PENGARUH KEGIATAN BIMBINGAN KARIR
TERHADAP MOTIVASI SISWA UNTUK BEKERJA
(SMK Negeri 5 Bandung Jurusan TBB)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
Oleh
DEWI HAFIDAH NURHAYATI 0902252
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
B A N D U N G
PENGARUH KEGIATAN BIMBINGAN KARIR
TERHADAP MOTIVASI SISWA UNTUK BEKERJA
(SMK Negeri 5 Bandung Jurusan TBB)
SKRIPSI
Oleh
Dewi Hafidah Nurhayati
Sebuah skripsi yang diaukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Penddikan Teknologo dan Kejuruan
© Dewi Hafidah Nurhayati 2013 Universitas Pendidika Indonesia
Agustus 2013
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
DEWI HAFIDAH N 0902252
PENGARUH KEGIATAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI SISWA UNTUK BEKERJA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr. Sudjani, M.Pd. NIP. 19630628 198803 1 002
Pembimbing II,
Dr. H. Dian Hardjana, ST., MT. NIP. 1963 1229 199702 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,
ABSTRAK
Pengaruh Kegiatan Bimbingan Karir Terhadap Motivasi Siswa Untuk Bekerja
Dewi Hafidah Nurhayati (0902252)
Kegiatan Bimbingan Karir merupakan sebuah layanan yang dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memahami dirinya sendiri, kemampuannya, dan kemudian dapat menentukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Bimbingan karir juga merupakan kegiatan yang diharapkan dapat membuat siswa memiliki motivasi/tergerak untuk bekerja dengan memberikan kinerja yang baik serta mampu mengatasi masalah dalam bekerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) Memperoleh gambaran umum tentang kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan di kelas XII Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 5 Bandung , 2) Memperoleh gambaran umum tentang Motivasi siswa kelas XII Teknik Konstruksi Batu Beton untuk Bekerja, dan 3) Mengetahui bagaimana pengaruh kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja di kelas XII Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 5 Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif. Instrumen penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 67 siswa. Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS 20 data diperoleh gambaran umum kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan berada pada kategori Sangat Baik. Sedangkan gambaran umum motivasi siswa untuk bekerja berada pada kategori Sangat Termotivasi. Pengaruh yang terjadi antara kegiatan bimbingan karir dengan motivasi siswa untuk bekerja adalah signifikan.
Abstract
The influence of activity career guidance against motivation students to work
Dewi Hafidah Nurhayati (0902252)
Activity is a career guidance services intended to help students in perceiving itself, the ability, and then may determine the work done according to their ability. Career guidance is also an activity that is expected to help students having motivation / moved to work with gives a good performance and able to overcome problem in work. The study is done with a view to 1 ) get the general idea of activity career guidance that were held in the class XII technique the construction of masonry concrete public smk 5 Bandung, 2 ) obtaining the general idea of motivation graders XII technique masonry construction concrete to work, 3 ) knowing how the influence of activity career guidance against motivation students to work in the class XII technique the construction of masonry concrete public smk 5 Bandung. A method of research that is used in this research is associative quantitative. Instrumrn research uses the technique collecting data namely poll. The study is done at students of class XII program technical expertise the construction of masonry concrete. Samples used in this research is a total of 67 students. Based on the result analysis using SPSS 20 data obtained the general description activities career guidance that has been conducted was in the category of very well. While the general description motivation students to work is in the prologue and highly motivated. The influence that occur between activity career guidance and motivation students to work is significant.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN...i
ABSTRAK...ii
KATA PENGANTAR...iii
UCAPAN TERIMA KASIH...iv
DAFTAR ISI...v
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
DAFTAR LAMIRAN...ix
BAB I PENDAHULUAN...1
A.Latar Belakang Masalah...1
B.Identifikasi Masalah...4
C.Batasan Masalah...4
D.Perumusan Masalah...5
E. Tujuan Penelitian...5
F. Manfaat Peneitian...6
G.Sistematika Penulisan...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...8
A.Bimbingan Karir...8
B.Motivasi...16
C.Penelitian Terdahulu...25
D.Kerangka Berfikir...26
E. Hipotesis...27
BAB III METODE PENELITIAN...28
A.Lokasi dan Subjek Populasi...28
B.Metode Penelitian...29
C.Variabel dan paradigma penelitian...29
D.Definisi Oprasional...32
E. Instrumen Penelitian...33
G.Teknik Pengumpulan data...42
H.Analisis Data...42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...50
A.Hasil Penelitian...50
B.Pembahasan Hasil Penelitian...58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...70
A.Kesimpulan...70
B.Saran...70
DAFTAR PUSTAKA...72
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pekerjaan semakin hari semakin berubah dan berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Hal ini menyebabkan antara dua individu (pemberi pekerjaan dan pencari pekerjaan), keduanya saling memberikan kelebihan masing-masing yang nantinya akan menjadi keuntungan bagi pihak lain. Perubahan ini bisa kita lihat misalnya dari pihak pencari pekerjaan, pihak ini mempunyai kelebihan yang dapat menguntungkan bagi pihak lain seperti pengetahuan dan keterampilan. Begitu juga dari pihak pemberi pekerjaan, dapat memberikan imbalan yang sesuai dengan kemampuan serta jabatan yang jelas dan tepat sehingga dapat mencuri perhatian individu yang sedang mencari pekerjaan.
