• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFFORTS TO IMPROVE SKILLS BALL (HEADING) THROUGH THE TOOL By:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFFORTS TO IMPROVE SKILLS BALL (HEADING) THROUGH THE TOOL By:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

EFFORTS TO IMPROVE SKILLS BALL (HEADING) THROUGH THE TOOL

By:

Seprendy Eko Nugroho Mentor:

Drs. Suranto, M.Kes Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or

The purpose of this study was to determine whether the device support of can improve heading. This study is one form of learning models Penjas. This study uses action research (Classroom Action Research). Learning outcomes of Penjas on the football game ball heading in SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung is still low. As the object of this study is the number of sixth grade students amounted to 32 students, with the consideration that the learning outcomes in each cycle in passing the ball of this class is still very low. The results of this study indicate thate there is an increase, in each cycle in the first cycle, students who gained≥70 are 18.75%, the second cycle, students who gained ≥70 are 31.25%, third cycle students who received ≥ 70 are 75%. The conclusions that can be taken showed that the support of device (rubber ball) can improve the ball heading skills.

(2)

ABSTRAK

UPAYAMENINGKATKANKETERAMPILANMENYUNDULBOLA

(HEADING)MELALUIALATBANTU

Oleh:

Seprendy Eko Nugroho Pembimbing: Drs. Suranto, M.Kes Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian bantuan alat dapat meningkatkan keterampilan menyundul bola. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kaji tindak (Class room Action Research). Hasil pembelajaran Penjas pada permainan sepakbola menyundul bola di SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung masih rendah. Sebagai objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI dengan jumlah 32 orang siswa, dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut merupakan kelas yang hasil belajar mengoper bola masih sangat rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing siklus terdapat peningkatan, yaitu siklus I siswa yang memperoleh ≥70 sebanyak 18,75 %, siklus II siswa yang memperoleh ≥70 sebanyak 31,25 %, siklus III siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 75 %. Kesimpulan yang dapat di ambil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bantuan alat (bola karet) dapat meningkatkan keterampilan menyundul bola.

(3)

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan via gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan

pendidikan. Pendidikan jasmani

bukan saja mengembangkan dan membangkitkan potensi individu, tetapi juga ada unsur pembentukan yang mencakup kemampuan fisik , intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani,

kemampuan dan keterampilan,

kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas

berdasarkan pancasila.Karena

pendidikan jasmani dan kesehatan dipandang sangat strategis dalam pembinaan kualitas fisik manusia Indonesia, maka dalam Garis Besar Haluan Negara ditegaskan bahwa

pembinaan dan pengembangan

olahraga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia

Indonesia yang arahnya pada

peningkatan kesehatan jasmani,

rohani dan mental masyarakat. Mata

pelajaran Pendidikan Jasmani

merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,

kemampuan fisik, pengetahuan,

penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spritual-sosial).

Dalam menentukan alat penunjang keberhasilan terhadap tugas gerak yang diberikan, kita harus memilih

alat-alat yang mengarah pada

pembentukan gerakan yang kita harapkan tersebut.

Identifikasi Masalah

Kurangnya alat pembelajaran dan

pembelajaran kurang bervariasi.

Dalam pembelajaran penjaskes gerak dasar menyundul bola kelas VI SD Negeri 1 Bakung belum terlihat adanya modifikasi alat. Pembelajaran Penjas gerak dasar menyundul di SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung kurang efektif

Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya ruang lingkup dalam penelitian ini hanya pada masalah peningkatan gerak dasar menyundul bola pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 .

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang

dikemukakan dalam latar belakang,

identifikasi masalah dan

permasalahan, maka masalah

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui

alat bantu bola karet dapat

meningkatkan efektivitas

pembelajaran sehingga memperbaiki keterampilan menyundul bola pada

(4)

siswa kelas VI di SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung.

Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan proses

pembelajaran dan mengetahui

apakah dengan modifikasi alat permainan (bola karet) dapat

meningkatkan gerak dasar

menyundul bola pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung.

2. Untuk meningkatkan efektivitas

pembelajaran gerak dasar

menyundul bola pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung .

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan

bermanfaat antara lain bagi: 1. Bagi Siswa

2. Bagi Guru Penjas 3. Bagi Sekolah.

4. Program Studi

II. Tinjauan Pustaka

Hakekat Pendidikan Jasmani

Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat

berbeda pelaksanaannya dari

pembelajaran mata pelajaran lain.

Pendidikan Jasmani adalah

pendidikan melalui aktivitas jasmani dengan berpartisipasi dalam aktifitas

fisik, siswa dapat menguasai

keterampilan dan pengetahuan,

mengembangkan apresiasi estesis,

mengembangkan keterampilan

generik serta nilai dan sikap positif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk

mencapai tujuan Pendidikan

Jasmani. Samsudin, (2008:21).

Pentingnya Pendidikan Jasmani

Disinilah pentingnya Pendidikan

Jasmani, Pendidikan Jasmani

menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan, mencoba kegiatan yang sesuai minat anak dan menggali potensi dirinya. Melalui

Pendidikan Jasmani anak-anak

menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan

agar tidak mengganggu

keseimbangan perilaku dan mental

anak, menanamkan dasar-dasar

keterampilan yang berguna dan

merangsang perkembangan yang

bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan moral.

Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran

1. Perhatian dan Motivasi 2. Keaktifan

3. Keterlibatan Langsung atau Berpengalaman 4. Pengulangan 5. Tantangan 6. Perbedaan Individu Pengembangan Keterampilan Motorik

Keterampilan gerak adalah

(5)

gerakan secara efisien dan efektif.

Keterampilan gerak merupakan

perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol atas bagian-bagian yang terlibat dalam gerakan. Semakin

kompleks gerak yang harus

dilakukan semakin komoleks pula koordinasi dan konrol tubuh yang harus dilakukan. Keterampilan gerak diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami dan melakukan gerakan berulang-ulang yang disertai dengan kesadaran fikir akan benar atau tidaknya gerakan yang dilakukan. Dalam proses untuk menyempurnakan suatu keterampilan motorik menurut Lutan (1988:31) berlangsungb dalam tiga tahapan yaitu : a) Tahap Kognitif, b) Tahap Fiksasi, c) Tahap Otomatis.

Bermain Sepakbola

Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Muliono (1995:918). Bagi setiap pemain

bebas memainkan bola dengan

seuruh anggota badan kecuali lengan. Sedangkan bagi penjaga gawang

dalam memainkan bola bebas

menggunakan semua anggota

badannya. Seperti dikemukakan

Joseph A. Luxbacher (2004:2) bahwa

kiper diperbolehkan untuk

mengontrol bola dengan tangannya di dalam daerah penalti, pemain

lainnya tidak diperbolehkan

mengontrol bola menggunakan

tangan atau lengan tetapi

menggunakan kaki, tungkai, atau kepala.

Pengertian Menyundul Bola

Menyundul bola (heading) adalah salah satu teknik dasar sepakbola yang menuntut skill yang tinggi untuk memenangkan bola-bola lambung di atas kepala,baik untuk mengoper bola atau mencetak gol ke gawang lawan. Kepandaian menyundul bola itu bearti akan memenangkan setiap permainan bola melambung di atas kepala. (Abdoellah,

1981:424).Menyundul bola dapat dilakukan dengan baik, jika setiap pemain sepakbola mengetahui prinsip dasar menyundul bola yang benar.Menyundul bola harus memakai dahi dan mata harus selalu terbuka jangan sekali-kali

mata tertutup.(Kosasih,

1993:233).

Alat Bantu

Hamalik dalam Azhar Arsyad

(2005: 15) mengemukakan

bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses

belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan

media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan

(6)

proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi

pelajaran saat itu.

Hipotesis

Menurut Arikunto (2006:07),

bahwa “ Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian, oleh karena itu suatu

hipotesis perlu diuji guna

mengetahui apakah hipotesis

tersebut terdukung oleh data yang

menunjukan sebenarnya atau

tidak”

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, hipotesis

adalah suatu konsep yang

berfungsi sebagai jawaban

sementara terhadap masalah

penelitian.

Maka hipotesis dalam penelitian ini, “ Melalui Alat Bantu Bola

Karet Dapat Meningkatkan

Efektifitas Pembelajaran Sehingga

Memperbaiki Keterampilan

Menyundul Bola Pada Siswa Kelas VI di SD N 1 Bakung Bandar Lampung”.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan

strategi umum yang di anut dalam pengumpulan data dan analisis

data yang diperlukan, guna

menjawab persoalan yang

dihadapi.

Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid, agar isi dari penelitian

bisa dipertanggung jawabkan

kebenarannya.Untuk mendapatkan

data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian harus

dianalisa dengan menggunakan

metode penelitian yang logis dan rasional agar tingkat validitas

datayang bisa dipertanggung

jawabkan.Metode penelitian adalah “Cara ilmiah untuk memperoleh data

dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.Terdapat beberapa metode

yang bisa dipergunakan untuk

pengkajian data dalam sebuah

penelitian agar tujuan penelitian

dapat tercapai seperti yang

diharapkan. Untuk menggunakan suatu metode penelitian, peneliti harus memperhatikan jenis ataupun

(7)

akanditeliti agar penggunaan metode penelitian menjadi tepat.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDNegeri 1 Bakung Bandar Lampung.Tahun pelajaran 2014/2015.Siswa kelas VI berjumlah 32siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 14 perempuan.

Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Nama sekolah : SD Negeri 1 Bakung Bandar Lampung

Alamat : Jalan Banten

gang impresBakung Bandar Lampung

b. Pelaksanaan Penelitian

Lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan dengan 3 siklus.

Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang

digunakan untuk mengukur

pelaksanaan penelitian yang

dilakukan pada tiap siklusnya.Alat berupa indikator dari peningkatan

keterampilan menyundul bola

(heading).

Teknik Analisis Data

Setelah tindakan dilakukan, maka hasil penilaian dianalisis guna melihat prosentase kualitas hasil tindakan pada setiap siklus. Untuk

menghitung prosentase

keberhasilan siswa digunakan

rumus :

100%

n

f

Keterangan : P : Prosentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar

n : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Sedangkan untuk melihat

tingkat efektivitas tindakan yang dilakukan dapat menggunakan rumus :

100%

X

X

-X

E

i i n

(Goodwin dan Coates dalam Surisman, 1997)

Keterangan :

E : Efektivitas tindakan yang dilakukan

Xn : Rerata nilai akhir siklus

ketiga

Xi : Rerata temuan awal

Bila hasil perhitungan

meningkat 50% ke atas maka

tindakan yang dilakukan

dinyatakan efektif

IV. HASIL PEMBAHASAN

Tabel 2. Deskripsi Hasil PTK

Pembelajaran Keterampilan

Menyundul Bola ( heading ). (Subagio dalam Surisman, 1997)

(8)

Berdasarkan tabel di atas, pada hasil obsevasi temuan awal menunjukkan rentang nilai yang didapat sebelum siswa diberikan tindakan adalah 12,5 sampai dengan 87,5 dengan nilai rata-rata 37,89. Jika dibandingkan dengan rata-rata kelas, maka dari 32 siswa sebanyak 7 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas atau prosentase keberhasilan 21,88

%, sedangkan siswa yang

mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 25 orang atau 78,12 %. Selanjutnya jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar maka dari 32 siswa

sebanyak 3 siswa yang

mendapat nilai di atas atau sama

dengan 70 atau prosentase

keberhasilan 9,4%, sedangkan siswa yang mandapat nilai di bawah 70 sebanyak 29 orang atau 90,6%.

Setelah tindakan pada siklus

pertama dilakukan berupa

penggunaan bola karet, siswa mencoba dengan caramenyundul bola yang di layangkan oleh rekannya.

Hasil penelitian menunjukkan

rentang nilai yang didapat setelah siswa diberikan tindakan adalah 12,5 sampai dengan 87,5 dengan

nilai rata-rata 44,14. Jika

dibandingkan dengan rata-rata kelas, maka dari 32 siswa sebanyak 12 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas atau prosentase keberhasilan 37,5 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 20 orang atau 62,5 %. Selanjutnya jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar maka dari 32 siswa sebanyak 6 siswa yang mendapat nilai di atas atau sama dengan 70 atau prosentase keberhasilan 18,75 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 26 orang atau 81,25 %.

Setelah tindakan pada siklus

kedua dilakukan berupa

penggunaan alat bantubola karet,

dengan langkah-langkah

pembelajaran seperti yang

dilakukan pada siklus pertama

tetapi perbedaannya siswa

melakukan heading pada dinding dengan jarak 2 m. Siklus N il ai T er ti n g g i N il ai T er en d ah 𝑋

Berdasarkan Rata-Rata Kelas Ketuntasan Belajar

≥RK ≤RK ∑ ≥RK ≤RK ∑ f % f % F % F % f % f % Tes awal 87 ,5 12 ,5 37, 89 7 21,88 25 78,12 32 100 3 9,4 29 90,6 32 100 Pertama 87 ,5 12 ,5 44, 14 12 37,5 20 62,5 32 100 6 18,75 26 81,25 32 100 Kedua 10 0 25 61, 32 20 62,5 12 37,5 32 100 10 31,25 22 68,75 32 100 ketiga 10 0 37 ,5 73, 04 24 75 8 25 32 100 24 75 8 25 32 100

(9)

Hasil penelitian menunjukkan rentang nilai yang didapat setelah siswa diberikan tindakan adalah 25 sampai dengan 100 dengan nilai rata-rata 61,32. Jika dibandingkan dengan rata-rata kelas, maka dari 32 siswa sebanyak 20 siswa mencapai nilai di atas atau sama

dengan rata-rata kelas atau

prosentase keberhasilan 62,5 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 12 orang atau 37,5 %.

Selanjutnya jika dibandingkan

dengan ketuntasan belajar maka dari 32 siswa sebanyak 10 siswa yang mendapat nilai di atas atau

sama dengan 70 atau

prosentasekeberhasilan 31,25 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 22 orang atau 68,75 %.

Setelah tindakan pada siklus ketiga dilaksanakan berupa penggunaan bola karet dan siswa mlakukan

heading dengan rekannya sebanyak

10 kali. Hasil penelitian

menunjukkan rentang nilai yang didapat setelah siswa diberikan

tindakan adalah 37,5 sampai

dengan 100 dengan nilai rata-rata 73,04. Jika dibandingkan dengan rata-rata kelas, maka dari 32 siswa sebanyak 24 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas atau prosentase keberhasilan 75 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 8 orang atau 25 %.

Selanjutnya jika dibandingkan

dengan ketuntasan belajar maka dari 32 siswa sebanyak 24 siswa

yang mendapat nilai di atas atau sama dengan 70 atau prosentase keberhasilan 75 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 8 orang atau 25 %.

Pembahasan

Berdasarkan hasil data temuan awal diperoleh data bahwa masih rendahnya prosentase ketuntasan belajar siswa, hanya 3 siswa

yang mencapai ketuntasan

belajar.Hasil analisis peneliti

menunjukkan bahwa masih

rendahnya kemampuan

melakukan keterampilan

menyundul bola.

