofesi sebagai pengemudi GO-CAR, terdapat 10% responden tidak/belum memiliki pekerjaan utama dan sisanya telah memiliki pekerjaan utama dan sebanyak 37% di antaranya berprofesi sebagai pedagang dan karyawan; serta (5) terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pendapatan sebelum dan sesudah menjadi pengemudi GO-CAR.

Kata kunci: pengemudi GO-CAR, umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan utama, tingkat pendapatan

(9)

ix

ABSTRACT

THE SOCIAL ECONOMICS BACKGROUND OF GO-CAR DRIVER IN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA IN 2018

Silvester Ageng Pranadipta Sanata Dharma University

2018

This research aims to analyze the social economics background of GO- CAR drivers, especially in terms of income level before and after working as a GO-CAR drivers. This research was conducted in Daerah Istimewa Yogyakarta In July-Augst 2018. The research population were GO-CAR drivers in Daerah Istimewa Yogyakarta. This research was a descriptive research. The data collection method was interview. The participant of this research covered 40 GO- CAR drivers (as a main job) and 12 respondents as a side job profession for certain reason. The focus of data analysis are the distribution of respondents’

age, gender, the main occupation they have before working as GO-CAR drivers, and the comparison of the income level received by respondents before and after becoming GO-CAR drivers.

The results of data analysis showed that: (1) 55% of respondents were over 40 years old; (2) 95% respondents were male; (3) 52.2% of respondents have high school degree education background; (4) before working as a GO-CAR driver, there were 10% of respondents did not had main job and the rest had main job whereas the most were trader and employee; and (5) there is a significant difference in the level of income before and after to be the GO-CAR drivers.

Keywords: GO-CAR driver, age, education level, gender, main job, income level.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan sala satu syarat untuk mendapatkan gelar S-1 Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan, nasihat serta motivasi sehingga dalam penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbimbingan dan arahan kepada penulis.

4. Ayahku Benediktus Parnanto dan Ibuku Margareta Ni Wayan yang senantiasa memberikan dukungan berupa semangat, motivasi maupun materi kepada penulis.

5. Adikku, Angela Dwi Kinanti Daniarta yang selalu mendoakan penulis.

6. Semua saudara yang selalu memberikan semangat pada penulis.

7. Seluruh staf dan Dosen pengajar di jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, mendampingi dan membimbing penulis dari awal perkulihan hingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

8. Seluruh Teman-teman Peendidikan Ekonomi angkatan 2013 yang senantiasa mendampingi penulis dari awal masuk kuliah hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi tepat waktu.

9. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

(11)

xi

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan-keurangan yang harus diperbaiki, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat menyempurnakan untuk penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Yogyakarta, 11 November 2018

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

MOTTO...v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...vii

ABSTRAK...viii

ABSTRACK...ix

KATA PENGANTAR...x

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GAMBAR...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...7

C. Tujuan Penelitian...7

D. Manfaat Penelitian...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA...10

A. Perkembangan Transportasi di Indonesia...10

(13)

xiii

1. Sejarah Transportasi dan Perkembangannya...10

2. Klasifikasi Tranportasi...11

3. Perkembangan Transportasi...13

4. Konsep Ekonomi Kreatif ...13

5. Pengertian E-Commerce...23

6. GO-JEK sebagai bisnis baru berwawasan Sharing Ecconomy..24

7. Hasil Pemikiran Terdahulu... 30

8. Kerangka Berpikir...32

BAB III METODE PENELITIAN...34

A. Peneletian Deskriptif...34

B. Lokasi dan waktu penelitian...35

C. Populasi dan Sampel Penelitian...35

D. Variabel Penelitian...35

E. Teknik pengumpulan data...36

F. Teknik analisis data...36

BAB IV ANALISIS DATA dan PENELITIAN...39

A. Analisis Deskriptif...39

1. Faktor Usia...39

2. Jenis Kelamin...40

3. Tingkat Pendidikan...42

4. Pekerjaan Utama...44

5. Perbedaan tingkat prekonomian sebelum dan sesudah- bergabung dalam GO-CAR...47

B. Pembahasan...56

(14)

xiv

KESIMPULAN DAN SARAN...61

A. Kesimpulan...61

B. Saran...64

DAFTAR PUSTAKA...65

LAMPIRAN...66

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Skema Insentif...27

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian latar belakang sosial ekonomi...36

Tabel 4.1 Usia Responden...39

Tabel 4.2 Jenis Kelamin...41

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan...42

Tabel 4.4 Pekerjaan Utama...45

Tabel 4.5 Paired Sample Statics...48

Tabel 4.6 Rata-rata pendapatan sebelum menjadi pengemudi GO-CAR...48

Tabel 4.7 Sistem Poin dalam GO-CAR... 50

Tabel 4.8 Paired Sampel Statistics...52

Tabel 4.9 Pendapatan sesudah menjadi pengemudi GO-CAR...52

Tabel 4.10 Perbandingan tingkat pendapatan responden sebelum dan sesudah menjadi pengemudi GO-CAR...53

Tabel 4.11 Paired Sampel Statistics...53

Tabel 4.12 Paired Sampel Correlations...54

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Usia Responden...40 Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan...43 Gambar 4.3 Pekerjaan Utama...45

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang lahir pada awal Abad ke-21. Gelombang ekonomi baru ini mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. Inti ekonomi kreatif terletak pada industri kreatif, yaitu industri yang digerakkan oleh para kreator dan inovator. Rahasia ekonomi kreatif terletak pada kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, sedangkan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru. Hasilnya adalah dalam bentuk cara pemecahan masalah baru, metode baru, teknik baru, cara operasional baru, teknologi baru, model baru, desain baru, barang dan jasa baru, merek dagang baru, cara pemasaran baru, cara usaha baru, distribusi baru, strategi baru, pelayanan baru, komersialisasi baru, penampilan baru, serta karakter baru lainnya yang bernilai komersial. Hakikat kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang tidak ada atau memperbarui kembali sesuatu yang telah ada. Esensi dari kreativitas terletak pada kemampuan menghasilkan gagasan baru, mengerjakan sesuatu dengan cara yang berbeda, dan memiliki pendekatan alternatif baru.

