IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SD
NEGERI GUMELEM KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG
Skripsi ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam Program Studi Agama Islam
ASWATI 13.0401.0081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2018
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SD
NEGERI GUMELEM KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG
Skripsi ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam
ASWATI 13.0401.0081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2018
ABSTRAK
ASWATI: Implementasi Metode pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Skripsi, Magelang: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan metode pembelajaran kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gumelem siswa kelas III Kecamatan Pakis.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Gumelem dengan jumlah 202 anak. Sampel penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III yang berjumlah 30 anak, terdiri dari 16 perempuan dan 14 laki- laki. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan metode tes untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan respon peserta didik terhadap metode pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam adalah baik. Keaktifan peserta didik menunjukkan peningkatan yang nyata, hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran sebelum diterapkannya metode pembelajaran kooperatif peserta didik sangat pasif di dalam kelas sehingga keadaan kelas menjadi kurang hidup. Peserta didik hanya dijadikan obyek dalam pembelajaran sehingga mereka merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran akan tetapi setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam peserta didik menjadi aktif, menyenangkan dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta suasana kelas menjadi lebih hidup.
Hasil belajar peserta didik juga mengalami kenaikan. Hal ini terbukti dari perbandingan rata-rata hasil evaluasi sebelum diterapkannya metode pembelajaran kooperatif dengan setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 61,5 sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif dan meningkat 71,33 pada siklus I dan 82,5 pada siklus II, sedangkan besarnya perubahan prosentase 34,14%, maka dapat disimpulkan adanya perbedaan dari hasil belajar sebelum diterapkannya metode pembelajaran kooperatif dan sesudah dilaksanakannya metode pembelajaran kooperatif. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mempunyai kesimpulan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terbukti mampu meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
Program Pascasarjana S2-Magister Managemen Pendidikan Islam Terakreditasi BAN PT Program Studi : S1 Pendidikan Islam Terakreditasi BAN PT Peringkat B
Program Studi : S1 Ekonomi Syariah Terakreditasi BAN PT Peringkat A Program Studi : S1Pendidikan Guru MI Terakreditasi BAN PT Peringkat B
Jalan Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Km 4 Magelang 56172, Telp. (0293) 326945
PENGESAHAN
Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Mummadiyah Magelang yang telah mengadakan sidang Munaqosah Skripsi Saudara :
Nama ASWATI
NPM 13.0401.0081
Prodi Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang
Pada Hari, Tanggal Senin 19 Februari 2018
Dan telah dapat menerima Skripsi ini sebagai pelengkap Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu (S1) Tahun Akademik 2017/2018 guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Magelang, 20 Februari 2018 DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang
Dr. H. Nurodin Usman, Lc., M.A NIK. 057508190
Sekretaris Sidang
Istania Widayati, S.Pd.I., M.Pd.I NIK. 148606126
Penguji I
Dr. Imam Mawardi, M.Ag.
NIK. 017308176
Penguji II
M. Tohirin, M.Ag NIK. 047106011 Dekan
Dr. H. Nurodin Usman, Lc., MA.
NIK. 057508190
NOTA DINAS PEMBIMBING
Magelang, Desember 2017
Drs. Mujahidun, M.Pd
Eko Kurniasih Pratiwi, S.E.I.M.S.I Dosen Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Magelang
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Magelang Assalamualaikum wr. Wb,
Setelah melakukan proses pembimbingan baik dari segi isi, bahasa, teknik penulisan dan perbaikan seperlunya atas skripsi saudara:
Nama : Aswati NPM : 13.0401.0081
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang
Maka, kami berpendapat bahwa skripsi saudara tersebut di atas layak dan dapat diajukan untuk dimunaqosahkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb, Pembimbing I
Drs. Mujahidun M.Pd
Pembimbing II
Eko Kurniasih Pratiwi, S.E.I.M.S.I
MOTTO
ى ٰعَساَم َّلَِّا ِن ٰسْنِ ْلِْل َسْيَّل ْنَاَو
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”. (QS. An – Najm: 39)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Almamaterku tercinta Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang
KATA PENGANTAR
نِإ َدحمَحلْا ِو لِل ُهُدَمحَنَ
ُوُنح يِعَتحسَنَو حهُرِفحغَ تحسَنَو
ُذوُعَ نَو ِللاِب حنِم ِرحوُرُش اَنِسُفح نَأ حنِمَو ِتاَئِّيَس
،اَنِلاَمحعَأ حنَم
ِهِدحهَ ي ُللا َلَف لِضُم
ُوَل حنَمَو حلِلحضُي َلَف َيِداَى .ُوَل ُدَهحشَأ حنَأ َوَلِإ َل لِإ ُدَهحشَأَو للا نَأ اًد مَُمُ
ُهُدحبَع
.ُوُلحوُسَرَو مُه للَا
ِّلَص حمِّلَسَو حكِراَبَو ىَلَع د مَُمُ
ىَلَعَو ِوِلآ ِوِبححَصَو ِنَمَو
ىَدَتحىا ُهاَدُِبِ
َلِإ ِمحوَ ي .ِةَماَيِقحلا
ا مَأ ُدحعَ ب
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi tanpa halangan suatu apapun. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang selalu mencintainya.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalammnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan bimbingan dalam menyusun dan menyelesaikan tugas skipsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang beserta staf tata usaha, atas segala kebijaksanaan dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi.
