Sesi/Perkuliahan ke: 4
Tujuan Instruksional Khusus :
Agar mahasiswa dapat membuat program dengan proses pemutaran kembali (looping).
Pokok Bahasan : PENGULANGAN PEMBACAAN DATA
Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang pembuatan
progrm dengan menggunakan proses pemutaran kembali (looping) dan menggunakan Panji/Flag. Statemen ini berguna untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang satemen input.
Referensi :
1. Seri Diktat Kuliah : Pengantar Algoritma dan Pemrograman : Teknik diagram alur dan bahasa Basic Dasar, Penerbit Gunadarma
2. Yay Singleman, Business Programming Logic 2nd –ed, Prentice Hall
Engelwood Cliffs, NewJersey, 1982.
3. Gottfried, Programming in BASIC, MC Graw Hil, Ne York, 1981.
4. Insap Santosa, Program-program Terapan Menggunakan Quick Basic, Andi Yogyakarta.
5. Jogiyanto, Teori dan Aplikasi dan Program Komputer Bahasa Basic, Andi Yogyakarta.
PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA
1. PENGULANGAN TUNGGAL
Untuk menghindari penulisan instruksi secara berulangan (looping), QuickBASIC menyediakan statement FOR-NEXT. Dimana banyaknya iterasi pengulangan dapat ditentukan. Perhatikan contoh program di bawah ini :
CLS PRINT “KOMPUTER” PRINT “KOMPUTER” PRINT “KOMPUTER” PRINT “KOMPUTER” PRINT “KOMPUTER” END
Penulisan program di atas tidak efisien karena terjadi pengulangan statement, dalam hal ini statement PRINT diulang sebanyak 5 kali. Di bawah ini program yang identik dengan program di atas.
CLS FOR I = 1 TO 5 PRINT “KOMPUTER” NEXT I END OUTPUT : KOMPUTER
KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER
Statement yang akan diproses berulang diletakkan di antara FOR dan NEXT
FOR I = 1 TO 5 berarti pengulangan yang harus dilakukan adalah sebanyak 5 kali. Variabel I digunakan sebagai indikator pengulangan. Proses pengulangan akan berhenti jika variable I telah mencapai 5.
Contoh : CLS BARIS = 5
FOR KOLOM = 10 TO 15
LOCATE BARIS, KOLOM : PRINT “KOMPUTER” BARIS = BARIS + 1 NEXT KOLOM END OUTPUT : KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER
Jumlah statement yang dapat diletakkan di antara statement FOR-NEXT tidak terbatas hanya satu baris statement saja. Penggunaan kata STEP 2 pada statement
FOR K = 1 TO 20 berarti variabel K akan bertambah sebanyak 2. Proses pengulangan berakhir jika nilai variabel K lebih besar dari 20.
Contoh : CLS
PRINT “ LANGKAH KE NILAI VARIABEL K”
PRINT “ ---“
FORMAT$ = “ ## ## “
COUNTER = 1
FOR K = 1 TO 20 STEP 2
PRINT USING FORMAT$; COUNTER; K COUNTER = COUNTER + 1
NEXT K END
OUTPUT :
LANGKAH KE NILAI VARIABEL K
1 1 2 3 3 5 4 7 5 9 6 11 7 13 8 15 9 17 10 19
Contoh : CLS
PRINT “ LANGKAH KE NILAI VARIABEL K”
PRINT “ ---“
FORMAT$ = “ ## ## “
COUNTER = 1
FOR K = 20 TO 1 STEP -2
PRINT USING FORMAT$; COUNTER; K COUNTER = COUNTER + 1
NEXT K END
OUTPUT :
LANGKAH KE NILAI VARIABEL K
1 20 2 18 3 16 4 14 5 12 6 10 7 8 8 6 9 4 10 2
Penggunaan STEP -2 pada statement FOR K = 20 TO 1 menyebabkan nilai variabel K berkurang sebanyak 2, dimana nilai awalnya adalah 20.
