• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARTU BIMBINGAN. Nor tl2lts/20m. : TdsnikBoe*si :TdsnikrorycndatlmKebisit4ut. : lttodfihil)clhpltst

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARTU BIMBINGAN. Nor tl2lts/20m. : TdsnikBoe*si :TdsnikrorycndatlmKebisit4ut. : lttodfihil)clhpltst"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

IMARTEL{EI{ TEN$K MESIN FAKT,'LTAS TEKNIK U.S.U MEDAN

Sub. Plogm stdi : Tdsnik Boe*si

Bi@Try :TdsnikrorycndatlmKebisit4ut.

&ft|trylr : lttodfihil)clhpltst $i ercpcrhrcntrl SilqroerDenean Dorsle Soluur Pida Kno@ Toyoto Kijang ?tr( Yang Tcftlc Dri lrmhtfmeoelt

DiberikanTogC :l0luti2fil7 Sol€EdTanggnl :05}frrtt20(tr Ilodcn mnnf@ : Dr. Iag- nAnmryat Namaltdahasiss'a: kncahrhaMrdc

Isrmri NIM :03 fi01 0!I2

NO T.rEd rcffir^Adfrdilnbhgrr TerdrTrrgrr IDoa I rwt-Nl hbqim Tbgrr lhn Didori ide

Rirct g,

2 tw7-Nl Iffinalx/fildue g

t n$talwl

SdiLitcilhrnofuodut silffi

4 t0{&ilUl Asc. Brb I dm Bob2 v, K,

5 zt{&.ffil krboftiBtb I tuBab2 g ,

6 Tr&2wl Arc. Bob 3 g,

7 gt{'r-zwt hikiBsb3 r,

t t'il'.{r-ilffi7 Fmnirryrilcnccr q

9 r2-rt-zwl Pcngadam Ald-alat Pengujian a

l0 o3-t2:2NI ktrgtdim sihnccr 4

l l

l50l-Zfl0[l Diftrd dm pcngebhm drtilmil

omlifun

t*

12 rt42-2rw AsturdBab4 a

l3 l&.t)2-znt hrteikiBsb4 g.

t4 2ffi2:2M Asr. Bab S,dtbchlm hefoae,

&H.dll. F

t5 (}r4:L20m Ardnfipdiscmin*h E.

CATATAN: dikcmnui,

l. Krtb ini hrudipuliltfui fcfdodoscn Td6ik ttilcrtu

pcmbimbftry sdryutotui.

KrE ini |rrnr @t torft dm rryi.

Krb ini hmndihbalikn tcfurunnt bihkQdtuacmdd*#i,

2.

t.

krmrd KARTU BIMBINGAN

No r tl2lTS/20m

18 568

(2)

DEPAKTEMEI{ TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKMK USU

MEDAI{

NAMA NIM

MATA PELAJARAN SPESIFIKASI

DIBERIKAN TAI{GGAL SELESAI TA}IGGAL

AGENDA

DITERIMA TGL PAIU{I'

: 812 / TS / 2008 : 2 6 1 Q 2 l 2 W 8

TUGAS SARJAIYA

PA}.ICA, PT..TTRA MT]NTTIE 03 0401 092

TEKNIK PENGENDALIAN KEBISINGA}I

Iakukanlah modifilosi design sileraaer komposit &zbel sdrrrm (.saluran galda) pada kcNdaraan Toyota Kijang Zf aan qii secara otspe*mentat.

Modifikasi design meliprti :

- Uhrtlan dan banyak lubangpfl&pips ssl.$nn pa$rk silercen

- ukuran oipa selongsong ( saluran ganda ).

- Ukuran komposit unfuk selimut tabung silerrer.

Pengujian meliputi:

- Tempcratr gus buangdalamsdlercez - Tindot telranan bun:vi (sound pressurc level ).

l0 / Juli l2W7 05/Ivlar€t/2008

MEDAN, 05 l\4arct 2008 DOSEN PEMBIMBING,

Ih.-Ing. IKIIWANSYAH ISRANURI NIP, 132 olE 668

tu

. 132 olE 668

(3)

F.1 Proses Pembuatan Silencer Knalpot Komposit

Proses forming ini dikutip dari skripsi sdr. Ramadhan Gultom (salah satu tim riset silencer knalpot komposit) yang berjudul ”Forming Silencer Knalpot Kijang 7K yang Terbuat dari Material Komposit dengan Serat Rookwool dan Resin Polyester”. Proses pembuatan knalpot komposit dilakukan pada tiga tahapan, yaitu :