Meliana (2017) mengatakan bahwa tahun 2015 merupakan tahun yang fenomenal bagi perkembangan transportasi online. Kemajuan teknologi telah mengubah gaya hidup masyarakat dunia secara signifikan, salah satunya dalam hal transportasi. Diawal tahun 2016, ribuan pengemudi transportasi konvensional

(18)

yang merasa pendapatan mereka menurun akibat keberadaan taksi online melakukan demonstrasi besar-besaran, yang menuntuk supaya transportasi online segera ditutup. Namun uniknya, menjelang akhir tahun 2016, perusahaan taksi konvensional yang sebelumnya menentang keras akan keberadaan taksi online, justru sekarang mulai melirik dan mulai menjalin kerjasama. Fenomena ini pun dapat disimpulkan bahwa perkembangan zaman yang didasari dengan perkembangan teknologi juga menuntut kita untuk melakukan perubahan pola pikir dan juga cara pandang kita untuk melihat peluang. Saat ini di Indonesia sendiri sudah mulai bermunculan perusahaaan-perusahaan berbasis transportasi yang juga menerapkan sistem ekonomi berbagi yang dimana internet dan teknologi menjadi penunjangnya. Grab dan Uber merupakan sebuah brand yang serupa dengan gojek yang mulai mengembangkan sayapnya di bidang transportasi dan layanan jasa lainnya.

Antusias masyarakat Yogyakarta menyambut baik kehadiran go-jek ditengah minimnya sarana transportasi. Banyak masyarakat berbagai usia dan jenis kelamin mulai bergabung menjadi mitra, khususnya pengemudi go-jek.

Mereka memanfaatkan go-jek sebagai bisnis baru yang mendatangkan pundi- pundi rupiah disamping pekerjaan utama mereka. Waktu yang fleksibel dalam menjalankan tugasnya membuat banyak orang tertarik mulai dari orang tua, sampai mahasiswa bergabung dalam bisnis transportasi on-line ini. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan merupakan daerah padat penduduk memiliki penduduk dengan berbagai latar belakang dan juga berasal dari berbagai daerah.

(19)

Go-jek merupakan sebuah brand yang memiliki beberapa produk layanan jasa unggulan, diantaranya go-ride, go-car, go-bluebird sebagai penyedia layanan transportasi. Go-food merupakan jenis layanan antar yang melayani pemesanan makanan. Adapun layanan go-mart dan go-shop yang menyediakan jasa layanan belanja. Go-med sebagai penyedia layanan belanja dalam bidang obat-obatan. Go- tik merupakan layanan jasa untuk pemesanan tiket. Go-send dan go-box merupakan layanan jasa yang melayani pengiriman barang dalam jumlah besar maupun kecil. Konsemen pun dapat membeli pulsa melalui layanan go-pulsa dan juga go-bills sebagai layanan yang menyediakan jasa dalam pembayaran berbagai tagihan. Selain itu ada juga go-message, go-clean, go-auto, dan go-glam yang menyediakan jasa pijat, make-up, bersih-bersih rumah dan juga perbaikan dalam masalah mobil dan juga motor. Go-jek menyediakan pilihan pembayaran secara tunai maupun non-tunai yang juga disediakan dalam satu aplikasi yang sering disebut dengan sistem pembayaran melalui go-pay. Selain jasa dan teknologi komunikasi, transportasi berbasis aplikasi on-line juga dilengkapi dengan fitur Global Positioning System atau yang lebih dikenal dengan GPS untuk memberikan informasi keberadaan pengemudi dan pengguna dengan rute terdekat.

Go-jek sendiri memiliki konsep kompetisi yang menjadi spirit untuk mengedepankan konsep kolaborasi dan sinergi. Karena itu pula go-jek dapat dikatakan sebagai ekonomi digital yang juga merupakan sharing economy yang mampu mengangkat banyak usaha kecil dan menengah untuk memasuki bisnis dunia. Maraknya tren Sharing Economy dan Collaborative Consumption di dunia menjadikan masyarakat lebih mudah untuk mengakses apapun, dimanapun, dan

(20)

kapanpun. Kominfo, 2018 menulis dalam jurnalnya yang mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mencanangkan Indonesia sebagai largest digital economy pada 2020 dan ditargetkan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Salah satu landasan pembangunan nasional dalam pencanangan ini adalah sektor digital. Go- jek merupakan transportasi on-line pertama di Indonesia dan merupakan perusahaan transportasi on-line terbesar di asia tenggara yang kemudian mulai berkembang transportasi on-line lainnya seperti, UBER, GRAB dan lain sebagainya.

