• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN HUMAS TVRI DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA TVRI DI MATA MASYARAKAT JAKARTA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN HUMAS TVRI DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA TVRI DI MATA MASYARAKAT JAKARTA BARAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN HUMAS TVRI DALAM

MEMPERTAHANKAN CITRA TVRI DI MATA MASYARAKAT JAKARTA BARAT

CYNTHYA DAVINA

TVRI Jakarta Pusat

Jl. Krakatau No.490 Palembang (0711 354855/0817 9191692) Cyn_klvn@yahoo.com

Dosen Pembimbing: Bpk. Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.Comm., MIB

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui dan menganalisi peran humas dalam proses pencitraan dalam organisasi / perusahaan serta untuk mengetahui bagaimana kegiatan humas yang berlangsung di TVRI dalam mempertahankan citra TVRI. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metodologi kualitatif, dimana dalam metodologi kualitatif, peneliti akan lebih menyajikan deskripsi dan hasil data berupa persepsi, asumsi dan opini. Sifatnya sangat subjektif, karena setiap manusia memiliki paradigma, mindset dan cara berpikir yang berbeda-beda. ANALISIS yang dilakukan mengunakan analisis triangulasi sumber. Dimana dalam penelitian triangulasi sumber dengan cara membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.Yang dinyatakan dengan perbandingan hasil wawancara yang ada.HASIL YANG DICAPAI dalam penelitian ini adalah untuk mengoptimalisasi publikasi melalui internet dan media sosial, serta menambah kegiatan kehumasan yang lain dalam upaya mempertahankan citra, humas TVRI menjalankan kegiatan humas seperti media monitoring, program kunjungan, dan membuat press release. SIMPULAN humas TVRI belum menjalankan perannya secara optimal, humas TVRI masih berfokus pada kegiatan kunjungan dan press release saja.(CD)

Kata Kunci:Analisis, Citra ,Humas , TVRI Jakarta Pusat

(2)

Abstract

RESEARCH GOAL, is to identify and analyze the role of public relations in the imaging process in the organization / company and to find out how the public relations activities that take place on TVRI in maintaining the image of TVRI. METHODS used is a qualitative methodology, which in qualitative methodologies, researchers will be presenting a description and results of the data in the form of perceptions, assumptions and opinions. Highly subjective nature, because every human being has a paradigm, mindset and way of thinking different. ANALYSIS is performed using triangulation analysis. Where the triangulation research by comparing the degree of confidence or a re-check the information obtained from diferrent sources.

Which expressed by comparison the results of interviews RESULTS ACHIEVED in this study is to optimize the publication through the internet and social media, as well as increase the activity another public relations in order to maintain the image, public relations public relations activities such as TVRI run media monitoring, program visits, and create a press release. CONCLUSION publicist TVRI not perform its role optimally, TVRI has focused on public relations activities and press release visit only.

Keyword: Analysis, Image, Public Relations, TVRI Jakarta Pusat

PENDAHULUAN

Dunia perkembangan media Televisi sekarang ini yang semakin maju dan berkembang memiliki tingkat persaingan yang cukup besar di khalangan masyarakat. Sehingga masing-masing Humas yang ada di setiap media televisi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan pencitraan media televisi mereka.Salah satu media Televisi yang memiliki Humas yang bertujuan meningkatkan pencitraan organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia / TVRI. TVRI sendiri juga memiliki Humas yang bertanggung jawab untuk hubungan organisasi mereka dengan masyarakat, sehingga mereka dapat mengetahui reaksi / repson timbal balik yang diberikan oleh masyarakat terhadap organisasi mereka.Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah suatu kegiatan yang betujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan , saling pengertian dan citra yang baik dari public atau masyarakat terhadap suatu individu/organisasi. Tujuan dari adanya hubungan masyarakat ini yaitu menciptakan, mempertahankan dan melindungi reputasi organisasi/

perusahaan, serta memperluas prestis, dan menampilkan citra-citra yang mendukung.

