• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya."

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat Tahun 2014 ini dapat diselesaikan.

LAPORAN KINERJA Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya merupakan laporan capaian kinerja dari pelaksanaan kegiatan setiap sub program untuk mendukung program peningkatan produksi perikanan budidaya oleh seluruh unit kerja lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada tahun 2014, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai upaya mendukung kegiatan pembangunan perikanan budidaya.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Jakarta, Januari 2015

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Moh. Abduh Nurhidajat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

(2)

ii

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... 1

BAB 1. PENDAHULUAN ... 4

1.1. Latar Belakang ... 4

1.2. Maksud dan Tujuan ... 4

1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 4

1.4. Struktur Organisasi ... 5

1.5. Keragaan SDM Sesditjen Perikanan Budidaya ... 7

1.6. Sistematika Penyajian ... 7

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 8

2.1. Rencana Strategis Ditjen Perikanan Budidaya 2010-2014 ... 8

2.1.1. Visi ... 8

2.1.2. Misi ... 9

2.1.3. Tujuan ... 9

2.1.4. Sasaran Strategis ... 9

2.1.5. Strategi dan Kebijakan ... 11

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya ... 11

2.2. Perencanaan Kinerja dan Anggaran ... 12

2.2.1. Perencanaan Kinerja ... 12

2.2.2. Anggaran ... 13

2.3. Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 13

2.4. Pengukuran/Pengelolaan Kinerja (Sistematika Pengukuran) ... 15

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA ... 16

3.1. Pencapaian Sasaran Strategis 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang Kompeten dan Profesional ... 18

3.2. Pencapaian Sasaran Strategis 2 : Tersedianya Informasi yang Valid. Handal. dan Mudah Diakses di Bidang PB ... 22

3.3. Pencapaian Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya Good Governance & Clean Government ... 25

3.4. Pencapaian Sasaran Strategis 4 : Terkelolanya Anggaran secara Optimal di Ditjen PB 41 3.5. Pencapaian Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya Kerja Sama Bidang PB di Dalam dan Luar Negeri yang Implementatif ... 44

3.6. Pencapaian Sasaran Strategis 6 : Terintegrasinya Sistem Informasi Ditjen Perikanan Budidaya ... 46 3.7. Pencapaian Sasaran Strategis 7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai Roadmap

RB KKP 47

3.8. Pencapaian Sasaran Strategis 8 : Terlaksananya Kerja Sama Internasional dan

(3)

iii Antar Lembaga sesuai Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama Bidang PB ... 49 3.9. Pencapaian Sasaran Strategis 9 : Terselenggaranya Perencanaan Program

Perikanan Budidaya yang Efektif ... 50 3.10. Pencapaian Sasaran Strategis 10: Tersedianya SDM Setditjen PB yang

Kompeten dan Profesional ... 54 3.11. Pencapaian Sasaran Strategis 11 : Tersedianya Informasi yang Valid. Handal dan Mudah diakses di Bidang PB ... 57 3.12. Pencapaian Sasaran Strategis 12 : Terwujudnya Good Governance & Clean

Government di Setditjen PB ... 58 3.13. Pencapaian Sasaran Strategis 13 : Terkelolanya Anggaran Setditjen PB secara

Optimal ... 63 BAB 4. PENUTUP ... 66 LAMPIRAN ... 71

(4)

iv

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Rinci target produksi perikanan budidaya menurut lokasi pembudidayaan Tahun 201412 2. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun

2009-2014 ... 12

3. Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 16

4. Capaian Sasaran Strategis 1 “Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang Kompeten dan Profesional” Tahun 2014 ... 19

5. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III. IV dan V lingkup Ditjen PB (%) .... 19

6. Rincian Kompetensi Pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Ditjen Perikanan Budidaya ... 20

7. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%) ... 21

8. Rincian Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen Perikanan Budidaya ... 22

9. Capaian Sasaran Strategis 2 “Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB” Tahun 2014 ... 23

10. Capaian IKU 3 “Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya” Tahun 2010 - 2014 ... 23

11. Capaian IKU 4 “Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya” Tahun 2010 - 2014 ... 24

12. Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 25

13. Nilai Kuestioner Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 25

14. Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya Good Governance & Clean Government ... 25

15. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB ... 27

16. Rekapitulasi pengiriman laporan SAP < tanggal 10 Per Bulan Satker Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 27

