• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM MONITORING DAN MAINTENANCE UNTUK PENGELOLAAN DSLAM DAN MSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM MONITORING DAN MAINTENANCE UNTUK PENGELOLAAN DSLAM DAN MSAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Seminar Kerja Praktek

SISTEM MONITORING DAN MAINTENANCE UNTUK PENGELOLAAN DSLAM DAN MSAN

Unit Maintenance Optima PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jateng Timur Selatan (Solo)

Rizal Yunan Rifai1, Adian Fatchur Rochim, S.T., M.T2

1Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang

Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055

Fax. (024) 746055 rifaiyunan@yahoo.com

Abstrak

Perkembangan teknologi serta perangkat telekomunikasi pada saat ini berkembang dengan pesat. Beragam inovasi media transmisi maupun perangkat telekomunikasi semakin kompleks dan beragam. Saat ini penyebaran jaringan akses internet mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Internet telah menjadi media bagi masyarakat di zaman sekarang untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Oleh karena itu PT.Telkom sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi merasa perlu untuk menyediakan suatu jaringan yang mendukung hal tersebut yakni melalui perangkat DSLAM dan MSAN. Untuk menjaga agar perangkat maupun media transmisi dapat bekerja dengan baik, diperlukan suatu sistem monitoring. Monitoring adalah suatu aktifitas pemantauan terhadap suatu objek untuk mengetahui setiap kondisi atau perubahan yang terjadi pada objek yang dipantau.

Salah satu proses monitoring yang dilakukan adalah terhadap perangkat Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) dan Multi Service Access Node (MSAN), yang dimiliki oleh PT. Telkom. Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, dan terletak di ujung sentral telepon terdekat.

Sedangkan Multi Service Access Network atau Jaringan Layanan Multi Akses merupakan platform single yang mampu mendukung teknologi akses tradisional yang sudah digelar secara luas, disamping juga mampu mendukung teknologi baru. MSAN memungkinkan TELKOM memberikan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan high speed internet access (HSIA), Voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama. Beberapa software monitoring yang digunakan antara lain Cacti, Easy Measurement for Bandwidth, Attenuation, and SNR Speedy (EMBASSY) dan T3-Online (Telkom Trouble Ticket).

Kata Kunci : DSLAM, MSAN, Monitoring, Cacti, EMBASSY, T3-Online

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama TELKOM adalah salah satu BUMN yang bergerak di beberapa bidang yang mencakup telecomunication, information, multimedia, dan edutainment. Bidang-bidang di TELKOM ini dikembangkan untuk mengikuti tuntutan kebutuhan konsumen yang semakin berkembang sesuai kemajuan teknologi. Salah satunya akses internet sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Selain

memenuhi kebutuhan masyarakat modern, layanan akses internet juga merupakan lahan potensial untuk mengembangkan TELKOM. Oleh karena itu, salah satu layanan TELKOM adalah jaringan internet bernama Speedy yang menjadi satu satu layanan TELKOM yang diunggulkan selain dua layanan yang lainnya, yakni telepon dan TV.

TELKOM Speedy adalah layanan berbasis Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) yang diberikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. kepada para pelanggannya untuk mengakses

(2)

jaringan internet. Untuk dapat menyelenggarakan layanan ini, TELKOM menggunakan beragam jumlah dan jenis perangkat infrastruktur jaringan seperti Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM), Multi Service Access Node (MSAN), Fiber To The Home (FTTH).

Untuk menjamin kualitas dan ketersediaan layanan TELKOM Speedy kepada pelanggan, TELKOM memiliki berbagai sistem pendukung layanan TELKOM Speedy. Easy Measurement for Bandwidth, Attenuation, and SNR Speedy (EMBASSY) adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola dan memonitor kondisi perangkat dan infrastruktur jaringan TELKOM Speedy yang terhubung langsung dengan pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Operational Support System Speedy (OS3) adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola service RADIUS terkait dengan manajemen Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) pelanggan Speedy secara terpusat. Element Management System (EMS) digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan DSLAM.

Selain aplikasi-aplikasi yang telah disebutkan, masih banyak aplikasi lain yang semuanya memiliki tujuan utama meningkatkan kualitas layanan TELKOM Speedy.

