6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Toray (Toto Rayon) merupakan sebuah perusahaan yang, yang sangat besar di jepang yang bergerak dalam bidang industri seperti tekstil ,farmasi, kapal terbang dan lain sebagainya. untuk memperluas usahanya maka Toray membuka cabangnya di berbagai Negara, seperti di Indonesia, Malaysia, Thailand dan USA.
Di Indonesia Toray bergerak dalam bidang industri tekstil dengan menggunakan serat sintetik, misalnya PT. ITS (Tangerang), PT. ISTEM (Tangerang), PT. ACTEM (Tangerang), PT. OST (Tangerang), PT. JTA (Tangerang), PT. PNR (Tangerang), PT.TEXFIBRE (Purwakarta), PT. CENTEX (Cibinong), PT. ESTERNTEX (Surabaya), Dan PT. JABATU (Bali). Di antara pabrik-pabrik tersebut yang terbesar adalah PT. Indonesia Toray Synthetics di Tangerang.
PT. ITS berdiri di Indonesia pada masa orde baru. pada saat itu kondisi perekonomian di Indonesia masih sangat kacau, maka untuk membantu keadaan perekonomian pada saat itu, pemerintahan mengeluarkan UU NO. pe 1 TH. 1976 tentang penanaman modal asing (PMA). Pada Saat itu Toray mencoba menanamkan modalnya dengan mendirikan PT .ITS sebesar US $30.000.000,Sebagai pemegang saham dalam usaha ini masing-masing antara lain adalah :
1. Toray industries inc,&Co.Ltd……….50,9%
2. Mitsui & Co.Ltd………..21,5%
3. BNJI……….13,8%
4. PT.Easterntex………...13,8%
7 PT. ITS dirikan pada tanggal 11 oktober 1971 dengan surat izin presiden NO.B29/PRES/2/71 tanggal 26 februari 1971 dan surat keputusan menteri perindustrian republik Indonesia No. 331/M/SK/VI/71 tanggal 13 juli 1971.
Perusahaan ini mulai beroperasi tanggal 1 november 1974 dengan produksi pertama Nylon sebesar 6-7,5 ton/hari untuk IN 7,5-8,5 ton/hari untuk 2N sedangkan untuk 3N dimulai pada tahun 1993 dengan produksi 850ton/bulan.
untuk memudahkan kegiatanya PT.Indonesia Toray Synthetics mendirikan kantor pusat di Jakarta yaitu di summitmas tower lantai 3, jalan jendral sudirman NO.
61-62 kantor pusat ini dibawah pimpinan presiden direktur, sedangkan untuk pusat produksi tangerang dipimpin oleh kepala pabrik.
2.2 Profil Perusahaan
PT. Indonesia Toray Syntetic (PT. ITS) adalah perusahaan pioneer yang memproduksi serat sintetis di Indonesia. Seperti Toray di Jepang, PT. Indonesia Toray Syntetic juga memiliki manufacturing dan bagian penjualan sendiri. Produksinya yang pertama adalah Nylon Filament Yarn pada tahun 1973.
Saat ini, PT ITS juga memproduksi tiga macam serat sintetis, yaitu :
Nylon Filament Yarn, Polyester Staple Fibre dan Polyster Filament Yarn. PT. ITS didirikan pada tanggal 11 oktober 1971 dengan surat izin presiden No. B29/PRES/2/71 tertanggal 26 februari 1971 dan surat keputusan menteri perindustrian Republik Indonesia No. 33 1/MISK/VI/71 tertanggal 13 juli 1971.
PT. ITS mulai beroperasinya pada tanggal 15 agustus 1973, dengan memproduksi Nylon Filament Yarn sebesar 6 ton/hari dan serat polyster 12 ton perhari.
PT. ITS merupakan perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dengan bentuk permodalan yang merupakan bentuk Penanaman Modal Asing (PMA). Adapun pemegang saham pada PT. ITS pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 Pemegang saham PT. ITS 1 Toray Indonesia. Inc 56.8%
2 Mitsui & Co Ltd 19.9%
3 PT. Easterntex 14.6%
4 B.N.J.I 8.7%
8 2.3 Lokasi Perusahaan
PT. ITS terletak di jalan di jalan Moch. Toha Pasar Baru Tangerang ini sangat tepat untuk daerah industry karena beberapa pertimbangan antara lain :
1. Lokasi tanah yang luas terletak di daerah industry, sehingga mudah untuk melakukan pengembangan pabrik.
2. Bahan baku mudah diperoleh karena dekat dengan pusat perekonomian.
3. Transportasi mudah dan cepat karena tersediannya jalan-jalan bebas hambatan dan dekat dengan pelabuhan laut manapun bandara internasional.