Seiring perkembangan zaman, tantangan-tantangan dalam bekerja juga mengalami perubahan sangat pesat yang dapat terlihat sangat jelas. Perusahaan mengharapkan pekerja yang dapat memberikan inovasi tidak sama dengan pekerjaan dulu dimana perusahaan hanya memperhatikan kualitas saja, perusahaan pada zaman sekarang memperhatikan tren pasar tidak sama seperti dulu dimana perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan pasar, zaman sekarang semua kegiatan dilakukan secara mekanik berbeda dengan zaman dulu semua kegiatan dilakukan dengan manual, dan masih banyak lagi contoh-contoh lain yang bisa kita lihat. Maka sebagai upaya menghadapi tantangan-tantangan tersebut, hal ini harus dimulai dari sendiri, maksudnya dari individu yang akan memasuki dunia pekerjaan tersebut. Upaya itu sendiri merupakan upaya mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut agar menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan dan mempunya kualitas yang tinggi.
Tugas utama dari pendidik/konselor sekolah adalah mengembangkan pribadi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, khususnya untuk membantu peserta didik memahami dan mengevaluasi informasi dunia kerja (berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 tahun 2008 mengenai standar akademik dan kompetensi Konselor). Tugas yang dimaksud adalah layanan: pengumpulan informasi, orientasi, berbagi informasi, rujukan, penempatan dalam sebuah program pendidikan khusus, kunjungan rumah, dukungan bidang studi khusus, konseling berbasis kelompok dan personal, mediasi.
Perkembangan individu peserta didik merupakan sebuah upaya yang harus ditingkatkan oleh konselor atau lebih tepatnya guru BK, termasuk dukungan untuk bekerja. Akan Tetapi pada kenyataannya hanya sebagian kecil dari peserta didik yang telah menerima pelatihan/pelayanan bimbingan karir yang mencukupi tujuan, dengan berbagai alasan atau bahkan karena kurangnya tenaga konselor maka lembaga-lembaga pendidikan tersebut tidak menyediakan bimbingan tersebut. Bahkan ada juga sekolah yang menganggap bahwa pelayanan ini tidak penting, karena dengan sendirinya dengan dilandaskan faktor kebutuhan individu akan siap menghadapi dunia kerja.
Lulusan SMKN 5 Bandung ditujukan untuk menjadi tenaga kerja di bidang teknik bangunan. Lulusan tersebut diharapkan menjadi tenaga kerja yang memiliki motivasi untuk bekerja. Motivasi yang dimaksud merupakan motivasi yang timbul dari diri individu yang kemudian akan diperlihatkan melalui prilaku kesiapan siswa untuk bekerja. Motivasi tersebut mencakup kesiapan akan kemampuan ataupun kesiapan mental. Namun pada kenyataanya yang penulis rasakan hal tersebut belum menyentuh pada diri siswa SMKN 5 Bandung.
diyakinkan ketika program kegitan bimbingan karir oleh konselor. Siswa merasa kurang memiliki chanel di lingkup perusahaan hingga merasa tidak percaya diri untuk mencari pekerjaan padahal pada saat program kegiatan bimbingan karir siswa diarahkan untuk mencari tahu tentang informasi-informasi dunia pekerjaan.
Siswa merasa kalah saingan dengan tenaga kerja yang mempunyai basic pendidikan sarjana (S1) padahal sesuai kualitas siswa SMK mempunyai kemampuan yang cukup. Mereka merasa takut melakukan kesalahan saat melaksanakan tugas dari atasan padahal konselor telah membantu siswa untuk menimbulkan rasa percaya diri dalam program kegiatan bimbingan karir. Hal serupa dirasakan oleh pihak perusahaan-perusahaan konsultan maupun kontraktor bidang bangunan. Ketika perusahaan dengan sengaja mengunjungi sekolah tersebut untuk mencari tenaga kerja yang handal justru siswa tersebut menolak dengan alasan belum ingin bekerja. Saat digantikan dengan siswa lain, perusahaan menolak dengan alasan kemampuan kurang memenuhi persyaratan hingga akhirnya perusahaan mencari ketempat lain. Terkadang ketika mereka merasa menjadi sekolah yang berkecimpung didunia bangunan, pendidik lebih mengutamakan mengembangkan siswa di bidang keahlian siswa tersebut. Begitu juga pendidik yang merasa kesulitan memperoleh siswa yang dapat dipromosikan ke perusahaan-perusahaan saat perusahaan tersebut membutuhkan.