Terlepas dari banyaknya sistem pendukung layanan TELKOM Speedy yang dimiliki, sistem tersebut hanya bersifat korektif. TELKOM tidak dapat mengetahui dan menyelesaikan gangguan yang terjadi pada jaringan TELKOM Speedy, sampai ada pelanggan yang melaporkan gangguan tersebut. Setelah laporan gangguan dari pelanggan diterima, barulah TELKOM melakukan tindakan dengan bantuan sistem tersebut. Semakin banyak perangkat atau network element yang terpasang dalam jaringan, semakin banyak juga titik kegagalan atau Point of Failure (POF) yang harus diperiksa. Hal inilah yang menyebabkan penanganan terhadap gangguan tersebut menjadi lambat. Selain itu, banyaknya informasi

dari berbagai aplikasi menyulitkan TELKOM untuk mendapatkan informasi yang benar-benar dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan pelanggan.

Gambar 1. Point of Failure TELKOM Speedy

Lambatnya penanganan ganggunan tersebut dapat diatasi dengan membangun sistem monitoring yang bersifat preventif. Melalui sistem ini, kegagalan perangkat pendukung layanan TELKOM Speedy akan dengan cepat diketahui dan penanganannya dapat dilakukan lebih cepat pula. Oleh karena itu, sistem monitoring ini diperlukan.

Selain itu, sistem ini dapat mengumpulkan dan mengolah informasi perangkat-perangkat pendukung layanan TELKOM Speedy sehingga perangkat- perangkat dapat bekerja dengan opimal.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya kerja praktek pada Unit Maintenance Access And Optima di PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jateng Timur Selatan (Solo) ini adalah:

1. Untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi S1- Teknik Elektro Universitas Diponegoro.

2. Menjalin kemitraan antara dunia pendidikan dan dunia perusahaan.

3. Untuk mempelajari sistem monitoring dan maintenance access di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jateng Timur Selatan (Solo).

4. Untuk mempelajari peralatan telekomunikasi yang digunakan dalam sistem monitoring dan maintenance access di PT.

(3)

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jateng Timur Selatan (Solo).

1.3 Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup dan analisa, maka permasalahan lebih ditekankan pada Sistem Monitoring dan Maintenance perangkat DSLAM dan MSAN dalam layanan TELKOM Speedy dengan memperhatikan informasi berupa host up/down status, IP Address, Ping, Last Fail, dan Availability. Walaupun demikian, sistem ini dirancang untuk dapat dikembangkan tidak hanya untuk perangkat DSLAM dan MSAN tetapi juga untuk perangkat lain seperti Base Transceiver Station (BTS).

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)

Digital subscriber line access multiplexer (disingkat DSLAM) adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data.

Peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplekser. Perangkat ini merupakan

sebuah syarat dalam

pengimplementasian jaringan digital subscriber line.

Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang splitter yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data. Sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon, dan sinyal data akan diarahkan menuju broadband remote access server (BRAS) melalui media transmisi yang bisa berbentuk E1, STM-1 (serat optik). Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan ke masing- masing penyelenggara jasa Internet yang sudah bekerjasama. DSLAM terbagi menjadi DSLAM Outdoor dan DSLAM Indoor yang pada inti kerjanya adalah sama hanya penyebutan jenis modulnya saja yang berbeda.

Prinsip kerja DSLAM pada prinsipnya sama dengan ADSL.

DSLAM memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik data kecepatan tinggi, serta mengontrol dan merutekan trafik digital subcriber line (xDSL) antara perangkat end–user, seperti: router, modem, dan network interface card, dengan jaringan penyedia layanan.

DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara (POTS).

DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya dengan menggunakan splitter) sehingga sinyal tersebut dapat dikirimkan melalui PSTN, dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyal-sinyal yang berasal dari end-user dan menyatukan menjadi sinyal tunggal dan bandwidth lebar, melalui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses (AN) yang biasa disebut network service provider (NSP). Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada sentral telepon yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. DSLAM bersifat flexible dan dapat mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah sentral telepon, yang juga menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan (enduser). Jika tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dengan pelanggan terlalu jauh maka solusinya dengan menggunakan mini DSLAM. Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat di antara STO dengan pelanggan.

(4)

Gambar 2. DSLAM

Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan performansi DSLAM, yaitu:

Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput juga mengacu pada banyaknya data yang dapat dikirimkan dalam suatu waktu. Hal ini sangat bergantung pada ketersediaan bandwidth pada jaringan.

