• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT.GICI GROUP BATAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT.GICI GROUP BATAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

PADA PT.GICI GROUP BATAM

Letanli Ayu Susantri, Sari Sabrina

1

STMIK GICI Batam, Komp. Batu Aji Centre Park-Simpang Base Camp-Batam email: @letanliayususantri@yahoo.com

2

Akademi Akuntansi Permata Harapan, Komp Perumahan Graha Nusa Permai, Cikitsu email: sabrinas1624@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berawal dari rasa penasaran peneliti dengan tingginya tingkat loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey, melalui kuesioner. Ukuran besarnya sampel yang di ambil 42 responden. Metode pengolahan data menggunakan metode regresi linear berganda. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas data dan uji reliabilitas data. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikoliniearitas dan heteroskedastisitas. Uji pengaruh antar variabel menggunakan analisis regresi linier berganda, koefisiensi determinasi (R

2

). Uji hepotesis menggunakan uji-t dan uji F. Dari hasil analisis diperoleh bahwa 1) terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan dengan tingkat signifikan 0.000 < dari 0.05 2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan dengan tingkat signifikan 0.537 tersebut > dari 0.05 3) gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan mempengaruhi loyalitas karyawan dengan tingkat signifikan 0.000 < dari 0.05. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Loyalitas

Abstract

This study originated from the curiosity of researchers with high levels of employee loyalty GICI Business School in Batam PT GICI Group. This study aims to determine the effect of leadership styles, organizational culture on employee loyalty GICI Business School in Batam PT GICI Group.

The data collection technique using a survey method, through a questionnaire. The amount of samples taken 42 respondents. Data processing method using multiple linear regression method.

Test the quality of the data used to test the validity of data validity and reliability of data. classical assumption test using normality test, multicollinearity and heteroscedasticity. Test the influence of variables using multiple linear regression analysis, the coefficient of determination (R2). Hepotesis test using t-test and F test analysis results indicate that 1) there is the effect of leadership style on employee loyalty with a significant level of 0.000 < 0.05 2) there is no significant influence of organizational culture on employee loyalty with a significant level of this 0.537 > 0.05 3) leadership style and organizational culture simultaneously influencing employee loyalty with a significant level of 0.000 < 0.05. From the results of this analysis can be concluded that the variables of leadership style and influence of organizational culture on employee loyalty.

Keywords : Employee Loyalty , Leadership Styles , Organizational Culture

(2)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis PENDAHULUAN

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan dari keberhasilan mengelola sumber daya manusia. Sumber daya manusia memiliki peranan penting walaupun aspek teknologi yang digunakan dalam suatu perusahaan sangat sempurna namun sumber daya manusia yang tidak memadai, maka akan sulit kiranya efektivitas dan efesiensi kerja berjalan dengan baik dan organisasi akan sulit bertahan.

Selain sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan juga sangat memerlukan karyawan yang memiliki loyalitas yang tinggi dikarenakan karyawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan berarti mempunyai rasa keterkaitan dan empati yang tinggi pula terhadap perusahaannya. Loyalitas karyawan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Loyalitas menurut (Khuong, Tung, Thi, &

Trang, 2014) “employee loyalty to supervisor is a concept that describes the degree to which the employees or followers are committed for their work and their supervisors, including realizing their personal responsibility for the work and whether they tend to look for new job opportunities or not (Coughlan, 2005)”

yang artinya Loyalitas karyawan kepada atasan adalah konsep yang menggambarkan sejauh mana karyawan atau pengikut berkomitmen untuk pekerjaan dan atasan mereka, termasuk menyadari tanggung jawab pribadi mereka atas pekerjaan dan apakah mereka cenderung mencari peluang kerja baru atau tidak.

Seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan yang baik bagi bawahannya. Pemimpin harus mampu menghadapi berbagai persoalan yang timbul pada perusahaan yang dipimpinnya.

Jadi, seorang pemimpin harus mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada, baik yang menyangkut perusahaan maupun karyawannya sehingga tercipta hubungan yang baik antara karyawan dan kepemimpinannya. Terdapat empat jenis gaya kepemimpinan menurut Robbins (2006) yaitu (1) kharismatik (2) transaksional (3) transformasional dan (4) visioner (Sari Yunita M, 2014). Menururt Rivai (2004) gaya kepemimpinan adalah gaya menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya, sesuai dengan Thoha (2010) Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.

Selain gaya kepemimpinan faktor lain yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah budaya organisasi.