1. Pembuatan Saringan Dalam Knaplot 2. Pembuatan Pola Cetakan Material 3. Perakitan Knalpot Komposit

F. 2 Pembuatan saringan dalam Knaplot

Dalam pembuatan saringan knapot komposit dilakukan proses pengelasan dengan bahan saringan knapot sama seperti bahan knapot standart toyota kijang 7k yaitu mild steel (baja 37), sedangkan pada silencer double saluran akan dibuat lubang-lubang dengan menggunakan mesin bor dengan mata bor berukuran 5mm. Adapun bagian-bagian dalam saringan knalpot adalah:

a. Pipa Saluran Masuk (in) dan Keluar (out) b. Kepala saluran 2 bagian

c. Pipa saluran pendek bagian dalam 4 bagian d. Skat saringan Knalpot 5 bagian

F. 2. 1 Prosedur Pembuatan Saringan knalpot komposit

1. Dalam proses pengelasan plat tipis/sekat dilakukan terlebih dahulu pengukuran lubang yang dibentuk pada plat/sekat dengan mal pembentuk seperti terlihat pada gambar (1).

2. Skat yang terbuat dari bahan Mild steel Baja 37 merupakan hasil dari cetakan

seperti pada gambar (1) dengan ukuran yang sama dengan cetakannya. Skat ini

(4)

dibuat sebanyak lima bagian/keping, dengan jumlah lubang pada masing-masing skat berbeda, ada yang 1,2 dan 3.

3. Proses pengelasan saringan dalam knalpot dimulai pada skat pertama yang berada pada pipa saluran masuk (in). Begitu juga seterusnya pada skat-skat yang lain sampai sekat terakhir dilakukan yang berada pada saluran keluar (out) knalpot.

Untuk cara pengelasan dilakukan las busur listrik.

4. & 5. Setelah diatas dilakukan, kemudian dilakukan juga proses pengelasan pipa saluran pendek yang berada ditengah saringan.

6. Merupakan proses pemeriksaan hasil pengelasan skat dan pipa telah menyatu secara pasti

7. Hasil akhir dari proses pembentukan konstruksi saringan dalam knalpot komposit.

Gambar F. 1.Pembuatan saringan knalpot

F. 3 Pembuatan Pola Cetakan Material

Sebelum kita masuk ke pembuatan material dilakukan terlebih dahulu tempat pembuatan cetakan material yang berfungsi sebagai pembentuk sampel tabung peredam knalpot komposit. Adapun bagian dari pola cetakan material komposit adalah:

a. Permukaan cetakan

b. Papan pembentuk cetakan 4 bagian

(1) (2) (3) (4)

(5) (6) (7)

(5)

F. 3. 1 Prosedur Pembuatan Cetakan

1. Bahan untuk permukaan cetakan material yang bertujuan untuk alas pembuatan campuran material resin polyester dengan serat rocwool dengan metoda cara cetak tangan (hand lay up).

2. & 3. Kayu/papan diukur atau digambar dengan pensil terlebih dahulu, bentuknya sesuai ukuran knalpot standart sebanyak 4 kali. Setelah diukur atau digambar, kayu/papan tersebut digergaji dan dimartil untuk ukuran gambar yang tidak bisa digergaji.

4. Kemudian tiap permukaan kayu yang sudah digergaji diratakan dengan kikir kayu.

5. & 6. Selanjutnya kayu/papan yang telah jadi, diukur lagi pada knalpot standart aslinya untuk memastikan ukuran yang digergaji/martil benar-benar akurat.

7. Hasil akhir dari proses pembentukan konstruksi cetakan material komposit.

Gambar F. 2.Pembuatan Cetakanmaterial

F. 4 Perakitan Knalpot Komposit

Pada pembentukan knalpot ini menggunakan material komposit. Adapaun material komposit yang digunakan adalah komposit jenis serat dimana resinnya adalah Polyesters dan matriksnya adalah Rockwool.

(1) (2) (3) (4)

(5) (6) (7)

(6)

Adapun proses pembuatan dengan menggunakan metode hand land up dimana metode ini menjadi salah satu metode standar, sederhana dalam pembuatan material komposit. Adapun tahapan proses pembuatannnya atau prosedur pembuatan adalah sebagai berikut :

1. Permukaan tempat cetakan dibersihkan/diratakan terlebih dahulu dengan kertas pasir halus/amplas agar material yang dibentuk merata dipermukaan.