4. Pasar yang baik, karena konsumen PT. ITS sekitar 80% berada di jawa barat dan sekitarnnya.
5. Mudah mendapatkan tenaga kerja yang terdidik maupun terlatih, karena berada di kawasan kota industry maupun dekat dengan pusat pemerintahan
6. Tersediannya sumber air yang cukup karena terletak di sepanjang aliran sungai cisadane.
7. Fasilitas listrik maupun gas mudah di dapat meskipun saat ini PT ITS memakai disel sendiri.
8. PT. ITS terletak diatas tanah seluas 521.310 M2 denagn luas bangunan 176.023 M2
2.4 Misi dan Tujuan Perusahaan
sebagai perusahaan yang mempelopori produksi benang dan serat sintetis (synthetics fibre) PT Indonesia toray synthetics merupakan perusahan pionir untuk hasil produksinya , dalam rangka mengisi pembangunan lima tahun pemerintahan Indonesia , dengan berdirinya dan berproduksinya pabrik tersebut maka benang nylon (nylon filament yarn) dan serat polyester (staple fibre) yang tadinya biasanya di import dari luar negeri , secara berangsur-angsur pembelian dari luar negeri dapat dikurangi ,sehingga produksi pabrik ini merupakan penghematan devisa bagi Negara .sebagaimana diketahui bahwa untuk sekarang ini produksi serat alam mengalami kendala yang besar dikarenakan adanya keterlibatan iklim ,dimana untuk menghasilkan serat alam yang baik diperlukan kondisi iklim tertentu dan membutuhkan media pengembang biaakan area pertanian yang luas ,dengan adanya kendala tersebut maka kebutuhan bahan bakar tekstil baik kwantitas maupun kwalitas jelas tidak akan terpenuhi.untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil .
9 PT.Indonesia Toray Synthetics dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil , khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri , disamping untuk membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran yang menjadi masalah besar di Indonesia , ini merupakan kebanggan bagi perusahaan yang telah dapat member sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan turut serta dalam usaha-usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan Negara Indonesia .
2.5 Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Indonesia Toray Syntetics bergerak dalam bidang industri benang, adapun produk utamanya yang dihasilkan, benang convent, benang monofilament, benang OSP (One Step Proses) .PT. Indonesia Toray Syntetics berproduksi berdasarkan permintaan dari customer yang juga merupakan perusahaan industri, untuk pembuatan produk perusahaan menggunakan sistem dirancang dan dibuat berdasarkan permintaan, yang artinya semua produk yang dibuat harus sesuai dengan permintaan customer serta pengerjaan produk harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, oleh karena itu penjadwalan sistem produksi cukup diperlukan.sistem produksi di PT Indonesia Toray Syntentics menggunakan make to order dia memproduksi benang nylon sesuai permintaan tipe benang OSP dan sesuai jumlah yang diminta oleh permintaan sales.
Adapun hasil produksi yang dihasilkan PT Indonesia Toray Syntentics akan di kirim ke dalam negeri seperti Tangerang, Jakarta, Jawa timur untuk pengiriman ke luar negeri dipasarkan seperti Malaysia, Singapura, Korea, Turki, dan Colombia.
Adapun hasil produksi di PT Indonesia Toray Syntentics seperti gambar dibawah ini :
10 Gambar 2.1 Hasil Produksi PT Indonesia Toray Syntetics
2.6 Proses Produksi
2.6.1 Pembuatan Proses Spinning ( undrawn Yarn )
Pada proses pembuatan benang nylon, pertama kali yang dilakukan adalah melelehkan chips hasil dari proses polimerisasi diunit dryer. Chips ini di lelehkan di sepanjang extruder pada temperature 190-200⁰C. kemudiaan lelehan polimer tersebut ditekan dalam DIE sampai tekanan sebesar 50kg/cm2G agar laju alir lelehan polimer cepat masuk kedalam gear pump. Lelehan polimer lalu dilewatkan didalam pipa manifold agar di dapat viskositas sampai nilai yang diinginkan dan langsung di transfer ke dalam pack.