Penelitian yang dilakukan (Zainul Arifin

Noor, 2012) mengatakan budaya

organisasi dan komitmen organisasi

merupakan faktor yang paling kritis di

dalam organisasi, keduanya menentukan

nada untuk seluruh organisasi dan

mempengaruhi komunikasi, pengambilan

keputusan, dan pola kepemimpinan dari

seluruh sistem. Bukan hal yang mudah

bagi pemimpin dalam suatu perusahaan

untuk mencitrakan budaya organisasi yang

berbeda dengan budaya organisasi

perusahaan lain. Budaya kerja yang

menancap kuat dalam diri karyawanakan

memberikan dampak terhadap

meningkatnya efektivitas sebuah

organisasi, yaitu meningkatnya kinerja

karyawan. Hal ini dikarenakan budaya

organisasi yang dimaksud akan berdampak

pada sinergitas organisasi, karena adanya

komitmen yang kuat pula terhadap

organisasi. Sebaliknya, budaya organisasi

yang lemah, akan berdampak pada tingkat

komitmen karyawan yang rendah. Pada

gilirannya akan menjadikan menurunnya

kinerja karyawan yang rendah pula, serta

(3)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis akan diikuti oleh menurunnya tingkat

efektivitas organisasi menurut penelitian (Asfiah, 2009).

Lembaga pendidikan bisnis besar yang ada di kota Batam dengan visi yang luar biasa untuk melahirkan dan meningkatkan kemampuan calon-calon wirausaha kelak tentu disertakan dengan loyalitas karyawan GICI Business School yang dengan setia mempertahankan, mengembangangkan dan terus memajukan dari pesaing lembaga pendidikan bisnis lainnya. Serta tetap bertahan dalam kondisi terbaik maupun terburuknya karyawan.

Berikut tabel data karywan PT GICI Group.

Tabel 1. Data Karyawan PT GICI Group

Keterangan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah

karyawan sebelumnya

147 180 212 226 231

Jumlah karyawan masuk

61 56 26 78 69

Jumlah karyawan keluar

28 24 12 73 51

Jumlah 180 212 226 231 249 Sumber : Data bagian kepegawaian PT GICI Group Batam tahun 2015

Berdasarkan dari data tabel di atas, terlihat setiap tahunnya ada karyawan yang keluar, hal ini menjadikan adanya permasalahan yang membuat karyawan tidak loyal terhadap perusahaan. Banyak hal yang menyebabkan karyawan berperilaku tidak loyal. Loyalitas karyawan ditunjukkan dengan komitmen karyawan didalam perusahaan, komitmen dalam berorganisasi dapat berebentuk karena adanya beberapa faktor baik dari organisasi maupun dari individu sendiri (Suhendi, 2010). Namun banyak fakta yang menunjukkan bahwa hubungan dengan pemimpin perusahaan dengan karyawan masih sangat buruk. Hal tersebut berhubungan dengan gaya kepemimpinan

yang mengakibatkan gejala-gejala timbulnya ketidak loyalitasan karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam, yaitu dimana karyawannya tidak mampu mandiri dalam mengambil keputusan bahkan untuk masalah yang kecil karena selalu disalahkan setelah mengambil keputusan dan dianggap tidak berkoordinasi sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan pada PT. GICI Group Batam.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah :

Gambar.1 Kerangka Pemikiran

H1 H3

H2

Hipotesis pada penelitian ini adalah:

H1:Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam

H2 :Terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam

H3:Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam

Gaya Kepemimpinan

Loyalitas Karyawan Budaya

Organisasi

(4)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan jenis asosiatif dengan jenis data kuantitatif.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah 42 karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam pada cabang Kepri Mall dan Cikitsu.

Dikarenakan kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel yaitu 42 karyawan. Pada penelitian ini menggunakan jenis data primer dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kuisioner.

Variabel operasional pada penelitian ini sebagai berikut :

a. Gaya Kepemimpinan (X

1

)

Definisi gaya kepemimpinan merupakan sikap yang digunakan pemimpin untuk memotivasi, mempengaruhi anggotanya untuk menjalankan kepemimpinannya agar dapat memaksimumkan produktivitas dan melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Indikator : kemampuan mengambil keputusan, kemampuan memotivasi, kemampuan komunikasi, kemampuan mengendalikan bawahan, tanggung jawab, kemampuan mengendalikan emosional

b. Budaya Organisasi (X

2

Definisi budaya organisasi merupakan peraturan-peraturan yang harus di penuhi untuk mengarahkan sikap anggota organisasi sebagai cara menyikapi dan menanggani masalah yang ada dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima di lingkungan dan dapat dibedakan dengan budaya organisasi perusahaan lain.