Semakin banyak media televisi di Indonesia membuat TVRI yang telah berdiri lama untuk memajukan organisasi mereka. Seperti diketahui sekarang ini telah menjamurnya banyak Televisi - Televisi swasta lainnya yang banyak memiliki program-program unggulan baru, membuat TVRI Harus menarik minat masyarakat untuk menonton program acara Televisi mereka. Sehingga Mereka membuat berbagai program menarik lainnya agar masyarakat masih dapat menikmati dan membuka media TVRI sebagai sarana hiburan dan informasi mereka. Humas yang dimiliki TVRI sendiri bergerak aktif dalam layanan mereka terhadap masyarakat agar mereka dapat mencapai tujuan yang efektif dan efisien serta mendapatkan kepercayaan terus menerus dari masyarakat. Oleh karena itu, adanya penulis juga melakukan observasi apa saja kegiatan-kegiatan Humas TVRI lakukan agar membuat masyarakat lebih mengenal TVRI.

Penulis melihat bahwa Citra TVRI yang ada di masyarakat yang kian menurun membuat penulis ingin melihat bagaimana citra TVRI ini harus dapat terus ditingkatkan. Karena TVRI dikatakan sebagai media Televisi pertama yang ada di Indonesia, sehingga penulis tertarik untuk memilih TVRI dan ingin melihat perkembangan humas yang ada pada TVRI dalam membuat kegiatan serta apa saja peranan mereka dalam dunia pertelevisian.

Ruang lingkup penelitian ini adalah humas TVRI yaitu menager dan kepala Staff TVRI.rumusan Masalah yang digunakan yaitu : Apa peran Humas TVRI dalam menjaga citra TVRI?, dan bagaimana kegiatan Humas dalam mempertahankan citra TVRI?Tujuan dari penelitian ini diantaranya, untuk mengetahui dan menganalisi peran Humas dalam proses pencitraan dalam organisasi/perusahaan dan untuk mengetahui bagaimana kegiatan yang ada di humas TVRI dalam mempertahankan citranya.Manfaat

(3)

penelitian ini yaitu,secara akademis diharapakan agar dapat menjadi tambahan ilmu bagi khalayak tentang media telekomunikasi TVRI.Secara praktis, untuk masukan atau saran yang bermanfaat terhadap humas TVRI agar terus dapat mempertahankan citranya dimata audien.

Peneliti juga menggunakan beberapa teori yang berkaitan dengan topik yang penulis pilih, diantaranya beberapa teori yang penulis pakai adalah: Menurut Ruslan (2012:75) citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat(kehumasan) atau public relations. Menurut Morissan (2010:7) The British Institute of Public Relations mendefinisikan public relations sebagai ”an effort to establish and maintain mutual understanding between organization and its public” yang artinya suatu upaya untuk membangun dan mepertahankan saling pengertian antara organisasi dan publiknya.

Menurut Hamid (2012:115) peranan Public Relations itu sendiri adalah:

- Kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

- Memiliki suatu sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa di terima serta menguntungkan semua pihak.

- Unsur penting dalam manajemen yang berguna untuk mencapai suatu tujuan yang spesifik, sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan yang ada dalam organisasi atau perusahaan.

- Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaannya.

Pada prinsipnya Public relations menekankan diri pada komunikasi yang berarti memberikan pemahaman bahwa kegiatan public relations adalah kegiatan komunikasi dimana komunikasi ini menekankan pada komunikasi organisasi yang sasarannya yaitu untuk publik di dalam dan publik di luar organisasi yang berlandaskan pada pengertian diantara keseluruhan publik yang berkepentingan terhadap organisasi juga. Public relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh good will, kepercayaaan penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya, dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu .

Sedangkan dalam hubungannya Public Relations dengan Image dapat di lihat dalam jurnah Pengaruh Peranan Public relations terhadap image Menurut jurnal “ The Effect of image on Public relations Perceptions and Customer Loyalty” (Hung,2008:p238) Public relations menimbulkan pengaruh positif pada konsumen yang terkait dengan image.Sehingga adanya pengaruh peran public relations terhadap citra atau image suatu perusahaan. Dalam industri jasa yang sangat kompetitif dan cepat berubah, bagaimana mempertahankan atau bahkan meningkatkan citra merek telah menjadi indikator keberhasilan yang penting bagi perusahaan. Menurut hasil dalam jurnal menunjukkan bahwa peranan Public relations adalah berharga karena hasil Public relations bermanfaat terhadap menjaga image. Konsumen menyadari peranan Public relations seringkali melalui berbagai sumber, seperti dalam jaringan sosial, atau mediasi melalui media massa atau elektronik. Semakin konsumen aware dengan pesan PR, semakin mereka akan mengenal perusahaan tersebut. Para sarjanan bisnis sering mengklaim bahwa keakraban perusahaan yang diciptakan melalui peran public relations adalah salah satu faktor terkuat untuk menetukan image yang menguntungkan perusahaan.

METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif. Metodologi penelitian yang dipilih akan berpengaruh nantinya ke pola pengumpulan data dan analisis data. Dalam metodologi kualitatif, peneliti akan lebih menyajikan deskripsi dan hasil data berupa persepsi, asumsi dan opini. Sifatnya sangat subjektif, karena setiap manusia memiliki paradigma, mindset dan cara berpikir yang berbeda-beda.Menurut Kiryantono (2012:56) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam - dalamnya melalui pengumpulan data sedalam – dalamnya.

Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari mereka.

(4)

Dalam penelitian terdapat dua tahap penelitian, yaitu : 1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahapan atau proses teknik riset bukanlah sebuah proses yang sederhana, melainkan proses yang memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Dalam buku kutipan (Kriyantono 2012:77) Gerald E.Miller dan Henry Nicholson dalam buku Communication Inquiry menemukan tiga tahapan riset: pertama, adalah menayakan pertanyaan (asking question). Tahap ini merupakan tahap yang menyertai seluruh proses periset. Karena itu penelitian diartikan sebagai “nothing more than the process of asking interesting, significant questions and providing disciplined, systematic answers to them“ Jadi periset tidak lebih dari proses menanyakan sesuatu yang menarik,dan signifikan (bermanfaat) serta menyediakan jawaban secara sistematik.

Kedua, adalah observasi (observation). Disini periset melakukan pengamatan terhadap suatu objek.Metode observasi yang digunakan cukup bervariasi, ada yang mengobservasi dengan menguji dokumen-dokumen dan artefak-artefak,observasi partisipan, ada yang menggunakan instrumen-instrumen tertentu dan eksperimen terkontrol atau interview. Semua metode dalam observasi pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan.

Ketiga, adalah mengkonstruksi jawaban(constructing answers).Periset pada tahap ini mencoba mendefinisikan,menggambarkan, dan menjelaskan serta memberi penilaian. Upaya mengkontruksi jawaban ini selain mengacu dan menguji teori juga pada akhirnya dapat menghasilkan pengetahuan atau teori baru.

Ketiga tahap diatas bukan sebuah proses linear, melainkan sebuah proses yang memungkinkan setiap tahap saling mempengaruhi.Observasi sering menstimulasi munculnya pertanyaan atau masalah baru.Teori sering memunculkan pertanyaan atau masalah baru.

Gambar 3.1 mengilustrasikan interaksi antara ketiga tahap diatas.

Questions

Theory Observation

Gambar 3.1 Tahapan riset

Seperti disebutkan diatas, proses riset dapat dimulai dari pengujian teori atau dimulai dari pengkonstruksian teori. Kegiatan pertama lebih dikenal dengan pendekatan kuantitatif. Yang kedua dikenal dengan pendekatan kualitatif,dimana dimuali dengan kegiatan koleksi data lapangan.

Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembibing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancarara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai.Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapanya untuk diwawancarai.

Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.

(5)

Dalam penelitian, peneliti akan menggunakan metode kualitatif. Dalam mengumpulkan data, dalam metode ini tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi hanya memaparkan situasi atau peristiwa.Peneliti menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustaka dalam teknik pengumpulan data.

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Penulis mengadakan wawancara yang mendalam dengan narasumber dari pihak internal perusahaan yang ditujukan kepada Humas TVRI dan Sebagian Masyrakat Jakarta Barat untuk melihat bagaimana peningkatan Media Televisi TVRI sekarang ini.

Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisi kualitatif.Data kualitatif yaitu data yang bersifat deskritif. Data yang pada umumnya berbentuk uraian kalimat.Kalimat merupakan informasi mengenai keadaan bagaimana keadaan sumber data, dalam hubungannya dengan masalah yang diselidiki.Analisi data dilakukan dan dimulai sejak data dikumpulkan sampai akhir penelitian di lapangan.

Proses analisis data diawali dari menelah data yang ada secara keseluruhan baik yang diperoleh dari proses wawancara,observasi dan cacatan dilapangan.Selanjutnya data disusun dan dirangkum ke dalam satuna- satuan yang dikategorisasikan.Penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif,jadi data yang diperoleh selama penelitian dilapangan akan disajikan dalam bentuk uraian yang dijelaskan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan pemahaman dan penjelasan mengenai pembentukan image dari stasiun LPP TVRI Jakarta Pusat.

Dalam penelitian keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan cara membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya dengan cara membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara.Dapat diukur dari adanya wawancara dengan narasumber,yang mana dalam hal ini terjadi kesepakatan data yang dibutuhkan.Penulis juga melakukan observasi dengan terjun langsung di lapangan untuk mengamati permasalahan yang mempengaruhi topik penelitian.Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dan hasil data berupa persepsi, asumsi dan opini. Maka riilnya dalam pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan bahasa penulis menggunakan beberapa cara yaitu mengumpulkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.Keabsahan data yang diperoleh penulis terbukti benar,dimana penulis langsung memperoleh data pengamatan dilapangan yang memperlihatkan secara langsung Peran Humas TVRI dalam mempertahankan citra TVRI Jakarta Pusat.

HASIL DAN BAHASAN

Dalam penelitian ini penulis memilih informan yang berkompeten dalam memberikan informasi mengenai Peran Humas TVRI dalam mempertahankan citra TVRI.Informan yang dimaksud adalah Bapak Afrizal Muslim, SH selaku Manager Humas TVRI dan kepala Staff TVRI Ibu Chandra Kirana. Dari hasil wawancara ada beberapa pernyataan yang sesuai dan dapat ditarik kesimpulan bahwa peran Humas TVRI dalam mempertahankan citra TVRI dilihat dari kegiatannya adalah dengan melakukan program kunjungan yang ada di TVRI serta diperlukannya peningkatan di jejaring sosial agar dapat mengetahui pandangan dan tanggapan masyarakat tentang TVRI.

Selain wawancara penulis juga melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mendukung data yang diperoleh melalui wawancara.Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung dengan mengikuti magang dan ditempatkan di Subbagian Kelembagaan, Hukum dan Humas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI).

Kegiatan kehumasan yang dilakukan peneliti di LPP TVRI adalah sebagai berikut:

1. Membuat buletin internal,

2. Membuat tanda pengenal (ID Card) peserta PKL, 3. Melakukan dokumentasi,

4. Membuat kliping,

5. Melakukan penerimaan tamu kunjungan, 6. Membuat press release dari peliputan, 7. Melakukan pendokumentasian surat,

(6)

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan 1:House Journal (Mengikuti proses pembuatan buletin internal)

LPP TVRI mempunyai buletin internal yang bernama Monitor. Monitor berisikan tentang berita-berita, informasi dan kegiatan- kegiatan internal lembaga di seluruh cabang di Indonesia. Monitor terbit setiap bulan dan merupakan salah satu tugas Humas dalam menjalankannya.Penulis juga melihat proses desain lay-out untuk Monitor. Pengumpulan data untuk Monitor didapat dari berbagai sumber, sumber internal, sumber TVRI cabang daerah dan sumber dari orang umum. Data dikumpulkan dan diseleksi kelayakan untuk masuk dalam Monitor.

