• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA SURABAYA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAK.ILAN RAKYAT R.I FRAKSI ABRI

PBNDAPAT AKHIR FRAKSI ABRI

A T A S

RANCANGAN UNDANG UNDANG. REPUBLIK INDONESIA

TENTAtlG

PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA SURABAYA

Yang terhormat Saudara Pimpinan Sidang;

Yang terhormat Saudara Henteri Kehakiman yang mewakili Pemerintah beserta Staf;

Yang terhormat para Anggota Dewan; dan Hadirin yang kami hormati.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat menghadiri Sidang Dewan yang terhormat ini dalam keadaan sehat wal afi'at ·dalam rangka Pembicaraan 'l'ingk.at IV/Pengambilan Keputusan at.as Rancangan Undang-undang tentang Perobentukan Pengadilan · Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya.

Mengawali penyampaian Pendapat Akhir Fraksi ABRI ini, marilah sejenak kita tinjau kembali sejak naskah Rancangan Undang-undang ini diterima Dewan hingga proses pembahasannya sampai Pembicaraan Tingkat IV pada hari i.n1, Kami.s tanggal 28 Janua,ri 1993.

Rancangan Undang-undang ini diserahkan oleh Pemerintah kepada DPR dengan Surat Pengantar Presiden R.I. Nomor R.07/PU/XII/1992 tanggal 30 Desember 1992, disusul kemudian dengan Pembicaraan Tingkat I/Keterangan Pemerintah yang disampaikan oleh Yth. Sdr.

Menteri Kehakiman R.I. pada tanggal 13 Januari 1993.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Rapat Badan Musyawarah tanggal 11 ,Januari 1993, Dewan menentukan bahwa pembahasan Ranc.angan Undang-undang 1n1 dilakukan oleh Komisi III melalui prosedur singkat yaitu langsung dibahas dalam Pembicaraan · Tingkat III1 tanpa melalui Pembioaraan Tingkat II.

Saudara Pimpinan dan Sidang Dewan yang kami hormati.

Fraksi ABRI menyambut Pembicaraan Tingkat IV ini dengan perasaan syukur, karena Dewan bersama Pemerintah telah berhasil menyelesaikan pembahasan· Rancangan Undang-undang ini dengan baik clan sesuai dengan jadwal waktu yang telah direnoanakan beraama.

Walaupun Ranoangan Undang-undang ini dirasakan cukup singkat, namun keempat Fraksi tetap antusias untuk membahasnya seoara mendalam. Hal ini terlihat dari Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diajtikan oleh masing-masing Fraksi.

Kelancaran pembahasan, selain disebabkrin suasana kebersamaan dan semangat,musyawarah untuk mencapai mufakat yang ditunjukan oleh Pemerintah dan semua Fraksi, juga karena semua pihak sepakat bahwa Undang-undang Nomor 10 Tahun t990 tentang Pembentukan. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, Jakarta dan Ujung Pandang dijadikan sebagai acuan. Menjadikan Undang- undang terdahulu sebagai acuan bagi Undang-undang yang sejenis merupakan langkah yang tepat untuk menciptakan perobakuan di bidang pembentukan perundang-undangan.

1

(2)

Hal yang saruu) demi untuk kelancaran pembahasan pada Pembicaraan Tingkat I I I telah ditunjukan pula oleh kesediaan Saudara Menteri Kehakiman dcngan memberikan tanggapan tertulis atas Daftar

InventarL.~as:i lfasalah (DIM) yang diajukan Fraksi-fraksi. ·

Fraksi ABRI menilai culmp simpatik terhadap langka.h-langkah yang

ditemp~h Saudara Menteri Kehakiman tersebut.

Saudara ~: .. imr:d.P3.n da.n Sidang Dewan yang kami hormati ..

Dalam Pen1antar Musyawarah pada Pembicaraan Tingkat III Ranoanean Undane-undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, Fraksi ABRI telah menyampaikan 2 (dua) pokok pikiran pembahasan Rancangan Undang-undang tersebut sebaga.i rd.l:c~p Fraks i flBRI yai tu :

1. Secara substans1al Undang-undang tentang. Pembentukan Peradilan Tata Usaha Negara yang dihasilkan harus mampu meningkatkan pelayanan terhadap para pencari keadilan, sehingga lebih menjamin penyelesaian perkara yang cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.