2. Lalu diolesi dengan mirror glaze pada permukaan cetakan sebelum dituangkan campuran resin untuk dipoles, supaya material komposit yang dibentuk tidak lengket dengan cetakan.

3. Kemudian bahan Polyester 300 ml dan hardener 4 ml di campur di dalam gelas ukur kemudian diaduk hingga merata.

4. Tuangkan campuran resin tersebut kepermukaan dinding dalam cetakan dan gunakan kuas untuk menekan campuran resin tersebut keseluruh permukaan cetakan hingga merata secara kontinu, letakkan lembaran serat sebagai lapisan serat pertama yang sudah dipotong sesuai dengan bentuk permukaan cetakan tabung peredam knalpot.

5. Sebelum serat ditempelkan kepermukaan cetakan yang telah diolesi campuran resin, terlebih dahulu dilakukan perataan serat lapisan pertama dengan metode roller.

6. Setelah cara 5 dilakukan, letakkan lembaran serat sebagai lapisan serat pertama yang sudah diroller sesuai dengan bentuk permukaan cetakan tabung peredam knalpot.

7. Dengan cara 4 dan 5. Selanjutnya resin diolesin dan lembaran serat ditempelkan

lagi untuk lapisan ke 2 dan seterusnya sampai tiga lapisan

(7)

8. Setelah semuanya dilakukan, bahan komposit yang dibentuk dijemur hingga 24 jam atau 1 hari agar material tersebut mengering dengan sendirinya. Setelah itu barulah material komposit tersebut disatukan/ditempel dengan saringan knalpot yang dibuat dengan proses pengelasan dan menjadi tabung peredam knapot.

9. Hasil akhir dari proses pembuatan knalpot komposit.

Gambar F. 3.Proses Pembuatan Material Komposit Tabung Peredam Knalpot

(1) (2) (3)

(4)

(5) (6)

(8) (7)

(9)

(8)

Gambar G.1 Rangkaian Knalpot Pada Engine Stand

Keterangan : 1. Radiator 2. Kipas Radiator

3. Saluran Pengisian Oli Seal 4. Stater Engine

5. Baut Saluran Masuk Silencer 6. Silencer Komposit

7. Baut Saluran Keluar Silencer 8. Saluran Exhaust

9. Roda Gila

10. Baut Roda Engine Stand

(9)

Lampiran D.

Propertis Bahan

(10)

D.1 Hasil Analisis Teoritik Kebisingan Berdasarkan Sebaran Temperatur 1. Silencer Standar

Tabel D.1 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 1

Tabel D.2 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 2 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 306.2 1.289 188.9 273.0517918 500 0.546103584 0.656 7.543770309 99.17473975 5.103473887 94.07126586 1500 306.3 1.289 188.9 273.0963754 500 0.546192751 0.656 7.542538774 100.2839835 5.102499387 95.18148411 2000 376.8 1.289 188.9 302.8990315 500 0.605798063 0.656 6.800417914 100.9086772 4.504141827 96.40453535 2500 409.2 1.289 188.9 315.653239 500 0.631306478 0.656 6.525641892 101.3932272 4.277304157 97.11592309 3000 469.6 1.289 188.9 338.1477342 500 0.676295468 0.656 6.091538672 101.7891335 3.913865804 97.87526767 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 313 1.289 188.9 276.0670703 500 0.552134141 0.656 7.46137523 99.17473975 5.038136548 94.1366032 1500 316 1.289 188.9 277.3869204 500 0.554773841 0.656 7.425872846 100.2839835 5.009897359 95.27408614 2000 378 1.289 188.9 303.3809714 500 0.606761943 0.656 6.78961502 100.9086772 4.495274546 96.41340263 2500 412.5 1.289 188.9 316.9234785 500 0.633846957 0.656 6.499486909 101.3932272 4.255575876 97.13765137 3000 470.5 1.289 188.9 338.4716134 500 0.676943227 0.656 6.085709757 101.7891335 3.908947648 97.88018582

(11)

Tabel D.3 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 3 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 306.9 1.289 188.9 273.3637238 500 0.546727448 0.656 7.535162206 99.17473975 5.096661069 94.07807868 1500 308 1.289 188.9 273.8531848 500 0.54770637 0.656 7.521694523 100.2839835 5.085995979 95.19798752 2000 416 1.289 188.9 318.2651624 500 0.636530325 0.656 6.472087565 100.9086772 4.232789342 96.67588784 2500 462.7 1.289 188.9 335.6542785 500 0.671308557 0.656 6.136790537 101.3932272 3.952015107 97.44121214 3000 501.4 1.289 188.9 349.4094145 500 0.698818829 0.656 5.895204635 101.7891335 3.74771662 98.04141685