Kegiatan 2:Printed Material (Membuat ID Card peserta PKL)

Bagi seluruh peserta Magang di TVRI wajib menggunakan tanda pengenal (ID Card). Karyawan Subbagian Kelembagaan, Hukum dan Humas LPP TVRI bertugas untuk membuat tanda pengenal peserta PKL tersebut. ID Card bertujuan agar para karyawan TVRI mengetahui bahwa pemakai tanda tersebut merupakan mahasiswa maupun pelajar peserta magang sesuai penempatan magang masing-masing.

Mahasiswa atau pelajar yang diterima menjadi peserta Magang di LPP TVRI akan di data oleh Subbagian Humas. Data tersebut meliputi Nama, Asal Sekolah, foto formal berukuran 3x4 dan keterangan bagian penempatan Magang. Data tersebut digunakan untuk membuat kartu tanda pengenal peserta Magang (ID Card). ID Card dibuat melalui printed material berupa kertas berukuran 8.5 cm x 5 cm dan diberi tempat id card agar bisa dipakai. Pada ID Card terdapat stempel TVRI untuk mengesahkan tanda pengenal tersebut.

Kegiatan 3: Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan menghimpun, mengolah dan menganalisis kemudian mengevaluasi seluruh data, informasi dan dokumen tentang suatu kegiatan, peristiwa atau pekerjaan tertentu yang dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak dan kemudian disimpan secara teratur dan sistematis. Humas TVRI harus mempunyai keterampilan dalam pendokumentasian. Dokumentasi dapat berfungsi sebagai penunjang berita atau informasi.

Kegiatan 4:Kliping (Membuat kliping harian dari beberapa surat kabar).

Kliping merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama melakukan Magang di Subbagian Kelembagaan, Hukum dan Humas LPP TVRI. Kegiatan ini sangat berkaitan dengan kemampuan menelah, menganalisis dan kemudian mengevaluasikan perkembangan dari kemajuan pertelevisian, aktivitas, kegiatan, informasi dan berita yang meliputi persoalan pertelevisian, peyiaran dan pers. Hasil dari pengamatan, anilisis dan evaluasi tersebut kemudian disimpan sekaligus dijadikan rujukan penting yang diperlukan untuk membuat program kerja Humas, dan untuk informasi kepada lembaga apabila ada suatu berita terkait tentang lembaga.

Setiap pagi penulis bersama rekan-rekan magang di Subbagian Humas mengamati dan menganalisis beberapa surat kabar untuk dijadikan kliping. Kliping yang dicari mengenai hal-hal seputar dunia pertelevisian, tentang penyiaran, stasiun televisi, pers dan hal-hal yang bersangkutan. Berita yang didapat digunting dan ditempel di kertas blanko khusus kliping. Data-data berita dicantumkan dalam kertas tersebut, meliputi nama surat kabar, tanggal edar surat kabar beserta halaman berita yang didapat tersebut. Setelah data-data lengkap, kumpulan kliping pada satu hari harus terlebih dahulu dikoreksi dan di setujui oleh Manajer Kelembagaan, Hukum dan Humas. Setelah disetujui dan ditandatangani, kumpulan kliping disatukan dalam map khusus kumpulan kliping. Apabila ada kliping yang berpengaruh dengan lembaga, Humas akan menyebarkan berita tersebut kepada kalangan internal lembaga.

Beberapa surat kabar yang terdapat di Humas LPP TVRI:

1. Kompas 6. Jawa Pos

2. Seputar Indonesia 7. Tempo

3. Republika 8. Bisnis Indonesia

4. Pos Kota 9. Media Indonesia

5. Suara Pembaruan 10. Pikiran Rakyat

(7)

Kegiatan 5:Penerimaan Tamu Kunjungan

Tamu adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang untuk mengunjungi instansi atau organsasi untuk kepentingan pekerjaan baik kedinasan maupun pribadi. Tamu yang berkunjung ketempat dimana kita bekerja harus dihormati dan dihargai. Biasanya tamu yang datang tentu mempunyai keperluan yang berhubungan dengan kedinasan. LPP TVRI sering mendapatkan tamu kunjungan yang harus diterima dengan baik.Penulis diharuskan untuk menjamu tamu dengan baik dan memberikan pelayanan dengan baik.

