• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 MUHAMMAD__3205 100 005

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar didunia. Dengan perkiraan 90% dari jumlah total penduduk Indonesia. Islam telah lama mewarnai perjalanan bangsa ini. Dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bangsa ini. Dan dalam perkembangannya terdapat banyak sekali kemajuan dan juga kemunduran yang telah dialami oleh agama ini. Yang pada awal mulanya hanyalah suatu agama minoritas ditengah budaya kerajaan di Indonesia, hingga menjadi suatu agama terbesar, yang dipeluk oleh berbagai macam suku, serta menjadi warna dalam bangsa ini.

Terdapat berbagai macam kemunduran yang telah terjadi pada umat ini.

Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya nilai-nilai ke Islaman dalam kehidupan bangsa ini. Semakin berkurangnya pemahaman kaum muslim terhadap Islam itu sendiri. Masyarakat muslim saat ini mengalami degradasi nilai-nilai ke Islaman.

Sehingga tidak jarang kita temui, orang yang menganut agama Islam, tetapi tidaklah mengerti mengenai aturan-aturan Islam. Sebagian besar dari umat Islam itu sendiri memilih-milih dan menyesuaikan Islam itu sendiri terhadap berbagai macam kebutuhan hidup mereka. Kebanyakan dari mereka mengambil sebagian dari yang mereka suka dan meninggalkan sebagian yang lain. Padahal Allah SWT sangat mengecam terhadap tindakan ini, sesuai dengan firmannya, “Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab dan ingkar kepada sebagian yang lain, tiadalah balasan bagi orang-orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat, mereka dikembalikan kepada siksa yang berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Itulah orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong”. (Al Baqarah : 85- 86).

Hal itu bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya, semakin kurangnya pemahaman mereka terhadap agama Islam, disebabkan kurangnya pendidikan mereka terhadap agama itu sendiri. Masyarakat zaman sekarang semakin meremehkan pentingnya arti dari pemahaman terhadap agama, dan lebih mementingkan pemahaman akan hal-hal yang bersifat umum, karena dirasa akan dapat mendatangkan keuntungan yang bersifat duniawi. Agama dianggap hanyalah aturan-aturan yang bersifat ibadah, dan terpisah sepenuhnya dari aturan menjalankan kehidupan kita sehari-hari. Islam merupakan jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah Yang Maha Pengasih terhadap manusia agar manusia dapat menjaankan hidup didunia dengan penuh ketenangan dan keteraturan, serta dapat bahagia di hari akhir kelak. Sebagaimana yang telah Allah tetapkan di Al Qur’an.... Padahal Islam itu sendiri mengajarkan aturan-aturan yang berkenaan

(2)

2 MUHAMMAD__3205 100 005

dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari cara berpakaian, sopan santun dalam pergaulan, masalah-masalah yang berhubungan dengan muamalat antar sesama manusia, mencakup aturan jual beli, hingga masalah-masalah yang berkenaan dengan kenegaraan. Tinggal sekarang bagaimana umat Islam itu sendiri menyikapi dan mau menjalankan agamanya. Menerima Islam secara kaffah (menyeluruh) menerapkan ajaran Islam itu sendiri dalam kehidupannya.

Melihat kenyataan yang seperti ini, maka dibutuhkan suatu tindakan yang nyata untuk mengembalikan nilai-nilai ke Islaman didalam masyarakat kita. Salah satunya adalah dengan mengembalikan peran dan fungsi masjid sebagaimana tujuan awal masjid itu didirikan dizaman Rasulullah Muhammad SAW. Tidak hanya sebagai tempat untuk menunaikan ritual-ritual peribadatan saja. Pada awal perkembangannya dimasa Rasulullah Muhammad SAW, masjid menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan agama Islam. Masjid menjadi pusat dari perkembangan agama Islam itu sendiri.