Tabel D.4 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 4 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500

307 1.289 188.9 273.4082565 500 0.546816513 0.656 7.533934881 99.17473975 5.09568946 94.07905029 1500

307.6 1.289 188.9 273.6753002 500 0.5473506 0.656 7.526583503 100.2839835 5.089868447 95.19411505 2000

417.2 1.289 188.9 318.7238681 500 0.637447736 0.656 6.46277297 100.9086772 4.225037239 96.68363994 2500

463.2 1.289 188.9 335.8355858 500 0.671671172 0.656 6.133477472 101.3932272 3.949223991 97.44400325 3000

502.6 1.289 188.9 349.8272852 500 0.69965457 0.656 5.88816278 101.7891335 3.741739411 98.04739406

(12)

Tabel D.5 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 5 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 306.7 1.289 188.9 273.2746367 500 0.546549273 0.656 7.537618656 99.17473975 5.098605523 94.07613422 1500 306.6 1.289 188.9 273.2300823 500 0.546460165 0.656 7.538847783 100.2839835 5.099578369 95.18440513 2000 364.8 1.289 188.9 298.036773 500 0.596073546 0.656 6.911361907 100.9086772 4.59495766 96.31371952 2500 398.7 1.289 188.9 311.5771177 500 0.623154235 0.656 6.611011795 101.3932272 4.348063698 97.04516354 3000 457.7 1.289 188.9 333.8357892 500 0.667671578 0.656 6.170219211 101.7891335 3.980159893 97.80897358

Tabel D.6 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 6 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 303 1.289 188.9 271.6212552 500 0.54324251 0.656 7.583500776 99.17473975 5.13487817 94.03986158 1500 303.2 1.289 188.9 271.7108844 500 0.543421769 0.656 7.580999209 100.2839835 5.132902796 95.1510807 2000 322 1.289 188.9 280.0079574 500 0.560015915 0.656 7.356362366 100.9086772 4.954457594 95.95421958 2500 328 1.289 188.9 282.6046864 500 0.565209373 0.656 7.288768017 101.3932272 4.900357112 96.49287013 3000 341 1.289 188.9 288.1506656 500 0.576301331 0.656 7.148482533 101.7891335 4.787490047 97.00164343

(13)

2. Silencer Komposit Saluran Tunggal

Tabel D.7 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit saluran tunggal pada titik pengukuran 1

Tabel D.8 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit saluran tunggal pada titik pengukuran 2 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 314.3 1.289 188.9 276.6397785 500 0.553279557 0.656 7.445928461 99.17473975 5.025856319 94.14888343 1500 322.2 1.289 188.9 280.0949029 500 0.560189806 0.656 7.354078845 100.2839835 4.952632964 95.33135053 2000 329.7 1.289 188.9 283.3360997 500 0.566672199 0.656 7.269952549 100.9086772 4.885264864 96.02341231 2500 339.9 1.289 188.9 287.6855311 500 0.575371062 0.656 7.160040313 101.3932272 4.796818523 96.59640872 3000 365.4 1.289 188.9 298.2817684 500 0.596563537 0.656 6.905685223 101.7891335 4.590322028 97.19881144 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 313 1.289 188.9 276.0670703 500 0.552134141 0.656 7.46137523 99.17473975 5.038136548 94.1366032 1500 316 1.289 188.9 277.3869204 500 0.554773841 0.656 7.425872846 100.2839835 5.009897359 95.27408614 2000 378 1.289 188.9 303.3809714 500 0.606761943 0.656 6.78961502 100.9086772 4.495274546 96.41340263 2500 412.5 1.289 188.9 316.9234785 500 0.633846957 0.656 6.499486909 101.3932272 4.255575876 97.13765137 3000 470.5 1.289 188.9 338.4716134 500 0.676943227 0.656 6.085709757 101.7891335 3.908947648 97.88018582

(14)

Tabel D.9 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit saluran tunggal pada titik pengukuran 3 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 317.8 1.289 188.9 278.1758246 500 0.556351649 0.656 7.404813136 99.17473975 4.993121591 94.18161816 1500 324.3 1.289 188.9 281.0062064 500 0.562012413 0.656 7.330229558 100.2839835 4.933563679 95.35041982 2000 332.3 1.289 188.9 284.4510939 500 0.568902188 0.656 7.241455716 100.9086772 4.862379866 96.04629731 2500 348.3 1.289 188.9 291.2186437 500 0.582437287 0.656 7.073173523 101.3932272 4.726578191 96.66664905 3000 371.6 1.289 188.9 300.8017027 500 0.601603405 0.656 6.847833577 101.7891335 4.543010998 97.24612247