kebutuhan akan pekerjaan, dan ada yang berpendapat penting demi masa depan siswa dan pembekalan siswa. Begitu juga siswa yang merupakan peran utamanya, ada siswa yang menganggap bimbingan karir penting sebagai info pengalaman dalam bekerja, dan ada siswa yang menganggap pekerjaan tergantung nanti saja sehingga tidak hadir pada saat kegiatan bimbingan ini.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini berusaha untuk mengkaji pengaruh kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja. Idealnya siswa SMKN 5 Bandung memiliki kesiapan dalam menghadapi dunia pekerjaan sehingga pada akhirnya mempunyai motivasi untuk bekerja. Namun tidak menutup kemungkinan sebagian siswa meskipun telah mengikuti kegiatan bimbingan karir masih saja kurang memiliki motivasi untuk bekerja. Oleh karena itu, hal ini penting untuk dikaji sehingga akan didapatkan data yang pasti mengenai “pengaruh kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:
1. Sebagian siswa kurang tertarik pada kegiatan bimbingan karir. 2. Sebagian siswa kurang mengenal dirinya.
3. Sebagian siswa kurang mengenal kemampuannya.
4. Sebagian siswa merasa bingung setelah lulus akan kemana. 5. Sebagian siswa masih merasa takut untuk bekerja.
6. Sebagian siswa tidak tergerak hatinya untuk bekerja.
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas ruang lingkupnya dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Maka batasan masalah pada penelitian ini, adalah:
2. Motivasi siswa untuk bekerja dibatasi pada kesiapan siswa untuk bekerja/menata masa depannya.
D. Perumusan Masalah
Persepsi seorang konselor tentang sebuah kegiatan Bimbingan dan Konseling yang mengarah pada pekerjaan/masa depan seorang peserta didik, terdapat berbagai opini tentang hasil dari kegiatan tersebut tersebut. Ada yang berpendapat positif karena merupakan sebuah upaya mematangkan individu, dan ada yang berpendapat negatif karena merupakan kegiatan sia-sia berpegang pada individu itu pasti termotivasi untuk bekerja karena faktor kebutuhan.
Begitu juga pendapat peserta didik dalam memahami pekerjaan. Sebagaian peserta menganggap pekerjaan sama halnya seperti dunia pendidikan yang hanya memegang tanggung jawab untuk menyelesaikan job dan bukan masalah bagi mereka. Sebagian juga berpendapat merasa takut untuk bekerja justru karena tanggung jawab itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana gambaran kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan di SMKN 5 Bandung?
2. Bagaimana gambaran motivasi siswa SMKN 5 Bandung untuk bekerja?
3. Seberapa besar pengaruh bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja?
E. Tujuan Penelitian
Agar dapat dilakukan secara maksimal pada penelitian ini, maka terlebih dahulu penulis akan memaparkan tujuan dari penelitian ini, adapun secara umum penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui gambaran kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan di SMKN 5 Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, yaitu :
a. Bagi Pihak Sekolah, mengetahuai seberapa besar pengaruh bimbingan karir terhadap motivasi siswa, sehingga bisa memperbaiki untuk kedepannya.
b. Bagi Siswa, menjadi individu yang lebih matang dengan adanya perubahan akibat penelitian ini.
c. Bagi Mahasiswa, sebagai calon seorang pendidik manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah untuk mendapatkan tambahan ilmu terutama cara pengembangan seorang individu.
G. Sistematika Penulisan Bab I pendahuluan
Bab I merupakan bagian bab yang akan menjelaskan latar belakang dari penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lokasi dan sampel penelitian, serta memberikan penjelasan istilah mengenai judul penelitian ini.
Bab II tinjauan pustaka
Bab II merupakan bab yang akan menguraikan tentang sumber-sumber buku pendukung yang digunakan untuk membahas kesulitan-kesulitan yang dikaji dalam penelitian dan mengenai pendapat-pendapat dari literatur yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab III metode penelitian
Bab IV deskripsi hasil penelitian dan pembahasan
Bab IV merupakan bab yang akan menguraikan data yang diperoleh dari hasil melakukan penelitian.
Bab V kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Populasi 1. Lokasi
Lokasi Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung, yang terletak di jalan Bojong Koneng Atas No. 37. Penelitian dilakukan ditempat tersebut dikarenakan jumlah populasi yang ada cukup representatif mewakili seluruh peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan yang berkecimpung didunia bangunan seluruh kota bandung.
2. Subjek Populasi dan sampel penelitian
Populasi menurut Winarno Surakhmad (1998: 99) adalah “subyek sekelompok
manusia, gejala, nilai, tes, benda-benda atau peristiwa yang akan diteliti.” Atau lebih jelas lagi dikemukakan oleh Kartini Kartono (1990: 133), sebagai berikut:
Populasi adalah totalitas semua kasus, kejadian orang, hal dan lain-lain. Populasi dapat berwujud: sejumlah manusia, kurikulum, kemampuan manajemen, alat-alat mengajar, cara mengajar, cara pengadministrasian, kepemimpinan, peristiwa dan lain-lain.