2. Drs. Mujahidun, M.Pd Selaku dosen pembimbing pertama dan Eko Kurniasih Pratiwi, M.SI yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberi masukan sehingga tugas skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Kepala Sekolah beserta segenap guru pamong dan staf tata usaha SD Negeri Gumelem yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
4. Segenap Dosen dan Staf Program Studi PAI Fakultas Agama Islam yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Suami, Ayah dan Ibu serta Mertua yang telah memberikan do’a restu kepada penulis.
6. Teman-teman mahasiswa Program Studi PAI Fakultas Agama Islam Muhammadiyah Magelang dan berbagai pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu, yang telah memberi dukungan moril sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada siswa-siswi SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis sebagai obyek Penelitian.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan, demi perbaikan kesempurnaan skripsi ini.
Magelang, Januari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Abstrak ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Nota Dinas Pembimbing ... iv
Halaman Motto ... v
Halaman Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar . ... xii
Daftar Lampiran . ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... ... 1
B. Identifikasi Masalah... ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
A. Analisis Teori ... 7
1. Metode Pembelajaran Kooperatif... 7
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 7
b. Manfaat Pembelajaran Kooperatif ... 8
c. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif ... 9
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 9
e. Kendala-kendala Pembelajaran Kooperatif ... 10
2. Pendidikan Agama Islam ... 11
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 11
b. Dasar Pendidikan Agama Islam ... 12
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 13
3. Hasil Belajar ... 13
a. Pengertian Hasil Belajar ... 13
b. Macam-macam Hasil Belajar ... 14
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17
B. Kerangka Berfikir... 19
C. Hipotesis Tindakan ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
A. Perencanaan Penelitian ... 20
B. Desain Penelitian ... 21
C. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 22
1. Lokasi Penelitian ... 22
2. Subyek Penelitian ... 23
D. Definisi Operasional ... 23
1. Variabel Input ... 23
2. Variabel Proses ... 24
3. Variabel Output ... 24
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 25
1. Teknik Pengumpulan Data ... 25
2. Instrumen Penelitian . ... 25
F. Pelaksanaan Penelitian ... 26
1. Pra Tindakan ... 26
2. Siklus I ... 28
3. Siklus II ... 30
G. Analisis Data Penelitian ... 32
1. Teknik Kualitatif ... 32
2. Teknik Kuantitatif ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 34
A. Hasil Penelitian ... 34
1. Deskripsi Kondisi Awal ... 34
2. Pelaksanaan Penelitian ... 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian... ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
A. Kesimpulan... ... 55
B. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Lembar Observasi ... 24
Tabel 4.1 Data Siswa Kelas III SD Negeri Gumelem Tahun Ajaran 2017/2018 ... 35
Tabel 4.2 Data Hasil Pra Tindakan Siswa Kelas III SD Negeri Gumelem ... 37
Tabel 4.3 Prosentase Nilai Siswa Pra Tindakan ... 38
Tabel 4.4 Lembar Observasi Siklus I ... 41
Tabel 4.5 Evaluasi Siklus I ... 43
Tabel 4.6 Prosentase Nilai Siswa Siklus I ... 44
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Rata-Rata Pra Tindakan Dan Siklus I ... 44
Tabel 4.8 Lembar Observasi Siklus II ... 47
Tabel 4.9 Evaluasi Siklus II ... 48
Tabel 4.10 ProsentaseNilaiSiswaSiklusII ... 48
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Rata-Rata Pra Tindakan, Siklus I, Siklu II ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 18 Gambar 3.1 Siklus Penelitian Kelas ... 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP
Lampiran 2 Gambar/Foto Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Lampiran 3 Alat Evaluasi
Lampiran 4 Hasil Observasi Lampiran 5 Pengajuan Judul Lampiran 5 SK Pembimbing Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7 Permohonan Ijin Penelitian / Riset Lampiran 8 Lembar Bimbingan Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Islam, tujuan yang ingin dicapai dalam Pedidikan Islam adalah terbentuknya insan yang memiliki dimensi religius, berbudaya, dan berkemampuan ilmiah. Tujuan seperti ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya sistem dan proses pendidikan yang baik ( Abudin, Nata 2010:33).