Indikator : inovasi dan pengambilan risiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang,

orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan

c. Loyalitas Karyawan (Y)

Definisi loyalitas karyawan adalah sikap dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, disiplin, serta jujur dalam bekerja, menciptakan suasana yang mendukung dan menyenangkan di tempat kerja, dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang demi kemajuan organisasi.

Indikator : ketaatan dan kepatuhan, tanggung jawab, pengabdian, dan kejujuaran.

Teknik analisis data pada penelitian ini dengan uji kualitas data yaitu validitas dan reliabilitas. Selanjutkan dilakukan uji asumsi klasik dimana terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Setelah uji asumsi klasik terpenuhi maka dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu uji t dan uji F, Analisis regresi linear berganda, dan uji koefisien determinasi

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas

(5)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Tabel di atas memperlihatkan nilai

Corrected Item Total Correlation untuk variabel Gaya Kepemimpinan, budaya organisasi dan loyalitas karyawan berkisar antara 0.362 sampai dengan 0.749. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan adalah valid, karena memiliki nilai lebih besar dari nilai r tabel = 0.360.

Uji Reliabilitas

Tabel 3.2. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha

Gaya Kepemimpinan 0.853

Budaya Organisasi 0.851

Loyalitas Karyawan 0.853 Sumber: Pengolahan data primer tahun 2016

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas > 0.6 maka dapat

disimpulkan bahwa data variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan loyalitas karyawan tersebut reliabel.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Tabel 3.3. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian normalitas bahwa nilai signifikan setiap variabel lebih besar dari 0.05 seperti gaya kepemimpinan dengan hasil 0.380, budaya organisasi dengan hasil 0.232 dan loyalitas karyawan dengan hasil 0.833 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar3.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Pengolahan data primer tahun 2016

Berdasarkan output scatterplot di atas, terlihat titik-titk menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.

(6)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Uji Multikoliniaritas

Tabel 3.4. Hasil Uji Multikoliniaritas

Dari tabel di atas dapat di lihat nilai VIF gaya kepemimpinan 2.219 < 10 dan tolerance 0.451 > 0.1. Nilai VIF budaya organisasi 2.219 < 10 dan tolerance 0.451

< 0.1. Berdasarkan nilai tersebut, disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Hipotesis Uji t

Tabel 3.5. Hasil Uji t

Berdasarkan tabel di atas Nilai sig variabel gaya kepemimpinan = 0.000 (0.000 <

0.050) yang berarti Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam. Nilai sig variabel budaya organisasi = 0.537 (0.538 > 0.050) yang berarti bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam.

Uji F

Tabel 3.6. Hasil Uji F

Sumber: Pengolahan data primer tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil nilai F-hitung sebesar 28.931 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 ( 0.000 <

0.05) maka hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap loyalitas karyawan pada GICI Business School di PT GICI Group Batam.

Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 3.7. Hasil Uji Linear Berganda

Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 31.248 + 0.377 X1 + 0.064 X2 Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa :

a. Nilai konstanta memiliki nilai sebesar 31.248 ini menunjukan jika Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi nilai adalah nol, maka Loyalitas Karyawan memiliki nilai 31.248

b. Koefisien kepemimpinan benilai positif

artinya terdapat hubungan positif antara

Gaya Kepemimpinan dengan Loyalitas

Karyawan, artinya semakin meningkat

nilai Kepemimpinan maka akan

meningkatkan Kinerja Karyawan.

(7)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Variabel Gaya Kepemimpinan memiliki

nilai koefisien regresi sebesar 0.377 ini berarti jika variabel independen lain nilanya tetap atau tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 poin atau 1% variabel

Gaya Kepemimpinan akan

meningkatkan Loyalitas Karyawan sebesar 0.377.

c. Koefisien komunikasi benilai positif artinya terdapat hubungan positif antara Budaya Organisasi dengan Loyalitas Karyawan, artinya semakin meningkat nilai Budaya Organisasi maka akan meningkatkan Loyalitas Karyawan.

Variabel Budaya Organisasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.064, ini berarti jika variabel independen lain nilainya tetap atau tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 poin atau 1% variabel Budaya Organisasi akan meningkatkan Loyalitas karyawan sebesar 0.064.

