BAB II
METODE PERANCANGAN
A. Orisinalitas
Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang untuk laci. Rel ini digunakan untuk mengeluarkan atau memasukkan kotak laci tersebut ke dalam furniture laci tersebut. Karena pengrajin tradisional selalu dominan menggunakan bahan kayu sebagai material furniture, maka mereka membuat rel laci dengan kayu. Dengan mekanisme kayu laci beradu dengan kayu di badan laci, maka saat mengoperasikan laci saat keluar atau masuk akan terkesan berat atau seret.
Lain lagi bila dibandingkan dengan rel laci yang dibuat dengan teknologi canggih. Pengrajin furniture menggunakan rel laci yang terbuat dari material besi yang dipadukan dengan roda nilon atau dengan gotri (pelor/balls) lalu memasang ke kotak laci dan lacinya. Memang sangat nyaman, tetapi rel ini memiliki harga yang relatif tinggi dan adanya tampilan dari besi saat digunakan.
Karena keterbatasan bahan pada pembuatan rel yang halus dan lancar saat digunakan, maka timbulah ide untuk membuat rel yang menggunakan perpaduan antara material kayu dengan roda kecil.
B. Kelompok Pengguna Produk
Rel merupakan komponen penting yang ada pada laci. Dengan rel maka orang akan mudah dalam mengeluarkan atau memasukkan kotak laci. Oleh karena itu, perlu adanya penentuan pasar dalam perancangan rel komposit ini, diantaranya:
1. Aspek Demografis
Pengguna rel komposit ini lebih ditujukan kepada laki-laki dengan kisaran usia 17 hingga 55 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut merupakan usia produktif manusia. Di samping itu, di usia inilah mereka mulai bereksperimen dengan olahan kayu untuk membuat suatu produk seperti meja dan lemari atau tempat penyimpanan lainnya karena kebutuhan.
2. Aspek Geografis
Rel komposit ini nantinya akan diproduksi di daerah dan di pinggiran kota dikarenakan masih adanya pengrajin-pengrajin tradisional di daerah sana.
Rel ini juga dapat digunakan pada orang yang menginginkan rel yang terkesan klasik bila bagian kotak sudah keluar. Tentu saja perlu adanya penyesuaian antara kotak laci dengan bagian badan lacinya.
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan
Tujuan dari pembuatan rel komposit ini yakni tetap pada fungsi utamanya yakni membuat jalannya buka tutup laci menjadi halus dan lancar. Hanya saja material yang digunakan tidak hanya kayu saja, tetapi juga menggabungkan material lainnya. Selain itu, dapat menjadi referensi untuk pengrajin tradisional lainnya dalam mengkombinasikan material kayu dengan material lainnya.
2. Manfaat
Manfaat dari hasil perancangan rel komposit ini adalah untuk mempelajari, membuat dan mengaplikasikan sebuah rel yang baik dengan menggunakan bahan-bahan yang terbatas. Selain itu, dengan munculnya ide rel komposit ini, maka akan berkembang penggunaan rel komposit
D. Relevansi dan Konsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancangan
Logika dasar dalam perancangan rel komposit ini yaitu menemukan cara agar dapat tercipta rel yang dapat berjalan lancar dan mengurangi gesekan antara kayu dengan kayu. Hal ini yang akhirnya membuat penulis menggunakan bearing sebagai roda agar mengurangi gesekan-gesekan tersebut.
Awalnya kayu dibentuk terlebih dahulu. Kayu-kayu ini dibentuk dengan cara dipotong dan dilem. Buat juga bagian untuk penempatan as roda.
Pembentukkan dibuat agar kayu dapat menjadi pijakan agar roda dapat melintas di atas kayu tersebut.
2. Teknologi Yang Dibutuhkan
Dalam perancangan rel komposit ini, banyak teknologi yang dibutuhkan untuk mempermudah proses pengerjaan rel komposit. Alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. ATK (pensil, kertas, penggaris, meteran)
Alat-alat ini dibutuhkan untuk berbagai keperluan diantaranya pensil dan kertas untuk menggambar sketsa kasar hasil rancangan produk, pensil juga digunakan untuk menandai bagian kayu mana saja yang akan dipotong. Lalu ada penggaris dan meteran untuk mengukur panjang, lebar dan tebal bahan yang akan dipotong agar sesuai dengan ukuran yang ingin dibuat.
Gambar 1. Pensil, kertas, penggaris, dan meteran Sumber: Dokumen Pribadi
b. Gergaji
Digunakan untuk memotong kayu yang masih berukuran besar menjadi ukuran tertentu.
Gambar 2. Gergaji kayu Sumber: Dokumen Pribadi
c. Sander
Sander adalah alat amplas dengan kecepatan tinggi untuk pengerjaan kayu. Digunakan untuk mengamplas kayu dengan cepat.
Gambar 3. Sander
Sumber: http://sigma.octopart.com/29927330/image/Makita-BO3710.jpg
d. Amplas
Penggunaan amplas digunakan untuk menghaluskan bagian-bagian yang sulit dilakukan dengan sander.
