• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan pembuatan alat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan pembuatan alat"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Pada bahasan Bab II dapat dijadikan rujukan dalam perencanaan alat ini.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan pembuatan alat

“ Perancangan Alat Penghitung Pengunjung Ke Perpustakan Dengan Microcontroler AT 89S51 dengan Penampil LCD“

3.1 PENDAHULUAN

Dalam perencanaa ini dijelaskan bahwa semua data masuk lewat rangkaian input yang di fungsikan sebagai rangkaian input dan data tersebut selanjutnya di proces oleh mikrokontroler 89S51 dan hasil dari proces kontrol di tampilkan di layar LCD. Sistem kerja dari rangkaian alat ini dapat dilihat pada gambar dibawah

Gambar 3.1.Diagram blok alat (Rancangan)

OUTPUT

LCD PROCES

MC 89S51 INPUT

SENSOR

(2)

Ground C3

10uF

D1

1N4001 1 2

R4 10K +VCC

+VCC

Input 12V LM7812

1

3

VIN 2

GND

VOUT 16

C4 10uF AT89S52

9 18

19 29

30 31

1 2 3 4 5 6 7 8

21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 39

38 37 36 35 34 33 32

RST XTAL2

XTAL1 PSEN

ALE/PROG EA/VPP P1.0/T2 P1.1/T2-EX P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7

P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.7/A15 P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INTO P3.3/INT1 P3.4/TO P3.5/T1 P3.6/WR P3.7/RD P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7

Output +12V LCD 1

1

C1

30pF X-TAL 12MHz

D1

1N4001

1 2

Ground

+VCC 1' 2' 3' 4' 5' 6' 7' 8' 9'

R_ARRAY 10K

2 3 4 5

1 6 7 8 9

S1

SW START S2

SW RESET

C2 30pF

C5 10uF R3

10K

13

2

D3 1N4001

12

Output Rx IR U3A

74LS00 1 2

3

VCC +5V

U3A

74LS00 1 2

3

U2 NE555 2

5 3 7 6

4

TR

CV Q DIS THR

R

R

D6

R8

R

R R5

R C6

Q1 NPN 31 R9

2

R7 R

R2 R VCC +5V

R2

R2

R +C7

C-POL

Output Tx IR

D2 1N4001

12

D7

D5

LED R6

R

U3A

74LS00 1 2

3 U3A

74LS00 1 2

3

Gambar 3.2.Skema Rangkaian Penghitung Pengunjung Ke Perpustakan Dengan Microcontroler AT 89S51 (Rancangan)

3.2 PRINSIP KERJA RANGKAIAN

Prinsip kerja dari alat “ Perencaaan Dan Pembuatan Alat Penghitung Pengunjung Ke Perpustakan Dengan Microcontroler AT 89S51 Dengan Penampil LCD “ adalah setiap mahasiswa yang masuk ke ruang perpustakaan masuk lewat pintu khusus dan sensor infra merah di letakkan di pintu khusus tersebut. Sensor infra merah tersebut akan mendeteksi setiap ada pengunjung yang masuk. Dan data masuknya pengunjung itu kemudian di psoses oleh mikrokontroler dengan menghitung berapa banyak data yang masuk dan selanjutnya akan di tampilkan ke layar LCD sebagai keluaran data

(3)

3.3 PERANGKAT KERAS PENUNJANG ALAT 3.3.1 Rangkaian Sensor

D3 1N4001

12

Output Rx IR U3A

74LS00 1

2

3

VCC +5V

U3A

74LS00 1

2

3

U2 NE555 2

5

3 7 6

4

TR

CV Q DIS THR

R

R

D6

R8

R

R R5

R C6

Q1 NPN

31 R9

2

R7 R

R2 R VCC +5V

R2

R2

R

+ C7 C-POL

Output Tx IR

D2 1N4001

12

D7

D5

LED R6

R

U3A

74LS00 1

2

3

U3A

74LS00 1

2

3

Gambar 3.3. Rangkaian Sensor

Pada gambar di atas terdiri dari rangkaian pengirim dan penerima. Rangkaian pengirim keluarkan dari infrared dan rangkaian penerima di lakukan oleh photodioda.