Dari penelitian yang berjudul “LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI PENGEMUDI GO-CAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2018”, peneliti ingin mengetahui bagaimana latar belakang sosial ekonomi masyarakat Yogjakarta yang tertarik bergabung dalam brand baru go-jek khususnya yang tergabung dalam mitra (pengemudi) go-car yang sebelumnya telah memiliki pekerjaan utama yang dapat dikatakan layak untuk kemudian meninggalkan pekerjaan itu dan beralih menjadi pengemudi go- car. Hal ini yang kemudian menjadi alasan peneliti untuk mengetahui; a) Bagaimana status ekonomi pengemudi go-car? b) Apa pekerjaan utamanya responden sebelum bergabung dalam go-car? c) Apakah go-car bisa menjadi pekerjaan utama yang menguntungkan bagi mitranya?

(21)

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana distribusi usia pengemudi go-car?

2. Apa jenis kelamin pengemudi kebanyakan yang bergabung dalam go-car?

3. Apa tingkat pendidikan yang telah ditempuh pengemudi go-car pada umumnya?

4. Apa pekerjaan utama responden sebelum menjadi pengemudi go-car?

5. Apakah ada perubahan signifikan pendapatan pengemudi go-car sebelum dan sesudah bergabung dalam go-car?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis distribusi usia pengemudi go-car.

2. Menganalisis berapa banyak pria dan wanita yang menjadi pengemudi go- car.

3. Menganalisis tingkat pendidikan yang telah ditempuh pengemudi go-car.

4. Menganalisis status pekerjaan utama pengemudi go-car.

5. Menganalisis jumlah pendapatan pengemudi go-car sebelum dan sesudah bergabung dalam go-car.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori dan pengetahuan, minimal dapat menguji teori-teori ekonomi yang berkaitan dengan

(22)

ekonomi kreatif, E-Commerce. Penelitian ini dilaksanakan agar penulis dan pembaca dapat mengetahui latar belakang sosial ekonomi pengemudi go-car yang ada di Yogyakarta yang dituangkan dalam judul “Latar Belakang Sosial Ekonomi Pengemudi GO-CAR DI YOGYAKARTA TAHUN 2018.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Pemerintah Daerah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemerintah daerah D.I Yogyakarta dalam memberikan kebijakan di bidang transportasi.

b. Bagi Pengelola GO-JEK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengelola go-car tentang latar belakang sosial ekonomi para mitra yang terdaftar sebagai pengemudi go-car di Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan penulis serta menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari saat perkuliahan.

d. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan juga perbandingan bagi pembaca yang sedang melakukan penelitian.

(23)

10 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Perkembangan Transportasi di Indonesia

1. Sejarah Transportasi dan Perkembangannya

Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan sangat perlahan, berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi sedikit, yang sebenarnya diawali dengan perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada zaman paleolithic. Transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan guna meolong barang dan orang untuk dibawa dari suatu tempat ketempat lainnya (Rustian 1987:9). Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh manusia hingga terus berkembang dengan ditemukannya penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu barang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transportasi merupakan sebuah usaha yang dilakukan dengan cara-cara yang dapat mempermudah usaha perpindahan suatu barang atau penumpang ke suatu tempat lainnya.

Dengan demikian orang-orang akan selalu berusaha untuk mencapai efisiensi transportasi supaya usaha dalam melakukan pengangkutan barang dan orang itu dapat dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin.

(24)

2. Klasifikasi Tranportasi

Menurut Rustian (1987) Transportasi pun dapat diklasifikasikan menurut jenisnya:

a. Dari Segi Barang yang Diangkut

Dari segi barang yang diangkut, transportasi dapat diklasifikasikan dalam:

b. Angkutan penumpang 1) Angkutan barang

Merupakan jasa transportasi dalam memindahkan sebuah objek muatan untuk dipindahkan ke tempat lain. Barang muatan yang diangkut adalah barang yang dapat diperdagangkan atau tidak dapat diperdagangkan dan berbagai jenis yang diklasifikasikan sebagai barang umum (general goods), barang-barang berbahaya (dangerous goods), barang yang mudah rusak (perishable goods), barang beracun termasuk juga animal produk, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.

2) Angkutan pos

Angkutan muatan tidak langsung yang bertanggungjawab atas transport muatan, menarik ongkosnya dan sebagainya, tetapi pada kenyataannya tidak mengangkut sendiri muatan tadi dari asal ke tujuannnya melainkan kereta api atau perusahaan penerbangan yang mengangkut muatan tersebut.

c. Dari Segi Geografis

Ditinjau dari segi geografisnya transportasi dapat dibagi dalam:

1) Angkutan antar benua. Misalnya, dari Asia menuju Eropa

(25)

2) Angkutan antar kontinental. Misalnya, Dari Indonesia menuju Singapura

3) Angkutan antar kota. Misalnya, dari Yogyakarta menuju Bandung.

4) Angkutan antar daerah. Misalnya dari Jawa menuju Sumatera.

5) Angkutan dalam kota.Misalnya angkutan kota, becak, bus kota, dll.

d. Dari Sudut Teknis dan Alat Pengangkutnya

Jika dilihat dari sudut teknis dan alat angkutannya, maka transportasi dapat pula diperinci sebagai berikut:

1) Angkutan jalan raya seperti pengangkutan dengan menggunakan truk, bis, mobil pribadi, dan motor.

2) Pengangkutan rel yaitu angkutan kereta api, trem dan sebagainya.

3) Pengangkutan melalui air seperti di sungai, kanal, danau.

4) Pengangkutan udara yaitu angkutan dengan menggunakan pesawat sebagai alat transportasinya.