Pada masa awal perkembangan Islam dinusantara pun, tidaklah lepas dari pengoptimalan peran dan fungsi masjid tersebut. Hal ini terlihat dengan banyaknya masjid-masjid kuno yang terdapat diberbagai pelosok nusantara yang masih terpelihara dengan baik, dan dianggap sebagai warisan kebudayaan Islam. Antara lain Masjid Agung Demak, Masjid Sunan Ampel, Masjid Sunan Kudus, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya disetiap desa didirikan sebuah masjid yang disebut masjid desa dikarenakan pentingnya keberadaan masjid itu sendiri dalam penyebaran agama Islam.

Dengan dikembalikannya peran dan fungsi masjid, berarti mengembalikan arti pentingnya Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam artian masjid dapatlah kembali menjadi basis dari dakwah umat Islam tersebut. Masjid tidak hanya sebagai tempat untuk menunaikan solat ataupun tempat untuk merayakan hari besar keagamaan, tetapi juga dapat difungsikan sebagai pusat dakwah, pusat ekonomi masyarakat, serta pendidikan keagamaan, dan juga pusat perkumpulan dari berbagai macam organisasi massa ke Islaman, yang diharapkannya nanti dapat menjadi sarana pemersatu umat.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Dari informasi diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat menjadi beberapa point permasalahan yang menjadi dasar dari pemilihan objek tersebut:

 Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim tersbesar didunia dengan potensi keagamaan yang cukup baik

 Jawa Timur sendiri, merupakan daerah dengan nuansa keagamaan yang sangat baik sekali, sangat mendukung dalam pendirian objek Islamic Centre tersebut

 Masjid yang mengalami penurunan fungsi dari yang awalnya merupakan pusat penyebaran agama, menjadi tempat pelaksanaan ritual keagamaan saja

(3)

3 MUHAMMAD__3205 100 005

 Semakin berkurangnya peranan agama dalam mewarnai kehidupan masyarakat muslim Indonesia, menyebabkan perlunya sebuah wadah yang membangkitkan semangat keagamaan dalam kehidupan masyarakat

1.3. FUNGSI DAN KEGUNAAN OBJEK

Adapun fungsi dan kegunaan objek dan rancangan tersebut adalah:

 Sebagai sebuah wadah peribadatan bagi kaum muslim

 Dibutuhkannya suatu sarana komonikasi bagi komunitas muslim yang ada di Surabaya, khusunya didaerah Ampel,, yang diharapkan dengan adanya Islamic Centre tersebut akan semakin memperkooh persatuan umat Islam tersebut

 Belum optimalnya keberadaan Islamic Centre yang selama ini berada pada kawasan jl. Dukuh Kupang Surabaya

 Dibutuhkannya suatu pusat perkembangan dan penelitian serta pendidikan Islam yang terpadu dan modern, serta dapat mewakili nilai-nilai lokal kebudayaan setempat

 Diharapkan dapat meningkatkan kualitas ke Islaman masyarakat Jawa Timur umumnya dan masyarakat Surabaya khususnya dengan kehadiran pusat perkembangan ke Islaman tersebut

 Diharapkan dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat sekitar, karena didukung oleh fasilitas perdagangan dan jasa yang terpadu dengan lokasi masjid, khususnya perdagangan yang berhubungan dengan nuansa keislaman, sehingga dapat menambah kualitas ekonomi masyarakat sekitar

 Diharapkan dengan adanya bangunan ini, akan dapat meningkatkan kualitas kota Surabaya secara arsitektural, serta nantinya dapat menjadi landmark dari kota tersebut

1.4. BATASAN SKALA PELAYANAN 1.4.1. Skala pelayanan

Diharapkan dapat mewadahi kegiatan keislaman dalam skala nasional dan Internasional dengan ruang lingkup perlayanan masyarakat Jawa Timur. Adapun ditingkat daerah, diharapkan dapat mewadahi kegiatan ke Islaman masyarkat Surabaya dan sekitar terhdap adanya tempat ibadah dan pusat perkembangan Islam.

1.4.2 Lingkup pelayanan

A. MANAGEMENT PEMBINAAN JAMA’AH

Salah satu kelemahan umat Islam adalah kurang terorganisir jama’ah Masjid-nya. Keadaan ini menyebabkan jama’ah kurang dapat memperoleh layanan yang semestinya dan sebaliknya dukungan merekapun menjadi

(4)

4 MUHAMMAD__3205 100 005

kurang optimal. Kondisi ini sangat mendesak (urgent) untuk diperbaiki.