Contoh : CLS DATA 10
DATA “DATA PERTAMA” , “DATA KE DUA”, “DATA KE TIGA” DATA “DATA KE EMPAT” , “DATA KE LIMA”, “DATA KE ENAM” DATA “DATA KE TUJUH” , “DATA KE DELAPAN”
DATA “DATA KE SEMBILAN” , “DATA KE SEPULUH” „ ………. BACA DATA ………. READ JUMDATA FOR I = 1 TO JUMDATA READ TEKS$ PRINT TEKS$ NEXT I
PRINT “ ………. DATA SELESAI DI BACA ……….” END OUTPUT : DATA PERTAMA DATA KE DUA DATA KE TIGA DATA KE EMPAT DATA KE LIMA DATA KE ENAM DATA KE TUJUH DATA KE DELAPAN DATA KE SEMBILAN DATA KE SEPULUH
Untuk menentukan banyaknya pengulangan dapat digunakan variabel.
Pada contoh di atas terlihat pada statement FOR I = 1 TO JUMDATA, nilai JUMDATA diletakkan statement DATA 10 dan diakses melalui statement READ JUMDATA.
Pengulangan akan berakhir bila nilai variabel I lebih besar dari nilai variabel JUMDATA.
Contoh : CLS
COUNTER = 1 FOR I = 1 TO 20
IF COUNTER = 7 THEN EXIT FOR PRINT “PENGULANGAN KE “; I COUNTER = COUNTER + 1 NEXT I
PRINT “ ………. PROSES PENGULANGAN SELESAI ……….” END OUTPUT : PENGULANGAN KE 1 PENGULANGAN KE 2 PENGULANGAN KE 3 PENGULANGAN KE 4 PENGULANGAN KE 5 PENGULANGAN KE 6
………. PROSES PENGULANGAN SELESAI ……….
Pengulangan dapat dihentikan dengan EXIT FOR
Pada baris statement IF COUNTER = 7 THEN EXIT FOR menyebabkan
Statement EXIT FOR menyebabkan pengulangan dihentikan, dimana proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah statement yang terletak setelah statement NEXT.
2. PENGULANGAN JAMAK
Pengulangan jamak dikenal sebagai Nested Looping yang merupakan pengulangan yang terjadi di dalam suatu pengulangan. Perhatikan bentuk bagan di bawah ini :
FOR I = …………. Statement 1 Statement 2 FOR J = ………. Statement 3 Statement 4 NEXT J NEXT I
pada bagan di atas terlihat bahwa di dalam statement FOR I ……NEXT I terdapat pengulangan lain yaitu statement FOR J …….. NEXT J
Contoh aplikasi dengan memanfaatkan pengulangan jamak (nested looping) : CLS
PRINT “ VARIABEL I VARIABEL J “
PRINT “ =============================” BARIS = 3
FOR I = 1 TO 3
LOCATE BARIS,6 : PRINT I FOR J = 1 TO 5
LOCATE BARIS, 25 : PRINT J BARIS = BARIS + 1 NEXT J LOCATE BARIS, 1 PRINT “ ---“ BARIS = BARIS + 1 NEXT I END OUTPUT : VARIABEL I VARIABEL J ======================================== 1 1 2 3 4 5 --- 2 1 2 3 4 5 --- 3 1 2 3 4 5 ---
3. PERINTAH WHILE …WEND
Statement WHILE ….. WEND merupakan alternatif lain untuk melakukan pengulangan proses. WHILE kondisi1 Statement1 …………. Blok -1 …………. WEND
Jika kondisi BENAR, maka proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah kelompok statement yang terletak di dalam blok-1.
Setelah itu, proses akan kembali melakukan pengecekan kondisi.
Proses pengulangan instruksi akan berakhir jika kondisi bernilai SALAH.
Contoh : CLS HITUNG = 0 WHILE HITUNG < 7 PRINT HITUNG HITUNG = HITUNG + 1 WEND
PRINT “PROSES PENGULANGAN SELESAI”
PRINT “KARENA NILAI VARIABEL HITUNG = “; HITUNG END
OUTPUT : 0 1 2 3 4 5 6
PROSES PENGULANGAN SELESAI KARENA NILAI VARIABEL HITUNG = 7
Jika nilai HITUNG lebih kecil dari 7, proses akan mengerjakan kelompok statement yang terletak diantara WHILE dan WEND.