Menurut Sudjana (1996: 6) mengenai populasi adalah sebagai berikut: Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pun pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sikap-sikapnya.
Dalam sebuah penelitian populasi menjadi kunci utama dari data yang dibutuhkan, karena populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Maka dari itu populasi yang digunakan harus relevan dan sesuai dengan maksud dari penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 5 Bandung jurusan teknik konstruksi batu beton kelas X, XII, dan XII sebanyak 199 orang
Riduwan (2012:65) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Sedangkan pendapat lain menurut Sugiyono (2012:81) mengatakan bahwa
bekerja. Sampel uji coba sebesar 20 siswa dan sampel penelitian sebesar 47 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel yaitu non probability sampling. Non probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (Sugiyono, 2012:218). Jenis non probability sampling yang diambil adalah sampling sistematis, ialah:
”pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi
nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu,
ruang dengan urutan seragam” (Riduwan, 2012:61).
B.Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah yang bersifat ilmiah dengan maksud untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh seorang peneliti. Dengan adanya metode penelitian diharapkan langkah-langkah dalam penelitian dapat berjalan secara sistematis dan logis sehingga diperoleh data yang valid. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode asosiatif kuantitatif. Dimana metode kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk penelitian pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan datanya biasanya dilakukan secara random dan menggunakan instrument penelitian.
C.Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006:91) bahwa “instrumen penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Arikunto (2006:91) mengatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.”
Variabel bebas adalah merupakan instrumen yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya instrumen dependen (terikat) b. Variabel dependen atau instrume terikat (Y)
Variabel terikat merupakan instrumen yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya instrumen bebas.
Dalam penelitian ini, terdapat dua instrumen utama yaitu instrumen bebas (X) dan instrumen terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu kegiatan bimbingan karir, sedangkan yang menjadi instrumen terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu motivasi siswa untuk bekerja.
2. Paradigma Penelitian
Menurut Sugitono (2012:42) bahwa:
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola instrumen yang menunjukan hubungan antara instrumen yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis instrumen yang akan digunakan.”
Keterangan : Alur Penelitian Aspek yang diungkap :
Proses Kegiatan
1. Siswa dapat merasakan kenyamanan dalam kegiatan bimbingan karir
2. Siswa memahami tujuan kegiatan bimbingan Aspek yang diungkap :
1. Mengelola diri. Siswa dapat mengenal pekerjaan yang sesuai dengan dirinya 2. Pengembangan
profesi.
Siswa dapat merencanakan
pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. 4. Menciptakan masa
depan.
Siswa termotivasi untuk bekerja.
Hasil Penelitian & Pembahasan
D.Definisi Oprasional
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari kesalah pahaman mengenai ” Pengaruh kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja ”, maka peneliti memberikan definisi operasional. Dimana:
1. Bimbingan Karir
Bimbingan Karir adalah “proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat mengelola
pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis “bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya” (Mohamad Surya (1988:31).
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut. (Rochman Natawidjaja 1990: 1).
`Dari berbagai pendapat yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah sebuah kegiatan dimana terdapat berbagai proses diantaranya: bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu/perserta didik dengan tujuan dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan sesuai dengan kehidupan yang diharapkannya, atau mengambil keputusan secara tepat sehingga dapat dipertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu dan pada akhirnya mampu menjadikan dirinya lebih bermakna.
dilakukan secara kelompok kelas dan dilakukan dilakukan pemanggilan satu-persatu untuk lebih memantapkannya.
2. Motivasi
Motivasi yaitu sistem secara kontinu yang menjelaskan keseriusan, tujuan, serta ketekunan seorang individu untuk meraih maksud hatinya. Tiga elemen dasar didalam definisi ini yaitu intensitas, arah, serta ketekunan.(ocimblog.com). Motivasi dapat ditimbulkan dari dua macam, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal yaitu motivasi yang muncul bila ada pemahaman dari individu tersebut tentang tujuan dari apa yang akan dicapainya atau dapat di artikan sebagai sebuah bentuk kesadaran yang timbul dari individu itu sendiri. Motivasi internal cenderungi bersifat tetap/kekal selama tujuan itu belum tercapai. Sedangkan motivasi eksternal merupakan motivasi yang timbul bila ada dorongan dari luar untuk melakukan apa yang diinginkan oleh individu sesuai perintah pendorong. Motivasi internal cenderung tidak bertahan lama, bila dorongan terus dilakukan dan menarik, maka kegiatan masih tetap berjalan.
