• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II IDENTIFIKASI DATA. : Pasarean Aer Mata Ebhu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II IDENTIFIKASI DATA. : Pasarean Aer Mata Ebhu"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Pasarean Aer Mata Ebhu

1. Profil Pasarean Aer Mata Ebhu

Situs Makam Rato Ebhu atau yang sering dikenal dengan nama Pasarean Aer Mata merupakan makam raja-raja dari kerajaan Bangkalan pada era keemasan

Dinasti Panembahan Cakraningrat I sampai dengan Panembahan Cakraningrat ke VII pada Abad ke XVI sampai dengan Abad ke XVII yang dianggap bersejarah dan Pasarean Aer Mata Ebhu terletak di atas ketinggian Bukit Buduran pada ketinggian

19,35 m diatas permukaan laut, terbagi dari tiga halaman yang berundak yang menyimpan sejarah penting tentang raja-raja yang ada di Madura yang kian memudar diketahui oleh masyarakat Madura. Berikut profil Pesarean Aer Mata Ebhu:

Nama Objek : Pasarean Aer Mata Ebhu Kategori : Situs

Lokasi : Desa Buduran, Kecamatan Arosabya, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Bahan : Batu putih, kayu.

Ukuran : Luas areal 360 m² Latar Belakang

Keagamaan : Islam

Periodesasi : Abad XV commit to user

(2)

Pemugaran : Tahun 1979/1980 – 1985/1986.

Pengelola : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan (Disbudpar).

Keterangan

Lain : Pada halaman utama tempat makam para Adipati, dalam pemugaran telah diberi cungkup besar untuk pelindung.

Halaman utama adalah halaman yang paling tinggi berada paling belakang.

Masing-masing halaman/tingkat memiliki gapura bentar. Para Adipati Cakraningrat dan kerabatnya dimakamkan di halaman utama ini. Salah Satunya adalah makam Kanjeng Ratu Ibu Syarifah Ambami (Rato Ebhu), puteri Panembahan Renggo, keturunan ke-5 Sunan Giri. Rato Ebhu diperistri oleh Pangeran Cakraningrat I yang merupakan Bupati Madura Barat yang memerintah antara tahun 1496-1569. Selain makam, di objek wisata religi ini terdapat gunungan sekat dan hiasan. Fungsi gunungan ini sebagai penghalang angin. Hiasan yang sangat halus dan indah dipahatkan pada jirat, nisan makan Ratu Ibu, para adipati dan gunungannya. Hiasan ini berupa sinar matahari, geometris, tumpal, gunungan, saluran, dan bunga.

Makam-makam ini berdiri di atas batur setinggi 75 cm dari permukaan tanah, dan bahannya terbuat dari batu putih, kayu hingga genteng. Batur ini juga berhiasan motif dedaunan dan sulur-sulur yang terdapat pada tangga dan dinding tangga.

Hiasan yang terdapat pada makam pada umummnya berupa ukiran sulur, motif bunga dan kaligrafi. Khusus pada jirat, hiasannya sangat halus dan indah berupa bunga serta kaligrafi. Jirat mempunyai urutan bentuk seperti candi, yaitu kaki, badan, serta atap yang berbentuk dua buah nisan.

commit to user

(3)

Gambar 2.1. Gapura Pintu Masuk Pesarean Aer Mata Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020

Kompleks Pesarean Aer Mata dibagi menjadi tiga buah bagian yang mana setiap bagian memiliki halaman masing-masing dan dihubungkan dengan gapura.

Halaman pertama gerbang berundak dengan anak tangga sebanyak 46 buah. Di halaman ini pula dapat dijumpai sebuah bangunan yang menyimpan koleksi benda- benda masa Cakraningrat yang kini berfungsi sebagai kantor objek wisata religi ini.

Pada halaman utama terdapat gapura paduraksa menuju ke halaman tengah. Di halaman tengah berdiri pendapa. Pada halaman kedua yang terletak ditengah- tengah antara kedua halaman juga berdiri gapura panduraksa menuju ke halaman luar, dan gapura menuju masjid sebelah barat. Di halaman luar terdapat gapura paduraksa dan makam baru dan bangunan sarana, dan yang paling depan pintu gerbang dengan anak tangga sejumlah 46 buah. Halaman yang ketiga merupakan tempat inti dari objek wisata relegi yaitu tempat makam para bangsawan atau Raja- raja Cakraningrat dan keluarganya.

commit to user

(4)

Gambar 2.2. Gapura Penghubung halaman satu dengan yang lain di Pesarean Aer Mata Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020.

