• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum wilayah studi kondisi geografis, kondisi kependudukan, serta risiko bencana alam di Desa Hanura yang memuat juga mengenai gambaran umum Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran.

3.1. Gambaran Umum Provinsi Lampung 3.1.1 Kondisi Geografis

Provinsi Lampung terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Secara geografis Provinsi Lampung terletak di 3045’sampai 6045’ Lintang Selatan dan 103040’sampai 105050’ Bujur Timur. Provinsi lampung memiliki luas daratan seluas 35.288,35 km2 termasuk di antaranya 188 pulau di sekitarnya. Provinsi Lampung juga memiliki wilayah laut sepanjang 12 mil laut dari garis pantai ke arah laut lepas dengan luas perairan 24.820 km2 dan Panjang garis pantai 1.105 km.

Garis pantai tersebut terdiri dari empat wilayah pesisir yaitu, Pantai Barat 210 km, Teluk Semaka 200 km, Teluk Lampung dan Selat Sunda 160 km, dan Pantai Timur 270 km. Secara administrasi wilayah Provinsi Lampung dibatasi oleh wilayah berikut :

a). Sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa, b). Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda,

c). Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia, dan

d). Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Secara administratif, Provinsi Lampung dibagi ke dalam 15 kabupaten/kota yaitu: Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Way Kanan. Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Pesisir Barat, Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.

(2)

Sumber : Hasil Olahan, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A4)

GAMBAR 3. 1

PETA ADMINSTRASI PROVINSI LAMPUNG

3.1.2 Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Lampung pada tahun 2020 memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.007.484 jiwa yang terdiri dari 4.616.805 jiwa penduduk laki- laki, dan 4.391.043 jiwa penduduk perempuan, dengan laju pertumbuhan sebesar 1,65 persen. Kepadatan penduduk di Provinsi Lampung pada tahun 2020 mencapai 265 jiwa/km2. Kepadatan tertinggi terletak di Kota Bandar Lampung dan kepadatan terendah di Kabupaten Pesisir Barat (BPS, 2021). Berikut ini jumlah penduduk, luas wilayah serta kepadatan penduduk tahun 2020 di Provinsi Lampung berdasarkan kabupaten/kota.

(3)

TABEL III. 1

JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (ribu jiwa)

Luas Wilayah (km2)

Kepadatan Penduduk per km2

1 Lampung Selatan 1.064,30 2 219,46 479,53

2 Lampung Timur 1.110,34 3 864,69 500,27

3 Pesawaran 477,47 1 278,21 373,54

4 Pesisir Barat 162,70 2 988,07 54,45

5 Lampung Barat 302,14 2 118,76 142,60

6 Kota Bandar Lampung 1.166,07 183,31 6.361,17

7 Tulang Bawang 430,02 3 091,08 117,57

8 Tanggamus 640,28 2 900,29 117,57

9 Lampung Tengah 1.460,05 4 544,00 321,31

10 Lampung Utara 633,10 2 529,54 139,33

11 Way Kanan 473,58 3 657,49 129,48

12 Mesuji 227,52 2 205,27 103,17

13 Tulang Bawang Barat 286,16 1 285,74 129,76

14 Kota Metro 168,68 73,15 2.305,89

15 Pringsewu 405,47 614,48 317,21

Sumber : Provinsi Lampung Dalam Angka 2021, 2021

3.1.3 Risiko Bencana Alam Provinsi Lampung

Provinsi Lampung memiliki potensi bencana yang cukup beragam seperti tsunami, gempa bumi, gunung api, tanah longsor dan banjir. Berdasarkan penilaian indeks risiko bencana Indonesia tahun 2020 Provinsi Lampung terasuk dalam kelas risiko bencana tinggi dengan nilai 146,78. Dengan risiko bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrim, gelombang ekstrem/abrasi, kebakaran hutan dan lahan. Basis penilaian pada indeks risiko bencana meliputi indeks bahaya, indeks jiwa terpapar, indeks kerugian (rupiah), indeks kerusakan lingkungan dan indeks kapasitas daerah. Berikut peta skor risiko bencana Provinsi Lampung tahun 2020.

