https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN
PADA PT.GICI GROUP BATAM
Letanli Ayu Susantri, Sari Sabrina
1
STMIK GICI Batam, Komp. Batu Aji Centre Park-Simpang Base Camp-Batam email: @letanliayususantri@yahoo.com
2
Akademi Akuntansi Permata Harapan, Komp Perumahan Graha Nusa Permai, Cikitsu email: sabrinas1624@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini berawal dari rasa penasaran peneliti dengan tingginya tingkat loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey, melalui kuesioner. Ukuran besarnya sampel yang di ambil 42 responden. Metode pengolahan data menggunakan metode regresi linear berganda. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas data dan uji reliabilitas data. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikoliniearitas dan heteroskedastisitas. Uji pengaruh antar variabel menggunakan analisis regresi linier berganda, koefisiensi determinasi (R
2). Uji hepotesis menggunakan uji-t dan uji F. Dari hasil analisis diperoleh bahwa 1) terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan dengan tingkat signifikan 0.000 < dari 0.05 2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan dengan tingkat signifikan 0.537 tersebut > dari 0.05 3) gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan mempengaruhi loyalitas karyawan dengan tingkat signifikan 0.000 < dari 0.05. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Loyalitas
Abstract
This study originated from the curiosity of researchers with high levels of employee loyalty GICI Business School in Batam PT GICI Group. This study aims to determine the effect of leadership styles, organizational culture on employee loyalty GICI Business School in Batam PT GICI Group.
The data collection technique using a survey method, through a questionnaire. The amount of samples taken 42 respondents. Data processing method using multiple linear regression method.
Test the quality of the data used to test the validity of data validity and reliability of data. classical assumption test using normality test, multicollinearity and heteroscedasticity. Test the influence of variables using multiple linear regression analysis, the coefficient of determination (R2). Hepotesis test using t-test and F test analysis results indicate that 1) there is the effect of leadership style on employee loyalty with a significant level of 0.000 < 0.05 2) there is no significant influence of organizational culture on employee loyalty with a significant level of this 0.537 > 0.05 3) leadership style and organizational culture simultaneously influencing employee loyalty with a significant level of 0.000 < 0.05. From the results of this analysis can be concluded that the variables of leadership style and influence of organizational culture on employee loyalty.
Keywords : Employee Loyalty , Leadership Styles , Organizational Culture
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan dari keberhasilan mengelola sumber daya manusia. Sumber daya manusia memiliki peranan penting walaupun aspek teknologi yang digunakan dalam suatu perusahaan sangat sempurna namun sumber daya manusia yang tidak memadai, maka akan sulit kiranya efektivitas dan efesiensi kerja berjalan dengan baik dan organisasi akan sulit bertahan.
Selain sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan juga sangat memerlukan karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi dikarenakan karyawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan berarti mempunyai rasa keterkaitan dan empati yang tinggi pula terhadap perusahaannya. Loyalitas karyawan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Loyalitas menurut (Khuong, Tung, Thi, &
Trang, 2014) “employee loyalty to supervisor is a concept that describes the degree to which the employees or followers are committed for their work and their supervisors, including realizing their personal responsibility for the work and whether they tend to look for new job opportunities or not (Coughlan, 2005)”
yang artinya Loyalitas karyawan kepada atasan adalah konsep yang menggambarkan sejauh mana karyawan atau pengikut berkomitmen untuk pekerjaan dan atasan mereka, termasuk menyadari tanggung jawab pribadi mereka atas pekerjaan dan apakah mereka cenderung mencari peluang kerja baru atau tidak.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan yang baik bagi bawahannya. Pemimpin harus mampu menghadapi berbagai persoalan yang timbul pada perusahaan yang dipimpinnya.
Jadi, seorang pemimpin harus mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada, baik yang menyangkut perusahaan maupun karyawannya sehingga tercipta hubungan yang baik antara karyawan dan kepemimpinannya. Terdapat empat jenis gaya kepemimpinan menurut Robbins (2006) yaitu (1) kharismatik (2) transaksional (3) transformasional dan (4) visioner (Sari Yunita M, 2014). Menururt Rivai (2004) gaya kepemimpinan adalah gaya menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya, sesuai dengan Thoha (2010) Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.
Selain gaya kepemimpinan faktor lain yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah budaya organisasi.
Penelitian yang dilakukan (Zainul Arifin
Noor, 2012) mengatakan budaya
organisasi dan komitmen organisasi
merupakan faktor yang paling kritis di
dalam organisasi, keduanya menentukan
nada untuk seluruh organisasi dan
mempengaruhi komunikasi, pengambilan
keputusan, dan pola kepemimpinan dari
seluruh sistem. Bukan hal yang mudah
bagi pemimpin dalam suatu perusahaan
untuk mencitrakan budaya organisasi yang
berbeda dengan budaya organisasi
perusahaan lain. Budaya kerja yang
menancap kuat dalam diri karyawanakan
memberikan dampak terhadap
meningkatnya efektivitas sebuah
organisasi, yaitu meningkatnya kinerja
karyawan. Hal ini dikarenakan budaya
organisasi yang dimaksud akan berdampak
pada sinergitas organisasi, karena adanya
komitmen yang kuat pula terhadap
organisasi. Sebaliknya, budaya organisasi
yang lemah, akan berdampak pada tingkat
komitmen karyawan yang rendah. Pada
gilirannya akan menjadikan menurunnya
kinerja karyawan yang rendah pula, serta
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis akan diikuti oleh menurunnya tingkat
efektivitas organisasi menurut penelitian (Asfiah, 2009).