Pesarean Aer Mata memiliki gaya arsitektur dan seni ukir perpaduan Hindu,

Budha dan Islam yang sangat khas. Tak heran jika wisatawan baik asing dan domestik berbondong-bondong ke situs ini sebagai wawasan ilmu pengetahuan arkeologi, antropologi, sejarah maupun riset ilmiah. Didalam bangunan ini juga terdapat lima cungkup yang telah dipugar. Cungkup I yang terdapat 20 makam termasuk makam Ratu Ibu Syarifah Ambami. Cungkup II terdapat 46 makam yang di antaranya makam Pangeran Cakraningrat II. Cungkup III terdapat 24 makam di

commit to user

(5)

antaranya terdapat makam PPA Cakraningrat (Wali Nagoro) dan RA. Moh. Roslan Cakraningrat yang diketahui meninggal pada tanggal 23 Desember 1976. Cungkup IV terdapat 11 buah makam yang di antarnya meruakan makam Tumenggung Meloyo dan Cungkup yang terakhir terdapat 10 makam dan dua diantaranya makam Kolonel Suryo Adiningrat dan Mas Ayu Aminah (http://madurainfo.com)

Selain itu hal yang sangat melekat pada Pesarean Ini yaitu kisah unik seorang Ratu Syarifah Ambami istri dari Raden Praseno (Pangeran Cakraningrat I) yang sangat bijaksana membantu sang suami untuk memerintah di Madura ketika Radem Praseno (Cakraningrat I) pergi ke membantu di Kerajaan Mataram.

Gambar 2.3. Suasana kompek Pesarean Aer Mata

commit to user

(6)

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020.

Gambar 2.4 Suasana Bukit Buduran (Pesarean Aer Mata) dari atas Sumber : https://pidii.info/, 2020.

Gambar 2.5. Makam Ratu Ibu Syarifah Ambami di Pesarean Aer Mata Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020.

commit to user

(7)

Pesarean Aer Mata merupakan satu dari beberapa wisata religi di

Kabupaten Bangkalan yaitu Pesarean KH Syaikhona Kholil, Pesarean Buju’ Sunan Cendana, Pesarean Sultan Abdul Kadirun. Maka tak heran jika Kabupaten Bangkalan terkenal dengan objek wisata religinya.

2. Latar Belakang Pesarean Aer Mata

Objek wisata religi ini berdiri pada abad XVII Masehi sebagai kompleks makam dinasti Cakraningrat Madura. Tokoh-Tokoh penting yang dimakamkan di Pesarean Aer Mata antara lain kanjeng Ratu Ibu Syarifah Ambami (Rato Ebhu)

yang tak lain merupakan putri keturunan Sunan Giri (Isteri Pangeran Cakraningrat I Bupati Madura Barat 1496-1569), Cakraningrat II yang memerintah Madura Barat pada tahun 1648-1707, Cakraningrat IV (Bupati tahun 1718), Panembahan Cakraningrat V (1770), dan Panembahan Cakraningrat VI.

Pada tahun 1979/1980-1985/1986 diadakan pemugaran, yang dilaksanakan oleh Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur. Pemugaran tersebut bertujuan untuk perbaikan atau pemulihan kembali peninggalan sejarah yang dianggap kramat dan penting bagi Jawa Timur terkhususnya masyarakat Madura serta sebagai usaha pelestarian benda cagar budaya di masa yang akan datang agar bisa dinikmati oleh generasi ke generasi.