Tabel D.10 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit saluran tunggal pada titik pengukuran 4 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 318.2 1.289 188.9 278.350833 500 0.556701666 0.656 7.400157485 99.17473975 4.989410528 94.18532922 1500 324.3 1.289 188.9 281.0062064 500 0.562012413 0.656 7.330229558 100.2839835 4.933563679 95.35041982 2000 333.2 1.289 188.9 284.8360366 500 0.569672073 0.656 7.231669226 100.9086772 4.854513093 96.05416408 2500 349.3 1.289 188.9 291.6364012 500 0.583272802 0.656 7.063041483 101.3932272 4.718366205 96.67486104 3000 372.7 1.289 188.9 301.2465862 500 0.602493172 0.656 6.83772064 101.7891335 4.534727845 97.25440563

(15)

Tabel D.11 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit saluran tunggal pada titik pengukuran 5

Tabel D.12 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit saluran tunggal pada titik pengukuran 6 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 305.5 1.289 188.9 272.7395031 500 0.545479006 0.656 7.552407981 99.17473975 5.110307001 94.06443275 1500 306.2 1.289 188.9 273.0517918 500 0.546103584 0.656 7.543770309 100.2839835 5.103473887 95.18050961 2000 315.7 1.289 188.9 277.2552181 500 0.554510436 0.656 7.429400298 100.9086772 5.012705477 95.8959717 2500 322.3 1.289 188.9 280.1383655 500 0.560276731 0.656 7.352937882 101.3932272 4.951721206 96.44150604 3000 326.5 1.289 188.9 281.9577462 500 0.563915492 0.656 7.30549179 101.7891335 4.913759568 96.8753739 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 317.6 1.289 188.9 278.0882791 500 0.556176558 0.656 7.40714426 99.17473975 4.994979416 94.17976033 1500 324.3 1.289 188.9 281.0062064 500 0.562012413 0.656 7.330229558 100.2839835 4.933563679 95.35041982 2000 330.6 1.289 188.9 283.7225551 500 0.56744511 0.656 7.260050226 100.9086772 4.87731629 96.03136089 2500 346.5 1.289 188.9 290.465166 500 0.580930332 0.656 7.091521605 101.3932272 4.741439068 96.65178817 3000 366.1 1.289 188.9 298.5673422 500 0.597134684 0.656 6.89908007 101.7891335 4.584926675 97.2042068

(16)

3. Silencer Komposit Double Saluran

Tabel D.13 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit double saluran pada titik pengukuran 1 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 313 1.289 188.9 276.0670703 500 0.552134141 0.656 7.46137523 99.17473975 5.038136548 94.1366032 1500 316 1.289 188.9 277.3869204 500 0.554773841 0.656 7.425872846 100.2839835 5.009897359 95.27408614 2000 378 1.289 188.9 303.3809714 500 0.606761943 0.656 6.78961502 100.9086772 4.495274546 96.41340263 2500 412.5 1.289 188.9 316.9234785 500 0.633846957 0.656 6.499486909 101.3932272 4.255575876 97.13765137 3000 470.5 1.289 188.9 338.4716134 500 0.676943227 0.656 6.085709757 101.7891335 3.908947648 97.88018582

Tabel D.14 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit double saluran pada titik pengukuran 2 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 320.9 1.289 188.9 279.5292738 500 0.559058548 0.656 7.368959867 99.17473975 4.964519707 94.21022004 1500 326.2 1.289 188.9 281.82818 500 0.56365636 0.656 7.308850379 100.2839835 4.916449782 95.36753371 2000 333.1 1.289 188.9 284.7932908 500 0.569586582 0.656 7.232754655 100.9086772 4.855385794 96.05329138 2500 345.2 1.289 188.9 289.9197698 500 0.57983954 0.656 7.104862154 101.3932272 4.752235873 96.64099137 3000 370.1 1.289 188.9 300.193981 500 0.600387962 0.656 6.861696538 101.7891335 4.554359496 97.23477398

(17)

Tabel D.15 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit double saluran pada titik pengukuran 3