17. Tingkat Kepatuhan terhadap SPIP DJPB ... 28

18. Nilai SPIP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 28

19. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB ... 29

20. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Ditjen PB ... 30

21. Sisa LHP Itjen sampai dengan Triwulan IV tahun 2014 ... 30

22. Komponen. Bobot. dan Hasil Penilaian Perencanaan Kinerja ... 31

23. Nilai Perencanaan Kinerja DJPB ... 33

24. Komponen, Bobot dan Hasil Penilaian Pengukuran Kinerja tahun 2013 dan tahun 2014 ... 33

25. Nilai Pengukuran Kinerja DJPB ... 34

(5)

v

26. Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja ... 35

27. Nilai Pelaporan Kinerja DJPB ... 36

28. Komponen dan Bobot penilaian Evaluasi Kinerja ... 36

29. Nilai Evaluasi Kinerja DJPB ... 37

30. Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB ... 38

31. Nilai Pencapaian Kinerja DJPB ... 38

32. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya ... 39

33. Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Asset yang Ada ... 40

34. Hasil Penghitungan Presentase Nilai Aset BMN Yang Termanfaatkan dibanding Jumlah Aset BMN Yang Ada TA 2014 ... 40

35. Pencapaian Sasaran Strategis 4 : Terkelolanya Anggaran secara Optimal di Ditjen PB . 41 36. Capaian IKU 16 “Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (%)” Tahun 2010 - 2014 42 37. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2010 - 2014 42 38. Realisasi Keuangan Ditjen Perikanan Budidaya per Jenis Belanja s.d. 31 Desember 2014 ... 43

39. Pencapaian Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya Kerja Sama Bidang PB di Dalam dan Luar Negeri yang Implementatif ... 45

40. Persentase Jumlah Kerjasama yang Diimplementasikan (%) ... 45

41. Pencapaian Sasaran Strategis 6 : Terintegrasinya Sistem Informasi Ditjen Perikanan Budidaya ... 46

42. Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibanding dengan data yang ditampilkan ... 47

43. Pencapaian Sasaran Strategis 7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai Roadmap RB KKP ... 47

44. Persentase Rencana Aksi Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya yang Telah Terpenuhi ... 48

45. Pencapaian Sasaran Strategis 8 : Terlaksananya Kerja Sama Internasional dan Antar Lembaga sesuai Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama Bidang PB ... 49

46. Rasio Jumlah Ruang Lingkup Kerjasama yang Berhasil Dilaksanakan Terhadap Total Ruang Lingkup Kerjasama (%) ... 49

47. Pencapaian Sasaran Strategis 9 : Terselenggaranya Perencanaan Program Perikanan Budidaya yang Efektif ... 51

48. Rasio Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2014 ... 52

49. Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2014 ... 52

50. Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan terhadap Rencana Kerja Pemerintah ... 53

51. Rasio Hasil Evaluasi Kinerja yang Ditindaklanjuti Dalam Perencanaan ... 53

52. Pencapaian Sasaran Strategis 10 : Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang Kompeten dan Professional ... 54

(6)

vi

53. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III dan IV lingkup Setditjen PB (%) .... 54

54. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%) ... 55

55. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%) ... 55

56. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%) ... 56

57. Pencapaian Sasaran Strategis 11 : Tersedianya Informasi yang Valid. Handal dan Mudah diakses di Bidang PB ... 57

58. Service Level Agreement di Setditjen PB ... 57

59. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini ... 58

60. Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 58

61. Teknik Menghitung Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 58

62. Pencapaian Sasaran Strategis 12 : Terwujudnya Good Governance & Clean Government di Ditjen PB ... 59

63. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB ... 59

64. Sisa LHP Itjen sampai dengan Triwulan IV tahun 2014 ... 60

65. Nilai AKIP Ditjen Perikanan Budidaya ... 61

66. Nilai Integritas Sesditjen Perikanan Budidaya ... 62

67. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB ... 62

68. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB... 63

69. Pencapaian Sasaran Strategis 13 : Terkelolanya Anggaran Setditjen PB secara Optimal64 70. Realisasi Anggaran Setditjen Perikanan Budidaya TA. 2010 – 2014 ... 64

71. Realisasi Keuangan Setditjen Perikanan Budidaya per Jenis Belanja s.d. 31 Desember 2014 ... 64

72. Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB ... 65

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ... 6 2. Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 14 3. Grafik Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 42 4. Grafik Realisasi Anggaran Setditjen Perikanan Budidaya TA. 2010 - 2014 ... 64

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Rencana Kerja Tahunan Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 72 2. Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014

(Sebelum Menggunakan Pengelolaan Kinerja dengan Pendekatan Balanced

Scorecard/BSC) ... 73 3. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(Per 31 Desember Tahun 2014) ... 74 4. Jumlah Kerja Sama yang Diimplementasikan ... 92 5. Penerapan Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 100 6. Hambatan / Permasalahan dan Rencana Tindaklanjut dalam LAKIP 2013 dan Hasil

Tindaklanjut Pada RKAKL 2014 ... 105 7. Rasio Hasil Evaluasi Kinerja yang Ditindaklanjuti Dalam Perencanaan ... 109

(9)

1

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAPORAN KINERJA Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya menyajikan berbagai capaian kinerja pada masing-masing unit kerja lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dengan mengukur kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam renstra dan mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu tahun 2014 demi peningkatan kinerja pada tahun berikutnya.