3. Legenda Aer Mata Ebhu

Ada legenda yang sangat melekat bagi masyarakat Bangkalan. Menurut legenda yang berkembang di Desa Buduran dan sekitarnya, dikisahkan ada seorang Ratu yang sangat mulia bernama Syarifah Ambami yang dipersunting oleh Pangeran Cakraningrat I yang merupakan anak angkat Sultan Agung Mataram.

commit to user

(8)

Pada tahun 1624 wilayah Madura dikuasi oleh Sultan Agung Mataram. Lalu diutuslah Pangeran Cakraningrat oleh Sultan untuk memerintah di Madura yang tentunya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Pangeran Cakraningrat I sangat dekat sekali dengan Sultan Agung sehingga saat masa pemerintahan Pangeran Cakraningrat I kerap diminta untuk membantu Sultan untuk memimpin kerajaannya di tanah jawa. Hal tersebut menyebabkan Pangeran Cakraningrat I menjadi jarang sekali tinggal di Sampang. Ketika hal tersebut terjadi, Ratu Syarifah Ambami lebih banyak membantu sang suami untuk mengurusi keperluan Kraton Sampang seorang diri. Ratu Syarifah Ambami merupakan seorang figur istri yang taat dan patuh kepada perintah suaminya.

Seringkali Ratu Syarifah Ambami menghabiskan waktunya untuk bertapa di suatu bukit di Kecamatan Arosbaya yaitu bukit di Desa Buduran untuk mengisi waktu kosongnya.

Didalam tapaannya Ratu Syarifah Ambami senantiasa selalu memohon kepada Allah SWT agar kelak keturunannya yang laki-laki menjadi penguasa atau pemimpin pemerintahan di Madura. Ratu Syarifah Ambami berharap pimpinan pemerintahan tersebut dijabat hingga tujuh turunan didalam tapaannya. Dalam legenda tersebut juga disebutkan bahwa disuatu hari Ratu Syarifah Ambami bertemu dengan Nabi Khidlir AS. didalam pertapaannya. Dengan pertemuannya dengan Nabi Khidlir tersebut Ratu Ibu mendapat firasat bahwa sepertinya semua permohonan yang dipanjatkan oleh Ratu didalam pertapaannya akan dikabulkan.

Ketika Ratu Syarifah Ambami merasa pertapaannya sudah cukup, maka ia kembali ke Kraton Sampang. Ketika sang suami yaitu Pangeran Cakraningrat I

commit to user

(9)

kembali dari asal ia bertugas di Kerajaan Mataram, Ratu Syarifah Ambami sebagai istri yang bijaksana dan baik hati menyambut suami tercinta dan dengan senang menceritakan apa yang terjadi di tempat pertapaan. Termasuk adanya petunjuk bahwa permintaannya agar keturunannya kelak akan memimpin pemerintahan di Madura selama tujuh turunan dikabulkan diceritakan dengan detail.

Hal tak terduga terjadi ketika Pangeran Cakraningrat I mendengar cerita sang istri. Bukannya senang mendengar cerita tersebut Pangeran Cakraningrat I merasa marah dan kecewa kepada Ratu Syarifah Ambami dikarenakan sang istri hanyak meminta tujuh turunan dan bukan seluruh keturunannya secara terus menerus memerintah di Madura. Ratu Syarifah Ambami hanya terdiam sembari menundukkan kepala.

Beberapa hari kemudian ketika sang suami kembali bertugas ke Mataram untuk membantu Sultan Agung, Ratu Syarifah Ambami kembali ke tempat pertapaannya yaitu ke Desa Buduran untuk bertapa kembali. Dalam pertapaannya kali ini sang ratu memohon dan memanjatkan doa seperti apa yang diinginkan oleh sang suami yaitu agar menjadikan seluruh keturunannya menjadi pemimpin di Madura. Tak mengenal siang dan malam Rato Ebhu/Ratu Syarifah Ambami memohon terus menerus kepada Allah SWT sambil menangis dan meratapi doa dan dosanya. Konon air mata Ratu Syarifah Ambami terus mengalir sampai membanjiri tempat pertapaannya sehingga membentuk sendang atau sumber air. Sumber tersebut terletak tak jauh dari area makam. Hingga akhirnya Rato Ebhu meninggal dan dimakamkan di tempat pertapaannya itu. Itulah asal muasal nama Pesarean aer Mata dan sekarang tempat tersebut dijadikan komplek pemakaman raja-raja di

commit to user

(10)

Madura. Situs bangunan kuno tersebut memiliki corak arsitektur bernilai tinggi sehingga menarik perhatian para wisata asing dan domestik. tidak kalah dengan Makam raja-raja di Imogiri Bantul Yogyakarta.

