POLITIK (PEMBARUAN ) HUKUM
PIDANA DI INDONESIA
BEBERAPA ISTILAH
Politik Hukum Pidana
Kebijakan Hukum Pidana
Penal Policy
APA POLITIK HUKUM PIDANA ?
• POLITIK (KEBIJAKAN) adalah keputusan yang menggariskan cara yang paling efektif dan
paling efisien untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama (R. Mayer dan Ernest Greenwood);
• PUBLIC POLICY is whatever governments choose to do or not to do. It is essensial for
Pengertian Politik Hukum Pidana, lanjutan
• MULADI, Politik Hukum Pidana (criminal law politic) adalah aktifitas menyangkut proses menentukan tujuan dan cara melaksanakan
tujuan tersebut. Dengan demikian terkait di sini proses
pengambilan keputusan (decision making process) atau pemilihan melalui seleksi diantara pelbagai alternatif yang ada mengenai apa yang menjadi tujuan dari sistem hukum pidana. Dalam rangka
mengambil keputusan dan pilihan tersebut disusun pelbagai
kebijakan (policies) yang berorientasi pada pelbagai permasalahan pokok dalam hukum pidana, yaitu perbuatan yang bersifat
melawan hukum, kesalahan/pertanggungjawaban pidana dan
pelbagai alternatif sanksi baik yang merupakan pidana (straf) ataupun tindakan (maatregel) (Muladi).
POLITIK HUKUM PIDANA
Bagaimana memilih, mengusahakan
atau membuat dan merumuskan
POLITIK HUKUM PIDANA, POLITIK HUKUM, POLITIK KRIMINAL, DAN POLITIK SOSIAL
Prof Sudarto, Politik hukum pidana sebagai bagian dari politik hukum: Politik Hukum Pidana adalah usaha negara melalui badan-badan yang
berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan yang dikehendaki yang diperkirakan bisa digunakan untuk mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Sebagai bagian dari kebijakan kriminal, maka politik hukum pidana dimaknai sebagai kebijakan
Politik Hukum Pidana Sebagai Bagian
Dari Politik Hukum
Mengkaji arah pembentukan, perubahan, dan kewenangan penegakan hukum agar dapat
memenuhi tuntutan masyarakat akan tipe hukum yang dicita-citakan. Berarti
Politik Hukum Pidana sebagai bagian
dari Politik Sosial
• Hoefnagels, terdapat keterjalinan antara politik hukum pidana (politik kriminal), politik
penegakan hukum dan politik sosial;
• Sebagai upaya penanggulangan kejahatan melalui sarana hukum pidana (politik kriminal), politik
hukum pidana merupakan bagian dari politik penegakan hukum (law enforecement policy) dalam arti luas. Kebijakan kriminal juga
merupakan bagian dari politik sosial (social
Ruang Lingkup Politik Hukum Pidana
• Sebagai bagian dari Sistem Hukum, ruang lingkup politik hukum pidana mencakup bidang substansi hukum, bidang struktur hukum dan bidang kultur hukum;
• Dari substansi yang diatur, mencakup bidang-bidang hukum pidana materiil, hukum pidana formil dan hukum pelaksanaan pidana;
Mengapa Politik Pembaruan Hukum
Pidana ?
• Menghindari kesan Stagnan !
• Menunjukkan kesan dinamis dan prospektif. • Sistem Hukum Pidana Indonesia saat ini
mengalami banyak masalah:
1. KUHP sebagai induk hukum pidana
Mengapa politik (pembaruan) hukum pidana ...
2. Perkembangan masyarakat nasional maupun
internasional (politik, ekonomi, sosial-budaya serta pertahanan –keamanan) perlu diadaptasi dan
diakomodasi;
3. Perkembangan baru tindak pidana di luar KUHP. Kriminalisasi perbuatan tanpa pertimbangan yang jelas (Overcriminalisasi/ over reach criminal law) Demokratisasi, HAM, dan efektivitas hukum pidana. Diperlukan pula pendekatan terpadu, tidak parsial, terintegrasi antara TP diluar KUHP dengan Asas-Asas Hukum Pidana dalam KUHP sebagai satu kesatuan
Mengapa politik (pembaruan) Hukum Pidana ...
4. Perkembangan paradigmatik hukum pidana, antara lain dari “ retributive justice” ke arah “restorative justice” dengan segala variannya (Penal mediation, diskresi, diversi, dsb);
PEMBARUAN HUKUM PIDANA
• Pembaruan: Rekonstruksi, Restrukturisasi,Penataan Kembali, (bahkan pembentukan) . dikaitkan dengan politik hukum pidana berarti rekonstruksi/restrukturisasi atau penataan kembali sistem hukum pidana
Pembaruan Hukum Pidana
• Sebagai suatu sistem hukum: Mencakup substansi hukum, struktur hukum dan kultur hukumnya.
