• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS IMPLEMENTASI PAYROLL CYCLE DAN INTERNAL CONTROL PADA PERUSAHAAN PROPERTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS IMPLEMENTASI PAYROLL CYCLE DAN INTERNAL CONTROL PADA PERUSAHAAN PROPERTI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

DADANG BUNYAMIN

BAGAS WAHYU PRATAMA

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

2016

ANALISIS IMPLEMENTASI PAYROLL CYCLE DAN INTERNAL CONTROL PADA PERUSAHAAN PROPERTI

Studi Kasus Pada Perusahaan Properti PT. Budi Karya Bangun Jati

Makalah ini diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam industri, salah satunya industri properti. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki banyak developer properti.

Sebuah perusahaan tentu saja memiliki pegawai yang menjadi pelaksana agar tujuan perusahaan tercapai. Apabila tujuan perusahaan tercapai, itu berkat para pegawainya. Tentu saja perusahaan sebagai penanggung jawab harus memberikan feedback kepada pegawaI yaitu berupa gaji.

Penulis tertarik untuk meneliti sistem penggajian pegawai karena perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar gaji kepada pegawai dan hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Sistem penggajian yang baik akan meningkatkan performa dari perusahaan dan meminimalisir terjadinya fraud. Oleh karena itu, judul karya ilmiah penulis adalah:

“Analisis Implementasi Payroll Cycle dan Internal Control pada Perusahaan Properti”

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan latar belakang tersebut, maka beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem penggajian pegawai pada PT. Budi Karya Bangun Jati dikaitkan dengan teori Payroll Cycle dalam Sistem Informasi Akuntansi?

2. Bagaimana pengendalian internal sistem penggajian pada PT. Budi Karya Bangun Jati?

3. Apa saja yang sebaiknya diperbaiki dari sistem yang sudah ada?

(3)

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam karya ilmiah ini adalah supaya pembaca mengetahui apakah sistem penggajian pada PT. Budi Karya Bangun Jati, juga apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan teori yang ada. Selain itu, tujuan lainnya adalah supaya pembaca bisa mengetahui pengendalian internal yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada dalam sistem penggajian PT. Budi Karya Bangun Jati. Selain itu juga pembaca juga bisa mengetahui proses apa saja yang perlu diperbaiki. Dan tujuan lainnya adalah untuk memenuhi tugas akhir praktikum Sistem Informasi Akuntansi.

1.4 Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan penelitian normatif. Pendekatan normatif dilakukan dengan cara menelaah hal yang bersifat teoritis atau bahan pustaka yang ada dan membandingkannya dengan fenomena yang ada. Apakah fenomena tersebut sesuai dengan teori yang ada.

Dalam menguji kebenaran data dan fenomena yang ada, maka untuk pengumpulan data, metode yang dilakukan penulis adalah :

1. Penelitian kepustakaan (Library research), yaitu dengan cara mempelajari sumber- sumber literatur yang membahas mengenai Sistem Informasi Akuntansi.

2. Penelitian lapangan (Field research), yaitu dengan cara :

1. Mengadakan survey yang digunakan sebagai dasar penelitian. Dilakukan dengan menemui sumbernya yaitu salah satu pihak PT. Budi Karya Bangun Jati untuk meminta izin melakukan riset dan mengumpulkan data dalam melaksanakan penelitian.

2. Mengadakan wawancara langsung dengan pihak PT. Budi Karya Bangun Jati

yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

(4)

4

Lokasi penelitian dilakukan di kantor PT. Budi Karya Bangun Jati, jalan Pinang

Kuningan I no. 1 Pondok Indah, Jakarta.

(5)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi:

“Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Sedangkan Informasi adalah keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat dalam bagian-bagian amanat itu.

Dengan kata lain data adalah sekumpulan fakta yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan oleh sistem informasi. Data yang kemudian diolah sehingga dapat memberikan arti bagi penggunanya adalah informasi. Karakteristik yang dimiliki oleh informasi yang baik dan dapat berguna adalah (Romney) :

 Relevance : infromasi megurangi ketidakpastian memperbaiki

kemampuan pengambilan keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasi atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya

 Reability : informasi andal jika bebas dari kesalahan atau

penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitaas di organisasi.