4. Promosi Tempat Wisata Religi Pasarean Aer Mata

Promosi situs wisata religi Pesarean Aer Mata dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan. Sejauh ini ada dua jenis promosi yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, yaitu promosi secara langsung dan tidak langsung (melalui media sosial). Promosi secara langsung dilakukan dengan cara melakukan kunjungan atau sosialisasi kepada Pelajar SMP dan SMA yang ada di Kabupaten Bangkalan.

Caranya dengan bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengedukasi dan memperkenalkan wisata yang ada di Kabupaten Bangkalan termasuk Pesarean Aer Mata. Sedangkan promosi secara tidak langsung dilakukan dengan cara mengemas

informasi pariwisata dengan menarik di sosial media. Sosial media tersebut antara lain instagram, youtube dan website. Melalui akun instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan dengan username @disbudparbangkalan mulai aktif pada tahun 2016, menginformasikan segala hal yang berkaitan dengan budaya, event dan pariwisata di Kabupaten Bangkalan.

commit to user

(11)

Gambar 2.6. Sosialisai yang diadakan oleh Disbudpar Bangkalan kepada Pelajar SMP dan SMA Kabupaten Bangkalan Sumber : Akun instagram @disbudparbangkalan, 2020.

Gambar 2.7. Promosi Pesarean Aer Mata melalui sosial media instagram Sumber : Akun instagram @disbudparbangkalan, 2020.

Selain melalui akun instagram, promosi mengenai Pesarean Aer Mata juga dilakukan melalui website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan yaitu https://pariwisatabangkalan.wordpress.com/ yang berisikan beberapa artikel

commit to user

(12)

tentang objek wisata yang berada di Kabupaten Bangkalan seperti kerajinan dan kesenian, Museum Cakraningrat, Pantai Sembilangan dan Wisata Bukit Geger.

Gambar 2.8. Tampilan website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan Sumber : https://pariwisatabangkalan.wordpress.com/, 2020.

Pusat Infornasi Data Investasi Indonesia (PIDII) juga menuliskan beberapa destinasi menarik yang ada di Kabupaten Bangkalan termasuk Pesarean Aer Mata yaitu http://pidii.info/.

Gambar 2.9. Tampilan website PIDII Sumber : http://pidii.info/.2020.

commit to user

(13)

Platform youtube juga digunakan sebagai media promosi. Penulis

menemukan video promosi mengenai pariwisata yang ada di Kabupaten Bangkalan yang tersedia di Bio instagram akun resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupatan Bangkalan. Video di unggah di akun yang bernama Donny DP.

Gambar 2.10. Video promosi pariwisata Kabupaten Bangkalan Sumber :https://www.youtube.com/watch?v=2Ym4Jj-vHdc&t=129s, 2020.

Cerita rakyat tentang Pesarean Aer Mata juga ditemukan dibeberapa buku pelajaran SMP yang diajarkan pada pelajaran Bahasa Madura yaitu buku “Melathe Pote”. Namun tak banyak yang disebutkan hanya beberapa paragraf dengan

ilustrasi yang sangat sederhana.

Pesarean Aer mata kerap juga disebutkan di beberapa buku yang berkaitan

dengan sejarah dan religi di Madura. Contohnya pada buku “Syaikhona Kholil Bangkalan Penentu Berdirinya Nahdlatul Ulama” yang ditulis oleh Prof. Dr. KH.

Said Aqil Siradj, M.A. yang merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2020. Pada buku tersebut kerap disinggung betapa commit to user

(14)

beruntungnya Kabupaten Bangkalan memiliki warisan sejarah seperti Pesarean Aer Mata yang terletak di Kecamatan Arosbaya, Bangkalan. Selain itu juga disebutkan

raja-raja yang memerintah pada masa Madura Barat.

Gambar 2.11. Buku Pelajaran Melathe Pote untuk pelajar SMP di Kabupaten Bangkalan Sumber :Dokumentasi penulis, 2020.