3. Perkembangan Transportasi

Hubungan antara pembangunan ekonomi dengan jasa transportasi/pengangkutan sangat erat sekali dan saling tergantung satu dengan lainnya. Oleh karena itu untuk membangun perekonomian sendiri perlu didukung dengan perbaikan dalam bidang transportasi itu sendiri. Semakin majunya perkembangan teknologi saat ini khususnya di bidang transportasi merupakan dasar bagi perkembangan perekonomian dalam sebuah negara. Saat ini

(26)

transportasi pun kian mempermudah kegiatan mayarakat dengan kemudahan akses yang juga terhubung dengan jaringan internet. Salah satu tatanan yang mengalami perubahan gradual adalah sektor ekonomi dimana revolusi teknologi telah mengubah cara masyarakat dalam memproduksi, distribusi dan mengkonsumsi segala sesuatu. Hal ini pun berdampak pada sektor transportasi di indonesia.

Revolusi teknologi mendorong perubahan dan perkembangan industry yang berbasis digital. Hal ini juga didorong dengan semakin tergantungnya masyarakat atas informasi yang cepat sehingga menyebabkan teknologi digital tumbuh dan berkembang dengan pesat. Industry digital tumbuh dengan memunculkan perubahan dan kemudahan sebagai jargon untuk menarik minat masyarakat. Terlebih masyarakat yang saat inimerupakan generasi Y dan Z yang memang tumbuh dan berkembang seiring dengan kelahiran dan perkembangan teknologi.

4. Konsep Ekonomi Kreatif

Perkembangan ilmu pengetahuanan teknologi telah mengubah cara pandang, pola pikir, dan pola kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan keemajuan teknologi telah mampu meendorong terciptanya penemuan yang dapat menghambat kelangkaan barang dan jasa. Perkembangan teknologi memaksa manusia untuk berubah. Satu dekade terakhir masyarakat mulai membiasakan diri dengan semakin masifnya pengembangan teknologi.

(27)

Kemunculan internet yang kemudian diikuti dengan kemajuan dan kemudahan alat komunikasi telah mengubah pandangan manusia tentang teknologi.

Suryana (2013:3) mengatakan, perubahan-perubahan orientasi ekonomi tersebut oleh Howkins (2001) dikenal dengan “Gelombang Ekonomi”, yang sekarang telah memasuki gelombang ekonomi keempat, yaitu “Gelombang Ekonomi Kreatif”. Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang penopang utamanya adalah informasi dan kreativititas dimana ide dan dari Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Menurut Joseph Scumpeter, entrepreneur merupakan aktor baru dalam dunia ekonomi kreatif. Para entrepreneur menciptakan pembaruan melalui inovasi dengan menemukan sumber daya baru, proses produksi baru, teknologi baru, metode baru, dan pasar-pasar baru. Dengan cara yang kreatif dan inovatif para entrepreneur membuat keadaan menjadi tidak statis, tetapi dinamis atau selalu berubah sehingga membuat tidak stabil Suryana (2013:4). Faktor pengubah ini disebut destruksi kreatif, yang berarti munculnya inivasi baru di dalam industri yang juga akan menggusur industri-industri lama yang tidak kreatif dan menggantinya dengan yang kreatif. Kegiatan ekonomi kreatif dilakukan pada industri makanan, pakaian, alat rumah tangga, otomotif, elektrinik, bangunan, arsitektur, obat-obatan, dan hasil pertanian. Sedangkan industri kreatif dalam bidang jasa meliputi bidang pendidikan, keuangnan, perbankan,penerbangan, perhotelan, pariwisata, informasi dan juga transportasi. Ekonomi kreatif memiliki peran yang besar dalam menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.

(28)

Menurut Howkins (2001) bahwa kesejahteraan masyarakat di negara maju pada umumnya meningkat dua hingga tiga kali lipat berasal dari perkembangan ekonomi kreatif (Suryana 2013:6). Hal ini dapat kita rasakan dengan munculnya kemajuan teknologi yang merupakan inovasi kreatif dibidang transportasi yang menyediakan jasa dengan memanfaatkan jaringan internet, banyak masyarakat khususnya di DI Yogyakarta yang berbondong-bondong bergabung dan bermitra sebagai pengendara Ojek On-line dan memberikan jasanya untuk mengantarkan seseorang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Menurut Suryana (2013:15) saat ini banyak negara yang pembangunan ekomominya melalui pengembangan ekonomi kreati, karena dengan ekonomi kreatif, sumber daya lebih efisien dan produktif. Kegiatan ekonomi yang mengutamakan kekayaan intelektual dapat memperbaharui sumber daya ekonomi melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan kegiatan ekonomi yang berorientasi pada produk riil, bahan bakunya emumnya tidak dapat diperbaharui sehingga akan berkurang habis.

a. Dengan ekonomi kreatif, suber daya manusia lebih efisien, penggantian tenaga kerja oleh mesin tidak menimbulkan pengangguran. Tetapi, sumber daya manusia sebaiknya digunakan dan dialihkan untuk berfikir kreatif mengeksploitasi sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh mesin.

b. Biaya awal ekonomi kreatif lebih efisien daripada biaya awal perusahaan.

Biaya awal perusahaan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mengorganisir faktor-faktor produksi, sedangkan biaya awal ekonomi kreatif lebih kecil karena hanya membutuhkan kreatifitas individu.