Penulis harus mampu berkomunikasi dengan tamu, menanyakan maksud dan tujuan tamu, dan memberikan informasi yang ingin diketahui oleh tamu. Penulis mendapatkan beberapa kesempatan dalam menerima tamu kunjungan.

Kegiatan 6: Press Release (membuat press release)

Press Release merupakan media yang sering digunakan dalam kegiatan kehumasan. Press release berfungsi sebagai penyebaran berita dan biasanya berisikan tentang informasi perencanaan suatu kegiatan yang akan diadakan atau yang sudah dilaksanakan dan memberikan statement atau solusi dalam memecahkan masalah atau konflik.

Kegiatan 7: Letter (Mendokumentasikan/ mendata surat masuk dan keluar (filing).

Semua surat yang ditujukan untuk TVRI pasti melalui Humas terlebih dahulu. Mendata surat-surat masuk dan surat keluar baik internal maupun eksternal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Humas. Setiap surat masuk dan keluar biasanya disimpan atau dikenal dengan sebutan “difail” (be filed) atau diarsipkan ke dalam suatu tempat tertentu yang sengaja dimaksudkan sebagai tempat penyimpanan surat atau dokumen (filling cabinet).

Surat masuk harus melalui Subbagian Humas terlebih dahulu, disini tugas penulis adalah mendatanya di satu buku yang bernama Buku Surat Masuk. Data yang dicatat pada buku surat masuk adalah tanggal pengiriman, nomor surat (jika ada), nama pengirim, alamat pengirim dan ditujukan kepada siapa. Sama hal nya dengan surat keluar, Humas juga harus mendatanya, kali ini di Buku Surat Keluar. Data pada surat keluar adalah nomor surat, keterangan surat atau perihal, ditujukan kepada siapa dan pengirim surat. Fungsi pendokumentasian data surat ini adalah sebagai bukti tertulis mengenai surat, jika terdapat masalah pada surat tertentu pada masa mendatang, Humas mempunyai dokumentasi data-datanya. Setelah didata oleh Humas, surat tersebut barulah dikirim ke tujuan yang dituju (bagian/divisi lainnya).

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan penulis dengan menggunakan analisis triangulasi.

Di mana yang dimaksud dengan triangulasi yaitu menganalisi jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris(sumber data lain-nya)yang tersedia. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. Yang artinya membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang ada yaitu dengan membandingkan hasil wawancara. Hal ini dilakukan dengan cara penulis membaca seluruh transkrip wawancara yang ada dan mendeskripsikan seluruh pengalaman yang ditemukan dilapangan. Berdasarkan upaya yang dilakukan pada tahap yang dikemukakan tersebut akan diketahui makna baik makna konotatif-denotatif dari pernyataan atas topik atau objek. Penulis juga mengolah semua data yang sudah terkumpul terdiri dari observasi secara langsung maupun dari data primer dan data sekunder.

Masalah secara sederhana bisa dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami,untuk menyelesaikannya diperlukan kemampuan menggunakan pikiran dan keterampilan secara tepat. Misalnya,dari pengumpulan fakta diketahui salah satu masalah yang terlihat jelas dari hasil wawancara dan observasi langsung oleh peneliti adalah kurangnya program acara yang ada dalam TVRI yang seharusnya dapat mampu menarik minat public terhadap TVRI, serta perlunya diagakan program-program tambahan lainnya dalam Humas TVRI agar dapat semakin dekat dengan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara serta observasi secara langsung pada tempat kerja Humas TVRI, penulis bisa mengetahui bagaimana Humas TVRI menjaga citra perusahaannya.Evaluasi terhadap peran Humas ini di lakukan agar Humas TVRI dapat melihat apakah kegiatan yang telah dilakukan oleh Humas TVRI dapat membangun dan mempertahankan citra perusahaan.Penulis menilai bahwa TVRI telah mampu menjaga citra Tvri dengan baik tetapi harus adanya peningkatan dalam kegiatan Humas serta program-program acara yang ada. Serta perlunya pelayanan masyarakat yang lebih baik atau lebih dekat dengan masyarakat,bisa melalui program jejaringan sosial internet yang kian berkembang, agar Humas TVRI dapat mendengar secara cepat tanggapan public tentang citra media televisi TVRI.Kembali pada hasil wawancara,dikatakan bahwa