Tabel D.16 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit double saluran pada titik pengukuran 4 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 321.3 1.289 188.9 279.7034353 500 0.559406871 0.656 7.364371473 99.17473975 4.960855529 94.21388422 1500 327.2 1.289 188.9 282.2598362 500 0.564519672 0.656 7.297673051 100.2839835 4.907495028 95.37648847 2000 334.9 1.289 188.9 285.5617346 500 0.571123469 0.656 7.213291384 100.9086772 4.839729888 96.06894729 2500 352.3 1.289 188.9 292.8860987 500 0.585772197 0.656 7.032904631 101.3932272 4.693916816 96.69931043 3000 375.9 1.289 188.9 302.5370728 500 0.605074146 0.656 6.80855401 101.7891335 4.510817309 97.27831616 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 320.9 1.289 188.9 279.5292738 500 0.559058548 0.656 7.368959867 99.17473975 4.964519707 94.21022004 1500 326.5 1.289 188.9 281.9577462 500 0.563915492 0.656 7.30549179 100.2839835 4.913759568 95.37022393 2000 333.7 1.289 188.9 285.049669 500 0.570099338 0.656 7.226249403 100.9086772 4.850154771 96.05852241 2500 349.7 1.289 188.9 291.8033368 500 0.583606674 0.656 7.059000841 101.3932272 4.715090163 96.67813708 3000 372.7 1.289 188.9 301.2465862 500 0.602493172 0.656 6.83772064 101.7891335 4.534727845 97.25440563

(18)

Tabel D.17 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit double saluran pada titik pengukuran 5 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 320.9 1.289 188.9 279.5292738 500 0.559058548 0.656 7.368959867 99.17473975 4.964519707 94.21022004 1500 326.3 1.289 188.9 281.8713753 500 0.563742751 0.656 7.307730335 100.2839835 4.915552683 95.36843081 2000 333.9 1.289 188.9 285.1350771 500 0.570270154 0.656 7.224084883 100.9086772 4.848413856 96.06026332 2500 348.8 1.289 188.9 291.4275973 500 0.582855195 0.656 7.068102057 101.3932272 4.722468283 96.67075896 3000 370.7 1.289 188.9 300.4372172 500 0.600874434 0.656 6.856141257 101.7891335 4.549812689 97.23932078

Tabel D.18 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer komposit double saluran pada titik pengukuran 6 Putaran

(rpm)

Temperatur (K)

γ R

(J/kg K)

C (m/s)

f (Hz)

λ (m)

Lc (m)

angel Lw Mesin (dB)

Transmission Loss (dB)

Lw silencer (dB) 500 307.5 1.289 188.9 273.630811 500 0.547261622 0.656 7.527807238 99.17473975 5.090837589 94.08390216 1500 309.2 1.289 188.9 274.3861464 500 0.548772293 0.656 7.507084549 100.2839835 5.074417772 95.20956572 2000 317.9 1.289 188.9 278.219587 500 0.556439174 0.656 7.4036484 100.9086772 4.992193252 95.91648393 2500 324.3 1.289 188.9 281.0062064 500 0.562012413 0.656 7.330229558 101.3932272 4.933563679 96.45966356 3000 328.7 1.289 188.9 282.9060856 500 0.565812171 0.656 7.281002795 101.7891335 4.894130209 96.89500326

(19)
(20)

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996

Tentang : Baku Tingkat Kebisingan MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

Menimbang :

1. bahwa untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup agar dapat bermanfaatbagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, setiap usaha ataukegiatan perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau

perusakan lingkungan;

2. bahwa salah satu dampak dari usaha atau kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan manusia, makhluk lain dan lingkungan adalah akibat tingkat kebisingan yang dihasilkan;

3. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Baku Tingkat Kebisingan;

Mengingat :

1. Undang-undang gangguan (Hinder Ordonnantie) Tahun 1926, Stbl. Nomor 226, setelah diubah dan ditambah terakhir dengan Stbl. 1940 Nomor 450;

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 831);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2918);

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);

5. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);

6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274);

7. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3480);

(21)

8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3459);

9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3538);

11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/M Tahun 1993 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan VI;

12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Menteri Negara Serta Susunan Organisasi Staf Menteri Negara;

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU TINGKAT KEBISINGAN

Pasal 1 (1) Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan;

2. Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB;

3. Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan;

4. Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota atau Gubernur Kepala Daerah Istimewa.

5. Menteri adalah Menteri yang ditugaskan mengelola lingkungan hidup;

(22)

Pasal 2

Baku Tingkat Kebisingan, metoda pengukuran, perhitungan dan evaluasi tingkat kebisingan adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan ini.