Pada tahun 2014, selaras dengan pengukuran kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, maka Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja untuk menunjang pencapaian visi dan misi Ditjen Perikanan Budidaya, khususnya melalui kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective.

Pada level Customer Perspective, capaian yang diperoleh dari 5 (lima) sasaran strategis dan 17 (tujuh belas) indikator kinerja, yaitu (i) SS1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang Kompeten dan Profesional melalui 2 (dua) indikator kinerja, yaitu “Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV, dan V lingkup Ditjen PB dengan capaian 182,95%, dan

“Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional” dengan capaian 215,89%; (ii) SS2 : Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses di bidang PB melalui 2 (dua) indikator kinerja, yaitu “Service Level Agreement di Ditjen PB” dengan capaian 111,41%, dan

“Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen PB” dengan capaian 94,59%; (iii) SS3 : Terwujudnya Good Governance & Clean Government melalui 11 (sebelas) indikator kinerja, yaitu “Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB” dengan capaian 100%, “Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB” dengan capaian 100%, “Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB” dengan capaian 100%, “Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB” dengan capaian 100%, “Nilai Perencanaan Kinerja DJPB” dengan capaian 120,11%, “Nilai Pengukuran Kinerja DJPB” dengan capaian 114,06%, “Nilai Pelaporan Kinerja DJPB” dengan capaian 105,25%, “Nilai Evaluasi Program DJPB” dengan capaian 58,67%, “Nilai Pencapaian Kinerja DJPB” dengan capaian 103,31%, “Nilai Penerapan RB DJPB” dengan capaian 97,50%, dan “Persentase Jumlah Asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Asset BMN yang ada” dengan capaian 124,40%; (iv) SS4 : Terkelolanya Anggaran secara Optimal di Ditjen PB melalui 1 (satu) indikator kinerja, yaitu

“Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB” dengan capaian 100,20%; dan (v) SS5 : Terwujudnya Kerja Sama Bidang PB di Dalam dan Luar Negeri yang Implementatif melalui 1 (satu) indikator kinerja, yaitu “Persentase Jumlah Kerja Sama yang diimplementasikan”

(10)

2 dengan capaian 118,23%.

Pada level Internal Process Perspective, capaian yang diperoleh dari 4 (empat) sasaran strategis dan 6 (enam) indikator kinerja, yaitu (i) SS6 : Terintegrasinya Sistem Informasi Ditjen Perikanan Budidaya melalui 1 (satu) indikator kinerja, yaitu “Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen PB” dengan capaian 100% ; (ii) SS7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai Roadmap RB KKP melalui 1 (satu) indikator kinerja, yaitu “Persentase Rencana Aksi RB di Ditjen PB yang telah terpenuhi” dengan capaian 100%; (iii) SS8 : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB melalui 1 (satu) indikator kinerja, yaitu “Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama” dengan capaian 82,80%; (iv) SS9 : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif melalui 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu “Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima” dengan capaian 105,44%, “Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah” dengan capaian 117,64%, dan “Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan” dengan capaian 115,86%.

Pada level Learning and Growth Perspective, capaian yang diperoleh dari 4 (empat) sasaran strategis dan 10 (sepuluh) indikator kinerja, yaitu (i) SS10 : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional melalui 2 (dua) indikator kinerja, yaitu “Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB” dengan capaian 182,95%, “Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB” dengan capaian 215,89% ; (ii) SS11 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB melalui 2 (dua) indikator kinerja, yaitu “Service Level Agreement di Setditjen PB”

dengan capaian 111,41%, dan “Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Setditjen PB” dengan capaian 94,59%; (iii) SS12 : Terwujudnya good governance &

clean government di Ditjen PB melalui 5 (lima) indikator kinerja, yaitu “Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB” dengan capaian 100%, “Nilai AKIP Setditjen PB” dengan capaian 100%, “Nilai Integritas Setditjen PB” dengan capaian 106,96%, “Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB” dengan capaian 109,16%, “Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen DJPB” dengan capaian 97,50%; dan (iv) SS13 : Terkelolanya Anggaran Setditjen PB secara Optimal melalui 1 (satu) indikator kinerja, yaitu “Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB” dengan capaian 99,02%;