Gambar 4. Amplas Sumber: Dokumen Pribadi
3. Material Yang Digunakan
Material-material yang digunakan dalam pembuatan rel komposit ini terdiri dari:
a. Kayu
Material kayu dipilih untuk perancangan rel ini karena kayu lebih mudah untuk dibentuk bagi para pengrajin tradisional. Kayu yang digunakan dalam perancangan rel komposit ini menggunakan kayu jati belanda.
Dimana kayu ini merupakan kayu-kayu bahan limbah peti kemas atau pallet. Penggunaan kayu jenis ini dilakukan karena material kayu jenis ini tergolong murah dan termasuk kayu nomor satu dalam tingkat keawetannya. Walaupun begitu, dalam perancangan lainnya, tidak dipungkiri dapat menggunakan bahan-bahan kayu dari jenis kayu yang berbeda namun sifat kayu yang digunakan harus keras.
Gambar 5. Gambar kayu jati belanda Sumber: www.tokojatibelanda.com
b. Bearing
Bearing adalah bantalan elemen mesin yang digunakan untuk menahan poros berbeban. Tipe bearing yang digunakan untuk bantalan disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya. Pada pembuatan rel komposit, bearing memiliki peran penting untuk mengurangi gesekan kayu agar rel laci yang digunakan menjadi halus dan lancar. Bearing yang digunakan adalah bearing dengan nomor Z699. Bearing ini terbuat dari bahan stainless steel atau baja tahan karat. Memiliki diameter dalam berukuran 9mm, diameter luar 2cm, dan ketebalan sebesar 6mm. Alasan dipilihnya bearing dengan ukuran ini dikarenakan ukuran yang sesuai dalam pembuatan rel komposit. Selain itu bearing jenis ini memiliki harganya yang tidak terlalu tinggi.
Gambar 6. Bearing Z699 Sumber: Dokumen Pribadi
c. Lem kayu
Pada perancangan rel komposit, dibutuhkan sesuatu untuk menempel potongan-potongan kayu. Karena itu dibutuhkan lem kayu dan lem power glue. Lem yang memiliki daya rekat yang kuat.
Gambar 7. Lem Sumber: Dokumen Pribadi
4. Biaya Perancangan dan Produksi
Besarnya biaya perancangan dan produksi dalam pembuatan rel komposit yang terdiri dari 1 laci (badan laci dan kotak laci) dan 3 jenis rel ini adalah sebagai berikut:
No Nama Material Jumlah pemakaian Harga
1 Kayu Jati Belanda 7 batang 2x10x110cm
@20.000
140.000
2 Bearing Z699 18 pcs @10.000 180.000
3 Papan Triplek 3mm 122x244 @50.000 50.000
4 Biaya produksi 200.000
Total Biaya 570.000
Tabel 1. Biaya perancangan Sumber: Dokumen Pribadi
E. Skema Proses Kerja
Dalam pembuatan rel komposit perlu adanya tahapan-tahapan yang perlu direncanakan dalam pembuatannya. Berikut skema proses kerja dari rancangan rel komposit.
Gambar 8. Skema proses kerja Sumber: Dokumen Pribadi
1. Penentuan Produk
Pada tahap awal yang dilakukan, penulis mencoba menentukan produk apa yang dibutuhkan b agi industri kreatif tradisional. Produk yang dipilih ialah rel komposit karena dalam pembuatannya masih berupa bahan yang mudah didapat bagi industri kreatif.
2. Penentuan Konsep
Menentukan konsep apa yang akan digunakan agar produk rel komposit memiliki nilai tambah dan inovasi tersendiri.
3. Sketsa Manual
Sketsa manual diperlukan agar mendapatkan gambaran fiktif tentang produk yang akan dirancang dan diproduksi. Pada sketsa manual, dibuat tiga model rel komposit yang nantinya satu model akan dibuat hasil jadinya pada sebuah furniture.
4. Pembuatan Gambar Kerja
Pada tahap ini, penulis membuat gambar mengenai ukuran-ukuran dari produk yang akan dirancang agar sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
5. Penentuan Material
Dalam perancangan rel komposit, diperlukan material-material khusus.
Oleh karena itu, perlu adanya penentuan material-material yang akan digunakan agar produk dapat bekerja seperti yang diharapkan.
6. Pencarian Material yang Dibutuhkan
Setelah menentukan material yang akan digunakan, dilanjutkan dengan mencari dan menggunakan material tersebut.
7. Proses Produksi
Tahap akhir yakni proses produksi. Pada proses ini, material-material yang sudah tersedia mulai dibuat mengikuti konsep yang telah ditentukan agar hasil dari produk dapat dipergunakan dengan semestinya.
Gambar 9. Proses Produksi Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 10. Hasil Akhir Produk Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 11. Hasil Akhir Produksi Sumber: Dokumen Pribadi