• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE PERPETUAL MENGGUNAKAN MYOB ACCOUNTING PADA PD. LUMBUNG SARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APLIKASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE PERPETUAL MENGGUNAKAN MYOB ACCOUNTING PADA PD. LUMBUNG SARI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 25

APLIKASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU

DENGAN METODE PERPETUAL MENGGUNAKAN MYOB ACCOUNTING PADA PD. LUMBUNG SARI

=====================Hadi Supriyatno1, Mohammat Setiawan2====================

Abstraks

PD. Lumbung Sari adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi roti yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya menjadi roti untuk dapat dijual. Perusahaan yang bergerak dibidang produksi merupakan perusahaaan industri yaitu perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha mengolah bahan baku untuk menghasilkan produk, kemudian dijual untuk memperoleh keuntungan (laba). Bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi roti adalah terigu, ragi, mentega, susu dan bahan -bahan lainnya yang diperlukan dalam proses produksi yang kemudiaan diproses hingga menjadi barang jadi dan siap untuk dijual. Dengan Tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanaya persediaan bahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar keg iatan produksi atau pelayanan kepada konsumen agar terhindar dari terjadinya kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik. Pembelian bahan baku, dan pemakaian bahan baku yang dikeluarkan akan mempengaruhi stock barang atau bahan yang ada di gudang. Pembelian bahan baku akan menambah persediaan yang ada di gudang, sedangkan pemakaian bahan baku yang dikeluarkan akan mengurangi persediaan di gudang. Didalam melakukan pencatatan mengenai persediaan bahan baku tentang metode pencatatan persediaan PD. Lumbung Sari masih menggunakan excel sehingga hasil yang diperoleh tidak efisien atau belum optimal, sehingga perlu adanya suatu sistem aplikasi yang bisa mengatasi suatu masalah mengenai metode pencatatan

persediaan tersebut.

Metodologi pengembangan sistem informasi berarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Metode yang paling umum digunakan yaitu SDLC ( System Development Life Cycle) menggunakan model Waterfall. Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem.

Kata Kunci : Aplikasi, Akuntansi persediaan, metode perpetual

A. Latar Belakang

Seiring kemajuan teknologi yang begitu berkembang sangat cepat mengharuskan perusahaan mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan proses kegiatan operasional perusahaan. Teknologi yang yang canggih memiliki sistem yang baik. Sistem yang baik akan menghasilkan suatu hasil yang baik dan akurat. Sistem yang telah terkomputerisasi dan telah terinovasi menjadi informasi yang berguna dalam waktu yang

cepat dan akurat, sehingga memudahkan bagi pengguna dalam menjalankan sebuah aplikasi yang mendukung dalam membuat sebuah laporan yang diinginkan.

Didalam perusahaan industri terdapat bahan - bahan atau persediaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi diantaranya bahan baku dan bahan penolong. Didalam persediaan terdapat metode pencatatan persediaan yaitu metode fisik dan metode perpetual.

(2)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 26 PD. Lumbung Sari adalah perusahaan yang

bergerak dalam bidang produksi roti yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya menjadi roti untuk dapat dijual. Perusahaan yang bergerak dibidang produksi merupakan perusahaaan industri yaitu perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha mengolah bahan baku untuk menghasilkan produk, kemudian dijual untuk memperoleh keuntungan (laba). Bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi roti adalah terigu, ragi, mentega, susu dan bahan -bahan lainnya yang diperlukan dalam proses produksi yang kemudiaan diproses hingga menjadi barang jadi dan siap untuk dijual. Dengan Tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan

konsumen. Selain itu dengan adanaya persediaan bahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar keg iatan produksi atau pelayanan kepada konsumen agar terhindar dari terjadinya kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik. Pembelian bahan baku, dan pemakaian bahan baku yang dikeluarkan akan mempengaruhi stock barang atau bahan yang ada di gudang. Pembelian bahan baku akan menambah persediaan yang ada di gudang, sedangkan pemakaian bahan baku yang dikeluarkan akan mengurangi persediaan di gudang. Didalam melakukan pencatatan mengenai persediaan bahan baku tentang metode pencatatan persediaan PD.