3ccara for~a1 harus menghasilkan Undang-undang tentang Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang nalar, padat dan

})~1l{U ~

Kedua pokok pikiran tersebut sejalan dengan Kaidah Hukum Nasional seba.gai sa~·ana un tuk menc iptakan ketert iban dan kesej ahteraan

masyarakat :;:a.n,g berintilrn.n keadilan dan kebenaran serta berperan mengayomi masyarakat dan mengabdi pada kepentingan nasional.

Berdasarkan kedua pokok pikiran tersebut perkenankan Fraksi ABRI nenyampaikan hal-hal sebagai berikut

Yang berkSi.i.tan denk1an Pokok Pikiran Pertama, ·Fraksi ABRI berpendapat bahwa

a. Pe:mbentnk8.n Pengadila.n T inggi Tata Usaha Negara, hendaknya me.rupa.kan pcn.jabaran ketentuan d.ari Pasal 6 ayat (2) Undang-

urHian,:5 t:c,::ior ~) Tahun 1986 tentang Peradilan 'l'ata Usaha Negara yang mengamanatkan bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara dibenttik di setiap ibukota Propinsi dengan daerah hukum wilayah Propinsi yang bersangkutan.

01Gh karena itu Fraksi ABBI menghendaki agar rumusan tentang Peroberitukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di setiap Propinsi lebih bersifat imperatif dan bukan merupakan sesuatu yang bersifat fakultatif.

Untuk i tu kata ~J?..act.a_dasarnya" dalam Konsiderans Menimbang butir a yang lebih bersifat fakultatif, telah diusulkan Fraksi ASRI untuk seyogyanya diga.nti dengan kata "perlu

d.i.b~JJ.LiJ.JL., yang lebih Iilencerm:inkan kehe;1dak Pasal 6 ayat ( 2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tersebut, sehingga berbunyi :

.., l::;:~~~ l'~·?.·1r.~~i .~~;f;} ~=; tt~~t .1.: cl=~~-:\ r?fJ<;:~ r;: k €:. .. T: t: .. ~:· r;, t Le,:~~ r1 f.l,;:;~ ;:;;, <:,;\ ~~ (S =~

.. ..,·

~:t "L ~ .,, ... ~ ~·ru:J C:\ r; fl·~·- u.nr::/i:"il. rH} /',ic.fmor 5 T.:.:~hun .l986 t:ent,3ng Pt:?r.ad.ila.n Tatt.a Usc..ih~.;:

Nt:: o,;'.t <'"·:::l ~;.~:~!.~;.r.:J.1L_!:LU;;: .. ~:z. n t .;,:~/::. Pf? n g d ci .i.. l '"~1 n Ti. n~J i Ta t: a Us C:i ha Neg a r a · di

::::;,_:::_;-!.: .i.::.~p .i.b·:..ikc"Ite:~ ,c:.1rop.ir'i~=-i .: "", sebagaimana rumusan yang

disarankan oleh Fraksi ABRI.

Usul tersebut akhirnya dapat diterima oleh Pemerintah dan Fraksi-fraksi lain, sehingga tidak berlebihan bila pada kesempatan ini, perkenankan Fraksi ABRI menyampaikan terima kasih dan penghargaannya atas kesepakatan tersebut.

(3)

Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara pada waktu yang akan datang, yang akan dibentuk pada setiap Propinsi diharapkan dapat membantu penyelesaian perkara akan semakin cepat, tepat serta dengan' biaya yang terjangkau. oleh masyarakat, dikarenakan letak Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tersebut semakin dekat dengan pencari keadilan.

b. Menyadari akan keterbatasan dana dan kesiapan Pemerintah dalam penyolenggaraannya, maka pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tidak dapat dilakukan di setiap Propinsi secara serentak yang tercermin dalam Penjelasan Umum Undang- undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, bahwa pembentukannya dilakukan secara bertahap.

Mengingat pembentukannya yang seoara bertahap tersebut akan mengakibatkan perubahan dalam penentuan daerah hukum bagi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang telah dibentuk diperlukan suatu rumusan yang tidal{ saja hanya. terdapat dalam penjelesan umum maupun penjelasan pasalJ namun secara substansial perlu dirumuskan dalam batang tubuh. Hal tersebut digunakan demi untuk memperoleh suatu kepastian hukum dan untuk itu Fraksi ABRI menganggap perlu mengusulkan rumusan pasal yang sejenis dengan Pasal 3 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1890. Dalam Rancangan Undang-undang yang disampaikan Pemerintah hal tersebut belum tercantum.