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak baik di luar dan di dalam sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan merupakan sebuah proses berkelanjutan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai sebagai bentuk internalisasi pembentukan karakter peserta didik. Tugas pendidikan adalah mengarahkan anak kepada potensi bawaannya yaitu potensi fitrah itu sendiri disamping potensi-potensi yang lain (Hariyanto, 2011:18).
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya unuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang sangat diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasah peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujaan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan peradapan suatu bangsa.
Semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa yang kemudian melahirkan peradapan bernilai tinggi yang dibangun di atas fondasi ilmu pengetahuan ( Moh, Roqib 2012:22).
Menurut Sujdana (1990:20), belajar merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan belajar perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Belajar di sekolah seharusnya menjadi suatu kegiatan yang menarik, membuat antusias, menyenangkan, dan menambah pengetahuan bagi siswa.
Akan tetapi, hal ini yang terjadi justru sebaliknya. Banyak anak yang datang ke sekolah hanya sebagai rutinitas mereka sebagai siswa, datang pagi dan pulang, tanpa ada tujuan yang jelas. Ternyata kondisi ini terjadi karena ketidakmampuan mereka menampung semua pelajaran dan tidak mengerti apa yang diberikan oleh guru. Kondisi ini terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan masih monoton dengan berpusat pada guru sehingga kurang melibatkan siswa. Dalam pandangan tentang Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gumelem khususnya siswa kelas III yang menurut kami kurang diperhatikan dan seakan-akan disepelekan karena dianggap mata pelajaran yang paling mudah dan tidak diujikan sehingga banyak anak yang nilai
belajar Agama Islam nilainya kurang baik. Guru juga tidak menggunakan metode dan media yang sesuai dengan materi khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas III, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik.
Melihat pembelajaran yang saat ini terjadi di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis, guru masih menggunakan model pembelajaran yang kuno dalam menyampaikan materi. Hanya dengan ceramah dan pemberian tugas yang membuat anak didik merasa bosan dan jarang memperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Anak didik berbicara dengan temannya yang tidak ada hubungannya dengan materi pembelajaran. Hal ini sangat berpengaruh dengan tingkat penguasaan materi pada anak didik. Banyak anak didik yang ternyata jika dites atau diuji setelah proses pembelajaran selesai masih jauh dari yang diinginkan. Bahkan masih banyak sekali yang tidak paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Anak didik hanya mendengar penjelasan dari guru, anak bersifat pasif dalam proses pembelajaran setelah itu anak didik diberi tugas dan disuruh mengerjakan, kemudian guru meninggalkan kelas tanpa keterangan yang jelas. Bagi siswa yang pandai mungkin mereka mampu mengerjakan, tetapi bagi siswa yang kurang mampu mereka akan merasa kebingungan karena mereka tidak bisa mengerjakan soal, kadang ada juga yang menyontek pekerjaan temannya, ada yang bermain sendiri tidak mengerjakan tugas, ada juga yang lari minta bantuan temannya. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa di kelas.