(4)

Sumber : Hasil Olahan dari BNPB, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A4)

GAMBAR 3. 2

PETA SKOR RISIKO BENCANA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020

Dari peta skor risko diatas, dapat diketahui bahwa kabupaten/kota yang masuk dalam kelas risiko tinggi terdiri dari Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Pesisir Barat, Lampung Barat, Kota Bandar Lampung, Tulang Bawang. Sedangkan untuk kabupaten Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Kota Metro, Pringsewu masuk dalam kelas risiko bencana sedang.

3.2. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran 1.2.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Pesawaran secara geografis terletak di antara 104.920 sampai 105.340 Bujur Timur dan 5.120 - 5.840 Lintang Selatan dengan luas wilayah 1.173,77 km2. Secara administrasi wilayah Kabupaten Pesawaran dibatasi oleh wilayah berikut :

a). Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung,

(5)

b). Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung dan Kabupaten Tanggamus,

c). Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu, dan d). Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah.

Sumber : Hasil Olahan, 2020 (*Skala Peta Pada Kertas A4)

GAMBAR 3. 3

PETA ADMINISTRASI KABUPATEN PESAWARAN 1.2.2 Kondisi Demografi

Berdasarkan hal sensus penduduk pada tahun 2020, jumlah penduduk di Kabupaten Pesawaran sebanyak 477.468 jiwa yang terbagi menjadi 246.002 jiwa penduduk laki-laki dan 231.466 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk pada tahun 2020 mencapai 406.78 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Gedong Tataan dengan kepadatan sebesar 1.106,23 jiwa/km2. Berikut jumlah dan kepadatan penduduk berdasarkan kecamatan di Kabupaten Pesawaran :

(6)

TABEL III. 2

JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2020

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (ribu jiwa)

Luas Wilayah (km2)

Kepadatan Penduduk per km2

1 Punduh Pidada 15,50 113,19 136,93

2 Marga Punduh 15,35 111,00 138,38

3 Padang Cermin 29,20 127,34 229,33

4 Teluk Pandan 39,21 77,34 507,00

5 Way Rantai 35,29 112,95 312,43

6 Kedondong 38,02 67,00 567,43

7 Way Khilau 30,89 64,11 481,80

8 Way Lima 37,40 99,83 374,59

9 Gedong Tataan 107,37 97,06 1.106,23

10 Negeri Katon 71,63 152,69 469,13

11 Tegineneng 57,60 151,26 380,82

Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka 2021, 2021

1.2.3 Risiko Bencana Alam Kabupaten Pesawaran

Dalam sebuah studi yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung di tahun 2019, didapatkan bahwa terdapat risiko banjir, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi dan tanah longsor di Kabupaten Pesawaran. Sedangkan dari hasil kajian risiko bencana Kabupaten Pesawaran, teridentifikasi bahwa terdapat beberapa wilayah di Kabupaten Pesawaran yang memiliki risiko terhadap bencana alam sebagai berikut :

1). Risiko Bencana Gempa Bumi

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana Kabupaten Pesawaran teridentifikasi bahwa daerah dengan indeks risiko tinggi untuk gempa bumi tidak muncul di daerah Kabupaten Pesawaran. Daerah indeks risiko sedang untuk gempa bumi terdapat di Kecamatan Tegineneng, Kecamatan Gedong Tataan, sebagian Kecamatan Way Ratai, dan Sebagian Kecamatan Kedondong. Daerah indeks risiko rendah untuk gempa bumi terdapat Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Way Lima, Kecamatan Way Khilau, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Marga Punduh, sebagian daerah di Kecamatan Way Rantai dan Kecamatan

(7)

Kedondong. Untuk peta risiko bencana gempa bumi dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Sumber : BPBD Kabupaten Pesawaran, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A1)