Usulan Fraksi ABRI tersebut akhirnya dapat diterima yang dituangkan dalam salah satu ayat dari Pasal 2 Rancangan Undang-undang tersebut dengan rumusan sebagai berikut :

uDd~:.)rah huku.in Pf2n;~;-:.:c.di..7.an T.ingfJ.i Tr.Jta Us. .. ::lhc.c. Neg2\ra Sura.b(~f;.1 .. ::t

s:;ebag . .;J .• i.m-~nD. d.im.::1-ksud r.ial~~m d}"ctt (1.) ber.1..a.l<u s;a.mp~:i.i terbentuk~::~n)l<i:l PE;ngadile:~n Tingg.i. Tati~~ .l.}s-i:.~ha Negar..:;t H:il-i:1y.r;h F'ropins.i . .;..Tawa Tf::n··;qc:.:l'i., J),~'ier~~h l~~t.i..me'w<"7< ~'og):'c.-i.ke:u,..t.~1 .• Bt~=t.1 i~ Nw;a

T12ngga1···c.~. Erari::~'l::r Nur::;,;.;. TG!ngqdra Timur.11 at.;;u T~lmor Ti.11H .. U'.u.

Yang berkaitan dengan Pokok Pikiran Kedua.

Fraksi ABRI mengusulkan agar sistimatika dan format Undang- undang Nomor 10 Tahun 1990 dijadikan sebagai acuan karena

keduanya mempunyai kesamaan. Langkah ini untuk merintis kearah pembakuan d~lam bentuk dan sistimatika perundang-undangan.

Fraksi ABRI merasa bersyukur bahwa Pemerintah dan ., Fraksi-fraksi yang lain mempunyai sikap yang sama dengan Fraksi ABRI.

Beberapa penyempurnaan yang telah berhasil disepakati, baik yang bersifat penyempurnaan redaksional maupun sistimatika sebagaimana acuan Undan&-undang Nomor 10 Tahun 1990, merupakan pertanda dan sekaligus tckad Dewan untuk menuju tercapainya produk hukum yang semakin mantap) dengan substansi yang tetap padat dan nalar.

Setelah mendalaroi seluruh materi mulai dari Judul, Konsiderans, Batang Tubuh, Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal dari Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya melalui pembahasan- pembahasar1 yang oukup intensif aebagaimnna yang kami sob~tkan di atas; Fraksi ABRI menyimpulkan bahwa kedua pokok pikiran tersebut sebagai sikap Fraksi ABRI, telah tertampung seoara memadai dalam Rancangan Undang-undang yang telah disepakati dalam Pembicaraan Tingkat III.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, dengan ini Fraksi ABRI

menyataka.tL.d.a11.at menerima dan menyetuiui Rancangan Undang-undang tentaog £(~I.fill Pengaci.i..lan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya untuk disahkan meniadi Undang-undaug oleh Presiden RI.

(4)

Sidang Dewan yang kami muliakan.

Selanjutnya dalam kesempatan ini Fraksi ABRI menyampaikan beberapa harapan dan saran sebagai berikut :

1. Setelah Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya ini disahkan menjadi Undang-undang, Fraksi ABRI menghimbau kepada Pemerintah agar segera melakukan langkah-langkah persiapan untuk pelaksanaan Undang-undang ini, ·term&suk sarana, prasarana dan sumber daya manusia yang profesional, khususnya penyediaan tenaga hakim tata usaha negara, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara saat berlakunya Undang-undang ini dengan pembentukannya seoara nyata.

2. Dengan telah dibentuknya beberapa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara selama ini termasuk Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya ini diharapkan agar Penerintah lebih memasyarakatkannya terutama di lingkungan Aparatur Pemerintah, sehingga masalah kekurangtaatan ataupun kekurangtahuan sementara Pejabat Pemerintah yang berkaitan dengan sengketa tata usaha ne&ara. yang akhir-akhir ini sering mendapat sorotan dari beberapa kalangan masyarakat;

tidak akan terjadi lagi. Minimal akan semakin berkurang.