Kecepatan upstream dan downstream, yaitu kecepatan saat melakukan upload dan download.

SNR (Signal to noise ratio), yaitu perbandingan puncak sinyal dengan noise yang diukur. Nilai SNR dipengaruhi oleh kekuatan signal dan besarnya noise. Secara kasar tanpa melihat nilai power signal dan noise, semakin besar nilai SNR maka kualitas yang didapat akan semakin baik (bisa jadi signalnya yang besar atau noisenya yang kecil).

Attenuation (dB), yaitu besarnya faktor redaman kabel. Kabel mempunyai velocity factor yang menyebabkan semakin panjang kabel maka loss-nya akan semakin besar. Setiap kabel memiliki nilai yang berbeda – beda tergantung dari bahan dan luas penampang kabel. Dengan begitu, semakin kecil nilai Line Attenuation maka akan semakin baik.

Output power, yaitu besarnya power yang dihasilkan dari suatu perangkat.

Prinsip Jaringan Data Menggunakan Perangkat DSLAM

Jaringan telepon terdiri dari sentral telepon, RK (Rumah Kabel), DP (Distributin Point), dan pelanggan. Pada saat ini, PT. TELKOM tidak hanya menawarkan pelayanan data suara saja (telepon) tetapi juga menawarkan pelayanan dalam bentuk data digital.

Data digital tersebut antara lain: VoIP, IPTV, internet, dll. Untuk itulah dibutuhkan perangkat DSLAM yang memiliki fungsi :

Sebagai filter voice dan data.

Sebagai modulator / demodulator DSL.

Sebagai multiplexer.

DSLAM Indoor

Gambar 3. Arsitektur DSLAM Indoor

Gambar 4. Diagram Jaringan Lokal

(5)

DSLAM Outdoor

Gambar 5. Arsitektur DSLAM Outdoor

Tujuan dari DSLAM Outdoor : 1. Memperpendek jaringan akses ke

pelanggan

2. Menghilangkan kabel primer lalu diganti dengan FO (Fiber Optik)

3. Central Voice dan Central Data ditempatkan di luar

Contoh DSLAM Outdoor adalah mini- DSLAM dan MSAN

2.2 MSAN

MSAN (Multi Service Access Node / Multi Service Access Network ). MSAN memberikan layanan Voice, Data dan Video. Tentu saja layanan ini tergantung pada service yang disediakan oleh operator telekomunikasi yang bersangkutan. Untuk layanan Voice, perangkat MSAN harus terhubung ke service control, yaitu softswitch atau IMS (IP Multimedia Subsistem). Untuk layanan data, MSAN terhubung ke BRAS dan RADIUS. Sedangkan untuk layanan Video/IPTV, MSAN harus terhubung ke Middleware dan Head End.

Perbedaan dengan DSLAM jika dibandingkan dengan DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer), perbedaannya terdapat pada proses layanan Voice. Pada DSLAM, sinyal voice dari pelanggan masuk splitter dan setelah splitter, sinyal voice diteruskan ke PSTN Switching yang berbasiskan Circuits switch. Pada MSAN, sinyal voice analog dari user yang masuk ke splitter

dilanjutkan menuju ke Card/subcard yang ada di MSAN untuk diproses (dalam hal ini MSAN berfungsi sebagai Access Gateway) dan dikirim ke uplink. Dengan demikian Fungsi MSAN identik dengan fungsi DSLAM ditambah dengan fungsi Access Gateway (untuk Voice).

Gambar 6. MSAN

Untuk bentuk arsitektur dari MSAN susunannya sama dengan mini-DSLAM yakni menggunakan bentuk arsitektur DSLAM Outdoor dan jenis modul yang digunakan juga berbeda dengan DSLAM baik modul pelanggan, modul control, dan modul power dalam hal spesifikasinya.

Untuk MSAN modul control menggunakan tipe IPMD, untuk modul power menggunakan tipe PWX, dan modul pelanggan menggunakan tipe CSRB.