Beberapa hal yang menjadi sorotan peneliti adalah dalam proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gumelem siswa kelas III, karena anak tidak berani untuk bertanya dan hanya diam. Dalam diam ternyata mereka belum menguasai materi pembelajaran saat itu. Keterbatasan guru dalam menangani siswa satu persatu juga menjadi salah satu kendala, karena mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah pelajaran yang menekankan pada dasar agama dan menjadi pedoman hidup di dunia dan akhirat, Sehingga proses pembelajaran yang tadinya hanya monoton perlu dirubah agar lebih menyenangkan, efisien, dan efektif yang menuntut kreatif dan kerja sama antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa sehingga mampu memotifasi siswa dalam belajar.
Berdasarkan hal di atas, untuk itu perlu adanya solusi untuk melakukan perubahan dalam penggunaan metode mengajar di dalam kelas. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif dapat menyebabkan siswa menjadi aktif dan menyenangkan. Dengan demikian diharapkan penggunaan metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis.
B. Identifikasi masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi msalah yang timbul antara lain:
1. Keaktifan siswa kelas III dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah.
2. Guru masih mendominasi kelas dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran yang dilakukan guru masih monoton kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran.
4. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis masih rendah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka untuk mempermudah penelitian perlu adanya pembatasan masalah. Adapun dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis masih rendah, yang
akan ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif.
D. Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas, maka kami dapat merumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Bagaimana hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif?
2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis?
3. Adakah peningkatan hasil belajar siswa SD Negeri Gumelem setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis sebelum menggunakan metode pembelajaran koopertif.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis pada setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif.
F. Manfaat Penelitian 1. Dari Segi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana keilmuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan menambah
wawasan bagi pembaca.
2. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru dan pihak terkait dalam menambah pengetahuan mengenai metode dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisis Teori
1. Metode Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara berani atau cara berjalan yang ditempuh. Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan (Arifin 2012:74).
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghimdari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan (Slavin, 2008:8).
Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok- kelompok pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain (Roger dalam Suprijono, 2012:29).
Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari empat siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. Pembelajaran kooperatif biasanya menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil selama beberapa minggu atau bulan ke depan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah ditentukan.
b. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Sadker (Suprijono, 2012:66) menjabarkan beberapa manfaat pembelajaran kooperatif. Menurutnya selain meningkatkan ketrampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran kooperatif juga memberikan manfaat-manfaat besar lainnya, seperti:
1) Siswa yang diajari dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang tinggi, hal ini khususnya berlaku bagi siswa-siswa SD.
2) Siswa yang berpastisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motovasi yang lebih besar untuk belajar.
3) Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan diantara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif untuk proses belajar mereka nanti.
4) Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda.
c. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif
Lie (2003:24), mengemukakan tentang teknik-teknik dalam pembelajaran kooperatif, diantaranya sebagai berikut:
1) Mencari pasangan yaitu siswa mencari pasangan sendiri sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.
2) Bertukar pasangan yaitu siswa diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan yang lain.
3) Berfikir Berpasangan yaitu siswa diberi kesempatan kepada siswa lain untuk dikenal dan menunjukan partisipasi mereka kepada yang lain.
d. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif (Etin Solihatin) 1) Merancang rencana program pembelajaran
Dalam hal ini guru menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Dalam merancang program pembelajaran harus mengorganisasikan materi dan tugas siswa yang mencerminkan sistem kerja dalam kelompok kecil, artinya bahwa materi dan tugas itu adalah untuk dibelajarkan dan dikerjakan secara bersama-sama dalam dimensi kerja kelompok.
2) Merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa dalam belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil.
3) Melaksanakan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok, baik dalam memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar berlangsung.
e. Kendala-kendala Pembelajaran Kooperatif
Slavin (1995:68) mengidentifikasikan kendala utama terkait dengan pembelajaran kooperatif:
1) Free Rider. Jika tidak dirancang dengan baik, pembelajarn
kooperatif justru berdampak pada munculnya free rider atau
“pengendara bebas” artinya ada beberapa siswa yang tidak bertanggung jawab secara personal pada tugas kelompoknya, mereka hanya mengekor saja apa yang dilakukan oleh teman- temannya.
2) Diffusion of responsibility (penyebaran tanggung jawab) adalah
suatu kondisi di mana beberapa anggota dianggap tidak mampu cenderung diabaikan oleh anggota –anggota lain yang lebih mampu.
3) Learning a Part of Task Specialization yaitu dengan adanya pembagian materi yang berbeda, siswa seringkali hanya berfokus
pada materi yang menjadi tanggung jawabnya, padahal semua materi tersebut saling berkaitan.