Dalam hubungan ini Fraksi ABRI mengharapkan agar Aparatur Pemerintah lebih seksama dan berhati-hati dalo~ menerbitkan peraturan-peraturan tata usaha negara demi terwujudnya Aparatur Pemerintah yang makin bersih dan berwibawa.

3. Seiring dengan' upaya peningka~an pelayn11an hukuru~ agar masyarakat pencari keadilan memperoleh perlindungan · hukum dan proses peradilan secara lancar, cGpat dan sederhana, Fraksi ABRI menghimbau juga kepada masyarakat agar semakin menyadari dan menghayati kewajiban dan haknya sebagai warga negara, sehingga terbentuk perilaku warga negara yang sadar dan taat pada hukum guna meningkatkan tertib sosial dan disiplin nasional.

4. Fraksi ABRI mengharapkan agar Pemerintal1 secara konsisten dan konseptual merencanakan perubentukan Pengadilan di·.

lingkungan Pe~adilan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 disesuaikan dengan kemampuan Negara serta kebutuhan dan perkembangan masyarakat.

Demikianlah Pendapat Akhir Fraksi ABRI atas Undang-undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Negara Surabaya.

Yth. Sdr. Pimpinan Sidang,

Yth. Sdr. Menteri Kehakiman beserta Staf, Sdr. Anggota Dewan yang berbahagia, dan Hadirin yang kami hormati.

Rancangan Tata Usaha

Sebelum mengakhiri Pendapat Akriii F~~~~~i ~D~~ ini, perkenankanlah kami sekali lagi menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Saudara Menteri Kehakiman atas sika~ akomodatif dan penuh kesungguhan, demikian juga kepada Fraksi Karya Pembangunan, Fraksi Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia atas saling pengertian yang mendalam dan kerja sama yang disertai semangat

kek~luargaan sehingga pembahasan Rancangan Undru1g-undang tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara ini dapat diselesaikan dengan tuntas sesuai jadwal yang telah ditetapkan

(5)

Ucapan terimakasih kami sampaikan pula kepada seluruh pihak telah membantu kelancaran jalannya pembahasan, demikian kepada para wartawan, media cetak, d~n elektronik yang meliput jalannya persidangan dan menyebarluaskan hasilnya masyarakat.

yang juga tel ah

kepada

Mudah-mudahan semua usaha dan karya y~ng telah ditunjukkan tersebut, memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam upaya pembinaan dan pembangunan hukum nasional sebagaimana yang klta harapkan bersama.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya kepada bangsa Indonesia, serta memberikan kekuatan kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada Bangsa dan Negara di masa-masa yang akan datang.

Jakarta, 28 Januari 1993

A.n~ FRAKSI ABRI DPR-RI Juru Bicara,

ttd

ZAIMUDDIN _AG_

A - 470

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman derajat sifat toleransi tanaman padi terhadap cekaman Al sangat berguna bagi program pemuliaan tanaman padi, karena potensi yang terkandung di dalam plasma nutfah

diletakkan pada bagian bawah setiap lambang Gerakan Pemuda Ansor seperti kop surat, amplop surat, stempel, papan nama, dan atribut- atribut lainnya.. Merupakan pengecualian

Secara keseluruhan dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kombinasi pembebanan berdasarkan SNI 1726:2012 memiliki koefisien yang lebih besar dibandingkan

Hari Senin, tanggal 06 Januari 2020 pukul 10.00 Wib s.d Selesai bertempat di Ruangan Kabagren Polres Lingga telah berlangsung kegiatan Anev Bulanan Periode Januari

Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan terkadang tidak dapat dilakukan karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya pasien yang kontak dengan

Persentase estrus, waktu timbulnya estrus, lama estrus dan kadar progesteron pada saat estrus pada kambing Bligon yang diinduksi estrus dengan laser dan hormon (estrus

dengan menggunakan metode simplex, memakai tabel simplex dengan perulangan/ iterasi, perlu banyak langkah dan ketelitian tinggi, Algoritma interior point menggunakan

Pada jilid dua ini cara mengajarkannya yaitu dibaca langsung huruf hidup, tidak diurai; setelah guru menjelaskan pokok pelajaran murid baca sendiri; setiap