Dari hasil capaian 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja utama (IKU) tersebut di atas, sejumlah 9 (sembilan) IKU pencapaiannya masih di bawah target, 7 (tujuh) IKU sesuai dengan target, 17 (enam belas) IKU lainnya melampaui target. Capaian terbaik dihasilkan dari IKU “Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB”, sedangkan capaian terendah yaitu “Nilai Evaluasi Program DJPB”. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dari hasil pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard terhadap satker Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya sudah menunjukkan hasil yang baik jika dilihat dari

(11)

3 rata-rata capaian. Namun masih adanya capaian IKU-IKU yang belum mencapai target yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada dan upaya tindak lanjut serta koordinasi yang lebih baik dalam menangani IKU-IKU tersebut guna peningkatan kinerja dan hasil yang lebih baik di tahun berikutnya.

Permasalahan yang dihadapi guna memperoleh capaian dari seluruh IKU di Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya antara lain : (i) Terbatasnya kualitas SDM pejabat struktural maupun fungsional di lingkup DJPB; (ii) Proses pengadaan barang/jasa tidak berjalan sesuai ketentuan sehingga hasilnya tidak dimanfaatkan sesuai perencanaan dan efektifitas pengadaan tidak dapat diketahui serta keamanan asset tidak terjaga; (iii) Implementasi RENSTRA, kualitas perencanaan kinerja tahunan dan implementasi perencanaan kinerja tahunan yang bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 memperoleh nilai yang lebih rendah; (iv) Rendahnya nilai evaluasi kinerja karena hasil evaluasi program dan hasil evaluasi rencana aksi belum memberikan rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja, serta belum ditindaklanjuti untuk perbaikan kinerja dalam bentuk langkah-langkah nyata; dan (v) Belum optimalnya penyerapan anggaran pada belanja pegawai, belanja modal serta sisa anggaran dari belanja barang dari sisa perjalanan dinas, sisa pengadaan barang/jasa dan sisa biaya opersional.

(12)

4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produk perikanan budidaya dalam beberapa kurun waktu ke depan masih akan menjadi komoditas strategis bagi masyarakat global sehingga pengembangan perikanan budidaya di Indonesia ke depan harus semakin dioptimalkan dengan pemanfaatan potensi lahan yang dimiliki. Selain itu, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat dan stakeholder, untuk memposisikan pola pikir dan persepsinya agar perikanan budidaya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, maka diperlukan sinergisitas antar semua pihak yang terkait dalam upaya pencapaian keberhasilan program dan kegiatan di bidang perikanan budidaya. Koordinasi yang baik dan tanggung jawab pada masing-masing tingkat, baik pusat maupun daerah sangatlah diharapkan agar diperoleh capaian kinerja yang optimal disertai pelaporan kinerja yang akurat dan akuntabel.

Laporan Kinerja (LAPORAN KINERJA) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan LAPORAN KINERJA Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ini mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAPORAN KINERJA ini menginformasikan capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama tahun 2014.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan LAPORAN KINERJA Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014 yaitu : i) merupakan laporan akuntabilitas kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; ii) sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya dalam upaya memperbaiki kinerja selanjutnya; dan (iii) sebagai bahan penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.

1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, maka kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut :

(13)

5 1. Kedudukan

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan salah satu unit kerja eselon II yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.

2. Tugas

Tugas Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya.

3. Fungsi

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama serta penyediaan data dan informasi;

2. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

3. Koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan, evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan pelayanan perpustakaan;

4. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta urusan tata usaha; dan

5. Analisis dan evaluasi pelaksanaan program, hasil pengawasan, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang perikanan budidaya.

1.4. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dibantu oleh :

1. Bagian Program

Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, evaluasi program, penyediaan data dan informasi, serta penyusunan laporan di bidang perikanan budidaya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Program menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. Penyiapan bahan koordinasi kerja sama program; dan

c. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan, serta penyediaan data dan informasi.

2. Bagian Keuangan dan Umum

Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.

(14)

6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan keuangan;

b. Pelaksanaan urusan tata usaha, persuratan dan kearsipan; dan c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan.

3. Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian;

b. Pelaksanaan administrasi mutasi kepegawaian; dan

c. Pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan jabatan fungsional 4. Bagian Hukum, Organisasi dan Humas

Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, analisis dan evaluasi serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan di bidang perikanan budidaya;

b. Analisis dan evaluasi, serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan; dan

c. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan, serta pengelolaan dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum.