Gambar 2.12. Buku Syaikhona Kholil Bagkalan Sumber :Dokumentasi penulis, 2020

commit to user

(15)

B. Buku Cerita

1. Manfaat Buku Cerita

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buku adalah lembar kertas yang berjilid, baik berisi tulisan atau kosong. Jika di deskripsikan, buku terdiri dari beberapa lembar kertas atau bahan lain yang disatukan pada salah satu ujungnya dan biasanya buku berisi tulisan maupun gambar. Setiap lembaran kertas disebut halaman. Buku memiliki jenis yang bermacam-macam namun dengan berkembangnya teknologi, buku sekarang bisa dinikmati dalam bentuk digital.

Seperti halnya e-book atau e-magazine yang bahkan sekarang bisa di unduh dan dibaca di komputer atau ponsel masing-masing pengguna. Jenis buku cerita dipilih oleh penulis sebagai media dalam bentuk karya utama dalam penyusunan tugas akhir ini dikarenakan gambar, ilustrasi maupun desain yang baik akan membuat buku menjadi lebih menarik untuk dibaca. Buku cerita “Aer Mata Ebhu”

memadukan dua jenis buku yaitu buku fiksi dan non fiksi. Cerita rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi yang dibalutkan oleh tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat serta situs bangunan yang memiliki nilai sejarah membuat buku ini mengandung dua nilai dari dua jenis buku yang berbeda. Seperti yang kita ketahui, kebanyakan buku sejarah yang ada di Indonesia masih banyak yang hanya berisikan tulisan saja yang terkesan membosankan. Sejarah akan lebih menarik dipelajari apabila dilengkapi juga ilustrasi yang dapat membuat minat anak-anak membaca. Ada beberapa manfaat membacakan buku cerita terhadap anak-anak antara lain:

commit to user

(16)

a. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Membacakan buku cerita terhadap anak-anak (mendongeng) dapat merangsang meningkat kemampuan seorang anak dalam berabahasa. Ketika anak dibacakan buku cerita, secara tidak langsung anak akan belajar dan mengamati berbagai macam kosakata baru yang belum ia ketahui dan akan terekam di otak. Ketika anak-anak mengungkapkan sesuatu ia dapat menggunakan dan menempatkan kosakata yang tepat dalam berbahasa.

b. Mengembangkan Daya Imajinasi Anak

Ketika masih masa kanak-kanak, imajinasi dan kreatifitas merupakan dunia bermain. Dengan membacakan buku cerita anak-anak dapat membayangkan cerita yang disampaikan. Hal tersebut yang dapat mengembangkan daya imajinasi anak. Ketika membacakan dongeng, sang ibu diharapkan menggunakan cara yang menarik seperti membuat intonasi atau menggunakan media sebagai alat peraga dalam membacakan buku cerita agar sang buah hati dapat menangkap gambaran yang diucapkan oleh ibu.

c. Melatih Daya Ingat

Ketika bercerita si kecil menyimpan informasi yang disampaikan. Maka jangan ragu untuk menanyakan tentang bagian dari isi cerita kepada anak.

Karena hal tersebut dapat melatih daya ingatnya.

d. Memperkenalkan Hal-hal Baru

Isi dari buku cerita bisa jadi merupakan hal-hal yang belum diketahui oleh anak. Ketika menceritakan ibu bisa memperkenalkan apa yang ada di buku.

Seperti contohnya, watak tokoh maupun angka dan warna.

commit to user

(17)

e. Membangkitkan Minat Baca Anak

Minat baca pada anak secara tidak langsung dapat terbentuk saat ibu membacakan buku cerita kepada anak. Ketika anak-anak nyaman dan senang dibacakan cerita ia akan ketagihan dan tertarik untuk membaca buku.

f. Mempererat Hubungan dan Menanamkan Nilai-Nilai Kehidupan

Ketika dibacakan cerita anak yang memiliki pesan baik, anak akan terdorong untuk melakukan hal yang serupa. Hal tersebut dapat membuat hubungan antara ibu dan anak sebagai media penyalur rasa sayang kepada anak.