III.PEMBAHASAN

3.1 Sistem Monitoring dan Maintenance DSLAM dan MSAN PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jateng Timur Selatan (Solo) pada Jaringan Speedy

Dalam proses monitoring dan maintenance DSLAM dan MSAN terutama pada jaringan Speedy, PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk menggunakan beberapa aplikasi seperti : EMBASSY (Easy Measurement for Bandwith, Attenuation, Attainable Rate and SNR Speedy), T3 (Telkom Trouble Ticket) Monitoring System, dan Cacti Backbone Monitoring. Aplikasi ini hanya bisa dijalankan oleh para officer yang bertanggungjawab terhadap unit- unit yang dikelola seperti Unit Maintenance dan Optima yang menangani maintenance DSLAM,

(6)

MSAN, BTS (Base Transceiver Station) ,dan DLC (Digital Loop Carrier).

3.1.1 EMBASSY(Easy Measurement for Bandwith, Attenuation, Attainable Rate and SNR Speedy)

EMBASSY adalah singkatan dari Easy Measurement for Bandwith, Attenuation, Attainable Rate and SNR Speedy. Aplikasi ini digunakan untuk membantu dalam mengukur jaringan Speedy. Fungsi - fungsi EMBASSY antara lain :

1. Mengukur kualitas jaringan

2. Untuk melihat bandwith yang diberikan pelanggan sesuai dengan paketnya atau tidak

(mengukur jaringan speedy).

3. Untuk melihat posisi speedy pelanggan online / tidak

4. SMS ( informasi berupa nomor contact person pelanggan , alamat, datek

= data teknis

untuk petugas teknis di lapangan sebagai work order)

Gambar 7. Aplikasi EMBASSY Secara umum EMBASSY digunakan untuk :

1. Pengukuran SNR (Signal to Noise Ratio) / Kualitas Jaringan

Gambar 8. SNR (Signal to Noise Rasio)

2. Untuk Mencari Data Teknis Pelanggan, yaitu berupa :

a. Nomor Telepon b. Nomor Speedy

c. Datek [ DP, RK, MDF ] d. EQN [Penomoran Pair

pada Sentral ] e. Nama Pelanggan f. Alamat Pelanggan

Gambar 9. Data Teknis

Berikut cara penggunaannya : A. Penggunaan EMBASSY untuk mengukur kualitas jaringan

1. PC / Laptop sudah tekoneksi dengan Internet dan VPN Connection PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

2. Membuka browser dan masuk

ke alamat

http://10.88.10.250/embassy/ind ex.php

3. Login

Gambar 10. Login EMBASSY 4. Pilih Menu [No Speedy via

Rekontruksi RadOnline]

Gambar 11. Menu EMBASSY 5. Memasukkan nomor Speedy

yang akan di ukur kualitas

(7)

jaringannya pada kolom [Nomor], lalu tekan UKUR.

Gambar 12. No Speedy via Rekontruksi RadOnline

Gambar 13. Informasi kualitas jaringan Hal – hal yang perlu diperhatikan setelah nomor Speedy diukur, antara lain :

1. Memastikan laporan pada kolom Link Status harus UP.

2. Tolak Ukur Jaringan / SNR Harus >13 db / 15 db sudah Standar, dan jika melebihi maka dinyatakan sudah baik.

B. Penggunaan EMBASSY untuk mencari data teknis jaringan pelanggan

1. PC / Laptop sudah tekoneksi dengan Internet dan VPN Connection PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

2. Membuka browser dan masuk

ke alamat

http://10.88.10.250/embassy/ind ex.php

3. Login

Gambar 14. Login EMBASSY

4. Pilih Menu [Datek]

Gambar 15. Menu EMBASSY 5. Masukkan Nomor Telepon /

Nomor Speedy Pelanggan pada kolom yang sudah tersedia, lalu klik [CEK DATEK]

Gambar 16. Data teknis pelanggan 3.1.2 Telkom Trouble Ticket (T3) Online Monitoring System

T3-Online adalah singkatan dari Telkom Trouble Ticket Online yang merupakan aplikasi yang digunakan untuk keperluan koordinasi penanganan gangguan antar unit-unit terkait. Fungsi T3 (Telkom Trouble Ticket) Online secara khusus berfungsi untuk monitoring gangguan dan peng-close-an gangguan yang sudah selesai. Gangguan timbul dari laporan pelanggan untuk ditindaklanjuti.