Lelehan polimer dari pack dengan bantuan tekanan masuk kedalam spinneret dan terbentuk filament-filament. Filament panas tersebut langsung didinginkan secara tiba-tiba dengan bantuan udara kering didalam quench chamber. Filament yang
11 dihasilkan masih kaku dank keras, oleh sebab itu filament tersebut diberi finish oil dengan berbagai finish oil. Filament yang diberi finish oil di maksudkan agar benang menjadi halus dan lembut, menyatukan benang, melicinkan jalannya benang, dan dapat menghilangkan aliran listrik statis. Kemudan benaang tersebut melalui proses takeup dan mengalami penggulungan yang ditempatkan kedalam drum-drum. Hasil dari proses ini disebut udrawn yarn yaitu benang yang belum melalui proses penarikan dan siap dip roses lanjut pada proses after treatment.
2.6.2 Pengerjaan Proses Lanjutan Didalam Proses After Treatment
Benang hasil dari proses spinning memiliki sifat-sifat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan tekstil. Oleh sebab itu filament tersebut harus melalui proses lanjutan agar di dapati kualitas benang nylon yang baik dan proses tersebut diproses pada proses after treatment. Proses afte treatment dilakukan pada mesin drawing dan twisting atau pada mesin drawing dan wanding. Hasil dari proses after treatment tersebut disebut Drawn Yarn yaitu filament yang telah mengalami penarikan.
Penarikan dilakukan dengan bagan pemanasan dan tanpa pemanasan tergantung dari mutu benang yang diinginkan.
Proses drawing dan twisting dilakukan terhadap benang yang akan dijadikan benang nylon multifilament, sedangkan proses drawing dan winding dilakukan terhadap benang yang akan di jadikan monofilament, kemudian di pisahkan dalam mesin splitting.Dari hasil produksi ini diutamakan untuk kebutuhan konsumen pabrik- pabrik tekstil didalam negeri sedangkan sekitar 10-20% untuk kebutuhan luar negeri.
Bahan baku utama untuk membuat benang nylon ( Nylon Filament Yarn ) adalah Caprolactam, dan untuk membuat serat Polyster ( Synthetics Fibre ) dan benang Polyster ( Polyster Filament Yarn ) adalah Pure Terepphtalic Acid Ethyline Glycal.
2.7 Perkembangan Perusahaan
PT. Indonesia Toray Synthetics pabrik pertama dalam memproduksi serat sintetik, hasil produksinya antara lain :
● Benang nylon (nylon filament yarn)………1320 ton / bulan.
● Serat polyester (polyester r staple fiber)………...5400 ton / bulan
● Benang polyester (polyester filament yarn )……….1230 ton / bulan
12 Untuk benang nylon 6 pada bulan September 1999 di PT.Indonesia Toray Synthetics memproduksi :
● 9 ton / hari untuk 1N ● 11 ton / hari untuk 2N
● 1100 ton / bulan untuk 3N sesuai dengan permintaan user.
Hasil produksi di PT.Indonesia Toray Synthetics ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen didalam negeri ,maupun diluar negeri memiliki jumlah pelanggan tetap ± 60- 62 pabrik.
2.7.1 Perkembangan Mutu Perusahaan
1) Menerapkan system menejemen terintegrasi ( mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja ) sesuai standar internasional dan nasional yang berlaku secara efektif dan efisien pada tahun 2010.
2) Melakukan peningkatan kinerja kegiatan, proses,K3L secara terus menerus melalui sasaran mutu, program lingkungan, serta sasaran keselamatan dan kesehatan kerja yang terukur di setiap divisi ,departemen ,bagian atau area.
3) Memberikan kepuasan kepada pelangga dan pihak terkait lainnya baik dari sesi mutu, harga, pengiriman dan pelayanan.
4) Melakukan modernisasi permesinan, metode atau system kerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
5) Melakukan usaha – usaha yang dapat menghemat pemakaian sumber daya yang meliputi keuangan, tenaga kerja, listrik, air dan bahan bakar minyak.
6) Menciptakan kondisi dan tindakan kerja yang aman, nyaman dan harmonis.
2.7.2 Perkembangan Kebijakan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PT.Indonesia Toray Synthetics adalah perusahaan yang memproduksi benang nylon filament . PT.Indonesia Toray Synthetics Menerapkan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 tahun 1996 secara efektif dan efisien.