Dalam keadaan kerja normal dioda kolektor berada dalam keadaan reverse bias dan dioda emitor dalam keadaan forward bias.

Dalam dioda kolektor yang mendapat tegangan reverse ini, selalu sedikit arus bocoran Ico yaitu arus bocoran antara kolektor dan basis.

(4)

Ico ini selain berpengaruh oleh temperatur juga di pengaruhi oleh intensitas cahaya yang datang pada kolektor junction. Pada rangkaian basis yang terbuka semua Ic akan mengalir ke basis transistor tersebut. Ini akan menghasilkan arus kolektor sebesar β.Ic, sehingga besarnya arus kebocoran antara kolektor emitor Ice adalah

Ice = β.Ic + Ic = (β+1). Ic Ice = β.Ic

Dengan demikian pengaruh cahaya pada sebuah transistor photo adalah β kali lebih besar dari pada pengaruhnya dioda photo, ini berarti transistor photo lebih sensistif terhadap cahaya.

Di dalam mengoperasikan trnasistor photo, rangkian basis selalundi buka dengan demikian akan di dapatkan sesitivitas yang maksimal terhadap cahaya. Untuk mendapatkan sensitivitas cahaya yang lebih besar lagi, transistor ini dapat di rangkaikan dengan sebuah transistor bipolar biasa untuk mendapatkan susunan darlington. Pada susunan darlington ini Ice dari transisitor photo di masukkan pada basis transistor bipolar, sehingga akan menghasilkan arus kolektor sebesar β2.Ice,

Dari sini tampak bahwa dengan susunan darlington ini akan diperoleh sensitivitas yang jauh lebih besar dari pada penggunaan transistor photo biasa. Tetapi susunan darlington ini mempunyai kecepatan kerja yang agak lambat. Sehingga dengan susunan

(5)

darlington ini sensitivitas yang paling besar dan kecepatan kerjanya lebih lambat.

3.3.2 Rangkaian Mikrokontroler 89S51

Kita membutuhkan 1 buah MC 89S51 untuk pengontrolan alat ini. Semua prinsip kerja pengontolan ini akan diatur lewat perangkat lunak atau software. Rangkaian sederhana dapat kita lihat pada gambar dibawah. Rangkaian ini sangat sederhana hanya menghubungkan TR dan RX pada kaki-kaki mikrokontroler.

Rangkaian sensor masuk port 3.1 Sensor infra merah tersebut akan mendeteksi setiap ada pengunjung yang masuk. Dan data masuknya pengunjung itu kemudian di psoses oleh mikrokontroler dengan menghitung berapa banyak data yang masuk dan selanjutnya akan di tampilkan ke layar LCD sebagai keluaran data lewat port 0.0- port 0.7 pada microcontroler 89S51.

(6)

Ground C3

10uF

D1

1N4001 1 2

R4 10K +VCC

+VCC

Input 12V LM7812

1

3

VIN 2

GND

VOUT 16

C4 10uF AT89S52

9 18

19 29

30 31

1 2 3 4 5 6 7 8

21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 39

38 37 36 35 34 33 32

RST XTAL2

XTAL1 PSEN

ALE/PROG EA/VPP

P1.0/T2 P1.1/T2-EX P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7

P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.7/A15 P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INTO P3.3/INT1 P3.4/TO P3.5/T1 P3.6/WR P3.7/RD P0.0/AD0

P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7

Output +12V LCD 1

1

C1

30pF X-TAL 12MHz

D1

1N4001

1 2

Ground

+VCC 1' 2' 3' 4' 5' 6' 7' 8' 9'

R_ARRAY 10K

2 3 4 5

1 6 7 8 9

S1

SW START S2

SW RESET

C2 30pF

C5 10uF R3

10K

13

2

Gambar 3.4.Rangkaian Mikrokontroler 89S51 dan LCD (Rancangan)

3.4 APLIKASI TAMPILAN LCD

LCD yang digunakan adalah : M1632 yang terdiri dari 2 baris, 16 kolom dimulai dari baris 1 paling atas dan kolom 0 paling kiri. LCD difungsikan untuk menampilkan data yang telah didapat dari sensor infared.