Di bawah ini adalah merupakan petunjuk dan persyaratan minimal dalam menggunakan aplikasi T3-Online Speedy :

1. Browser Internet. Untuk penggunaan fungsi-fungsi secara maksimal sebaiknya menggunakan Internet Explorer versi 6.0 keatas.

(8)

2. Seluruh data tanggal pada aplikasi ini menggunakan format mm/dd/yyyy, misalnya untuk tanggal 1 Maret 2015 dituliskan 03/01/2015. Seluruh data waktu (jam) menggunakan format AM/PM, misalnya untuk pukul 9.30 pagi akan dituliskan 9.30 AM.

Mengakses T3-Online :

1. Masuk browser, ketik alamat : http://t3-online.telkom.co.id/

2. Login

Gambar 17. Login T3 3. Lalu masuk All tickets

Gambar 18. All Tickets

3.1.3 Cacti

Salah satu software monitoring yang digunakan adalah Cacti. Cacti adalah tool monitoring network yang didesain dengan memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai penyimpanan data dan pembuatan grafik. Dengan menggunakan Cacti, dapat diketahui gangguan pada perangkat. Untuk memudahkan proses monitoring dibuat aplikasi monitoring berbasis SMS gateway. Proses monitoring pada Cacti tergantung pada ranah kinerjanya seperti Cacti untuk DSLAM dan MSAN, BTS (Base Transceiver Station) , GPON (Gigabit Capable Passive Optical Network), dan sebagainya. Cacti banyak digunakan dikalangan institusi maupun corporation. Pemilihan Cacti sebagai aplikasi monitoring karena memiliki beberapa kelebihan dan fitur antara lain bersifat open source, telah menghadirkan template grafik yang siap digunakan, jumlah graph item yang tidak terhingga, mendukung semua tipe graph dari RRDTools, data source dapat dibuat dengan memanfaatkan fungsi create dan update, yang terdapat di RRDTools (Round-robin database tool) dengan menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor). Monitoring yang dilakukan Cacti bekerja dengan menggunakan protokol SNMP (Simple Network Management Protocol ) dan ICMP (Internet Control Message

Protocol ) untuk dapat menghasilkan grafik. RRDtool memudahkan dalam mangamati serta menganalisa trafik bandwidth, kondisi untilisasi perangkat jaringan atau server, semua dapat diamati dalam kurun waktu harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly), maupun tahunan (yearly) Operasi Cacti dibagi menjadi tiga tugas yang berbeda, yaitu

1. Pengumpulan Data (Data Retrieval ) Cacti mengumpulkan data melalui poller, yaitu sebuah aplikasi yang dieksekusi dalam interval waktu konstan sebagai layanan penjadwalan dalam sistem operasi yang berbeda.

2. Penyimpanan Data (Data Storage) Dalam penyimpanan data, Cacti menggunakan RRDTool ( Round Robin Database Tool ). RRDTool (Round Robin Database Tool) adalah sebuah sistem untuk menyimpan dan menampilkan data yang dikumpulkan perwaktu dari device yang menggunakan SNMP. RRDTool mampu mengkonsolidasikan data histories berdasarkan fungsi-fungsi konsolidasi seperti average, minimum, maximum, dan lainnya untuk menjaga kapasitas penyimpanan tetap minimum.

3. Representasi Data (Data Representation)

Salah satu fitur utama dari RRDTool (Round Robin Database Tool) adalah fungsi grafik built-in. Cacti

(9)

menggunakan fungsi grafik bulit-in ini untuk menghasilkan laporan berbentuk grafik dari data-data yang

dikumpulkan melalui device pengguna SNMP perwaktu tertentu. Fungsi grafik bulit-in ini mendukung auto- scaling dan logaritma y-axis. Fitur ini memungkinkan untuk menampilkan satu atau lebih item dalam satu grafik dan juga perubahan simbol lain seperti maksimum, rata-rata, dan lain

sebagainya. Gambar 19. Cacti

Tabel 1. Kode STO

SO2.FDC_1

SO2 = kode STO ( Sentral Telepon Otomat)

F = DSLAM (outdoor) DC_1 =

penamaan lokasi / pemetaan lokasi

SO2.MRC_1

SO2 = kode STO M = MSAN RC_1 =

penamaan lokasi / pemetaan lokasi

SO7_1

tanpa kode (DSLAM Indoor)

