• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah suku bunga deposito

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah suku bunga deposito"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah suku bunga deposito berjangka dan volume deposito berjangka. Variabel independen dalam penelitian ini adalah suku bunga deposito berjangka. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume deposito berjangka.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Sri Sularso (2003:29) mengungkapkan bahwa:

Desain penelitian membahas masalah yang berkaitan dengan pemilihan rancangan utama untuk menjawab masalah atau menguji hipotesis. Pemilihan ini menyangkut keputusan mengenai tujuan penelitian, setting penelitian, jenis penelitian, tingkat campur tangan peneliti, waktu penelitian, unit analisis dan waktu pengumpulan data.

Sugiyono (2007: 1) menyatakan bahwa:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah–langkah penelitian. Untuk menentukan metode dan desain penelitian, peneliti hendaknya mengerti benar rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesisnya (jika ada).

Metode penelitian yang tepat merupakan pedoman penyelidikan terarah.

(2)

Keberadaan metode dan desain diharapkan menjadi ciri penelitian sekaligus dapat menuntun peneliti karena arah penelitiannya sudah jelas (M. Subana dan Sudrajat, 2005:88). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2007: 11), “metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara dua variabel atau lebih”.

Menurut Mohammad Nazir (2005: 150)

Penelitian ilmiah yang dilakukan berkenaan dengan verifikasi, dimana langkah pokok dituntun oleh komponen masalah, hipotesis, data, analisis, kesimpulan, yang mana komponen-komponen ini dijalin oleh suatu kerangka teori, maka hipotesis ini tidak dapat dimungkiri merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah.

Untuk keperluan pengujian diperlukan serangkaian langkah–langkah yang dimulai dari penentuan operasionalisasi variabel, populasi dan sampel penelitian, pengujian normalitas data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, rancangan pengujian hipotesis dan pengambilan kesimpulan.

Sesuai dengan ciri-ciri di atas, pada penelitian ini penulis bermaksud meneliti Pengaruh Suku Bunga Deposito Berjangka Terhadap Volume Deposito Berjangka Pada Bank Umum Go Public Tahun 2006.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel

Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2006: 31) menyatakan, ‘secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan

(3)

obyek yang lain’. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dirumuskan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono: 2006, 32).

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah suku bunga deposito berjangka.

Suku bunga deposito berjangka adalah persentase bunga yang diberikan oleh bank kepada deposan sebagai balas jasa atas uang yang disimpan di bank yang kemudian disalurkan kepada masyarakat.

2. Variabel Dependen: adalah sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah volume deposito berjangka. Volume deposito berjangka adalah jumlah uang yang disimpan oleh deposan di bank dalam periode tertentu.

(4)

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2000: 2), ”dalam penelitian kuantitatif, biasanya peneliti melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian”.

Berikut ini adalah definisi operasional variabel dari penelitian ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Suku bunga deposito berjangka (Variabel X)

(Kasmir, 2006: 37)

Suku bunga deposito berjangka tahunan

Rasio

Volume deposito berjangka (Variabel Y)

(Moh. Ramly Faud & M. Rustan D.M, 2005: 112)

Volume deposito berjangka tahunan Rasio

3.2.3 Populasi

Populasi dalam suatu penelitian merupakan keseluruhan objek yang dijadikan sumber penelitian, biasa berbentuk benda-benda, manusia maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai objek atau sasaran penelitian.

Menurut Sudjana:

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatnya. (Sudjana, 1997: 6).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum go public yang jumlahnya 25 bank pada tahun 2006. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data cross sectional. Menurut Asep Hermawan (2005: 87),

”data cross sectional yaitu suatu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus

(5)

dan merupakan hasil sekali bidik (one snapshot) pada saat satu tertentu”. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian pada bank umum go public karena bank umum go public dapat mewakili bank-bank umum yang lain. Sedangkan alasan peneliti melakukan penelitian pada tahun 2006 karena pada tahun 2006 suku bunga deposito berjangka secara umum mengalami penurunan tetapi volume deposito berjangka secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan teori dan hasil penelitian, suku bunga deposito berjangka berpengaruh positif terhadap volume deposito berjangka. Atas pertimbangan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil data yang terjadipada tahun 2006.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah sampling jenuh. Sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2007: 78) sampling jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum go public yang jumlahnya 25 bank pada tahun 2006. Adapun anggota populasi tersebut bisa dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:

(6)

Tabel 3.2 Tabel Populasi No Nama Bank

1 Bank Arta Niaga Kencana Tbk 2 Bank Artha Graha Internasional Tbk 3 Bank Bukopin Tbk

4 Bank Bumi Arta Tbk

5 Bank Bumiputera Indonesia Tbk 6 Bank Central Asia Tbk

7 Bank Century Tbk

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 9 Bank Eksekutif International Tbk 10 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 11 Bank International Indonesia Tbk 12 Bank Kesawan Tbk

13 Bank Lippo Tbk 14 Bank Mandiri Tbk

15 Bank Mayapada InternationalTbk 16 Bank MegaTbk

17 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 18 Bank Niaga Tbk

19 Bank NISP Tbk

20 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 21 Bank Permata Tbk

22 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 23 Bank Swadesi Tbk

24 Bank UOB BuanaTbk

25 Bank Victoria Internasional Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia (diolah kembali) 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

“Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara–cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data” (Riduwan, 2005: 51). Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data tersebut adalah dokumenter, yaitu mencari data dan menyalin dokumen terutama yang berkaitan dengan data suku bunga deposito berjangka dan volume deposito berjangka.