Pada pin nomor 3 dari LCD dihubungkan dengan VR 10 K ohm yang

(7)

digunakan untuk mengatur tampilan contrast pada LCD. Backlight pada LCD M1632 memerlukan tegangan sebesar 4.3 V sehingga untuk menurunkan tegangan yang sebesar 5 Volt dari suplay perlu ditambahkan dioda sebelum tegangan di hubungkan ke pin 15.

Sebelum menampilkan karakter pada LCD, maka harus mengikuti prosedur sebagai berikut :

Inisialisasi

Pemesanan Tempat Penulisan Data

1. Iniisalisasi data terdiri dari : Display clear

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

RS R/-W D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

Instruksi ini akan menghapus semua display dan mengembalikan kursor ke posisi awal ( alamat 0)

Cursor Home

0 0 0 0 0 0 0 0 0 x

RS R/-W D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

Instruksi ini akan mengembalikan kursor ke posisi awal ( alamat 0) Entry Mode-Set

0 0 0 0 0 0 0 0 I/D S

RS R/-W D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

(8)

Instruksi ini akan mengatur arah pergerakan kursor dan apakah display akan di geser.

- Jika I/D = 1 alamat akan dianikkan dan kursor bergerak ke kanan dan jika I/D = 0 alamat akan diturunkan dan kursor bergerak ke kiri.

- Jika S = 1, semua display akan di geser, tetapi posisi kursor tidak berubah,

- Jika s=1 dan I/D, display akan digeser ke kiri dan jika S = 1 dan I/D = 0 display akan digeser ke kanan.

- Jika S= 0, display tidak akan di geser Display ON/OFF Control

0 0 0 0 0 0 1 D C B

RS R/-W D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 D = 1, Display akan di tampilkan

D = 0, Display tidak ditampilkan C = 1, kursor akan di tampilkan C = 0, kursor tidak di tampilkan

B = 1, karakter tempat posisi kursor berkedip B = 1, karakter tempat posisi kursor tidak berkedip

Cursor / Displya Shift

0 0 0 0 0 0 S/C R/L * *

RS R/-W D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

Instruksi ini akan menggerakkan kursor dan menggerakkan display tanpa mengubah RAM

(9)

S/C R/L OPERASI

0 0 Posisi kursor di geser ke kiri 0 1 Posisi kursor di geser ke kanan

1 0 Seluruh display di geser ke kiri dengan kursornya

1 1 Seluruh display di geser ke kanan dengan kursornya

Function Set

0 0 0 0 0 0 1 * * *

RS R/-W D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

DL = 1, panjang data diatur 8 bit.

DL = 0, panjang data 4 bit (D7-D4) Pin yang digunakan

Pin data LCD tipe ini terdiri dari 16 poin.

No. Nama Fungsi

1 Vss GND

2 Vcc + 5V

3 Vee LCD Contrast

4 RS 1 = Input Data, 0 = Input Instruksi 5 R/W 1 = Read, 0 = Write

6 E Enable

(10)

7 D0 Data 0

8 D1 Data 1

9 D2 Data 2

10 D3 Data 3

11 D4 Data 4

12 D5 Data 5

13 D6 Data 6

14 D7 Data 7

15 VBL+ 4-4,2 Volt

16 VBL- GND

Pemesanan tempat

Ke baris dan kolom dengan memberikan RS = 0. untuk baris 1data yang dikirim adalah 8XH atau 1000 xxxxB dan baris 2 data yang dikirim adalah CXH atau 1100 xxxxB dimana x menunjukkan kolom 0-15 (0H-FH).

Penulisan karakter

Ke baris dan kolom tersebut dengan memberi RS = 1. karakter yang dikirim dalam format ASCII.

3.5 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)

Program bantu untuk mempelajari dan menjalankan mikrokontroler 8031, yaitu MCS-51 dan menggunakan simulator AVSIM51. Program utamanya dengan menggunakan ekstensi .H51 diubah dengan MCS-51 menjadi berekstensi HEX, PRN, dan BIN.