Pasal 3

Menteri menetapkan baku tingkat kebisingan untuk usaha atau kegiatan diluar peruntukan kawasan/lingkungan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan ini setelah memperhatikan masukan dari instansi teknis yang bersangkutan.

Pasal 4

(1) Gubernur dapat menetapkan baku tingkat kebisingan lebih ketat dari ketentuan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.

(2) Apabila Gubernur belum menetapkan baku tingkat kebisingan maka berlaku ketentuan sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.

Pasal 5

Apabila analisis mengenai dampak lingkungan bagi usaha atau kegiatan mensyaratkan baku tingkat kebisingan lebih ketat dari ketentuan dalam Lampiran Keputusan ini, maka untuk usaha atau kegiatan tersebut berlaku baku tingkat kebisingan sebagaimana disyaratkan oleh analisis mengenai dampak lingkungan.

Pasal 6

(1) Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib:

1. mentaati baku tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan;

2. memasang alat pencegahan terjadinya kebisingan;

3. menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat kebisingan sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan dan Instansi Teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan serta Instansi lain yang dipandang perlu.

4. Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicantumkan dalam izin yang

relevan untuk mengendalikan tingkat kebisingan dari setiap usaha atau kegiatan

yang bersangkutan.

(23)

Pasal 7 (1) Bagi usaha atau kegiatan yang telah beroperasi:

1. baku tingkat kebisingan lebih longgar dari ketentuan dalam Keputusan ini, wajib disesuaikan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) tahun terhitung sejak ditetapkan Keputusan ini.

2. baku tingkat kebisingan lebih ketat dari Keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku.

Pasal 8

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Di tetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 25 Nopember 1996 Menteri Negara Lingkungan Hidup,

Sarwono Kusumaatmadja

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NO. 48 TAHUN 1996 TANGGAL 25 NOPEMBER 1996

BAKU TINGKAT KEBISINGAN

(24)
(25)
(26)

Gambar b.2 Grafik pengurangan traransmisi untuk ruang ekspansi tunggal [ 4 ]

(27)
(28)
(29)

C. 1 Data Pengujian Sound Pressure Level (Lp)

Tabel C.1 Tabel Sound Pressure Level (Lp) Silencer Standar (Mild Steel)

Putaran Engine (rpm)

Lp X+

(dB) Lp

tot

X+

(dB)

Lp Y+

(dB) Lp

tot

Y+

(dB)

Lp X-

(dB) Lp

tot

X- (dB)

Lp Z-

(dB) Lp

tot

Z- (dB)

Titik Titik Titik Titik

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

900 22 21 21 22 26.14131679 22 23 23 23 28.79134898 22 21 21 22 27.54931887 20 21 21 21 26.79134898

1500 24 23 22 24 27.85475188 24 26 26 26 31.60021147 24 23 23 23 29.29300034 24 23 23 24 29.54931887

2000 28 27 26 28 31.85046598 27 28 29 30 34.66344494 27 26 28 32 34.93478258 26 27 27 28 33.07803782

2500 32 32 31 34 37.28897733 35 36 36 35 41.54931887 34 35 35 33 40.34696786 33 34 33 34 39.54931887

3000 38 40 39 39 44.13091197 38 40 40 39 45.34696786 38 38 38 39 44.29300034 40 38 39 39 45.07803782

(30)

Tabel C.2 Tabel Sound Pressure Level (Lp) Silencer Komposit Saluran Tunggal

Putaran Engine (rpm)

Lp X+

(dB)

Lp

tot

X+

(dB)

Lp Y+

(dB)

Lp

tot

Y+

(dB)

Lp X- (dB)

Lp

tot

X- (dB)

Lp Z- (dB)

Lp

tot

Z- (dB)

Titik Titik Titik Titik

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

900 15 16 16 16 21.79134898 16 17 16 16 22.29300034 17 17 17 16 22.79134898 15 15 14 15 20.79134898 1500 18 22 22 20 26.81308523 20 21 21 20 26.54931887 22 22 22 22 28.02059991 20 20 21 20 26.29300034 2000 21 23 23 23 28.60021147 22 21 21 20 27.07803782 21 22 21 22 27.54931887 21 21 22 21 27.29300034 2500 24 24 25 25 30.54931887 22 22 22 22 28.02059991 22 24 23 25 29.66344494 23 22 23 24 29.07803782 3000 30 32 32 31 37.34696786 28 27 28 28 33.79134898 30 30 31 30 36.29300034 28 27 27 26 33.07803782

Tabel C.2 Tabel Sound Pressure Level (Lp) Silencer Komposit Doubel Saluran

Putaran Engine (rpm)