(8)

kurangnya TVRI terdapat pada program acara yang dimiliki TVRI, maka program acara TVRI harus dapat ditambah agar dapat lebih menarik minat masyarakat. Sehingga Humas TVRI harus mampu mengembangkan hal tersebut serta dapat memuaskan kebutuhan publik yang merupakan layanan sosial utama mereka.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat peneliti simpulkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Humas TVRI belum berperan secara optimal, karena masih memfokuskan pada program kunjungan, media monitoring, dan press release saja.

2. Humas masih berfokus dalam membina hubungan external, tetapi tidak pernah melakukan penelitian atau evaluasi terhadap citra TVRI di mata masyarakat.

3. Kegiatan yang ada di humas TVRI antara lain seperti membuat Press release, media partner, sebagai badan koordinasi kehumasan berita, membuat buletin internal, mendata serta menerima praktek magang, penghubung dengan TVRI luar Jakarta, serta menerima kunjungan universitas atau sekolah- sekolah.

4. Kendala yang ada dalam kegiatan humas, yaitu kurang optimalnya penggunaan internet dan media sosial yang ada.

Setelah melakukan penelitian,penulis mendapatkan berbagai saran, antara lain : Saran secara akademis

1. Penulis berharap agar peneliti lainnya dapat melakukan penelitian yang lebih dalam terhadap hasil kegiatan tugas akhir mereka, agar mereka dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang hasil penelitian mereka.

2. Serta penulis berharap agar peneliti nantinya menggunakan thesis-thesis yang lebih banyak dan berhubungan agar dapat menemukan hasil – hasil teori yang baru dan berkembang untuk kedepannya dan mendapatkan pengalaman dan pelajaran dari pengumpulan data dan kegiatan tugas akhir ini.

Saran secara Praktis

1. Untuk meningkatkan program acara Televisi di TVRI,membuat program acara yang menarik lainnya sehingga dapat menarik lebih banyak minat masyarakat terhadap TVRI.

2. Menurut penulis,perlunya meningkatkan kinerja Humas di bidang internet agar dapat mempermudah media sosialisasi terhadap masyarakat dan dapat membina hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat.

3. Diharapkan Humas TVRI juga tetap mempertahankan serta meningkatkan kinerjanya di tengah persaingan antar pertelevisian yang berlangsung semakin ketat, meyiapkan strategi-strategi yang baik untuk menjadikan LPP TVRI menjadi lebih baik hingga menjadi yang terdepan.

REFERENSI

Hamid. (2012). Komunikasi Dan Public Relations. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hung.(2008). The Efect of image on Public Relations Perceptions and Customer Loyalty. 25(2),237- 246.

Kriyantono, R.(2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Morissan.(2010). Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.

Ruslan, R (2012). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT Raj aGrafindo Persada, Rajawali Pers.

(9)

RIWAYAT HIDUP

Cynthya Davina, Palembang pada 11 oktober 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada tahun 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan strategis k.ebijakan pengembangan komoditas ungguIan jambu mete di Kabupaten Buton temyata belum meonnjang peugembangan komoditas ungguIan jambu mete secara baik,

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang menyatakan gugatan para penggugat

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Direktorat Sabhara Polda Jateng akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Scene 6 Timelapse Informasi wisatawan untuk memanfaatkan fasilitas camping ground agar dapat menikmati dengan wisata Lereng Kelir. Scene 7 Long shot, Medium shot,

terbang (VFA), populasi mikroba rumen, serta produksi protein mikroba rumen. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis sidik ragam. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa:

Penelitian ini dilatar belakangi kualitas pelayanan Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang yang nilai kurang optimal, petugas loket kurang teliti dalam menerima

Dalam kegiatan penutup dalam proses pembelajaran guru PAI membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan, melakukan penilaian dan refleksi

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa eksklusivitas pemberian ASI tidak dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, sikap ibu, peran keluarga dan peran tenaga kesehatan,