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya

BAGIAN

KEUANGAN DAN UMUM Drs.Muryana NIP 19600603 198303 1 004

SUBBAGIAN KEUANGAN Susi Anggraeni, SE 19650725 198503 2 003

(15)

7

1.5. Keragaan SDM Sesditjen Perikanan Budidaya

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya memiliki dukungan sumber daya manusia untuk pelaksanaan kegiatan terkait tugas dan fungsinya sejumlah 115 orang PNS termasuk didalamnya pegawai DPK. Pegawai DPK adalah pegawai lingkup Ditjen Perikanan Budidaya yang dipekerjakan pada instansi lain, sejumlah 2 (dua) orang, yaitu (i) DPK sebagai Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat; dan (ii) DPK sebagai Asisten Deputi II Bidang pada Menko Perekonomian. Rincian jumlah pegawai berdasarkan unit kerja, jabatan fungsional, dan tingkat pendidikan.

1.6. Sistematika Penyajian

Sistematika Penyajian LAPORAN KINERJA Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014 secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

Ikhtisar Eksekutif

Pada bagian ini disajikan tujuan, capain kinerja, permasalahan yang dihadapi dalam pencapain kinerja dan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta antisipasi untuk menanggulangi permasalahan yang mungkin terjadi pada tahun mendatang.

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, tugas, fungsi dan struktur organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, serta sistematika penyajian laporan.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Menjelaskan rencana strategis Ditjen Perikanan Budidaya untuk periode 2010-2014 dan penetapan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2014.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.

Bab IV Penutup

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LAPORAN KINERJA Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2014 dan merekomendasikan perbaikan kinerja di masa datang.

Lampiran

(16)

8

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 bertujuan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan IPTEK serta penguatan daya saing perekonomian. Penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranya ditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnya sesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu peningkatan pembangunan kelautan dan perikanan adalah melalui pengembangan perikanan budidaya, dengan harapan meningkatnya pertumbuhan produksi perikanan budidaya yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kehidupan/kesejahteraan masyarakat pembudidaya.

Oleh karena itu, guna mewujudkan pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi agar efektif, efisien dan akuntabel guna pencapaian visi dan misi Ditjen Perikanan Budidaya, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya berpedoman pada dokumen perencanaan yang meliputi : (i) Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (Ditjen Perikanan Budidaya) 2010-2014; (ii) Rencana Kerja Tahunan Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014;

dan (iii) Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014.

2.1. Rencana Strategis Ditjen Perikanan Budidaya 2010-2014

Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2010-2014 yang telah disesuaikan melalui Kepdirjen No.

76/KEP-DJPB/2013 tentang Rencanan Strategis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2010-2014 tanggal 29 April 2013 sebagaimana berikut :

2.1.1. Visi

Selaras dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan “Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”

(Perubahan Renstra KKP berdasarkan PermenKP No 3/PermenKP/2013 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan), pada tahun 2010-2014 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi sebagai berikut:

(17)

9

“Pembangunan Perikanan Budidaya yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”

2.1.2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan perikanan budidaya yaitu:

“Mengelola Sumberdaya Perikanan Budidaya secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan”

2.1.3. Tujuan

Sesuai dengan visi dan misi di atas, Ditjen Perikanan Budidaya menetapkan tujuan pokok dalam pembangunan perikanan budidaya yaitu :

“Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha perikanan budidaya yang berkelanjutan”

2.1.4. Sasaran Strategis

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014. Sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam tiga perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut :

Customer Perspective

1. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; dan

b. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional.

2. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya; dan

b. Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya.

3. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance and clean government. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya;

b. Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya;

c. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Ditjen Perikanan Budidaya;

d. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya;

(18)

10 e. Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

f. Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

g. Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

h. Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya;

i. Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya;

j. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya; dan

k. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada.

4. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya.

5. Sasaran Strategis : Terwujudnya kerja sama bidang perikanan budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan.

Internal Process Perspective

6. Sasaran Strategis : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya.

7. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap RB KKP. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase rencana aksi RB di Ditjen Perikanan Budidaya yang telah terpenuhi.

8. Sasaran Strategis : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama.

9. Sasaran Strategis : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima;

b. Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah; dan c. Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan.

Learning and Growth Perspective

10. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V Lingkup Setditjen PB;

dan

b. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB.

11. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

(19)

11 a. Service Level Agreement di Setditjen PB; dan

b. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Setditjen PB.

12. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB;

b. Nilai AKIP Setditjen PB;

c. Nilai Integritas Setditjen PB;

d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB; dan e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB.

13. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB.