Lulusan SMKN 5 Bandung ditujukan untuk menjadi tenaga kerja di bidang teknik bangunan. Lulusan tersebut diharapkan menjadi tenaga kerja yang memiliki motivasi untuk bekerja. Motivasi yang dimaksud merupakan motivasi yang timbul dari diri individu yang kemudian akan diperlihatkan melalui prilaku kesiapan siswa untuk bekerja. Motivasi tersebut mencakup kesiapan akan kemampuan ataupun kesiapan mental.
E.Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini dikembangkan beberapa jenis instrumen. Instrumen tersebut dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan kegunaannya. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh melalui penyebaran angket merupakan data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan.
satu sampai dengan empat dimana menunjukkan peringkat atau ranking yang menunjukkan keadaan responden. Dalam penelitian ini, pilihan TS diberi skor 1, pilihan KS diberi skor 2, pilihan S diberi skor 3, pilihan SS diberi skor 4, sedangkan untuk pertanyaan instrumen berlaku kebalikannya.
F. Pengembangan Instrumen
Dalam judul penelitian tentang Pengaruh kegiatan Bimbingan karir terhadap motivasi siwa untuk bekerja terdapan satu variable dependen dan independen. Masing-masing instrumennya adalah:
1. Instrumen untuk mengukur Kegiatan bimbingan karir. 2. Instrumen untuk mengukur motivasi siswa untuk bekerja.
Instrumen untuk mengukur kegiatan bimbingan karir yang digunakan dikembangkan dari aspek-aspek dan dijabarkan lagi dalam instrumen-indikator yang merujuk pada pendapat para ahli yang ditulis oleh Gani, R.A. pada bukunya yang berjudul Bimbingan Karir. Sedangakn instrumen untuk mengukur motivasi siswa untuk bekerja berlandaskan kesiapan, kematangan, dan kemauan siswa untuk bekerja yang timbul akibat kegiatan bimbingan karir. Adapun kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 KISI – KISI PENELITIAN
“PENGARUH KEGIATAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI SISWA UNTUK BEKERJA.”
NO Variabel Aspek Indikator Jumlah
Mampu
Sebuah Instrumen dikatakan valid jika hasil dari penelitian tersebut terdapat kesamaan antara data yang diperoleh dengan data yang sesungguhnya pada objek yang diteliti. Instrumen disusun berdasarkan kelayakan angket dari segi bahasa, materi, maupun konstruk.
Instrumen yang telah disusun kemudian di uji kepada siswa yang dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan populasi penelitian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa pernyataan-pernyataan pada angket yang akan disebar dapat dipahami oleh sampel siswa.
Pengujian validitas instrument yang dilakukan adalah validitas butir soal yang didapat dari jumlah skor per item yang dikorelasikan dengan skor total. Adapun langkah uji validitas instrument adalah dengan rumus korelasi product
moment, yaitu :
n = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
X= Jumlah skor X
Y= Jumlah skor Y
2
X = Kuadrat jumlah skor X
2
Y = Kuadrat jumlah skor YSelanjutnya dari nilai r akan diperoleh t hitung, dan t hitung akan dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung lebih besar daripada t tabel maka item soal dinyatakan valid. Begitu pula sebaliknya.
Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2007. Hasil uji validitas dari dua instrumen yang digunakan yaitu
yang terdiri dari instrumen kegiatan bimbingan karir sebanyak 30 item pernyataan dan instrumen motivasi siswa untuk bekerja sebanyak 30 item pernyataan. Sedangkan responden yang digunakan pada uji validitas ini sebanyak 20 orang.
Tingkat kepercayaan yang digunakan pada pengujian ini sebesar 95% . Maka nilai t tabel yang digunakan untuk n sebanyak 20 dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 1,725.
Tabel 3.2 Hasil uji Validitas
Untuk selanjutnya hanya 52 item instrument yang valid akan digunakan untuk proses penelitian. Sedangkan 8 instrumen yang tidak valid tidak diikut sertakan. Sehingga 52 item instrument pertayaan akan diberikan kepada 47 responden. Untuk mengetahui hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian uji coba dapat dilihat pada lampiran (uji validitas instrumen penelitian uji coba)
Setelah instrumen diujicobakan pada 20 siswa SMK Negeri 5 Bandung dan diuji validitasnya, didapat kisi-kisi instrumen yang terdiri dari 52 pertanyaan seperti di bawah ini:
NO r xy t hitung t tabel NO r xy t hitung t tabel
1 0,5509 5,20445 1,725 31 0,1 0,4603 1,725
2 0,6835 9,1603 1,725 32 0,75 12,402 1,725
3 0,4735 3,81604 1,725 33 0,88 32,384 1,725
4 0,7372 11,9031 1,725 34 0,8 16,739 1,725
5 0,6782 8,94285 1,725 35 0,84 21,487 1,725
6 0,6641 8,38701 1,725 36 0,5 4,269 1,725
7 0,4865 4,01966 1,725 37 0,49 4,0891 1,725
8 0,6075 6,56714 1,725 38 0,7 9,9743 1,725
9 0,093 0,43508 1,725 39 0,62 6,9708 1,725
10 0,7765 14,7394 1,725 40 0,47 3,7147 1,725
11 0,7857 15,5529 1,725 41 0,67 8,4345 1,725
12 0,6517 7,93758 1,725 42 0,63 7,1099 1,725
13 0,1652 0,83975 1,725 43 0,45 3,5334 1,725
14 -0,246 -1,3861 1,725 44 0,74 12,115 1,725
15 0,7506 12,767 1,725 45 0,24 1,3247 1,725
16 0,8057 17,5935 1,725 46 0,75 12,449 1,725
17 0,1018 0,48064 1,725 47 0,71 10,594 1,725
18 0,7468 12,5119 1,725 48 0,68 8,9074 1,725
19 0,8238 19,8337 1,725 49 0,13 0,6421 1,725
20 0,9334 59,4713 1,725 50 0,85 24,452 1,725
21 0,8392 22,149 1,725 51 0,28 1,6201 1,725
22 0,7768 14,7663 1,725 52 0,85 24,366 1,725
23 0,7768 14,7663 1,725 53 0,48 3,8566 1,725
24 0,8081 17,8615 1,725 54 0,87 28,534 1,725
25 0,8752 29,7564 1,725 55 0,85 23,961 1,725
26 0,7633 13,681 1,725 56 0,75 12,942 1,725
27 0,9018 38,9526 1,725 57 0,8 16,755 1,725
28 0,4793 3,90573 1,725 58 0,74 11,903 1,725
29 0,899 37,7736 1,725 59 0,86 25,601 1,725
30 0,7747 14,589 1,725 60 0,77 14,365 1,725 valid
Tabel 3.3
KISI
–
KISI PENELITIAN
“PENGARUH KEGIATAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI SISWA UNTUK BEKERJA.”
(Studi Kasus di SMK Negeri 5 Bandung)
NO Variabel Aspek Indikator Jumlah
2. Reliabilitas
Sebuah Instrumen dikatakan reliable jika data yang diperoleh memiliki kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk melihat kemantapan sebuah instrumen atau mengukur sejauh mana suatu instrumen mampu menghasilkan skor-skor secara konsisten. Koefisien reliabilitas dari hasil perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2007 diperoleh r 11 = 0,837 disesuaikan dengan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiono (2008, 257). Setelah disesuaikan diketahui bahwa r 11 = 0,837 berada pada indeks korelasi antara 0,80 - 1,000 termasuk dalam kategori tingkat keterandalan sangat tinggi. Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas r 11 = 0,837 menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007.
Penentuan koefisien reliabilitas, digunakan kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tingkat Reliabilitas Instrumen Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 1,999
Sangat Kuat Kuat
Cukup Kuat Rendah
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan & Akdon, (2008: 124)
G. Teknik Pengumpulan Data
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak bertanya langsung dengan responden). Angket digunakan untuk mendapatkan gambaran atau bentuk data terutama dari responden. Mengenai metode angket ini, Sudjana (1989: 87) mengemukakan bahwa:
Angket adalah cara pengumpul data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disajikan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat.
Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kegiatan bimbingan karir dan motivasi siswa untuk bekerja. Jenis angket yang digunakan sebagai instrumen adalah angket tertutup, yaitu responden diberi sejumlah pertanyaan dengan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan. Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari pilihan Tidak setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Sedangkan responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII teknik konstruksi batu beton yang akan bekerja dan telah mengikuti kegiatan bimbingan karir.
H.Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitan selanjutnya akan diolah dan dianalis. Maksudnya, agar data-data yang diperoleh dapat dimengerti dengan bentuk yang lebih sederhana sehingga memudahkan dalam pengujiannya. Teknik analisa data dalam metode kuantitatif menggunakan statistik, dan statistik yang digunakan adalah statistiik inferensial.
Instrumen yang telah dikembangkan kemudian telah diuji validitas, dan reliabilitas akan dianalisis data menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
a. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan guna memeriksa kelengkapan data yang telah diperoleh. Baik jumlah angket, dan kelengkapan jawaban.
b.Pemberian Skor
Skor untuk setiap alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 3.5
Skor Instrumen
Pertanyaan
Skor Alternatif Jawaban
TS KS S SS
? 1 2 3 4
Berlaku kebalikan untuk setiap pertanyaan negatif. c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk dapat mengetahui terdistribusi normal atau tidaknya data penelitian. Hal ini akan menentukan analisis statistik mana yang akan digunakan. Analisis data statistik parametrik digunakan untuk data yang terdistribusi normal, sedangkan analisis data statistik non parametrik digunakan untuk data yang terdistribusi tidak normal.
Pada penelitian ini perhitungan uji normalitas menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic 20.0 dengan uji Kolmogorov-Smirnov (KS) Test dan
Shapiro-Wilk (SW).