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Di dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 menjelaskan tentang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian pendidikan bahkan lebih luas cakupannya sebagai aktivitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas, berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual maupun mental dan sosial. Sedangkan pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah perkembangannya suatu pandangan hidup pada salah satu atau beberapa pihak.
Sedangkan dalam buku pedoman Pendidikan Agama Islam di sekolah umum dijelaskan bahwa “Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam
menyakini, memahami, manghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan”.
Pendidikan Agama Islam hakikatnya merupakan sebuah proses, dalam perkembangannya juga dimaksudkan sebagai rumpun mata pelajaran yang diajarkan di sekolah maupun di perguruan tinggi. Maka berbicara tentang Pendidikan Agama Islam dapat dimaknai dalam dua pengertian; sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam, maupun sebagai kajian yang menjadi materi proses itu sendiri.
b. Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Berdasarkan pada dasar itulah pendidikan suatu bangsa disusun dan sistem pendidikan setiap bangsa juga berbeda karena mereka mempunyai falsafah hidup yang berbeda.
Pengertian dasar pendidikan yaitu pandangan yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan. Dasar Pendidikan Agama Islam berarti sesuatu yang dijadikan bahan pijakan dan sumber ajaran untuk berdiri tegak Pendidikan Agama Islam. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam mempunyai dasar yang kuat, baik secara yuridis, religius, maupun sosial psikologi.( Yuni, Wartono, 2007:9-10).
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Menurut Arifin (2014:28), Pendidikan agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan, dan indra.
Pendidikan harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya. Pendidikan tersebut harus mendorong semua aspek ke arah keutamaan serta pencapaian kesempurnaan hidup.
Selain itu tujuan pendidikan agama Islam adalah menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Menurut Baharudin & Wahyuni (2008:74) belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia yang diambil dari buku karya Baharudin (2008) secara etimologis belajar mempunayi arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Menurut Slameto (2003:2) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya interaksi antara individu dengan individu ynag lain dengan lingkungannya sehingga mampu berinteraksi dengan lingkungannya.Belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungannya.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dialkukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Menurut Ahmad Susanto (2013:6) Hasil belajar adalah yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana yang diamksud hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki melalui evaluasi.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan di bawah ini:
1) Pemahaman Konsep (aspek kognitif)
Pemahaman menurut Bloom dalam Dr. Ahmad Susanto (1999:89) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman yang dimaksud seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing- masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti menerjemahkan, menginterpretasikan, ekstrapolasi, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005:2-3) dalam Ahmad Susanto (2013), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep yaitu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatuyang menonjol, sifat yang melekat.
Untuk mengukur hasil belajar siswa berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai tes, baik secara lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan Proses (aspek psikomotor)
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunankemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah ( baik kognitif maupun psikomotor)yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalam terhadap suatu penemuan.
Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
4) Sikap (afektif)
Menurut Lange dalam Ahmad Susanto (2013:10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik.
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan tehnik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep domain yang sangat berperan adalah domain kognitif.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memepengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi:
1) Kecerdasan
2) Minat dan perhatian 3) Motivasi belajar 4) Ketekunan 5) Sikap
6) Kebiasaan belajar
7) Kondisi fisik dan kesehatan
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
1) Keluarga
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
2) Sekolah
Sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. (Susanto, A 2013:12-18) 3) Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan berbagai latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakatpun akan ini ikut mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah. ( Susanto, A 2013:12-18)
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan pada analisis teori di atas, maka peneliti perlu memaparkan pemikiran penelitian ini bahwa pemilihan strategi dan media pengajaran secara tepat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini penggunaan metode pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Adapun gambaran kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan adalah implementasi metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas III di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
Hasil belajar Pendidikan Agama
Islam meningkat KKM
masih rendah
BAB III
METODE PENELITIAN A. Perencanaan Penelitian
Rencana tindakan merupakan gambaran tindakan yang akan dilaksanakan pada penelitian. Rencana tindakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa langkah.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rancangan pembelajaran yang mencakup kegiatan menyusun tujuan pembelajaran, merancang kegiatan belajar mengajar, menyiapkan media dan sumber ajar dan menyusun alat evaluasi.