Koefisien Determinasi

Tabel 3.8. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R

2

) yang diperoleh sebesar 0.577. Hal ini berarti 57.7% variasi variabel loyalitas karyawan dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi, sedangkan sisanya 42.3%

diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Pembahasan dari masing-masing pengaruh variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam

Hipotesis 1: Dari hasil uji t nilai variabel gaya kepemimpinan sebesar 4.629 dengan taraf signifikansi hitung sebesar 0.000 tersebut lebih kecil dari 0.05, maka secara

parsial variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian (Khuong et al., 2014) “The result pointed out that the higher levels of transactional leadership, transformational leadership, and organic leadership were positively associated with the higher level of employee loyalty” yang berarti menunjukkan bahwa tingkat kepemimpinan transaksional yang lebih tinggi, kepemimpinan transformasional, dan kepemimpinan organik dikaitkan secara positif dengan tingkat loyalitas karyawan yang lebih tinggi. Karyawan yang baik, sangat didukung dari sikap pimpinan mereka. Handoko (2009) kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Sangat diperlukan teladan dari seorang pemimpin, sebab pemimpin adalah panutan dan sorotan dari bawahannya.

Selanjutnya (Ding, Lu, Song, & Lu, 2012)

“The research by Liden shows that another aspect of servant leadership, help- ing subordinates grow and succeed, has a positive impact on improving employee loyalty” artinya menunjukkan bahwa aspek kepemimpinan lainnya, membantu bawahan tumbuh dan berhasil, memiliki dampak positif pada peningkatan loyalitas karyawan.

Menurut Thoha (2002) merupakan norma

perilaku yang digunakan seseorang pada

saat orang tersebut mencoba

mempengaruhi orang lain seperti yang ia

lihat. Kebanyakan orang menganggap gaya

kepemimpinan merupakan tipe

kepemimpinan. Hal ini antara lain

dinyatakan oleh Siagian (2010), bahwa

gaya kepemimpinan sesorang adalah

identik dengan tipe kepemimpinan orang

yang bersangkutan, yaitu cara-cara yang

disenangi dan digunakan oleh seseorang

sebagai wahana untuk menjalankan

kepemimpinannya. Dengan adanya gaya

kepemimpinan disuatu perusahaan yang

digunakan kepada karyawan, melihatkan

(8)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis pengaruh loyalitas pada karyawan di

perusahaan tersebut.

2. Pengaruh budaya organisasi terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam Hipotesis 2: Dari hasil uji t nilai variabel budaya organisasi sebesar 0.621 dengan taraf signifikansi hitung sebesar 0.537 tersebut lebih besar dari 0.05, maka secara parsial variabel budaya organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas karyawan.

Selain gaya kepemimpinan budaya organisasi mampu mempengaruhi loyalitas karyawan pada suatu perusahaan. (Ayu &

Suprayetno, 2008) mengemukakan bahwa budaya perusahaan (corporate culture) merupakan aplikasi dari budaya organisasi (organizational culture) terhadap badan usaha atau perusahaan. Kedua istilah ini sering dipergunakan untuk maksud yang sama secara bergantian. (Ayu &

Suprayetno, 2008) mengemukakan bahwa budaya organisasi sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu sarana untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan. Namun pada penelitian ini budaya organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan diduga adanya faktor-faktor lain yang ada. Sesuai hasil penelitian (Suharti

& Suliyanto, 2012) “this research showed that organizational culture and leadership style will affect employee engagement first and then have an impact on loyalty, not like as stated in some literatures that organizational culture and leadership have direct correlation toward employees’

loyalty” artinya penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi dan gaya kepemimpinan akan mempengaruhi keterlibatan karyawan terlebih dahulu dan kemudian berdampak pada loyalitas, tidak seperti yang dinyatakan dalam beberapa literatur bahwa budaya organisasi dan kepemimpinan memiliki korelasi langsung terhadap loyalitas karyawan.

Maka dari itu dapat diartikan bahwa loyalitas juga merupakan sebagai kesetiaan Tanpa ukuran yang valid dan reliabel dari aspek kritis budaya organisasi, maka pernyataan tentang dampak budaya pada kinerja akan terus berdasarkan pada spekulasi, observasi personal dan studi kasus.

3. Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap loyalitas karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam

Hipotesis 3: Dari Hasil uji F dengan nilai signifikan adalah 0.000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05, maka secara simultan variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi mempunyai hubungan terhadap loyalitas karyawan.

Menurut Thoha (2002) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat. (Ayu &

Suprayetno, 2008) mengemukakan bahwa budaya perusahaan (corpo-rateculture) merupakan aplikasi dari budaya organisasi (organizational culture) terhadap badan usaha atau perusahaan, kedua istilah ini sering dipergunakan untuk maksud yang sama secara bergantian. Karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, tidak akan terlepas dari pemimpinnya, gaya kepemimpinan yang baik serta budaya organisasi yang diterapkan saat penyampaian atau pengarahan tugas kepada karyawan merupakan faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan. Datang lebih awal dari jam kerja, pulang paling terakhir dari semua karyawan dan siap membantu siapa saja merupakan modal utama yang harus dimiliki para karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam dalam menunjukkan loyalitasnya.