GAMBAR 3. 4

PETA RISIKO BENCANA GEMPA BUMI KABUPATEN PESAWARAN

2). Risiko Bencana Banjir

Dari hasil kajian risiko bencana Kabupaten Pesawaran terdapat daerah indeks risiko tinggi untuk bencana banjir, dengan luasan tertinggi adalah Desa Gedung Gumanti, Kecamatan Tegineneng dengan luasan 723,67 ha. Daerah indeks risiko sedang untuk bencana banjir dengan luasan tertinggi adalah Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng dengan luasan 1558,48 ha. Daerah indeks risiko rendah untuk bencana banjir dengan luasan tertinggi adalah Desa Halangan Ratu Kecamatan Negeri Katon dengan luasan 1443,40 ha. Untuk peta risiko bencana banjir dapat dilihat pada Gambar 3.5.

(8)

Sumber : BPBD Kabupaten Pesawaran, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A1)

GAMBAR 3. 5

PETA RISIKO BENCANA BANJIR KABUPATEN PESAWARAN

3). Risiko Bencana Tanah Longsor

Terdapat beberapa daerah dengan indeks risiko tinggi untuk bencana tanah longsor pada bagian barat daya yaitu Kecamatan Way Ratai, Kecamatan Kedondong, dan Kecamatan Way Khilau. Zona risiko tinggi juga muncul pada daerah tengah Kabupaten Pesawaran yaitu pada Kecamatan Way Lima, Kecamatan Kedondong, dan Kecamatan Way Ratai. Indeks risiko tinggi juga muncul pada Kecamatan Gedong Tataan bagian tenggara.

Daerah indeks risiko sedang untuk bencana tanah longsor muncul pada sebagian kecamatan dengan dominan pada Kecamatan Gedong Tataan dan Kecamatan Tegineneng. Untuk peta risiko bencana tanah longsor dapat dilihat pada Gambar 3.6.

(9)

Sumber : BPBD Kabupaten Pesawaran, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A1)

GAMBAR 3. 6

PETA RISIKO BENCANA LONGSOR KABUPATEN PESAWARAN

4). Risiko Bencana Tsunami

Dari hasil kajian risiko bencana Kabupaten Pesawaran, beberapa wilayah di Kabupaten Pesawaran memiliki risiko bencana tsunami yaitu di Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Marga Punduh, dan Kecamatan Punduh Pidada. Untuk peta risiko bencana tsunami dapat dilihat pada Gambar 3.7.

(10)

Sumber : BPBD Kabupaten Pesawaran, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A1)

GAMBAR 3. 7

PETA RISIKO BENCANA TSUNAMI KABUPATEN PESAWARAN

5). Multi risiko Bencana

Berdasarkan hasil kajian untuk multi risiko bencana Kabupaten Pesawaran sebagian besar daerah dengan indeks multi risiko bencana rendah, terdapat beberapa kecamatan dengan indeks multi risiko bencana tinggi di Kecamatan Tegineneng, Kecamatan Negeri Katon dan Kecamatan Gedung Tatatan, dan beberapa kecamatan dengan indeks multi risiko bencana sedang di Kecamatan Kedondong, Kecamatan Way Lima, Kecamatan Padang Cermin dan Kecamatan Way Rantai. Untuk peta multi risiko bencana dapat dilihat pada Gambar 3.8.

(11)

Sumber : BPBD Kabupaten Pesawaran, 2021 (*Skala Peta Pada Kertas A1)

GAMBAR 3. 8

PETA MULTI RISIKO BENCANA KABUPATEN PESAWARAN

3.3. Gambaran Umum Desa Hanura 2.3.1 Kondisi Geografis

Secara geografis Desa Hanura terletak pada koordinat bujur 105.236807 dan koordinat lintang -5.531951. Desa Hanura terdapat empat dusun yaitu Dusun A, Dusun B, Dusun C dan Dusun D. Topografis Desa Hanura sebagian besar dataran, sebagian bergelombang, dan bukit dengan luas wilayah 9,04 Km2 atau dengan luasan 904 Ha dengan ketinggian rata-rata 250 MDPL. Desa Hanura memiliki batasan administrasi sebagai berikut :

a) Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Lampung, b) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sidodadi, c) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cilimus, dan d) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Hurun.

Desa Hanura merupakan desa yang bersifat semi agraris dengan mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar adalah buruh dan petani. Sektor pertanian lahan kering atau perkebunan tanaman rempah dan dengan hasil utama kakao dan rempah. Luas lahan sawah di Desa Hanura yaitu sekitar 50 Ha dan luas

(12)

lahan bukan sawah yaitu 372 Ha. Berikut ini merupakan peta penggunaan lahan dari Desa Hanura.

Sumber : Hasil Olahan, 2020 (*Skala Peta Pada Kertas A4)

GAMBAR 3. 9

PETA ADMINISTRASI DESA HANURA

2.3.2 Kondisi Demografi

Berdasarkan data yang diperoleh dari website resmi Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran tahun 2020. Jumlah penduduk Desa Hanura sebanyak 10.171 jiwa, terdiri dari 5.152 laki-laki dan 5.019 perempuan dengan kepadatan penduduk yaitu 1.125,11 jiwa/Km2. Tersebar di 67 RT dan 4 Dusun yang ada di Desa Hanura dengan rincian sebagai berikut :

(13)

Sumber : Monografi Desa Hanura, 2020

GAMBAR 3. 10

PIRAMIDA PENDUDUK DESA HANURA MENURUT KELOMPOK UMUR

2.3.3 Kondisi Perekonomian

Salah satu penggerak perekonomian di Desa Hanura adalah tersedianya sarana perdagangan yaitu Pasar Hanura. Pasar Hanura merupakan aset yang besar bagi pertumbuhan perekonomian penduduk desa di mana pasar hanura merupakan satu-satunya pasar di Kecamatan Teluk Pandan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi sehingga menjadi tujuan bagi masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu juga mayoritas penduduk yang sebagian besar adalah petani, di Desa Hanura juga banyak tumbuh usaha-usaha seperti perdagangan dan jasa, warung, pengrajin kayu, kelentong, toko, industri rumahan, perikanan dan ternak rumahan. Berikut merupakan profil jumlah pekerjaan penduduk di Desa Hanura.

68 317

343 374 503

434 443 518

425 385

340 276

205 189

109 225

75

315 350

375 395

444 458

487 418 383 315 227 220 154 111

292

600 400 200 0 200 400 600

2-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 15-19 tahun 20-24 tahun 25-29 tahun 30-34 tahun 35-39 tahun 40-44 tahun 45-49 tahun 50-54 tahun 55-59 tahun 60-64 tahun 65-69 tahun 70-74 tahun

>75 tahun

Laki-Laki Perempuan

(14)

TABEL III. 3

JUMLAH PEKERJAAN PENDUDUK DESA HANURA

No Pekerjaan Penduduk Jumlah (Orang)

1 Pensiunan 149

2 PNS 365

3 TNI-Polri 157

4 Petani 552

5 Buruh 588

6 Pegawai Swasta 442

7 Wiraswasta 1.190

8 Tenaga Kesehatan 36

9 Belum/Tidak Bekerja dan Ibu Rumah Tangga 5.297

10 Pelajar/Mahasiswa 1.460

11 Lain-lain 127

Sumber : hanura.smartvillage.co.id, 2021

2.3.4 Indeks Desa Membangun Desa Hanura

Berdasarkan penilaian Indeks Desa Membangun tahun 2021 Desa Hanura merupakan desa mendiri terbaik dengan nilai Indeks Desa Membangun tertinggi di Provinsi Lampung. Penilaian ini berdasarkan pada 3 indeks komposit yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan.