2.1.5. Strategi dan Kebijakan

Arah kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mendukung kebijakan nasional serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam 5 tahun ke depan adalah:

1. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang teregistrasi dalam rangka penerapan teknologi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir

2. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin

3. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi

4. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri

5. Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai

6. Pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya

7. Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi.

Untuk melaksanakan arah kebijakan di atas, akan ditempuh melalui tiga strategi pembangunan perikanan budidaya, yaitu : (i) Pengembangan Kawasan Minapolitan: (ii) Pengembangan Komoditas Unggulan; dan (iii) Pemberdayaan dan Wirausaha.

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2014 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya

(20)

12 dengan volume produksi perikanan budidaya pada awal penyusunan RENSTRA Ditjen Perikanan Budidaya memiliki target sebesar 16.891.000 ton, kemudian direvisi pada tahun 2013 menjadi sebesar 13.978.946 ton. Hal ini dilakukan karena adanya anomali cuaca dimana Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) waktu itu memperkirakan di tahun 2013 musim kemarau hanya 1 bulan, kondisi ini akan mempengaruhi unit perbenihan maupun pembesaran ikan. Persetujuan revisi dikuatkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/KEPMEN-KP/2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama KKP tahun 2010 -2014. Pada tahun 2014 target produksi tersebut kembali direvisi melalui surat Ditjen Perikanan Budidaya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 424/DPB/IX/2014 tertanggal 5 September 2014 menjadi sebanyak 13.449.206 ton dikarenakan kembali terjadinya bencana alam serta pemotongan anggaran di Ditjen Perikanan Budidaya. Revisi target kedua dikuatkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2014 Kemeterian Kelautan dan Perikanan Nomor 580/MEN-KP/X/2014. Berikut rincian target produksi berdasarkan lokasi pembudidayaan:

Tabel 1. Rinci target produksi perikanan budidaya menurut lokasi pembudidayaan Tahun 2014

No Lokasi Pembudidayaan

2014 Target (ton) Target (ton)

(setelah revisi 1)

Target (ton) (setelah revisi 2)

1 Air Tawar 3.881.602 2.901.806

2 Air Payau 3.370.657 2.470.850

3 Laut 6.726.688 8.076.550

Note: perbedaan angka 2 ton dengan rincian perkomoditas dikarenakan adanya pembulatan perhitungan

Adapun rincian sasaran produksi masing-masing komoditas sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2014

TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON)

TARGET (TON)

TARGET (TON)

(setelah revisi) TARGET (TON) TARGET (TON) (setelah revisi 1)

TARGET (TON) (setelah revisi 2) Total 4,780,100.0 5,376,200.0 6,847,500 9,415,700 11,632,122 16,891,000 13,978,946 13,449,206 1 Udang 348,100.0 400,300.0 460,000 529,000 608,000 699,000 750,000 713,000 - Windu 123,100.0 125,300.0 115,720 128,700 158,000 188,000 188,000 188,000 - Vaname 225,000.0 275,000.0 344,280 400,300 450,000 511,000 562,000 450,000 2 Rumput Laut 2,574,000.0 2,672,800.0 3,504,200 5,100,000 6,500,000 10,000,000 7,800,000 8,777,600 3 Nila 378,300.0 491,800.0 639,300 850,000 1,200,000 1,242,900 1,440,000 1,100,000 4 Patin 132,600.0 225,000.0 383,000 651,000 750,000 1,883,000 900,000 500,000 5 Lele 200,000.0 270,600.0 366,000 495,000 700,000 900,000 840,000 639,206 6 Mas 254,400.0 267,100.0 280,400 300,000 500,000 350,000 600,000 400,000 7 Gurame 38,500.0 40,300.0 42,300 44,400 125,000 48,900 150,000 120,000 8 Kakap 4,600.0 5,000.0 5,500 6,500 7,000 8,500 8,400 8,400 9 Kerapu 5,300.0 7,000.0 9,000 11,000 11,000 20,000 13,200 20,000 10 Bandeng 291,300.0 349,600.0 419,000 503,400 700,000 700,000 840,000 750,000 11 Lainnya 553,000.0 646,700.0 738,800 925,400 531,122 1,038,700 637,346 421,000

2014

 NO.  KOMODITAS

2011 2012 2013

2010 2009

2.2. Perencanaan Kinerja dan Anggaran 2.2.1. Perencanaan Kinerja

Dalam upaya pencapaian peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya ditetapkan menjadi 13 (tiga belas) sasaran strategis

(21)

13 dan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja utama.

2.2.2. Anggaran

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) awal Tahun 2014, Ditjen Perikanan Budidaya mendapatkan pagu anggaran untuk membiayai program peningkatan produksi perikanan budidaya sebesar Rp 1.035.206.222.000,-, dengan alokasi anggaran pada satker Setditjen Perikanan Budidaya sebesar Rp 71.091.840.000,-. Sehubungan adanya kebijakan penghematan dan pengendalian belanja Kementerian/Lembaga Tahun 2014 sesuai dengan arahan Presiden RI, maka jumlah anggaran menjadi sebesar Rp 875.292.741.000,-, dengan alokasi anggaran pada satker Setditjen Perikanan Budidaya sebesar Rp 70.308.437.000,-. Selanjutnya terkait pembayaran tunjangan kinerja pada satker lingkup Ditjen Perikanan Budidaya, dimana alokasi anggaran tersebut terdapat pada satker Setditjen Perikanan Budidaya, maka anggaran pada satker Setditjen Perikanan Budidaya menjadi sebesar Rp 121.254.097.000,-.

2.3. Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014

Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah membuat penetapan kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang diamanatkan.

Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014 yang disusun dengan berdasarkan pada Rencana Strategis Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014. Ringkasan Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014, seperti pada gambar 5.

PENETAPAN KINERJA

Unit Kerja Eselon II : Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran : 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III,IV

dan V lingkup Ditjen PB (persen) 50

2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional

(persen) 50

2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen) 75 4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

dan data terkini di Ditjen PB (skala likert 1-5) 4.25

3 Terwujudnya good governance & clean government

5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB (persen) 100 6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen) 100 7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

DJPB tersedia

8

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di DJPB (persen)

100

9 Nilai perencanaan Kinerja DJPB 27.5

10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 15.5

(22)

14

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB 12

12 Nilai Evaluasi Program DJPB 4.5

13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB 16

14 Nilai Penerapan RB DJPB 80 (setara level 4)

15

Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada (persen)

80

4 Terkelolanya anggaran secara optimal di

Ditjen PB 16 Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB (persen) > 95

5

Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang

implementatif

17 Persentase jumlah kerja sama yang di

implementasikan (persen) 80

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

6 Terintegrasinya sistem informasi Ditjen

Perikanan Budidaya 18

Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen PB (persen)

100

7 Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai

roadmap RB KKP 19 Persentase rencana aksi RB di Ditjen PB yang telah

terpenuhi (persen) 100

8

Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB

20

Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama (persen)

85

9 Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif

21 Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding

dengan jumlah anggaran yang diterima (persen) 85 22 Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana

kerja pemerintah (persen) 85

23 Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam

perencanaan (persen) 85

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE 10 Tersedianya SDM Setditjen PB yang

kompeten dan profesional

24 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV

dan V lingkup Setditjen PB (persen) 50

25 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional

lingkup Setditjen PB (persen) 50

11 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

26 Service Level Agreement di Setditjen PB (persen) 75 27 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

dan data terkini di Setditjen PB (skala likert 1-5) 4.25

12 Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB

28

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB (persen)

100

29 Nilai AKIP Setditjen PB NILAI AKIP A

30 Nilai integritas Setditjen PB 6.75

31 Nilai Inisiatif anti korupsi Setditjen PB 7.75 32 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB 80 (setara level 4) 13 Terkelolanya anggaran Setditjen PB

secara optimal 33 Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB

(persen) > 95

Program : Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

Kegiatan : Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 121.254.097.000 (Setelah Revisi)

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Slamet Soebjakto Moh. Abduh Nurhidajat

Gambar 2. Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014

(23)

15 2.4. Pengukuran/Pengelolaan Kinerja (Sistematika Pengukuran)

Dalam rangka mengukur capaian indikator kinerja Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2014. Ditjen Perikanan Budidaya menggunakan pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC). Pengukuran capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik (triwulanan/semesteran/tahunan);

2. Pengukuran kinerja dilakukan dari bawah ke atas (dari level V/IV sampai level I);

3. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya;

4. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja merupakan data yang telah diverifikasi oleh tim Strategic Management Office (Tim Pengelola Kinerja lingkup Ditjen Perikanan Budidaya) sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat dan diukur melalui sistem aplikasi “kinerjaku.go.id”;

5. Status capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam aplikasi “kinerjaku.go.id”

ditunjukkan dengan warna : (i) merah (untuk indikator yang di bawah batas toleransi); (ii) kuning (untuk indikator dalam batas toleransi). dan (iii) hijau (untuk indikator yang telah/melebihi target).

Pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard dilakukan dengan cara penghitungan capaian terhadap target dengan menggunakan polarisasi Maximize, Minimize, dan Stabilize.

1. Maximize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.

2. Minimize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang mempunyai kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik.