2. Menyusun skenario pembelajaran dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi, membentuk kelompok belajar siswa, serta menciptakan ruangan kelas sebagai tempat yang menarik.
Tindakan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis. Dengan tindakan ini diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam lebih meningkat.
Pelaksanakan tindakan berhubungan dengan apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana tindakan. Alur penelitian
Setelah peneliti selesai melaksanakan tindakan, kemudian peneliti melakukan refleksi, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan ketika guru selesai melakukan tindakan. Selanjutnya untuk didiskusikan kembali dengan melihat kendala- kendala yang ada dan mempertimbangkan kembali rencana pelakasanaan pembelajaran yang telah disusun sebagai dasar untuk perbaikan rencana pelaksanakan pembelajaran berikutnya.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini guru sebagai peneliti, di mana guru sangat berperan sekali dalam penelitian tindakan kelas. Tujuan utama tindakan kelas adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas guna mencapai apa yang diharapkan. Dalam proses ini guru terlibat langsung dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan peneliti akan memperoleh data secara langsung melalui pengamatan dan pengalaman terhadap jalannya proses pembelajaran.
Tindakan yang dilaksanakan adalah menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai permasalahan dianggap selesai atau teratasi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa adalah
jika 100% siswa sudah mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan adalah 65.
Untuk lebih jelasnya siklus yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
Proses Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Kelas
Sumber: Arikunto (2012:16) C. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gumelem Kec.
Pakis. Pemilihan tempat untuk penelitian ini berdasarkan pada alasan bahwa di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis siswa kelas III ini hasil belajar Pendidikan Agama Islam masih rendah.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan Siklus I
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan Siklus II
?
Selain faktor efektif dan efisien juga menjadi alasan untuk memilih tempat ini.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah bagian dari populasi penelitian.
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis. Subyek penelitian ini yang diambil adalah siswa kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis yang berjumlah 30 siswa.
D. Definisi Operasional
Keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya prestasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif learning. Selain itu, dapat dilihat juga perubahan dalam motivasi belajar Pendidikan Agama Islam menjadi bertambah semangat dalam belajar.
Variabel input dari penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Variabel prosesnya berupa tindakan yang diambil untuk mengubah variabel input melalui metode kooperatif learning. Sedangkan variabel outputnya berupa hasil dari tindakan yaitu adanya peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam.
1. Variabel Input
Variasi input dalam penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri Kecamatan Pakis. Rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa ini
ditandai dengan banyaknya siswa yang nilainya masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan.
Sebanyak 20 dari 30 siswa, nilainya di bawah 65 yang merupakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis.
2. Variabel Proses
Variabel proses pada penelitian ini berupa tindakan yang diambil untuk mengubah variabel input melalui penggunaan metode pembelajaran kooperarif learning. Penggunaan metode ini bertujuan untuk melatih siswa dalambekerja secara kelompok.
Selain itu, metode ini juga mengembangkan kemampuan berfikir kreatif sehingga siswa mampu membuat inovasi serta mampu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
3. Variabel Output
Variabel output pada penelitian ini berupa hasil dari tindakan penggunaan metode pembelajaran kooperatif learning.
Hasil yang ingin dicapai yaitu meningkatnya prestasi hasil belajar siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik Observasi. Observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori, seperti yang dikemukakan oleh Karl Popper dalam buku Arikunto (2012:77). Dalam melaksanakan observasi kelas perlu diperhatikan adalah perencanaan, observasi kelas, dan diskusi. Metode observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti ketika proses pembelajaran terhadap siswa.
2. Instrumen Penelitian a. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kemajuan siswa dalam pembelajaran yang terdiri dari lima indikator. Adapun indikator-indikatornya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Lembar Observasi
Penilaian masing-masing indikator tersebut dikategorikan dalam tiga kriteria yaitu baik (skor 3), cukup
No Aspek yang dinilai
1 Minat
2 Memperhatikan Penjelasan Guru 3 Keberanian bertanya pada guru 4 Menjawab pertanyaan guru
5 Kecepatan dan kebenaran dalam menjawab
b. Dokumentasi
Dalam pengumpulan data diperlukan macam-macam dokumen yang ada kaitannya dengan penelitian tindakan kelas, sebagai contoh silabi dan rencana pembelajaran, laporan tugas siswa, berbagai macam tes dan contoh-contoh soal, hasil karya siswa, dan alat-alat elektronik yang dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan dalam pengumpulan data.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data selama observasi pekerjaan siswa berupa tugas-tugas, hasil ulangan siswa dan foto-foto selama kegiatan pembelajaran.
c. Tes Tertulis
Lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh gambaran sejauh mana hasil belajar siswa dalam memahami setiap materi pembelajarn. Peneliti menggunakan tes obyektif yang diberikan guru pada setiap akhir siklus. Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan, sikap, bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal.