 Completeness : informasi lengkap jika tidak menghilangkan aspek-

aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau

aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

(6)

6

 Timeliness : informasi tersedia tepat waktu jika diberikan pada saat

yang tepat untuk memungkinkan pengambilan keputusan menggunakan dalam membuat keputusan

 Undestandability : informasi dapat dipahami jika disajikan dalam

bentuk yang dapat dipakai oleh seluruh pihak yang membutuhkan.

 Verifiability : informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan

pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing- masing akan menghasilkan informasi yang sama.

 Accessibility : informasi dapat diakses ketika diperlukan sewaktu-

waktu.

Menurut Rommey (1997) mengatakan bahwa :

Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang diselenggarakan untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi dengan cara dan juga prosedur tertentu.

Berdasarkan informasi yang dihasilkan, pengguna informasi pada perusahaan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Pengguna Internal (Internal Users)

Pengguna internal adalah orang-orang yang berada di dalam suatu organisasi/perusahaan yang merencanakan, mengorganisasi, dan menjalankan bisnis. Mereka termasuk manajer pemasaran, supervisi produksi, direktur keuangan, dan para staff perusahaan. Informasi yang digunakan bersifat mandatory dan essential.

2. Pengguna Eksternal (External Users)

Pengguna eksternal adalah orang-orang atau organisasi-organisasi

diluar perusahaan yang berkepentingan untuk mengetahui dan

membahas laporan akuntansi suatu perusahaan. Yang termasuk

(7)

7

kedalam pengguna eksternal adalah investor dan kreditor. Informasi yang digunakan bersifat discretionary.

Pengertian Akuntansi menurut American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003) :

“Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.”

Sistem Informasi Akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut (Wilkinson,1990).

Sistem Informasi Akuntansi

adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan (Ruswinarto, H.,1995:248).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem

yang terdiri dari kumpulan dua atau lebih komponen yang saling berkakitan dan

berinteraksi yang mana sub sistemnya mendukung sistem yang besar yang

digunakan dalam sebuah organisasi, berfungsi untuk mengelola

organisasi/perusahaan dalam mengumpulkan, mencatat, memproses dan menyimpan

data mengenai transaksi akuntansi dan menciptakan pengendalian internal.

(8)

8

2.1.2 Unsur-unsur dalam Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2005:3) sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas- aktivitas organisasi.

3. Data tentang organisasi dan proses-proses bisnis organisasi.

4. Software (perangkat lunak) yang dipakai untuk pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan mengirimkan data dan informasi.

6. Pengendalian internal dan langkah-langkah keamanan yang menjaga data dalam SIA

2.1.3 Modelling dalam Sistem Informasi Akuntansi

Model yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Mulyadi mengatakan bahwa:

“Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.”

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data dari dalam suatu organisasi. DFD digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang berjalan, dan untuk membuat perencanaan dan perancangan sistem yang baru (Romney, 2003:156)

Terdapat tiga jenis Data Flow Diagram (DFD), yaitu :

(9)

9

1. Context Diagram : menggambarkan rangkuman dari keseluruhan

sistem, memberitahukan kepada sistem pemrosesan data apa saja yang dilakukan oleh entitas eksternal yang menjadi sumber dan tujuan.

Gambar 2.3.3 1 Context Diagram pada Expenditure Cycle

Sumber : Google

2. Decomposition Diagram : untuk mengetahui subproses yang ada dari suatu context diagram. Decomposition Diagram merupakan

rangkuman dari keseluruhan proses dan sub proses pada suatu DFD.

Gambar 2.3.3 2 Decomposition Diagram pada Revenue Cycle Sumber : Google

(10)

10

3. DFD level 1,2,3.. dll. : sub proses dalam suatu context diagram

digambarkan kembali pada DFD level 1, dijelaskan kembali di level 2, dan begitupun selanjtnya hingga mendapatkan gambaran yang tercukupi.

Gambar 2.3.3 3 DFD level 0

Sumber : Google

Simbol-simbol yang terdapat dalam perancangan DFD adalah :

Simbol Nama Keterangan

Data Source and Destination

Menggambarkan organisasi, entitas, atau individu yang mengirim atau menerima data

yang digunakan/dihasilkan sistem

Data Flow

Menggambarkan arus data antara sumber, tujuan, proses

dan data stores.