Lumbung Sari masih menggunakan excel sehingga hasil yang diperoleh tidak efisien atau belum optimal, sehingga perlu adanya suatu sistem aplikasi yang bisa mengatasi suatu masalah mengenai metode pencatatan

persediaan tersebut.

Oleh karena itu sesuai dengan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik menyusun laporan penelitian dengan judul “Aplikasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dengan Metode Perpetual Menggunakan Myob Accounting pada PD. Lumbung Sari ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana metode pencatatan persediaan bahan baku pada PD. Lumbung Sari?

2) Bagaimana Aplikasi yang cocok digunakan untuk metode pencatatan persediaan bahan baku pada PD. Lumbung Sari?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui metode pencatatan persediaan bahan baku pada PD. Lumbung Sari.

2) Untuk menerapkan aplikasi akuntansi Myob Accounting Pencatatan Persediaan bahan baku dengan menggunakan metode perpetual pada PD. Lumbung Sari.

D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode pencatatan persediaaan dan memperdalam penerapannya ke dalam Myob Accounting.

b. Bagi Akademik, untuk menambah informasi dan bahan kajian dalam penelitian mengenai metode persediaan, khususnya bagi yang akan menyusun makalah atau peneliti dengan topik yang sama.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan, dapat menjadi masukan bagi pihak perusahaan khususnya bagian akuntansi tentang metode pencatatan persediaan.

b. Bagi Akuntan, dengan menggunakan sistem yang baru akan memudahkan dalam proses kegiatan operasional perusahaan dan hasil yang dicapai lebih cepat dan akurat sehingga laporan yang dibuat dapat dipercaya

.

E. Tinjauan Pustaka

(3)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 27 a. Myob Accounting

Myob (Mind Your Own Business) adalah perusahaan multinasional Australia yang telah beroperasi di delapan negara. Perusahaan tersebut menyediakan software bagi perusahaan kecil dan menengah, dan terutama sekali telah terkenal di Australia dan Selandia Baru. Nama Myob sendiri pertama kali digunakan pada produk software akuntansi bisnis kecil yang dikembangkan oleh Teleware, Inc. di Amerika Serikat pada akhir tahun 1980-an. Sebuah perusahaan software dari Australia, Data-Tech Software kemudian membeli kembali hak cipta atas kekayaan intelektual software tersebut pada tahun 1996, mengubah nama perusahaan menjadi Myob Ltd dan dipasarbebaskan kepada masyara kat pada 9 Juli 1999. Perusahaan ini kemudi an menyerap NZA Gold, sebuah program akuntansi yang berkembang dan telah terkenal di Selandia Baru. Kemudian dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas perusahaan, pada tahun 2004 Myob Limited bermerger dengan Solution Holdings, memperluas bisnisnya di Australia, Selandia Baru, Inggris dan Irlandia , serta memperluas jangkauan pelayanan dan produknya bagi praktisi akuntansi.

Pada tahun 2005 Myob Limited memperluas sampai daratan China lewat se buah joint venture dengan operator software lokal.

Jangkauan pelayanan dan produk Myob dari software akuntansi kelas menengah sampai software bagi perusahaan multi pengguna (Myob Exonet dan Myob

OnDemand). Produk-produk lainnya termasuk software retail point of sale, asset management, payroll, payment services, practice and tax software and E-commerce solutions. Semua produk software tersebut dapat digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows and Apple Inc. Mac OS X. Myob mempunyai lebih dari 500.000 kli en bisnis termasuk 10.000 praktisi akunting di Australia, Selandia Baru, Hongkong, China, Malaysia, Singapura, Inggris, Irlandia dan Amerika.