Uji normalitas dengan SPSS 20.0 berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov
(KS) Test dan Shapiro-Wilk (SW), jika hasil uji signifikansi >α (0,05) dengan
hipotesis H0 yaitu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika
1) Hasil Uji Normalitas Variabel X
Hasil pengujian normalitas kegiatan bimbingan karir dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 3.6
Hasil Uji Normalitas Variabel X
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kegiatanbimbin
gankarir
N 67
Normal Parametersa,b Mean 85.2985 Std. Deviation 10.21439
Most Extreme Differences
Absolute .101
Positive .101
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .827
Asymp. Sig. (2-tailed) .501
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan pendapat Susetyo (2010: 146)
bahwa “distribusi data disebut normal jika probabilitas atau p > 0.05 pada uji
Kolmogorov-Smirnov”, dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Distribusi probabilitas X adalah distribusi probabilitas normal. H1 : Distribusi probabilitas X bukan distribusi probabilitas normal. Pengujian dilakukan jika,
Gambar 3.2
Uji Normal Q-Q Plot Variabel Kegiatan Bimbingan Karir (X)
Dari gambar 3.1 terlihat bahwa data kegiatan bimbingan karir (X) menyebar disekitar garis acuan normalitas. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan normal Q-Q Plot membuktikan bahwa data variabel kegiatan bimbingan karir berdistribusi normal.
2) Hasil Uji Normalitas Variabel Y
Tabel 3.7
Hasil Uji Normalitas Variabel Y
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
motivasi
N 67
Normal Parametersa,b Mean 86.5373 Std. Deviation 9.77214
Most Extreme Differences
Absolute .108
Positive .108
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .885
Asymp. Sig. (2-tailed) .414
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan pendapat Susetyo (2010: 146)
bahwa “distribusi data disebut normal jika probabilitas atau p > 0.05 pada uji Kolmogorov-Smirnov”, dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Distribusi probabilitas X adalah distribusi probabilitas normal. H1 : Distribusi probabilitas X bukan distribusi probabilitas normal. Pengujian dilakukan jika,
Gambar 3.3
Uji Normal Q-Q Plot Variabel motivasi siswa untuk bekerja (Y)
Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa distribusi data variabel motivasi siswa untuk bekerja yang menyebar disekitar garis acuan normalitas. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov terlihat bahwa data variabel kegiatan bimbingan karir (X) dan variabel motivasi siswa untuk bekerja (Y) berdistribusi normal. Untuk menguji data berdistribusi normal untuk pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik.
Rekapitulasi hasil uji normalitas data variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8
Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan tabel di atas, pada masing-masing data variabel penelitian berdistribusi normal. Artinya, pengolahan data memungkinkan dilanjut dengan menggunakan analisis parametrik.
NO 1 2
keterangan Normal Normal 0.05
0.05 Nilai α Variabel
Kegiatan Bimbingan karir motivasi untuk bekerja
0.501 Nilai Probabilitas
d. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah setiap pengelompokkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama.
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Variansi pada tiap kelompok sama (homogen)
H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)
Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut:
Sig. > α (0,05), maka variansi setiap sampel sama (homogen)
Sig. < α (0,05), maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen)
Hasil uji homogenitas kegiatan bimbingan karir menggunakan uji Levene Statistic dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.9
Uji Homogenitas Kegiatan bimbingan karir
terhadap motivasi siswauntuk bekerja
Test of Homogeneity of Variances
Motivasi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.535a 14 42 .110
a. Groups with only one case are ignored in computing
the test of homogeneity of variance for motivasi.
Dari tabel diatas diperoleh nilai signifikansi = 0.11, karena nilai signifikansi > 0.05 maka pengujian kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja homogenya. Artinya, memungkinkan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik.
e. Uji Hipotesis
Ho : β = 0 Ha : β≥ 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja
Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, sebagai berikut:
Jika nilai thitung > nilai ttabel, maka H0 ditolak artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 diterima artinya koefisien regresi tidak signifikan.
1). Pengujian Regresi Sederhana
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan yang searah atau hubungan yang berbentuk pengaruh pada satu variabel bebas dengan variabel terikat yang lainnya (Susetyo, 2010: 284). Regresi linier sederhana terdiri dari variabel Kegiatan bimbingan karir (X) dan varibel motivasi siswa untuk bekerja (Y). Pengujian regresi dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic
20.0.
2). Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mencari persamaan garis regresi variabel bebas x terhadap variabel terikat y. Uji linieritas dengan menggunakan program
IBM SPSS Statistic 20.0. Rumusan hipotesis untuk uji linieritas adalah sebagai
berikut:
H0 : Model regresi linier H1 : Model regresi tidak linier
Untuk membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan signifikansi yang diperoleh dari analisis (Sig.) adalah:
Bila α (0,05) < Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian, pengaruh kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa untuk bekerja, kelas XII teknik batu beton SMK Negeri 5 Bandung tahun 2012/2013. dengan hal-hal sebagai berikut.
1. Kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan berada pada kategori sangat baik, artinya kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan dari diadakannya kegiatan ini. Dengan kata lain siswa mampu mengenal dirinya, mampu mengenal kemampuannya, mampu merencanakan pekerjaan sesuai dengan kemampuanya, mampu merencanakan pekerjaan sesuai dengan kemampunya, dan pada akhirnya mampu memilih pekerjaan sesuai kemampuannya. Selain itu kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan rasanya nyaman kepada siswa, sehingga siswa merasa terbantu dengan kegiatan ini.
2. Motivasi siswa termasuk kategori sangat termotivasi, artinya setelah menyelesaikan study kejuruan ini, siswa tidak akan bingung lagi akan kemana. Berdasarkan penelitian siswa termotivasi untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya, dan dapat bekerja dengan kinerja yang baik.
3. Pengaruh kegiatan bimbingan karir terhadap motivasi siswa hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan.
B. Saran
Saran untuk mengembangkan program kegiatan bimbingan karir untuk memotivasi siswa bekerja dan peneliti selanjutnya, sebagai berikut:
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
umum berkategori sangat baik dan program bimbingan karir terbukti efektif untuk meningkatkan motivasi siswa untuk bekerja. Sebagai upaya tindak lanjut program, guru bimbingan dan konseling dapat:
a. Tetap mempertahankan kegiatan BK masuk kelas untuk menjaga ke efektifan kegiatan ini.
b. Mengaplikasikan program bimbingan karir ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi siswa untuk bekerja, disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan karir peserta didik.
c. Memfasilitasi peserta didik untuk meningkatkan motivasinya dalam kegiatan ini, misalnya dalam bentuk: (1) layanan informasi tentang peluang-peluang karir, (2) informasi tentang inter view yang baik, (3) informasi cara berorganisasi yang baik, (4) informasi menempatkan diri pada lingkungan pekerjaan, (5) informasi mengembangkan pengetahuan, dan (6) informasi mendapat jabatan lebih baik dan imbalan lebih besar.
d. Mengembangkan metode kegiatan bimbingan karir agar lebih berkesan pada siswa, misalnya dengan metode bermain peran, pelatihan, hari karir, pelatihan kerja, dan kunjungan lapangan.
e. Mengembangkan media yang lebih menarik perhatian siswamisalnya, artikel di majalah dinding, pamphlet, web, facebook, dan twitter
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitan selanjutnya diharapkan:
a. Untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas, hendaknya kegiatan penelitian kegiatan bimbingan karir dilakukan dengan teknik observasi.
b. Mengembangkan populasi penelitian di jenjang kelas selain kelas XII.
Dewi Hafidah Nurhayati,2013
Pengaruh Kegiatan Bimbingan Karir Terhadap Motivasi Siswa Untuk Bekerja DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2011). Bimbingan Karir ruang baca online.[Online].
Tersedia:htpp//bimbingan-karier.html. (05 Januari 2013)
Admin. (2011). Mempersiapkan diri sebelum masuk Dunia kerja[Online]. Tersedia:htpp//Mempersiapkan diri sebelum masuk dunia kerja_LCDC.html.(05 Januari 2013).
Admin (2012). Pengertian Bimbingan Karir-BK sekolah[Online].
Tersedia:htpp//pengertian-bimbingan-karier-BK-sekolah.html(05 Januari 2013).
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi
2010). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Blog, Kelompok6. (2012). Bimbingan karir[Online]. Tersedia: http//Bimbingan karir..._kelompok6blog.htlm.(05 Januari 2013).
Gani, R.A. (1992). Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa.
Hartini, S. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Refika Aditama. Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Julistiani, Y. (2013). Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. Bandung: Tidak diterbitkan
Makmun, Abin Syamsuddin. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
S. Herman, M. (2010. Peran Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi masalah
kesulitan pemilihan karir siswa disekolah[Online]. Tersedia:htpp// Peran
Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi masalah kesulitan pemilihan karir siswa disekolah_SMK NEGERI 1 BANDUNG(05 Januari 2013). Siagian, S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Angkasa. Sugyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D(cetakan ke 7). Bandung: Alfabeta.
Suharmawan, W. (2009). Apa dan Bagaimana Karir[Online]. Tersedia:http//apa-dan-bagaimana-bimbingan.html. (05 Januari 2013).
Suherli, W. (2012). program bimbingan karir komprehensif untuk meningkatkan
kompetensi karir peserta didik. Bandung: Tidak diterbitkan
Dewi Hafidah Nurhayati,2013
Sukmadinata, N.S. (2007). Bimbingan dan Konseling dalam Praktek:
Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa. Bandung: Maestro.
Susetyo, B., (2010), Statistika untuk analisis data penelitan. Bandung: PT. Refika Aditama.