(11)

11

Transformation Processes Proses transformasi data

masuk dan keluar

Data Stores

Penyimpanan data menggambarkan repository

data secara temporer

Tabel 2.3.3 1 Simbol DFD

2. Flowchart

Menurut Al-Bahra bin ladjamudin mengatakan bahwa:

“Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.”

No Simbol Pengertian Keterangan

1. Mulai / berakhir (

Terminal )

Digunakan untuk memulai, mengakhiri, atau titik henti dalam sebuah proses atau program; juga digunakan untuk

menunjukkan pihak eksternal.

2. Dokumen

Sebuah dokumen atau laporan; dokumen dapat dibuat dengan tangan atau dicetak oleh komputer.

3. Kegiatan Manual Sebuah kegiatan pemrosesan yang

dilaksanakan secara manual.

4. Arsip

Arsip dokumen disimpan dan diambil secara manual. Huruf didalamnya menunjukkan cara pengurutan arsip: N = Urut Nomor; A = Urut Abjad; D = Urut Tanggal.

T

(12)

12 5.

Input / Output;

Jurnal / Buku Besar

Digunakan untuk menggambarkan berbagai media input dan output dalam sebuah bagan alir program.

6. Disk Bermagnit Data disimpan secara permanen pada disk bermagnit.

7.

Penghubung Pada

Halaman Berbeda Menghubungkan bagan alir yang berada dihalaman yang berbeda.

8. Pemasukan Data On

Line

Entri data alat oleh on line seperti terminal CRT dan komputer pribadi.

9. Pemrosesan

Komputer

Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan oleh komputer biasanya menghasilkan perubahan terhadap data atau informasi

10. Arus Dokumen atau

Pemrosesan

Arus dokumen atau pemrosesan; arus normal adalah ke kanan atau ke bawah.

11. Keputusan Sebuah tahap pembuatan keputusan

12.

Penghubung Dalam Sebuah Halaman

Menghubungkan bagan alir yang berada pada halaman yang sama.

13. Dokumen Rangkap

Digambarkan dengan menupuk simbol dokumen dan pencetakan nomor dokumen dibagian depan dokumen pada bagian kiri atas.

Tabel 2.3.3 2 Flowchart

(13)

13

Berikut adalah contoh penerapan Flowchart

Gambar 2.3.3 4 Flowchart Sumber : Google

3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Sedangkan Entity Relationship Diagram menurut Dolly Indra dalam Modul Perancangan Sistem Informasi adalah :

“ERD ( Entity Relationship Diagram ) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. Digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks ”.

Simbol-simbol yang diunakan dalam ERD adalah :

Simbol Nama Keteragan

Entity Berupa objek atau entitas

(14)

14 Atribute Menggambarkan karakter yang

dimiliki

Relationship Menghubungkan antara suatu entitas pada entitas lainnya

Tabel 2.3.3 3 ERD

Dalam penerapannya, pada simbol atribute terdapat tiga jenis karakter yang dimiliki oleh suatu atribute, yaitu :

1. Primary Key : kunci utama dari suatu entitas yang menunjukkan bahwa field yang menjadi kunci tersebut tidak bisa diisi dengan data yang sama, dengan kata lain Primary key menjadikan tiap catatan memiliki identitas tersendiri yang membedakan satu sama lain.

2. Foreign Key : satu atribute yang melengkapi satu relationship yang tertuju pada induknya.

3. Description : digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.

Dalam merancang ERD terdapat beberapa hubungan yang dapat terjadi yaitu :

1. Relasi Satu ke Satu (One to One)

Adanya relasi antara himpunan entitas satu kepada entitas lain, tetapi tidak lebih dari satu atau hanya satu atribut yang dimiliki. Berikut ini penggambarannya:

Dosen Kepalai Jurusan

NID NID

1 1

(15)

15 Gambar 2.3.3 5 Relasi Satu ke Satu (One to One)

2. Relasi Satu ke Banyak (One to Many)

Adanya relasi antara himpunan entitas terhubung pada hanya satu entitas yang memiliki dua atau lebih atribut. Berikut ini penggambarannya:

Dosen Ajar Kuliah

NID Kd_MK

1 M

NID

Gambar 2.3.3 6 Relasi Satu ke Banyak (One to Many)

3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)

Adanya relasi antara himpunan entitas dengan suatu entitas yang lainnya yang mana memiliki atribut yang banyak, dimana dalam hubungannya juga terdapat atribut. Berikut ini penggambarannya:

Mahasiswa Belajar Kuliah

NIM Kd_MK

M N

NIM Kd_MK

Gambar 2.3.3 7 Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)

2.1.4 Sub Sistem pada Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi, didalamnya terdapat 5 sub

sistem penting yaitu :

(16)

16

(1). Sistem Pengeluaran (Expenditure Cycle) adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan segala sumber ekonomis baik barang maupun jasa.

(2). Sistem Pendapatan (Revenue Cycle) adalah segala kegiatan perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan untung atau laba dari para konsumen dengan cara menjual barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

(3). Sistem Produksi (Production Cycle) sistem ini berhubungan dengan proses pengolahan sumber ekonomi.

(4). Sistem Penggajian (Human resources/Payroll Cycle) sistem ini berkaitan dengan management dan pengendalian sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan seperti investasi dan aktiva.

(5). Sistem Buku Besar dan Laporan Keungan (General Ledger and Financial Accounting) adalah semua kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan transaksi keuangan.

2.2 Profil Perusahaan

PT. Budi Karya Bangun Jati berdiri pada tahun 2004 di Jakarta. Didirikan oleh Budi

Riyanto dan Susilo Dwi Santoso dengan usaha utama furniture. Pada tahun 2009, PT. Budi

Karya Bangun Jati beralih ke usaha properti. Dipimpin oleh CEO dan dibantu oleh

secretary, manajer Finance Division, manajer Producion Division serta manajer Human

Resource Division. Untuk menjalankan bisnisnya, PT. Budi Karya Bangun Jati memiliki

pegawai yang terbagi menjadi dua bagian, pegawai kantor dan pekerja lapangan. Pekerja

lapangan dipimpin oleh supervisor dan pegawai kantor dipimpin oleh masing manajer

masing-masing divisi

(17)

17

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Budi Karya Bangun Jati

CEO

Secretary

HRD Production

Treasury

(18)

18

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Current Business Process

Di sub bab ini, penulis akan membahas mengenai siklus penggajian pada PT. Budi Karya Bangun Jati. Proses awal siklus dimulai dari pengumpulan data jam kerja pegawai kantor dan pekerja lapangan oleh Human Resources Division. Lalu HRD menyiapkan payroll data yang nantinya akan diotorisasi oleh direktur. HRD juga menyiapkan tax rates.

Setelah otorisasi, payroll data tersebut akan diberikan kepada Treasury oleh HRD.

Treasury akan membuat slip gaji berdasarkan payroll data. Slip gaji yang telah disiapkan oleh Treasury akan diberikan kepada pegawai kantor, sementara untuk pekerja lapangan akan diberikan kepada supervisor dan akan distribusikan oleh supervisors kepada pekerja lapangan. Setelah pegawai kantor dan supervisor menerima slip gaji pekerja lapangan, mereka akan mencairkan ke bank.

Human Resources Division akan melaporkan total payroll data ke secretary dan secretary akan memperbaharui payroll master data. Treasury akan membayarkan tax deposit.

3.2 Penerapan Internal Control COSO ERM

1. Internal Environment

- Sebelum membuat payroll data, HRD harus menyiapkan format data yang dibutuhkan. Bisa berbentuk form isian dan juga menggunakan job tme ticket yang ada.

2. Event Identification

- Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan dari penyiapan payroll data

hingga pendistribusian gaji dan pajak.