Myob Accounting adalah sebuah aplikasi atau program pengolah data untuk menyajikan sebuah laporan keuangan dari su atu perusahaan baik itu perusahaan mikro, menengah, maupun makro. Sehingga penyajian

laporan keuangan tidak perlu susah-susah menjurnal secara manual dari jurnal, posting ke buku besar, laporan laba rugi, sampai neraca. MYOB (Mine Your Own Business) Accounting adalah sebuah program aplikasi akuntansi yang digunakan untuk mengotomatisasikan pembukuan secara lengkap, cepat dan akurat, dengan sejumlah fasilitas namun tetap memiliki karakteristik yang sama, yaitu pemasukkan daftar akun, pengaturan ( setup), mengelola bank,

pelanggan, pemasok, produk sampai pada laporan keuangan seperti neraca, laba -rugi dan sebagainya.[1] Program ini dibuat oleh MYOB Pte. Ltd. Australia dan kini perangkat lunak ini telah dipakai dan dikembangkan di beberapa negara. MYOB sudah menyediakan chart of account (daftar rekening) siap pakai dalam bahasa Inggris untuk berbagai jenis perusahaan. Myob Accounting mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan perangkat lunak lainnya yang sejenis, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mudah digunakan. Program Myob ini mudah dimengerti oleh seorang pemula yang hanya memiliki pengetahuan terbatas mengenai komputer dan akuntansi. Selain itu program Myob ini mudah untuk dioperasikan dan dapat diterapkan pada berbagai jenis usaha.

2. Sistem keamanan yang terjamin karena dilengkapi dengan adanya akses keamanan seperti password.

3.

Mempunyai kemampuan export data ke program Microsoft Excel maupun Microsoft Word, sehingga laporannya dapat dicetak melalui program –program tersebut, bahkan dapat disimpan dalam bentuk PDF maupun

Text File.

4. Mampu menampilkan data secara cepat dan mudah, dilengkapi dengan fasilitas audit trail maupun transaction trail untuk menampilkan data secara cepat dan

mudah

pada layar komputer atau dicetak ke printer.

(4)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 28 b. Definisi Akuntansi

Akuntansi telah didefinisikan oleh oleh berbagai lembaga. Setiap lembaga memandangnya dari sisi yang berbeda. Oleh karena itu, satu definisi berbeda dari definisi yang lain, dan setiap definisi mempunyai keunggulan masing -masing. Accounting Principles Board (APB), umpamanya, memandang akuntansi dari fungsinya dengan memberi definisi sebagai berikut :

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa.

Fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar di antara berbagai alternatif arah tindakan.”

c. Siklus Akuntansi

Secara garis besar siklus akuntansi meliputi tahapan -tahapan sebagai berikut :

1. Mendokumentasi transaksi keuangan ke dalam bukti Transaksi.

2. Mencatat Transaksi atas dasar bukti transaksi ke dalam buku jurnal.

3. Mengutip informasi dari buku jurnal ke buku besar.

4. Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode dan menuangkannya dalam neraca saldo.

5. Menyesuaikan buku besar berdasar kan informasi yang paling up to date (mutakhir).

6. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan menuangkannya dalam neaca saldo setelah penyesuaian (NSSP).

7. Menyusun laporan keuangan berdasarkan pada NSSP.

8. Menutup buku besar.

9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam neraca saldo setelah penutupan. [2]

d. Pengertian Persediaan Bahan Baku Istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang -barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan

menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang sedangkan perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual. Dalam perusahaan manufaktur persediaan barang yang dimiliki terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, masing -masing jenis diberi judul tersendiri agar dapat menunjukkan macam persediaan yang dimiliki.

e. Metode Pencatatan Persediaan

Ada 2 metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan persediaan yaitu metode fisik dan metode perpetual.

Metode fisik

Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan.

Perhitungan persediaan ( stock opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan bahan tidak diikuti dalam buku -buku, setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian.

Karena ti dak ada catatan mutasi persediaan bahan maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu -waktu.

F. Metode Pengembangan

Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem informasi berarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Metode yang paling umum digunakan yaitu SDLC ( System Development Life Cycle) menggunakan model Waterfall. Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.[7]

Sistem ini dikembangkan melalui sebuah proses formal. SDLC terdiri atas lima aktivitas yang secara logis, dan dapat diterima oleh para ahli dalam komunitas sistem. Kelima aktivitas tersebut adalah seperti diuraikan berikut ini.

(5)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 29 1) Perencanaan Sistem

Pengembangan sistem idealnya dilaksanakan dalam suatu kerangka rencana induk sistem yang mengkoordinasikan proyek pengembangan sistem ke dalam rencana strategis perusahaan. Rencana strategis disusun dengan memperhitungkan kebutuhan sistem.

Dengan demikian, dalam perumusan sasaran strategis, baik di bidang pemasaran, produksi, pengembangan produk baru, atau pembukaan bisnis baru, semuanya harus didukung dengan sistem informasi yang ideal dan efisien. Untuk memahami secara jelas terhadap sistem yang akan di kembangkan, maka

dilakukan studi berikut ini :

a. Menyampaikan pertanyaan mendalam kepada pemakai sesungguhnya apa yang menjadi kebutuhan utama mereka dari sistem yang dikembangkan tersebut.

b. Melakukan penganalisisan terhadap sistem yang ada dan bagaimana penggunaan sistem saat ini.

c. Membuat prototipe desain sistem untuk membentuk apa yan g diinginkan pemakai dari sistem yang ingin dibangun.

2) Analisis Sistem

Analisis sistem adalah proses kerja untuk menguji sistem informasi yang sudah ada dengan lingkungannya sehingga diperoleh petunjuk berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan sistem. Melakukan analisis sistem harus diawali dengan tindakan survei terhadap sistem yang sudah ada dan langkah berikutnya adalah menganalisis kebutuhan pemakai.

Dengan demikian, alasan dilakukannya analisis sistem pada dasarnya berkisar pada hal berikut ini :

a. Sistem yang ada sudah tidak kondusif dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna.

b. Mendesaknya keperluan informasi baru yang lebih cepat dan relevan.

c. Kemunculan teknologi baru yang lebih efisien dan ekonomis. Selama terjadinya analisis terhadap sistem yang ada, semua informasi yang dibutuhkan untuk

penyediaan dan pengembangan sistem baru dikumpulkan sebanyak-banyaknya.

Kemudian informasi dianalisis untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam proses pengembangan sistem yang diprioritaskan. Apabila proyek disetujui dalam tahap awal, sistem yang ada akan disurvei untuk menetapkan sifat dan lingkup kegiatan, serta mengidentifika si kekuatan dan kelemahan sistem lama, kemudian dilakukan studi mendalam untuk menetapkan kelayakannya.

3) Desain Sistem

Dalam tahap desain, penyusun akan menerjemahkan saran yang dihasilkan dari analisis sistem ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Desain sistem dapat dilakukan dalam dua tahap :

a. Desain konseptual (tahap desain pendahuluan)

Desain konseptual (survei pendahuluan);

akan memutuskan prosedur untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi desain alternatif yang tepat. Sistem yang akan dikembangkan merupakan sistem yang dapat memenuhi tujuan perusahaan dan mampu dikendalikan.

b. Desain fisik

Desain fisik; menjelaskan persyaratan umum yang berorientasi pada pemakai dari desain konseptual ke dalam spesifikasi terinci yang digunakan untuk pengkodean serta menguji program komputer tersebut.

Proses dalam desai n fisik adalah dokumen input dan output yang dirancang, program komputer ditulis, file serta database dibuat, prosedure dikembangkan, dan pengendalian dipersiapkan untuk bisa terintegrasi ke dalam sistem baru yang sedang dikembangkan.

4) Implementasi Sistem

(6)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 30 Semua aktivitas pengembangan sistem

dilakukan dan pada akhir kegiatan semua elemen dan aktivitas sistem disatukan, diantaranya hardware dan software baru dipasang, instalasi peralatan dan pengkodean program sudah disetujui untuk diujicobakan.

Standar dan pe ngendalian sistem beserta dokumentasi sistem terpasang baru harus dibuat. Aktivitas organisasi telah berubah ke sistem baru. Setelah sistem baru terpasang semua dan beroperasi secara normal, penyesuaian

dan evaluasi setelah penerapan sistem baru dilakukan untuk mendeteksi dan memperbaiki kelemahan desain sistem. Jika pengembangan sistem telah selesai melalui tahap uji coba, maka sistem operasional diserahkan kepada perusahaan.

