• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARAPAN DAN PERSEPSI TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAERAH DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN OLEH APOTEKER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HARAPAN DAN PERSEPSI TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAERAH DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN OLEH APOTEKER"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

GIANYAR, DAN TABANAN TERHADAP

PELAYANAN KEFARMASIAN OLEH APOTEKER PADA ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

SKRIPSI

DIAH AYU NIRMALA KOSASIH 1108505044

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

2015

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir II (Skrispi) yang berjudul ”Harapan dan Persepsi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Daerah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan Terhadap Pelayanan Kefarmasian oleh Apoteker pada Era Jaminan Kesehatan Nasional” tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

Penyusunan Tugas Akhir II ini tidak terlepas dari dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Anak Agung Gde Raka Dalem, M.Sc. (Hons). selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

2. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi F.MIPA Universitas Udayana sekaligus sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penyusunan Tugas Akhir II ini.

3. Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penyusunan Tugas Akhir II ini.

(4)

4. Ni Luh Putu Vidya Paramita, S.Farm., M.Sc., Apt., Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt., dan Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si., Apt., selaku penguji yang telah memberikan saran dan masukan pada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir II ini.

5. Made Ary Sarasmita S.Farm., M.Farm.Klin., Apt. yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penyusunan Tugas Akhir II ini.

6. Seluruh staf dosen dan pegawai di Jurusan Farmasi F.MIPA Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama penyelesaian Tugas Akhir II ini.

7. Made Agus Sugianto, SKM., M.Kes., dan Suminah, SKM. selaku orangtua penulis yang telah memberikan doa serta dukungan kepada penulis selama penyelesaian Tugas Akhir II ini.

8. Ni Made Ayu Wistari, Ni Made Rai Sudarni, Ni Putu Latsartika Sari, dan Maria Fiani Cahyadi selaku Tim JKN yang telah memberikan dukungan serta bantuan kepada penulis selama penyelesaian Tugas Akhir II ini.

9. Kepada semua pihak yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir II ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih

(5)

baik. Penulis berharap semoga Tugas Akhir II ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Bukit Jimbaran, Juli 2015

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Jaminan Kesehatan Nasional ... 6

2.2 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ... 6

2.3 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas ... 9

2.4 Harapan dan Persepsi ... 11

2.5 Mutu Sistem Pelayanan Kesehatan ... 12

2.6 Kuesioner ... 12

(7)

2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 13

BAB III METODE PENELITIAN... 15

3.1 Rancangan Penelitian ... 15

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.3 Batasan Operasional... 15

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 18

3.5 Instrumen Penelitian ... 19

3.6 Prosedur Penelitian ... 19

3.6.1 Penyusunan kuesioner ... 19

3.6.2 Uji validitas dan reliabilitas kuesioner ... 20

3.6.3 Penilaian kuesioner oleh apoteker dari BPJS kesehatan .... 21

3.6.4 Penyebaran kuesioner ... 22

3.6.5 Analisis data ... 22

3.7 Skema Umum Prosedur Penelitian ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 26

4.1.1 Hasil uji validitas kuesioner ... 26

4.1.2 Hasil uji reliabilitas kuesioner ... 27

4.2 Karakteristik Tenaga Kesehatan ... 28

4.3 Hasil Penilaian Kuesioner oleh Apoteker dari BPJS Kesehatan . 29 4.4 Harapan dan Persepsi Tenaga Kesehatan terhadap Pelayanan Kefarmasian oleh Apoteker ... 30

(8)

4.4.1 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan aspek pelayanan

kefarmasian ... 31

4.4.2 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan dimensi mutu pelayanan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 57

(9)

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

BPJS = Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Dana Kapitasi = Besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

FKTP = Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

JKN = Jaminan Kesehatan Nasional

Kuratif = Usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk diobati secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan kesehatannya.

Permenkes = Peraturan Menteri Kesehatan

Preventif = Usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala unutk mendeteksi penyakit secara dini.

Promotif = Usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga secara teratur,

(10)

istirahat yang cukup dan rekreasi, sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

Rehabilitatif = Usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya. Usaha pemulihan ini ditujukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan fisik, mental dan sosial pasien akibat dari penyakit yang dideritanya melalui latihan- latihan yang telah terpogram.

RI = Republik Indonesia

SDM = Sumber Daya Manusia

SJSN = Sistem Jaminan Sosial Nasional

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Dimensi mutu pelayanan ... 12

Tabel 3.1 Penilaian kategori skala likert ... 20

Tabel 3.4 Klasifikasi harapan tenaga kesehatan ... 23

Tabel 3.5 Klasifikasi persepsi tenaga kesehatan ... 23

Tabel 4.1 Hasil uji validitas kuesioner harapan dan persepsi tenaga kesehatan di puskesmas terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker ... 27

Tabel 4.2 Hasil uji reliabilitas kuesioner harapan dan persepsi tenaga kesehatan di puskesmas terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker ... 28

Tabel 4.3 Karakteristik tenaga kesehatan di puskesmas daerah Denpasar, Badung, Gianyar, Dan Tabanan ... 29

Tabel 4.4 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan 7 aspek pelayanan kefarmasian ... 43

Tabel 4.5 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan dimensi mutu tangible ... 44

Tabel 4.6 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan dimensi mutu reliability . 46 Tabel 4.7 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian apoteker berdasarkan dimensi mutu responsiveness 47 Tabel 4.8 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan dimensi mutu assurance 48

(12)

Tabel 4.9 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker berdasarkan dimensi mutu emphaty ... 50