(29)

c. Pada ekonomi kreatif berlaku hukum penawaran hasil kekayaan intelektual, yaitu sebagai berikut. Semakin banyak produk-produk baru intelektual yang dihasilkan maka semakin tinggi nilai tambah dan harga produk tersebut.

Menurut Hidayat Ekonomi kreatif di Indonesia dimulai pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dimulai dengan pernyataan beliau untuk meningkatkan industri kerajinan dan kreativitas bangsa.

Selanjutnya terselenggaranya Pekan Produk Budaya Indonesia pada tahun 2007 yang pada tahun 2009 berubah nama menjadi Pekan Produk Kreatif. Selain terselenggaranya pekan produk kreatif, pada tahun 2009 juga terbit Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif disusul oleh Peraturan Presiden Nomor 92 tahun 2011 yang lalu menjadi dasar hukum terbentuknya kementerian baru yang diberi nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan menteri pertamanya Mari Elka Pangestu.

Hasil data statistik ekonomi kreatif 2016 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2010-2015, besaran PDB ekonomi kreatif naik dari 525,96 triliun menjadi 852,24 triliun (meningkat rata-rata 10,14% per tahun). Perkembangan tersebut boleh dikatakan sebagai dampak dari struktur perekonomian dunia yang tengah mengalami gelombang transformasi teknologi dengan laju yang cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) diikuti menjadi berbasis Sumber Daya Manusia (SDM), dari era genetik dan ekstraktif ke era manufaktur dan jasa informasi serta perkembangan terakhir masuk ke era ekonomi kreatif.

(30)

Wheny Khristianto (2012) menyatakan bahwa tingkat ekonomi Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam lingkup ekonomi kreatif.

Salah satunya diakibatkan oleh adanya perkembangan teknologi informasi sehingga membuat peluang dan pembangan industri kreatif menjadi lebih cepat.

Ekonomi kreatif dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi tingkat persaingan yang kompetitif, sehingga tingkat persaingan tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar proses tingkat proses produksi yang dilakukan tapi juga aspek kreativitas dan inovasi mulai memegang peranan yang sangat penting selain itu faktor teknologi memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan ekonomi kreatif.

Dengan adanya fenomena ini masyarakat pun banyak mendapatkan keuntungan dari berbagai hal khususnya keberadaan bisnis transportasi online (GO-CAR), salah satunya adalah mereka yang memiliki banyak waktu luang ataupun mereka yang memiliki riwayat pendidikan yang masih rendah memiliki banyak peluang untuk dapat memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang cukup.

Fitriana dalam jurnalnya mengatakan bahwa lingkup kegiatan dalam ekonomi kreatif dapat mencakup banyak aspek. Departemen perdagangan (2008, 4) mengidentifikasi setidaknya ada 14 sektor yang termasuk dalam ekonomi kreatif, yaitu:

1) Perikanan

Sub sektor induatri kreatif yang pertama adalah advertising atau dunia periklanan. Advertisisng mencakup segala bentuk industri kreatif yang bergerak dibidang jasa periklanan atau biasa juga disebut kmunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu.Kegiatan ini meliputi proses kreasi atau

(31)

pembuatan ide, operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye relasi publik.

Selain itu, advertising juga mecakup tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster serta gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi serta penyewaan kolom untuk iklan.

2) Arsitektur

Sub sektor industri kreatif selnjutnya adalah arsitektur, arsitektur sendiri adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya sebagai contoh industri ini bergerak dengan projek projek seperti bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal.

3) Pasar barang seni

Sub sektor industri kreatif ketiga adalah pasar barang dan seni. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli khas suatu daerah, handmade, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi melalui media lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan juga online melalui internet, prodk dari industri ini biasanya berupa barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film.

(32)

4) Kerajinan

Sub sektor seni selanjutnya adalah kerajinan atau juga biasa disebut craft.

Craft adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi pembuatan, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya langsung dari tangan pengrajin. Hasil dari produk-produk kerajinan berupa barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (Limited edition).

5) Desain

Sub sektor seni yang kelima adalah desain, Desain adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi menggunkan desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6) Fashion

Sub sektor keenam adalah industri pakaian, kegiatan kreatif fashion yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen. Pada dewasa ini Indonesia kebanjira industri kreatif dibidang fashion muslim yang berkembang sangat pesat dan memunculkan nama- nama baru yang tentu saja berbakat.

(33)

7) Film, video dan fotografi

Sub sektor selanjutnya adalah industri video, film, dan fotografi, sama halya dengan industri fashion yang berkembang pesat Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film sedang mengalami masa pertumbuhan yang terbilang cukup pesat juga. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau festival film.

8) Permainan intelektual

Sub sektor selanjutnya adalah industri game. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

9) Musik

Sub sektor selanjutnya adalah industri musik. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. Meski industri ini sempat meredup terhalang oleh isu pembajakan. Kini penggiat seni musik menggunakan media pembelian lagu di internet menggatikan besntuk fisik sebuah album.

10) Seni pertunjukan

Sub sektor kesepuluh dalah industri pertunjukan. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya,

(34)

pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

11) Penerbitan dan percetakan

Sub sektor kesebelas adalah industri penerbitan dan percetakan.Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita.

Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto- foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.

12) Layanan komputer dan piranti lunak

Sub sektor selanjutnya adalah industri komputer dan perangkat lunak.

Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.

13) Radio dan televisi

Sub sektor ke tigabelas adalah industri pertelvisian. Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi

(35)

konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi.