5) Operasional dan Pemeliharaan

Selama pengoperasiannya, sistem secara periodik aka n ditinjau ulang oleh tenaga ahli.

Tenaga ahli ini akan memberikan rekomendasi terkait dengan perubahan yang dibuat. Jika timbul atau jika muncul kebutuhan baru terhadap sistem yang berjalan, maka selanjutnya organisasi akan memprogramkan pengembangan sistem yang sudah ada.

Adakalanya perusahaan menambah peralatan sendiri tanpa

mempertimbangkan implikasi dari teknologi tersebut, akibatnya tenaga ahli kesulitan menangani dengan berbagai hardware dan software yang dimiliki oleh perusahaan.

Idealnya, setiap pe rusahaan diharuskan menstandarkan sistem mereka ke dalam bentuk jaringan. Jika hal ini diterapkan, maka akan terdapat kesesuaian antara semua sistem dan berkurangnya biaya secara signifikan.

Keterangan :

1. Rekayasa sistem dan analisis (Sistem Engineering and Analysis)

Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan

Gambar 1 : Operasional dan Pemeliharaan untuk seluruh elemen sistem dan kemudian memilah mana yang untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang dan basis data . 2. Analisis kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Analysis)

Pengumpulan kebutuhan dengan fokus pada perangkat lunak, yang meliputi : Domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, unjuk kerja/performansi dan antarmuka. Hasilnya harus didokumentasi dan di review ke pengguna.

Untuk perancangan sistem ini tahapan- tahapannya yaitu :

a. Perencanaan sistem (rekayasa sistem), pada tahapan ini dilakukan pengumpulan kebutuhan pada level sistem yaitu kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, orang dan basis data. Pengumpulan kebutuhan ini penting dilakukan karena sistem informasi (PL) yang akan dibangun merupakan bagian dari sistem komputer.

b. Analisa kebutuhan sistem informasi, pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem informasi (PL) yang berupa data input,proses yang terjadi dan output yang diharapkan dengan melakukan wawancara dan observasi.

c. Design, pada tahap ini menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur (algoritma).

d. Coding, hasil rancangan di atas diubah menjadi bentuk yang dimengerti oleh mesin dalam bentuk bahasa pemrograman. Jika rancangannya rinci maka penulisan program dapat dilakukan dengan cepat.

e. Testing, sebelum sistem informasi (PL) dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian difokuskan pada logika internal, dan mencari semua kemungkinan kesalahan,

(7)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 31 dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil

yang diinginkan.

f. Maintenance, pada tahap ini sistem informasi (PL) yang telah diuji (bebas dari kesalahan) (error) maka dilakukan perbaikan atau adanya penambahan fungsi.

Sehingga faktor pemeliharaan ini penting dan dapat berpengaruh pada semua tahap yang dilakukan sebelumnya.

G. Hasil Dan Pembahasan

Tujuan diadakannya desain sistem ini adalah untuk memberikan suatu gambaran baru yang diusulkan untuk mempermudah bagi pengguna atau user mengenai sebuah sistem yang akan dikembangkan.

a. Prosedur Sistem Baru (Flowmap) Berikut adalah aliran dokumen atau flowmap sistem baru yang diusulkan :

Gambar 2 : Operasional dan Pemeliharaan

b. Diagram Konteks dan Diagram Arus Data (DFD)

Gambar 3 : DFD

Keterangan :

1. Pimpinan melakukan pesanan pembelian.

2. Setelah dipesan, ketika bahan datang bagian gudang mencatat data pemasukan bahan.

3. Selain itu ketika bagian produksi meminta bahan untuk produksi bagian gudang juga mencatat pemakaian bahan.

4. Setelah itu diserahkan ke bagian akuntansi dan dibuat laporan persediaan bahan baku.

5. Kemudian dilaporkan ke pimpinan.

c. Dfd Level 0

(8)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 32 Gambar 4 : DFD level 0

d. Dfd level 1 pencatatan bahan masuk

Gambar 5: level 1 pencatatan bahan masuk

a. DFD Level 1 Pencatatan Pemakaian Bahan

Gambar 5 : Level 1 Pencatatan Pemakaian Bahan Studi Kasus PD. Lumbung Sari Pada awal September 2012 PD. Lumbung Sari memulai kegiatan operasional menggunakan MYOB.