(19)

19

3. Objective Setting

- Menyiapkan payroll data yang akurat - Mendistribusikan secara cepat dan tepat - Membayarkan pajak secara tepat

4. Risk Assesment

- Data jam kerja tidak akurat - Pendistribusian tidak tepat waktu - Perhitungan pajak tidak tepat 5. Risk Respond

- Semua kepala divisi mengontrol job time card - Merekrut ahli pajak

6. Control Activities

7. Information and Communication

Komunikasi antar divisi terintegrasi agar tidak terjadi miscomunication Penyerahan job time card dilakukan rutin dan tepat waktu untuk meminimalisir kecurangan

8. Monitoring

Dilakukakn oleh CEO dengan mengotorisasi payroll check yang akan diberikan

(20)

20

3.3 DFD dan Flowchart Current Business Process

Decomposition Diagram

Payroll Cycle

1.0 Collect and Update Master

Data

3.0 Distribute

Payroll 2.0

Prepare Payroll

4.0 Disburse Payroll

Context Diagram

HRD

Treasury

Secretary

Bank

Employee Job Time Card

Job Time Card

Payroll Data

Director

Payroll Data

Authorized Payroll Data Authorized Payroll Data

Authorized Payroll Data Paycheck

Paycheck Paychceck

Report Payroll Cycle

(21)

21

DFD Level 0

1.0 Collect and Update Master

Data

2.0

Prepare Payroll 3.0

Distribute Payroll 4.0

Disburse Payrol

Treasury

Master Payroll Data Production

HRD

Labor Hour

Labor Hour

Labor Hour Payroll Data

Payroll Data

Payroll Check Bank

(22)

22

DFD Level 1

1.0 Collect and Update Master

Data

Payroll Master Data Treasury

HRD

Production Labor Hour

Labor Hour

Labor hour Payroll Data

CEO

Authorization

(23)

23

Document Flowchart

Flowchart Payroll Cycle PT. Budi Karya Bangun Jati

HRD CEO Treasury Secretary

Phase

Start

Collect work hour

Payroll Data

Authoriza tion

Complete

Yes

No

Authorized Payroll

Making Payroll Check

Payroll Check

Distribute to Supervisors

and managers

Reporting

End

(24)

24

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dari penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. PT. Budi Karya Bangun Jati telah memiliki siklus penggajian

2. PT. Budi Karya Bangun Jati telah menerapkan beberapa Internal Control

4.2 Saran

Saran untuk PT. Budi Karya Bangun Jati adaalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Internal Control dari Payroll Cycle dengan memperhatikan setiap poin yang ada pada COSO ERM.

2. Memperbaiki sistem penggajian yang ada

(25)

25

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). Bandung.

Orgnization, C. o. (2013). COSO. Retrieved from www.coso.org/ic.htm.

Pengertian dan Contoh Dari Context Diagram, Data Flow Diagram, dan Flow Map. (2016).

Retrieved from Academia:

http://www.academia.edu/6078318/Pengertian_dan_Contoh_Dari_Context_Diagram_Dat a_Flow_Diagram_dan_Flow_Map_upload_by_rahmatdi99.com

Romney, M. B. (n.d.). Accounting Information System. Pearson.

Gambar

Gambar 2.3.3  2 Decomposition Diagram pada Revenue Cycle  Sumber : Google
Gambar 2.3.3  3 DFD level 0
Tabel 2.3.3  1 Simbol DFD
Tabel 2.3.3  2 Flowchart
+4

Referensi

Dokumen terkait

dapat melatih siswa untuk berfikir logis dan sistematis. Selain kelebihan yang dimiliki oleh metode picture and Picture, ada juga faktor lain yang mendukung

dinamis memberikan biaya inefisiensi energi yang lebih rendah dibandingkan T tetap; dengan range temperatur yang besar jumlah cluster akan semakin kecil sehingga

I: HHHhhhhhmmmmm… MIR IST BEWUSST, daß Ihnen Daten fehlen, oder vielleicht möchten Sie bewusst nicht alle Daten in Erwägung ziehen weil sie nicht das unterstützen, was Sie machen

Sebuah sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

IV.1 ANALISA ANTARA TEORI DENGAN PRAKTIK DI LAPANGAN Karena proyek ini didapat dengan cara penunjukkan langsung kepada kontraktor yang telah lama dipercaya

Tahap kedua yaitu observasi lembaga. Dalam kegaitan mata kuliah PPL I, mahasisiwa diberi tugas untuk melaksanakan observasi di lokasi PPL, observasi yang dilaksanakan

Dengan menggunakan bilangan asli kita dapat menghitung banyaknya buku yang kita miliki, kendaraan yang melalui suatu jalan, orang-orang yang berada dalam suatu ruang