14) Riset dan pengembangan

Sub sektor selanjutnya adalah industri riset dan pengembangan. Kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Termasuk yang berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen. Dalam cakupan tersebut, sebagian besar merupakan sektor ekonomi yang tidak membutuhkan skala produksi yang begitu besar. Tidak seperti industri manufaktur yang berorientasi pada kuantitas produk. Industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumberdaya manusia.

(36)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ojek On-Line merupakan dampak positif dari pesatnya perkembangan ekonomi kreatif khususnya dalam sektor riset dan pengembangan. Teknologi merupakan sarana yang mendukung berkembangnya sektor riset dan pengembangan yang menjadi sangat efektif dengan diimbangi dengan cara baru, metode baru yang menciptakan kreasi produk jasa baru seperti Ojek On-Line.

5. Pengertian E-Commerce

E-Commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-Commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang semakin pesat di era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan manusia.

Ekonomi Kreatif Ekonomi

Informasi Ekonomi

Industri Ekonomi

Pertanian

(37)

Saat ini media elektronik menjadi salah satu media yang sangat diandalakan untuk melakukan komunikasi maupun bisnis. Para pengusaha kecil, menengah, maupun besar, banyak yang menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi internet sebagai sarana untuk memenangkan dan memajukan bisnis mereka.

Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi pengguna internet Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet.

Pada 2017, eMarketer memperkirakan netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia diproyeksikan bakal mencapai 3 miliar orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya, pada 2018, diperkirakan sebanyak 3,6 miliar manusia di bumi bakal mengakses internet setidaknya sekali tiap satu bulan.

6. GO-JEK sebagai bisnis baru berwawasan Sharing Ecconomy

Sharing economy dan collaborative consumption adalah sebuah bentuk model bisnis baru yang dibangun berdasarkan konsep berbagi sumber daya (shared resources). Kemampuan untuk berbagi dari sumber daya yang tersedia ini kemudian memungkinkan konsumen untuk mendapatkan akses terhadap barang atau jasa ketika mereka membutuhkannya, alih-alih harus membelinya dan hanya digunakan ketika mereka membutuhkannya. GoJek merupakan perusahaan start- up yang menyediakan jasa transportasi dengan ojek, namun perusahaan ini justru

(38)

tidak memiliki satupun sepeda motor yang difungsikan sebagai ojek. Kejadian ini menunjukkan bahwa kekuatan bisnis dalam hal sharing economy sangat bermanfaat bagi pebisnis penyedia layanan jasa dan memudahkan para pengguna aplikasi layanan untuk mencoba hal-hal baru yang ada di sekitarnya.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan go-jek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim.Nadie Makarim pendiri go-jek, lahir pada 4 Juli 1984. Beliau sempat mengenyam pendidikan SMA di Singapura, pendidikan sarjana di International Relations di Brown University Amerika Serikat. Pendidikan Master di Harvard Business School (www.Go-Jek.com).

Sebelum Nadiem Makarim mendirikan go-jek, Beliau juga pernah bekerja di sebuah perusahaan konsultan Mckinsey & Company, Managing Editor di Zalora Indonesia, Chief Innovation officer di kartuku. Layanan go-jek tersedia di beberapa kota besar di Indonesia diantaranya : Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Manado, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru dan Batam. Nadiem Makarim adalah seorang yang cukup setia menggunakan jasa ojek. Nadiem melihat permasalahan utama tukang ojek adalah waktu tidak produktif yang besaar, seperti mangkal dan menunggu penumpang. Saat di pangkalan ojek, pengemudi ojek harus bergiliran dengan pengemudi ojek`V lainnya. Disisi lain para pengguna ojek, juga merasa malas untuk berjalan mencari pangkalan ojek. Di kota-kota besar, orang lebih suka menggunakan taxi karena lebih mudah dicari.

(39)

Berdasarkan riset, Nadiem mendapatkan ide awal untuk melakukan inovasi bagaimana cara menghubungkan pengendara ojek dengan calon pembelinya. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan ponsel. Go-jek dirintis pada tahun 2011 dengan menggunakan sistem yang masih sangat sederhana, yaitu calon penumpang menghubungi melalui telepon, atau kirim sms.

a. Manfaat transportasi On-Line

1) Jaminan keamanan : transportasi ojek online seperti go-jek dan Grab Bike mampu menjamin pelanggannya dengan menyediakan system keamanan yang sangat baik. Contoh nya adalah informasi lengkap tentang driver seperti nama, kontak, dan foto driver yang akan menjeput pelanggan nanti.

2) Pemesanan hanya dari via aplikasi : jadi pelanggan di jamin keamanannya karna pelanggan hanya dapat memesan melalu aplikasi yang tersedia tidak dengan cara lainnya.

3) Meningkatkan sudut pandang tentang perkerjaan ojek : di layangan Gojek dan Grab Bike di haruskan drivernya memiliki seragam baju dan helm yang sudah di tetapkan agar masyarakat dapat membedakan dari ojek atau layanan transportasi lainnya, dari situ lah banyak masyarakat yang merubah pola pikir dari sebelumnya menilai pekerjaan ojek atau layanan transportasi itu rendahan.