Data akuntansi perusahaan dan kebijaksanaannya adalah :

- Pembelian dan penjualan belum dikenakan PPN 10% dan tidak ada potongan harga.

- Harga Pokok Barang jadi Penjualan Rp 1.200

- Metode persediaan perpetual average.

Berikut neraca saldo awal PD.Lumbung Sari : Tabel .1 Neraca Saldo Awal

Data Persediaan Bahan Baku :

Tabel.2 Data Persediaan Bahan Baku

Data Bahan Pembantu :

Tabel 3 : Data Bahan Pembantu

(9)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 33 Data Barang Jadi :

Tabel 4: Data Barang Jadi

Data Supplier :

Tabel 5: Data Supplier

Data Customer :

Tabel 6 : Data Customer

Data transaksi selama bulan September 2012 adalah sebagai berikut :

3/9 Pembelian kredit PT.Jaya Fermex

Tabel 7 : Pembelian Kredit

Pemakaian bahan baku

Tabel .8 Pemakaian Bahan Baku

Pemakaian bahan pembantu:

Tabel . 9 : Pemakaian Bahan Pembantu

8/9 Pencatatan barang jadi sebanyak 1.600 bal roti @ 1.200 = Rp 1.920.000

9/9 Penjualan barang jadi 1.500 bal roti Kepada ryan secara tunai sebanyak 500 bal @ Rp 2.800 = Rp 1.400.000

Kepada ipin secara tunai sebanyak 500 bal

@ Rp 2.800 = Rp 1.400.000

Kepada bpk.rosidin secara kredit sebanyak 500 bal @ Rp 2.800 = Rp

1.400.000

11/9 Pembayaran hutang kepada PT. Jaya Fermex sebesar Rp 4.300.000

12/9 Pemakaian bahan baku : Tabel 4.10 Pemakaian Bahan Baku

(10)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 34 12/9 Pemakaian bahan pembantu :

Tabel 10: Pemakaian Bahan Pembantu

13/9 Pencatatan barang jadi sebanyak 800 bal roti @ Rp 1.200 = Rp 960.000 15/9 Penjualan barang jadi 800 bal roti 200 bal @ Rp 2.800 = Rp 560.000 kepada ryan secara kredit 300 bal @ Rp 2.800 = Rp 840.000

kepada ipin secara kredit 300 bal @ Rp 2.800 = Rp 840.000 kepada bpk.rosidin secara tunai

17/9 Pembelian tunai dari PT. Mungil Sejahtera

Tabel 11: Pembelian Tunai

20/9 Penerimaan kas atas penjualan barang jadi secara kredit dari :

Ryan sebesar Rp 516.000 Ipin sebesar Rp 900.000

Bpk.rosidin sebesar Rp 1.700.000

24/9 Pemakaian bahan baku Tabel 4.13 Pemakaian Bahan Baku

24/9 Pemakaian bahan pembantu:

Tabel 12 Pemakaian Bahan Pembantu

27/9 Pencatatan barang jadi 1.280 bal roti @ Rp 1. 200 = Rp 1.536.00

28/9 Penjualan tunai barang jadi 1.280 bal Roti Ryan 500 bal @ Rp 2.800 = Rp 1.400.000 Ipin 280 bal @ Rp 2.800 = Rp 784.000 Bpk.rosidin 500 bal @ Rp 2.800 = Rp 1.400.000

30/9 Penerimaan kas dari ryan atas hutangnya sebesar Rp 100.000 30/9 Bayar listrik sebesar Rp 950.000 Bayar air sebesar 300.000 dan biaya telepon sebesar Rp 200.000

H. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Sebagaimana telah diuaraikan pada bab -bab sebelumnya diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan dari hasil penelitian di PD.