3. Stabilize

IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu IKU yang semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

(24)

16

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2014 Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menerapkan pengukuran kinerja melalui metode pengukuran Balanced Scorecard. Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis (SS) yang terinci dalam 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja utama (IKU) yang terbagi dalam 3 (tiga) perspektif yaitu : (i) Customer Perspective sebanyak 5 (lima) SS dengan 17 (tujuh belas) IKU; (ii) Internal Process Perspective sebanyak 4 (empat) SS dengan 6 (enam) IKU; dan (iii) Learning and Growth Perspective sebanyak 4 (empat) SS dengan 10 (sepuluh) IKU. Adapun rekapitulasi capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sebagaimana pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2014

REALISASI TAHUN

2014

%

CAPAIAN KETERANGAN 1 Tersedianya

SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (persen)

50 27,33 182,95 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

2 Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional (persen)

50 23,16 215,89 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB

3 Service Level Agreement di Ditjen PB (persen)

75 83,56 111,41 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

4 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini Ditjen PB (skala likert 1-5)

4,25 4,02 94,59 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

3 Terwujudnya good

governance &

clean government

5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB (persen)

100 100,00 100,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB (persen)

100 100,00 100,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB

tersedia tersedia (100)

100,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

8 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah

(APIEP) yang

ditindaklanjuti di banding total rekomendasi di Ditjen PB (persen)

100 100,00 100,00 Non Kumulatif, dihitung semesteran

9 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB

27,5 33,03 120,11 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB

15,5 17,68 114,06 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB

12 12,63 105,25 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

12 Nilai Evaluasi Program DJPB

4,5 2,64 58,67 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

(25)

17

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2014

REALISASI TAHUN

2014

%

CAPAIAN KETERANGAN 13 Nilai Pencapaian Kinerja

DJPB

16 16,53 103,31 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

14 Nilai Penerapan RB DJPB 80 (setara level 4)

78,00 97,50 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

15 Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada (persen)

80 99,52 124,40 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

4 Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB

16 Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB (persen)

>95 95,19 100,20 Non Kumulatif, dihitung bulanan

5 Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang implementatif

17 Persentase jumlah kerja

sama yang di

implementasikan (persen)

80 94,58 118,23 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

6 Terintegrasinya sistem

informasi Ditjen Perikanan Budidaya

18 Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen PB (persen)

100 100,00 100,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

7 Terselenggaran ya RB Ditjen PB sesuai roadmap RB KKP

19 Persentase rencana aksi RB di Ditjen PB yang telah terpenuhi (persen)

100 97,50 97,50 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

8 Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB

20 Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama (persen)

85 70,38 82,80 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

9 Terselenggaran ya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif

21 Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima (persen)

85 89,63 105,44 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

22 Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah (persen)

85 100,00 117,64 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

23 Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan (persen)

85 98,48 115,86 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

10 Tersedianya SDM Setditjen

PB yang

kompeten dan profesional

24 Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB (persen)

50 21,71 230,31 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

25 Indek kesenjangan kompetensi pejabat fungsional lingkup Setditjen PB (persen)

50 19,00 263,16 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

11 Tersedianya informasi yang

26 Service Level Agreement di Setditjen PB (persen)

75 83,56 111,41 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Gambar

Tabel 2.  Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2014
Tabel 3. Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014
Tabel 5. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III.  IV dan V lingkup Ditjen PB (%)
Tabel 6. Rincian Kompetensi Pejabat Eselon II, III, dan IV lingkup Ditjen Perikanan Budidaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ini menunjukkan bahwa kelarutan gas H 2 S sangat dipengaruhi oleh temperatur larutan, sehingga lebih dominan mempengaruhi penghilangan H 2 S dibandingkan

Dalam publik misalnya, banyak seseorang mengidap autis ini merasa di jauhkan oleh orang di sekitar lingkungannya, dikarenakan mereka mempunyai perilaku berbeda

Di Indonesia, tifus abdominalis klinis termasuk dalam kelompok penyakit menular di bawah Surveilans Terpadu Penyakit Menular (STP) yang diatur dalam Kepmenkes No

(1) Pengujian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dilakukan atas permohonan pemilik kendaraan bermotor wajib uji dengan melampirkan surat-surat sebagai

Kebijakan yang diambil oleh perusahaan memiliki peran yang signifikan terhadap tingkat penghindaran pajak perusahaan seperti dalam menentukan pembiayaan perusahaan

Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang telah melaksanakan Pemanfaatan Informasi Kinerja yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya capaian kinerja Sekretariat

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pada Pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota

Teknik triangulasi sumber yang digunakan peneliti adalah dengan mengecek balik kebenaran data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman kepada salah