(11)

Alat untuk simulator menggunakan EPROM Emulator. Sebelum menyusun program assembly, terlebih dahulu disusun flowchart (diagram alur) yang sesuai. Dengan diagram alur struktur pembuatan program lebih terarah dan lebih mudah. Diagram alur program dapat dilihat pada gambar dibawah.

Pembuatan program assembly bertujuan untuk menjalankan mikrokontroler agar dapat mengatur data masukan dari sesor infra red dan data di keluarkan ke LCD.

3.5.1. Instruksi Aritmatika Penambahan (ADD)

Instruksi ini akan menjumlahkan suatu data dengan isi akumulator dan hasilnya disipan dalam akumulator. Penambahan hanya melibatkan register akumulator. Penambahan ada 2 macam yaitu tanpa carry (ADD) dan dengan carry (ADDC).

ADD : (A) <-(A) + data ADDC : (A) <-(A) + (C) + data

Bilangan berukuran 1 byte dapat ditambahkan dengan perintah ADD dan ADDC.

Pengurangan (SUBB)

Instruksi ini akan mengurangkan isi akumulator dengan carry flag dan isi data. Hasilnya akan disimpan dalam akumulator.

SUBB : (A) <-(A) + (C) + data

(12)

Instruksi ini akan mengalikan isi akumulator dengan isi register B MUL : (AB) <-(A) * (B)

Byte bawah hasil perkalian disimpan dalam akumulator. Byte atas disimpan dalam register B

Pembagian (DIV)

Instruksi ini akan membagi isi akumulator dengan isi register B.

DIV : (AB) <-(A) / (B)

Akumulator akan berisi hasil bagi, sedangkan register B berisi sisa pembagian

Penambahan satu (INC)

Proses increment merupakan proses penambahan satu pada isi suatu register atau memori.

INC A : (A) <-(A) + (1)

Pemakaian intruksi ini menghemat pemakaian memeori karena INC hanya instruksi 1 byte

Pengurangan satu (INC)

Proses decrement merupakan proses pengurangan satu pada isi suatu register atau memori.

DEC R0 : (R0) <-(R0) - (1)

Pemakaian intruksi ini menghemat pemakaian memeori karena DEC hanya instruksi 1 byte.

(13)

Gambar 3.5. Flowchart Program Rangkaian ( Rancangan )

Start

Initialisation

Tampil Menu

Tombol Start Tombol Reset

Baca Sensor

Konversi Data to ASCII

Tampil Data to LCD

End of File

End Y

T

T

Y

T

Y

(14)

3.6. PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

Dalam pembuatan perangkat keras ini terdapat beberapa tahap. Mulai dari pembuatan rancangan perblok rangkaian. Kemudian di lanjutkan dengan penyusunan di atas papan percobaan (Project Board) dan di cek outputnya supaya benar benar optimal. Setelah selesai dan yakin atas pemilihan komponen, kemudian di buat rangkaian patennya dalam papan PCB.

Setelah semua blok rangakain bisa bekerja sesuai yang diharapkan, kemudian masing masing blok tersebut di rangkai sesuai urutan rangkainnya. Selanjutnya output-nya di cek lagi, di yakinkan hingga antara teori dan hasil pekerjaan sudah sesuai. Jika dalam tahap diatas sistem rangkaian sudah dapat bekerja, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan alat sebenarnya.

Dalam pembuatan alat sebenarnya ada beberapa langkah yang akan penulis lakukan yaitu :

3.6.1. Persiapan alat dan bahan

Untuk menyesaikan modul ini ada beberapa alat dan bahan yang penulis persiapkan, antara lain :

1. Solder, gondorukem, dan tenol 2. Bor PCB dan mata bor 1 mm

3. Alat potong berupa bergaji dan cutter 4. Obeng plus dan minus

5. Project Board

(15)

6. Tang jepit dan tang potong 7. Alat ukur berupa multitester 8. Ferry Chloride (Fe Cl3) 9. PCB polos

10. Amplas Halus

Selain alat dan bahan dia atas penulis juga mempersiapkan komponen – komponen yang akan digunakaan dalam pembuatan rangkaian ini.