Untuk itulah, maka dapat dikemukakan

bahwa gaya kepemimpinan tanpa

menciptakan budaya organisasi yang baik

(9)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis pada suatu perusahaan akan kurang efektif.

Oleh karena itu setiap pimpinan harus berusaha agar dapat menciptakan budaya organisasi yang baik.

SIMPULAN

1. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh dan memiliki signifikansi positif terhadap variabel terikat, yaitu loyalitas karyawan. Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0.000

<0.05.

2. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu budaya organisasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu loyalitas karyawan. Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0.537 > 0.05.

3. Berdasarkan hasil uji F, maka dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu tingkat gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu loyalitas karyawan . Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung 28.931 dengan tingkat signifikan 0.000 < 0,05.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada seluruh karyawan GICI Business School di PT GICI Group Batam yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

DAFTAR PUSTAKA

Asfiah, N. (2009). Budaya Kerja Rumah Sakit Islam „ Aisyiyah Malang Upaya Untuk Meningkatkan. Humanity, IV.

Ayu, I., & Suprayetno, A. (2008).

Pengaruh Motivasi Kerja , Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan ( Studi kasus

pada PT . Pei Hai International Wiratama Indonesia ). Manajemen Dan Kewirausahaan, 10 No. 2(1996), 124–135.

Ding, D., Lu, H., Song, Y., & Lu, Q.

(2012). Relationship of Servant Leadership and Employee Loyalty : The Mediating Role of Employee Satisfaction. iBusiness, 4(September), 208–215.

Khuong, M. N., Tung, N. N., Thi, P., &

Trang, H. (2014). The Effects of Leadership Styles toward Salespersons Loyalty - A Study of Import-Export Companies in Ho Chi Minh City , Vietnam. International Journal of Current Research and Academic Review, 2(6), 121–131.

Sari Yunita M, R. H. (2014). Media Ekonomi Dan Manajemen Vol. 29 No. 1 Januari 2014. Media Ekonomi Dan Manajemen, 29(1).

Suharti, L., & Suliyanto, D. (2012). The Effects of Organizational Culture and Leadership Style toward Employee Engagement and Their Impacts toward Employee Loyalty Suharti &

Suliyanto. Business Research, 2(5), 128–139.

Zainul Arifin Noor. (2012). Zainul Arifin Noor Universitas Achmad Yani Banjarmasin , Kalimantan Selatan Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha menunjukkan adanya persaingan yang semakin lama semakin ketat . Hal ini dan pelayanan yang baik pula . Mampunya yang semakin ketat tersebut. Ekonomi Dan Keuangan, 16(80), 473–486.

Handoko, Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.

Miftah Thoha. 2010. Kepemimpinan dan

manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.

(10)

https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis Siagian, Sondang P. 2010. Teori dan

Praktek Kepemimpinan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suhendi, Hendi dan Anggara. 2010.

Perilaku Organisasi. Bandung:

Pustaka Setia.

Gambar

Tabel  1.  Data  Karyawan  PT  GICI  Group  Keterangan  Tahun  2011  2012  2013  2014  2015  Jumlah  karyawan  sebelumnya  147  180  212  226  231  Jumlah  karyawan  masuk  61  56  26  78  69  Jumlah  karyawan  keluar  28  24  12  73  51  Jumlah  180  212
Tabel 3.2. Uji Reliabilitas
Tabel 3.7. Hasil Uji Linear Berganda

Referensi

Dokumen terkait

Dalam metode ini, sistem pengawasan yang efektif dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Unissula harus melakukan kontak secara teratur dengan manajemen bank untuk

Berdasarkan rumusan masalah pada bab I dan pembahasan bab V dari penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada

Modernisasi yang dilakujkan akan memungkinkan Indosat untuk melayani lebih banyak pelanggan di jaringan-nya, meningkatkan secara signifikan kualitas dan kecepatan layanan

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI GURU AGAMA HINDU.

prototyp e 1 inilah yang selanjutnya di uji cobakan kepada mahasiswa. Jika hasil analisis menunjukkan tidak valid, maka dilakukan revisi total.Hasil revisi ini

Penempatan Carbon Wrapping adalah pada bagian bawah balok di sepanjang bentang, yang pertama dipasang sebesar setengah lebar balok (kode BCW-0,5b), kedua dipasang sebesar lebar

Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 Edited by Foxit

Dalam hal ini harus ada media pendukung yang akan menginformasikan atau mempromosikan Perkampungan Budaya Betawi, sehingga dengan ada nya media promosi tersebut masyarakat