Setelah itu, proses kembali ke baris WHILE untuk memeriksa apakah nilai HITUNG masih lebih kecil dari 7.
Jika nilai HITUNG masih lebih kecil dari 7, proses kembali mengerjakan kelompok statement yang terletak diantara WHILE dan WEND.
Pengulangan ini dilakukan sampai nilai HITUNG lebih besar atau sama dengan 7.
Setelah proses pengulangan berakhir, statement berikutnya yang dikerjakan adalah statement yang terletak di bawah kata WEND yaitu PRINT “PROSES PENGULANGAN SELESAI”
Ada alternatif bentuk penulisan WHILE ….. WEND lain, yaitu memakai bentuk WHILE ….. WEND bertingkat . Perhatikan bagan di bawah ini:
WHILE kondisi1 Statement1 …………. WHILE kondisi2 Statement4 ………….. blok-2 blok-1 ………….. WEND Statement7 …………. WEND
Pada bagan di atas terlihat, di dalam statement WHILE ….. WEND pertama
terdapat statement WHILE ….. WEND lain.
Jika kondisi 1 bernilai BENAR, maka prose berikut yang akan dikerjakan adalah kelompok statement yang terletak di dalam blok-1.
Contoh : CLS
PRINT “ VARIABEL A VARIABEL B “ PRINT “ =============================” A = 3 WHILE A > 0 PRINT TAB(5) ; A ; B = 3 WHILE B > 0 PRINT TAB(25) ; B B = B – 1 WEND
PRINT “---“ A = A – 1 WEND END OUTPUT : VARIABEL A VARIABEL B ============================== 3 3 2 1 --- 2 3 2 1 --- 1 3 2 1 ---
Pada contoh di atas terdapat dua pengulangan, pengulangan pertama
ditentukan berdasarkan variabel A.
Pengulangan ini akan berakhir jika variabel A = 0 , sedangkan pengulangan kedua terjadi di dalam pengulangan pertama.
Pengulangan kedua ditentukan berdasarkan variabel B. Pengulangan ini akan
PERINTAH DO LOOP
Statement DO LOOP merupakan alternatif lain pengulangan proses. Cara kerjanya mirip statement WHILE ….. WEND. Namun statement DO LOOP lebih fleksibel, sebab pada statement DO LOOP terdapat fasilitas untuk keluar dari pengulangan, tanpa harus memenuhi kondisi yang telah ditetapkan. Ada 4 macam statement DO LOOP, yaitu:
1. DO WHILE ….. LOOP
2. DO UNTIL ….. LOOP
3. DO ….. LOOP WHILE
4. DO ….. LOOP UNTIL
PERINTAH DO WHILE ….. LOOP
Perhatikan bagan di bawah ini :
DO WHILE kondisi1 Statement1 …………. …………. Blok-1 …………. LOOP
Jika kondisi1 bernilai BENAR, maka proses selanjutnya yang akan dikerjakan adalah kelompok statement yang terletak di dalam blok-1.
Proses ini dilakukan secara berulang dan akan berakhir jika kondisi1 bernilai SALAH.
Contoh : CLS
HITUNG = 10
DO WHILE HITUNG > 1 PRINT HITUNG
IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO HITUNG = HITUNG – 1
LOOP
PRINT “PROSES SELESAI” END OUTPUT : 10 9 7 6 5 PROSES SELESAI
Pengulangan dilakukan selama nilai pada variabel HITUNG lebih besar dari 1.
Dengan adanya statement IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO maka pengulangan
PERINTAH DO UNTIL ….. LOOP
Statement ini mempunyai bentuk sebagai berikut :
DO UNTIL kondisi1 Statement1
…………. Blok-1
…………. LOOP
Proses pengulangan akan berakhir jika kondisi telah terpenuhi.