Sesekali ibu bisa sambil memeluknya. Dengan cerita-cerita yang baik seorang anak diharapkan dapat mengambil nilai-nilai yang baik dan dapat dipraktikkan di kehidupan nyata.

2. Perkembangan Cerita Rakyat

Cerita rakyat yang banyak berkembang di berbagai daerah di Indonesia memiliki nilai-nilai ajaran etika yang sangat bermanfaat bagi proses terbentuknya generasi emas bangsa Indonesia. Cerita rakyat apabila diwariskan atau ditanamkan pada anak-anak didik sejak dini akan membekali perkembangan motorik dan psikomotorik, terlebih dalam membangan karakter anak didik sejak dini yang berkepribadian unggul. Penanaman etika tersebut dimaksudkan untuk membentuk karakter seseorang yang mengarah pada hal-hal positif. Penanaman etika yang baik tentunya dapat membangun watak, sikap, dan perilaku yang memperkuat softskill untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik. Pemanfaatan cerita rakyat yang ada sangat efektif untuk mengajarkan etika maupun moral yang baik. Melalui para tokoh yang ada dalam cerita dapat disampaikan sikap, perilaku, maupun tutur kata

commit to user

(18)

tokoh yang mencerminkan etika maupun moral. Dalam cerita tersebut tercermin adanya nilai-nilai luhur, antara lain kejujuran, kerja sama, kerja keras, tanggung jawab, religi. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter. (Kristanto, 2014: 59)

Indonesia memiliki budaya beraneka ragam yang kaya akan tradisi maupun kesenian dan berkembang di masyarakat. Penanaman etika dan budaya ketimuran ditanamkan secara lisan oleh nenek moyang Indonesia. Cerita rakyat kerap kali digunakan sebagai media penyalur penanaman dan pemahaman etika yang kaya akan nilai-nilai luhur. Hal tersebut dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan bisa sampai dikenali hingga masa sekarang. Mengingat dahulu nenek moyang Indonesia terkendala dengan kemampuan menulis, penyampaian dari mulut ke mulut menjadi pilihan untuk menyampaikan nilai nilai luhur seperti nilai kejujuran, religi, disiplin, gotong-royong maupun tanggung jawab.

Pendidikan karakter sangat penting untuk anak-anak. Seperti halnya norma sopan santun yang bisa didapatkan di cerita rakyat. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, minat anak-anak membaca legenda masih rendah dan perlu dilestarikan karena seperti yang kita ketahui bahwa legenda atau cerita rakyat merupakan warisan leluhur nenek moyang Indonesia. Cerita rakyat juga mengandung etika-etika yang serat kaitannya dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Penanaman pendidikan karakter yang bernorma bisa didapatkan dari tokoh-tokoh yang berada di dalam buku cerita. Hal tersebut diharapkan dapat membentuk generasi bangsa yang berkarakter.

commit to user

(19)

3. Keistimewaan Buku Cerita Ilustrasi

Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. (Arsyad, 2011: 24).

Anak-anak tak bisa dipungkiri lebih tertarik melihat gambar daripada tulisan. Kerap kali sejarah dianggap membosankan, penulis memiliki gagasan memadukan antar keduanya. Hal tersebut dilakukan agar membuat sebuah media yang menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Ilustrasi menjadi unsur terpenting pada perancangan ini. Legenda atau cerita rakyat akan di visualkan agar menarik minat pembaca.

Banyak sekali pegiat-pegiat seni yang bergerak dalam bidang buku cerita atau ilustrasi. Contohnya adalah Sixstales yang merupakan komunitas atau tim ilustrator yang khusus mengembangkan ilustrasi anak di Indonesia. Didirikan oleh Ilustrator Indonesia yang bernama Vicko Andika yang bekerja sebagai Desainer grafis. “Experiences that are worth to be told and shared” merupakan motto komunitas ini yang bertujuan unyuk membeikan berbagai cerita dan pesan melalui

commit to user

(20)

gambar. Sebuah buku cerita ilustrasi atau bergambar dengan kisah yang menarik dapat membuat memori jangka panjang terhadap anak. Untuk itu ilustrasi penting untuk mendukung pertumbuhan anak. Sixstale merupakan satu dari banyaknya generasi muda yang tetap semangat dan berjuang untuk menggapai mimpinya untuk membentuk generasi bangsa yang berkarakter.

Gambar 2.13. Salah satu contoh karya dari illustrator Sixtale Sumber : https://crafters.getcraft.com/, 2020.

Gambar 2.14. Anggota komunitas atau tim sixtale Sumber : https://crafters.getcraft.com/, 2020.

commit to user

(21)

4. Distribusi Buku Cerita

Dari data yang didapat diatas, sudah ada beberapa buku yang membahas tentang Pesarean Aer Mata Rato Ebhu, namun masih sangat sederhana dan gambaran umum saja. Dengan hal ini penulis mengharap buku ilustrasi ini yang membahas secara khusus tentang Cerita Rakyat Pesarean Aer Mata ini akan bisa dikenal masyarakat dan tentunya bisa menunjang situs pariwisata Pesarean ini.

Distribusi buku ilustrasi ini akan bekerja sama oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangakalan dengan cara mengadakan peluncuran buku di event khusus yang melibatkan sekolah-sekolah di Kabupaten Bangkalan. Buku ini juga akan dibagikan secara gratis ke sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Bangkalan dan juga kantor-kantor Dinas Pemerintahan Kebudayaan dan Pariwisata. Penulis berharap buku ini dapat mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak untuk lebih mengenal pariwisata di Kabupaten Bangkalan khususnya wisata religi Pesarean Aer Mata Rato Ebhu.

commit to user

(22)

C. Target Market

Target market dan target audience buku cerita ilustrasi ini untuk anak-anak

SD dan SMP, kemudian secara tidak langsung juga memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Kabupaten Bangkalan tentang pentingnya cerita rakyat “Pesarean Aer Mata” agar tidak tergerus arus zaman.

1. Segmentasi Geografis

Target audiens dan marketing secara geografis dikategorikan untuk seluruh wilayah di Indonesia. Terkhususnya anak-anak SD di Kabupaten Bangkalan.

2. Segmentasi Demografis

Target audiens dan marketing secara demografis dikategorikan sebagai berikut : a. Usia : 10-12 tahun

b. Jenis Kelamin : Semua jenis kelamin c. Tingkat Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas 4-6 d. Agama : Semua agama

e. Status : Pelajar 3. Segmentasi Psikografis

Pelajar tingkat SD yang cinta dan ingin mengetahui situs bersejarah di Kabupaten Bangkalan terutama Pesarean Aer Mata serta masyarakat umum yang suka dan ingin mempelajari budaya setempat.

commit to user

Gambar

Gambar 2.1. Gapura Pintu Masuk Pesarean Aer Mata  Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020
Gambar 2.2. Gapura Penghubung halaman satu dengan yang lain di Pesarean Aer Mata  Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020
Gambar 2.3. Suasana kompek Pesarean Aer Mata
Gambar 2.4 Suasana Bukit Buduran (Pesarean Aer Mata) dari atas  Sumber : https:// pidii.info/, 2020
+6

Referensi

Dokumen terkait

lahan bermanfaat bagi penggunaan lahan tertentu serta memprediksi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan dilakukan, karena perubahan

Adapun penelitian yang akan penulis lakukan tertuang dalam proposal skripsi ini berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Minat Beli Air Mineral Isi Ulang

dengan adanya asarr hasil melabolisme nrikroba rcmgga mulul Salah salu usha pencegahan karics adalah dcngan Ineningkatkan proses remineralisilsi untLrk nrcngimbangi

Hasil pengujian pada return harian indeks LQ45 menemukan bahwa tidak adanya pengaruh penurunan volatilitas pada underlying spot market di Indonesia karena keberadaan

Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik t adalah jika nilai signifikansi t (p-value) < 0.05 maka hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain

Tuntutan peran di pekerjaan mempengaruhi pemenuhan tuntutan peran di keluarga memiliki dampak yaitu individu tidak dapat memenuhi tuntutan perannya di keluarga

Kebisingan adalah bunyi yang tidak di inginkan karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan

Ahmad yani 2016, dengan judul “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada dinas perhubungan provonsi Jawa Barat.” Berdasarkan hasil penelitian ini analisis