(7)

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu tahap kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana, untuk lebih mudah dibaca dan diinterpolasikan dalam proses pengolahan data.

Cara pengolahan data dalam penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data laporan keuangan tahunan bank umum yang go public berupa jumlah deposito berjangka yang terkumpul pada tahun 2006.

2. Mengumpulkan data laporan tahunan suku bunga deposito berjangka pada bank umum yang go public tahun 2006.

3. Mengumpulkan suku bunga deposito berjangka tahunan pada bank umum yang go public tahun 2006 dalam bentuk tabel.

4. Menggabungkan kedua data tersebut dalam satu bentuk tabel untuk diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data statistik.

3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

1. Penetapan Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif.

Menurut Sugiyono (2007: 58), “hipotesis asosiatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan/pengaruh antara dua variabel atau lebih”.

(8)

a. Rumusan masalah asosiatif

Bagaimana pengaruh suku bunga deposito berjangka terhadap volume deposito berjangka.

b. Hipotesis penelitian

Suku bunga deposito berjangka berpengaruh positif terhadap volume deposito berjangka.

c. Hipotesis statistik

Ho: ρ = 0 : tidak terdapat pengaruh yang positif antara suku bunga deposito berjangka terhadap volume deposito berjangka.

Ha: ρ ≠ 0 : terdapat pengaruh yang positif antara suku bunga deposito berjangka terhadap volume deposito berjangka.

2. Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara suku bunga deposito berjangka sebagai variabel independen dengan volume deposito berjangka sebagai variabel dependen, digunakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan ukuran yang dipakai untuk mengetahui seberapa besar derajat hubungan atau seberapa kuat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel tersebut dinamakan koefisien korelasi. Langkah-langkah perhitungan uji statistik SPSS versi 17.0 for Windows dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Korelasi Pearson Product Moment

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

(9)

r =

(Sudjana, 1998: 244) dimana keterangan rumusnya adalah sebagai berikut :

= suku bunga deposito berjangka = volume deposito berjangka r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui tingkat keeratan hubungan dan kemudian ditafsirkan. Dengan kriteria penafsiran koefisien korelasi (ryx) sebagai berikut :

Tabel 3.3 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat rendah

0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat kuat

(Sumber: Sugiyono, 2007:183) Tanda positif dan negatif pada koefisien korelasi sebenarnya memiliki arti yang khas. Bila nilai koefisien korelasi positif maka korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat searah. Dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai x terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau penurunan nilai-nilai y. Sedangkan jika koefisien korelasi negatif berarti setiap kenaikan nilai-nilai x terjadi bersama- sama dengan penurunan nilai-nilai y.

(10)

b. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa besar pengaruh suku bunga deposito berjangka atau variabel x terhadap volume deposito berjangka atau variabel y, maka menggunakan koefisien determinasi yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

KD =

r

2

X 100%

(Sudjana, 1998: 246) dimana, r = koefisien korelasi

Nilai koefisien determinasi (K ) berada antara 0 sampai 1d

(

0Kd 1

)

.

- Jika nilai Kd = 0, berarti tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

- Jika nilai Kd = 1, berarti variasi (naik/turunnya) variabel dependen (Y) adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X).

- Jika nilai Kd berada antara 0 dan 1 (0<Kd<1) maka besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi (naik/turunnya) variabel dependen adalah sesuai dengan nilai Kd itu sendiri dan selebihnya berasal dari faktor- faktor lain.

(Iqbal Hasan, 2004: 44)

Gambar

Tabel 3.3                                          Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini akan

Summary of change:  Change obligation of observedProperty parameter in GetObservation request from mandatory to optional and from ‘one or many’ to ‘zero or many’. Table

secara bersama. Empat pilar ini menyiratkan bahwa pendidikan moral dan etika haruslah dilakukan melalui pembinaan secara terus menerus sampai terjadi internalisasi

The questionnaire was made to determine the position of the category of students' perceptions of the assessment, containing 55 statements include 32 statements perceptions and 23

BEBAN KOGNITIF SISWA SMA PADA KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM EKSKRESI MENGGUNAKAN PEDOMAN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI ILUSTRASI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil simulasi ketiga DAS kemudian dibandingkan sehingga dapat dilihat unjuk kerja kedua persamaan evapotranspirasi aktual dalam menghitung kehilangan air yang akan

Dengan menggunakan OpenSSH dan Script Bash dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi sederhana yang sifatnya open source untuk mendukung proses

PJPK tidak perlu mengjukan peniadaan pembagian atas kelebihan keuntungan ( claw back) dalam hal permohonan KSPI dijukan oleh Kementerian/Lembaga selaku Pengguna