Lumbung Sari yaitu sebagai berikut :

1) PD. Lumbung Sari Cirebon merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan roti tawar. Di dalam membuat laporan persediaan bahan baku PD. Lumbung Sari menggunakan metode

(11)

Jurnal Kompak STMIK IKMI Vol. 5 No. 1 Edisi Juli 2012 35 perpetual dan masih menggunakan aplikasi

excel.

2) Dalam aplikasi excel mempunyai beberapa kelemahan dalam membuat laporan persediaan bahan baku yaitu memerlukan waktu yang lama dalam menghitung misalnya dalam penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dalam arti dibuat rumus terlebih dahulu dan tidak bisa membuat laporan secara otomatis. Perlu dibuat satu persatu setiap jenis laporan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Dalam hal ini perlu adanya suatu pengembangan sistem baru supaya hasil yang didapat menja di lebih optimal dan lebih baik yaitu dengan menggunakan aplikasi MYOB. Kelebihan MYOB adalah menawarkan kemudahan bagi penggunanya, cepat dalam menghitung, bisa membuat laporan sec ara otomatis setelah kita menginput data.

SARAN

Setelah penyusun memahami dan mempelajari sistem persediaan bahan baku yang ada di PD.

Lumbung Sari Cirebon, maka penyusun menyarankan kepada pihak perusahaan agar enggunakan sistem kompu terisasi yang sudah ada dan telah dikembangkan yaitu dengan menggunakan aplikasi MYOB Accounting dan

aplikasi komputer berbasis Windows supaya dalam proses kegiatan perusahaan menjadi lebih cepat dan efisien.

I. DAFTAR PUSTAKA

[1] Arvian Triantoro, Sukses Membuat Laporan Keuangan Dengan Myob v.17 . Bandung : alfabeta,cv,2009.

[2] Drs. Slamet Sugiri, M.B.A., Akuntan, Pengantar Akuntansi 1 edisi 3. Yogyakarta : UPP – AMP YKPN, 1998:1999.

[3] Drs. Zaki Baridwan, Akuntan, Intermediate Accounting. Yogyakarta : 1980.

[4] Ali Mahmudi dan Nica Charter, Akuntansi Manufaktur dan UKM dengan Myob.

Jakarta : PT. Elex Media Komputindo , 2010.

[5] Hendi Somantri, Akuntansi Smk – Seri C.

Bandung : Cv. Armico, 2011.

[6] Abdullah Shahab, SE. AK, Penyelesaian Problem Dasar Akuntansi . Bandung : S A S.

[7] Dr. Mardi, M.Si., Sistem Informa si Akuntansi . Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2011

.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai perhitungan statistik. Perhitungan untuk mengukur kemampuan antara kelompok

Oleh sebab itu, pada umumnya dipilih basis lubang (karena harga pahat reamer sangat mahal) kecuali pada kondisi tertentu (seperti poros dengan diameter sama yang harus

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa dilihat melalui bentuk kalimat imperatif biasa, kalimat imperatif permintaan, kalimat

Uji validasi ahli media dilakukan untuk perbaikan produk buku panduan pemilihan karier untuk siswa SMA. Dalam pelaksanaan ini, yang pertama dilakukan

Hubungan antara self-efficacy, konsep diri, dan konformitas terhadap kelompok sebaya dengan perilaku menyontek: Penelitian pada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Adab IAIN

Kedua aktivitas yang tadinya hanya sebagai penyaluran hobby  dan bakat dalam bisnis hiburan, baik musik maupun olah raga, telah menjadi lokomotif yang

Bab 3 Peran Indonesia Sebagai Mediator Dalam Proses Penyelesaian Konflik Kamboja , merupakan bab yang akan menjelaskan penjabaran dan kajian analisa mengenai peran sentral

Tidak terjadinya pemanasan air oleh elektroda bisa dari bermacam-macam sebab antara lain tidak adanya suplai daya listrik ke elektroda, atau elektroda sudah tidak dalam kondisi