Setelah Administrasi Jama’ah tertata dengan baik, maka dilanjutkan dengan upaya-upaya pembinaan di antaranya adalah:

a. Shalat berjama’ah.

b. Pengajian rutin dan pengajian akbar.

c. Majelis Ta’lim Ibu-Ibu.

d. Pengajian remaja.

e. Tadarus dan bimbingan membaca Al Quraan.

f. Lembar Informasi.

g. Ceramah, dialog dan seminar.

h. Kunjungan (ziarah).

B. MANAGEMENT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pelayanan pendidikan dan pelatihan bagi jama’ah dapat dilakukan melalui sarana formal dan non formal. Pendidikan formal SLTA dapat dikelola oleh yayasan Islamic Centre. Mengingat sekarang sudah banyak lembaga Islam yang menangani, maka keberadaan lembaga formal tersebut tidaklah sangat mendesak. Kecuali bilamana di tempat tersebut tidaka ada, barangkali keberadaannya perlu untuk direalisasikan. Sebaiknya Pengurus Ta’mir Masjid berkonsentrasi dahulu dalam pengadaan lembaga-lembaga atau kegiatan pendidikan dan pelatihan non formal, antara lain:

a. Perpustakaan Masjid.

b. Taman Pendidikan Al Quraan (TPA).

c. Up Grading Kepengurusan.

d. Pelatihan Kepemimpinan.

e. Pelatihan Jurnalistik.

f. Pelatihan Mengurus Jenazah.

g. Kursus Kader Da’wah.

h. Kursus bahasa.

i. Kursus pelajaran sekolah.

C. MANAGEMENT KESEJAHTERAAN UMAT

Apabila di suatu daerah belum ada Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ), Ta’mir Masjid dapat menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan shadaqah dari para muzaki atau dermawan kepada para mustahiq atau dlu’afa. Dalam hal ini, Pengurus bertindak selaku ‘amil zakat.

Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq dan shadaqah biasanya semarak di bulan Ramadlan, namun tidak menutup kemungkinan di bulan-bulan lain, khususnya untuk infaq dan shadaqah.

Beberapa kegiatan lain yang dapat diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat adalah:

(5)

5 MUHAMMAD__3205 100 005

a. Sumbangan ekonomi.

b. Bimbingan dan penyuluhan.

c. Ukhuwah islamiyah.

d. Bakti sosial.

e. Rekreasi.

f. Pengislaman.

D. MANAGEMENT PEMBINAAN REMAJA MASJID

Pengurus Ta’mir Masjid Bidang Pembinaan Remaja Masjid berkewajiban untuk membina dan mengarahkan mereka dalam berkegiatan. Namun pembinaan yang dilakukan tidak menghambat mereka untuk mengekspresikan kemauan dan kemampuan mereka dalam berorganisasi secara wajar dan bebas bertanggungjawab.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya-upaya pembinaan Remaja Masjid antara lain:

a. Kepengurusan.

b. Musyawarah Anggota.

c. Kegiatan.

d. Bimbingan.

e. Kepanitiaan.

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria Inklusi Ekslusi Population / Problem Jurnalnasional dan international yang berhubunganden gantopikpenelitiy akniregulasi emosi dan intensitas nyeri haid Selain

Tepung tapioka dapat memperbaiki sifat fisik (daya leleh, kemuluran, daya potong dan kekenyalan), CMC dapat memperbaiki sifat fisik (kemuluran, daya potong dan

Penelitian ini menggunakan studi kasus penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan masing-masing penyedia layanan telekomunikasi tersebut melayani

nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (Pontoh, 2013:3). Sistem pengelolaan keuangan yang baik

D dalam duna kelmuan, khususnya lmu sosal dan humanora, dalam banyak hal sangat berhutang bud kepada keempat tokoh: Karl Marx, Marx Weber, Herbert Marcus dan

Sintesis Surfaktan Metil Ester Sulfonat Minyak Jarak dari Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).. Skripsi

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus karena anugrah dan kasih setia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh