• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perawatan BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram. Salah satu perawatan BBLR yang berkualitas baik bisa menurunkan kematian neonatal, seperti inkubator dan perlengkapannya pada neonatal intensive care unit. Tekhnologi ini relatif mahal, Negara berkembang termasuk Indonesia dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat secara logistik. Selain itu penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu-bayi dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) serta berakibat ibu kurang percaya diri dan tidak terampil merawat bayi BBLR. Oleh karena itu diperlukan suatu metode praktis sebagai alternatif pengganti inkubator yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif (Rukiyah, 2010).

Kehangatan tubuh ibu ternyata merupakan sumber panas yang efektif untuk bayi yang BBLR. Hal ini terjadi bila terdapat kontak kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai skin to skin contact atau metode kanguru. Metode ini merupakan metode sederhana yang bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baik sesaat maupun jangka lama. Metode ini bermanfaat untuk membantu pemulihan akibat dari

(2)

prematuritasnya dan menolong orang tua agar lebih percaya diri serta dapat berperan aktif dalam perawatan bayi baru lahir secara manusiawi dan meningkatkan ikatan ibu dan bayi (Deslidel, 2012).

Kelompok bayi yang dirawat dengan metode kanguru akan mendapat ASI lebih baik, pertambahan berat badan lebih baik, dan lama perawatan di rumah sakit lebih pendek. Selain mempererat ikatan ibu-bayi, meningkatkan perkembangan psikologis dan psikomotor bayi, membuat bayi lebih tenang dan tidak mudah kaget. Metode kanguru juga sangat praktis dan hemat energi. Berbeda dengan inkubator yang suhunya harus disesuaikan dengan perkembangan berat badan dan usia bayi. Kontak ibu dan bayi membuat penyesuaian otomatis suhu tubuh ibu untuk melindungi bayi (Nakita, 2007).

2.2. Pengertian Post Partum

Post partum merupakan masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Keadaan normal akan kembali seperti biasa dalam sekitar 2 minggu bahkan 1 bulan. Postpartum juga disebut sebagai pasca melahirkan. Pada masa ini ibu akan mengalami berbagai perasaan yang dirasakan. Dan ada kalanya perubahan perasaan menjadi suatu hal yang alami yang dirasakan oleh ibu setelah melahirkan. Dalam hal ini yang berperan utama adalah hormon sang ibu yang bereaksi terhadap berbagai situasi yang berbeda (Melinda, 2011).

Pasca melahirkan dan setelah lepasnya plasenta dari dinding rahim, tubuh ibu akan mengalami perubahan besar sesuai dengan jumlah hormone,

(3)

sehingga ibu pun membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dirinya. Selain terjadi perubahan fisik, hadirnya sang buah hati dapat membuat suatu hal yang berbeda baik dalam kehidupan ibu sendiri, hubungan dengan suami, orangtua maupun anggota keluarga lainnya. Dengan hadirnya sang buah hati, ibu mendapat peran dalam merawat dan mengasuh bayinya. Salah satunya peran ibu yaitu harus bisa memberikan ASI kepada bayinya, terutama ibu yang mempunyai bayi berat lahir rendah harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya. Dimana bayi berat lahir rendah sangat membutuhkan perawatan yang baik, karena itu ibu harus mampu beradaptasi dalam merawat bayinya khususnya ibu yang mempunyai bayi dengan berat lahir rendah (Melinda, 2011).

2.3. Metode Kanguru

2.3.1 Pengertian

Metode kanguru (Kangaroo Mother Care) adalah kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi (skin to skin contanc) yang dilakukan sejak dini dan berkelanjutan baik selama masih dirumah sakit maupun di rumah, disertai pemberian ASI Eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi (Wafi, 2010).

Metode kanguru adalah perawatan untuk bayi premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (Rukiyah 2010).

(4)

2.3.2 Manfaat Metode Kanguru

Adapun manfaat metode kanguru bagi bayi yaitu, menstabilkan detak jantung bayi dan pernapasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen keseluruh tubuhnya pun lebih baik. Bayi tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya lebih cepat. Pertumbuhan dan perkembangan motorik pun menjadi lebih baik. Cara ini juga mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempersingkat masa perawatan secara keseluruhan. Bagi orang tua, hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri dan kepuasan bekerja. Perawatan bayi lekat atau metode kanguru ini sederhana, praktis, efektif, dan ekonomis, sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu di rumah ataupun di rumah sakit, terutama dalam mencegah kematian BBLR (Wafi, 2010).

2.3.3 Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kanguru

Mekanisme kerja perawatan metode kanguru adalah sama seperti perawatan dalam inkubator yang berfungsi sebagai termoregulator memberikan lingkungan yang termonetral melalui aliran panas konduksi dan radiasi. Lingkungan termoral adalah linkungan suhu agar bayi dapat mempertahankan suhu optimal (36,5-37,5 °C) dengan mengeluarkan energy/kalori yang minimal, terutama bagi BBLR yang persediaan atau sumber kalorinya sangat terbatas (Subekti, 2008).

Pengaliran panas melalui konduksi adalah identik kontak kulit ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan inkubator ke kulit bayi.

(5)

Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat didalam inkubator seperti udara hangat antara selimut atau baju kanguru dan bayi. Proses hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama dibutuhkan sampai bayi bisa mandiri tanpa harus dirawat lagi (Henderson, 2006).

2.3.4 Lama Metode Kanguru Dilakukan

Berdasarkan lamanya metode ini dilakukan metode kanguru dibagi menjadi intermiten dan kontinyu. Intermiten maksudnya bayi yang masih memerlukan perawatan konvensional (Inkubator) dikeluarkan dari inkubator untuk beberapa saat dirawat dengan metode kanguru, setelah itu kembali lagi ke inkubator. Usahakan pada awalnya jangan kurang dari 60 menit dengan posisi kanguru, kalau kurang akan menggangu waktu istirahat bayi dan bayi akan stres. Kontiniu berarti dilakukan berangsur-angsur sampai 24 jam. Bayi dikeluarkan dari gendongan bila akan mengganti popok, perawatan tali pusat atau perlu pemeriksaan dokter, dan jika ibu akan mandi. Selama lepas dari ibu, bayi dibungkus rapat agar tidak kedinginan atau bisa diserahkan pada suami, nenek, atau saudara yang lain. Metode kanguru ini dilakukan sampai bayi sudah tidak menginginkannya lagi. Ini ditandai dengan bayi menjadi gelisah, rewel, selalu bergerak saat berada dalam posisi kanguru. Biasanya ini terjadi setelah bayi mencapai berat badan 2500 gram atau umur kehamilan 40 minggu (Perinasia, 2011).

2.3.5 Persiapan yang Diperlukan untuk Melakukan Metode Kanguru

Persiapan yang dilakukan untuk melakukan metode kanguru menyangkut 3 hal, yaitu: 1) ibu dan bayi : kondisi dan keberadaan ibu setelah

(6)

melahirkan merupakan persyaratan utama. Harus ada pengganti ibu yang secara fisik dan mental sehat, mampu dan mau melakukan perawatan metode kanguru. Bayi setelah melewati masa krisis dalam keadaan yang stabil sudah bisa dirawat oleh ibunya dengan metode kanguru. Pakaian ibu dan bayi tidak memerlukan pakaian khusus, hanya ibu harus mengenakan baju yang terbuka didepan. Untuk bayinya hanya popok dan penutup kepala. Agar posisi bayi tetap melekat ke dada ibu, diluar baju ibu bisa diikat dengan kain panjang dan jangan terlalu menekan perut ibu agar bayi bisa bernafas. 2) tempatnya : metode kanguru bisa dilakukan pada tempat pelayanan persalinan dan dirumah setelah dipulangkan. 3) dukungan linkungan : untuk keberhasilan metode ini diperlukan dukungan dari petugas selama masih berada dalam rumah sakit. Di rumah dukungan pihak keluarga sangat diperlukan termasuk agar ibu diberi kesempatan untuk banyak istrahat, tidur yang cukup, aktivitasnya berkaitan dengan bayinya (Perinasia, 2011).

2.3.6 Petunjuk Pelaksanaan Metode Kanguru

Petunjuk pelaksanaan metode kanguru ini yaitu : 1) setelah mencuci tangan ibu mengenakan baju kanguru atau baju biasa yang terbuka didepan. 2) bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu. 3) kepala bayi dipalingkan kearah kiri atau kekanan sehingga bayi mendengar detak jantung ibunya, leher bayi dalam posisi ekstensi. 4) kemudian baju ibu dikancing. 5) agar posisi ibu tidak berubah gunakan kain panjang untuk melilit tubuh ibu (usahakan tidak menekan perut bayi). Posisi ini dipertahankan terus baik ibu dalam posisi duduk, berdiri maupun berbaring (Perinasia, 2011).

(7)

2.3.7 Indikasi Bayi untuk dilakukan Metode Kanguru

Indikasi bayi untuk dilakukan metode kanguru adalah : 1) bayi dengan berat badan ≤ 2500 gram atau prematur. 2) tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai. 3) refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik. 4) perkembangan selama di inkubator baik. 5) kesiapan dan keikut sertaan orang tua sangat mendukung dalam keberhasilan. 6) tidak membutuhkan terapi oksigen (Perinasia, 2011).

2.4 Pengetahuan

2.4.1 Defenisi

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan terjadi setelah orang melakukan pengideraan terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni ; indera pendengaran, penciuman, perasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman sendiri dan dari pengalaman orang lain. Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2010).

2.4.2 Domain Pengetahuan

Pengetahuan yang cukup di dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

(8)

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat satu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau diterima.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengiterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan atau hukum-hukum rumus metode transit dalam konteks atau situasi lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau subjek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu stuktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Shyntesis)

Sistesis menunjukkan kepada suatu komponen untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

(9)

6. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan yang melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari suatu objek atau penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2010).

2.5 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 2.5.1 Umur

Umur adalah lamanya tahun yang dihitung sejak dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola dan harapan-harapan baru. Semakin banyak umur seseorang maka makin banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki (Notoatmodjo, 2010).

2.5.2 Paritas

Paritas adalah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita usia subur yang pernah kawin pada tahun tertentu. Semakin tua umur seorang wanita maka tingkat kesuburan wanita pun berkurang sehingga hanya sedikit dari mereka yang melahirkan. Orang tua yang belum pernah memiliki anak dianggap belum berpengalaman dalam hal merawat anak (Notoatmodjo, 2010).

Paritas dibagi menjadi empat kategori yaitu :

1. Primipara yaitu seorang wanita yang melahirkan untuk pertama kalinya 2. Skundipara yaitu seorang wanita yang melahirkan kedua kalinya

(10)

3. Multipara yaitu seorang wanita yang melahirkan lebih dari dua kali

4. Grande Multipara yaitu seorang wanita yang melahirkan lebih dari lima kali

2.5.3 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan seluruh kemampuan dan perilaku melalui pekerjaan sehingga dalam pendidikan itu perlu dipertimbangkan umur dan hubungannya dengan proses belajar. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ide-ide dan teknologi baru (Arikunto, 2006).

Pendidikan meliputi peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, dengan pendidikan manusia dianggap akan mempengaruhi pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas (Hurlock, 2007).

2.5.4 Sumber Informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas, sumber informasi adalah sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan. Semakin sering seseorang

(11)

mendapatkan atau mendengarkan informasi suatu keadaan maka seseorang semakin mengerti dengan keadaan tersebut (Notoadmodjo, 2006). Sumber informasi adalah suatu proses pemberitahuan yang dapat membuat seseorang mengetahui informasi dengan mendengar dan melihat sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2010).

2.5.5 Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya. Dalam sebuah bidang pekerjaan pada umumnya diperlukan adanya hubungan sosial dan hubungan dengan orang lain. Setiap orang harus dapat bergaul dengan teman sejawat ataupun dengan atasannya, sehingga orang yang hubungan sosialnya luas maka akan lebih tinggi pengetahuannya dibanding dengan orang yang kurang hubungan sosialnya dengan orang lain (Notoatmodjo, 2010).

Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan sehari – hari guna memenuhi hidupnya. Pengalaman dan pendidikan seseorang sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan seseorang. Dalam kaitannya dengan pekerjaan ada kesesuaian antara pekerjaan dan diri seseorang yang memberikan kesan dan pengetahuan tersendiri (Hurlock, 2007).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana hasil penilaian laporan keuangan Koperasi Wanita Keluarga Sakinah

Sebelum menjelaskan penggunaan metode cost plus pricing pada perhitungan harga pokok penjualan yang dapat menurunkan laba biro perjalanan wisata, maka perlu tahu faktor

Berdasarkan penelitian identifikasi yang dilaksanakan sebelumnya maka dapat diuraikan sebagai berikut Tipe ini merupakan candi dengan landasan berupa kaki candi

Nilai Adjusted R-Square pada Model- Y A1 sebesar 0,584, hal ini menunjukkan bahwa Jumlah Kepemilikan Mobil dan anggaran transportasi dalam sebulan berpengaruh 58,40%

SSL mengimplementasikan kriptografi kunci public dengan menggunakan algoritma RSA dan sertifikat digital untuk mengotentikasi server di dalam transaksi san untuk melindungi

Pada sistem arsitektur para arsitek boleh jadi hanya akan merasa berkepentingan dengan proses perencanaan dan perancan- gan gedung namun pada kenyataannya mereka

Hasil pengujian menunjukkan PAD, DAK, dan SiLPA berpengaruh positif dan signifikan pada IPM sedangkan DAU tidak berpengaruh pada IPM di Kabupaten/Kota di Provinsi

Salah satu yang melatar belakangi penggunaan wireless sebagai media untuk jaringan komputer adalah kemudahan, dan letak geografis yang tidak memungkinkan menggunakan kabel, karena