- Substansi Hukum Pidana: Meliputi Hukum
Pidana Materiil (KUHP ataupun di luar KUHP). - Struktur Hukum Pidana: Pembaruan/penataan
institusi atau kelembagaan, menejemen dan tatalaksana serta sarana/prasarana dalam rangka penegakan hukum pidana (SPP).
Pembaruan Hukum Pidana
• Sebagai Suatu Sistem Hukum Pidana:1. Bekerjanya Hukum Pidana (fungsional) Pembaruan
hukum pidana materiil (KUHP dan di luar KUHP), Hukum Pidana Formil (HK Acara Pidana: KUHAP
ataupun Acara Pidana Khusus tindak pidana di luar KUHP), Hukum Pelaksanaan Pidana.
2. Norma Hukum Pidana Substantif (Keseluruhan
aturan hukum pidana materiil untuk pemidanaan). Penataan kembali sistem pemidanaan yang
mencakup “General Rules” (Buku I KUHP) dan
ISU TERKAIT PEMBAHARUAN HUKUM
PIDANA
1. Hukum Pidana sebagai suatu sistem Hukum (substansi, struktur dan kultur);
2. Hukum Pidana sebagai suatu sistem fungsional
(Hukum pidana materiil, hukum pidana formil dan hukum pelaksanaan pidana bekerjanya Hukum); 3. Hukum Pidana sebagai satu sistem pemidanaan
substantif (general rules dan special rules di dalam ataupun di luar KUHP);
4. Hukum pidana: Unsur-Unsur pemidanaan yang
PENDEKATAN DALAM PEMBARUAN
HUKUM PIDANA
• Hal yang harus diperhatikan:
1. Upaya penanggulangan kejahatan dapat
dilakukan baik melalui upaya penal ataupun upaya non penal;
2. Penggunaan Hukum Pidana (upaya penal),
tidak menyelesaikan akar masalah. Kejahatan adalah masalah sosial, oleh karena itu
Pendekatan ...
3. (Sanksi) hukum pidana ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi melindungi kepentingan
hukum manusia (kebebasan, harta benda, nyawa, dsb) di sisi lain di dalam
penerapannya justru melanggar kepentingan hukum manusia. Oleh karena itu penggunaan hukum pidana harus hemat. Jangan gunakan hukum pidana apabila: Tidak berdasar
Pendekatan...
4. Politik hukum pidana merupakan bagian dari politik penegakan hukum. Mengingat karakteristik hukum pidana (akibat dan biaya sosialnya), maka jangan
digunakan (sanksi) hukum pidana apabila ada sanksi lain (perdata/administrasi) yang lebih manusiawi dan lebih efisien. Persoalannya apakah sanksi lain memiliki kemampuan mencegah kejahatan seefektif hukum
Pendekatan ....
5. Dalam pembaruan hukum pidana selain harus memperhatikan perkembangan nilai-nilai
yang hidup di masyarakat (pendekatan nilai) juga harus memperhatikan kemampuan
hukum pidana sebagai sarana
penanggulangan kejahatan (pendekatan
PENDEKATAN NILAI
• Pembaruan hukum pidana harus didasarkan pada nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat;
• Pembaruan hukum pidana (Indonesia)
berorientasi pada pengembangan/pembentukan sistem hukum pidana yang mencerminkan nilai-nilai serta dinamika perkembangan masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila.
• Bagaimana membangun sistem hukum pidana
Pendekatan Rasional
• Disebut juga dengan pendekatan kebijakan;
• Kebijakan berarti menentukan pilihan diantara berbagai alternatif pilihan secara rasional (efektif dan efisien);
• Pendekatan rasional penting, sebab jika hanya pendekatan nilai akan cenderung emosional. Penggunaan hukum pidana yang tidak rasional akan menghasilkan the crisis of
PENDEKATAN RASIONAL
• “ .... AND THE CHARACTERISTIC OF ARATIONAL CRIMINAL POLICY IS NOTHING
MORE THAN THE APPLICATION OF RATIONAL METHODS” ( KARL O CHRISTIANSEN);
• Rational methods: Efektif dan efisien Cost Benefit Analysis economic analysis of law rambu-rambu pembatas: JANGAN
PRINSIP-PRINSIP PEMBATAS
• Jangan gunakan hukum pidana apabila pidana itu tidak sungguh-sungguh mencegah;
• Pidana itu menimbulkan keadaan yang lebih berbahaya/merugikan daripada terjadinya tindak pidana itu sendiri;