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Fungsi fasilitas kesehatan tingkat pertama ... 8 Gambar 4.1 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan

kefarmasian oleh apoteker pada aspek pelayanan umum dan sarana pelayanan resep ... 31 Gambar 4.2 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker pada aspek pengkajian resep ... 33 Gambar 4.3 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker pada aspek pelayanan dispensing .... 35 Gambar 4.4 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker pada aspek pelayanan konseling ... 37 Gambar 4.5 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker pada aspek pelayanan monitoring .... 39 Gambar 4.6 Harapan dan persepsi tenaga kesehatan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker pada aspek PIO ... 41

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Nilai r tabel uji Pearson ... 57 Lampiran 2. Kuesioner penelitian ... 58 Lampiran 3. Pengelompokkan pernyataan berdasarkan aspek pelayanan kefarmasian dan dimensi mutu pelayanan ... 65 Lampiran 4. Hasil penilaian kuesioner oleh apoteker dari BPJS kesehatan .... 66 Lampiran 5. Harapan dan persepsi tenaga kesehatan berdasarkan 5 dimensi mutu pelayanan ... 67 Lampiran 6. Harapan dan persepsi tenaga kesehatan berdasarkan 6 aspek pelayanan kefamasian ... 68 Lampiran 7. Rata-rata harapan dan persepsi tenaga kesehatan berdasarkan 5 dimensi mutu pelayanan ... 69

(15)

Abstrak

Jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan di puskesmas ditetapkan sekurang-kurangnya 60% dari total penerimaan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional. Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan kefarmasian di puskesmas. Apoteker berperan dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian sehingga dapat menjamin efektivitas, keamanan, efisiensi obat dan meningkatkan penggunaan obat yang rasional kepada pasien. Pentingnya pelayanan kefarmasian dan adanya pembayaran jasa pelayanan kesehatan kepada apoteker akan mempengaruhi kinerja apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian, sehingga diperlukan penilaian kinerja apoteker oleh tenaga kesehatan yang bekerjasama dengan apoteker tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan harapan dan persepsi tenaga kesehatan di puskesmas daerah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan terhadap pelayanan kefarmasian oleh apoteker pada era jaminan kesehatan nasional.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dengan pendekatan secara deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner yang berisi 28 butir pernyataan. Poin pernyataan pada kuesioner dihitung menggunakan sistem skala likert. Sampel penelitian berjumlah 110 tenaga kesehatan yang tersebar di 11 puskesmas.

Hasil yang diperoleh yaitu nilai harapan sebesar 3,45 (klasifikasi sangat tinggi), menunjukan bahwa tenaga kesehatan menginginkan pelayanan kesehatan dilakukan sesuai standar pelayanan kefarmasian di puskesmas, sedangkan nilai persepsi sebesar 2,79 (klasifikasi sedang), menunjukkan pelayanan kefarmasian oleh apoteker belum dilakukan sesuai dengan harapan oleh tenaga kesehatan.

Kata kunci : Harapan, Pelayanan kefarmasian, Persepsi, Puskesmas, Tenaga kesehatan

(16)

Abstract

Health care services for health workers in Puskesmas are set at least 60% of the total receipts of capitation funds the National Health Insurance. Pharmacists are one of the health workers that perform pharmaceutical care at Puskesmas Pharmacists play a role in improving pharmaceutical care to ensure the effectiveness, safety, efficiency of the drug and increase the rational use of medicines to patients. The importance of pharmaceutical care and the payment of health care services to the pharmacist will affect the performance of the pharmacist in providing pharmaceutical care, so it is necessary to assess the performance of pharmacists by health worker who collaborate with the pharmacist. This study aims were to describe the expectations and perceptions of health workers in Puskesmas in Denpasar, Badung, Gianyar and Tabanan against pharmaceutical care by pharmacists in National Health Insurance era.

The study was a survey research with quantitative descriptive approach. The research instrument used is questionnaire that contains a 28-point declaration.

Point statement on the questionnaire is calculated using a Likert scale system.

These samples included 110 health workers in 11 Puskesmas.

The results obtained were value of expectations amounted to 3.45 (very high classification), showed that health workers want pharmaceutical care done according to the standard of pharmaceutical care in Puskesmas, while the value of perceptions amounted to 2.79 (moderate classification), showed pharmaceutical care by pharmacists is not done in line with expectations by health workers.

Keywords: Expectations, Pharmaceutical care, Perceptions, Puskesmas, Health worker

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting demi kemajuan sebuah Negara, agar sumber daya alam yang ada bisa di kelola oleh tenaga-tenaga ahli yang handal

Adapun kaidah-kaidah yang dimaksud adalah sebagai berikut : (1) Menyediakan wakut yang cukup bagi anak untuk melalukan aktivitas jasmani, (2) Menyediakan kesempatan

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur tahun 2013 yang tertinggi adalah tamatan SD yaitu sebesar 29 persen dan yang terendah adalah

Setelah daftar yang didapatkan dari pencarian yang dilakukan melalui online dan media sosial ini berhasil dibuat, kemudian daftar ini dianalisis untuk dicari tahu

Pada sistem Konstitutif ini perlindungan hukumnya didasarkan atas pendaftar pertama yang beritikad baik. 8 Hal ini juga seperti yang tercantum dalam Pasal 4

Dalam melakukan analisis kelayakan usaha produksi susu sterilisasi ini, terdapat tiga skenario yang dianalisis yaitu : (1) KPSBU melakukan subkontrak produksi (subcontracting

Bahkan telepon genggam yang mulanya hanya berfungsi sebagai telepon biasa kini sudah dilengkapi dengan berbagai fungsi yang memungkinkannya digunakan sebagai alat penyimpan

• Sasaran Strategis: Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual System, dengan indikator Kinerja Utama yaitu Prosentase