Prose pengulangan akan terus berlangsung selama kondisi1 belum terpenuhi. Contoh : CLS HITUNG = 10 DO WHILE HITUNG > 1 PRINT HITUNG HITUNG = HITUNG – 1 LOOP
PRINT “PROSES SELESAI” END
Pada contoh di atas, statement DO menggunakan WHILE.
Pengulangan akan terus berlangsung selama nilai pada variabel HITUNG > 1.
Jika kita menggunakan kata UNTIL pada statement DO, maka contoh program di atas menjadi :
HITUNG = 10
DO UNTIL HITUNG <= 1 PRINT HITUNG
HITUNG = HITUNG – 1 LOOP
PRINT “PROSES SELESAI” END
Pada contoh di atas, proses pengulangan akan terus berlangsung sampai nilai pada variabel HITUNG lebih kecil atau sama dengan 1.
OUTPUT : 10 9 8 7 6 5 4 3 2 PROSES SELESAI
PERINTAH DO ….. LOOP WHILE
Pada statement ini, proses pemeriksaan kondisi akan dilakukan setelah proses di dalam blok DO ….. LOOP dikerjakan.
DO
Statement1 …………. …………. LOOP WHILE kondisi1
Pengulangan akan berakhir jika kondisi1 bernilai benar. Contoh : JWB$ = “ “ DO CLS INPUT JWB$
LOOP WHILE JWB$ <> “Y” AND JWB$ <> “Y” END
Pengulangan akan berakhir jika isi variabel JWB$ = “Y”.
Sebelum dilakukan pemeriksaan kondisi tersebut statement di dalam blok DO … LOOP telah dikerjakan terlebih dahulu.
PERINTAH DO … LOOP UNTIL
Statement ini mempunyai bentuk sebagai berikut :
DO
Statement1
…………. Blok1
…………. LOOP UNTIL kondisi1
Pengulangan di dalam blok statement akan berakhir jika kondisi1 telah terpenuhi atau bernilai benar.
Contoh : JUMLAH = 0 CLS DO JUMLAH = JUMLAH + 1 PRINT “********************” LOOP UNTIL JUMLAH = 5
END
Proses pengulangan akan berakhir jika nilai pada variabel JUMLAH = 5
PERINTAH EXIT DO
Statement EXIT DO merupakan suatu cara untuk keluar dari proses pengulangan di dalam blok statement DO …. LOOP. Perhatikan bagan di bawah ini :
DO
Statement1
…………. Blok1
IF kondisi2 THEN EXIT DO ………….
…………. LOOP UNTIL kondisi1 Statement2
Jika kondisi1 bernilai BENAR, proses akan dilanjutkan ke kelompok statement yang terletak di blok-1.
Proses ini dilakukan berulang dan akan berakhir jika kondisi1 bernilai SALAH atau nilai kondisi2 bernilai BENAR.
Dalam blok-1 terdapat statement pencabangan lain yaitu IF kondisi2 THEN EXIT DO.
Jika kondisi2 bernilai BENAR, proses akan keluar dari blok-1 dan dilanjutkan dengan mengerjakan statement yang terletak setelah kata LOOP.
Walaupun kondisi1 masih bernilai BENAR maka proses pengulangan akan berakhir, jika kondisi2 juga bernilai BENAR.
Contoh : CLS
HITUNG = 10
DO WHILE HITUNG > 1 PRINT HITUNG
IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO HITUNG = HITUNG – 1
LOOP
PRINT “PROSES SELESAI” END OUTPUT : 10 9 8 7 6 5 PROSES SELESAI
Proses pengulangan dilakukan selama nilai HITUNG > 1
Tetapi dengan adanya statement IF HITUNG = 5 THEN EXIT DO, maka pengulangan akan berakhir jika variabel HITUNG = 5.
TUGAS!
Buatlah program untuk membuat table dibawah ini! --- | NO. | NAMA MHS | NILAI | --- | 1. | BAMBANG S | B | | 2. | SANTI R | A | | 3. | GUNAWAN | A | | 4. | CANTIKA | B | | 5. | IRAWAN | C |