Informasi yang diberikan berupa : Status, IP Address, Ping, Last Fail, Availability

Gambar 20. Legenda Cacti Legenda Cacti menunjukkan status yang ditunjukkan. Warna Hijau berarti normal, warna biru laut berarti recovering (proses perbaikan) dan warna mearh berarti down (terjadi masalah/gangguan)

3.2 Perangkat arsitektur yang terdapat pada sistem DSLAM dan MSAN

Gambar 21. SFP

SFP (Small Form-Factor Pluggable) adalah modul transceiver (Tx dan Rx) yang menjadi interface antara perangkat dengan jaringan serat optik. SFP dibagi menjadi beberapa jenis, bergantung pada jarak kabel optik yang digunakan, serta tipe kabel optik

tersebut single mode (SMF) atau multi mode (MMF). Tipe SFP antara lain :

Gambar 22. Splitter

Kegunaan splitter adalah untuk men-split (split = memisahkan) frekuensi “rendah” dengan “tinggi” yang berjalan bersama-sama dalam satu line telepon atau dapat mengatakan splitter

(10)

berfungsi memisahkan sinyal analog (suara) dan digital (koneksi data) supaya satu line telepon bisa dipakai baik untuk koneksi internet (digital signal) maupun telepon biasa (analog signal). Spitter bertugas menjaga supaya sinyal di kisaran frekuensi rendah tidak menginterferensi yg di kisaran frekuensi tinggi dan sebaliknya. Frekuensi rendah disini yaitu voice. sedangkan frekuensi tinggi nya yaitu data. Splitter ini berguna untuk menghubungkan kabel antara modem dan line telepon ke jaringan kabel telepon dari perusahaan telepon, pada contoh kasus ini misalnya PT.

Telkom dengan jaringan koneksi internetnya Telkomspeedy.

Di dalam DSLAM terdapat tiga jenis modul yakni modul pelanggan, modul control, dan modul power.

Gambar 23. Modul Control mini- DSLAM tipe SCCF

Untuk modul control DSLAM Indoor menggunakan tipe STM-1 (Synchronous Transport Module level 1) dan STM-4 untuk mini-DSLAM modul control salah satunya menggunakan tipe SCCF.

Gambar 24. Modul pelanggan DSLAM tipe ASNV

Untuk modul pelanggan, DSLAM menggunakan salah satunya tipe ASNV (64 port) merk ZTE lalu ada juga yang menggunakan tipe A32 merk Teledata, tipe RI port merk Aztec.

Gambar 25. Modul power mini- DSLAM tipe PWDH

Untuk modul power, mini- DSLAM salah satunya menggunakan tipe PWDH merk ZTE. Di dalam modul power ini juga terdapat rectifier sebagai penyearah gelombang untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current).

Untuk MSAN modul control menggunakan tipe IPMD, untuk modul power menggunakan tipe PWX, dan modul pelanggan menggunakan tipe CSRB.

Gambar 26. Modul Control, Power, Pelanggan dalam MSAN

Di dalam DSLAM/ MSAN juga terdapat rectifier. Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC).

Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan.

Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah

(11)

gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

Gambar 27. Rectifier

Perangkat tambahan lainnya adalah baterai untuk menyuplai listrik DC yang tersambung juga ke rectifier dan juga modul modul lain di dalam MSAN/DSLAM.

Gambar 28. Baterai

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

1. Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) merupakan sebuah perangkat yang menjadi syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line (DSL).

2. Teknologi DSLAM merupakan teknologi broadband access yang sangat mendukung dalam memberikan layanan broadband.

3. DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya dengan menggunakan

splitter POTS ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN , dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL.

4. Ada dua tipe DSLAM yang digunakan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jateng Timur Selatan (Solo) yaitu DSLAM Indoor dan DSLAM outdoor (mini-DSLAM dan MSAN)

5. MSAN (Multi Services Access Network) merupakan perangkat access network yang melayani multi services.

6. MSAN (Multi Service Access Node) menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN atau fasilitas broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan single platform.

7. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice, dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.

8. Dalam proses Access Maintenance, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk menggunakan tiga software yang digunakan yakni T3-Online (Telkom Trouble Ticket), Cacti, dan EMBASSY (Easy Measurement for Bandwith, Attenuation, Attainable Rate and SNR Speedy).