Lembaga pendidikan bisnis besar yang ada di kota Batam dengan visi yang luar biasa untuk melahirkan dan meningkatkan kemampuan calon-calon wirausaha kelak tentu disertakan dengan loyalitas karyawan GICI Business School yang dengan setia mempertahankan, mengembangangkan dan terus memajukan dari pesaing lembaga pendidikan bisnis lainnya. Serta tetap bertahan dalam kondisi terbaik maupun terburuknya karyawan.
Berikut tabel data karywan PT GICI Group.
Tabel 1. Data Karyawan PT GICI Group
Keterangan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
karyawan sebelumnya
147 180 212 226 231
Jumlah karyawan masuk
61 56 26 78 69
Jumlah karyawan keluar
28 24 12 73 51
Jumlah 180 212 226 231 249 Sumber : Data bagian kepegawaian PT GICI Group Batam tahun 2015
Berdasarkan dari data tabel di atas, terlihat setiap tahunnya ada karyawan yang keluar, hal ini menjadikan adanya permasalahan yang membuat karyawan tidak loyal terhadap perusahaan. Banyak hal yang menyebabkan karyawan berperilaku tidak loyal. Loyalitas karyawan ditunjukkan dengan komitmen karyawan didalam perusahaan, komitmen dalam berorganisasi dapat berebentuk karena adanya beberapa faktor baik dari organisasi maupun dari individu sendiri (Suhendi, 2010). Namun banyak fakta yang menunjukkan bahwa hubungan dengan pemimpin perusahaan dengan karyawan masih sangat buruk. Hal tersebut berhubungan dengan gaya kepemimpinan
yang mengakibatkan gejala-gejala timbulnya ketidak loyalitasan karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam, yaitu dimana karyawannya tidak mampu mandiri dalam mengambil keputusan bahkan untuk masalah yang kecil karena selalu disalahkan setelah mengambil keputusan dan dianggap tidak berkoordinasi sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan pada PT. GICI Group Batam.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah :
Gambar.1 Kerangka Pemikiran
H1 H3
H2
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H1:Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam
H2 :Terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam
H3:Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam
Gaya Kepemimpinan
Loyalitas Karyawan Budaya
Organisasi
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan jenis asosiatif dengan jenis data kuantitatif.
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah 42 karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam pada cabang Kepri Mall dan Cikitsu.
Dikarenakan kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel yaitu 42 karyawan. Pada penelitian ini menggunakan jenis data primer dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kuisioner.
Variabel operasional pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Gaya Kepemimpinan (X
1)
Definisi gaya kepemimpinan merupakan sikap yang digunakan pemimpin untuk memotivasi, mempengaruhi anggotanya untuk menjalankan kepemimpinannya agar dapat memaksimumkan produktivitas dan melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Indikator : kemampuan mengambil keputusan, kemampuan memotivasi, kemampuan komunikasi, kemampuan mengendalikan bawahan, tanggung jawab, kemampuan mengendalikan emosional
b. Budaya Organisasi (X
2Definisi budaya organisasi merupakan peraturan-peraturan yang harus di penuhi untuk mengarahkan sikap anggota organisasi sebagai cara menyikapi dan menanggani masalah yang ada dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima di lingkungan dan dapat dibedakan dengan budaya organisasi perusahaan lain.
Indikator : inovasi dan pengambilan risiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang,
orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan
c. Loyalitas Karyawan (Y)
Definisi loyalitas karyawan adalah sikap dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, disiplin, serta jujur dalam bekerja, menciptakan suasana yang mendukung dan menyenangkan di tempat kerja, dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang demi kemajuan organisasi.
Indikator : ketaatan dan kepatuhan, tanggung jawab, pengabdian, dan kejujuaran.
Teknik analisis data pada penelitian ini dengan uji kualitas data yaitu validitas dan reliabilitas. Selanjutkan dilakukan uji asumsi klasik dimana terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Setelah uji asumsi klasik terpenuhi maka dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu uji t dan uji F, Analisis regresi linear berganda, dan uji koefisien determinasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Tabel di atas memperlihatkan nilai
Corrected Item Total Correlation untuk variabel Gaya Kepemimpinan, budaya organisasi dan loyalitas karyawan berkisar antara 0.362 sampai dengan 0.749. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan adalah valid, karena memiliki nilai lebih besar dari nilai r tabel = 0.360.
Uji Reliabilitas
Tabel 3.2. Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha
Gaya Kepemimpinan 0.853
Budaya Organisasi 0.851
Loyalitas Karyawan 0.853 Sumber: Pengolahan data primer tahun 2016
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas > 0.6 maka dapat
disimpulkan bahwa data variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan loyalitas karyawan tersebut reliabel.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Tabel 3.3. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian normalitas bahwa nilai signifikan setiap variabel lebih besar dari 0.05 seperti gaya kepemimpinan dengan hasil 0.380, budaya organisasi dengan hasil 0.232 dan loyalitas karyawan dengan hasil 0.833 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar3.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Pengolahan data primer tahun 2016
Berdasarkan output scatterplot di atas, terlihat titik-titk menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Uji Multikoliniaritas
Tabel 3.4. Hasil Uji Multikoliniaritas
Dari tabel di atas dapat di lihat nilai VIF gaya kepemimpinan 2.219 < 10 dan tolerance 0.451 > 0.1. Nilai VIF budaya organisasi 2.219 < 10 dan tolerance 0.451
< 0.1. Berdasarkan nilai tersebut, disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Hipotesis Uji t
Tabel 3.5. Hasil Uji t
Berdasarkan tabel di atas Nilai sig variabel gaya kepemimpinan = 0.000 (0.000 <
0.050) yang berarti Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam. Nilai sig variabel budaya organisasi = 0.537 (0.538 > 0.050) yang berarti bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam.
Uji F
Tabel 3.6. Hasil Uji F
Sumber: Pengolahan data primer tahun 2016