GAMBAR 3. 11

DIAGRAM LINGKARAN SKOR IDM DESA HANURA TAHUN 2021 Keterangan :

a). Indeks Ketahanan Sosial (IKS) : 0.977 / 30.80%

b). Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) : 0.967 / 34.40%

c). Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) : 0.867 / 30.80%

(Sumber : Indeks Desa Membangun, 2021)

34.80%

34.40%

30.80%

IKS IKE IKL

(15)

2.3.5 Bencana Alam di Desa Hanura

Desa Hanura berada di Kecamatan Teluk Pandan yang merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Teluk Lampung dan juga memiliki daerah yang berbukit. Beberapa jenis bencana alam yang teridentifikasi pernah terjadi dan berpotensi terjadi di Desa Hanura seperti banjir, tanah longsor, tsunami dan gempa bumi.

1) Gempa Bumi

Desa Hanura memiliki risiko bencana gempa bumi rendah, sehingga untuk getaran gempa bumi sering dirasakan apabila kedalaman gempa yang rendah serta dekat dengan lokasi Desa Hanura. Seperti gempa bumi yang terjadi pada tanggal 6 Agustus 2021, 18:08:05 WIB, dengan kekuatan 5.5 Magnitude, dan kedalaman 10 Km. Getaran gempa dirasakan di Kabupaten Tanggamus hingga Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung.

(Sumber : BMKG, 2021)

GAMBAR 3. 12

TITIK PUSAT KEJADIAN GEMPA BUMI

2) Banjir

Dari data kejadian bencana tahun 2017-2020, tercatat Desa Hanura sudah terdampak banjir sebanyak 5 kali dengan ketinggian banjir ± 30 - 60 cm.

Bencana banjir ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi maupun akibat air rob. Wilayah yang sering terdampak banjir di Desa Hanura adalah di sebelah timur Dusun B dan Dusun C yang juga merupakan muara sungai dan berbatasan dengan Teluk Lampung.

(16)

Sumber : Pemerintah Desa, 2021

GAMBAR 3. 13

BENCANA BANJIR DI DESA HANURA

3) Tanah Longsor

Pada tahun 2019 terjadi tanah longsor yang menimpa 1 rumah di Dusun B.

Tanah longsor tersebut diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan lokasi rumah yang dekat dengan lereng bukit.

TABEL III. 4

BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA HANURA

No Tanggal Kejadian Jenis Kerusakan 1 15 Februari 2019 1 rumah rusak akibat terdampak

longsor dan tertimpa pohon Sumber : BPBD Kabupaten Pesawaran, 2021

4) Tsunami

Pada tahun 2018 bulan desember adanya informasi gelombang tinggi di sekitar anyer dan teluk lampung akibat longsoran gunung anak krakatau sebagian masyarakat panik dan mengungsi. Akan tetapi di Desa Hanura tidak sampai terjadi bencana tsunami.

Sumber : Pemerintah Desa, 2021

GAMBAR 3. 14

BENCANA TSUNAMI DI DESA HANURA

Gambar

TABEL III. 1
TABEL III. 2
TABEL III. 3
TABEL III. 4

Referensi

Dokumen terkait

Menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris atas rekomendasi Komite Audit untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen yang terdaftar di Otoritas Jasa

• Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah yang tinggi pada struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan terhadap krisis global.

Pada tahapan manusia yang masih sederhana mereka dapat menyelenggarakan tukar menukar kebutuhan dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang). Pertukaran barter

Berdasarkan hasil review dan pengamatan pada waktu kunjungan yang dilakukan sejak tahun 1996 sampai dengan 2006 pada lebih dari 50 perguruan tinggi, baik PTN

Berdasarkan perhitungan nilai baku sub faktor ketahanan sumberdaya buatan, dapat diperoleh hasil bahwa Kecamatan Gading Cempaka, Ratu Samban dan Teluk Segara

i) Apabila Wang Pendahuluan telah dibayar kepada kontraktor, Pegawai Penguasa/Pengarah Projek (P.P.) atau Wakil P.P. hendaklah memastikan potongan bagi bayaran pendahuluan

Pasal 4 UU 41/1999 tentang Kehutanan berbunyi: (1) Semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara

memilih tema di antara tema fikih seperti thaharah, kemudian mengum- pulkan setiap ayat Alquran yang terkait dengan tema tersebut, dan menjelaskan setiap ayat sesuai