Berdasarkan hasil analisis

tersebut pada siklus pertama digunakan alat bantu bola karet guna meningkatkan keterampilan menyundul bola yang dipelajari. Bola karet digunakan untuk

memotivasi siswa agar

mempermudah melakukan

teknik heading, dan berbeda disetiap siklusnya.

Saat peneliti menjelaskan materi menyundul bola beberapa siswa

telah memahami tentang

menyundul bola sehingga

mereka antusias dalam

menjawab penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh peneliti. Penelitimendemonstrasikan rangkaian gerakan dan memberi

kesempatan siswa untuk

(10)

menyundul bola. Peneliti

menyusun alat bantu yang

digunakan, menjelaskan manfaat dari penggunaan alat bantu

tersebut. Siswa diberi

kesempatan untuk melakukan teknik menyundul bola mulai dari tahappersiapan yaitu, sikap berdiri menghadap arah gerakan, kaki berada di depan kaki lainnya, sikap kedua lengan berada di depan dada,mata selalu tetap terbuka,pandangan terpusat pada bola. Selanjutnya sikap pelaksanaan yaitu, tekuk lutut

dan punggung kaki agak

condong ke belakang, perkenaan bola tepat pada dahi. Dan gerak lanjutan yaitu, pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah bola.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan alat

bantúbola karetpada siklus pertama dapat memperbaiki keterampilan menyundul bola pada siswa kelasVI di SD Negeri 1 Bakung.

2. Dengan penggunaan alat

bantu bola karet pada siklus kedua dapat memperbaiki keterampilan menyundul bola pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bakung.

3. Dengan penggunaan alat

bantu bola karet pada siklus ketiga dapat memperbaiki keterampilan menyundul bola pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Bakung.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Dalam upaya meningkatkan

mutu proses dan hasil

pembelajaran yang lebih baik,

maka perlu mengadakan

perbaikan terhadap kualitas penggunaan alat bantu atau

media, dengan tujuan

memberdayakan siswa agar lebih banyak bergerak dan memperbaiki konsep gerak

yang dipelajari sehingga

tercapai efektivitas

pembelajaran.

2. Pada penelitian pembelajaran keterampilan menyundul bola

masih belum tercapai

ketuntasan belajar sebesar

100% atau semua siswa

belum mencapai ketuntasan belajar, hal ini dapat diteliti kembali guna menentukan tindakan yang lebih tepat dan

menarik agar dapat

meningkatkan penguasaan

keterampilan menyundul

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah. 1981. Olahraga Untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

PT. Sastra Budaya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kosasih. 1993. Teknik dan Program

Latihan. Jakarta : Balai Pustaka.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK.

Luxbacher, Joseph. 2004.

SepakbolaLangkah – langkah Menuju Sukses. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Muliono. 1995. Pendidikan Bagi Anak

Berkesulitan Belajar. Jakarta: Pustaka Jaya.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: PT. Inkha

Mitra Setia.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta:

Lit.

Surisman. 1997. Penilaian Hasil Pembelajaran. Bandar Lampung :

Referensi

Dokumen terkait

Industri perbankan syariah berkembang lebih cepat setelah keluarnya Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah jelas merupakan jaminan bagi kepastian

Padjadjaran atas segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta/Plagiatisme dalam karya ilmiah saya

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”bagaimanakah variasi pelaksanaan tradisi muludan pada masyarakat Rawaarum kecamatan Grogol Kota

This study aims at identifying the types of swearing words used by all characters in Blood Father Movie and the factors contribute to those swearing.. It is a

Grafik Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Jumlah Penduduk Miskin Di Indonesia Tahun 2010 - 2014. Sumber: BPS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tool path pada pembuatan mobil kayu hasil pemesinan CNC milling router 3 axis pada material kayu,

[r]

Penelitian tentang pengaruh campuran lumpur biogas sapi perah dan serbuk sabut kelapa pada vermicomposting terhadap biomassa cacing tanah Lumbricus rubellus