(40)

Tabel 2.1 Tabel Skema Insentif

Skema Weekday (Senin-Jumat)

00.00-06- 00

06.00-

08.00 08.00-11.00

11.00-

14.00 14.00-17.00

17.00- 20.00

20.00- 23.59 Jam Non

Sibuk

Jam Sibuk

Jam Non Sibuk

Jam Sibuk

Jam Non Sibuk

Jam Sibuk

Jam Non Sibuk

Bonus Rp80.000 jika minimal menyelesaikan 6 trip di jam non sibuk weekday

Skema Weekend & tanggal merah (Sabtu-Minggu)

00.00-08.00 08.00-19.00 19.00-23.59

Jam Non Sibuk Jam Sibuk Jam Non Sibuk

Bonus Rp80.000 jika minimal menyelesaikan 5 trip di jam non sibuk weekend Sumber: https://www.go-jek.com

Syarat dan Ketentuan :

1. Tidak melakukan pelanggaran Kode Etik.

2. Tingkat Penyelesaian atau Completion Rate > 70% (dihitung harian) 3. Rating Bintang minimal 4.7 (dihitung di akhir pekan)

4. Minimum trip di jam sibuk weekday sesuai tabel diatas 5. Minimum trip di jam sibuk weekend = 11 Trip

6. Pembagian hasil berlaku untuk insentif adalah 80% Mitra 20% untuk pengembangan layanan go-jek.

(41)

Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur taksi online di DIY akan diterapkan mulai 1 Juli 2017. Pergub tersebut di antaranya mengatur tarif batas atas batas bawah, uji kir dan ketentuan lainya. Dengan tarif batas bawah untuk taksi online Rp 4.000 dan tarif batas atas Rp 6.000. Taksi online yang beroperasi di Yogyakarta nantinya akan diberi tanda stiker. Jika tidak ada stikernya tetapi beroperasi sebagai taksi online akan ditindak.

Go-jek menawarkan sistem kerja yang efektif dan efisien dimana gojek tidak hanya menyediakan aplikasi teknologinya tetapi juga melakukan rekruitmen hingga menghubungkan driver dengan penumpang. Bisnis ini sangat menjanjikan karena go-jek tinggal mengelola sistem aplikasinya sedangkan sepeda motor sebagai moda transportasi dimiliki secara personal oleh driver. Alternatif pilihan pekerjaan, menciptakan status pekerjaan yang baru, alternative pengisi waktu luang, kemandirian ekonomi, menciptakan peluang yang sama bagi siapa saja untuk mandiri secara ekonomi dengan modal yang tidak besar, melatih kemandirian sosial, mendorong perubahan sosial. Kontribusi sosial keberadaan go-jek ada pada kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, penciptakan peluang pekerjaan dalam jumlah besar.

Go-jek merupakan sebuah brand yang memiliki beberapa produk layanan jasa, diantaranya go-ride, go-car, go-bluebird sebagai penyedia layanan transportasi. Go-food merupakan jenis layanan antar yang melayani pemesanan makanan. Adapun layanan go-mart dan go-shop yang menyediakan jasa layanan belanja. Go-med sebagai penyedia layanan belanja dalam bidang obat-obatan. Go- tik merupakan layanan jasa untuk pemesanan tiket. Go-send dan go-box

(42)

merupakan layanan jasa yang melayani pengiriman barang dalam jumlah besar maupun kecil. Konsemen pun dapat membeli pulsa melalui layanan go-pulsa dan juga go-bills sebagai layanan yang menyediakan jasa dalam pembayaran berbagai tagihan. Selain itu ada juga go-message,go-clean, go-auto, dan go-glam yang menyediakan jasa pijat, make-up, bersih-bersih rumah dan juga perbaikan dalam masalah mobil dan juga motor. Transportasi berbasis online memberikan beberapa kemudahan yang tidak ditemui dibandingkan apabila kita menggunakan jasa angkutan umum. Dengan menggunakan layanan transportasi online, kita bisa leluasa memilih kendaraan roda dua atau roda empat, kita tidak perlu berdesak- desakan dengan orang lain, sehingga kita merasa nyaman sepanjang perjalanan.

Kemudahan lain yang didapatkan ketika menggunakan jasa angkutan online adalah keluwesan dalam melakukan pembayaran jasanya.

Jika naik angkutan umum mewajibkan penumpangnya untuk membayar secara tunai, maka dengan layanan angkutan berbasis online selain menyediakan pembayaran secara tunai, juga memberikan pilihan untuk membayar secara top up credit. Go-jek memberikan kemudahan bertransaksi dengan memperkenalkan go- pay sebagai layanan pembayaran. Selain pembayaran konvensional yang dilakukan secara tunai, pembayaran secara tunai atau cashless tentu akan memudahkan kita saat tidak membawa cukup uang untuk membayar jasa go-jek.

Go-pay atau yang sebelumnya disebut sebagai go-wallet adalah dompet virtual untuk menyimpan go-jek Credit yang bisa digunakan untuk membayar transaksi-transaksi yang berkaitan dengan layanan di dalam aplikasi go-jek. Agar bisa menggunakan go-pay, perlu dipastikan bahwa saldo di dalam go-pay

(43)

mencukupi untuk melakukan pembayaran, namun jika saldo tidak mencukupi, go- jek menyediakan layanan pembayaran parsial, dimana konsumen dapat membayar dengan saldo go-pay, lalu sisanya bisa dibayarkan dengan uang tunai. Saat ini go- pay sudah terintegrasi dengan bank-bank besar di Indonesia demi kemudahan untuk melakukan isi saldo kedalam go-pay. Beberapa bank besar yang menjadi mitra go-jek dalam layanan go-pay adalah BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, BNI, Permata Bank, CIMB Niaga, serta pengisian saldo via ATM Bersama dan PRIMA.