F. Pelaksanaan Penelitian 1. Pra Tindakan
a. Perencanaan pra tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:
1) Menentukan standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3) Menyusun skenario tindakan
4) Menyiapkan alat dan bahan mengajar yaitu materi ajar
5) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi, lembar kerja siswa dan soal ualngan harian.
6) Melaksanakan simulasi tindakan.
b. Pelaksanaan Pra Tindakan
Penerapan tindakan ini mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat:
1) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam yang dilanjutkan dengan do’a bersama dan membaca asmaul husna bersama.
2) Guru melaksanakan apersepsi kepada peserta didik.
3) Pemaparan mengenai materi sifat wajib bagi allah beserta artinya.
4) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila ada yang belum paham.
5) Guru memberikan tugas kepada peserta didik sebagai evaluasi pada pelaksanaan pra tindakan.
6) Pada kegiatan akhir peserta didik dengan dipandu oleh guru membuat kesimpulan kegiatan yang telah dilaksanakan hari itu.
c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi secara langsung dengan memakai format observasi sesuai tabel 3.2 yang telah disusun dan melakukan penilaian terhadap hasil tindakan dengan menggunakan format evaluasi. Pengamatan dilakukan oleh guru, pengamatan dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa.
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi ini kegiatan peneliti terdiri dari:
1) Peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang telah diperoleh, yaitu lembar observasi kemudian mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
2) Peneliti melakukan analisis terhadap hasil dari observasi.
3) Peneliti memberikan makna, memberikan penjelasan, mengulas secara kritis perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru serta membuat simpulan hasil.
4) Dari hasil kegiatan tersebut peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus berikutnya. Hasil pengamatan dan data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan kelas siklus ke-1 akan digunakan untuk menentukan apakah indikator kinerja telah tercapai. Jika belum tercapai, maka akan dilakukan tindakan siklus ke-2.
2. Siklus I
a. Rencana tindakan I
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mempertimbangkan hasil refleksi pra tindakan.
2) Menyusun skenario tindakan.
3) Menyiapkan alat dan bahan mengajar berupa materi ajar.
4) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi, lembar kerja siswa dan soal ulangan harian.
5) Melaksanakan simulasi tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan I
1) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dilanjutkan do’a bersama kemudian membaca asmaul husna bersama.
2) Guru melakukan apersepsi kepada peserta didik.
3) Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
4) Guru memberikan ringkasan materi tentang sifat wajib Allah beserta artinya.
5) Setiap kelompok diminta untuk menghafalkan sifat wajib Allah beserta artinya.
6) Setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusi mereka dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain.
7) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila ada siswa yang belum paham.
8) Guru memberikan tugas kepada peserta didik sebagai evaluasi pada siklus pertama.
9) Pada kegiatan akhir peserta didik dengan dipandu oleh guru membuat kesimpulan kegiatan yang telah dilaksanakan hari itu.
c. Observasi I
Pada tahap ini dilakukan observasi secara langsung dengan memakai format observasi sesuai tabel 3.2 yang telah disusun dan melakukan penilaian terhadap hasil tindakan dengan menggunakan format evaluasi. Pengamatan dilakukan oleh guru, pengamatan dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa.
d. Refleksi I
Refleksi dilakukan oleh peneliti dengan cara mengevaluasi kekurangan dan kelebihan tindakan, dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya.
3 Siklus II
a. Rencana Tindakan II
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mempertimbangkan hasil refleksi pra tindakan.
2) Menyusun skenario tindakan.
3) Menyiapkan alat dan bahan mengajar berupa materi ajar.
4) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi, lembar kerja siswa dan soal ulangan harian.
5) Melaksanakan simulasi tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan II
1) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dilanjutkan do’a bersama kemudian membaca asmaul husna bersama.
2) Guru melakukan apersepsi kepada peserta didik.
3) Pemaparan tentang materi sifat wajib bagi Allah.
4) Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
5) Guru memberikan ringkasan materi sifat wajib Allah beserta artinya kepada setiap kelompok.
6) Setiap kelompok diminta untuk menghafal empat sifat wajib Allah beserta artinya.
7) Setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusi mereka dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain.
8) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila ada yang belum paham.
9) Guru memberikan tugas kepada peserta didik sebagai evaluasi pada siklus pertama.
10) Pada kegiatan akhir peserta didik dengan dipandu oleh guru membuat kesimpulan kegiatan yang telah dilaksanakan hari itu.
c. Observasi II
Pada tahap ini dilakukan observasi secara langsung dengan memakai format observasi sesuai tabel 3.2 yang telah disusun dan melakukan penilaian terhadap hasil tindakan dengan menggunakan format evaluasi. Pengamatan dilakukan oleh guru, pengamatan dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa.
d. Refleksi II
Refleksi dilakukan oleh peneliti dengan cara mengevaluasi kekurangan dan kelebihan tindakan, dalam rangka perbaikan pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya.
G. Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Teknik kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif, yaitu data yang diambil dari sikap dan tingkah laku siswa. Data tersebut diperoleh dari hasil non-tes. Hasil analisa ini digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terutama materi sifat wajib Allah, serta untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Hasil analisa tersebut dapat dijadikan
sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Teknik kuantitatif
Teknik ini digunakan untuk menganalisa data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari nilai tes pada pra tindakan, siklus I dan siklus II.
Dalam mengklasifikasikan nilai, peneliti mengelompokkannya menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang.
Adapun cara untuk melihat peningkatan atau perubahan dari setiap siklusnya terlebih dahulu dicari rata-rata kelas dengan menggunakan data tunggal yang seluruh skor frekuensi satu dengan rumus sebagai berikut:
M
= ∑ X NM = Mean yang kita cari
∑x = Jumlah nilai yang ada
N = Number of cases / jumlah siswa ( Anas Sudiyono, 2003: 77)
Untuk mengetahui perubahan prosentase dari setiap siklusnya menggunakan rumus sebagai berikut:
Pe = Post Rate-BaseRate x100%
BaseRate
Pe : Presentase Perubahan Nilai
Post rate : Nilai rata-rata yang muncul setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif
Base rate : Nilai rata-rata yang muncul sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di kelas III SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut:
1. Sebelum penggunaan metode pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa keals III SD Negeri Gumelem masih rendah.
2. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri Gumelem membuat siswa lebih aktif, senang dan tidak merasa bosan dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan secara kelompok membuat siswa kompak dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya.
3. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri Gumelem meningkat setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata kelas yang semula 61,5 meningkat menjadi 71,33 pada siklus I, rata-rata kelas pada siklus II menjadi 82,5. Prosentase perubahan nilai Pendidikan Agama Islam sebanyak 34,14%. Dilihat dari nilai rata-rata sebelum dilakukan PTK dan setelah dilakukan PTK meningkat, hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
hasil belajar siswa SD Negeri Gumelem Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan:
1. Bagi guru Pendidikan Agama Islam supaya selalu memilih metode yang tepat agar siswa belajar dengan senang, tertarik dan aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
2. Para peneliti yang akan datang yang mengadakan penelitian yang sejenis dapat mengadakan perbaikan yang perlu dari penelitian ini guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin (2012). Penelitian Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharudin dan Wahyuni E.N. (2008).Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Baharudin, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Djamarah, S.B (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo.W (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Grasindo
Kunandar, (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Lie, A (2003).Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Majid, A. (2012). Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Roqib.M. (2009). Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: PT. LKiS Printing
Cemerlang
SISDIKNAS (2006). Permendiknas RI No.22 Tahun 2006. Jakarta: CV. Timur Putra Mandiri.
Slameto (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, E. R (1983). Cooperatif Learning. Bandung: Nusa Media.
Solihatin, E (2007). Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, A (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suprijono, A (2009). Cooperatif Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Celebun Timur UH III/548 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013).Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenada Media.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Wartono, Y. (2007). Pendidikan Agama Islam. Surakarta: Grahadi.