1) Mematuhi perundangan dan persyaratan lain yang relevan dengan kegiatan perusahaan.
2) Melakukan peningkatan kinerja perusahaan diberbagai aspek kegiatan secara terus menerus.
13 3) Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pihak terkait lainnya, agar mereka semakin
setia.
4) Mengupayakan efisiensi sumber daya diberbagai aspek kegiatan.
5) Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan yang dapat terjadi dari aspek kegiatn, produk atau jasa yang berhubungan dengan perusahaan.
2.8 Konsep Pemasaran
Produk yang ditawarkan PT.Indonesia Toray Synthetics memproduksi berupa benang nylon filament yang digunakan membuat bahan pakaian ,sebagian besar diminta oleh konsumen,untuk pembuatannya sendiri perusahaan PT.Indonesia Toray Synthetics menghasilkan 100% di indonesia sedangkan untuk bahan baku material di datangkan dari dalam negeri 70%, sedangkan 30 % diambil dari luar negeri.
Konsep pemasaran yang dimiliki PT.Indonesia Toray Synthetic. untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain antara lain :
1. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan industri-industri yang sudah ada supaya terjadi long time business.
2. Membuka market baru dengan cara mendatangi daerah-daerah pemasaran yang potensial.
3. Memberikan kepuasan pelanggan melalui mutu produk dan pelayanan.
2.8.1 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran termasuk salah satu bagian dari rencana pemasaran. Dalam mengembangkan strategi pemasaran, seorang manajer menghadapi beberapa kemungkinan yang harus dipilih. Setiap tujuan dapat dicapai dengan berbagai macam cara. dengan menjalani setiap tujuan, manajer dapat mengidentifikasi strategi alternatif yang utama. Sekitar pernyataan strategi untuk organisasi atau perusahaan tersebut.
Secara umum, rencana strategi suatu organisasi atau perusahaan menggambarkan program luas untuk menentukan dan mencapai tujuan serta respon terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
14 2.9 Struktur Organisasi
Banyak pendapat yang berlainana tentang rumusan dari organisasi, akan tetepi secara umum organisasi rumusan dari organisasi dapat dirumuskan sebagai struktur pembagian kerja dan tata hubungan kerja antar kelompok orang untuk bekerja satu sama lain dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Bagi perusahaan besar seperti PT ITS, masalah pengelolaan manajemen merupakan suatu hal yang sangat memegang peranan dalam kelancaran produksi serta penyaluran ( distribusi ) hasil produksinyakepada konsumen. Oleh karena itu PT ITS memerlukan struktur organisasi yang khusus bentuk dan tujuannya. Struktur organisasi PT ITS merupakan struktur organisasi garis dan staff yang dipimpin oleh seorang presiden direktur yang membawahi pengelolaan membawahi pengelolhaan administrasi dan produksi sebagai berikut :
• Departemen Nylon Filament Yarn
• Departemen polyester (Staple Fiber and Filament Yarn)
• Departemen Engineering - Mechanical
- Electrical - Utility
• Departemen Stock Control - Material
- Logistics
• Departemen Administration - Administration / umum - Personalia
- Quality Assurance
15 Dimana masing-masing departemen dipimpin oleh seorang manajer, dan manajer bertanggung jawab kepada kepala pabrik. Seorang manajer membawahi kepala seksi dan kepala unit. Karyawan PT. ITS terdiri dari dua tenaga ahli bangsa Indonesia dan tenaga ahli bangsa jepang. Sedangkan jabatan lain dipegang oleh bangsa Indonesia dan berbagai macam taraf pendidikan dan disiplin ilmu. Departemen nylon sendiri terdiri dari :
• Seksi produksi 1. Seksi polimer 2. Seksi spinning
• Conventional
• Osp (one step process) 3. Seksi after treatment
• Bunsen
• sorting
16 Table 2.2 STRUKTUR ORGANISASI PT. ITS
KEPALA PABRIK
KEPALA DEPT.
ADMINISTRATION KEPALA DEPT. STOCK
CONTROL KEPALA DEPT.
ENGINEERING KEPALA DEPT.
POLYSTER KEPALA DEPT. NFY
MECHANICAL
UTILITY
ELECTRICAL LOGISTICS
MATERIAL
QUALITY ASSURANCE PERSONALIA ADMINISTRATION /
UMUM