4.2 Saran

1. Secara periodik dilakukan survey dan pengecekan data pada baik pelanggan maupun di Telkom agar tidak terjadi kerancuan pada data tertulis di database telkom dengan keadaan yang sebenarnya. Sehingga jika terjadi gangguan dapat segera dicari dan diketahui alamatnya untuk dilakukan perbaikan segera.

2. Dibutuhkan kerjasama yang baik dalam tim sehingga dapat mengerjakan tugas dengan cepat dan tepat.

3. Perlu diberi backup media transmisi, sehingga apabila ada kerusakan misalnya kabel putus, sistem masih dapat berjalan dan pelanggan masih mendapat layanan tanpa harus menuggu perbaikan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

[1] __________, Buku Panduan Produk dan Layanan Speedy, PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk , 19 Desember 2011.

[2] __________, Laporan Tahunan PT. Telkom Indonesia, Tbk, 2009.

[3] Fadhil, Febri. 2006. Laporan Kerja Praktek “Teknologi Digital Subcriber Line Access Multiplexer (DSLAM) pada Jaringan Speedy”.

Jurusan Teknik Elektro Univeristas Diponegoro. Semarang.

[4] Margosim, Ali. 2005. Laporan Kerja Praktek “Teknologi ADSL pada Layanan Speedy”. Jurusan Teknik Elektro Univeristas Diponegoro.

Semarang.

[5] Rofiah, Siti. 2014. Makalah Tugas Peripheral “Teknologi GPON (Gigabyte Passive Optical Network) dan MSAN (Multi Service Access Node)”.

Sekolah Tinggi elektronika dan Komputer. Weleri.

[6] Fahrul, Ginanjar dkk. 2010.

Makalah Kerja Praktek “ Sistem

Monitoring EMS DSLAM”. ITB.

Bandung.

[7] Agatha, Ruhi. 2006. Makalah Kerja Praktek “Unit MDF (Main Distribution Frame) dan Teknologi ADSL (Asymetric Digital Subcriber Line)”. Jurusan Teknik Elektro Univeristas Diponegoro. Semarang.

BIODATA PENULIS

Rizal Yunan Rifai lahir di Sukoharjo pada tanggal 29 Maret 1994.

Penulis telah menempuh pendidikan

dari TK

Miftakhul Jannah, SD Negeri Madegondo I, SMP Negeri 3 Surakarta, dan SMA Negeri 1Surakarta.

Dan saat ini sedang melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro mengambil konsentrasi Teknologi Informasi.

Semarang, Maret 2015

Dosen Pembimbing

Semarang, Maret 2015 Dosen Pembimbing

Adian Fatchur Rochim, S.T., M.T.

NIP 197302261998021001

Gambar

Gambar 1. Point of Failure TELKOM  Speedy
Gambar 2. DSLAM
Gambar 5. Arsitektur DSLAM  Outdoor
Gambar 13. Informasi kualitas jaringan  Hal  –  hal  yang  perlu  diperhatikan  setelah nomor Speedy diukur, antara lain  :
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Free cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio dengan arah hubungan negatif pada perusahaan

Menurut Yin (2013 ), studi kasus dapat diartikan sebagai metode atau strategi penelitian dan sekaligus hasil suatu penelitian pada kasus tertentu. Biasanya

Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa laju mineralisasi C organik pada ketiga sistem olah tanah sangat sesuai dengan model order pertama dengan R 2

[r]

Pada data (14) Tokoh Kazuha memakai anta kepada tokoh yang lebih tua untuk menandakan bahwa status sosial mereka berbeda. Kazuha merupakan tamu keluarga terhormat, dan Hikaru

Nilai BOD 5 yang lebih tinggi pada sampel air tanah dengan perlakuan biji kecipir dibandingkan dengan perlakuan biji asam jawa menunjukkan kebutuhan oksigen pada

Dari keterangan tabel di atas, dapat diperoleh hasil bahwa sebanyak 280 orang responden atau (100,0%) mampu mengenali tataletak dari bentuk desain dalam brosur Alfamart secara

Nessa ingat sekali ketika itu ibu Marcell, seorang nyonya besar yang kaya raya tidak menyetujui hubungan Nessa dengan Marcell, karena Nessa hanyalah perempuan