Lp X+

(dB)

Lp

tot

X+

(dB)

Lp Y+

(dB)

Lp

tot

Y+

(dB)

Lp X- (dB)

Lp

tot

X- (dB)

Lp Z- (dB)

Lp

tot

Z- (dB)

Titik Titik Titik Titik

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

900 15 16 16 15 21.54931887 16 17 17 15 22.34696786 15 15 15 14 20.79134898 15 15 15 14 20.79134898

1500 17 17 16 17 22.79134898 16 16 17 17 22.54931887 15 15 14 14 20.54931887 15 16 17 16 22.07803782

2000 18 17 18 18 23.79134898 17 17 17 16 22.79134898 16 16 16 15 21.79134898 16 17 16 17 22.54931887

2500 19 18 18 19 24.54931887 18 18 18 17 23.79134898 17 17 16 15 22.34696786 19 18 18 18 24.29300034

3000 22 20 21 19 26.66344494 18 19 19 18 24.54931887 18 20 19 18 24.85187871 21 22 21 22 27.54931887

(31)
(32)

C.2 Data Pengujian Temperatur Gas Buang.

Tabel C.4 Tabel Hasil Pengujian Temperatur Pada Silencer Standar (Mild Steel)

Tabel C.5 Tabel Hasil Pengujian Temperatur Pada Silencer Komposit Saluran Tunggal Putaran

(rpm)

Temperatur (°C)

titik 1 titik 2 titik 3 titik 4 titik 5 titik 6

900 40 41.3 44.8 45.2 44.6 32.5

1500 43 49.2 51.3 51.3 51.3 33.2

2000 105 56.7 59.3 60.2 57.6 42.7

2500 139.5 66.9 75.3 76.3 73.5 49.3

3000 197.5 92.4 98.6 99.7 93.1 53.5

Tabel C.6 Tabel Hasil Pengujian Temperatur Pada Silencer Komposit Doubel Saluran Putaran

(rpm)

Temperatur (°C)

titik 1 titik 2 titik 3 titik 4 titik 5 titik 6

900 40 47.9 47.9 48.3 47.9 34.5

1500 43 53.2 53.5 54.2 53.3 36.2

2000 105 60.1 60.7 61.9 60.9 44.9

2500 139.5 72.2 76.7 79.3 75.8 51.3

3000 197.5 97.1 99.7 102.9 97.7 55.7

Putaran (rpm)

Temperatur (°C)

titik 1 titik 2 titik 3 titik 4 titik 5 titik 6

900 40 33.2 33.9 34 33.7 30

1500 43 33.3 35 34.6 33.6 30.2

2000 105 103.8 143 144.2 91.8 49

2500 139.5 136.2 189.7 190.2 125.7 55

3000 197.5 196.6 228.4 229.6 184,7 68

Gambar

Gambar F. 3. Proses Pembuatan Material Komposit Tabung Peredam Knalpot
Gambar G.1 Rangkaian Knalpot Pada Engine Stand
Tabel D.1 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 1
Tabel D.4 Hasil tabulasi konversi temperatur silencer standar pada titik pengukuran 4  Putaran  (rpm)  Temperatur (K)  γ  R  (J/kg K)  C  (m/s)  f  (Hz)  λ  (m)  Lc  (m)  angel  Lw Mesin (dB)  Transmission Loss (dB)  Lw silencer (dB)  500  307  1.289  188.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada dua partai yaitu Partai Sayap Kanan yang dikenal dengan Partai Persatuan untuk. Gerakan Rakyat yang yang beraliran Konservatisme, Liberalisme klasik yang

Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu untuk memahami lebih dalam terkait Upaya Pemerintah dalam Menangani Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang Tidak Memiliki

Kesimpulan yang diperoleh adalah Perubahan penutupan lahan di DTA Cipopokol yang paling dominan terjadi dalam kurun waktu 9 tahun dari tahun 1995 sampai 2004 yaitu pemukiman

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utama adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan

[r]

Hasil penelitian diketahui bahwa Efektivitas kredit UMKM pada akhirnya memiliki nilai yang baik dengan pencapaian hasil outstanding yang meningkat terus setiap tahun serta

Penelitian pada tahap pertama ini (2011) telah mengembangkan suatu anemometer berbasis sensor suhu positive temperature coefficient (PTC- thermistor) untuk mengukur kecepatan

Gambar 3 merupakan hasil prediksi perkembangan fisik Kota Singaraja yang diperoleh melalui analisis Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan teknik overlay