7. Hasil Pemikiran Terdahulu a. Penelitian yang relevan

Damayanti (2016) dalam jurnalnya yang berjudul TRANSPORTASI

BERBASIS APLIKASI ONLINE: GO-JEK SEBAGAI SARANA

TRANSPORTASI MASYARAKAT KOTA SURABAYA mengatakan bahwa adanya terobosan transportasi berbasis aplikasi online go-jek yang menggabungkan jasa transportasi dengan teknologi komunikasi di dunia transportasi Indonesia, membuat masyarakat harus menentukan transportasi mana yang paling cocok dengan kebutuhannya untuk melakukan mobilitas. Studi ini memfokuskan pada tindakan sosial yang dilakukan masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi. Bagaimana tindakan sosial yang dilakukan masyarakat yang menggunakan go-jek sebagai sarana transportasi di Surabaya.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma definisi sosial dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan yaitu Tindakan Sosial

(44)

Max Weber. Informan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh pengguna go-jek.

Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive.

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi tidak langsung. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain: a.

Tindakan sosial yang dilakukan oleh pengguna adalah rasional instrumental dan afeksi; b. Tindakan afeksi juga muncul dari pihak keluarga untuk menyarankan dan menentukan transportasi yang tepat; c. Transportasi berbasis aplikasi online, juga menyediakan jasa layanan memesan makanan, pengantaran barang dan belanja yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu rumah tangga ataupun wirausaha rumahan.

Menurutnya, semakin tingginya tuntutan mobilitas masyarakat, tentunya membutuhkan sarana transportasi yang dapat memberikan pergerakan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat, walaupun jarak tempuhnya jauh. Dewasa ini terdapat terobosan terbaru, yakni inovasi transportasi berbasis aplikasi online yang didukung oleh teknologi komunikasi melalui smartphone. Transportasi berbasis aplikasi on-line ini merupakan penggabungan dari segi jasa transportasi ojek dan teknologi komunikasi. Dari sekian banyaknya transportasi berbasis aplikasi online yang terdapat di Indonesia, go-jek adalah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Hal tersebut berdasarkan lembaga riset global Growth for Knowledge (Gfk) membuktikan bahwa pengguna aplikasi on-line go-jek mencapai 21,6%. Go-jek adalah sebuah perusahaan Teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja diberbagai sektor informal di Indonesia. Masyarakat banyak terbantu

(45)

semenjak hadirnya go-jek karena dimudahkan dengan berbagai menu layanannya dan promosi yang dapat menarik konsumen.

Pada awal hadirnya go-jek di Indonesia hanya terdapat layanan go-ride, go- food, go-mart, go-send, dan go-box. Namun, go-jek semakin menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga menambahkan menu layanan baru seperti go-car, go-clean, go-message, go-glam, go-tix, go-auto, go-med, dan go-pulsa.

Studi ini memfokuskan pada tindakan sosial yang dilakukan masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi. Bagaimana tindakan sosial yang dilakukan masyarakat yang menggunakan go-jek sebagai sarana transportasi di Surabaya.

8. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa memang kerjasama di bidang transportasi on-line saat ini sangat menjanjikan, dimana masyarakat banyak yang bergantung dengan layanan jasa yang diberikan oleh beragam penyedia layanan jasa, salah satunya go-jek. Seseorang yang bergabung sebagai peengemudi, dapat menentukan sendiri waktu kerja dan juga berapa keuntungan yang ingin di dapatkannya. Mengutip jurnal yang ditulis Danil (2013), bahwa pendapatan seseorang dapat didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno (2004:79) mendefinisikan “Pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh pada

(46)

anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor- faktor produksi yang telah disumbangkan.

Peneliti melihat bahwa terdapat 28 responden yang tergabung sebagai pengemudi go-car memiliki alasan mendasar ketika mereka mau meninggalkan pekerjaan utamanya yang terbilang cukup layak dari segi pendapatannya yang diketahui pula dari pekerjaan utama yang dimiliki, responden pun sudah mampu membeli kendaraan berupa mobil yang tergolong dalam barang mewah. Peneliti ingin mengetahui lebih dalam apakah benar para pengemudi go-car tertarik bergabung karena pendapatan pada pekerjaan mereka kurang mencukupi atau memang benar pekerjaan sebagai pengemudi go-car memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan pekerjaan rata-rata pengemudi sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dengan demikian dapat ditegaskan bahwa Mata Kuliah yang ada pada kurikulum Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya pada latar belakang, peneliti ingin mengetahui: “Bagaimana gambaran klinikopatologi (usia, grading, ukuran tumor,

kontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta, dan karya terpadu dalam produk dan layanan karya anak bangsa, Insan Astra yang unggul,

Saat konsumen berada dalam sebuah toko maka banyak elemen- elemen yang mempengaruhi mereka. Lampu terang dan Vibrant colors dapat memberikan konstribusi terhadap

Animasi ini adalah penggabungan antara berbagai tipe animasi. Tidak jarang film-film menggunakan teknik animasi ini untuk membangun cerita atau sebagai peran pengganti. Film

Pelaksanan pembinaan di Lapas Klas I Cipinang terhadap narapidana yang bermacam–macam latar belakang sosial ekonomi, latar belakang tingkat pendidikan, latar

Dari permasalahan di atas, penulis menawarkan alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

MEMBATALKAN Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 03/Pdt.KPPU/2009/PN.Jkt.Sel. Adanya larangan melakukan persekongkolan dalam tender sebagaimana yang diamanatkan