Tabel 3.1. Daftar Komponen

NO KOMPONEN TYPE JUMLAH

1 Resistor 200 ohm

470 ohm 1 K ohm 2 K ohm 1,8 K ohm

3 Buah 3 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 2 Variabel Resistor 10 K ohm 2 buah 3 Kapasitor non Polar 30 p F

10 µ F 10 µ F

2 buah 4 buah 5 buah 4 Elektrolit Kondensator 1 µ F / 16 V

10 µ F / 16 V 220 µ F/ 25 V

2 buah 4 buah 1 buah

5 Kristal 12 M Hz 1 buah

(16)

7 Dioda 3A 4 Buah

8 IC regulator LM 7805 1 Buah

9 IC mikrokontroler AT89S51 1 Buah

10 LCD M1632 1 Buah

3.6.2. Hal hal yang perlu di perhatikan 1. Mempersiapkan diagram skematik

2. Memilih komponen elektronika yang paling sesuai dengan kebutuhan modul alat

3. Menentukan bagian – bagian yang akan di pasang pada bagian luar casing seperti display dan bagian sensor

4. Memastikan tiap titik hubungan memiliki jalur tersendiri untuk dilakukan penyolderan komponen

5. Memastikan tidak ada lintasan antara penghantar yang berbeda jalur tidak saling bersinggungan.

6. Meminimalisir penggunaan jumper.

3.6.3. Langkah – langkah Pembuatan papan rangkaian 1. Mempersiapkan diagram skematik

2. Merancang tata letak komponen dan jalur hubungan antara komponen di jaga untuk menghindari hubung singkat (konsleting) 3. Merancang lay out rangkaian.

4. Hasil rancangan lay out kemudian di cetak di atas kertas 5. kemudian di gambar di atas permukaan PCB polos

(17)

6. Lakukan pelarutan papan PCB dengan bantuan cairan FeCl3 ( Ferry Chlorite)

7. Selanjutnya melubangi papan PCB dengan bor sesuai letak pin komponen yang diinginkan

8. Langkah selanjutnya memasang / menyolder komponen diatas papan PCB

9. Merangkai modul rangakain satu dengan modul lainnya.

Gambar

Gambar 3.1.Diagram blok alat (Rancangan)
Gambar 3.2.Skema Rangkaian  Penghitung Pengunjung Ke Perpustakan Dengan  Microcontroler AT 89S51 (Rancangan)
Gambar 3.3. Rangkaian Sensor
Gambar 3.4.Rangkaian Mikrokontroler 89S51 dan LCD  (Rancangan)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Capture to translate adalah salah satu media yang dibangun untuk menjadi sebuah solusi dari permasalahan tersebut, dibangun berdasarkan pengolahan image processing, proses

&#34;Determination of Rubraxanthone in the Latex of Asam Kandis (Garcinia cowa Roxb) by Reverse Phase High Performance Liquid Chromatography&#34;, Pharmacognosy Journal,

Bila konselor kurang memiliki kesadaran mengenai beragam budaya yang ada di Indonesia, maka akan mengakibatkan suatu hambatan dalam berkomunikasi dengan konseli, hal ini

Hasil penelitian: bahwa (1) faktor-faktor yang menjadi dasar perjanjian Paroan (bagi hasil Pemeliharaan kerbau) Menurut Hukum Adat Lembak di Kecamatan Talang Empat

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Metode Bayes diperoleh perlakuan penambahan tepung tapioka 4% (b/v) pada petis berbahan baku cairan hasil

yaitu berusaha memaparkan data-data pemikaran beberapa mufasir klasik, pertengahan dan kontemporer tentang makna al-qahr anak yatim dan larangan untuk tidak

Ketidak teraturan pasien gangguan jiwa dalam minum obat dapat menyebabkan kekambuhan. Penderita gangguan jiwa sering tidak minum obat karena tidak tahan dengan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman telah sesuai dengan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di atas, namun